Anda di halaman 1dari 29

PPh Pasal 25

Oleh:
Dr. Nurul Aisyah Rachmawati, S.E., M.S.Ak.
nurulaisyah@trilogi.ac.id
Definisi

Angsuran PPh yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak


untuk setiap bulan pada tahun berjalan.

Angsuran PPh Pasal 25 dapat dijadikan kredit pajak terhadap


pajak terutang atas seluruh penghasilan Wajib Pajak di akhir
tahun pajak yang diaporkan dalam SPT Tahunan PPh.

Merupakan salah satu penentu nilai pajak kurang (lebih) bayar


(PPh Pasal 29/28).
PPh Pasal 25

PPh Pasal 22,


▪ PPh Terutang xxx 23, 24
▪ Kredit Pajak (xxx)
PPh Pasal 25
▪ Angsuran PPh 25 setahun xxx setahun dibagi
12
▪ Angsuran PPh 25 sebulan xxx

*)Penentuan Angsuran PPh Pasal 25 didasarkan pada penghasilan neto


tahun sebelumnya.
Angsuran PPh 25 Menurut Bulan

Sesuai Angsuran
Januari – Bulan Desember
Pelaporan SPT Tahun Pajak
Lalu

Bulan Pelaporan Sesuai Angsuran


SPT – Desember Berdasar SPT
Tahun Berjalan Tahun Berjalan
Saat Penyetoran dan Pelaporan

Saat penyetoran dan Paling lambat tanggal 15


pembayaran. bulan takwim berikutnya.

Paling lambat 20 hari


setelah masa (bulan)
Saat pelaporan SPT
pajak berakhir, dalam
Masa. bentuk SSP lembar
ketiga.
Ilustrasi PPh Pasal 25 (1)

▪ Melanjutkan kasus PT ABC pada ilustrasi: penghitungan PPh Badan


(1), hitunglah angsuran PPh Pasal 25 untuk tahun 2021!
▪ Diketahui:
– L/R Fiskal 631.000.000
– PPh Pasal 22 75.000
– PPh Pasal 23 20.000
– PPh Pasal 25 60.000.000
Jawaban PPh Pasal 25 (1)

▪ Laba Fiskal Rp631.000.000,00


▪ PPh Terutang (22%) Rp138.820.000,00
▪ Kredit Pajak:
– PPh Pasal 22 (Rp 75.000,00)
– PPh Pasal 23 (Rp 20.000,00)
▪ Angsuran PPh Ps 25 setahun Rp138.725.000,00
▪ Angsuran PPh Ps 25 sebulan Rp 11.560.416,67
Pencatatan PPh Pasal 25

▪ Pencatatan angsuran pajak periode berjalan dapat dilakukan dengan


dua pendekatan:
– Pembebanan akhir tahun → Dicatat sebagai pembayaran pajak di muka.
– Pembebanan langsung → Dicatat sebagai beban pajak kini.

▪ Kedua pendekatan akan mempengaruhi jurnal pada akhir periode.


Ilustrasi: Pencatatan PPh Pasal 25

▪ Fa. Ekacakra senantiasa melaporkan SPT pada pertengahan Maret setiap tahun
dan melakukan pembayaran angsuran PPh 25 berdasar pelaporan tersebut. Di
bulan Desember tahun lalu Fa. Ekacakra membayarkan angsuran pajak sebesar Rp
13.200.000,00, sedangkan berdasar SPT tahun ini Fa. Ekacakra akan membayarkan
angsuran sebesar Rp 15.750.000,00 per bulan. Bagaimanakah Fa. Ekacakra
melakukan penjurnalan di setiap bulannya, dengan menggunakan pendekatan
pembebanan akhir tahun atau pendekatan pembebanan langsung?
▪ Jawaban :
P e n d e k a ta n p e m b e b a n a n a k h ir ta h u n P e n d e k a ta n p e m b e b a n a n la n g s u n g
B u la n J a n u a ri d a n F e b ru a ri B u la n J a n u a ri d a n F e b ru a ri
P a ja k d ib a y a r d i m u k a P P h 2 51 3 ,2 0 0 ,0 0 0 B e b a n p a ja k k in i 1 3 ,2 0 0 ,0 0 0
K as 1 3 ,2 0 0 ,0 0 0 K as 1 3 ,2 0 0 ,0 0 0
B u la n M a re t - D e s e m b e r B u la n M a re t - D e s e m b e r
P a ja k d ib a y a r d i m u k a P P h 2 51 5 ,7 5 0 ,0 0 0 B e b a n p a ja k k in i 1 5 ,7 5 0 ,0 0 0
K as 1 5 ,7 5 0 ,0 0 0 K as 1 5 ,7 5 0 ,0 0 0
PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak Baru

Wajib Pajak baru adalah orang pribadi atau badan yang baru pertama kali
memperoleh penghasilan dari usaha atau pekerjaan bebas dalam tahun
pajak berjalan.

Angsuran bulanan dalam tahun berjalan didasarkan pada perkiraan


penghasilan berdasar bulan operasi awal.

Penghasilan netto adalah jumlah disetahunkan dari penghasilan


satu bulan.
Bagi badan, PhKP sama dengan penghasilan netto.
Bagi OP, PhKP sama dengan penghasilan netto dikurangi PTKP.
Ilustrasi PPh Pasal 25 WP Baru

PT. AAA terdaftar sebagai Wajib Pajak pada KPP Jakarta Pusat sejak tanggal 1 April
2021. Peredaran atau penerimaan bruto menurut pembukuan dalam bulan April 2021
sebesar Rp54.750.000.000,00 dan penghasilan netto dapat dihitung berdasarkan
pembukuan sebesar Rp1.375.000.000,00. Berapakah besar angsuran PPh 25 yang
ditetapkan atas PT. AAA? Bagaimana penjurnalannya?
Jawaban:
Penghasilan netto bulan April Rp 1.375.000.000,00
Penghasilan neto disetahunkan Rp16.500.000.000,00
PPh terutang Rp 3.630.000.000,00
Angsuran PPh 25 bulan April 2021 Rp 302.500.000,00

Jurnal
Pajak dibayar di muka PPh 25 302.500.000
Kas 302.500.000
Penghitungan dalam Hal Tertentu

Penerbitan SKP.

Pajak tahun lalu lebih bayar berdasar SPT.

WP berhak atas kompensasi kerugian.

Penghasilan WP tidak teratur.

WP terlambat melaporkan SPT PPh tahun lalu.

WP diberi perpanjangan waktu pelaporan SPT PPh.

WP membetulkan sendiri SPT PPh.

Perubahan keadaan usaha atau kegiatan WP.


Angsuran PPh Pasal 25: Penerbitan SKP

Latar Belakang
Ketika pemeriksaan menemukan
Penerbitan ketidaktepatan penghitungan dalam SPT.
SKP

Januari – Bulan Sesuai Angsuran Desember Tahun Pajak


Pelaporan SPT Lalu

Bulan
Pelaporan SPT Sesuai Angsuran Berdasar SPT Tahun
– Penerbitan Berjalan
SKP
Penerbitan
SKP –
Sesuai Angsuran Berdasar SKP
Desember
Tahun Berjalan
Ilustrasi Angsuran PPh Pasal 25:
Penerbitan SKP

SPT PPh tahun pajak 2018 yang dilaporkan oleh Antasena pada Maret 2019 menunjukkan bahwa:

PKP Rp 100.000.000,00

PPh Terutang Rp 10.000.000,00

Kredit Pajak Rp 4.000.000,00

Kemudian, pada bulan Juni 2019, data SKP tahun pajak 2018 menunjukkan bahwa:

PKP Rp 200.000.000,00

PPh Terutang Rp 25.000.000,00

Kredit Pajak Rp 4.000.000,00

Berapakah angsuran PPh 25 per bulan yang harus dibayarkan Antasena setelah pelaporan SPT tahun 2018?
Jawaban Angsuran PPh Pasal 25:
Penerbitan SKP

