Anda di halaman 1dari 14

MODUL 3.

INOVASI TEKNOLOGI
Oleh: Maulidian

Invensi dan Inovasi


Invensi dan inovasi adalah dua konsep yang saling berkaitan dalam dunia teknologi
dan ilmu pengetahuan. Invensi adalah proses menciptakan sesuatu yang baru,
sedangkan inovasi merupakan pengembangan atau perbaikan dari invensi yang
sudah ada. Keduanya memainkan peran penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan kehidupan manusia. Kali ini akan menggali lebih dalam tentang invensi
dan inovasi, perbedaannya, dan bagaimana keduanya membentuk masa depan yang
lebih baik.
Pengertian Invensi
Invensi adalah proses menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya.
Sebuah invensi dapat berupa ide, konsep, metode, atau produk baru yang
memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan tertentu (Rogers, 2010). Invensi
sering menjadi langkah awal dalam menciptakan inovasi.
Contoh Invensi:
 Penemuan listrik oleh Thomas Alva Edison
 Penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell
 Penemuan World Wide Web oleh Tim Berners-Lee
Pengertian Inovasi
Inovasi adalah pengembangan atau perbaikan dari invensi yang sudah ada, dengan
tujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, atau memenuhi kebutuhan yang lebih
baik (Schumpeter, 2013). Inovasi bisa berupa produk, proses, atau model bisnis yang
baru dan lebih baik.
Contoh Inovasi:
 Smartphone sebagai pengembangan dari telepon seluler
 Energi terbarukan sebagai alternatif sumber energi
 Mobil listrik sebagai pengganti mobil bensin
Perbedaan antara Invensi dan Inovasi
Meskipun sering digunakan secara bergantian, invensi dan inovasi memiliki
perbedaan mendasar. Invensi menciptakan sesuatu yang baru, sedangkan inovasi
mengembangkan atau memperbaiki invensi yang sudah ada. Invensi biasanya lebih
fokus pada aspek ilmiah, sedangkan inovasi melibatkan aspek bisnis dan pemasaran
(Rogers, 2010).
Berikut adalah perbedaan Invensi dan Inovasi:
Invensi Inovasi
Menciptakan sesuatu yang baru Mengembangkan atau memperbaiki
invensi yang sudah ada
Fokus pada penemuan dan konsep Fokus pada implementasi dan
baru pengembangan solusi yang lebih baik
Lebih berhubungan dengan penelitian Melibatkan aspek bisnis, pemasaran, dan
ilmiah teknologi
Tidak selalu memiliki dampak ekonomi Biasanya memiliki dampak ekonomi yang
langsung lebih langsung dan signifikan
Tidak memerlukan adopsi di pasar Memerlukan adopsi dan penyebaran di
pasar untuk mencapai keberhasilan
Contoh: penemuan listrik, telepon, Contoh: smartphone, energi terbarukan,
World Wide Web mobil listrik
Dapat terjadi tanpa inovasi Tidak bisa terjadi tanpa adanya invensi
terlebih dahulu
Kebanyakan berasal dari individu atau Sering melibatkan kolaborasi antara
kelompok peneliti individu, organisasi, dan sektor lain
Pemecahan masalah atau kebutuhan Sudah teruji dan terbukti dalam
mungkin belum teruji atau terbukti memecahkan masalah atau kebutuhan
Fokus pada aspek teknis dan ilmiah Fokus pada penerapan praktis, skala,
dan dampak

