Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MEILA EKA ABDILLAH

KELAS : 63.2B.31

PERTEMUAN KE 3

KUP (KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN)

1. Tahun Pajak
Tahun Pajak dibedakan menjadi 2 yaitu Masa Pajak dan Tahun Pajak
- Masa Pajak adalah jangka waktu yang menjadi dasar bagi wajib pajak untuk menghitung,
menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang dalam jangka waktu tertentu. Diatur
dalam UU KUP Pasal 1 Ayat 7
- Tahun Pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila wajib pajak
menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun kalender. Diatur dalam UU
KUP Pasal 1 Ayat 8

2. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)


NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
Diatur dalam UU KUP Pasal 1 Ayat 6
Fungsi NPWP sebagai tanda pengenal milik wajib pajak yang digunakan untuk urusan
administrasi perpajakan atau menjaga ketertiban dan ketaatan pembayaran pajak serta
pengawasan administrasi perpajakan wajib pajak.

3. NPPKP (Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak)


NPPKP adalah nomor yang diberikan kepada setiap wajib pajak sebagai pengusaha yang
dikenakan pajak pertambahan nilai (PPN) berdasarkan undang-undang PPN, wajib melaporkan
usahakanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal atau atau kedudukan Pengusaha, dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk
dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.
Diatur dalam UU KUP Pasal 2 ayat 2
Fungsi NPPKP
- Untuk mengetahui indentitas PKP yang sebenarnya
- Untuk melaksanakan hak dan kewajiban di bidang PPN dan PPnBM
- Untuk Pengawasan Administrasi Perpajakan

4. SPT (Surat Pemberitahuan)


SPT adalah surat yang digunakan Wajib Pajak untuk melaporkan penghitungan atau pembayaran
pajak dan atau bukan obyek pajak, harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang undangan perpajakan .
Diatur dalam UU KUP Pasal 1 ayat 11
Fungsi SPT
- Fungsi Pelaporan
a. Fungsi Pelaporan SPT bagi WP yaitu :
 Penghitungan jumlah PPh yang sebenarnya terhutang
 Pembayaran/pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri atau
melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam bagian/tahun
pajak
 Penghitungan penghasilan yang merupakan obyek pajak atau bukan
obyek pajak
 Harta dan kewajiban
b. Fungsi Pelaporan SPT bagi PKP yaitu :
 Penghitungan jumlah PPN dan PPnBM yang sebenarnya terhutang
 Pengkreditan pajak masukan terhadap pajak keluaran
 Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh
PKP atau melalui pihak lain dalam satu masa pajak

- Fungsi Pertanggungjawaban
a. Fungsi Pertanggungjawaban SPT bagi WP, atas pembayaran dari kegiatan
pemotongan atau pemungutan PPh yang dilakukannya terhadap PPh OP atau
badan lain dalam satu masa pajak.
b. Fungsi Pertanggungjawaban SPT bagi PKP, sebagai pemotong atau pemungut
pajak fungsi SPT adalah sarana untuk mempertanggungjawabkan pajak yang
telah dipotong atau dipungut dan disetorkan.

5. SSP (Surat Setoran Pajak)


SSP adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan menggunakan
formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang
telah ditunjuk oleh menteri keuangan.
Diatur dalam UU KUP No. 16 Tahun 2009, Pasal 1 Ayat 14
Fungsi SSP adalah sebagai bukti pembayaran pajak bila telah disahkan oleh pejabat kantor
penerima pembayaran yang berwenang atau bila telah mendapatkan validasi dari pihak lain
yang berwenang.

6. SKP (Surat Ketetapan Pajak)


SKP adalah surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapaan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, dan Surat Ketetapan Pajak Lebih
Bayar.
Diatur dalam UU KUP No. 16 Tahun 2009, Pasal 1 Ayat 15

- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)


SKPKB adalah surat ketetapan pajak yang yang menentukan besarnya pajak jumlah
pokok, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya
sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar. Diatur dalam Pasal 1 Ayat 16
UU KUP.
- Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
SKPKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak
yang telah ditetapkan. Diatur dalam Pasal 1 Ayat 17 UU KUP.

- Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)


SKPN adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama
besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit
pajak. Diatur dalam Pasal 1 Ayat 18 UU KUP.

- Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)


SKPLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran
pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada pajak yang terutang atau
seharusnya tidak terutang. Diatur dalam Pasal 1 Ayat 19 UU KUP.

Fungsi SKP sebagai sarana untuk menagih kekurangan pajak, mengembalikan jika ada kelebihan
membayar pajak, menginformasikan jumlah pajak terutang, mengenakan sanksi administrasi
perpajakan, serta menagih pajak.

7. STP (Surat Tagihan Pajak)


STP adalah surat yang diterbitkan untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi
berupa bunga dan/atau denda.
Diatur dalam UU KUP No. 16 Tahun 2009, Pasal 1 Ayat 20.
Fungsi STP sebagai koreksi pajak terutang sarana mengenakan sanksi kepada wajib pajak serta
sarana menagih pajak.

8. Sanksi Pajak
Sanksi pajak adalah sanksi yang diterapkan atau dikenakan kepada para wajib pajak yang
melakukan pelanggaran atau tidak mengikuti ketentuan Undang-Undang Perpajakan.
Diatur dalam UU No. 28 Tahun 2007.
Fungsi sanksi pajak sebagai alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan.

Ada 2 sanksi yaitu sanksi denda dan sanksi kenaikan

- Sanksi Denda
a. Terlambat lapor SPT masa maupun tahunan
 Sebesar Rp 500.000 untuk SPT masa PPN
 Sebesar Rp 100.000 untuk SPT masa lainnya
 Sebesar Rp 1.000.000 untuk SPT tahunan WP Badan
 Sebesar Rp 100.000 untuk SPT tahunan OP

b. Mengungkapkan ketidakbenaran setelah diperiksa sebelum disidik


c. Sanksi Keberatan ditolak
d. Sanksi Pencabutan Penyidikan

- Sanksi Bunga
a. Pembetulan SPT Tahunan sebelum Pemeriksaan
b. Pembetulan SPT Masa sebelum Pemeriksaan
c. Keterlambatan Pembayaran Pajak pada SPT Masa
d. Keterlambatan Pembayaran Pajak pada SPT Tahunan
e. Sanksi pada SKP Pajak Hasil Pemeriksaan
f. Sanksi Kurang Bayar Setelah 5 Tahun WP Keluar Penjara
g. Sanksi pada STP Hasil Peneiitian dan Pemeriksaan Tahun Berjalan
h. Sanksi Pajak Ditagih Kembali
i. Sanksi Pajak yang Diterbitkan Melebihi Batas Waktu
j. Sanksi Bunga Penagihan

- Sanksi Kenaikan
a. Sanksi Mengungkapkan ketidakbenaran SPT setelah pemeriksaan sebelum ada
SKP
b. Sanksi pada SKPKB Hasil Pemeriksaan SPT tidak benar
c. SPT tidak benar karena alpha
d. Sanksi telah diterbitkan pembayaran pendahuluan pada WP punya persyaratan
tertentu
e. Sanksi pada SKPKBT data baru
f. Sanksi telah diterbitkan pembayaran pendahuluan pada WP kriteria tertentu.

Anda mungkin juga menyukai