PAJAK
PENGHASILAN
PASAL 23
2
KELOMPOK 5
PENGERTIAN
Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak yang
dipotong atas penghasilan dengan nama dan dalam
bentuk apapun yang berasal dari modal, penyerahan
jasa, atau penyelenggaraan kegiatan selain yang telah
dipotong PPh Pasal 21.
Yan Eka
Pemotong PPh
Pasal 23
Badan Pemerintah
Subjek Pajak Badan dalam Negeri
Penyelenggara Kegiatan
Bentuk Usaha Tetap (BUT)
Perwakilan perusahaan Luar Negeri
lainnya
Yan Eka
Pemotong PPh
Pasal 23
Orang Pribadi sebagai Wajib Pajak dalam
negeri tertentu, yang ditunjuk oleh Kepala
Kantor Pelayanan Pajak sebagai
Pemotong PPH Pasal 23.
Yan Eka 6
Contoh Perhitungan
Contoh 1.a
CV Andi merupakan salah satu pemegang saham PT Angkasa. Pada bulan Maret
2019 PT Angkasa membagi dividen tunai Rp 1.000 per lembar CV Andi memiliki
saham pada PT Angkasa sebanyak 5.000 lembar PPh Pasal 23 dihitung sebagai
berikut
Bunga 1. Wajib pajak luar negeri 1. PPh pasal 26 (final) 1. 20% x jumlah bruto
2. Wajib pajak dalam negeri atas bunga 2. PPh pasal 4 ayat (2) (final) 2. 15% x jumlah bruto
obligasi dan/atau diskonto obligasi 3. Bukan objek pajak 3. -
3. Bank penerima bunga dari nasabah 4. PPh pasal 4 ayat (2) final 4. 20% x jumlah bruto
4. Wajib pajak dalam negeri atas bunga 5. Bukan objek pajak 5. -
deposito, tabungan, dan simpanan lain 6. PPh pasal 4 ayat (2) 6. 10% x jumlah bruto
di bank
5. Anggota koperasi penerima simpanan
(<Rp 240.000 sebulan)
6. Anggota koperasi penerima bunga
simpanan (>Rp 240.000 sebulan)
Wayan Devita 19
Hadiah 1. Wajib pajak luar negeri selain BUT 1. PPh pasal 26 (final) 1. 20% x jumlah bruto
2. Wajib pajak dalam negeri penerima 2. PPh pasal 4 ayat (2) 2. 25% x jumlah bruto
hadiah undian 3. PPh pasal 21 (tidak final) 3. Tarif pasal 17 x penghasilan
3. Wajib pajak orang pribadi dalam negeri 4. PPh pasal 23 (tidak final) kena pajak
penerima hadiah penghargaan 4. 15% x jumlah bruto
4. Wajib pajak badan dalam negeri
penerima hadiah penghargaan
Wayan Devita 20