Dengan memahami perbedaan antara invensi dan inovasi, kita dapat menghargai
kontribusi masing-masing dalam kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kehidupan manusia. Invensi menciptakan fondasi yang diperlukan untuk inovasi,
sementara inovasi memastikan bahwa penemuan baru diaplikasikan secara efektif
dan efisien dalam menciptakan solusi yang lebih baik bagi masyarakat. Invensi dan
inovasi memainkan peran penting dalam kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Keduanya mendorong penemuan baru, memecahkan masalah yang dihadapi
manusia, dan menciptakan peluang ekonomi (Schumpeter, 2013). Invensi dan inovasi
akan terus menjadi faktor utama dalam menghadapi tantangan global, seperti
perubahan iklim, kelaparan, dan penyakit.
Jenis dan Tingkatan Inovasi
Inovasi bisa diklasifikasikan berdasarkan jenis dan tingkatan perubahannya. Terdapat
beberapa jenis inovasi yang umum, yaitu inovasi produk, proses, pemasaran,
organisasi dan sosial. Selain itu, inovasi juga dapat dikelompokkan berdasarkan
tingkatan perubahan yang dihasilkan, seperti inovasi radikal, inkremental, dan
disruptif. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang jenis-jenis dan tingkatan inovasi:
Jenis Inovasi:
 Inovasi Produk: Inovasi yang berkaitan dengan pengembangan atau
peningkatan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Contohnya adalah
pengembangan smartphone dengan fitur baru atau peningkatan teknologi
kamera (Tidd & Bessant, 2018).
 Inovasi Proses: Inovasi yang terkait dengan cara perusahaan menciptakan,
memproduksi, atau mendistribusikan produk atau jasanya. Contohnya adalah
otomatisasi lini produksi atau penggunaan teknologi informasi untuk
mengoptimalkan logistik (Tidd & Bessant, 2018).
 Inovasi Pemasaran: Inovasi yang berkaitan dengan cara perusahaan
mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan produk atau jasanya.
Contohnya adalah strategi pemasaran digital, penjualan daring, atau promosi
melalui media sosial (Tidd & Bessant, 2018).
 Inovasi Organisasi: Inovasi yang terkait dengan cara perusahaan mengatur
struktur, sistem, atau kebijakannya. Contohnya adalah penerapan manajemen
lean, penggunaan teknologi komunikasi untuk kolaborasi antar departemen,
atau perubahan struktur organisasi untuk meningkatkan efisiensi (Tidd &
Bessant, 2018).
 Inovasi Sosial: Melibatkan pengembangan atau implementasi solusi baru untuk
mengatasi masalah sosial atau lingkungan. Contoh: mikrofinansial, sistem
pendidikan inklusif (Osburg & Schmidpeter, 2013)
Tingkatan Inovasi:
 Inovasi Radikal: Inovasi yang menghasilkan perubahan signifikan dan
mendasar dalam teknologi, pasar, atau industri. Contohnya adalah penemuan
internet, telepon seluler, atau energi terbarukan (Christensen, 2013).
 Inovasi Inkremental: Inovasi yang menghasilkan perubahan kecil atau
peningkatan terhadap produk, proses, atau layanan yang sudah ada.
Contohnya adalah peningkatan kapasitas baterai smartphone, penambahan
fitur baru dalam perangkat lunak, atau perbaikan proses produksi (Tidd &
Bessant, 2018).
 Inovasi Disruptif: Inovasi yang menciptakan pasar atau industri baru, sering kali
menggantikan produk, proses, atau layanan yang sudah ada. Contohnya
adalah munculnya layanan streaming yang menggantikan industri DVD, atau
transportasi berbasis aplikasi yang menggantikan layanan taksi konvensional
(Christensen, 2013).
Inovasi Teknologi
Inovasi teknologi merupakan pengembangan dan penerapan teknologi baru dalam
berbagai bidang untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas hidup
manusia. Inovasi teknologi mempengaruhi cara kita hidup, bekerja, berinteraksi, serta
dampaknya pada masyarakat dan lingkungan.
Inovasi teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup,
efisiensi, dan produktivitas dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah peran
inovasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari, seperti:
 Cara Hidup: Inovasi teknologi memudahkan kehidupan sehari-hari melalui
perkembangan seperti internet, telekomunikasi, dan perangkat pintar.
 Cara Bekerja: Inovasi teknologi meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja,
seperti melalui otomatisasi, sistem manajemen, dan analitik data.
 Masyarakat: Inovasi teknologi mempengaruhi tatanan sosial dan budaya,
misalnya melalui media sosial, e-commerce, dan layanan berbasis teknologi.
 Lingkungan: Inovasi teknologi dapat membantu mengatasi tantangan
lingkungan, seperti perubahan iklim, polusi, dan pengelolaan sumber daya
alam.
Peran-peran yang dilakukan oleh inovasi teknologi, banyak memiliki dampak yang
positif bagi masyarakat, seperti:
 Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan
 Mengurangi beban kerja dan menambah kapasitas manusia melalui
otomatisasi
 Mendorong kolaborasi global dan pertukaran pengetahuan melalui teknologi
komunikasi
 Menciptakan lapangan kerja baru dan mengubah struktur pasar
 Mempengaruhi kebijakan dan regulasi pemerintah
 Mengubah cara kita berinteraksi dengan lingkungan dan menggunakan sumber
daya alam
Beberapa contoh dari inovasi teknologi pada bidang pertanian, pangan, teknologi
informasi dan komunikasi, dan pendidikan.
Pertanian:
 Pertanian presisi: Penggunaan teknologi GPS, drone, dan sensor untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan hasil panen
(Zhang et al., 2020).
 Bioteknologi: Pengembangan tanaman transgenik dan teknik editing gen
(CRISPR) untuk menciptakan varietas tanaman yang lebih tahan terhadap
hama, penyakit, dan kondisi lingkungan (Tyagi et al., 2020).
Pangan:
 Produksi pangan alternatif: Penggunaan teknologi seperti kultur sel untuk
menghasilkan daging tanpa peternakan atau penggunaan serangga sebagai
sumber protein yang lebih ramah lingkungan (Post, 2012).
 Teknologi pengemasan pintar: Penggunaan bahan dan sensor yang dapat
memperpanjang umur simpan produk dan mengurangi pemborosan makanan
(Realini & Marcos, 2014).
TIK:

 Internet of Things (IoT): Penggunaan perangkat yang saling terhubung untuk


mengumpulkan, mengirim, dan menganalisis data dalam berbagai aplikasi,
seperti manajemen energi, keamanan, dan kesehatan (Perwej et al, 2019).
 Kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin: Penggunaan algoritma dan
teknologi pemrosesan data untuk membuat sistem yang lebih cerdas, otomatis,
dan responsif terhadap kebutuhan pengguna (Russell & Norvig, 2010).
Pendidikan:
 Pembelajaran daring: Penggunaan platform dan teknologi digital untuk
menyampaikan materi pelajaran dan mengakses sumber belajar untuk
mengakses sumber belajar dari jarak jauh, memungkinkan fleksibilitas dan
inklusivitas dalam pendidikan (Huang et al., 2020).
 Realitas virtual (VR) dan realitas tertambah (AR): Penggunaan teknologi VR
dan AR untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih imersif dan
interaktif, meningkatkan keterlibatan siswa dan pemahaman materi (Radu,
2014).
Inovasi teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi dalam
banyak aspek kehidupan. Dari bidang pertanian, pangan, TIK, hingga pendidikan,
inovasi teknologi membuka peluang baru dan menciptakan solusi yang lebih baik
untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi masyarakat dan lingkungan.
Namun, penting untuk memastikan bahwa inovasi teknologi diadopsi dan diterapkan
secara bijaksana, agar manfaatnya dapat dinikmati oleh semua orang dan dampak
negatifnya dapat diminimalkan.
Studi Kasus Inovasi Teknologi
Berikut adalah beberapa studi kasus inovasi teknologi di bidang pertanian, pangan,
TIK, pendidikan, dan industri kreatif:
1. Pertanian
Nama perusahaan: John Deere
Pendiri: John Deere
Alasan menciptakan inovasi teknologi: Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
pertanian dengan mengintegrasikan teknologi canggih.
Inovasi: Salah satu inovasi John Deere adalah pengembangan traktor pertanian yang
dilengkapi dengan teknologi GPS dan sistem kontrol otomatis yang dapat
mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan mengurangi beban kerja petani.
Dengan bantuan data yang dikumpulkan melalui sensor, traktor dapat menyesuaikan
kecepatan dan jalur yang ditempuh secara real-time, sehingga mengurangi konsumsi
bahan bakar dan meminimalkan dampak lingkungan (John Deere, 2023).

Nama Produk/Usaha: Agroeduwisata Attaqie Farm


Nama Founder/Inventor: Inanpi Hidayati Sumiasih
Alasan di balik menciptakan Inovasi Teknologi: Pengalaman edukasi secara langsung
terkait pertanian untuk tingkat sekolah; penelitian dan pengabdian tingkat perguruan
tinggi; peningkatan perekonomian daerah; penciptaan lapangan kerja.
Inovasi: Smart farming/digital farming. Pengalaman merasakan langsung budidaya
sampai petik buah belimbing yang dipandu dari Attaqie Farm. Praktik pembuatan
kompos dan POC, serta beternak kambing dan lele dalam bioflok secara langsung.

2. Pangan
Nama perusahaan: Beyond Meat
Pendiri: Ethan Brown
Alasan menciptakan inovasi teknologi: Mengurangi dampak lingkungan dari produksi
daging konvensional dan menciptakan alternatif protein yang lebih ramah lingkungan
dan sehat.
Inovasi: Beyond Meat mengembangkan daging nabati yang terbuat dari protein
tanaman seperti kacang kedelai, kacang pea, dan kacang merah. Produk mereka,
seperti Beyond Burger, meniru tekstur, rasa, dan nutrisi daging asli, tetapi memiliki
jejak karbon yang lebih rendah dan mengurangi penggunaan sumber daya alam
(Beyond Meat, 2023).
Nama Produk/Usaha: Kenzu/CV Mamifood Sukses Abadi
Nama Founder/Inventor: Maulidian
Alasan di balik menciptakan Inovasi Teknologi: Kekhawatiran orang tua terhadap saus
keju yang dijual di pasaran untuk anak-anak mereka disebabkan oleh kandungan
banyak perasa, yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan di tenggorokan dan rasa
eneg.
Inovasi Teknologinya: Inovasi pasar, proses dan bahan. Kenzu memanfaatkan
peluang yang muncul dari kekhawatiran orang tua terkait masalah tersebut. Oleh
karena itu, mereka menginovasikan produk saus keju dengan menggunakan bahan
dasar keju asli yang berkualitas dan terjamin, sehingga tidak menimbulkan rasa tidak
nyaman di tenggorokan dan tidak membuat eneg serta memberikan fortivikasi
calcium, vitamin dan inulin pada prosesnya. Kenzu juga mengemas produk dalam
kemasan yang lebih ceria dan berwarna untuk menarik perhatian anak-anak.

3. TIK
Nama perusahaan: Google
Pendiri: Larry Page dan Sergey Brin
Alasan menciptakan inovasi teknologi: Membantu pengguna menemukan informasi
yang relevan dan berguna di dunia maya dengan lebih mudah dan cepat.
Inovasi: Salah satu inovasi utama Google adalah mesin pencari mereka, yang
menggunakan algoritma PageRank untuk mengurutkan hasil pencarian berdasarkan
relevansi dan kualitas. Selain itu, Google juga mengembangkan berbagai produk dan
layanan teknologi, seperti sistem operasi Android, Google Maps, dan Google
Assistant, yang semuanya berfokus pada kemudahan penggunaan dan integrasi
teknologi dalam kehidupan sehari-hari (Google, 2023).

