Indonesia
Agenda
Subyek Pajak
Obyek Pajak
Pelunasan Pajak
Fasilitas Pajak
2
UU PAJAK PENGHASILAN (UU 36/2008)
Perubahan keempat dari UU 7/1983
Ketentuan Umum
Subyek Pajak
Obyek Pajak
• Obyek; bukan obyek; pengurang dan bukan pengurang
3
Subyek Pajak
Landasan Hukum:
Pasal 2 s/ d Pasal 3
UU Pajak Penghasilan
4
Subyek dan Obyek Pajak
Subjek Pajak
Pasal 2 Ayat (2)
Orang Pribadi :
Bertempat tinggal/ berada di Indonesia lebih dari 183
hari dalam 12 bulan; atau
Dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat bertempat tinggal di Indonesia.
Badan:
Didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia,
kecuali unit tertentu badan pemerintah yang
memenuhi kriteria:
Pembentukannya berdasarkan peraturan
perundangan.
Pembiayaan bersumber APBN/ APBD.
Penerimaannya dimasukkan dalam APBN/ APBD.
Pembukuannya
Warisan diperiksa oleh aparat
yang belum pengawasan
terbagi:
fungsional negara.
Menggantikan yang berhak. 9
Subjek Pajak Luar Negeri
Pasal 2 Ayat (4)
Peraturan
Peraturan perpajakan
perpajakan membedakan
membedakan Subjek Subjek Pajak
Pajak
Dalam
Dalam Negeri
Negeri (SPDN),
(SPDN), Subjek
Subjek Pajak
Pajak Luar
Luar Negeri
Negeri
(SPLN),
(SPLN), dan
dan bukan
bukan subjek
subjek pajak.
pajak. Berikut
Berikut informasi
informasi
identitas
identitas orang
orang pribadi
pribadi dan
dan badan.
badan. Bagaimanakah
Bagaimanakah
No Nama Tempat Tinggal Keterangan Status
status pajaknya pada tahun pajak
status pajaknya pada tahun pajak 2017?
/ 2017?
Kedudukan
1. Budi Palembang Tinggal dan bekerja di kota kelahiran. SPDN Orang
Pribadi
2. Beri Makassar Sejak 1 April 2017 pindah ke New York, Bukan Subjek
berencana menetap dan bekerja di kota Pajak
tersebut.
3. Berna Medan Berada di Indonesia antara 2 Februari SPDN Orang
2017 – 11 November 2017. Pribadi
4, Bamban Bandung Bekerja selama 1 bulan dan berencana SPDN Orang
g menetap. Pribadi
5. Ben Washington Pemilik saham satu perusahaan yang SPLN
beroperasi di Indonesia.
Ilustrasi 2.1 (2) (Subjek Pajak)
Mulai:
Mulai:
Saat
Saat melakukan usaha/
menerima/memperoleh
kegiatan melalui BUT di
penghasilan dari
Indonesia.
Indonesia.
Berakhir: Berakhir:
Saat tidak lagi menerima/ Saat tidak lagi
memperoleh penghasilan menjalankan usaha
dari Indonesia. melalui BUT di Indonesia.
Kewajiban Pajak Subjektif
Pasal 2A Ayat (6)
Landasan Hukum:
Pasal 4 s/ d Pasal 15
UU Pajak Penghasilan
20
Definisi Penghasilan
Pasal 4 Ayat (1)
Kesederhanaan Pemotongan
Dorongan Pengembangan
Investasi dan Tabungan
Perkembangan Ekonomi dan
Moneter
Objek Pajak Dikenai Pajak Final
Pasal 4 Ayat (2)
c. Warisan;
d. Harta, termasuk setoran tunai, sebagai
pengganti saham atau sebagai pengganti
penyertaan modal;
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan
pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh
dalam bentuk natura dan/ atau kenikmatan dari
Wajib Pajak atau pemerintah, kecuali yang
diberikan oleh bukan WP, WP yang dikenakan
pajak secara final atau WP dengan Norma
Penghitungan Khusus (deemed profit);
f. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada
orang pribadi sehubungan dengan asuransi
kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa,
Dikecualikan Sebagai Objek Pajak (3)
Pasal 4 Ayat (3)
Firma
Firma Mulia
Mulia menjual
menjual mobil
mobil yang
yang digunakan
digunakan untuk
untuk
kegiatan
kegiatan usaha.
usaha. Nilai
Nilai buku
buku menurut
menurut fiskal
fiskal RpRp
200.000.000,00.
