BUDGETING
Rangkuman Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen
DISUSUN OLEH:
SAMINTANG (A031191129)
2020
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
Manajer membutuhkan lebih dari sekedar biaya produk yang akurat; mereka
membutuhkan informasi untuk membantu mereka meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan
pengambilan keputusan sehingga mereka dapat menghilangkan ketidakefisienan, redundansi,
birokrasi dan pemborosan. Manajemen biaya berbasis aktivitas (Activity-based Management)
dirancang untuk mencapai tujuan ini dengan berfokus pada kegiatan daripada biaya (Miller,
1993). Penekanannya adalah pada penyediaan informasi yang relevan tentang proses dan
kegiatan bisnis di seluruh organisasi, tidak hanya di lantai produksi. ABM adalah pendekatan
proses bisnis yang berfokus pada kegiatan yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis untuk
mendapatkan barang dan jasa ke pasar. ABM merupakan pendekatan untuk keseluruhan sistem
yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan
meningkatkan kinerja organisasi.
The Chartered Institute of Management Accountants menjelaskan bahwa ABM telah
berkembang sebagian besar berasal dari hasil pekerjaan Consortium for Advanced
Manufacturing-International (CAM-I)1 yang berbasis di Texas. Aplikasi ABM tidak lagi terbatas
pada organisasi manufaktur. Prinsip dan filosofi pemikiran berbasis aktivitas berlaku sama untuk
perusahaan jasa, lembaga pemerintah dan industri proses. Akronim itu sendiri telah berevolusi
dari ABC ke ABCM (Activity-Based Costing Management) menjadi ABM, dan penerapan ABC
berevolusi dari orientasi biaya produk manufaktur menjadi filosofi manajemen dari manajemen
aktivitas yang diterapkan dalam industri dan organisasi selain manufaktur.
ABM memfokuskan pada kegiatan, bukan hanya biaya. Penekanannya ditempatkan pada
penyediaan informasi yang relevan mengenai proses dan kegiatan bisnis di seluruh organisasi,
bukan hanya pabrik. ABM menetapkan kegiatan yang menyediakan informasi bagi manajemen
mengenai efektivitas biaya dari kegiatan mereka (value added dan non-value added); efisiensi di
mana kegiatan dilakukan; penyebab biaya (cost drivers) dan produk atau lini produk yang
mengkonsumsi kegiatan (sumber daya) bisnis (Hansen Mowen, 2012). ABM memungkinkan
manajemen untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tentang lini bisnis, bauran produk,
proses dan desain produk, layanan apa yang harus ditawarkan, investasi modal, dan penetapan
harga.
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
ABC telah dikenal sejak lama. ABC telah menjanjikan perusahaan cara baru untuk
memahami biaya dan cara baru untuk membatasi biaya pada penggerak (driving) produk dan
pelanggan. ABC telah digembar-gemborkan sebagai model akuntansi biaya yang akan
membantu manajemen meningkatkan profitabilitas. Dan wajar untuk mengatakan bahwa ABC
dapat melakukan hal tersebut jika:
Dasar ABC
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
kinerja organisasi. Proses dan kegiatan adalah sistem saraf pusat organisasi berbasis proses dan
mewakili inti dari apa yang dilakukan organisasi untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan
pemegang saham. Seberapa baik organisasi bersaing di tingkat aktivitas dan proses pada
akhirnya akan menentukan kelangsungan hidupnya. Kinerja aktivitas adalah landasan dan
denominator inisiatif perbaikan umum. Manajemen harus fokus pada proses/pandangan
horizontal dari organisasi mereka untuk tetap kompetitif. Aktivitas mewakili tampilan horizontal.
Manajemen berbasis aktivitas adalah alat yang dikembangkan untuk mendukung organisasi
berbasis proses dengan menyediakan informasi dan data yang diperlukan untuk merencanakan,
mengelola, mengendalikan, dan mengarahkan kegiatan bisnis untuk meningkatkan proses,
produk dan layanan, untuk menghilangkan pemborosan dan untuk bisnis eksekutif operasi dan
strategi. Informasi ini menghasilkan output dari sistem informasi ABM.
Organisasi yang merancang dan menerapkan ABM akan menemukan lima output
informasi dasar (lihat Gambar 3):
Biaya kegiatan dan proses bisnis
Biaya kegiatan yang tidak bernilai tambah;
Pengukuran kinerja berdasarkan aktivitas;
Biaya produk / jasa yang akurat (obyek biaya);
Cost drivers.
