1
Sistematika
1. Subjek Pajak
2. Objek Pajak
4. Pelunasan Pajak
5. Fasilitas Perpajakan
2
UU PAJAK PENGHASILAN (UU 36/2008)
Perubahan keempat dari UU 7/1983
Subyek Pajak
Obyek Pajak
• Obyek; bukan obyek; pengurang dan bukan pengurang
3
Subyek Pajak
Landasan Hukum:
Pasal 2 s/ d Pasal 3
UU Pajak Penghasilan
4
Subyek dan Obyek Pajak
5
Dasar Hukum
Undang – Undang (UU) No. 36 Tahun 2008
Tentang
Perubahan Keempat atas
UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan
6
Subjek Pajak
Pasal 2 Ayat (1 dan 1a)
Badan
Bentuk usaha tetap (BUT), merupakan
subyek pajak yang perlakuan pajaknya
dipersamakan dengan subyek pajak badan.
7
Subjek Pajak
Pasal 2 Ayat (1 dan 1a)
Subjek Pajak
Pasal 2 Ayat (2)
8
Subjek Pajak Dalam Negeri
Pasal 2 Ayat (3)
Orang Pribadi :
Bertempat tinggal/ berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam 12
bulan; atau
Dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat
bertempat tinggal di Indonesia.
Badan:
Didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit
tertentu badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
Pembentukannya berdasarkan peraturan perundangan.
Pembiayaan bersumber APBN/ APBD.
Penerimaannya dimasukkan dalam APBN/ APBD.
Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional
negara.
Warisan yang belum terbagi:
Menggantikan yang berhak. 9
9
Subjek Pajak Luar Negeri
Pasal 2 Ayat (4)
11
Bentuk Usaha Tetap (1)
Pasal 2 Ayat (5)
Peraturan
Peraturan perpajakan
perpajakan membedakan
membedakan Subjek
Subjek Pajak
Pajak Dalam
Dalam Negeri
Negeri
(SPDN),
(SPDN), Subjek
Subjek Pajak
Pajak Luar
Luar Negeri
Negeri (SPLN),
(SPLN), dan
dan bukan
bukan subjek
subjek
pajak.
pajak. Berikut
Berikut informasi
informasi identitas
identitas orang
orang pribadi
pribadi dan
dan badan.
badan.
Bagaimanakah
Bagaimanakah status
status pajaknya pada
padatahun
tahunpajak
pajak2017?
No Nama Tempat Tinggalpajaknya
/ Keterangan 2017? Status
. Kedudukan
13
Ilustrasi 2.1 (2) (Subjek Pajak)
10. Bush & Co London Berkedudukan di luar negeri, dan memiliki SPLN
showroom di Indonesia.
14
Tempat Tinggal / Kedudukan WP
Pasal 2 Ayat (6)
15
Saat Mulai dan Akhir Kewajiban Subjektif (1)
Pasal 2A Ayat (1), (2), (3), (4), dan (5)
Mulai: Mulai:
Saat menerima/memperoleh Saat melakukan usaha/ kegiatan
penghasilan dari Indonesia. melalui BUT di Indonesia.
Berakhir: Berakhir:
Saat tidak lagi menerima/ Saat tidak lagi menjalankan
memperoleh penghasilan dari usaha melalui BUT di
Indonesia. Indonesia.
17
Kewajiban Pajak Subjektif
Pasal 2A Ayat (6)
18
Tidak Termasuk Subjek Pajak
Pasal 3
Landasan Hukum:
Pasal 4 s/ d Pasal 15
UU Pajak Penghasilan
20
Definisi Penghasilan
Pasal 4 Ayat (1)
21
Klasifikasi Umum Penghasilan
22
Ketentuan Khusus atas Penghasilan
23
Objek Pajak (1)
Pasal 4 Ayat (1)
24
Objek Pajak (2)
Pasal 4 Ayat (1)
28
Pertimbangan Pengenaan
Kesederhanaan Pemotongan
Dorongan Pengembangan
Investasi dan Tabungan
Perkembangan Ekonomi dan
Moneter
29
Objek Pajak Dikenai Pajak Final
Pasal 4 Ayat (2)
30
Peraturan Pelaksana Pajak Final
31
Dikecualikan Sebagai Objek Pajak (1)
Pasal 4 Ayat (3)
c. Warisan;
d. Harta, termasuk setoran tunai, sebagai pengganti saham atau
sebagai pengganti penyertaan modal;
e. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau
jasa yang diterima atau diperoleh dalam bentuk natura dan/
atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau pemerintah, kecuali
yang diberikan oleh bukan WP, WP yang dikenakan pajak
secara final atau WP dengan Norma Penghitungan Khusus
(deemed profit);
f. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi
sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan,
asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi bea siswa;
33
Dikecualikan Sebagai Objek Pajak (3)
Pasal 4 Ayat (3)
Firma
Firma Mulia
Mulia menjual
menjual mobil
mobil yang
yang digunakan
digunakan untuk
untuk kegiatan
kegiatan usaha.
usaha.
Nilai
Nilai buku
buku menurut
menurut fiskal
fiskal RpRp 200.000.000,00.
200.000.000,00. MobilMobil tersebut
tersebut
dijual
dijualdengan
denganharga
hargaRp
Rp300.000.000,00.
300.000.000,00.
a.a. Bagaimanakah
Bagaimanakah pengakuan
pengakuan penghasilan
penghasilan oleh
oleh Firma
Firma
Mulia?