200.000.000,00. Mobil
Mobil tersebut
tersebut dijual
dijual dengan
dengan harga
harga
Rp
Rp 300.000.000,00.
300.000.000,00.
a.
a. Bagaimanakah
Bagaimanakah pengakuan
pengakuan penghasilan
penghasilan oleh
oleh
Firma
Firma Mulia?
Mulia?
b.
b. Bagaimana
Bagaimana jika
jika mobil
mobil tersebut
tersebut dijual
dijual kepada
kepada
seorang
seorang sekutu
sekutu dengan
dengan harga
harga Rp
Rp
260.000.000,00?
260.000.000,00?
Jawaban:
Jawaban:
c.
c. Keuntungan
Keuntungan yang yang diperoleh
diperoleh dari
dari penjualan
penjualan
mobil
mobil sebesar
sebesar Rp Rp 100.000.000,00
100.000.000,00 diakui
diakui
sebagai
sebagai penghasilan
penghasilan oleholeh Firma
Firma Kelana
Kelana dan
dan
merupakan
merupakan objek
objek pajak.
pajak.
Objek Pajak BUT
Pasal 5 Ayat (1)
Arctic
Arctic Co.
Co. didirikan
didirikan dan
dan berkedudukan
berkedudukan di di luar
luar negeri,
negeri,
serta
serta memiliki
memiliki BUT
BUT didi Indonesia.
Indonesia. Arctic
Arctic Co.Co. Dan
Dan
BUTnya
BUTnya melakukan
melakukan kegiatan
kegiatan penjualan
penjualan chassis
chassis busbus di
di
Indonesia.
Indonesia. Selama
Selama 2012,
2012, penjualan
penjualan yang
yang dilakukan
dilakukan
sendiri
sendiri oleh
oleh Arctic
Arctic Co.
Co. Rp Rp 3.500.000.000,00,
3.500.000.000,00,
penjualan
penjualan BUTnya
BUTnya Rp Rp 8.250.000.000,00.
8.250.000.000,00. ArcticArctic Co.
Co.
Juga
Juga melakukan
melakukan transaksi
transaksi penjualan
penjualan mesin
mesin bis
bis senilai
senilai
Rp
Rp 1.525.000.000,00.
1.525.000.000,00. BUTnya
BUTnya tidak
tidak menyediakan
menyediakan
produk
produk tersebut.
tersebut. Berapakah
Berapakah nilainilai objek
objek pajakpajak
penghasilan
penghasilan atas
atas BUT
BUT milik
milik Arctic
Arctic Co.?
Co.?
Jawaban:
Jawaban:
Objek
Objek pajak
pajak bagi
bagi BUT
BUT meliputi
meliputi penghasilan
penghasilan oleh
oleh
BUT
BUT sendiri
sendiri dan
dan penghasilan
penghasilan kantor
kantor pusat
pusat atas
atas
Ilustrasi 2.4 - (Objek Pajak BUT)
Berca
Berca Inc.
Inc. berkedudukan
berkedudukan di di luar
luar negeri
negeri dan
dan memiliki
memiliki
Bentuk
Bentuk Usaha
Usaha Tetap
Tetap didi Indonesia.
Indonesia. Kemenkes
Kemenkes RI RI
mengadakan
mengadakan perjanjian
perjanjian langsung
langsung dengan
dengan Berca
Berca Inc.
Inc.
untuk
untuk membayar
membayar royalti
royalti atas
atas paten
paten vaksin
vaksin senilai
senilai Rp
Rp
2.750.000.000,00
2.750.000.000,00 agar agar vaksin
vaksin tersebut
tersebut dapat
dapat
diproduksi
diproduksi oleh
oleh BUMN
BUMN Farmasi.
Farmasi. Dalam
Dalam kontrak
kontrak
dipersyaratkan
dipersyaratkan bahwa
bahwa Kemenkes
Kemenkes wajibwajib menggunakan
menggunakan
jasa
jasa konsultansi
konsultansi teknis
teknis dari
dari BUT
BUT dengan
dengan kontrak
kontrak
terpisah
terpisah senilai
senilai Rp
Rp 325.000.000,00.
325.000.000,00. Berapakah
Berapakah nilai
nilai
objek
objek pajak
pajak penghasilan
penghasilan atas
atas BUT
BUT milik
milik Berca
Berca Co.?
Co.?
