Anda di halaman 1dari 22

ACTIVITY BASED

MANAGEMENT

Dosen pengampu :
Arifa Kurniawan, S.E., M.S.A

MATKUL : AKUNTANSI MANAJEMEN


MANAJEMEN BISNIS SYARIAH (A)
KELOMPOK 6
DIAH AYU PRIHANTINI EDDO AGNAN OKTAVIANDO
(2051040037) (2051040202)

NIRVA DIANA PUTRI PRAMITA HASAN


(2051040121) (2051040130)
TABLE OF CONTENTS

1. ABM Operasional Dan ABM Strategis


2. Activity Based Costing (ABC) dan Activity Based Management (ABM)
3. Analisis Nilai Proses (Proses Value Analysis)- Analisis Pemicu dan Aktivitas
4. Analisis Nilai Tambah dan Tidak Bernilai Tambah
5. Strategi Pengurangan Biaya
6. Pengukuran Kinerja Aktivitas
7. Pengukuran Non Keuangan Kinerja Aktivitas (Efisiensi, Kualitas, Waktu)
M
A
T
E
R
I

1
“ABM Operasional
dan ABM Strategis”
Aplikasi ABM dapat di bedakan menjadi dua kategori, yaitu
ABM operasional (operational ABM) dan ABM strategis (strategic ABM), antara lain :

1. ABM Operasional
ABM operasional mengarah pada efisiensi operasi, utilisasi aset, dan penggunaan biaya yang lebih
rendah. Fokusnya adalah mengerjakan sesuatu dengan benar dan melakukan aktivitas dengan cara
yang lebih efisien. Aplikasi ABM menggunakan teknik-teknik manajemen seperti manajemen aktivitas,
perekayasaan proses bisnis (business process reengineering), TQM, dan pengukuran kinerja.

 2. ABM Strategis


ABM strategis memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dalam hal berikut ini :
1. Bauran produk dan penentuan harga.
2. Hubungan dengan konsumen
3. Hubungan dengan pemasok dan pemilihan pemasok.
4. Pendesainan produk dan pengembangan produk
M
A
T
E
R
I
“ACTIVITY BASED
ABC
&
2
COSTING DAN
ABM ACTIVITY BASED
MANAGEMENT”
ABC merupakan bagian ABM yang digunakan untuk hal-hal berikut ini.
1) Mendesain produk atau jasa untuk memenuhi bankan melebihi
keinginan konsumen dan mampu menghasilkan laba yang lebih besar.
2) Memberi tanda untuk inelanjutkan atau menghentikan perbaikan
kualitas, kecepatan, dan efisiensi yang berkelanjutan.
3) Mengarahkan penentuan bauran produk dan keputusan investasi.
4) Memilih pemasok.
5) Negosiasi produk, fitur, kualitas, dan layanan untuk konsumen.
6) Memanfaatkan proses distribusi dan layanan pada konsumen sasaran
secara efisien dan efektif.
7) Meningkatkan nilai produk dan jasa perusahaan.
M
A
T
E
R
I
ANALISIS NILAI PROSES
(PROCESS VALUE ANALYSIS) –
3
ANALISIS PEMICU DAN
MATERI 3 AKTIVITAS
Analisis Nilai Proses (Process Value Analysis)
Analisis nilai proses merupakan dasar dalam ABM. Analisis ini lebih fokus pada
pertanggungjawaban aktivitas dan cara memaksimalkan kinerja sistem secara luas daripada hal-hal
yang berhubungan dengan biaya dan kinerja individu. Analisis nilai proses membantu mewujudkan
ABM menjadi basis operasional. Awalnya ABM hanyalah sebuah basis konsep.

