Disusun
Oleh :
Dosen:
Table of Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................3
BAB 1.........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.3 TUJUAN...........................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.12 BANCHMARKING......................................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................15
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, rahmat san hidayahnya, sehingga kami kelompok 7 (tujuh) ini dapat diberikan
kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “ Activity Based
Management ”.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Akuntasi Manajemen.
Dengan tersusunya makalah ini adalah berkat bantuan dari masing-masing pribadi yang ada
dikelompok ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Ibu dosen, serta teman-teman kelas 4AK-P2 yang mengambil
mata kuliah akuntansi manajemen fakultas ekonomi dan bisnis ibi darmajaya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mendesain produk / jasa untuk memenuhi bahkan melebihi keinginan konsumen dan
mampu menghasilkan laba yang lebih besar
2. Memberi tanda untuk melanjutkan / menghentikan perbaikan kualitas, kecepatan, dan
efesiensi yang berkelanjutan
3. Mengarahkan penentuan bauran produk dan keputusan investasi
4. Memilih pemasok
5. Negosiasi produk, fitur, kualitas, dan layanan untuk konsumen
6. Memanfaatkan proses distribusi dan layanan pada konsumen sasaran secara efesiensi dan
efektif
7. Meningkatkan nilai produk dan jasa perusahaan
8. Manajemen akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai proses bisnisnya dan
prilaku biaya dalam proses analisis ABC
9. Manajemen akan mengaplikasikan pandangan yang diperoleh selama manjalankan proses
mendapatkan fakta dalam ABC. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pengambilan keputusannya.
Contoh aktivitas yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan usaha adalah pemeliharaan bangunan,
keamanan pabrik, dan pemenuhan aturan-aturan pemerintah. Walaupun aktivitasnya ini tidak
menambahkan nilai value bagi konsumen, tetapi tidak dapat dihilangkan.
Kaizen adalah istilah Jepang yang artinya perbaikan berkelanjutan.Karakteristik umum kaizen
yaitu :
2. Upaya dalam melakukan pengurangan biaya merupakan tanggung jawab dan kerja tim bukan
individu.
Cara ini dilakukan melalui penghapusan aktivitas yang tidak menghasilkan nilai tambah atau
hanya sedikit memberi nilai tambah bagi produk,jasa,konsumen.
Cara ini dilakukan dengan memilih aktivitas-aktivitas tertentu yang akan di jadikan satu set
aktivitas sesuai dengan strategi kompetisi yang digunakan perusahaan.
Dilakukan dengan mengurangi konsumsi waktu dan/atau sumber daya oleh aktivitas.
Tujuan kaizen sebenarnya adalah perbaikan proses-proses penting secara konstan sehingga biaya
dapat di kurangi secara bertahap termasuk lini produksi yang sudah matang,sensitifitas harganya
tinggi,dan tidak memerlukan inovasi produk.
Pengujian kinerja aktivitas berupa ukuran keuangan dan non keuangan. Untuk mengungkap jika terdapat
perbaikan-perbaikan yang sudah di realisasi secara konstan.pengukuran kinerja aktivitas berpusat pada
tiga dimensi utama,yaitu efisiensi,kualitas,dan waktu.
Efisiensi berfokus pada hubungan antara input aktivitas dan output aktivitas.sebagai contoh,salah satu
cara untuk meningkatkan efisiensi aktivitas adalah dengan memproduksi output aktivitas menggunakan
input yang lebih murah.
Keterangan :
Tujuan dari perbaikan aktivitas adalah pengurangan biaya,sehingga akan terlihat penurunan biaya tidak
bernilai tambah dari satu periode ke periode berikutnya.
Standar aktivitas bernilai tambah dapat terus berubah seiring dengan penggunaan teknologi baru,desain
baru,serta inovasi-inovasi lain yang dapat mengubah sifat aktivitas yang dilakukan.Aktivitas sebelumnya
memberikan nilai tambah dapat menjadi aktivitas tidak bernilai tambah.sebaliknya , aktivitas yang
sebelumnya tidak bernilai tambah dapat menjadi aktivitas bernilai tambah.
Jika manajemen berfokus pada pengurangan biaya tidak bernilai tambah maka dapat dibuat sebuah
standar interim yang dapat di gunakan untuk mengidentifikasi jumlah perbaikan yang di tentukan.
2.12 BANCHMARKING
Pendekatan lain yang dapat digunakan untuk membuat standar penilaian yang dapat
digunakan untuk melihat peluang perbaikan aktivitas adalah dengan menggunakan
benchmarking.
Benchmatking adalah suatu metode analisis yang dilakukan dengan cara melakukan
perbandingan suatu ukuran unit-unit yang berbeda dalam organisasi yang melakukan aktivitas
sama. Dalam benchmarking,digunakan praktik terbaik sebagai standar evaluasi kinerja.unit
kinerja aktivitas terbaik digunakan sebagai standar bagi unit lain lalu unit tersebut kemudian
membagi informasi pada unit lain,bagaimana mereka mencapai hasil terbaik tersebut.untuk dapat
melakukan gal ini,harus dipastikan bahwa definisi aktivitas dan pengukuran output aktivitas
harus konsisten antar unit yang berbeda
Variasi biaya disebabkan oleh lebih dari satu pemicu,secara tidak langsung ,pemicu -pemicu tersebut
hanya berkorelasi dengan jam tenaga kerja langsung sehingga pada pendekatan tradisional prediksi biaya
aktivitas dapat memberikan arah yang tidak tepat.kemampuan memprediksi perubahan biaya melalui
pengukuran biaya output aktivitas dibutuhkan agar manajer lebih berhati hati dalam melakukan
perencanaan dan memonitor kinerja aktivitas.untuk mengatasi kelemahan pendekatan tradisional tersebut
dapat digunakan penganggaran fleksibel aktivitas.
Pada tahap pengembangan produk,biaya peluncuran produk Dan biaya untuk mendapatkan konsumen
sangat tinggi.pada tahap ini,manajer harus melihat profitabilitas sebagai profitabilitas seumur hidup pada
produk individual dan konsumen,bukan nya profitabilitas dari tahun ke tahun.
Biaya target adalah selisih antara harga jual produk untuk mendapatkan pangsa pasar yang diinginkan
dengan laba per unit yang diinginkan.penentuan biaya target pada awalnya merupakan sebuah metode
yang lazim di pergunakan oleh perusahaan di Jepang.
Salah satu cara untuk meningkat kan peran pekerja adalah pengukuran kinerja operasional.ukuran kinerja
operasional harus berkaitan dengan 3 dimensi kinerja aktivitas sebagai berikut :
1. Pengukuran efisiensi
Kinerja efisiensi diukur dengan membandingkan antara output yang di hasilkan dengan input yang di
pergunakan.pada pengukuran kinerja operasional,lazim nya output untuk proses produksi di ukur dalam
satuan unit produksi.
2.Pengukuran kualitas
Kualitas produk atau Hads secara operasional dapat di definisi sebagai pemenuhan harapan atau bahkan
melebihi harapan konsumen.
ukuran opersionsl kualitas sangat di tentukan oleh jenis aktivitas atau proses dan input yang
digunakan.pada proses nya produksi dengan produk barang jadi atau komponen,ukuran operasional yang
dapat digunakan misal nya jumlah unit cacat.
3.pengukuran waktu
Terdapat dua karakteristik yaitu keandalan dan daya tangkap. Keandalan berarti ketepatan waktu output
dari aktivitas dapat di sampaikan pada konsumen nya. Daya tangkap dapat merefleksikan kemampuan
perusahaan merespons permintaan konsumen
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada aktivitas dengan tujuan berfokusmemperbaiki
nilai bagi pelanggan dan meningkatkan profitabilitas yang kokoh. Analisis nilai proses
melibatkan analisis penggerak biaya, analisis aktivitas, dan pengukuran kinerja.Dimensi ini lah
yang menghubungkan analisis volume proses dengan konsep perbaikanlanjutan. Kinerja aktivitas
dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi: efesiensi, kualitasdan waktu. Penulusuran biaya
yang digerakkan pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakaninformasi penting untuk
manajer. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para manajer untuk membuat keputusan
penentuan harga, keputusan bauran pelanggan, dan keputusanyang berhubungan dengan
pelanggan secara lebih baik, sehingga dapat memperbaiki profitabilitas. Sama halnya,
penulusuran biaya yang digerakkan pemasok kepada pemasok akan memungkiinkan manajer
untuk memilih pemasok yang benar-benar berbiaya rendahsehingga menghasilkan keunggulan
bersaing yang lebih tinggi dan meningkatkan profitabilitas
DAFTAR PUSTAKA
Akuntansi Manajemen/Baldaric Siregar, Bambang Suripto, Dody Hapsoro, Eko Widodo Lo,
Frasto Biyanto – Jakarta: Salemba Empat,2013