Mulia?
b.
b. Bagaimana
Bagaimana jikajika mobil
mobil tersebut
tersebut dijual
dijual kepada
kepada seorang
seorang
sekutu
sekutudengan
denganhargahargaRp
Rp260.000.000,00?
260.000.000,00?
Jawaban:
Jawaban:
c.c. Keuntungan
Keuntungan yang yang diperoleh
diperoleh dari
dari penjualan
penjualan mobil
mobil
sebesar
sebesar Rp
Rp 100.000.000,00
100.000.000,00 diakui
diakui sebagai
sebagai penghasilan
penghasilan
oleh
olehFirma
FirmaKelana
Kelanadan danmerupakan
merupakanobjek
objekpajak.
pajak.
d.d. Firma
FirmaMulia
Mulia tetap
tetapmengakui
mengakuipenghasilan
penghasilanatas
ataspenjualan
penjualan
mobil
mobilsebesar
sebesarRp Rp100.000.000,00.
100.000.000,00.Sekutu
Sekutuyang
yangmembeli
membeli
mobil
mobil tersebut
tersebut sebagai
sebagai WP
WP OP,
OP, mengakui
mengakui penghasilan
penghasilan37
Objek Pajak BUT
Pasal 5 Ayat (1)
38
Ilustrasi 2.3 - (Objek Pajak BUT)
Arctic
Arctic Co.
Co. didirikan
didirikan dandan berkedudukan
berkedudukan di di luar
luar negeri,
negeri, serta
serta
memiliki
memiliki BUT
BUT di di Indonesia.
Indonesia. Arctic
Arctic Co.
Co. Dan
Dan BUTnya
BUTnya melakukan
melakukan
kegiatan
kegiatan penjualan
penjualan chassis
chassis bus
bus di
di Indonesia.
Indonesia. Selama
Selama 2012,
2012,
penjualan
penjualan yang
yang dilakukan
dilakukan sendiri
sendiri oleh
oleh Arctic
Arctic Co.Co. Rp Rp
3.500.000.000,00,
3.500.000.000,00, penjualan
penjualan BUTnya
BUTnya Rp Rp 8.250.000.000,00.
8.250.000.000,00. Arctic
Arctic
Co.
Co. Juga
Juga melakukan
melakukan transaksi
transaksi penjualan
penjualan mesin
mesin bis
bis senilai
senilai Rp
Rp
1.525.000.000,00.
1.525.000.000,00. BUTnya
BUTnya tidak
tidak menyediakan
menyediakan produk
produk tersebut.
tersebut.
Berapakah
Berapakah nilai
nilai objek
objek pajak
pajak penghasilan
penghasilan atas
atas BUT
BUT milik
milik Arctic
Arctic
Co.?
Co.?
Jawaban:
Jawaban:
Objek
Objek pajak
pajak bagi
bagi BUT
BUT meliputi
meliputi penghasilan
penghasilan oleh
oleh BUT
BUT sendiri
sendiri dan
dan
penghasilan
penghasilan kantor
kantor pusat
pusat atas
atas kegiatan
kegiatan bisnis
bisnis yang
yang serupa
serupa dengan
dengan
kegiatan
kegiatanBUT.
BUT. 39
Ilustrasi 2.4 - (Objek Pajak BUT)
Berca
BercaInc.
Inc.berkedudukan
berkedudukandi diluar
luarnegeri
negeridan
danmemiliki
memilikiBentuk
BentukUsaha
Usaha
Tetap
Tetap di
di Indonesia.
Indonesia. Kemenkes
Kemenkes RI RI mengadakan
mengadakan perjanjian
perjanjian langsung
langsung
dengan
denganBerca
BercaInc.
Inc.untuk
untukmembayar
membayarroyalti
royaltiatas
ataspaten
patenvaksin
vaksinsenilai
senilai
Rp
Rp 2.750.000.000,00
2.750.000.000,00 agaragar vaksin
vaksin tersebut
tersebut dapat
dapat diproduksi
diproduksi oleh
oleh
BUMN
BUMN Farmasi.
Farmasi. Dalam
Dalam kontrak
kontrak dipersyaratkan
dipersyaratkan bahwa
bahwa Kemenkes
Kemenkes
wajib
wajib menggunakan
menggunakan jasa jasa konsultansi
konsultansi teknis
teknis dari
dari BUT
BUT dengan
dengan
kontrak
kontrak terpisah
terpisah senilai
senilai Rp
Rp 325.000.000,00.
325.000.000,00. Berapakah
Berapakah nilai
nilai objek
objek
pajak
pajakpenghasilan
penghasilanatasatasBUT
BUTmilik
milikBerca
BercaCo.?
Co.?
Jawaban:
Jawaban:
Objek
Objek pajak
pajak bagi
bagi BUT
BUT meliputi
meliputi penghasilan
penghasilan oleh
oleh BUT
BUT sendiri
sendiri dan
dan
penghasilan
penghasilan kantor
kantor pusat
pusat atas
atas atas
atas harta
harta (paten)
(paten) yang
yang memiliki
memiliki
hubungan
hubunganefektif
efektifdengan
denganBUT.
BUT.
Objek
Objekpajak
pajakpenghasilan
penghasilan ==2.750.000.000
2.750.000.000++375.000.000
375.000.000
==Rp
Rp3.125.000.000,00
3.125.000.000,00 40
Deductible Expenses atas Penghasilan BUT
Pasal 5 Ayat (2)
Sehubungan dengan:
- usaha atau kegiatan; Penghasilan sebagaimana tersebut
- penjualan barang; Pasal 26, selama terdapat hubun
- pemberian jasa; efektif antara BUT dengan harta/ k
yang sejenis dengan yang dijalankan BUT yang memberikan penghasila
di Indonesia.