Periode Sebelum SKP Periode Sesudah SKP


PPh Terutang 10.000.000,00 PPh Terutang 25.000.000,00
Kredit Pajak -4.000.000,00 Kredit Pajak -4.000.000,00
Pajak yang Dibayar Sendiri 6.000.000,00 Pajak yang Dibayar Sendiri 21.000.000,00
Angsuran PPh 25 Mar - Mei 500.000,00 Angsuran PPh 25 Jun - Des 1.750.000,00
Angsuran PPh Pasal 25: Pajak tahun lalu
lebih bayar berdasar SPT

Latar Belakang Ketika WP mengajukan permohonan


restitusi atas pajak lebih bayar tahun lalu.

Sesuai Angsuran
Januari – Bulan
Desember Tahun
Pelaporan SPT Pajak Lalu

Bulan Pelaporan SPT


– Penerbitan Surat Sesuai Angsuran Desember
Keputusan Dirjen Tahun Pajak Lalu
Pajak
Penerbitan Surat Sesuai Angsuran
Keputusan Dirjen Berdasar Surat
Pajak – Desember Keputusan Dirjen
Tahun Berjalan Pajak
WP Berhak atas Kompensasi Kerugian
Definisi Kompensasi Kerugian

Merupakan kompensasi kerugian fiskal berdasarkan SPT, SKP,


Surat Keputusan Keberatan, atau Putusan Banding.
Ketentuan diatur oleh pasal 6 ayat (2) atau pasal 31A UU PPh.

Pengaruh terhadap Penghitungan PPh 25

Kompensasi kerugian merupakan pengurang penghasilan


yang dijadikan dasar penghitungan PPh terutang.
Ilustrasi Penghitungan PPh Pasal 25:
Kompensasi Kerugian
▪ Penghasilan neto PT Lintas tahun 2020 adalah sebesar
Rp250.000.000,00. Sisa kerugian tahun 2018 yang masih dapat
dikompensasikan adalah sebesar Rp300.000.000,00. Sisa kerugian yang
belum dikompensasikan sebesar Rp50.000.000,00.
▪ Pada tahun 2020, PPh yang dipotong atau dipungut oleh pihak lain
adalah sebesar Rp8.000.000,00.
▪ Penghitungan PPh Pasal 25 untuk tahun 2021:
– Penghasilan neto yang digunakan sebagai dasar penghitungan angsuran PPh
Pasal 25:
Rp250.000.000,00 – Rp50.000.000,00 = Rp200.000.000,00.
– PPh Terutang:
22% x Rp200.000.000,00 = Rp44.000.000,00.
PPh yang sudah dipotong = Rp 8.000.000,00.
Angsuran PPh Pasal 25 setahun = Rp36.000.000,00.
– Angsuran PPh Pasal 25 sebulan = Rp 3.000.000,00.
Penghasilan WP Tidak Teratur
Definisi Penghasilan Tidak Teratur

Merupakan penghasilan yang diterima atau diperoleh


secara tidak berkala selain dari kegiatan usaha,
pekerjaan bebas, pekerjaan, dan/ atau modal, misalnya
keuntungan dari pengalihan harta.

Pengaruh terhadap Penghitungan PPh 25


Penghasilan tidak teratur merupakan pengurang
penghasilan yang dijadikan dasar penghitungan PPh
terutang.
Ilustrasi Penghitungan PPh Pasal 25:
Penghasilan Tidak Teratur

▪ Penghasilan neto PT Arta tahun 2020 adalah sebesar


Rp250.000.000,00. Dari penghasilan neto tersebut, yang sebesar
Rp25.000.000,00 adalah penghasilan tidak teratur.
▪ Dengan demikian, dasar penghitungan PPh Pasal 25 pada tahun 2021
PT Arta adalah hanya dari penghasilan teratur saja, yaitu
Rp225.000.000,00.
WP Terlambat Melaporkan SPT PPh Tahun Lalu