Analisis Pemicu : Mencari Akar Penyebab


Akar penyebab biaya aktivitas tertentu sering kali menjadi akar penyebab biaya aktivitas lain
yang berkaitan. Misalnya, biaya aktivitas untuk inspeksi bahan baku yang dibeli dan pemesanan
ulang. Akar penyebab munculnya biaya kedua aktivitas tersebut mungkin sama, yaitu rendahnya
kualitas pemasok.
ANALISIS AKTIVITAS : IDENTIFIKASI & INVOICE
INV
PENENTUAN KANDUNGAN NILAI OIC
E

Inti analisis nilai proses adalah analisis aktivitas. Analisis aktivitas


adalah proses mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh sebuah organisasi. Analisis
aktivitas harus menghasilkan empat keluaran berikut ini :
1. Aktivitas yang dilakukan.
2. Jumlah orang yang melakukan aktivitas.
3. Jumlah sumber daya dan waktu yang digunakan untuk melaksanakan
aktivitas.
4. Penentuan nilai aktivitas terhadap organisasi, termasuk rekomendasi
untuk memilih dan mempertahankan hanya aktivitas yang bernilai
tambah.
M
A
T
ANALISIS NILAI TAMBAH E
DAN R
TIDAK BERNILAI TAMBAH I

4
Aktivitas bernilai tambah (value-added activities)
1. Ada perubahan bentuk.
2. Bentuk yang dihasilkan tidak diperoleh dari aktivitas sebelumnya.
3. Aktivitas lain menjadi dapat dilakukan.
4. Untuk memenuhi permintaan atau harapan konsumen.
5. Mendorong pembelian material atau komponen produk.
6. Berkontribusi terhadap kepuasan konsumen.
7. Salah satu langkah penting dalam proses bisnis.
8. Untuk memecahkan atau menghilangkan masalah kualitas.
9. Dilakukan atas permintaan konsumen atau memuaskan mereka.
Aktivitas tidak bernilai tambah
(nonvalue-added activity)

1. Dapat dihilangkan tanpa memengaruhi bentuk, kenyamanan, atau fungsi produk


atau jasa.
2. Menimbulkan pemborosan dan hanya memberikan sedikit nilai tambah bagi
produk
atau jasa atau bahkan tidak memberi nilai tambah sama sekali.
3. Dilakukan karena adanya inefisiensi atau kesalahan dalam aliran proses.
4. Pekerjaan ulang atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan pada bagian atau
departemen lain.
5. Dilakukan untuk mengawasi masalah kualitas.
6. Menghasilkan output yang tidak perlu atau tidak diinginkan.
INVOICE
INV
OIC
E

STRATEGI
M PENGURANGAN
A
T BIAYA
E
R
I
5
Strategi Pengurangan Biaya

Analisis aktivitas meniadi elemen kunci dalam metode kaizen. Analisis aktivitas
dapat mengurangi biaya dengan empat cara berikut ini :

1. Penghapusan aktivitas (activity elimination)


2. Pemilihan aktivitas (activity selection)
3. Pengurangan aktivitas (activity reduction)
4. Pembagian aktivitas (activity sharing)
M
A
T
E
R
I
MATERI 6

6 PENGARUH KINERJA AKTIVITAS


1. Laporan Biaya Bernilai Tambah
dan Tidak Bernilai Tambah

Biaya bernilai tambah dapat dihitung dengan formula berikut ini :


 
Biaya bernilai tambah = KS × HS
Sedangkan biaya tidak bernilai tambah dapat dihitung dengan formula berikut ini.
Biaya tidak bernilai tambah = (KA - KS) × HIS

Keterangan:
KS = Kuantitas sesungguhnya output penambah nilai untuk sebuah aktivitas.
HS = Harga standar per unit untuk ukuran output aktivitas.
KA = Kuantitas aktual tau sesungguhnya output sebuah aktivitas yang digunakan
(jika sumber daya disediakan sebanyak yang dibutuhkan) atau jumlah sesungguhnya kapasitas aktivitas
yang dimiliki (jika sumber daya disediakan terlebih dahulu untuk digunakan).
2. Laporan Trend
Laporan trend menunjukkan bahwa pengurangan biaya telah terjadi seperti yang diharapkan. Lebih dari
sepertiga biaya tidak bernilai tambah berhasil dikurangi. Masih tersedia banyak ruang untuk melakukan perbaikan
aktivitas yang telah berhasil dilakukan sebelumnya. Melaporkan biaya tidak bernilai tambah tidak hanya
mengungkapkan pengurangan biaya yang telah dilakukan, tetapi juga memberikan informasi bagi manajer terkait
potensi pengurangan biaya yang mash dapat dilakukan.
Standar aktivitas bernilai tambah dapat terus berubah seiring dengan penggunaan teknologi baru, desain baru,
serta inovasi-inovasi lain yang dapat mengubah sifat aktivitas yang dilakukan. Aktivitas yang sebelumnya
memberikan nilai tambah dapat menjadi aktivitas tidak bernilai tambah. Sebaliknya, aktivitas yang sebelumnya
tidak bernilai tambah dapat meniadi aktivitas bernilai tambah.
 

3. Benchmarking
Misalnya, output aktivitas pembelian diukur dengan menggunakan jumlah order. Sebuah fasilitas pabrik
mengeluarkan biaya pembelian sebesar Rp 100.000.000 dengan output sebanyak 5.000 order pembelian. Jika
biaya pembelian dibagi dengan jumlah order pembelian, maka didapatkan biaya per order sebesar R20.000.
Seandainya biaya terbaik per order sebesar R15.000, maka fasilitas pabrik dengan biaya pembelian R20.000 per
order mash memiliki peluang untuk mengurangi biaya pembeliannya sebesar R5.000.
4. Penganggaran Fleksibel Aktivitas
(Activity Flexible Budgeting)

Dalam kerangka analisis ini, selisih volume memiliki interpretasi ekonomis sebagai biaya tidak bernilai
tambah dari aktivitas penerimaan. Selisih pengeluaran adalah selisih akibat tarif. Rp2.000.000 per
penerimaan barang (Rp120.000.000/60 penerimaan barang). Sedangkan tarif biaya variabelnya adalah
Rp916.667 per penerimaan ( R55.000.000/60 penerimaan barang). Selisih anggaran aktivitas variabel
dapat dibagi menjadi dua komponen, vaitu selisih pengeluaran variabel dan selisih efisiensi variabel. Pada
komponen variabel tidak ada selisih kapasitas tidak digunakan karena sumber daya baru didapatkan
ketika dibutuhkan. Jumlah aktivitas digunakan selalu sama dengan jumlah aktivitas sesungguhnya.
 

5. Life-Cycle Cost Budgeting


Inti penentuan biaya target adalah silogisme sederhana berikut ini, antara lain :
1. Biarkan pasar yang menentukan harga jual produk masa depan.
2. Berdasarkan harga jual tersebut, tentukan margin laba yang dinginkan perusahaan.
3. Sisa harga jual dikurangi margin laba adalah biaya target produk yang harus diproduksi.
M
A
T
PENGUKURAN NON KEUANGAN E
KINERJA AKTIVITAS R
I
(EFISIENSI, KUALITAS DAN WAKTU) MATERI 7
7
1. Pengukuran Efisiensi
Kinerja efisiensi diukur dengan membandingkan antara output yang dihasilkan dengan input yang dipergunakan. Pada
pengukuran kinerja operasional, lazimnya output untuk proses produksi diukur dalam satuan unit produksi. Satuan
ukuran sangat tergantung pada aktivitas yang diukur. Ukuran aktivitas penerimaan, misalnya dapat diukur dengan
banyaknya jumlah penerimaan.

2. Pengukuran Kualitas
Pengukuran kinerja kualitas dimaksudkan untuk mendapatkan informasi guna mencapai kualitas total, yaitu cacat nol
(zero defect). Cacat nol adalah kinerja aktivitas tanpa kesalahan. Tujuan pengukuran ini adalah untuk mengetahui
perkembangan kualitas yang dicapai perusahaan dan memberikan motivasi kepada para pekerjanya.

3. Pengukuran Waktu
Dengan menggunakan waktu produktif teoretis yang tersedia dalam satu kurun waktu (dalam menit), sebuah standar
biaya bernilai tambah dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
 
Biaya standar per menit = Biaya konversi pada sel
Jumlah menit tersedia
 
Biaya konversi dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
Biaya konversi per unit = Biaya standar per menit x Waktu siklus sesungguhnya untuk menghasilkan
unit dalam satu kurun waktu tertentu
THANK YOU

Any Question?

Anda mungkin juga menyukai