41
Penentuan Laba BUT
Pasal 5 Ayat (3)
45
Ilustrasi 2.5 - (Deductible Expenses)
PT. Mulia memiliki total penghasilan 600 milyar dan beban yang dapat dikurangkan
sebesar 450 milyar. Beban tersebut dikeluarkan untuk memperoleh semua
penghasilan yang diterimanya. Dari penghasilan tersebut 100 milyar merupakan
penghasilan final. Perusahaan tidak dapat mengindentifikasi secara spesifik beban
yang terkait dengan penghasilan final tersebut. Berapakah penghasilan kena pajak
perusahaan?
Jawab:
Penghasilan dikenakan pajak final sebesar 100 milyar dikeluarkan dari perhitungan
penghasilan.
Beban yang akan menjadi pengurang dari penghasilan yang tidak final sebesar
500/600 x 450 = 375.
Penghasilan kena pajak
Penghasilan 500
Beban yang boleh dikurangkan 375
Penghasilan kena pajak 125
46
46
Kompensasi Kerugian
Pasal 6 Ayat (2)
47
Ilustrasi 2.6 (1) - (Kompensasi Kerugian)
PT.
PT. Melati
Melati perusahaan
perusahaan yang
yang didirikan
didirikan di
di tahun
tahun 2011.
2011. Pada
Pada
awal
awal operasinya
operasinya menghadapi
menghadapi pasang
pasang surut
surut usaha.
usaha. Berikut
Berikut
laba
labadan
danrugi
rugifiskal
fiskalsemenjak
semenjakpertama
pertamakali
kaliberdiri.
berdiri.
Tahun
Tahun 2011
2011 RugiRugi RpRp1.750.000.000,00
1.750.000.000,00
2012
2012 Rugi
Rugi Rp Rp 825.000.000,00
825.000.000,00
2013
2013 Laba
Laba Rp Rp 215.000.000,00
215.000.000,00
2014
2014 Rugi
Rugi Rp Rp 65.000.000,00
65.000.000,00
2015
2015 Laba
Laba Rp Rp 765.000.000,00
765.000.000,00
2016
2016 Rugi
Rugi Rp Rp12.500.000,00
12.500.000,00
Jika
Jika perusahaan
perusahaan memperoleh
memperoleh laba laba senilai
senilai Rp Rp
1.975.000.000,00
1.975.000.000,00 di di tahun
tahun 2017,
2017, berapakah
berapakah Penghasilan
Penghasilan
Kena
KenaPajak
PajakPT.
PT.Melati
Melatitahun
tahun2017?
2017?
48
48
Ilustrasi 2.6 (2) - (Kompensasi Kerugian)
Jawaban
Jawaban ::
Kompensasi
Kompensasi kerugian
kerugian didi 2013=
2013= 215.000.000,00
215.000.000,00 (Berasal
(Berasal dari
dari rugi
rugi
fiskal
fiskal2012)
2012)
Kompensasi
Kompensasi kerugian
kerugian didi 2015=
2015= 765.000.000,00
765.000.000,00 (Berasal
(Berasal dari
dari rugi
rugi
fiskal
fiskal2012)
2012)
Kompensasi
Kompensasi kerugian
kerugian di
di 2017=
2017= Rugi
Rugi fiskal
fiskal 2012+
2012+ Rugi
Rugi fiskal
fiskal 2014
2014
++Rugi
Rugifiskal
fiskal2016
2016
==825.000.000
825.000.000++65.000.000
65.000.000 ++12.500.000
12.500.000
==Rp
Rp902.500.000,00
902.500.000,00
Adapun
Adapunrugi
rugifiskal
fiskal2006
2006yang
yangbelum
belumdikompensasikan,
dikompensasikan,yaitu
yaitusenilai
senilai
Rp
Rp 770.000.000,00
770.000.000,00 (1.750.000.000
(1.750.000.000 -- 215.000.000
215.000.000 -- 765.000.000),
765.000.000),
tidak
tidak dapat
dapat dikompensasikan
dikompensasikan di di 2017,
2017, sebab
sebab telah
telah melewati
melewati batas
batas
waktu
waktulima
limatahun.
tahun.
Penghasilan
PenghasilanKena
KenaPajak
Pajakdidi2017
2017 ==1.975.000.000
1.975.000.000-49 -902.500.000
902.500.000 49
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) – Rev 2016
Pasal 7 Ayat (1), (2), dan (3)
50
Penghasilan Wanita Bersuami
Pasal 8 Ayat (1)
51
Ilustrasi 2.7 (1) -(PTKP)
Karna
Karna merupakan
merupakan seorang
seorang pegawai
pegawai yangyang bekerja
bekerja untuk
untuk sebuah
sebuah
perusahaan
perusahaan perbankan.
perbankan. Ia
Ia telah
telah menikah
menikah dan
dan bertempat
bertempat tinggal
tinggal di
di
satu
satu kavling
kavling apartemen
apartemen milik
milik sendri.
sendri. Berikut
Berikut merupakan
merupakan susunan
susunan
anggota
anggotakeluarga
keluarga
Nama
Karna.
