NPM : 3194001
Kelas : D4 AK 2A
Mata Kuliah : Perpajakan
UTS Semester Ganjil (3)
1. Definisi Pajak menurut pasal 1 UU No. 6 tahun 1983 sebagaimana diubah terakhir
dengan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007, “Pajak adalah kontribusi wajib
kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang- Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.”
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong
pajak, pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
4. Utang Pajak sesuai Undang-Undang adalah Utang Pajak adalah sejumlah uang yang
harus dibayar oleh masyarakat (khususnya Wajib Pajak) akibat adanya keadaan,
perbuatan, atau peristiwa, yang harus dilunasi dengan mekanisme yang berlaku dalam
jangka waktu yang telah ditetapkan. Pengertian hutang pajak ini diatur di beberapa
peraturan perundang – undangan, seperti Undang – undang Nomor 19 tahun 2000
tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.
Menurut Pasal 1 point 8 Undang – Undang No. 19 Tahun 2000 tentang Penagihan
Pajak dengan Surat Paksa tersebut, yang dimaksud dengan “Utang Pajak adalah pajak
yang masih harus dibayar termasuk sanksi adminisirasi berupa bunga. denda atau
kenaikan yang tercantum dalam Surat Ketetapan Pajak atau surat sejenisnya
berdasarkan peraturan perundang undangan perpajakan. (Undang-Undang Pajak
Tahun 2000, 2001:2 12).
3. Daluarsa : Daluwarsa atau lewat waktu ialah sebagai salah satu sebab berakhirnya
utang pajak dan hapusnya perikatan (hak untuk menagih atau kewajiban untuk
membayar hutang) karena lampaunya jangka waktu tetentu, yang ditetapkan dalam
undang-undang. Hak untuk melakukan penagihan pajak, daluarsa setelah lampau
waktu sepuluh tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak atau berakhimya masa
pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak yang bersangkutan. Hal ini untuk
memberikan kepastian hukum kapan hutang pajak dapat ditagih lagi. Namun daluarsa
penagihan pajak tertangguh, antara lain; apabila diterbitkan Surat Teguran dan Surat
Paksa.
SSP (Surat Setoran Pajak) adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah
dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas
negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan.
SPT (Surat Pemberitahuan) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk
melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan
objek pajak dan/atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
Perbedaannya, SSP adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke
kas negara melalui kantor penerima pembayaran, sedangkan SPT itu adalah surat
yang digunakan oleh WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak.
1. Perlawanan Pasif
Masyarakat enggan (pasif) membayar pajak, yang anatar lain disebabkan oleh
- Perkembangan intelektual dan moral masyarakat
- Sistim perpajakan yang mungkin sulit dipahami masyarakat
- Sistim control tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik
2. Perlawanan Aktif
Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan
kepada fiskus dengan tujuan untuk menghindari pajak. Bentuknya antara lain :
- Tax avoidance, usaha meringankan pajak dengan tidak melanggar undang
undang
- Tax evasion, usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar
undang undang (menggelapkan pajak).