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
biaya terjadi. Menggunakan data ABC, ABM berfokus pada cara mengalihkan dan
meningkatkan penggunaan sumber daya untuk meningkatkan nilai yang dibuat untuk pelanggan
dan pemangku kepentingan lainnya. Perbedaan utama antara ABC dan ABM adalah:
ABC berfokus pada pemahaman biaya dan driver mereka; ABM berusaha untuk
mengubahnya;
ABC dapat memberikan informasi tentang proses, produk, dan kinerja pasar; ABM
menemukan cara untuk meningkatkannya;
ABC terpusat pada biaya; ABM terletak pada pusat proses manajemen;
ABC adalah hasil dari analisis statis dari organisasi; ABM tertanam dalam dinamika
perubahan;
ABC didominasi sejarah dan berfokus pada pengendalian biaya yang ada; ABM mencari
ke depan, mencari cara untuk menghindari biaya yang tidak perlu dan menempatkan
sumber daya yang ada untuk penggunaan maksimum;
ABC melaporkan hasil operasional dan taktis internal; ABM merupakan strategik, berfokus
pada pemahaman elemen kunci dari nilai dari perspektif pelanggan;
ABC adalah sumber data penjelas; dan
ABM memberikan informasi yang bisa ditindaklanjuti.
ABM bukan pengganti untuk inisiatif yang ada seperti Total Quality Management
(TQM), Business Process Redesign (BPR), benchmarking, atau just-in-time (JIT). Informasi
ABM memiliki penggunaan luas dan penerapan dalam organisasi berbasis proses.
ABM mengacu pada seluruh rangkaian tindakan yang dapat diambil berdasarkan
informasi yang lebih baik dengan informasi ABC. Organisasi menerapkan ABM untuk alasan
yang berbeda. Mereka percaya ABM akan membantu mereka membuat keputusan yang lebih
baik, meningkatkan kinerja, dan menghasilkan lebih banyak uang untuk aset yang disebarkan.
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
Analisis nilai proses merupakan dasar dalam activity based management yang berfokus
pada pertanggungjawaban aktivitas yang dapat dilakukan dengan memaksimalkan kinerja sistem
secara luas dan berhubungan dengan biaya dan kinerja individu. Awalnya activity based
management hanyalah sebuah proses yang berbasis pada konsep, namun sekarang adanya
analisis nilai proses dapat mewujudkan activity based management menjadi basis operasional.
Analisis nilai proses merupakan hal yang fundamental bagi akuntansi pertanggungjawaban
berdasarkan aktivitas yang berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas sebagai ganti pada
biaya serta memaksimalkan kinerja keseluruhan sistem sebagai ganti kinerja individual (Hansen
Mowen, 2012)
Menurut Hansen dan Mowen (2012), model activity based management memiliki dua
dimensi yang dapat diterapkan pada masing-masing perusahaan, yaitu:
Dimensi Biaya
Dimensi biaya adalah dimensi ABM yang memberikan informasi biaya mengenai sumber,
aktivitas, produk, dan pelanggan. Dimensi biaya ini bertujuan untuk memperbaiki
keakuratan pembebanan biaya. Sumber biaya ditelusuri pada aktivitas dan kemudian biaya
dibebankan pada produk dan pelanggan. Dimensi biaya atau dimensi Activity-Based Costing
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
(ABC), didasarkan pada ABC generasi kedua yang merupakan perkembangan lebih lanjut
dari ABC generasi pertama. ABC generasi pertama adalah sistem penentuan biaya produk
yang terdiri atas dua tahap yaitu: (1) melacak biaya pada berbagai aktivitas, dan (2)
membebankan biaya pada produk. ABC semula diakui sebagai metode untuk
menyempurnakan ketelitian biaya produk, namun ABC generasi kedua merupakan sistem
pengukuran kinerja yang bersifat komprehensif yang digunakan sebagai sumber informasi
utama Activity-Based Management (ABM). ABC generasi kedua adalah metodologi untuk
mengukur dan menyediakan informasi mengenai biaya sumber-sumber, aktivitas-aktivitas,
dan pembebanan biaya pada objek-objek biaya.
Dimensi Proses
Dimensi proses memberikan informasi tentang aktivitas yang dikerjakan, tujuan
dilakukannya aktivitas, dan seberapa baik aktivitas itu dilakukan. Selain itu, dimensi proses
juga memberikan kemampuan untuk melakukan dan mengukur perbaikan yang
berkelanjutan. Untuk memahami sudut pandang proses yang berkaitan dengan perbaikan
yang berkelanjutan, seorang manajer dalam perusahan perlu untuk memahami analisis nilai
proses (process value analysis).