Karna.Tanggal Lahir Status Pekerjaan
Dewi 3 Oktober 1962 Istri Ibu Rumah Tangga
Darsi 6 Mei 1987 Anak Kandung Mahasiswa S2
Hani 17 Agustus1995 Anak Kandung Pelajar
Indra 4 Juni 1998 Anak Angkat Pelajar
Guna 15 Meil 2000 Anak Asuh Pelajar
Batara 1 Juli 1985 Menantu PNS
Istri Darsi
Kunthi 2 Februari 1945 Ibu Kandung -
Arya 8 Maret 1950 Paman Pensiunan
52
Ilustrasi 2.7 (2) - (PTKP)
Berapakah
BerapakahPTKP
PTKPatas
ataspenghasilan
penghasilanKarna
Karnadiditahun
tahun2012,
2012,jika:
jika:
a.a. Tidak
Tidakterdapat
terdapatketerangan
keterangantambahan.
tambahan.
b.b. Dewi
Dewibekerja
bekerjasemata
semata––mata
matasebagai
sebagaipegawai
pegawaipemerintah.
pemerintah.
c.c. Dewi
Dewimemiliki
memilikiusaha
usahalaundry
laundrydidiblok
blokapartemen.
apartemen.
d.d. Darsi
Darsimenikah
menikahdi ditanggal
tanggal33Januari
Januari2012?
2012?
e.e. Kunthi
Kunthi masih
masih menerima
menerima pembayaran
pembayaran pensiun
pensiun mendiang
mendiang
suaminya.
suaminya.
53
Ilustrasi 2.7 (3) - (PTKP)
Jawaban
Jawaban ::
a.a. PTKP
PTKP ==WP WPSendiri
Sendiri ++Status
StatusKawin
Kawin ++33Tanggungan
Tanggungan
==54.000.000
54.000.000 ++4.500.000+
4.500.000+33xx4.500.000
4.500.000
==Rp
Rp72.000.000,00
72.000.000,00
Tanggungan
Tanggunganadalah
adalahHani,
Hani,Indra,
Indra,dan
danKunthi.
Kunthi.
b.b. PTKP
PTKPtidak
tidakberubah
berubahsesuai
sesuaipoin
poin(a).
(a).
c.c. PTKP
PTKP bertambah
bertambah sebesar
sebesar Rp
Rp 54.000.000,00
54.000.000,00 dibanding
dibanding poin
poin (a)
(a)
untuk
untukpenghasilan
penghasilanistri
istriyang
yangdigabungkan.
digabungkan.
d.d. Awal
Awal tahun,
tahun, Darsi
Darsi masih
masih diakui
diakui sebagai
sebagai tanggungan.
tanggungan.Akan
Akan tetapi
tetapi
PTKP
PTKPtidak
tidak berubah
berubah sesuai
sesuai poin
poin (a),
(a), sebab
sebab maksimal
maksimal tanggungan
tanggungan
adalah
adalah33orang.
orang.
e.e. Kunthi
Kunthi tidak
tidak termasuk
termasuk tanggungan.
tanggungan. PTKPPTKP berkurang
berkurang sebesar
sebesar Rp
Rp
4.500.000,00
4.500.000,00dibanding
dibandingpoin
poin(a).
(a).
54
Pemisahan Pajak Suami - Istri
Pasal 8 Ayat (2), dan (3)
55
Ilustrasi 2.8 (1)
(Penghasilan Suami – Istri)
Permadi
Permadi seorang
seorang notaris
notaris yang
yang memiliki
memiliki kantor
kantor sendiri
sendiri dengan
dengan
penghasilan
penghasilan netto
netto di
di tahun
tahun 2012
2012 sebesar
sebesar RpRp 135.000.000,00.
135.000.000,00. IstriIstri
Permadi
Permadi seorang
seorang sekretaris
sekretaris yang
yang bekerja
bekerja di
di kantor
kantor Permadi.
Permadi. Atas
Atas
asas
asas profesionalitas,
profesionalitas, Permadi
Permadi memperlakukan
memperlakukan istrinya
istrinya sebagaimana
sebagaimana
pegawai
pegawai lainlain dengan
dengan gajigaji sebesar
sebesar RpRp 6.750.000,00
6.750.000,00 per per bulan.
bulan.
Permadi
Permadi dandan istrinya
istrinya memiliki
memiliki dua
dua orang
orang anak
anak dan
dan menanggung
menanggung
ayah
ayah dandan ibunya
ibunya pensiunan
pensiunan PNSPNS untuk
untuk hidup
hidup bersama
bersama dalam
dalam
keluarganya.
keluarganya.
a.a. Berapakah
Berapakah pajak
pajak penghasilan
penghasilan yang
yang harus
harus dibayar
dibayar didi tahun
tahun
2012
2012oleh
olehPermadi
Permadidandanistrinya?
istrinya?
b.b. Bagaimana
Bagaimana jika jika kemudian
kemudian di di tahun
tahun 2012
2012 Permadi
Permadi dan dan
istrinya
istrinyahidup
hidupberpisah
berpisahdengan
denganpenghasilan
penghasilanyangyangtetap?
tetap?
c.c. Bagaimana
Bagaimana jika jika Permadi
Permadi dan dan istrinya
istrinya tinggal
tinggal bersama
bersama
namun
namun istrinya
istrinya menghendaki
menghendaki pemenuhan
pemenuhan perpajakannya
perpajakannya
sendiri? 56
Ilustrasi 2.8 (2)
(Penghasilan Suami – Istri)
Jawaban
Jawaban ::
a.a. Penghitungan
Penghitungan dilakukan
dilakukan dengan
dengan menggabungkan
menggabungkan penghasilan
penghasilan
Permadi dan
danistri.
istri.