Jawaban:
Jawaban:
Objek
Objek pajak
pajak bagi
bagi BUT
BUT meliputi
meliputi penghasilan
penghasilan oleh
oleh BUT
BUT
sendiri
sendiri dan
dan penghasilan
penghasilan kantor
kantor pusat
pusat atas
atas atas
atas harta
harta
(paten)
(paten) yang
yang memiliki
memiliki hubungan
hubungan efektif
efektif dengan
dengan BUT.
BUT.
Deductible Expenses atas Penghasilan BUT
Pasal 5 Ayat (2)
Sehubungan dengan:
a atau kegiatan; Penghasilan sebagaimana tersebut
ualan barang; Pasal 26, selama terdapat hubun
berian jasa; efektif antara BUT dengan harta/ ke
sejenis dengan yang dijalankan
yang
BUTmemberikan penghasilan
di Indonesia.
Penentuan Laba BUT
Pasal 5 Ayat (3)
PT. Mulia memiliki total penghasilan 600 milyar dan beban yang dapat
dikurangkan sebesar 450 milyar. Beban tersebut dikeluarkan untuk
memperoleh semua penghasilan yang diterimanya. Dari penghasilan
tersebut 100 milyar merupakan penghasilan final. Perusahaan tidak dapat
mengindentifikasi secara spesifik beban yang terkait dengan penghasilan
final tersebut. Berapakah penghasilan kena pajak perusahaan?
Jawab:
Penghasilan dikenakan pajak final sebesar 100 milyar dikeluarkan dari
perhitungan penghasilan.
Beban yang akan menjadi pengurang dari penghasilan yang tidak final
sebesar 500/600 x 450 = 375.
Penghasilan kena pajak
Penghasilan 500
Beban yang boleh dikurangkan 375
Penghasilan kena pajak 125
Kompensasi Kerugian
Pasal 6 Ayat (2)
PT.
PT. Melati
Melati perusahaan
perusahaan yang
yang didirikan
didirikan di
di tahun
tahun
2011.
2011. Pada
Pada awal
awal operasinya
operasinya menghadapi
menghadapi
pasang
pasang surut
surut usaha.
usaha. Berikut
Berikut laba
laba dan
dan rugi
rugi fiskal
fiskal
semenjak
semenjak pertama
pertama kali
kali berdiri.
berdiri.
Tahun2011
Tahun2011 Rugi
Rugi Rp
Rp 1.750.000.000,00
1.750.000.000,00
2012
2012 Rugi
Rugi Rp
Rp 825.000.000,00
825.000.000,00
2013
2013 Laba
Laba Rp
Rp 215.000.000,00
215.000.000,00
2014
2014 Rugi
Rugi Rp
Rp 65.000.000,00
65.000.000,00
2015
2015 Laba
Laba Rp
Rp 765.000.000,00
765.000.000,00
2016
2016 Rugi
Rugi Rp
Rp 12.500.000,00
12.500.000,00
Jika
Jika perusahaan
perusahaan memperoleh
memperoleh laba laba senilai
senilai RpRp
1.975.000.000,00
1.975.000.000,00 di di tahun
tahun 2017,
2017, berapakah
berapakah
Penghasilan
Penghasilan Kena
Kena Pajak
Pajak PT.
PT. Melati
Melati tahun
tahun 2017?
2017?
Ilustrasi 2.6 (2) - (Kompensasi Kerugian)
Jawaban
Jawaban::
Kompensasi
Kompensasi kerugian
kerugian di di 2013
2013= = 215.000.000,00
215.000.000,00
(Berasal
(Berasal dari
dari rugi
rugi fiskal
fiskal 2012)
2012)
Kompensasi
Kompensasi kerugian
kerugian di di 2015
2015= = 765.000.000,00
765.000.000,00
(Berasal
(Berasal dari
dari rugi
rugi fiskal
fiskal 2012)
2012)
Kompensasi
Kompensasi kerugian
kerugian di di 2017
2017= = Rugi
Rugi fiskal
fiskal 2012
2012 + +
Rugi
Rugi fiskal
fiskal 2014
2014 + + Rugi
Rugi fiskal
fiskal 2016
2016
== 825.000.000
825.000.000 + + 65.000.000
65.000.000 + +
12.500.000
12.500.000
== Rp
Rp 902.500.000,00
902.500.000,00
Adapun
Adapun rugi
rugi fiskal
fiskal 2006
2006 yang
yang belum
belum
dikompensasikan,
dikompensasikan, yaitu yaitu senilai
senilai Rp
Rp 770.000.000,00
770.000.000,00
(1.750.000.000
(1.750.000.000 -- 215.000.000
215.000.000 -- 765.000.000),
765.000.000), tidak
tidak
dapat
dapat dikompensasikan
dikompensasikan di di 2017,
2017, sebab
sebab telah
telah
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) – Rev 2016
Pasal 7 Ayat (1), (2), dan (3)
Harun
Harun merupakan
merupakan seorangseorang pegawai
pegawai yangyang bekerja
bekerja
untuk
untuk sebuah
sebuah perusahaan
perusahaan perbankan.
perbankan. Ia Ia telah
telah
menikah
menikah dan dan bertempat
bertempat tinggal tinggal di di satu
satu kavling
kavling
apartemen
apartemen milik sendri.
milik Tanggal
sendri. Berikut merupakan susunan
Nama Lahir BerikutStatus
merupakan susunan
Pekerjaan
anggota
anggota keluarga
Dewi keluarga
Harun
Harun
3 Oktober 1967
11 Maret
Maret
Istri
2018
2018Ibusebelum
sebelum
Rumah
mengisi
mengisi SPT.
SPT. Tangga
Darsi 6 Mei 1994 Anak Kandung Mahasiswa S2
Hani 17 Agustus1999 Anak Kandung Pelajar
Indra 4 Juni 2000 Anak Angkat Pelajar
Guna 15 Meil 2002 Anak Asuh Pelajar
Batara 1 Juli 1990 Menantu PNS
Istri Darsi
Kunthi 2 Februari 1950 Ibu Kandung -
Arya 8 Maret 1955 Paman Pensiunan
Pemisahan Pajak Suami - Istri
Pasal 8 Ayat (2), dan (3)
Haryadi
Haryadi seorang
seorang notaris
notaris yang
yang memiliki
memiliki kantor
kantor
sendiri
sendiri dengan
dengan penghasilan
penghasilan netto
netto di di tahun
tahun 2017
2017
sebesar
sebesar Rp Rp 1.500.000.000,00.
1.500.000.000,00. IstriIstri bekerja
bekerja sebagai
sebagai
dosen
dosen dengan
dengan gaji
gaji sebesar
sebesar RpRp 10.000.000,00
10.000.000,00 per per
bulan
bulan dan dan memiliki
memiliki usaha
usaha dengan
dengan penghasilan
penghasilan
netto
netto RpRp 400.000.00
400.000.00 setahun.
setahun. Permadi
Permadi dan dan istrinya
istrinya
memiliki
memiliki dua dua orang
orang anak
anak dan
dan menanggung
menanggung ayah ayah
dan
dan ibunya
ibunya pensiunan
pensiunan PNS PNS untuk
untuk hidup
hidup bersama
bersama
dalam
dalam keluarganya.
keluarganya.
a.
a. Berapakah
Berapakah pajak
pajak penghasilan
penghasilan yang yang harus
harus
dibayar
dibayar didi tahun
tahun 20172017 oleh
oleh Haryadi
Haryadi dan dan
istrinya?
istrinya?
b.
b. Bagaimana
Bagaimana jika jika kemudian
kemudian di di tahun
tahun 2017
2017
Haryadi
Haryadi dan
dan istrinya
istrinya hidup
hidup berpisah
berpisah dengan
dengan
Penghasilan Anak yang belum Dewasa
Pasal 8 Ayat (4)
Non Bukan
Deductible Objek
Expense Pajak
Pihak
Melakukan Pihak Menerima
Pengeluaran Penghasilan
Penghasilan dan Biaya sesuai Asas Resiprokalitas (1)
Pasal 4 Ayat (3) dan Pasal 9 Ayat (1)
Warisan
1.
Pengukuran Aset (Slide 5)
Penghitungan Penghasilan Netto
Pasal 14, dan 15
WP wajib pembukuan
atau pencatatan
namun tidak bersedia
memperlihatkan Peredaran bruto
pencatatan atau bukti ditentukan berdasar cara
pendukungnya. yang ditetapkan PMK dan
penghasilan netto
WP tidak atau tidak dihitung berdasar NPPN.
sepenuhnya
menyelenggarakan
pembukuan atau
pencatatan.
Peraturan Pelaksana
Norma Penghitungan Khusus
Perusahaan pengeboran minyak dan gas bumi.