Batasan Keterlambatan Pelaporan

Adalah ketika SPT PPh tahun lalu dilaporkan melebihi


batas waktu pelaporan SPT Tahunan

Pengaruh terhadap Penghitungan PPh 25


Angsuran PPh 25 yang dibayarkan akan berbeda antar
bulan di tahun berjalan.
WP dimungkinkan akan dikenai bunga.
WP Diberi Perpanjangan Waktu Pelaporan SPT PPh

Definisi Perpanjangan Waktu Pelaporan

Adalah hak yang diberikan untuk melaporkan SPT PPh di atas batas waktu pelaporan
SPT Tahunan, dengan prasyarat melaporkan penghitungan sementara penghasilan
saat mengajukan permohonan.

Pengaruh terhadap Penghitungan PPh 25

Angsuran PPh 25 yang dibayarkan akan berbeda antar bulan di tahun berjalan.
WP dimungkinkan akan dikenai bunga.
WP Membetulkan Sendiri SPT PPh
Definisi Membetulkan Sendiri
Merupakan pelaporan kembali SPT PPh setelah
dilaporkannya SPT PPh pertama, sebagai bentuk
pembetulan atas kesalahan pelaporan yang bersumber
dari WP.

Pengaruh terhadap Penghitungan PPh 25


Angsuran PPh 25 yang dibayarkan akan berbeda antar
bulan di tahun berjalan.
WP dimungkinkan akan dikenai bunga.
Angsuran PPh 25 Menurut Bulan
(WP Membetulkan Sendiri SPT PPh)

Sesuai Angsuran
Januari – Bulan Pelaporan SPT
Desember Tahun Pajak
Pertama [Periode A] Lalu [X]

Bulan Pelaporan SPT Pertama


Sesuai Angsuran Berdasar
– Bulan Pelaporan SPT SPT Pertama [Y]
Pembetulan [Periode B]

Bulan Pelaporan SPT


Sesuai Angsuran Berdasar
Pembetulan – Desember SPT Pembetulan [Z]
Tahun Berjalan [Periode C]
Perubahan Keadaan Usaha atau Kegiatan WP

Peningkatan usaha adalah ketika


diperkirakan terjadi peningkatan PPh
terutang menjadi lebih tinggi dari 150%
150% dari dasar pengenaan PPh 25.

75% Penurunan usaha adalah jika selama 3


bulan atau lebih WP dapat menunjukkan
bahwa PPh terutang untuk tahun pajak
tersebut menjadi lebih rendah dari 75%
dari dasar pengenaan PPh 25.
Ilustrasi Penghitungan PPh Pasal 25:
Perubahan Keadaan Usaha Wajib Pajak (1)

▪ Angsuran PPh Pasal 25 bulanan PT Luwes pada tahun 2020 adalah


sebesar Rp5.000.000,00.
▪ Pada bulan September 2020, pabrik PT Luwes terbakar.
▪ Oleh karena itu, berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak, angsuran PPh
Pasal 25 PT Luwes mulai bulan Oktober 2020 dapat disesuaikan
menjadi lebih kecil dari Rp5.000.000,00.
Ilustrasi Penghitungan PPh Pasal 25:
Perubahan Keadaan Usaha Wajib Pajak (2)

▪ Angsuran PPh Pasal 25 bulanan PT Maju pada tahun 2020 adalah


sebesar Rp27.000.000,00.
▪ Pada bulan Mei 2020, penjualan PT Maju mengalami peningkatan
yang sangat besar dan diperkirakan penghasilan kena pajaknya akan
lebih besar dibanding tahun sebelumnya.
▪ Oleh karena itu, berdasarkan Keputusan Dirjen Pajak, angsuran PPh
Pasal 25 PT Maju mulai bulan berikutnya dapat disesuaikan menjadi
lebih besar dari Rp27.000.000,00.
Referensi

▪ UU HPP
▪ Peraturan pelaksana terkait
TERIMA KASIH ☺

Anda mungkin juga menyukai