PermadiPenghasilan netto Permadi 135,000,000
Penghasilan netto istri 81,000,000
Penghasilan netto suami - istri digabungkan 216,000,000
(PTKP)
WPsendiri (36,000,000)
Status kawin (3,000,000)
Tanggungan dua anak (6,000,000)
Penggabungan penghasilan istri (36,000,000) (81,000,000)
Penghasilan Kena Pajak 135,000,000
Pajak terutang setahun
5% x 50,000,000 2,500,000
15% x 101,325,000 12,750,000 Rp15,250,000
Penghasilan
Penghasilanistri Permaditidak
istriPermadi tidakbersifat
bersifatfinal
finaldan
danpemotongan
pemotonganPPhPPh
21nya
21nyadapat
dapat dikreditkan
dikreditkandalam
dalampenghitungan
penghitunganSPT SPTakhir
akhirtahun
tahun 57
Ilustrasi 2.8 (3)
(Penghasilan Suami – Istri)
Jawaban
Jawaban ::
b.b. Penghitungan
Penghitungan dilakukan
dilakukan secara
secara sendiri
sendiri –– sendiri
sendiri antara
antara Permadi
Permadi
dan
dan istri
istri (Misalkan
(Misalkan diasumsikan
diasumsikan bahwabahwa anak
anak –– anak
anak tinggal
tinggal
bersama
(PTKP)
bersama Permadi).
Permadi).
WPsendiri (36,000,000)
Tanggungan dua anak (6,000,000) (42,000,000)
Penghasilan Kena Pajak 93,000,000
Pajak terutang Palasara setahun
5% x 50,000,000 2,500,000
15% x 56,650,000 6,450,000 Rp8,950,000
58
Ilustrasi 2.8 (4)
(Penghasilan Suami – Istri)
Jawaban
Jawaban ::
c.c. Penghitungandilakukansecaraprorataberdasarkanperbandinganpen
Penghitungandilakukansecaraprorataberdasarkanperbandinganpen
ghasilannettoantaraPalasaradanistri.
ghasilannettoantaraPalasaradanistri.
PajakditanggungPalasara
PajakditanggungPalasara ==
====Rp
Rp9.531.250
9.531.250
Pajak
Pajak ditanggungistri
ditanggungistri == ==
==Rp
Rp
59
Penghasilan Anak yang belum Dewasa
Pasal 8 Ayat (4)
Batasan usia dan syarat anak yang belum dewasa adalah anak
berusia 18 tahun dan belum pernah menikah
60
Non Deductible Expenses (1)
Pasal 9 Ayat (1)
63
Ketentuan Khusus Atas Natura
64
Dialektika Pajak: Asas Resiprokalitas
Non Bukan
Deductible Objek
Expense Pajak
Warisan
66
Penghasilan dan Biaya sesuai Asas Resiprokalitas (2)
Pasal 4 Ayat (3) dan Pasal 9 Ayat (1)
67
Pengukuran Aset
68
Penghitungan Penghasilan Netto
Pasal 14, dan 15
70
Peraturan Pelaksana
Norma Penghitungan Khusus
Perusahaan pengeboran minyak dan gas bumi.
KMK No. 628/ KMK.04/ 1991
Kantor perwakilan dagang WP luar negeri.
KMK No. 433/ KMK.04/ 1994
Perusahaan berinvestasi dengan pola Bangun, Guna, Serah
(BOT).
KMK No. 248/ KMK.04/ 1995
Perusahaan pelayaran dalam negeri.
KMK No. 416/ KMK.04/ 1996
Perusahaan pelayaran dan/ atau penerbangan luar negeri.
KMK No. 417/ KMK.04/ 1996
Perusahaan penerbangan dalam negeri.
KMK No. 475/ KMK.04/ 1996
Perusahaan maklon mainan anak – anak.
KMK No. 543/ KMK.03/ 2002
71
Ilustrasi 2.9 (1) - (NPPN)
Sasrabahu
Sasrabahu pengusaha
pengusaha perseorangan
perseorangan yang
yang merintis
merintis usaha
usaha di
di bidang
bidang
perhotelan.
perhotelan. Berhubung
Berhubung belum
belum memiliki
memiliki sumber
sumber daya
daya memadai
memadai
untuk
untuk menjalankan
menjalankan fungsi
fungsi akuntansi,
akuntansi, Sasrabahu
Sasrabahu mengajukan
mengajukan
pemberitahuan
pemberitahuan kepada
kepada Dirjen
Dirjen Pajak
Pajak untuk
untuk menggunakan
menggunakan NormaNorma
Penghitungan
Penghitungan Penghasilan
Penghasilan Netto
Netto (NPPN)
(NPPN) terkait
terkait kewajiban
kewajiban
perpajakannya.
perpajakannya. Mengacu
Mengacukepada
kepada ketentuan
ketentuan Keputusan
Keputusan Dirjen
Dirjen Pajak
Pajak
No.
No. KEP/
KEP/ 536/
536/ Pj./
Pj./ 2000,
2000, usaha
usaha Sasrabahu
Sasrabahu tergolong
tergolong ke
ke dalam
dalam
industri
industri berkode
berkode 64100
64100 dengan
dengan besaran
besaran norma
norma 25%25% jikajika
berkedudukan
berkedudukan di di ibukota
ibukota provinsi,
provinsi, 20%
20% untuk
untuk kota
kota provinsi
provinsi
lainnya,
lainnya,dan
dan 20%
20%untuk
untukdaerah
daerahlain.
lain.