KMK No. 628/ KMK.04/ 1991
Kantor perwakilan dagang WP luar negeri.
KMK No. 433/ KMK.04/ 1994
Perusahaan berinvestasi dengan pola Bangun,
Guna, Serah (BOT).
KMK No. 248/ KMK.04/ 1995
Perusahaan pelayaran dalam negeri.
KMK No. 416/ KMK.04/ 1996
Perusahaan pelayaran dan/ atau penerbangan
luar negeri.
KMK No. 417/ KMK.04/ 1996
Perusahaan penerbangan dalam negeri.
KMK No. 475/ KMK.04/ 1996
Perusahaan maklon mainan anak – anak.
KMK No. 543/ KMK.03/ 2002
Cara Menghitung
Pajak
Landasan Hukum:
Pasal 16 s/ d Pasal 19
UU Pajak Penghasilan
71
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak
Pasal 16
Syarat:
Besarnya penyertaan modal WP
DN, secara sendiri atau bersama –
sama dengan WP DN lain, paling
rendah 50 % dari jumlah saham
yang disetor.
Pengertian Hubungan Istimewa
Pasal 18 Ayat (4)
Landasan Hukum:
Pasal 20 s/ d Pasal 29
UU Pajak Penghasilan
79
Cara Pelunasan Pajak
Pasal 20
Kredit PPh 21
Pemotongan PPh dari pekerjaan, jasa atau
kegiatan.
Kredit PPh 22
Pemungutan PPh dari kegiatan di bidang impor
atau kegiatan
Kreditusaha di bidang lain.
PPh 23
Pemotongan PPh dari dividen, bunga, royalti,
sewa, hadiah
Kredit dan
PPh penghargaan.
24
Pajak yang atas penghasilan dari luar negeri
yang boleh
Kredit dikreditkan.
PPh 25
Pembayaran yang dilakukan oleh wajib pajak
sendiri.
Kredit PPh 26 Ayat (5)
Pemotongan pajak atas penghasilan WP LN yang
beralih berupa
Sanksi administrasi menjadibunga,
WP DN.denda dan
kenaikan, serta sanksi pidana berupa denda
82
tidak boleh dikreditkan.
Ilustrasi 2.14
(Simulasi Penghitungan Kredit Pajak)
Pajak Kurang (Lebih) Bayar
Pasal 28A, dan 29
85
Fasilitas Perpajakan
Pasal 31A
80% 20%
Untuk Pemerintah Pusat
Untuk Pemerintah Daerah
Fasilitas Perpajakan
Pasal 31E
Memperoleh
pengurangan tarif
sebesar 50% dari tarif
Wajib pajak badan Pasal 17 (tarif flat
yang memiliki nilai 25%). untuk bagian
peredaran bruto Penghasilan Kena
kurang dari Pajak dari
Berlaku untuk bagian
Rp Penghasilan Kena
50.000.000.000,00 Pajak dari bagian
penghasilan bruto
sampai dengan Rp
4.800.000.000,00.
Ilustrasi Tambahan
(Fasilitas Perpajakan)
PT.
PT. Mulia
Mulia memiliki
memiliki total
total penjualan
penjualan 24 24 milyar,
milyar,
beban
beban yang
yang boleh
boleh dikurangan
dikurangan sebesar
sebesar 2020 milyar.
milyar.
Pengaslan
Pengaslan kena
kena pajak
pajak =
= 24
24 milar
milar –– 20
20 milyar
milyar == 44
milyar
milyar
Porsi
Porsi penghasilan
penghasilan yang
yang mendapat
mendapat fasilitas
fasilitas 4,8/24
4,8/24
== 20%
20%
Penghasilan
Penghasilan yang
yang mendapat
mendapat fasilitas
fasilitas 44 millyar
millyar xx
20%
20% = = 800juta
800juta
Total
Total pajak
pajak =
= (8000juta
(8000juta xx 25%
25% x50%)
x50%) + + (3.,2
(3.,2
milyar
milyar xx 25%)
25%) == 100
100 ++ 800
800 =
= 900juta
900juta
Ilustrasi 2.15 (1)
(Fasilitas Perpajakan)
CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka perusahan
perusahan yangyang bergerak
bergerak didi bidang
bidang
pengalengan
pengalengan ikan
ikan dan
dan melakukan
melakukan kegiatan
kegiatan ekspor.
ekspor.
