Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH AKUNTANSI MANAJERIAL

PENERAPAN KONSEP MANAJEMEN BERBASIS AKTIVITAS


DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI ORGANISASI

Disusun Oleh :
Ade Ramadhani (243222009)

PRODI S1 KEWIRAUSAHAAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAARIF HASYIM LATIF SIDOARJO
2024
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, organisasi dituntut
untuk terus berinovasi dan meningkatkan efisiensi operasional mereka. Salah satu
pendekatan yang telah terbukti efektif dalam mencapai tujuan ini adalah manajemen
berbasis aktivitas. Konsep ini menekankan pentingnya memahami dan mengelola
aktivitas-aktivitas yang mendasari proses bisnis organisasi.

Manajemen berbasis aktivitas menawarkan pendekatan yang holistik dan terstruktur


dalam menganalisis, merancang, dan mengoptimalkan proses bisnis. Dibandingkan
dengan pendekatan tradisional yang lebih berfokus pada fungsi atau departemen,
pendekatan ini menempatkan perhatian pada aktivitas-aktivitas spesifik yang menciptakan
nilai bagi pelanggan dan organisasi secara keseluruhan.

Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa manajemen berbasis aktivitas
bukan hanya sekadar alat atau teknik, tetapi lebih merupakan filosofi manajemen yang
melibatkan seluruh organisasi. Dengan menganalisis aktivitas-aktivitas secara mendalam,
manajemen berbasis aktivitas memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi dan
menghilangkan pemborosan, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan responsif
terhadap perubahan pasar.

Melalui makalah ini, konsep manajemen berbasis aktivitas akan dijelajahi secara
mendalam, membahas pentingnya penerapan konsep ini dalam meningkatkan efisiensi,
produktivitas, dan daya saing organisasi dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Dengan
memahami esensi dan relevansi manajemen berbasis aktivitas, diharapkan pembaca akan
memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mengoptimalkan operasi
organisasi mereka untuk mencapai keunggulan kompetitif di pasar yang terus berubah.

Dalam dunia bisnis yang terus berubah dengan cepat, organisasi dihadapkan pada
tekanan untuk menjadi lebih efisien, fleksibel, dan responsif terhadap permintaan pasar
yang berubah. Dalam konteks ini, manajemen berbasis aktivitas telah menjadi suatu
pendekatan yang sangat relevan dan penting untuk dibahas. Perubahan dalam preferensi
pelanggan, teknologi baru, dan lingkungan bisnis global yang berubah dengan cepat
menuntut organisasi untuk terus mengadaptasi dan memperbarui proses bisnis mereka.
Manajemen berbasis aktivitas memberikan kerangka kerja yang memungkinkan organisasi
untuk secara sistematis mengevaluasi dan meningkatkan proses-proses mereka agar tetap
relevan dan kompetitif.

Organisasi dihadapkan pada tekanan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan


produktivitas sumber daya. Dengan menganalisis dan mengelola aktivitas-aktivitas yang
mendasari proses bisnis, manajemen berbasis aktivitas membantu mengidentifikasi dan
menghilangkan pemborosan, serta meningkatkan penggunaan sumber daya secara optimal.

Manajemen berbasis aktivitas memandang proses bisnis dari perspektif nilai bagi
pelanggan. Dengan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang menciptakan nilai langsung
bagi pelanggan, organisasi dapat memfokuskan Upaya pada hal-hal yang paling penting
dan menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih besar. Manajemen berbasis aktivitas
membantu organisasi untuk memahami dan mengelola serta memastikan koordinasi yang
efektif antara bagian-bagian yang berbeda dalam mencapai tujuan bersama.

Untuk tetap bersaing, organisasi perlu terus berinovasi dan menciptakan nilai tambah
yang membedakan dari para pesaing. Manajemen berbasis aktivitas memungkinkan
organisasi untuk mengidentifikasi peluang inovasi baru dan menyesuaikan proses bisnis
agar dapat menghasilkan produk atau layanan yang unik dan bernilai.

Dengan mempertimbangkan latar belakang dan pembenaran tersebut, menjadi jelas


bahwa manajemen berbasis aktivitas bukan hanya sebuah konsep, tetapi juga sebuah
pendekatan yang strategis dan penting untuk membantu organisasi mencapai keunggulan
kompetitif dalam lingkungan bisnis yang dinamis. Oleh karena itu, pemahaman mendalam
tentang konsep ini sangatlah penting untuk pemimpin bisnis dan praktisi manajemen dalam
upaya mereka untuk memperbaiki kinerja operasional dan memenangkan persaingan pasar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep manajemen berbasis aktivitas dapat membantu organisasi


meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui dan memahami konsep manajemen berbasis aktivitas apakah dapat


membantu organisasi meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas atau tidak.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Berbasis Aktivitas

Manajemen berbasis aktivitas (Activity-Based Management/ABM) merupakan


pendekatan yang menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap aktivitas-
aktivitas yang dilakukan dalam suatu organisasi untuk menciptakan nilai tambah bagi
pelanggan atau pemangku kepentingan lainnya. Konsep ini tidak hanya mengidentifikasi
aktivitas-aktivitas yang terlibat, tetapi juga menganalisis dan mengevaluasi proses-proses
tersebut untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.

Menurut Kaplan dan Cooper (1998), ABM menghadirkan pendekatan yang berbeda
dalam pengelolaan biaya dan sumber daya, dengan fokus utama pada aktivitas-aktivitas
yang menciptakan nilai tambah. Hal ini bertentangan dengan pendekatan tradisional yang
cenderung mengalokasikan biaya berdasarkan departemen atau fungsi organisasi.

2.3 Manfaat Penerapan Manajemen Berbasis Aktivitas

Penerapan konsep manajemen berbasis aktivitas membawa berbagai manfaat bagi


organisasi. Salah satunya adalah peningkatan efisiensi operasional. Dengan memahami
aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam proses produksi atau penyediaan layanan, organisasi
dapat mengidentifikasi dan menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah,
sehingga mengurangi pemborosan sumber daya.

Selain itu, ABM juga dapat meningkatkan pengambilan keputusan manajerial. Dengan
informasi yang lebih akurat tentang alokasi biaya dan kontribusi aktivitas terhadap nilai
tambah, manajer dapat membuat keputusan yang lebih tepat terkait dengan alokasi sumber
daya, penetapan harga produk atau layanan, dan pengembangan strategi bisnis.

2.4 Tantangan dalam Penerapan Manajemen Berbasis Aktivitas

Meskipun memiliki berbagai manfaat, penerapan konsep manajemen berbasis aktivitas


juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satunya adalah kompleksitas dalam
mengidentifikasi dan mengukur aktivitas-aktivitas secara tepat. Proses ini membutuhkan
waktu dan sumber daya yang cukup besar, terutama dalam organisasi yang memiliki
struktur dan proses yang kompleks.

Selain itu, perubahan budaya organisasi juga dapat menjadi tantangan dalam penerapan
ABM. Pendekatan ini sering kali memerlukan perubahan dalam cara organisasi mengelola
biaya dan mengambil keputusan, yang dapat bertentangan dengan budaya dan praktik yang
sudah ada dalam organisasi.

2.5 Konsep Manajemen Berbasis Aktivitas Membantu Organisasi

Konsep manajemen berbasis aktivitas (Activity-Based Management/ABM) dapat


membantu organisasi meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas melalui
beberapa cara :

