Anda di halaman 1dari 7

Activity Based Management: Value chain, value

added vs non-value added and cost reduction


strategy

Muhammad fauzan islamyah


sanrais
Manajemen berbasis aktivitas
(Activity Based Management)
Manajemen Berbasis Aktivitas (Activity-Based Management/ABM) merupakan suatu pendekatan manajemen
yang berfokus pada aktivitas dalam suatu organisasi. Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas bisnis dengan mengidentifikasi dan mengelola aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.

Prinsip dasar dari ABM yaitu bahwa setiap aktivitas dalam suatu organisasi memiliki biaya dan nilai tambah
yang berbeda-beda. Dengan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas tersebut, perusahaan dapat menentukan mana
yang memberikan nilai tambah dan mana yang tidak. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk fokus pada
aktivitas-aktivitas yang memberikan nilai tambah dan mengurangi atau menghilangkan aktivitas yang tidak
memberikan nilai tambah.
rantai nilai
Rantai nilai adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menghasilkan, memasarkan, dan mendistribusikan produk atau layanan ke pelanggan.
Konsep ini membantu kita memahami proses bisnis secara keseluruhan dari awal
hingga akhir.

Dalam rantai nilai, terdapat lima jenis aktivitas utama yaitu inbound logistics,
operations, outbound logistics, marketing and sales, dan service. Setiap aktivitas
memiliki nilai tambah yang berbeda-beda dan saling terkait satu sama lain. Sebagai
contoh, inbound logistics seperti pengadaan bahan baku dapat mempengaruhi kualitas
produk yang dihasilkan pada aktivitas operations. Begitu juga dengan service yang
dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan pada aktivitas marketing and sales.

contoh kasus nyata dari penerapan Rantai Nilai adalah pada perusahaan Starbucks.
Perusahaan ini berhasil meningkatkan efisiensi produksi dan pengiriman kopi dengan
melakukan integrasi vertikal pada rantai nilainya, mulai dari bahan baku hingga
penjualan produk jadi. Hal ini membuat mereka mampu menawarkan produk
berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif
Nilai tambah vs non nilai
tambah
Dalam Manajemen Berbasis Aktivitas, nilai tambah dan non-nilai tambah adalah dua konsep yang
sangat penting untuk dipahami. Nilai tambah adalah segala sesuatu yang menambah nilai bagi
pelanggan atau konsumen, sedangkan non-nilai tambah adalah segala sesuatu yang tidak
menambah nilai bagi pelanggan atau konsumen. Sebagai contoh, dalam sebuah restoran, memasak
makanan adalah nilai tambah karena menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan mencuci piring
adalah non-nilai tambah karena tidak menambah nilai bagi pelanggan.

Mengidentifikasi nilai tambah dan non-nilai tambah dalam suatu aktivitas dapat membantu
perusahaan meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis. Dengan menghilangkan atau mengurangi
aktivitas non-nilai tambah, perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu serta meningkatkan
kualitas produk atau layanan yang ditawarkan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur
dapat mengidentifikasi bahwa inspeksi produk di setiap tahap produksi adalah non-nilai tambah.
Dengan menghilangkan inspeksi ini, perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu produksi tanpa
mengorbankan kualitas produk.
strategi pengurangan biaya
Strategi pengurangan biaya dalam Manajemen Berbasis Aktivitas melibatkan identifikasi dan eliminasi
aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Salah satu contoh kasus nyata adalah
perusahaan manufaktur XYZ yang berhasil mengurangi biaya produksi sebesar 20% dengan
mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah seperti pergantian mesin yang
terlalu sering dan waktu tunggu antar proses yang terlalu lama.

Strategi ini dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis karena dengan mengurangi biaya
produksi, perusahaan dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif dan meningkatkan profitabilitas. Selain
itu, dengan mengidentifikasi dan mengeliminasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah, perusahaan
dapat fokus pada aktivitas-aktivitas yang memberikan nilai tambah dan meningkatkan kualitas produk atau
layanan yang ditawarkan.
Implementasi Manajemen
Berbasis Aktivitas
Langkah pertama dalam mengimplementasikan Manajemen Berbasis Aktivitas adalah dengan melakukan identifikasi aktivitas-aktivitas yang
dilakukan dalam bisnis. Hal ini dapat dilakukan melalui observasi langsung atau wawancara dengan karyawan yang terlibat dalam proses bisnis.
Setelah aktivitas-aktivitas tersebut diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah dengan mengevaluasi nilai tambah dari masing-masing aktivitas
tersebut. Dalam hal ini, fokus pada aktivitas-aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan hindari aktivitas yang tidak
memberikan nilai tambah (non-nilai tambah).

Selanjutnya, buatlah sebuah diagram aliran kerja untuk setiap aktivitas yang telah diidentifikasi. Diagram ini akan membantu dalam
memvisualisasikan alur kerja dan memudahkan dalam mengidentifikasi area-area yang dapat dioptimalkan. Setelah diagram aliran kerja dibuat,
lakukan analisis terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan cari tahu apakah ada aktivitas yang dapat dihilangkan atau digabungkan dengan
aktivitas lain untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis.

Terakhir, implementasikan perubahan-perubahan yang telah dirancang dan lakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa
Manajemen Berbasis Aktivitas berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang diharapkan.
thank you
very
much

Anda mungkin juga menyukai