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
Analisis Aktivitas
Analisis aktivitas merupakan focus utama dalam analisis nilai proses. Analisis Aktivitas
merupakan proses mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi aktivitas organisasi
(Baldric, 2017). Analisis ini bisa juga diartikan sebagai suatu analisi yang digunakan untuk
mengidentifikasi dan menentukan kandungan nilai suatu aktivitas. Perusahaan sebaiknya
melakukan analisis ini berdasarkan kebutuhan produk atau konsumen. Namun, ada beberapa
perusahaan yang melakukan analisis aktivitas dikarenakan (1) memenuhi spesifikasi produk atau
jasa atau untuk memuaskan keinginan konsumen (2) menjaga keberlangsungan usaha perusahaan
(3) menjanjikan manfaat bagi organisasi. Analisis Aktivitas menghasilkan empat output:
1) Aktivitas apa yang dilakukan
2) Jumlah sumber daya yang melakukan aktivitas dilakukan
3) Waktu dan sumberdaya yang diperlukan untuk melakukan aktivitas
4) Penilaian terhadap aktivitas organisasi, baik organisasi yang memiliki aktivitas bernilai
tambah (value added) atau aktivitas tidak bernilai tambah (nonvalue added)
Pengukuran kinerja aktivitas dapat dilakukan pada bidang keuangan maupun non
keuangan. Pengukuran ini dilakukan untuk menilai seberapa baik suatu aktivitas dilakukan serta
untuk mengukur seberapa baik hasil yang dicapai. Selain itu, pengukuran kinerja aktivitas ini
juga dirancang untuk mengetahui adanya perbaikan yang berkelanjutan. Menurut Mulyadi
(2015), dalam pengukuran kinerja aktivitas terpusat pada tiga dimensi utama, yaitu:
1) Efisiensi
Efisiensi adalah hubungan antara input dan output yang dihasilkan. Misalnya saja
perusahaan menghasilkan output yang memerlukan biaya sama atau lebih rendah dari
imput yang digunakan. Efisiensi juga bisa diterapkan dalam hubungan antara output
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
dengan jam mesin, efisiensi berapa persen kapasitas mesin yang dipakai untuk
emmproduksi sebuah barang, efisiensi perputaran persediaan suatu barang, efisiensi jumlah
persediaan, dan efisiensi lamanya persediaan yang tersimpan di Gudang. Ukuran efisiensi
ini cenderung bersifat keuangan dan nonkeuangan.
2) Kualitas
Kualitas adalah aktivitas yang benar sejak aktivitas tersebut dilakukan pertama kali dimana
menghasilkan sesuatu produk yang sesuai dengan klasifikasi atau ketentuan. Produk yang
tidak sesuai dengan klasifikasi atau ketentuan tetap harus dicatat. Ukuran kualitas ini
cenderung bersifat keuangan dan nonkeuangan. Contoh dari kualitas adalah: jumlah produk
cacat, jumlah produk cacat dari total produksi, berpara persen kegagalan eksternal, jumlah
sisa bahan atau jumlah bahan yang digunakan. Untuk aktivitas pembelian ukuran kualitas
dapat dinilai dengan jumlah kesalahan atau jumlah total permintaan pembelian, jumlah
kesalahan setiap order pembelian.
3) Waktu.
Waktu diperlukan untuk mengukur berapa lama dalam menghasilakn suatu produk. Waktu
yang lebih lama dalam menghasilkan suatu produk biasanya membutuhkan sumber daya
yang lebih banyak dan lebih sedikit kemampuan untuk merespon kebutuhan dari
pelanggan. Ukuran waktu ini cenderung bersifat nonkeuangan.
Implementasi ABM
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
melakukan produksi, manajemen juga harus memperhatikan biaya yang harus dikeluarkan
untuk memproduksi sebuah produk, kualitas yang dihasilkan setiap memproduksi sebuah
barang, serta manajemen juga harus mempertimbangkan layanan-layanan yang ada.
2) Memetakan Proses
Saat akan mengimplementasikan ABM, manajemen diharuskan untuk memetakan proses
dari setiap aktivitas perusahaan dari proses bisnis. Pemetaan setiap proses bisnis ini
bertujuan untuk membantu manajemen agar kegiatan perusahaan menjadi lebih efisien.
3) Kuantifikasi Kegiatan Dalam Proses Bisnis
Manajemen juga harus melakukan kuantifikasi kegiatan dalam proses bisnisnya yaitu
dengan cara mengukur ukuran yang tepat, menghitung biaya-biaya yang dikeluarkan dan
anggaran pendapatan yang masuk, serta kualitas dari setiap produk yang dihasilkan.
4) Identifikasi Aktivitas Bernilai Tambah dan Tidak Bernilai Tambah Manajemen harus
berusaha meningkatkan aktivitas yang bernilai tambah dan mengurangi aktivitas yang tidak
bernilai tambah secara sistematis. Aktivitas bernilai tambah seperti riset pasar, merancang
dan mengembangkan produk, membuat dan menjual produk, serta pelayanan purna jual
produk. Sedangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah seperti pemeriksaan pekerjaan,
pengerjaan ulang, memindahkan bahan baku dan barang setengah jadi, penjadwalan, waktu
tunggu, dan penyimpanan. Aktivitas ini harus dikurangi kalau mungkin dihapuskan.
5) Analisis Waktu Kritis
Dalam penyusun strategi implementasi ABM, manajemen harus memperhatikan
bagaimana waktu dan biaya saling berpengaruh terhadap proses aktivitas bisnis yang
dijalankan. Analisis ini dilakukan agar perusahaan dapat memproduksi barang sesuai
dengan perkiraan waktu dan sesuai dengan anggaran biaya yang telah ditetapkan oleh
manajemen.
6) Pembandingan Kegiatan Perusahaan
Manajemen tidak bisa menutup mata terhadap persaingan yang ada pada perusahaan. agar
implementasi ABM dapat berjalan maksimal, manajemen harusnya membandingkan
perusahaannya dengan perusahaan lainnya. Hal ini dilakukan agar manajemen tau
bagaimana pesaingnya dan agar mengetahuai bagaimana keadaan pasat saat itu. Sehingga
dapat menentukan langkah strategis yang dapat dilakukan.
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
Menurut Baldric (2017), Ukuran kinerja aktivitas dilakukan untuk mengetahui seberapa
baik manajemen dalam melakukan aktivitas yang seharusnya membuka potensi untuk
melakukannya dengan lebih baik. Banyak ukuran nonkeuangan dalam balanced scorecard yang
juga berlaku dalam tingkat aktivitas, maka pada bagian ini akan menekankan pada berbagai
ukuran keunagan dari kinerja aktivitas. Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas meliputi:
1) Laporan Biaya Bernilai Tambah dan Tidak Bernilai Tambah
Pelaporan biaya ini merupakan cara untuk meningkatkan efisiensi dalam melakukan
aktivitas. Dalam sistem akuntansi perusahaan seharusnya membedakan antara biaya yang
memiliki nilai tambah dan biaya yang tidak memiliki nilai tambah karena memperbaiki
kinerja aktivitas membutuhkan penghapusan yang tidak mempunyai nilai tambah dan
mengoptimalkan aktivitas bernilai tambah. Mengetahui biaya yang dapat dihemat
merupakan hal yang penting bagi tujuan strategis. Contohnya adalah: Perusahaan
melakukan penghapusan aktivitas, maka biaya yang dihemat seharusnya dapat ditelusuri
pada produk individual. Penghematan yang dilakukan ini dpaat menghasilkan penurunan
harga bagi pelanggan dan emmbuat perusahaan lebih kompetitif. Manajemen dapat menilai
tingkat ketidak efisienan aktivitas dengan cara membandingkan biaya actual dengan biaya
aktivitas. Hal ini dilakukan untuk perbaikan kedepannya.
2) Pelaporan Tren
Seorang manajer dalam perusahaan selalu ingin mengetahui tindakan-tindakan yang sudah
dilakukan untuk perbaikan aktivitas sudah memberikan hasil atau tidak memberikan hasil.
Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan biaya dari setiap aktivitas setiap periode
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
dengan tujuan agar dapat terjadi pengurangan biaya. Sehingga akan menghasilkan
penurunan pada biaya yang tidak bernilai tambah.
3) Penetapan Standar Kaizen
Penghitungan biaya kaizen mengacu pada pengurangan biaya porduk dan proses yang ada.
Dalam istilah operasional, hal ini diartikan kedalam pengurangan biaya yang tidak bernilai
tambah. Siklus Kaizen dapat digambarkan sebagai berikut:
Plan Do Check Act
Suatu standar dibuat berdasarkan perbaikan dari sebelumnya yang kemudian diambil dan
hasil diperiksa untuk memastikan bahwa kinerja tercapai pada tingkat yang telah
ditentukan. Apabila tidak sesuai dengan tingkat yang ditentukan, maka tindakan korektif
akan diambil untuk mengembalikan kinerja.
