1
Aktivitas diklasifikasikan sebagai nilai tambah (value added) atau non nilai tambah (non
value added).
Value Added Activities adalah aktivitas yang diperlukan untuk tetap mempertahankan
kegiatan operasi dalam perusahaan, seperti aktivitas:
1. Required Activities, merupakan aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk memuhi
peraturan atau perundangan yang berlaku.
2. Discretionary activities, merupakan aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi:
- aktivitas menyebabkan adanya perubahan sifat atau bentuk
- perubahan sifat atau bentuk tidak dapat dilakukan oleh aktivitas sebelumnya
- aktivitas yang memungkinkan aktivitas lain untuk dilaksanakan.
Non Value Added Activities, aktivitas yang tidak bernilai tambah sering kali adalah mereka
yang gagal menghasilkan perubahan dalam status atau mereka yang mereplikasi pekerjaan
karena itu tidak dilakukan dengan benar pertama kali.
2
-
Pelaporan Tren Biaya yang Tidak Bernilai Tambah
Trend Reporting merupakan laporan kinerja yang membandingkan jumlah biaya tidak
bernilai tambah dari waktu ke waktu dengan tahun sebelumnya. Dengan laporan ini dapat
dilihat bagaimana hasil tindakan yang telah dilakukan manajer untuk mengurangi dan
mengeliminasi biaya aktivitas yang tidak bernilai tambah. Trend Reporting menunjukan
hasil dari perbaikan yang sudah dilakukan manajer untuk memperbaiki proses pelaksanaan
suatu aktivitas.
3
secara bersamaan memulai siklus pemeliharaan dan mencari peluang peningkatan
tambahan (langkah Act).
Siklus pemeliharaan mengikuti urutan Establish-Do-Check-Act tradisional. Suatu standar
ditentukan berdasarkan peningkatan sebelumnya. Tindakan diambil (langkah Do) dan hasil
diperiksa untuk memastikan bahwa kinerja sesuai dengan level baru ini (langkah Cek). Jika
tidak, maka tindakan korektif diambil untuk memulihkan kinerja (langkah Act).
Varians Kapasitas
Gambar dibawah ini mengilustrasikan penghitungan dua variasi kapasitas: varians volume
aktivitas dan varians kapasitas yang tidak terpakai. Varians volume aktivitas adalah
4
perbedaan antara tingkat aktivitas aktual yang diperoleh (AQ) dan kuantitas standar
kuantitas kegiatan yang harus digunakan (SQ).
Dengan asumsi bahwa pemeriksaan adalah kegiatan yang tidak bernilai tambah, SQ=0
adalah standar nilai tambah.
5
Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem memberikan justifikasi untuk menerapkan ABM dan mengatasi
masalah berikut:
1. Tujuan dan sasaran sistem ABM
2. Posisi persaingan organisasi saat ini dan yang diinginkan
3. Proses bisnis organisasi dan bauran produk
4. Garis waktu, tanggung jawab yang ditetapkan, dan sumber daya yang diperlukan untuk
implementasi
5. Kemampuan organisasi untuk menerapkan, mempelajari, dan menggunakan informasi
baru.
Identifikasi Kegiatan, Definisi, dan Klasifikasi
Mengidentifikasi, mendefinisi dan mengklasifikasikan aktivitas membutuhkan lebih banyak
perhatian untuk ABM daripada untuk ABC. Menentukan suatu aktivitas bisa membantu
untuk meningkatkan efisiensi value added activities. Klasifikasi aktivitas juga
memungkinkan ABM untuk terhubung dengan continuous improvement lainnya seperti JIT
(Just In Time), kualitas total manajemen, dan manajemen biaya kualitas lingkungan total.
6
pertanggungjawaban cukup memadai, kompleksitas organisasi meningkat dan lingkungan
yang kompetitif menjadi jauh lebih dinamis, serta untuk berbasis aktivitas dan sistem
berbasis strategis cenderung lebih cocok.