Anda di halaman 1dari 21

Activity

Based
Management
Nama Kelompok 7 :
1. Alvina Gustiyanti 2112120054
2. Elvina Nadia S 2112120055
3. Justicia Sukma 2112120036
ACTIVITY BASED
MANAGEMENT
● Pengertian : ABM (Activity Based Management) merupakan suatu metode
pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk
atau jasa untuk konsumen, meningkatkan daya saing, dan meningkatkan
profitabilitas perusahaan.

● Manfaat : Penggunaan ABM (Activity Based Management) akan memberikan


manfaat bagi bisnis melalui perbaikan operasi, pengurangan biaya, atau
penciptaan nilai bagi konsumen dengan mengidentifikasi sumber daya yang
dikeluarkan untuk konsumen, produk, atau jasa. Dan juga membantu
manajemen berfokus pada faktor – faktor sukses perusahaan.
Aplikasi ABM

ABM Operasional 01
ABM Operasional mengarah pada efesiensi
operasi, utilisasi asset, dan penggunaan biaya
yang lebih rendah. Fokusnya adalah
mengerjakan sesuatu dengan benar dan
melakukan aktivitas dengan cara yang lebih
efisien. Aplikasi ABM menggunakan Teknik
manajemen seperti manajemen aktivitas,
perekayasaan, proses bisnis, TQM, dan
pengukuran kinerja.
ABM STRATEGIS
ABM strategis mengarah pada manajemen
untuk mendapatkan manfaat dari model biaya
ABC melalui pengendalian biaya dan pembuatan
02
keputusan untuk produk individual, layanan, dan
konsumen.
ABM Strategis memberi petunjuk dalam
pembuatan keputusan yaitu :
1. Bauran produk dan penentuan harga
2. Hubungan dengan konsumen
3. Hubungan dengan pemasok dan pemilihan
pemasok
4. Pendesainan produk dan pengembangan
produk.
Activity Based Costing dan Activity
Based Manajemen
● ABC sering disebut sebagai Teknik untuk meningkatakan profitabilitas perusahaan. Oleh karena itu :
1. Manajemen akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai proses bisnisnya dan perilaku
biaya dalam proses analisi ABC;
2. Manajemen akan mengaplikasikan pandangan yang diperoleh selama menjalankan proses
mendapatkan fakta dalam ABC yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan atau disebut juga dengan ABM.