Hotel
Hotel Sasrabahu
Sasrabahu memiliki
memiliki 25
25 kamar
kamar berkelas
berkelas Deluxe
Deluxe dengan
dengan tarif
tarif
per
per malam
malam Rp
Rp 275.000,00
275.000,00 dan
dan okupansi
okupansi rata
rata –– rata
rata harian
harian 90%;
90%; 1010
kamar
kamar berkelas
berkelas Luxury
Luxury dengan
dengan tarif
tarif per
per malam
malam Rp Rp 425.000,00
425.000,00 dan
dan
okupansi rata – rata harian 85%; serta 5 kamar berkelas Royal 72
Ilustrasi 2.9 (2)
(NPPN)
Jawaban
Jawaban ::
Penghasilan
Penghasilanbruto
bruto
== (25
(25 xx 90%
90% xx 275.000
275.000 ++ 10 10 xx 85%
85% xx 425.000
425.000++ 55 xx 80%
80% xx
650.000)
650.000)xx365365
==(6.187.500
(6.187.500 ++3.612.500
3.612.500 ++2.600.000)
2.600.000)xx365
365
==12.400.000
12.400.000xx365 365
==Rp
Rp4.526.000.000,00
4.526.000.000,00
Penghasilan
Penghasilannetto
netto
==Penghasilan
Penghasilanbruto
bruto xxNorma
Norma
==4.526.000.000
4.526.000.000 xx25% 25%
==Rp
Rp1.131.500.000,0
1.131.500.000,0
Penghasilan
Penghasilan netto
netto tersebut
tersebut diperlakukan
diperlakukan sebagai
sebagai Penghasilan
Penghasilan Kena
Kena
Pajak
Pajakyang
yangmenjadi
menjadiacuan
acuanpengenaan
pengenaanpajak
pajakpenghasilan.
penghasilan.
73
Cara Menghitung
Pajak
Landasan Hukum:
Pasal 16 s/ d Pasal 19
UU Pajak Penghasilan
74
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak
Pasal 16
75
Ilustrasi 2.10
(Simulasi Penghitungan PKP)
76
Ilustrasi 2.11
(Simulasi Penghitungan PKP BUT)
77
Tarif Pajak
Pasal 17 Ayat (1)
78
Ketentuan Khusus Atas Tarif Pajak
Tarifpajaktertinggidapatditurunkanmenjadi 25%,
diaturdengan PP.
Tarifbagi WP badandapatberlaku 5% lebihrendah,
jikamemenuhipersyaratan minimal 40%
sahamnyadiperdagangkan di bursa efek di Indonesia
danpersyaratanlain sesuaiketentuan PP.
NilaiPenghasilanKenaPajakdibulatkankebawahmenujuribua
nterdekat.
Bagianpajakterutangbagi WP yang
terutangdalambagiantahunpajakadalah:
Ataskurunwaktusatubulanpenuhdiasumsikansetaradengan 30
hari.
79
Ilustrasi 2.12
(Simulasi Penghitungan Pajak Terutang)
WPOrang Pribadi
Penghasilan Kena Pajak 565,000,750
Pembulatan Penghasilan Kena Pajak 565,000,000
Beban pajak terutang
5% x 50,000,000 2,500,000
15% x 200,000,000 30,000,000
25% x 250,000,000 62,500,000
30% x 19,500,000 19,500,000 Rp 114,500,000.00
WPBadan
Penghasilan Kena Pajak 2,885,750,500
Pembulatan Penghasilan Kena Pajak 2,885,750,000
Beban pajak terutang
25% x 2,885,750,000 Rp 721,437,500.00
80
Perbandingan Utang dan Modal;
Serta Saat Diperolehnya Dividen
Pasal 18 Ayat (1), dn (2)
Syarat:
Besarnya penyertaan modal WP DN,
secara sendiri atau bersama – sama
dengan WP DN lain, paling rendah 50
% dari jumlah saham yang disetor.
81
Pengertian Hubungan Istimewa
Pasal 18 Ayat (4)
82
Ketentuan Khusus Atas Hubungan Istimewa
Pasal 18 Ayat (3), dan (3a)
83
Ilustrasi 2.13 (1)
(Hubungan Istimewa)
Sebagian
Sebagian perusahaan
perusahaan farmasi
farmasi di
di Indonesia
Indonesia membentuk
membentuk suatu
suatu
aliansi
aliansi operasi
operasi yang
yang bertujuan
bertujuan mempermudah
mempermudah proses
proses pelaksanaan
pelaksanaan
riset
riset dan
dan pengembangan
pengembangan bersama.
bersama. Berikut
Berikut merupakan
merupakan profil
profil
perusahaan
perusahaan yang terdaftar
yangDirektur sebagai
sebagaianggota
terdaftarUtama aliansi.
anggotaPemegang
aliansi. Saham
No. Nama
1. PT. CIS Sarpakenaka 100% Publik
2. PT. PBA Adirata 35% PT. CIS, 15% PT. KNA, 50% Publik
3. PT. KNA Sarpakenaka 30% PT. CIS, 70% Publik
4. PT. PRE Barbarika 80% PT. PBA, 5% PT. HTE, 15% Publik
5. PT. HTE Durna 15% PT. KNA, 85% Publik.
Seluruh obat diproduksi atas lisensi yang
dimiliki PT. PBA.
Perusahaan
Perusahaan apa
apa sajakah
sajakah yang
yang dapat
dapat disebut
disebut memiliki
memiliki hubungan
hubungan84
Ilustrasi 2.13 (2)
(Hubungan Istimewa)
Jawaban
Jawaban ::
Hubungan
Hubungan istimewa
istimewa yangyang terbentuk
terbentuk oleh
oleh kelima
kelima perusahaan
perusahaan
meliputi:
meliputi:
a.a. Hubungan
Hubungan PT. PT. CIS
CIS keke PT.
PT. PBA,
PBA, akibat
akibat kepemilikan
kepemilikan
langsung
langsungdi
diatas
atas25%
25%(35%).
(35%).
b.
b. Hubungan
Hubungan PT. PT. PBA
PBA keke PT.
PT. PRE,
PRE, akibat
akibat kepemilikan
kepemilikan
langsung
langsungdi
diatas
atas25%
25%(80%).
(80%).
c.c. Hubungan
Hubungan PT.PT. CIS
CIS ke
ke PT.
PT. PRE,
PRE, akibat
akibat kepemilikan
kepemilikan tidak
tidak
langsung
langsungdi
diatas
atas25%
25%(28%
(28%melalui
melaluiPT.
PT.PBA).
PBA).
d.
d. Hubungan
Hubungan PT. PT. CIS
CIS ke
ke PT.
PT. KNA,
KNA, akibat
akibat kepemilikan
kepemilikan
langsung
langsung didi atas
atas 25%
25% (30%),
(30%), serta
serta akibat
akibat kesamaan
kesamaan
pemangku
pemangkujabatan
jabatanDirektur
DirekturUtama.
Utama.
e.e. Hubungan
Hubungan PT.PT. KNA
KNA keke PT.
PT. PBA,
PBA, akibat
akibat sama
sama –– sama
sama
merupakan
merupakan objek
objek penyertaan
penyertaan modal
modal PT. PT. CIS
CIS dengan
dengan
85
Revaluasi Aset
Pasal 19
86
Pelunasan Pajak
Landasan Hukum:
Pasal 20 s/ d Pasal 29
UU Pajak Penghasilan
87
Cara Pelunasan Pajak
Pasal 20
88
Hyperlink
2.
PPh Pasal 22, 23, 24, 26, dan Final (Slide 3B)
89
Kredit Pajak WP dalam Negeri dan BUT
Pasal 28 Ayat (1), dan (2)
Kredit PPh 21
Pemotongan PPh dari pekerjaan, jasa atau kegiatan.
Kredit PPh 22
Pemungutan PPh dari kegiatan di bidang impor atau kegiatan
usaha diPPh
Kredit bidang
23 lain.
Pemotongan PPh dari dividen, bunga, royalti, sewa, hadiah
dan penghargaan.
Kredit PPh 24
Pajak yang atas penghasilan dari luar negeri yang boleh
dikreditkan.
Kredit PPh 25
Pembayaran yang dilakukan oleh wajib pajak sendiri.
Kredit PPh 26 Ayat (5)
Pemotongan pajak atas penghasilan WP LN yang beralih
menjadi WP DN.
Sanksi administrasi berupa bunga, denda dan kenaikan, serta
sanksi pidana berupa denda tidak boleh dikreditkan.
90
90
Ilustrasi 2.14
(Simulasi Penghitungan Kredit Pajak)
WPOrang Pribadi
Beban pajak terutang 115,450,000
Kredit pajak
Pemotongan oleh pemberi kerja (PPh 21) (15,850,000)
Pemungutan oleh pihak lain (PPh 22) (3,250,000)
Pemotongan atas penerimaan penggunaan aset (PPh 23) (5,650,000)
Kredit pajak luar negeri (PPh 24) (16,525,000)
Pembayaran sendiri angsuran pajak (PPh 25) (23,825,000)
Total kredit pajak (65,100,000)
Pajak kurang (lebih)bayar Rp 50,350,000.00
91
Pajak Kurang (Lebih) Bayar
Pasal 28A, dan 29
92
Fasilitas Perpajakan
Landasan Hukum:
Pasal 31A s/ d Pasal 31E
UU Pajak Penghasilan
93
Fasilitas Perpajakan
Pasal 31A
95
Perimbangan Penerimaan Pajak
Pasal 31C
80% 20%
Untuk Pemerintah Pusat Untuk Pemerintah Daerah
96
Fasilitas Perpajakan
Pasal 31E
Memperoleh pengurangan
tarif sebesar 50% dari tarif
Pasal 17 (tarif flat 25%).
Wajib pajak badan yang untuk bagian Penghasilan
memiliki nilai peredaran Kena Pajak dari
bruto kurang dari
Rp 50.000.000.000,00 Berlaku untuk bagian
Penghasilan Kena Pajak
dari bagian penghasilan
bruto sampai dengan Rp
4.800.000.000,00.
97
Ilustrasi Tambahan
(Fasilitas Perpajakan)
PT.
PT. Mulia
Mulia memiliki
memiliki total
total penjualan
penjualan 2424 milyar,
milyar, beban
beban yang
yang
boleh
bolehdikurangan
dikurangansebesar
sebesar2020milyar.
milyar.
Pengaslan
Pengaslankena
kenapajak
pajak==2424milar
milar––20
20milyar
milyar==44milyar
milyar
Porsi
Porsipenghasilan
penghasilanyang
yangmendapat
mendapatfasilitas
fasilitas4,8/24
4,8/24==20%
20%
Penghasilan
Penghasilan yang
yang mendapat
mendapat fasilitas
fasilitas 44 millyar
millyar xx 20%
20% ==
800juta
800juta
Total
Totalpajak
pajak==(8000juta
(8000jutaxx25%
25%x50%)
x50%)++(3.,2
(3.,2milyar
milyarxx25%)
25%)==
100
100++800800==900juta
900juta
98
Ilustrasi 2.15 (1)
(Fasilitas Perpajakan)
CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka perusahan
perusahan yang
yang bergerak
bergerak didi bidang
bidang pengalengan
pengalengan
ikan
ikan dan
dan melakukan
melakukan kegiatan
kegiatan ekspor.
ekspor. Sepanjang
Sepanjang tahun
tahun 2010,
2010, CV.
CV.
Mandaraka
Mandaraka mencatatkan
mencatatkan penghasilan
penghasilan bruto bruto senilai
senilai Rp Rp
48.000.000.000,00
48.000.000.000,00 dan dan mencatatkan
mencatatkan nilai nilai biaya
biaya yang
yang dapat
dapat
dikurangkan
dikurangkan sesuai
sesuai ketentuan
ketentuan perpajakan
perpajakan sebesar
sebesar Rp Rp
36.000.000.000,00.
36.000.000.000,00.
a.a. Berapakah
Berapakahnilai
nilaipajak
pajakterutang
terutangoleh
olehCV.
CV.Mandaraka
Mandarakadi ditahun
tahun
2010?
2010?
b.b. Bagaimana
Bagaimana jika
jika di
di tahun
tahun 2011
2011 perusahaan
perusahaan memperoleh
memperoleh
penghasilan
penghasilan bruto
bruto yang
yang tetap
tetap namun
namun mencatatkan
mencatatkan biaya
biaya Rp
Rp
10.000.000.000,00
10.000.000.000,00lebih
lebihtinggi?
tinggi?
c.c. Bagaimana
Bagaimana jika
jika didi tahun
tahun 2012
2012 perusahaan
perusahaan mencatatkan
mencatatkan
biaya
biaya yang
yang serupa
serupa dengan
dengan tahun
tahun 2010,
2010, namun
namun dapat
dapat
memperoleh
memperoleh tambahan
tambahan peredaran
peredaran bruto
bruto senilai
senilai RpRp
99
Ilustrasi 2.15 (2)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban:
Jawaban:
a.a. CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka memperoleh
memperoleh fasilitas
fasilitas pengurangan
pengurangan tarif,
tarif, sebab
sebab
memiliki
memiliki nilai
nilai peredaran
peredaran bruto
bruto kurang
kurang dari
dari
Rp50.000.000.000,00.
Rp50.000.000.000,00.
Bagian
Bagian PKP
PKPyang
yangmemperoleh
memperolehpengurangan
pengurangantarif
tarif
==
==10%
10%xx12.000.000.000
12.000.000.000
==1.200.000.000
1.200.000.000
Beban
Beban pajak
pajakterutang
terutangtahun
tahun2010
2010
== 50%
50% xx 25%
25% xx 1.200.000.000
1.200.000.000 ++ 25% 25% xx (12.000.000.000
(12.000.000.000 ––
1.200.000.000)
1.200.000.000)
==150.000.000
150.000.000 ++2.700.000.000
2.700.000.000
==Rp
Rp2.850.000.000,00
2.850.000.000,00
100
Ilustrasi 2.15 (3)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban:
Jawaban:
b.b. CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka memperoleh
memperoleh fasilitas
fasilitas pengurangan
pengurangan tarif,
tarif, sebab
sebab
memiliki
memiliki nilai
nilai peredaran
peredaran bruto
bruto kurang
kurang dari
dari
Rp50.000.000.000,00.
Rp50.000.000.000,00.
Bagian
Bagian PKP
PKPyang
yangmemperoleh
memperolehpengurangan
pengurangantarif
tarif
==
==10%
10%xx2.000.000.000
2.000.000.000
==200.000.000
200.000.000
Beban
Bebanpajak
pajakterutang
terutangtahun
tahun2011
2011
== 50%
50% xx 25%
25% xx 200.000.000
200.000.000 ++ 25%
25% xx (2.000.000.000
(2.000.000.000 ––
200.000.000)
200.000.000)
==25.000.000
25.000.000 ++450.000.000
450.000.000
==Rp
Rp475.000.000,00
475.000.000,00
101
Ilustrasi 2.15 (4)
(Fasilitas Perpajakan)
Jawaban
Jawaban ::
c.c. Peredaran
Peredaranbruto
bruto2012
2012 ==48.000.000.000
48.000.000.000 ++8.000.000.000
8.000.000.000
==Rp
Rp56.000.000.000,00
56.000.000.000,00
CV.
CV. Mandaraka
Mandaraka tidak
tidak memperoleh
memperoleh fasilitas
fasilitas pengurangan
pengurangan tarif,
tarif,
sebab
sebab memiliki
memiliki nilai
nilai peredaran
peredaran bruto
bruto lebih
lebih dari
dari Rp
Rp
50.000.000.000,00.
50.000.000.000,00.
Beban
Bebanpajak
pajakterutang
terutang
==25%
25%xx(56.000.000.000
(56.000.000.000––36.000.000.000)
36.000.000.000)
==25%
25%xx20.000.000.000
20.000.000.000
==Rp
Rp5.000.000.000,00
5.000.000.000,00
102
Referensi
103 103
Akuntan
Profesi untuk
Mengabdi pada
TERIMA KASIH Negeri
Dwi Martani
081318227080
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
http://staff.blog.ui.ac.id/martani/
104
104