Jangka Waktu Pendaftaran Pasal 2 Ayat (5), dan PER No. 44/ PJ./ 2008
NPWP = Paling lambat 1 bulan setelah saat usaha mulai dijalankan, Paling lambat pada akhir bulan
berikut setelah memperoleh penghasilan disetahunkan yang melebihi PTKP.
PKP = Sebelum penyerahan BKP/ JKP, Paling lambat akhir bulan berikut setelah nilai peredaran usaha
bruto melebihi batasan Pengusaha Kecil dalam kurun satu tahun.
1. WP OP berikut ahli waris tidak lagi memenuhi syarat subjektif atau objektif.
2. WP Badan berada dalam proses likuidasi atau pembubaran.
3. WP OP wanita menikah dan tidak melaksanakan kewajiban pajak sendiri.
4. WP BUT menghentikan kegiatannya di Indonesia.
5. WP yang piutangnya dihapuskan akibat tidak memiliki kekayaan atau meninggal tanpa warisan.
6. Dirjen Pajak menganggap perlu, atas WP tertentu.
Penghapusan NPWP harus diselesaikan dalam jangka 6 bulan untuk WP OP dan 12 bulan untuk WP
Badan sejak penerimaan permohonan.
SPT = Merupakan surat yang digunakan WP untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran pajak,
objek pajak dan atau bukan objek pajak, dan atau harta dan kewajiban.
Untuk suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak -> SPT Tahunan
Cara Pengisian SPT Pasal 3 Ayat (1), (1A), (6), PMK No. 196/ PMK.03/ 2007
Surat Ketetapan Pajak (SKP) Pasal 1 Angka (14), dan Pasal 12 Ayat (1)
Penagihan Pajak
pembayaran utang pajak semestinya dilakukan secara sukarela oleh wajib pajak atau
penanggung pajak
adakalanya pembayaran utang pajak sudah dilaksanakan, tetapi karena setelah diperiksa masih
ada kekurangan pembayaran utang pajak, maka diterbitkanlah s.k.p.k.b. atau s.k.p.k.b.t.
tetapi ada pula utang pajak dibayar setelah adanya penagihan pajak dengan surat paksa
U.U. NO. 19 TAHUN 2000 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
(PERUBAHAN ATAS U.U. NO. 19 TH. 1997)
penagihan pajak dilakukan merupakan cara untuk dapat dilunasinya utang pajak, sebagai
akibat dari tidak dilunasinya secara sukarela
kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak merupakan posisi strategis dalam
peningkatan penerimaan pajak, namun sebenarnya perlu dikaji terhadap faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.
supaya mempunyai nilai kepastian hukum dan keadilan, maka penagihan pajak dengan surat
paksa harus berdasarkan undang-undang
RUANG LINGKUP U.U. NO. 19 TAHUN 2000 MELIPUTI SEMUA JENIS PAJAK : YANG
DIPUNGUT OLEH PEMERINTAH PUSAT, TERMASUK BEA DAN CUKAI, DAN PAJAK YANG
DIPUNGUT OLEH PEMERINTAH DAERAH, MENURUT UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN
DAERAH
- wajib pajak adalah orang pribadi atau badan
- yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk
melakukan kewajiban perpajakan, -
- termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu
SURAT TEGURAN
jika satu bulan sejak diterbitkannya stp, skpkb, skpkbt, dan sk putusan banding tsb wajib pajak
belum melunasinya, maka proses penagihan dilakukan secara aktif yaitu dengan penerbitan surat
teguran yang berupa peringatan untuk melunasi utang pajaknya surat teguran atau surat sejenis
lainnya yang berisi peringatan kepada wajib pajak untuk melunasi utang pajaknya penting sekali,
hal ini disebabkan apabila belum pernah ada penerbitan surat teguran maka tidak dapat
ditindaklanjuti dengan surat paksa. surat teguran diberikan sebanyak-banyaknyan 3 (tiga) kali
dengan
tenggang waktu satu bulan
SURAT PAKSA
surat paksa adalah surat keputusan yang mempunyai kekuatan yang sama dengan grose (asli)
keputusan hakim dalam perkara perdata, yang tidak dapat diganggu gugat lagi dengan cara
memintakan banding kepada hakim yang lebih atas.
surat paksa harus menggunakan kepala “demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang
maha esa”, karena perkataan-perkataan itulah surat paksa mendapat kekuatan “eksekutorial”.
pemeriksaan pajak
pada dasarnya merupakan :
law enforcement, hubungannya
dengan penyidikan
pembinaan kepada wajib pajak
pemeriksaan lapangan meliputi suatu jenis pajak atau seluruh jenis pajak, untuk
tahun berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan di tempat wajib pajak
o pemeriksaan kantor meliputi suatu jenis pajak tertentu baik tahun berjalan dan atau tahun-
tahun sebelumnya yang dilakukan di kantor direktorat jenderal pajak
Account Representative
BERFUNGSI SEBAGAI MITRA PENGHUBUNG ANTARA DIT.JEN. PAJAK DENGAN WAJIB PAJAK
BERPERAN SEBAGAI AGEN-AGEN PELAYANAN KEPADA WAJIB PAJAK
KEDUDUKAN ANTARA WAJIB PAJAK DENGAN FISCUS IDEALNYA SETARA