BADAN USAHA
December 4, 2023
PAJAK PENGHASILAN (PPh)
Pasal 1
adalah
December 4, 2023
BAGAN SUBJEK PAJAK
Objek Pajak
Orang Pribadi
• Orang Pribadi
• Warisan yang belum terbagi
• Badan
• BUT
December 4, 2023
DEFINISI BADAN
[ Pasal 1 UU KUP ]
Sekumpulan orang dan/atau modal yang
merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha
maupun yang tidak melakukan usaha yang
meliputi perseroan terbatas, perseroan
komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik
negara atau badan usaha milik daerah dengan
nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi,
koperasi, dana pensiun, persekutuan,
perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,
lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk
kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap
December 4, 2023
SUBJEK PAJAK DALAM NEGERI
[ Pasal 2 ayat (3) ]
Orang Pribadi
• Bertempat tinggal/berada di Indonesia lebih dari 183 hari
dalam 12 bulan; atau
• Dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia
Badan
Yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia
December 4, 2023
SUBJEK PAJAK BADAN
DALAM NEGERI
December 4, 2023
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI
[ Pasal 2 ayat (4) ]
December 4, 2023
SUBJEK PAJAK BADAN
LUAR NEGERI
December 4, 2023
SUBJEK PAJAK
Subjek Pajak
Orang Pribadi Badan
BUT Bentuk usaha tetap (BUT) adalah bentuk usaha yang dipergunakan oleh:
• orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di
Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan, SPLN Orang Pribadi
atau
• badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia
SPLN Badan,
untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia.
13
CARA HITUNG PPH BADAN
1. Cara Umum
Tarif Pasal 17 x Laba Kena Pajak
2. Cara Final
Tarif tertentu x Peredaran Bruto (Omset)
3. Cara Khusus
Tarif tertentu x Peredaran Bruto (Omset)
MULAI:
SAAT DIDIRIKAN ATAU BERTEMPAT KEDUDUKAN DI INDONESIA
BERAKHIR:
• SAAT DIBUBARKAN
• TIDAK LAGI BERTEMPAT KEDUDUKAN DI
INDONESIA
ORANG PRIBADI/BADAN
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI Ps. 2 : (4) huruf B
MULAI:
SAAT MENERIMA/MEMPEROLEH PENGHASILAN DI INDONESIA
BERAKHIR:
SAAT TIDAK LAGI MENERIMA/MEMPEROLEH PENGHASILAN
DI INDONESIA
December 4, 2023
MULAI DAN BERAKHIRNYA
KEWAJIBAN PAJAK SUBJEKTIF
ORANG PRIBADI/BADAN
SUBJEK PAJAK LUAR NEGERI Ps. 2 : (4) huruf a
MULAI:
• SAAT MENJALANKAN USAHA
• MELAKUKAN KEGIATAN MELALUI
BUT
BERAKHIR:
• SAAT TIDAK LAGI MENJALANKAN USAHA
• TIDAK MELAKUKAN KEGIATAN MELALUI
BUT
December 4, 2023
PERHITUNGAN PPH TERUTANG
Luar Pembayaran dari Luar Negeri Pembayaran ke Luar Negeri Pasal 26
Pasal 24
Negeri
Indonesia
Pengertian :
Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang
diterima atas diperoleh Wajib Pajak, baik yang
berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi
atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak,
yang bersangkutan, dengan nama dan bentuk
apapun.
OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1)
Laba Usaha
OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1)
Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan krn jaminan pengembalian utang
Dividen, dgn nama dan dlm bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan asuransi
kpd pemegang polis, dan pembagian SHU koperasi
Royalti, sewa dan penghasilan lain sehubungan dgn penggunaan harta
Keuntungan krn selisih kurs mata uang asing, selisih lebih karena penilaian kembali
aktiva, premi asuransi, iuran yg diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yg
terdiri dari WP yg menjalankan usaha / pekerjaan bebas,
tambahan kekayaan neto yg berasal dari penghasilan yg belum dikenakan pajak.