Sepanjang
Sepanjang tahun
tahun 2010,
2010, CV.CV. Mandaraka
Mandaraka mencatatkan
mencatatkan
penghasilan
penghasilan bruto
bruto senilai
senilai Rp
Rp 48.000.000.000,00
48.000.000.000,00 dan dan
mencatatkan
mencatatkan nilai
nilai biaya
biaya yang
yang dapat
dapat dikurangkan
dikurangkan
sesuai
sesuai ketentuan
ketentuan perpajakan
perpajakan sebesar
sebesar Rp
Rp
36.000.000.000,00.
36.000.000.000,00.
a.
a. Berapakah
Berapakah nilai
nilai pajak
pajak terutang
terutang oleh
oleh CV.CV.
Mandaraka
Mandaraka didi tahun
tahun 2010?
2010?
b.
b. Bagaimana
Bagaimana jikajika didi tahun
tahun 2011
2011 perusahaan
perusahaan
memperoleh
memperoleh penghasilan
penghasilan bruto
bruto yang
yang tetap
tetap
namun
namun mencatatkan
mencatatkan biaya
biaya Rp
Rp
10.000.000.000,00
10.000.000.000,00 lebih
lebih tinggi?
tinggi?
c.
c. Bagaimana
Bagaimana jikajika didi tahun
tahun 2012
2012 perusahaan
perusahaan
Ilustrasi 2.15 (2)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban:
Jawaban:
a.
a. CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka memperoleh
memperoleh fasilitas
fasilitas pengurangan
pengurangan
tarif,
tarif, sebab
sebab memiliki
memiliki nilai
nilai peredaran
peredaran bruto
bruto kurang
kurang
dari
dari Rp50.000.000.000,00.
Rp50.000.000.000,00.
Bagian
Bagian PKPPKP yang
yang memperoleh
memperoleh pengurangan
pengurangan tariftarif
==
== 10%
10% xx 12.000.000.000
12.000.000.000
== 1.200.000.000
1.200.000.000
Beban
Beban pajak
pajak terutang
terutang tahun
tahun 2010
2010
== 50%50% xx 25%25% xx 1.200.000.000
1.200.000.000 + + 25%
25% xx
(12.000.000.000
(12.000.000.000 –– 1.200.000.000)
1.200.000.000)
== 150.000.000
150.000.000 +
+ 2.700.000.000
2.700.000.000
== Rp
Rp 2.850.000.000,00
2.850.000.000,00
Ilustrasi 2.15 (3)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban:
Jawaban:
b.
b. CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka memperoleh
memperoleh fasilitas
fasilitas pengurangan
pengurangan
tarif,
tarif, sebab
sebab memiliki
memiliki nilai
nilai peredaran
peredaran bruto
bruto kurang
kurang
dari
dari Rp50.000.000.000,00.
Rp50.000.000.000,00.
Bagian
Bagian PKPPKP yang
yang memperoleh
memperoleh pengurangan
pengurangan tarif
tarif
==
== 10%
10% xx 2.000.000.000
2.000.000.000
== 200.000.000
200.000.000
Beban
Beban pajak
pajak terutang
terutang tahun
tahun 2011
2011
== 50%50% xx 25% 25% xx 200.000.000
200.000.000 + + 25%
25% xx
(2.000.000.000
(2.000.000.000 –– 200.000.000)
200.000.000)
== 25.000.000
25.000.000 ++ 450.000.000
450.000.000
== Rp
Rp 475.000.000,00
475.000.000,00
Ilustrasi 2.15 (4)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban
Jawaban::
c.
c. Peredaran
Peredaran bruto
bruto 20122012 == 48.000.000.000
48.000.000.000 + +
8.000.000.000
8.000.000.000
=
= Rp
Rp 56.000.000.000,00
56.000.000.000,00
CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka tidak tidak memperoleh
memperoleh fasilitas
fasilitas
pengurangan
pengurangan tarif,
tarif, sebab
sebab memiliki
memiliki nilai
nilai peredaran
peredaran
bruto
bruto lebih
lebih dari
dari Rp
Rp 50.000.000.000,00.
50.000.000.000,00.
Beban
Beban pajak
pajak terutang
terutang
== 25%
25% xx (56.000.000.000
(56.000.000.000 –– 36.000.000.000)
36.000.000.000)
== 25%
25% xx 20.000.000.000
20.000.000.000
== Rp
Rp 5.000.000.000,00
5.000.000.000,00
TERIMA KASIH