4) Benchmarking
Benchmarking adalah penggunaan praktik terbaik sebagai standar untuk mengevaluasi
kinerja aktivitas. Tujuan dari benchmarking adalah untuk menjadi yang terbaik dalam
melakukan aktivitas dan proses dalam manajemen perusahaan. seharusnya benchmarking
membandingkan perusahaan dengan pesaing atau industri lain (Atkinson, 2012)
5) Life-Cycle Cost Budgeting
Menurut Atkinson (2012), Life-Cycle Cost Budgeting adalah semua biaya yang
berhubungan dengan seluruh siklus hidup sebuah produk. Life-Cycle Cost Budgeting ini
dimulai dengan tahap pengembangan (perencanaan, desain, dan pengujian), tahap produksi
(aktivitas pengubahan bentuk atau konversi), dan pendukung logistik (distribusi, garansi,
dan servis). Life-Cycle Cost Budgeting juga dapat diartikan sebagai biaya daur hidup suatu
produk termasuk biaya pasca pembelian oleh pelanggan yang meliputi operasional,
dukungan, pemeliharaan, dan dan pembuangan. Perhitungan biaya pada Life-Cycle Cost
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
Budgeting menekankan pada manajemen keseluruhan rantai nilai. Rantai nilai adalah
kumpulan aktivitas yang dibutuhkan untuk merancang, mengembangkan, memproduksi,
memasarkan, dan melayani suatu produk. Jadi, manajemen Life-Cycle Cost Budgeting
berfokus pada aktivitas pengelolaan rantai nilai sehingga terbentuk keunggulan bersaing
jangka panjang. Untuk mencapai tujuan ini, manajer harus menyeimbangkan biaya hidup
seluruh produk, metode pengiriman, inovasi, dan berbagai atribut produk termasuk kinerja,
keandalan, kecocokan, ketahanan, dan kualitas yang dimiliki.
1. Elemen JIT
a. Penghilangan sampah
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
Setiap karyawan harus memiliki gambaran yang lengkap atas proses produksi sehingga
memahami peran pentingnya dalam proses tersebut.
c. Kesederhanaan
JIT menawarkan solusi sederhana sehingga mudah dipahami oleh seluruh karyawan.
d. Perbaikan berkelanjutan
e. Visibilitas
f. Flesibilitias
1. Sarana JIT
a. Pull System
b. Leveling Production
Levelung production dilaksanakan untuk menjaga proses produksi yang lancar dan
memaksimalkan utilisasi mesin. Adanya leveling production akan dapat mengurangi
efek buruk adanya kemacetan dalam satu proses tertentu (misalnya sebagai akibat
kerusakan mesin dll).
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
c. Flexible resources
Flexible resources meliputi SDM maupun sarana dan prasana yang fleksibel untuk
memenuhi setiap kebutuhan pelanggan.
d. Cell manufacturing
Merupakan tata letak karyawan dan sarana prasarana yang akan memperlancar proses
produksi.
e. TQM System
Adanya penjagaan kualitas produk secara menyeluruh pada setiap rangkaian proses.
2. Keuntungan JIT
a. Pengurangan persediaan
b. Peningkatan kualitas produk
c. Pengurangan kebutuhan tempat
d. Pengurangan waktu tunggu
e. Pengurangan biaya produksi
f. Peningkatan produktivitas
g. Peningkatan utilisasi mesin
h. Peningkatan fleksibilitas
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
B. Karakteristik ABB
1. Manfaat penganggaran
a. Anggaran memacu manajemen untuk berpikir tentang masa depan
b. Anggaran menjadi standar untuk mengukur kinerja selanjutnya
c. Anggaran menjadi sarana koordinasi berbagai upaya untuk mencapai tujuan
perusahaan
2. Kelemahan penganggaran
a. Cenderung bersifat top-down sehingga tidak relevan dengan kebutuhan
organisasi yang adaptif terhadap perubahan
3. Jenis-jenis anggaran
a. Anggaran tradisional: line item
b. Anggaran fleksibel: mengklasifikasikan line item ke dalam biaya tetap dan
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
variabel
c. Anggaran berbasis aktivitas: mendasarkan pada ABC sebagai sumber data
utama
SAMINTANG A031191129
AKUNTANSI MANAJEMEN: ACTIVITY BASED MANAGEMENT, JUST IN TIME, AND
BUDGETING
DAFTAR PUSTAKA
Sutopo Sidiq, Danar. (2015). Just In Time, Activity Based Management, Activity Based Budg-
eting.Diakses dari https://www.academia.edu/15988863/ pada Senin, 9 November 2020
Pukul 09:10 WITA.
SAMINTANG A031191129