OBJEK PAJAK
Pasal 4 ayat (1)
Imbalan bunga
Pesangon : Pensiun
0-50 jt : 0% 0-50 jt : 0%
Uang Pesangon dan
PP 68 Tahun 2009 50-100 jt : 5% >50 jt : 5%
Tebusan Pensiun
100-500 jt: 15%
>500 jt : 25%
≤240 ribu simpanan Pokok :
Bunga Simpanan Anggota 0%
PP 15 Tahun 2009
Koperasi >240 ribu simpanan Pokok :
10%
Hadiah Undian PP 132 Tahun 2000 25% dari hadiah
PP 46 Tahun 2013 (Juli 13
1% x Peredaran Bruto (omset)
Penghasilan Usaha WP - Juni 18)
PENGHASILAN BUKAN OBJEK PPh - PASAL 4 (3)
DIUBAH DALAM
UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA
OBJEK PAJAK BUT
X Corp.
Negara X
Income Indonesia
BUT
Sales Product “X”
Income X Corp.
Assets
PT PQR
PT ABC
Atribusi Faktual: Objek Pajak BUT dari kegiatan atau harta BUT tersebut.
39
Force of Attraction: Pasal 5 ayat (1) huruf b
Income X Corp.
Negara X
Indonesia
Sales Product “X” BUT
Income
X Corp.
40
Hubungan efektif: Pasal 5 ayat (1) huruf c
Betah Corp.
License
Negara X Agreement
Royalty & fee
Management
Indonesia
Agreement
BUT
PT ABC
Betah Corp.
Bangunan Hotel
Terdapat hubungan efektif antara BUT dengan harta atau kegiatan yang
memberikan penghasilan kepada kantor pusat royalty dan fee adalah
objek pajak BUT.
41
OBJEK PAJAK SPLN TERKAIT BUT
December 4, 2023
PENGURANG PENGHASILAN
BRUTO [ Pasal 6 UU PPh ]
Penghapusan Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih,
dengan syarat :
• Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi
komersial; dan
• Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan
Negeri atau Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara
(BUPLN) atau adanya perjanjian tertulis mengenai
penghapusan piutang/pembebasan utang antara kreditur dan
debitur yang bersangkutan; dan
• Telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus; dan
• Menyerahkan daftar piutang yang tidak dapat ditagih kepada
Direktorat Jenderal Pajak.
Premi asuransi yang dibayar oleh pemberi kerja, dengan syarat
bahwa premi tersebut dihitung sebagai penghasilan bagi karyawan
December 4, 2023
PENGURANG PENGHASILAN
BRUTO [ Pasal 6 UU PPh ]
sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana
nasional ketentuannya diatur dengan PP;
sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan
yang dilakukan di Indonesia ketentuannya diatur dengan
PP;
biaya pembangunan infrastruktur sosial yang
ketentuannya diatur dengan PP;
sumbangan fasilitas pendidikan yang ketentuannya
diatur dengan Peraturan Pemerintah; dan
sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga yang
ketentuannya diatur dalam Peraturan Pemerintah
December 4, 2023
NON DEDUCTIBLE EXPENSES
Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun
Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi pemegang
saham, sekutu, atau anggota
Pembentukan dana cadangan, kecuali :
cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang
menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan
pembiayaan konsumen, dan perusahaan anjak piutang;
Cadangan untuk usaha asuransitermasuk cadangan bantuan sosial yang
dibentuk oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;
Cadangan penjaminan untuk Lembaga Penjamin Simpanan;
Cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan;
Cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan; dan
cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah
industri
December 4, 2023untuk usaha pengolahan limbah industri,
NON DEDUCTIBLE EXPENSES
December 4, 2023
NON DEDUCTIBLE EXPENSES
Pajak penghasilan;
Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan untuk
kepentingan pribadi WP atau orang yang menjadi
tanggungannya;
Gaji yang dibayarkan kepada anggota
persekutuan, firma, atau perseroan komanditer
yang modalnya tidak terbagi atas saham
Sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan
kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang
berkenaan dengan pelaksanaan perundang-
undangan di bidang perpajakan.
December 4, 2023
PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
December 4, 2023
TARIF AMORTISASI
December 4, 2023
PERSEDIAAN
[ Pasal 10 ayat (6) ]
Persediaan :
Meliputi persediaan barang dagangan/barang jadi,
barang dalam proses, bahan baku, bahan pembatu,
sikuritas.