1. Identifikasi dan Eliminasi Pemborosan


Dengan menganalisis aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam proses produksi atau
penyediaan layanan, ABM memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi
pemborosan waktu, tenaga, dan sumber daya lainnya. Dengan mengetahui di mana
pemborosan tersebut terjadi, organisasi dapat mengambil langkah-langkah untuk
mengeliminasi atau menguranginya, meningkatkan efisiensi operasional secara
keseluruhan.
2. Alokasi Sumber Daya yang Lebih Efektif
ABM membantu dalam alokasi sumber daya yang lebih efektif dengan
memahami kontribusi setiap aktivitas terhadap menciptakan nilai tambah. Dengan
mengetahui aktivitas mana yang memberikan hasil terbaik dalam meningkatkan
produktivitas, organisasi dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih bijaksana
dan fokus pada area-area yang paling penting.
3. Penentuan Harga Produk atau Layanan yang Lebih Akurat
Dengan menggunakan analisis biaya aktivitas (Activity-Based Costing/ABC),
ABM memungkinkan organisasi untuk menentukan harga produk atau layanan
dengan lebih akurat. Dengan mengetahui biaya yang terkait dengan setiap aktivitas,
organisasi dapat menetapkan harga yang mencerminkan biaya sebenarnya yang terjadi
dalam proses produksi atau penyediaan layanan, yang dapat membantu meningkatkan
efisiensi dan profitabilitas.
4. Peningkatan Pengambilan Keputusan
Dengan informasi yang lebih akurat tentang kontribusi setiap aktivitas terhadap
nilai tambah, ABM memungkinkan manajer untuk membuat keputusan yang lebih
baik terkait dengan penggunaan sumber daya, pengembangan strategi bisnis, dan
perbaikan proses operasional. Dengan dasar informasi yang kuat, keputusan dapat
diambil dengan lebih tepat dan berdampak positif pada efisiensi operasional dan
produktivitas.
5. Fokus pada Aktivitas yang Memberikan Nilai Tambah
Dengan mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang benar-benar menciptakan nilai
tambah bagi pelanggan atau pemangku kepentingan lainnya, ABM membantu
organisasi untuk fokus pada hal-hal yang penting. Dengan mengurangi atau
menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah, organisasi dapat
meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas dengan memfokuskan upaya
mereka pada hal-hal yang benar-benar penting.

Secara keseluruhan, konsep manajemen berbasis aktivitas dapat membantu organisasi


meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas dengan memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam menciptakan nilai tambah,
serta dengan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif dan mengambil keputusan
yang lebih tepat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa konsep manajemen berbasis aktivitas memberikan


kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas
organisasi. Dengan mengidentifikasi pemborosan, alokasi sumber daya yang lebih
efektif, penentuan harga produk atau layanan yang lebih akurat, peningkatan
pengambilan keputusan, dan fokus pada aktivitas yang memberikan nilai tambah,
organisasi dapat mencapai efisiensi operasional yang lebih tinggi dan meningkatkan
produktivitas secara keseluruhan.

Penerapan konsep manajemen berbasis aktivitas merupakan langkah penting bagi


organisasi yang ingin meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas. Dengan
pemahaman yang mendalam tentang aktivitas-aktivitas yang terlibat dalam proses kerja,
serta penggunaan informasi yang akurat dan relevan dalam pengambilan keputusan,
organisasi dapat mencapai kinerja yang lebih baik dan bersaing di pasar yang semakin
kompetitif.

3.2 Saran

Terdapat beberapa saran untuk organisasi yang ingin menerapkan konsep manajemen
berbasis aktivitas untuk meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas, sebagai
berikut :

1. Organisasi perlu memberikan pelatihan dan edukasi kepada karyawan tentang


konsep ABM dan pentingnya pemahaman terhadap aktivitas-aktivitas yang terlibat
dalam proses kerja;
2. Organisasi dapat mempertimbangkan untuk mengimplementasikan sistem informasi
manajemen yang terintegrasi yang mendukung konsep ABM;
3. Terus memantau dan mengevaluasi penerapan konsep ABM untuk memastikan
bahwa proses-proses yang telah diterapkan memberikan hasil yang diinginkan;
4. Pemimpin organisasi perlu menunjukkan komitmen mereka terhadap penerapan
konsep ABM dengan memberikan dukungan dan sumber daya yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai