Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS LAPORAN

KEUANGAN TAHUNAN Kelompok 6 Manajemen


Keuangan Kelas B
GARUDA INDONESIA • Jennifer Angliani
TAHUN 2015, 2016, 2017, 2018, (A031191091)

2019
TAHUN 2015
TAHUN 2016
2016
I. Rasio Likuiditas
Rasio Keuangan Metode Perhitungan Hasil
Current Ratio atau 75%
Cash Ratio atau 36%
Cash
QuickRatio
Ratio atau 67%

Quick Ratio

Analisis:
Current ratio: Aset lancar mampu membayar 75% dari hutang lancar yang dimiliki
Cash ratio: Kas dan setara kas mampu membayar 36% dari hutang lancar yang dimiliki
Quick Ratio: Kewajiban lancar atau hutang lancar yang dapat dibayarkan mencapai 0,67 kali lipat menggunakan
aset likuid yang dimiliki perusahaan. Quick ratio sebesar 0,67 menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu
membayar hutang lancarnya dengan menggunakan aset yang dimiliki.
II. Rasio Leverage
Rasio Keuangan Metode Perhitungan Hasil
Total Debt to Equity
Ratio
Total
Total debt
debt to
to Total
Total
Capital Assets
Capital Assets
Long Term Debt to
Long
EquityTerm
RatioDebt to
Equity Ratio
Tangible Assets Debt
Tangible
CoverageAssets Debt
Coverage

Total Debt to Equity Ratio: Jumlah modal yang digunakan untuk menjamin hutang adalah sebesar 2,7
kali modal tersebut atau 270%.
Total debt to Total Capital Assets: Sebesar 73% dari aktiva dibiayai oleh hutang.
Long Term Debt to Equity Ratio: Jumlah modal yang digunakan untuk menjamin hutang jangka
panjang adalah sebesar 1,15 kali modal tersebut atau 115%.
Tangible Assets Debt Coverage: Setiap hutang jangka panjang sebesar Rp 1 dijamin oleh aktiva
berwujud sebesar Rp 1,86.
III. Rasio Aktivitas
Rasio Keuangan Metode Perhitungan Hasil
Total Assets Turn Over
Working Capital Turn over
Working Capital Turn over

Analisis:
Total Assets Turn Over: Penjualan yang dihasilkan adalah sebesar 1,03 kali dari jumlah aset yang
dimiliki. Working Capital Turn Over: Rasio ini bernilai negative sehingga dapat disimpulkan bahwa
operasi perusahaan ini tidak berjalan efektif karena kemampuan modal kerja untuk menghasilkan
pendapatan bernilai negatif.
Meskipun rasio perputaran modal kerja yang tinggi mungkin tampak positif, hal ini tidak selalu terjadi.
Perputaran modal yang tinggi dapat menjadi indikator bahwa suatu perusahaan tidak memiliki modal
kerja yang cukup untuk mempertahankan pertumbuhan penjualan yang dialaminya. Hal ini dapat
menyebabkan perseroan menjadi bangkrut di masa mendatang jika tidak menyesuaikan rasio modal kerja
terhadap penjualan.
IV. Rasio Profitabilitas
Rasio Keuangan Metode Perhitungan Hasil
Earning Power of Total
Investment (rate of return of
total assets)
Net Earning Power ratio /
Net Earning
Return Power ratio
On Investment /
(ROI)
Return
  On Investment (ROI)
 Rate of Return On Equity
Rate
(ROE) of Return On Equity
(ROE)

Analisis:
Earning Power of Total Investment: aktiva dapat menghasilkan EBIT sebesar 0,0047 kali dari
aktiva tersebut.
ROI: aktiva dapat menghasilkan pendapatan setelah pajak sebesar 0,0025 kali dari aktiva
tersebut.
ROE: modal sendiri dapat menghasilkan pendapatan setelah pajak sebesar 0,0093 kali dari
modal sendiri tersebut.
2016
TAHUN 2017
TAHUN 2018
TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai