2) Menurut Sommerfeld
Pajak adalah suatu pengalihan sumber-sumber yang wajib dilakukan
dari sektor swasta kepada sektor pemerintah berdasarkan peraturan
tanpa mendapat suatu imbalan kembali yang langsung dan
seimbang, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya
menjalankan pemerintahan (Prisma, 1985, hal. 1)
A. BEA METERAI
Bea meterai adalah pajak atas dokumen dengan
menggunakan benda meterai ataupun alat lainnya. Bea
Meterai termasuk pajak karena memenuhi ke empat ciri
pajak di atas.
A. Berdasarkan Golongannya
B. Berdasarkan Wewenang Yg Memungut
C. Berdasarkan Sifatnya
A. Berdasar Golongan:
Pj Langsung dan Pj Tidak Langsung
1. Pajak Langsung (Direct Tax)
Scr ekonomis pajak langsung adl pajak yang dimaksudkan untuk
dipikul sendiri oleh yg membayarnya. Pajak jenis ini tidak bisa
dilimpahkan kpd pihak lain. Contoh:PPh. PPh tidak bisa dilimpahkan atau
digeser kpd orang/fihak lain untuk menanggungnya, WP harus memikul
sendiri pajak itu walaupun pembayarannya bisa melalui pihak lain. Mis:
karyawan membayar pajak melalui pemotongan gaji.
Ditinjau dari segi tata usaha negara, pajak langsung adalah pajak
yang dikenakan secara berkala, mis setiap tahun, setiap bulan dsb.
A. TEORI ASURANSI
B. TEORI KEPENTINGAN
C. TEORI GAYA PIKUL
D. TEORI KEWAJIBAN PAJAK MUTLAK
atau TEORI BAKTI
E. TEORI GAYA BELI atau TEORI POMPA
STELSEL PAJAK
ASAS DOMISILI
ASAS SUMBER
ASAS KEBANGSAAN
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
OFFICIAL ASSESSMENT SYSTEM
SELF ASSESSMENT SYSTEM
WITH HOLDING SYSTEM
TARIP DAN DASAR PENGENAAN PAJAK
Untuk menghitung pajak perlu diketahui dua
faktor, yaitu
1) Tarip (Tax Rate)
2) Dasar Pengenaan (Tax Base)
Ada beberapa jenis Tarip. Menurut konsep pada
dasarnya ada 4 jenis tarip, yaitu:
1) Tarip Tetap
2) Tarip Proporsional
3) Tarip Progresip
4) Tarip Degresip
Pengantar ke PPh (dlm Praktek,
dalam Hukum Pajak Positip)
Income Tax = Pajak Penghasilan disingkat
PPh
Dasar Hukum (Utama): UU tentang KUP
( terakhir di atur dalam UU No 28 Tahun 2007);
dan UU tentang PPh (terakhir diatur dalam UU
No 36 Tahun 2008)
UU No 36 Tahun 2008 sebagai pengganti UU
No 17 Tahun 2000.
Tarip PPh Menurut UU No 36 Th 2008 (yang
berlaku Tahun 2009)
Tarif PPh Pribadi (berlaku bagi yang ber NPWP)
1. WP Adi/K/1
2. WP Afi/TK/0
3. WP Ali/K/2
4. WP Ani/TK/2
5. WP Ari/K/3
6. WP Ardi/K/I/1
7. WP Amir/K/I/3
Coba hitung berapa PTKP nya no 1 s/d no 7 tsb
dg asumsi th 2010
Perhitungan PTKP dilakukan dengan melihat kondisi WP
pada awal Tahun Pajak
2. Arman pd awal tahun 2010 adl perjaka. Pd tgl 15 Maret
2010 dia menikahi Ineke, yg kemudian mereka
mempunyai seorang anak laki-laki pd tgl 20 Juni 2011
dan diberi nama Hary Santoso. Kemudian pd bulan Nov
2011 mereka memutuskan untuk cerai dan anak tetap
diasuh oleh Arman. Sejak awal Desember 2012 Arman
menanggung biaya hidup ibu kandungnya.
Brp PTKP Arman setahun pd tahun:
a) 2010; b) 2011; c)2012; d) 2013 dan e)2014
3. Azis pada awal tahun 2011 adalah duda, beranak satu
bernama Gendis, yang menanggung biaya hidup seorang
adik kandungnya bernama Azam dan ibu kandungnya
bernama Fatimah. Pada Juni 2011 Azis kawin dengan
seorang perempuan lajang bernama Rosida dan dikaruniai
anak pada Oktober 2012, dan diberi nama Fakih. Bulan
November 2012 Fatimah meninggal dunia. Untuk mengasuh
Fakih mulai Maret 2012, Azis meminta Ibunya Rosida,
bernama Endah (mertua Azis) untuk tinggal serumah dan
menjadi tanggungan Azis. Rosida sudah bekerja dan ketika
kawin dengan Azis, penghasilannya digabung dengan Azis.
Berapa PTKP Azis per tahun:
a. 2011 b. 2012 c. 2013 d. 2014 e. 2015
In Short: Profit and Loss Statement
( Assume : Person TP and No Prior Year Loss)
Gross Income(pengh bruto) XX
Deductible to find net income (expense) XX
Net Income (pengh
Deducted neto)(PTKP)
By: NTITP XX
XX
Cara Perhitungan
Perhitungan PKB yg terutang dpt diformulasikan sbb:
PKB = Tarip X Dasar Pengenaan
Contoh 2.7:
Sebuah mobil Toyota Kijang, buatan tahun 2003, bukan umum,
ber NJKB Rp 100.000.000,- dengan bobot 1,1.
Dari contoh tersebut maka jumlah PKB terutang adalah:
PKB terutang = 1,5% X Rp 100.000.000,- X 1,1
= 1,5% X Rp 110.000.000,- = Rp 1.650.000,-
DEPRESIASI DAN AMORTISASI
Pelajari kembali Depresiasi pd matakuliah Pengantar Akuntansi
Soal Latihan
Pada awal 2008 Fa Abadi mempunyai Aktiva Tetap Golongan 1
dengan harga perolehan Rp 80.000.000,- dan nilai residu
pada akhir masa manfaat Rp 4 juta
a. Hitung depresiasi per tahun dengan metode garis
lurus dan saldo menurun?
b. Buat tabel yang menunjukkan depresiasi, akumulasi
depresiasi dan nilai buku selama umur ekonomis.
Detail dan variasi soal Depresiasi dan amortisasi hendaknya
diperdalam sendiri oleh mahasiswa
KUP
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
tsb disingkat KUP dan mulai berlaku 1 januari
1984. Diatur dalam UU No 6/Th 1983; UU No
9/Th 1994; dan UU No 16/Th 2000
Bagian Tahun Pajak adalah bagian dari jangka waktu satu tahun
pajak.
Beberapa Pengertian (lanjutan)
Cara Penyebutan Tahun Pajak
Bila periode pembukuan dimulai dan diakhiri pd
saat yg sama dengan tahun kalender maka
tahun pajak adl sama dengan tahun kalender
Lb -1: U/ arsip WP
Lb -2: U/ Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
Lb -3: U/ dilaporkan oleh WP ke KPP
Lb -4: U/ arsip Kantor Penerima Pembayaran
IT art 21, IT art 22, IT art 23 and IT art 25 are prepaid income tax and can be
credited.
IT art 4 section 2 is called Final Income Tax. It is prepaid Income Tax, but it can not
be credited.
IT art 24 = payment of IT or indebted income tax abroad, that can be credited
IT art 25 = payment of IT directly by taxpayer who has NPWP (Number of Taxpayer
Identification). Usually IT art. 25 is monthly payment during current tax year.
Batas waktu dimuat dalam Pasal 3 ayat (3), sbb: Batas waktu
penyampaian SPT adalah:
- Untuk SPT Masa , paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak
- Untuk SPT Tahunan PPh WP OP paling lama 3 bulan setelah akhir
tahun pajak
- Untuk SPT Tahunan PPh WP Badan paling lama 4 bulan setelah akhir
tahun pajak
Masa pajak, tahun Tahun pajak Masa pajak, tahun Masa pajak, tahun
pajak ybs pajak ybs pajak ybs
Tax Assessment
1. Underpayment Tax Assessment Letter
2. Additional Underpayment Tax Assessment (SKPKBT)
3. Overpayment Tax Assessment (SKPLB)
4. Nil Tax Assessment (SKPN).
Surat Pemberitahuan, Ketetapan dan
Penagihan
(4) Besarnya pajak yang terutang yang diberitahukan oleh Wajib Pajak dalam SPTmenjadi
pasti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan apabila dalam
Jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setelah saat
terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak
tidak diterbitkan surat ketetapan pajak.
(5) Walaupun jangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat,
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar tetap dapat diterbitkan ditambah sanksi administrasi
berupa bunga sebesar 48% (empat puluh delapan persen) dari jumlah pajak yang tidak
atau kurang dibayar, apabila Wajib Pajak setelah jangka waktu tersebut dipidana karena
melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat
menimbulkan kerugian pada pendapatan negara berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
(5) (Tata cara penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan. 14.
Di antara Pasal 13 dan Pasal 14 disisipkan 1
(satu) pasal, yakni Pasal 13A yang berbunyi sbb:
Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan
SPT atau menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau
tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak
benar shg dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara, tidak dikenai sanksi pidana apabila kealpaan tersebut
pertama kali dilakukan oleh Wajib Pajak dan Wajib Pajak
tersebut wajib melunasi kekurangan pembayaran jumtah
pajak yang terutang beserta sanksi administrasi berupa
kenaikan sebesar 200% (dua ratus persen) dari jumlah pajak
yang kurang dibayar yang ditetapkan melalui penerbitan
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar.
Catatan: isi psl 28 KUP
Catatan:
Angka 20* dihitung dari periode mulai berakhirnya pembayaran pajak Th
pajak 2009 (30 April 2010), berarti mulai 1 Mei 2009 s/d
diterbitkannya SKPKB yaitu tgl 10 Des 2011.
Ditanya:
a. Apa sarana yang digunakan untuk menagih PPh yang
tidak disetor tersebut?
b. Berapa jumlah sanksi dalam tagihan pajak tersebut?
Jawab:
a. Sarana untuk menagih yang diterbitkan adalah SKPKB
b. Sanksi yang dikenakan = 100% X Rp 10.000.000,- = Rp
10.000.000,-
Ditanya:
a. Berapa besarnya jumlah selisih pokok pajak yang terutang?
b. Apa sarana yang digunakan untuk menagih kekurangan
pembayaran pajak?
c. Apa dan berapa sanksi yang dikenakan?
Jawab
a. Jumlah selisih pokok pajak dapat dihitung sbb:
PPh terutang atas dasar PKP yang benar
= Tarip psl 17 X Rp 910.000.000,- = Rp 227.500.000
PPh yg telah dibayar (PPh
terutang men.SPT) = Rp 222.500.000-
Selisih pokok PPh yg kurang dibayar = Rp 5.000.000