4. Pendidikan
Nama perusahaan: Khan Academy
Pendiri: Salman Khan
Alasan menciptakan inovasi teknologi: Membuat pendidikan berkualitas tinggi menjadi
lebih mudah diakses bagi semua orang, terlepas dari latar belakang atau keadaan
ekonomi.
Inovasi: Khan Academy adalah platform pembelajaran daring non-profit yang
menawarkan pelajaran gratis dalam berbagai mata pelajaran, mulai dari matematika,
sains, hingga humaniora. Platform ini menggunakan video, kuis, dan latihan interaktif
untuk membantu siswa memahami konsep dengan kecepatan mereka sendiri, serta
memberikan umpan balik kepada guru dan orang tua tentang kemajuan siswa. Selain
itu, Khan Academy juga terus mengembangkan fitur-fitur baru seperti kursus
persiapan tes standar, seperti SAT dan MCAT, serta pelajaran tentang keterampilan
kehidupan dan kewirausahaan. Dengan fokus pada inklusivitas dan kualitas, Khan
Academy berupaya membantu siswa di seluruh dunia untuk mencapai potensi penuh
mereka melalui pendidikan (Khan Academy, 2023).

5. Industri Kreatif
Nama perusahaan: Board Game Amukti Palapa
Pendiri: Erik Armayuda
Alasan menciptakan inovasi teknologi: Alasan di balik menciptakan Inovasi Teknologi:
Pelestarian budaya/media hiburan untuk menghindari kecanduan gadget.
Inovasi: Bentuk dan proses. Adaptasi permainan tradisional menjadi bentuk yang
berbeda serta proses bermain yang berbeda.
Tips-Tips Inovasi Teknologi
Berikut adalah tips-tips untuk melakukan inovasi teknologi:
1. Fokus pada kebutuhan pengguna: Untuk menciptakan inovasi yang efektif,
penting untuk memahami kebutuhan dan keinginan pengguna. Luangkan
waktu untuk melakukan riset pasar, mendengarkan umpan balik pelanggan,
dan mengamati perilaku mereka guna mengidentifikasi peluang inovasi.
2. Berpikir di luar kotak: Jangan takut untuk mencoba ide-ide baru yang belum
pernah dijelajahi sebelumnya. Kreativitas dan pemikiran lateral adalah kunci
untuk menciptakan inovasi yang revolusioner.
3. Kolaborasi dan kerja tim: Keterampilan dan keahlian yang berbeda seringkali
saling melengkapi dan membantu dalam menghasilkan ide-ide inovatif. Bekerja
sama dengan individu atau tim yang memiliki latar belakang yang berbeda
untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dan menciptakan solusi yang
lebih baik.
4. Jangan takut gagal: Proses inovasi seringkali melibatkan percobaan dan
kesalahan. Jangan takut untuk mencoba ide-ide yang berisiko, karena
kegagalan seringkali membawa pelajaran berharga yang bisa menjadi dasar
untuk inovasi berikutnya.
5. Terus belajar dan beradaptasi: Dunia teknologi selalu berubah, dan penting
untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan Anda untuk tetap
relevan. Luangkan waktu untuk belajar tentang tren, perkembangan, dan
teknologi terbaru di bidang Anda.
6. Kembangkan prototipe dan iterasi: Sebelum meluncurkan produk atau layanan
baru, kembangkan prototipe untuk menguji ide Anda dan mendapatkan umpan
balik. Gunakan umpan balik tersebut untuk membuat perbaikan dan perubahan
yang diperlukan sebelum meluncurkan versi akhir.
7. Berkomitmen pada proses inovasi: Inovasi memerlukan waktu, usaha, dan
dedikasi. Buatlah rencana jangka panjang yang mencakup sumber daya,
dukungan, dan jadwal yang diperlukan untuk mencapai tujuan inovasi Anda.
8. Lindungi kekayaan intelektual Anda: Inovasi yang sukses seringkali melibatkan
penemuan dan pengembangan teknologi yang unik dan berharga. Lindungi
kekayaan intelektual Anda melalui paten, hak cipta, atau merek dagang agar
kompetitor tidak meniru atau mencuri ide Anda.
9. Kembangkan budaya inovasi: Dukung dan dorong inovasi di seluruh organisasi
Anda dengan menciptakan budaya yang mendorong kreativitas, kolaborasi,
dan penerimaan terhadap gagasan baru.
10. Ukur dan evaluasi hasil: Tetapkan metrik yang jelas untuk mengukur
keberhasilan inovasi Anda, dan evaluasi hasil secara berkala. Gunakan hasil
evaluasi untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, serta untuk
menginformasikan keputusan tentang strategi inovasi masa depan.
11. Bangun jaringan dan kemitraan: Bekerja sama dengan mitra eksternal, seperti
universitas, perusahaan lain, atau organisasi penelitian, dapat membantu
memperluas pengetahuan, sumber daya, dan kesempatan inovasi. Jaringan
dan kemitraan yang kuat juga dapat membantu mempromosikan produk atau
layanan baru dan membuka peluang bisnis baru.
12. Komunikasikan dan promosikan inovasi: Sampaikan inovasi Anda kepada
pelanggan, pemangku kepentingan, dan komunitas yang lebih luas. Ini akan
membantu meningkatkan kesadaran dan minat terhadap produk atau layanan
Anda, serta mendapatkan dukungan dan umpan balik yang berharga.
Penugasan
1. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok
2. Masing-masing kelompok terdiri dari maksimal 3 orang (Disarankan berasal dari
program studi yang berbeda atau minat yang berbeda)
3. Waktu pengerjaan 2 minggu, dihitung setelah pertemuan ketiga selesai.
4. Tujuan tugas ini adalah untuk mengembangkan ide inovasi teknologi yang lebih
detail dan mempresentasikannya dalam bentuk video. Berikut adalah langkah-
langkah sederhana yang harus diikuti oleh mahasiswa:
 Pilih topik inovasi teknologi: Pilih topik yang relevan dengan bidang studi Anda
atau yang Anda minati, seperti teknologi informasi, energi terbarukan,
bioteknologi, atau robotika.
 Riset dan analisis: Lakukan riset untuk mengumpulkan informasi tentang topik
yang dipilih, seperti tren, perkembangan terbaru, dan teknologi yang ada.
Analisis kebutuhan pasar, tantangan yang dihadapi oleh sektor tersebut, dan
peluang yang dapat dikembangkan melalui inovasi teknologi.
 Ideasi dan konsep: Berdasarkan riset dan analisis, kembangkan ide inovasi
teknologi yang menawarkan solusi unik dan berharga untuk mengatasi
tantangan yang diidentifikasi. Buat konsep dasar ide Anda, termasuk tujuan,
manfaat, dan cara kerja teknologi.
 Rancang ide lebih detail: Kembangkan rancangan ide inovasi teknologi Anda,
termasuk spesifikasi teknis, komponen utama, proses produksi, dan langkah-
langkah implementasi. Pertimbangkan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial
dari ide Anda.
 Buat skenario penggunaan: Deskripsikan skenario penggunaan yang jelas dan
konkret untuk produk atau layanan Anda, yang mencakup target pengguna,
cara mereka akan menggunakan teknologi, dan manfaat yang akan mereka
peroleh.
 Persiapkan presentasi video: Susun materi yang telah Anda kumpulkan dan
kembangkan menjadi presentasi video yang menarik dan informatif. Gunakan
visual, seperti gambar, diagram, dan animasi, untuk menjelaskan ide Anda
dengan lebih baik.
 Rekam presentasi video: Rekam presentasi Anda menggunakan kamera,
ponsel, atau perangkat perekam lainnya. Pastikan audio dan video berkualitas
baik dan durasi presentasi tidak lebih dari 10 menit.
 Edit video: Edit video Anda menggunakan perangkat lunak pengeditan video
untuk memperbaiki kesalahan, menambahkan teks, dan mengatur urutan slide.
Jangan lupa untuk menambahkan judul, kredit, dan daftar referensi.
 Unggah video: Unggah video presentasi Anda ke platform yang disediakan oleh
instruktur atau universitas, dan pastikan untuk mengikuti semua pedoman
pengunggahan yang diberikan.
Matriks Penilaian:
Kriteria Bobot Sangat Kurang Cukup Baik Sangat
Kurang (1) (2) (3) (4) Baik (5)
Pemilihan topik 10%
Riset dan analisis 15%
Ideasi dan konsep 20%
Rancangan ide 20%
lebih detail
Skenario 10%
penggunaan
Presentasi video 10%
(visual)
Presentasi video 5%
(audio)
Struktur dan 5%
organisasi
Kreativitas dan 5%
orisinalitas

Untuk menggunakan matriks penilaian ini, instruktur atau penilai harus menilai setiap
kriteria pada skala 1-5, di mana 1 berarti "sangat kurang" dan 5 berarti "sangat baik."
Kemudian, nilai untuk setiap kriteria akan dikalikan dengan bobot yang sesuai untuk
menghasilkan skor kriteria. Skor kriteria kemudian akan dijumlahkan untuk
menghasilkan skor total untuk tugas tersebut. Kemudian skor total di kalikan 20 untuk
mendapatkan nilai akhir dari penugasan pertemuan hari ini.
Referensi
Christensen, C., Raynor, M. E., & McDonald, R. (2013). Disruptive innovation.
Brighton, MA, USA: Harvard Business Review.
Damanpour, F., & Schneider, M. (2009). Characteristics of innovation and innovation
adoption in public organizations: Assessing the role of managers. Journal of
public administration research and theory, 19(3), 495-522.
Huang, R. H., Liu, D. J., Tlili, A., Yang, J. F., & Wang, H. H. (2020). Handbook on
facilitating flexible learning during educational disruption: The Chinese
experience in maintaining undisrupted learning in COVID-19 outbreak. Beijing:
Smart Learning Institute of Beijing Normal University, 46.
Osburg, T., & Schmidpeter, R. (2013). Social innovation. Solutions for a sustainable
future, 18.
Perwej, Y., Haq, K., Parwej, F., Mumdouh, M., & Hassan, M. (2019). The internet of
things (IoT) and its application domains. International Journal of Computer
Applications, 975(8887), 182.
Post, M. J. (2012). Cultured meat from stem cells: Challenges and prospects. Meat
science, 92(3), 297-301.
Radu, I. (2014). Augmented reality in education: a meta-review and cross-media
analysis. Personal and ubiquitous computing, 18, 1533-1543.
Realini, C. E., & Marcos, B. (2014). Active and intelligent packaging systems for a
modern society. Meat science, 98(3), 404-419.
Rogers, E. M. (2010). Diffusion of innovations. Simon and Schuster.
Russell, S. J. (2010). Artificial intelligence a modern approach. Pearson Education,
Inc.
Schumpeter, J. A. (2013). Capitalism, socialism and democracy. routledge.
Tidd, J., & Bessant, J. R. (2020). Managing innovation: integrating technological,
market and organizational change. John Wiley & Sons.
Tyagi, S., Kumar, R., Das, A., Won, S. Y., & Shukla, P. (2020). CRISPR-Cas9 system:
a genome-editing tool with endless possibilities. Journal of Biotechnology, 319,
36-53.

Website:
Beyond Meat. (2023). Our Mission. Diakses dari https://www.beyondmeat.com
Google. (2023). Our History. Diakses dari https://about.google/our-story/
John Deere. (2023). Precision Agriculture. Diakses dari
https://www.deere.com/en/technology-products/
Khan Academy. (2023). Our Mission. Diakses dari
https://www.khanacademy.org/about

Anda mungkin juga menyukai