Harga pokok dinilai berdasarkan harga perolehan yang
dilakukan secara :
Metode rata-rata (avarage); atau
Metode FIFO (First In First Out)
December 4, 2023
PENGHITUNGAN PAJAK
Prosedur Umum
• Menerapkan tarif pajak badan atas penghasilan
kena pajak (penghasilan bruto dikurangi biaya yang
boleh dikurangkan)
• Tidak termasuk penghasilan yang telah dikenakan
pajak penghasilan (PPh) Final
December 4, 2023
IDENTIFIKASI
BIAYA
• DEDUCTIBLE EXPENSES
(PASAL 6 UU PPH)
• NON DEDUCTIBLE
EXPENSES (PASAL 9 UU
PPH)
DEDUCTIBLE EXPENSES (PASAL 6 UU PPH)
a. Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan kegiatan
usaha (3M: menagih/memelihara/mendapatkan);
b. Penyusutan atas pengeluaran untuk memperoleh harta berwujud dan
amortisasi atas pengeluaran untuk memperoleh hak dan atas biaya lain yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 dan Pasal 11A;
c. Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan;
d. Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan
dalam perusahaan atau yang dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan;
e. Kerugian selisih kurs mata uang asing;
f. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia;
g. Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan
perusahaan diluar
Jasa/lembaga
keuangan
DEDUCTIBLE EXPENSES (PASAL 6 UU PPH) mencadangkan
kerugian piutang?
h. Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan syarat (Bisa
Perusahaan
dgn 4 syarat:
Bergerak Jasa /lembaga Keuangan)
direport di Lap
1. Telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial;
Komersial, rekap
2. Wajib Pajak harus menyerahkan daftar piutang yang tidakserahkan
dapat ditagih
ke DJP,
kepada Direktorat Jenderal Pajak; Diputuskan
3. Telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau negeri
Pengadilan
instansi pemerintah yang menangani piutang negara; atau adanya
perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan utang
antara kreditur dan debitur yang bersangkutan; atau telah dipublikasikan
dalam penerbitan umum atau khusus; atau adanya pengakuan dari debitur
bahwa utangnya telah dihapuskan untuk jumlah utang tertentu;
4. Syarat sebagaimana dimaksud pada angka 3 tidak berlaku untuk
penghapusan piutang tak tertagih debitur kecil sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (1) huruf k;
i. Sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana nasional yang
ketentuannya diatur dengan Peraturan Pemerintah;
DEDUCTIBLE EXPENSES (PASAL 6
UU PPH)
3)PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
(R&D)
4)PENANGGULANGAN
BENCANA NASIONAL
(PP)
1)FASILITAS
PENDIDIKAN 5)BIAYA
PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
SOSIAL
2)PEMBINAAN
OLAHRAGA
BATAS SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA PP < UU
YANG DAPAT DIKURANGKAN setuju base
UU, detail?
Contoh:
Penghasilan neto fiskal Wajib Pajak adalah Rp. 60.000.000.000,00 maka
jumlah sumbangan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto yaitu
maksimal 5% atau sebesar Rp. 3.000.000.000,00.
PASAL 3 PP 93 TAHUN
2010
KONDISI SUMBANGAN DAN/ATAU BIAYA
TIDAK DAPAT DIKURANGKAN
PASAL 5 PP 93 TAHUN
2010
SYARAT BISA DIKURANGKAN
• Biaya "entertainment", representasi, jamuan dan sejenisnya untuk mendapatkan, menagih dan
memelihara penghasilan pada dasarnya dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-undang Pajak Penghasilan.
• Wajib Pajak harus dapat membuktikan, bahwa biaya-biaya tersebut telah benar-benar dikeluarkan
(formal) dan benar ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan untuk mendapatkan, menagih
dan memelihara penghasilan perusahaan (materiil).
• Oleh karena itu, Wajib Pajak yang mengurangkan biaya-biaya tersebut dari penghasilan brutonya,
sejak tahun pajak 1986 agar melampirkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan daftar nominatif
seperti terlampir yang berisi :
- Nomor urut, Tanggal "entertainment”, Nama tempat , Alamat, Jenis "entertainment”, Jumlah (Rp);
- Relasi usaha yang diberikan "entertainment“ (Nama, Posisi, Nama perusahaan, Jenis usaha)
BIAYA DALAM BENTUK NATURA / KENIKMATAN
PERMENKEU NO.83/PMK.03/2009
Pemberian natura dan kenikmatan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
pemberi kerja dan bukan merupakan penghasilan bagi Pegawai yang menerimanya
adalah :
b. Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura atau kenikmatan yang diberikan
berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu dalam rangka
menunjang kebijakan pemerintah untuk mendorong pembangunan di daerah
tersebut.
- Sarana tempat tinggal, termasuk perumahan bagi Pegawai dan keluarganya;
- Sarana pelayanan kesehatan;
- Sarana pendidikan bagi Pegawai dan keluarganya;
- Sarana peribadatan;
- Sarana pengangkutan bagi Pegawai dan keluarganya;
- Sarana olahraga bagi Pegawai dan keluarganya tidak termasuk golf, power
boating, pacuan kuda, dan terbang layang, sepanjang sarana dan fasilitas tersebut
tidak tersedia, sehingga pemberi kerja harus menyediakannya sendiri.
BIAYA DALAM BENTUK NATURA / KENIKMATAN
PERMENKEU NO.83/PMK.03/2009
Undang-Undang HPP
d.Pada prinsipnya natura dapat dibiayakan sepanjang terkait dengan 3M
(mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan) bagi pemberi
kerja dan merupakan penghasilan bagi pegawai
e.Natura dan/atau kenikmatan yang bukan objek PPh bagi penerima: 1)
Penyediaan makan/minum seluruh pegawai; 2) Natura dan/atau
kenikmatan di daerah tertentu; 3) Natura dan/atau kenikmatan karena
keharusan pekerjaan; 4) Natura dan/atau kenikmatan yang bersumber
atau dibiayai dari APBN/APBD; dan 5) Natura dan/atau kenikmatan
dengan jenis & batasan nilai tertentu
f. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam PP
PENGENAAN PAJAK ATAS NATURA
• Atas biaya perolehan atau pembelian telepon seluler yang dimiliki dan dipergunakan
perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau pekerjaannya, dapat
dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 100% atas penyusutan, pengisian
ulang pulsa, dan perbaikannya.(sebelumnya 50%)
• Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar kendaraan sedan atau
yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu
karena jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan
sebesar 100% atas penyusutan, biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan
dan pemakaian bahan bakarnya. (sebelumnya 50%)
• Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan besar kendaraan bus, minibus,
atau yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk antar jemput
para pegawai, dapat dibebankan seluruhnya sebagai biaya perusahaan melalui
penyusutan dan atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan tersebut
dapat dibebankan seluruhnya sebagai biaya rutin perusahaan.
ATAS AKTIVA YANG DIKUASAI
PEGAWAI
December 4, 2023
KOMPENSASI KERUGIAAN
CONTOH
December 4, 2023
PENILAIAN HARTA PERUSAHAAN
December 4, 2023
PENILAIAN HARTA PERUSAHAAN
2. Aktiva Tetap
Harga perolehan = Harga Beli + Biaya biaya untuk
mendapatkan.
3. Tanah
Semua pengeluaran untuk memperoleh termasuk
pengurusan hak-hak atas tanah.
MACAM-MACAM KURS :
Kurs Menteri Keuangan
Kurs Realisasi :
Kurs yang sebenarnya terjadi pada waktu perusahaan
merupiahkan valas atau pada waktu perusahaan membeli
valas.
Kurs BI :
Kurs BI digunakan untuk mencatat hutang piutang serta
transaksi dalam valuta asing.
December 4, 2023
GUNA KURS KMK
• Pasal 25
- Pembayaran angsuran pajak dalam tahun
pajak berjalan untuk setiap bulan.
• Fiskal Luar Negeri
- Pajak yang dibayar pada saat seorang
karyawan pergi ke luar negeri – terbatas hanya
untuk perjalanan dinas
December 4, 2023
ANGSURAN PPh PASAL 25
[ Asumsi tahun Pajak Januari – Desember ]
Sebelum batas waktu penyampaian SPT PPh (Januari
dan Februari) = Angsuran masa Desember tahun pajak
sebelumnya
Setelah SPT PPh dilaporkan (Maret s.d. Desember)
= Berdasarkan jumlah PPh terutang sesuai dengan yang
tercantum di SPT (Pajak terutang – pajak yang dipotong
pihak ketiga) dibagi 12 bulan
December 4, 2023
ANGSURAN PPh PASAL 25
Apabila SPT Rugi atau Nihil
- Angsuran pajaknya adalah Nihil
Kompensasi Kerugian
- Dalam Perhitungan hutang pajak, Penghasilan Kena Pajak
yang tercantum di SPT harus dikurangi dahulu dengan
kompensasi kerugian dari tahun-tahun sebelumnya yang
masih dapat dikompensasi.
Terdapat Penghasilan Tidak Teratur
- Penghasilan Tidak Teratur dikeluarkan dari perhitungan
angsuran pajak, misalnya: keuntungan selisih kurs,
keuntungan dari pengalihan harta
December 4, 2023
Angsuran PPh PASAL 25
(Dalam hal-hal Tertentu)
Apabila dilakukan Pembetulan SPT
Jika dilakukan pembetulan SPT setelah dilaporkannya SPT,
dan mengakibatkan utang pajak menjadi lebih besar,
angsuran pajaknya berdasarkan SPT Pembetulan.
Apabila diterbitkan Ketetapan Pajak
Jika pada tahun pajak sebelumnya terdapat Surat Ketetapan
Pajak (SKP), jumlah angsuran pajaknya harus dihitung
kembali berdasarkan Penghasilan Kena Pajak yang telah
ditetapkan dalam SKP tersebut dan berlaku mulai bulan
berikutnya setelah bulan penerbitan surat ketetapan pajak.
December 4, 2023
Angsuran PPh PASAL 25
(Dalam hal-hal Tertentu)
Terlambat Lapor SPT :
• Angsuran pajak sebelum batas waktu pelaporan
SPT = angsuran masa Desember tahun pajak
sebelumnya.
• Kekurangan pembayaran pajak dari tanggal batas
waktu pelaporan s.d. dilaporkannya SPT
dikenakan denda sebesar 2% perbulan.
December 4, 2023
Angsuran PPh PASAL 25
(Dalam hal-hal Tertentu)
Perpanjangan SPT :
• Apabila permohonan perpanjangan disetujui, angsuran
untuk masa pajak Maret sampai dilaporkannya SPT
adalah berdasarkan perhitungan sementara yang
tercantum dalam Formulir SPT 1771-Y.
• Pajak yang kurang dibayar dari tanggal batas waktu
pelaporan s.d. dilaporkannya SPT dikenakan denda
sebesar 2% per bulan.
December 4, 2023
ANGSURAN PPh PASAL 25
(Dalam hal-hal khusus)
Wajib Pajak Badan (Baru)
1
/12 x (tarif progresif x penghasilan fiskal bulanan
yang disetahunkan)
BUMN / BUMD
1
/12 x [(tarif progresif x laba/rugi fiskal sesuai dengan RKAP)]
December 4, 2023
TERUTANGNYA PENGHASILAN
LUAR NEGERI
Pengakuan penghasilan berdasarkan negara asal
penghasilan
Penghasilan dari kegiatan usaha: stelsel akrual
Pendapatan dividen: stelsel kas / ditetapkan
Penghasilan lain-lain: stelsel kas
Kerugian yang diderita di luar negeri tidak boleh
digabungkan dalam menghitung penghasilan kena
pajak di Indonesia
December 4, 2023
KREDIT PAJAK LUAR NEGERI
[ Pasal 24 ]
Untuk menghindari beban pajak ganda atas penghasilan yang
sama
Jumlah yang dapat dikreditkan maksimum sebesar jumlah yang
lebih rendah diantara :
Jumlah pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri; atau
Jumlah pajak yang dihitung menurut perbandingan antara
penghasilan dari luar negeri dan seluruh penghasilan kena
pajak dikalikan PPH terutang
Jumlah pajak terutang atas seluruh penghasilan kena pajak,
apabila penghasilan luar negeri > total penghasilan (didalam
negeri menjalani kerugian)
December 4, 2023
SURAT PEMBERITAHUAN
[ SPT ]
SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan
(formulir 1771) dan SPT Tahunan PPh bagi
Wajib Pajak Badan yang diizinkan
menyelenggarakan pembukuan dalam
bahasa Inggris dan mata uang Dollar
Amerika Serikat (formulir 1771/$)
December 4, 2023
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
No Kode Nama Form Ket.
Form
1. 1771 SPT Tahunan PPh WP Badan Induk SPT
December 4, 2023
SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
December 4, 2023
KELENGKAPAN SPT TAHUNAN
[ PASAL 3 AYAT (6) UU KUP ]
Seluruh lampiran yang telah dibakukan (yaitu formulir
1771-I s/d 1771-VI) harus diisi walaupun nihil;
Neraca dan Rugi Laba tahun pajak yang bersangkutan;
Penghitungan angsuran PPh Pasal 25 tahun pajak
berikutnya untuk Wajib Pajak tertentu;
SSP lembar ke-3 tahun pajak yang bersangkutan apabila
SPT menunjukkan kurang bayar;
Surat kuasa khusus dalam hal SPT ditanda tangani oleh
bukan pengurus atau bukan direksi;
Daftar penghitungan penyusutan/amortisasi;
Penghitungan Objek PPh Pasal 26 ayat (4) bagi Wajib
Pajak BUT yang penghasilannya telah dikenakan PPh
yang bersifat final;
Lampiran lainnya yang ditentukan oleh Direktur Jenderal
December 4, 2023
Pajak.
PRINSIP-PRINSIP UMUM
December 4, 2023
PRINSIP-PRINSIP UMUM
Pada umumnya mengikuti prinsip akuntansi Indonesia,
kecuali peraturan perpajakan menentukan lain.
Prinsip akrual vs prinsip cash prinsip akrual harus
diterapkan untuk penghasilan dan biaya yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 1 tahun.
Direktorat Jenderal Pajak berhak untuk melakukan review
dan penyesuaian atas transaksi-transaksi yang melibatkan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
December 4, 2023
PRINSIP-PRINSIP UMUM
• TAHUN PAJAK
• Tahun kalender vs Tahun Buku (Accounting Year)
• Dilakukan secara taat asas
• Perubahan tahun pajak persetujuan dari Direktorat
Jenderal Pajak
December 4, 2023
Tax
Planning:
Leoni: so
menurun,In
PENGURANGAN PENGHASILAN BRUTO daryani
BIAYA PENYUSUTAN Garis
Lurus=pa
Marlin
Kelompok Harta Masa Tarif Penyusutan
Berwujud/ Tidak Manfaat
Berwujud Garis Lurus Saldo
Menurun
Bukan Bangunan
dan Harta Tidak
Berwujud 4 tahun 25 % 50 %
Kelompok 1 8 tahun 12,5 % 25 %
Kelompok 2 16 tahun 6,25 % 12,5 %
Kelompok 3 20 tahun 5% 10 %
Kelompok 4
Bangunan:
Permanen 20 tahun 5% Tidak ada
Tidak Permanen 10 tahun 10 % Tidak ada
CADANGAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH
YANG DIPERBOLEHKAN ATURAN PAJAK
Perhitungan Angsuran PPh Pasal 25 untuk Tahun Pajak 2023 adalah sebagai
berikut:
Penghasilan Neto setelah koreksi fiskal 470.000.000
Penghasilan Tidak Teratur (70.000.000)
Penghasilan yang menjadi dasar Penghitungan Angsuran PPh
Pasal 25 400.000.000
untuk Tahun Pajak 2023
Kompensasi Kerugian Fiskal (0)
Penghasilan Kena Pajak yang menjadi dasar penghitungan
Perhitungan Pajak Penghasilan terutang :
a. Jumlah Penghasilan kena pajak dari bagian peredaran
bruto yang memperoleh fasilitas :
4.800.000.000
x 400.000.000 = 154.465.004
12.430.000.000
Jumlah Penghasilan kena pajak dari bagian peredaran
b. bruto yang
TIDAK memperoleh fasilitas :
400.000.000 - 154.465.004 = 245.534.996
136