● ABC merupakan bagian ABM yang digunakan untuk hal-hal berikut ini :
1. Mendesain produk atau jasa untuk memenuhi bahkan melebihi keinginan konsumen dan mampu
menghasilkan laba yang lebih besar.
2. Memberi tanda untuk melanjutkan atau menghentikan perbaikan kualitas, kecepatan, dan efisiensi
yang berkelanjutan.
3. Mengarahkan penentuan bauran produk dan keputusan investasi.
4. Memilih pemasok
5. Negosiasi produk, fitur, kualitas, dan layanan untuk konsumen.
6. Memanfaatkan proses distribusi dan layanan pada konsumen sasaran secara efisien dan efektif.
7. Meningkatkan nilai produk dan jasa perusahaan.
Analisis Nilai Proses
Analisis nilai proses merupakan dasar ABM. Analisis ini lebih focus pada pertanggungjawaban aktivitas
dan cara memaksimalkan kinerja system secara luas daripada hal-hal yang berhubungan dengan biaya
dan kinerja individu. Analisis nilai proses membantu mewujudkan ABM menjadi basis operasional yang
awalnya hanyalah sebuah basis konsep.
Analisis Pemicu : Mencari Akar
Penyebab
● Pengelolaan aktivitas membutuhkan pemahaman mengenai penyebab biaya aktivitas. Setiap
aktivitas memiliki input dan output. Input aktivitas adalah sumber daya yang dikonsumsi oleh
aktivitas dalam proses menghasilkan output. Sedangkan output akivitas adalah hasil atau produk
sebuah aktivitas.
● Pengukuran sebuah output akan efektif apabila yang diukur adalah aktivitas, pemicu aktivitas
adalah penyebab timbulnya permintaan sebuah aktivitas. Jika permintaan atas aktivitas berubah
maka biaya aktivitas juga akan berubah.
● Tujuan analisis pemicu adalah untuk mengetahui akar penyebab munculnya suatu aktivitas.
Analisis pemicu itu sendiri dapat diartikan sebagai sebuah usaha untuk memperluas identifikasi
factor-factor yang menjadi akar penyebab biaya aktivitas.
Analisis Aktivitas : Identifikasi dan
Penentuan Kandungan Nilai
● Analisis aktivitas adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan
kandungan nilai suatu aktivitas.
● Perusahaan melakukan aktivitas untuk alasan sebagai berikut :
1. Memenuhi spesifikasi produk atau jasa atau untuk memuaskan keinginan konsumen.
2. Menjaga keberlangsungan usaha perusahaan.
3. Menjanjikan manfaat bagi organisasi.
● Inti analisis nilai proses adalah analisis aktivitas. Analisis aktivitas harus menghasilkan empat
keluaran berikut ini :
1. Aktivitas yang dilakukan.
2. Jumlah orang yang melakukan aktivitas.
3. Jumlah sumber daya dan waktu yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas.
4. Penentuan nilai aktivitas terhadap organisasi, termasuk rekomendasi untuk memilih dan
mempertahankan hanya aktivitas yang bernilai tambah.
● Tujuan analisis aktivitas adalah untuk menghilangkan pemborosan
Analisis Bernilai Tambah dan Tidak
Bernilai Tambah
 Aktivitas Bernilai Tambah
Aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas yang dapat meningkatkan nilai produk atau jasa untuk
konsumen. Penghilangan aktivitas ini secara otomatis akan menurunkan nilai produk atau jasa untuk
konsumen.
Aktivitas nilai tambah merupakan aktivitas yang memenuhi hal hal sebagai berikut :
● Ada perubahan bentuk
● Bentuk yang dihasilakan tidak diperoleh dari aktivitas sebelumnya
● Aktivitas lain menjadi dapat dilakukan
● Untuk memenuhi permintaan atau harapan konsumen
● Mendorong pembelian material dan komponen produk
● Berkontribusi terhadap kepuasan konsumen
● Salah satu langkah penting dalam proses bisnis
● Untuk memecahkan atau menhilanhkan masalah kualitas
● Dilakukan atas permintaan konsumen atau memuaskan mereka
 Aktivitas Tidak Bernilai Tambah
Aktivitas tidak bernilai tambah adalah suatu aktivitas yang mengonsumsi waktu, sumber daya, atau
tempat tetapi hanya memberikan sedikit nilai tambah bagi kepuasan konsumen atau bahkan sama
sekali tidak memberi nilai tambah. Jika nilai aktivitas ini dihilangkan, nilai atau kepuasan konsumen
tidak berkurang, tetapi konsumen tidak akan menyadarinya.
Aktivitas tidak bernilai tambah memiliki ciri-ciri :
● Dapat dihilangkan tanpa mempengaruhi bentuk, kenyamanan, atau fungsi produk atau jasa
● Menimbulkan pemborosan dan hanya memberikan sedikit nilai tambah bagi produk atau jasa atau
bahkan tidak memberi nilai tambah sama sekali
● Dilakukan karena adanya inefisiensi atau kesalahan dalam aliran proses
● Pekerjaan ulang atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan pada bagian atau departemen lain
● Dilakukan untuk mengawasi masalah kualitas
● Menghasilkan output yang tidak perlu dan tidak diinginkan
Strategi Pengurangan Biaya
Analisis aktivitas menjadi elemen kunci dalam metode kaizen. Analisis aktivitas dapat
mengurangi biaya dengan empat cara berikut ini :

01. Penghapusan 03. Pengurangan


Aktivitas Aktivitas
(activity (activity
elimination) reduction)

02. Pemilihan 04. Pembagian


Aktivitas Aktivitas
(activity (activity
selection) sharing)
PENGUKURAN KINERJA AKTIVITAS
● Informasi mengenai kinerja aktivitas dan proses yang telah dilakukan menjadi dasar dari upaya-
upaya manajemen untuk meningkatkan kemampuan dalam memperoleh keuntungan. Informasi
kinerja seharusnya dapat mengungkap potensi-potensi untuk melakukan aktivitas secara lebih baik.
Pengukuran kinerja aktivitas berupa keuangan dan nonkeuangan. Pengukuran ini didesain untuk
menentukan sebaik apa aktivitas dilakukan dan bagaimana hasil yang dicapainya selain itu juga
untuk mengungkap jika terdapat perbaikan-perbaikan yang sudah direalisasi secara konstan.
● Pengukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama yaitu Efisiensi, kualitas, dan waktu.
● Efisiensi berfokus pada hubungan antara input aktivitas dan output aktivitas. Sebagai contoh salah
satu cara untuk meningkatkan efisiensi aktivitas adalah dengan memproduksi output aktivitas
dengan menggunakan biaya input yang murah. Perlu diperhatikan kualitas konsentrasi dalam
melakukan aktivitas dengan benar. Jika output aktivitas cacat maka aktivitas perlu diulang.
Pengulangan tersebut akan mengakibatkan biaya yang tidak perlu sekaligus mengurangi efisiensi.
Watu yang dihabiskan untuk melakukan aktivitas pertama dan pengulangan juga perlu
dipertimbangkan. Semakin lama waktu yang dipertimbakan semakin banyak konsumsi sumber
dayanya dan semakin rendah kemampuan untuk merespons permintaan konsumen.
Laporan Biaya Bernilai Tambah dan
Tidak Bernilai Tambah

● Pengurangan biaya tidak bernilai tambah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi
aktivitas. Manajemen dapat membandingkan antara biaya aktivitas sesungguhnya dengan biaya
aktivitas bernilai tambah untuk menentukan level aktivitas nonproduktif dan tindakan perbaikannya.

Biaya Bernilai tambah dapat dihitung dengan formula berikut ini:

Biaya bernilai Tambah = KS x HS

Biaya tidak bernilai tambah dapat dihitung dengan formula berikut ini :

Biaya tidak bernilai tambah = (KA – KS) x HS


Laporan Trend

Manajer selalu ingin mengetahui apakah tindakan tindakan yang dilakukan untuk perbaikan aktivitas
telah membawa hasil. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan membandingkan biaya
setiap aktivitas dari periode ke periode.
Tujuan dari perbaikan aktivitas adalah pengurangan biaya, sehingga akan terlihat penurunan biaya
tidak bernilai tambah dari satu periode ke periode berikutnya. Standar aktivitas bernilai tambah dapat
terus berubah seiring dengan penggunaan teknologi baru,desain baru,serta inovasi-inovasi lain yang
dapat mengubah sifat aktivitas yang dilakukan. Aktivitas sebelumnya memberikan nilai tambah dapat
menjadi aktivitas tidak bernilai tambah.sebaliknya , aktivitas yang sebelumnya tidak bernilai tambah
dapat menjadi aktivitas bernilai tambah.Jika manajemen berfokus pada pengurangan biaya tidak
bernilai tambah maka dapat dibuat sebuah standar interim yang dapat di gunakan untuk
mengidentifikasi jumlah perbaikan yang di tentukan.
Benchmarking

● Benchmarking adalah suatu metode analisis yang dilakukan dengan cara melakukan perbandingan
suatu ukuran unit-unit yang berbeda dalam organisasi yang melakukan aktivitas sama.
● Dalam benchmarking digunakan praktik terbaik sebagai standar evaluasi kinerja. Unit kinerja
aktivitas terbaik digunakan sebagai standar bagi unit lain lalu unit tersebut kemudian membagi
informasi pada unit lain, bagaimana mereka mencapai hasil terbaik tersebut.untuk dapat
melakukan hal ini, harus dipastikan bahwa definisi aktivitas dan pengukuran output aktivitas harus
konsisten antar unit yang berbeda.
● Tujuan pendekatan ini adalah menjadi yang terbaik dalam melakukan aktivitas dan proses.
Penganggaran Fleksibel Aktivitas

Dalam pendekatan tradisional,aktivitas disusun menurut asumsi bahwa semua biaya hanya disebabkan
oleh satu pemicu biaya.Semua formulasi perhitungan biaya untuk setiap unsur biaya adalah hasil
fungsi dari tenaga kerja langsung yang dilakukan untuk memprediksi besaran biaya berapapun
banyaknya aktivitas.
Variasi biaya disebabkan oleh lebih dari satu pemicu,secara tidak langsung ,pemicu -pemicu tersebut
hanya berkorelasi dengan jam tenaga kerja langsung sehingga pada pendekatan tradisional prediksi
biaya aktivitas dapat memberikan arah yang tidak tepat.kemampuan memprediksi perubahan biaya
melalui pengukuran biaya output aktivitas dibutuhkan agar manajer lebih berhati hati dalam melakukan
perencanaan dan memonitor kinerja aktivitas.untuk mengatasi kelemahan pendekatan tradisional
tersebut dapat digunakan penganggaran fleksibel aktivitas.
Life-Cycle Cost Budgeting
● Siklus hidup produk(product life-cycle) Secara sederhana adalah jangka waktu sejak sebuah
produk dikonsepkan sampai dengan produk tersebut di hentikan.biaya siklus hidup adalah semua
biaya yang berkaitan dengan seluruh siklus hidup sebuah produk.
● Dimulai dari tahapan pengembangan (perencanaan,desain dan pengujian),tahapan produksi dan
pendukung logistik (diantaranya pengadvertasian,distribusi,garansi,dan servis). Di antara semua
aktivitas pada siklus hidup produk,aktivitas pendesain sangat menentukan biaya yang terjadi.biaya
yang terkait untuk produk pada siklus hidup produk sebagian besar terjadi pada tahapan
pengembangan,kemudian pertambahan nya mulai berkurang pada saat memasuki tahapan
produksi,dan mendekati rata-rata (pertambahan nya kecil sekali) pada tahapan logistik.
● Pada tahap pengembangan produk,biaya peluncuran produk Dan biaya untuk mendapatkan
konsumen sangat tinggi.pada tahap ini,manajer harus melihat profitabilitas sebagai profitabilitas
seumur hidup pada produk individual dan konsumen,bukan nya profitabilitas dari tahun ke tahun.
● Biaya target adalah selisih antara harga jual produk untuk mendapatkan pangsa pasar yang
diinginkan dengan laba per unit yang diinginkan.penentuan biaya target pada awalnya merupakan
sebuah metode yang lazim di pergunakan oleh perusahaan di Jepang.
PENGUKURAN NONKEUANGAN
KINERJA AKTIVITAS

01. Pengukuran
Pengukuran
02.
Efisiensi
Kualitas

03. Pengukuran
Waktu
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai