Anda di halaman 1dari 25

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA

PERPAJAKAN (KUP)

Presented by:
Sartono, SE, Ak, MA
HUKUM PAJAK

Hukum Pajak Material:


Objek Pajak : objek pajak, keadan-keadaan, perbuatan-
perbuatan & peristiwa hukum yang dapat dikenakan pajak
Subjek Pajak : siapa saja yang dapat dikenakan pajak
/diwajibkan melaksanakan kewajiban perpajakan
Dasar Pengenaan Pajak & Tarif Pajak besarnya pajak yang
terutang
Hukum Pajak Formal : prosedur pemenuhan hak & kewajiban
perpajakan serta sanksi bagi yang melanggar
TEKNIK PEMUNGUTAN PAJAK

Self Assesment System WP menentukan sendiri jumlah pajak yang


terutang sesuai dengan ketentuan undang-undang

OfficialAssesment System Aparat pajak berperan aktif dalam


menghitung dan menetapkan besarnya pajak yang terutang

 Withholding System Pihak ketiga wajib menghitung, menetapkan,


menyetorkan & melaporkan pajak yang sudah dipotong/dipungut
UU KUP UU

No.6 Tahun 1983


Tahun Pajak 1984 - 1994
UU No.9 Tahun 1994
Tahun Pajak 1995 - 2000
UU No.16 Tahun 2000
Tahun Pajak 2000 – 2007
 UU No.28 Tahun 2007
Tahun Pajak 2008 –
KETENTUAN UMUM & TATA CARA PERPAJAKAN

1. Kewajiban mendaftarkan diri


2. Pelaporan usaha untuk pengukuhan PKP
3. Surat Pemberitahuan (SPT)
4. Ketentuan umum & tata cara pembayaran
5. Penyelenggaraan pembukuan / pencatatan
6. Pemeriksaan Penetapan & ketetapan pajak
7. Surat Tagihan Pajak (STP)
8. Pengembalian kelebihan pembayaran pajak (restitusi)
9. Pengajuan keberatan & banding
10. Penagihan pajak
KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI NPWP

a) Pengertian Wajib Pajak (WP)


b) Pemotong / Pemungut Pajak
c) Pengertian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
d) Tempat Pendaftaran WP
e) Fungsi NPWP
f) Tata Cara Pendaftaran & Pemberian NPWP
g) Tata Cara WP Pindah
h) Penghapusan NPWP
PENGERTIAN WP PASAL 1 ANGKA 2 UU KUP:

“Orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak,


dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan perpajakan”
WP PPh :
1. WP PPh Badan

2. WP PPh Orang Pribadi Menjalankan usaha atau pekerjaan bebas


Tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas

3. Warisan yang belum terbagi


PEMOTONG / PEMUNGUT PAJAK

Orang pribadi / badan yang berdasarkan ketentuan UU diwajibkan


melaksanakan kewajiban pemotongan / pemungutan pajak Kategori
pemotong/pemungut pajak tergantung ketentuan perpajakan yang
berlaku
PENGERTIAN NPWP

Nomor yang diberikan kepada WP sebagai sarana dalam administrasi


perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya
Terdiri dari 15 digit :
Contoh:

 X X . X X X . X X X. X – X X X . X X X
FUNGSI NPWP SARANA DALAM
ADMINISTRASI PERPAJAKAN

Tanda pengenal diri / identitas


WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya
Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan
Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan
administrasi perpajakan.
SATU WP = SATU NPWP
KEWAJIBAN BER-NPWP

Pasal 2 Ayat (1) UU KUP :

“Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan


objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal
Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib
Pajak.”
SYARAT SUBJEKTIF & OBJEKTIF

Persyaratan subjektif : persyaratan yang sesuai dengan ketentuan


mengenai subjek pajak dalam UU PPh. Persyaratan objektif : persyaratan
bagi subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan atau
diwajibkan untuk melakukan pemotongan/pemungutan sesuai dengan
ketentuan UU PPh
TEMPAT PENDAFTARAN KANTOR DJP DENGAN WILAYAH KERJA
MELIPUTI

Tempat tinggal
Tempat kedudukan

Tempat tinggal & tempat kegiatan usaha (WP OP


Pengusaha Tertentu)
Penetapan oleh Dirjen Pajak
TATA CARA PENDAFTARAN & PEMBERIAN NPWP

Pendaftaran secara manual


Pendaftaran secara on-line
NPWP Jabatan (Pasal 2 Ayat (4a) UU KUP)
Kewajiban perpajakan dimulai sejak saat
WP memenuhi persyaratan subjektif dan objektif paling lama 5 (lima)
tahun sebelum diterbitkannya NPWP
JANGKA WAKTU PENDAFTARAN

WP OP yang menjalankan usaha atau melakukan pekerjaan bebas dan


WP Badan: paling lama 1 (satu) bulan setelah saat usaha mulai
dijalankan.
WP OP yang tidak menjalankan usaha atau tidak melakukan pekerjaan
bebas : apabila jumlah penghasilannya sampai dengan suatu bulan yang
disetahunkan telah melebihi PTKP, paling lama pada akhir bulan
berikutnya
SANKSI TIDAK MENDAFTARKAN DIRI

Sanksi Administrasi (Pasal 13 Ayat (1) dan (2) UU KUP):

Bunga 2%
Paling lama 24 bulan
Sejak saat terutangnya pajak, Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau
Tahun Pajak
Sampai dengan diterbitkannya SKPKB
Sanksi Pidana (Pasal 39 Ayat (1) huruf a) :
Pidana penjara paling singkat 6 bulan / paling lama 6 tahun
Denda paling sedikit 2 kali / paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang
yang tidak/kurang dibayar
PENGHAPUSAN NPWP

Ketentuan Pasal 2 Ayat (6) UU KUP : Diajukan permohonan


penghapusan NPWP oleh WP dan/atau ahli warisnya apabila WP sudah
tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif
WP badan dilikuidasi karena penghentian atau penggabungan usaha
WP BUT menghentikan kegiatan usahanya di Indonesia dianggap perlu
oleh Dirjen Pajak : sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan/atau
objektif
PERMOHONAN PENGHAPUSAN NPWP

Dirjen Pajak setelah melakukan pemeriksaan : harus memberikan


keputusan dalam jangka waktu 6 bulan untuk WP OP 12 bulan untuk WP
Badan, sejak tanggal permohonan diterima secara lengkap.
Apabila jangka waktu tersebut telah lewat dan Dirjen Pajak tidak
memberi suatu keputusan: permohonan dianggap dikabulkan, harus
menerbitkan surat keputusan penghapusan NPWP dalam jangka waktu
paling lama 1 bulan setelah jangka waktu berakhir
PENGERTIAN PENGUSAHA ORANG
PRIBADI / BADAN
orang pribadi / Badan
yang dalam kegiatan usaha / pekerjaannya
menghasilkan barang
mengimpor barang
 mengekspor barang
melakukan usaha perdagangan
 memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean
melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah
Pabean
PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)

Yang melakukan Penyerahan BKP Penyerahan JKP yang dikenakan


pajak berdasarkan UU PPN
TEMPAT PELAPORAN KANTOR DJP
DENGAN WILAYAH KERJA MELIPUTI

Tempat tinggal Tempat kedudukan Tempat tinggal & tempat kegiatan


usaha (WP OP Pengusaha Tertentu) Penetapan oleh Dirjen Pajak
TATA CARA PELAPORAN &
PENGUKUHAN PKP

Pendaftaran secara manual Pengukuhan PKP Jabatan (Pasal 2 Ayat (4a)


UU KUP) Kewajiban perpajakan dimulai sejak saat WP memenuhi
persyaratan subjektif dan objektif paling lama 5 (lima) tahun sebelum
diterbitkannya NPWP
JANGKA WAKTU PELAPORAN

Wajib melaporkan sebelum melakukan penyerahan BKP / JKP Pengusaha


Kecil yang: memilih sebagai PKP Tidak memilih sebagai PKP tetapi
sampai dengan suatu bulan dalam suatu tahun buku jumlah milai
peredaran bruto atas penyerahan BKP atau JKP telah melampaui batasan
yang ditentukan sebagai Pengusaha Kecil, Wajib melaporkan usahanya
paling lama akhir bulan berikutnya
PENCABUTAN PKP PINDAH ALAMAT KE WILAYAH KERJA KPP
LAIN

1. Pindah alamat ke wilayah kerja KPP lain


sudah tidak memenuhi persyaratan sebagai PKP termasuk PKP yang
jumlah peredaran /penerimaan bruto untuk suatu tahun buku tidak
melebihi batas jumlah peredaran /penerimaan bruto Pengusaha Kecil
2. Dirjen Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan
keputusan dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal permohonan
diterima secara lengkap. Apabila jangka waktu telah lewat, Direktur
Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan, maka permohonan
Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dianggap dikabulkan
dan surat keputusan mengenai Pencabutan Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1
(satu) bulan setelah jangka waktu berakhir
PENUTUP

Sekian & Terima kasih


Wassallamuallaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai