Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH KEPEMIMPINAN

Dosen Pengampuh : Sulaeman Miru


Disusun Oleh : Reval Rahmat Nurdin
PRODI SI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKU
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
I . Pentingnya teknologi dan inovasi Untuk Bisnis
Di zaman yang serba teknologi ini, bisa dilihat bahwa kehidupan semakin hari berjalan
semakin modern dan dinamis. Hal inilah yang kemudian dibutuhkan langkah besar dalam
mengembangkan inovasi dan memanfaatkan beragam kecanggihan teknologi yang tersedia.
Salah satunya di sektor bisnis yang di dalam pembangunannya membutuhkan inovasi segar
dan keterlibatan teknologi.
 Fungsi Dari Inovasi
Inovasi sendiri memiliki fungsi yang beragam untuk pengembangan suatu bisnis. Berikut
adalah beberapa fungsi dari inovasi yang perlu diketahui. :
1. Mendorong Terjadinya Pertumbuhan
Inovasi yang terus dikembangkan akan berdampak positif bagi suatu perusahaan. Agar
produk yang ditawarkan oleh bisnis Anda bisa berkembang dengan pesat, maka
membutuhkan adanya inovasi di dalam setiap cara yang dilakukan. Bahkan dengan adanya
inovasi ini, sebuah perusahaan bisa
mengembangkan bisnis dengan jangkauan yang lebih luas dan dalam waktu yang singkat.
2. Menjadi Ciri Khas Sebuah Produk Atau Perusahaan
Melibatkan inovasi di dalam bisnis, hal ini akan menjadi ciri khas yang membuat berbeda
dengan lainnya. Meskipun ada banyak kompetitor Anda yang menawarkan produk maupun
jasa serupa, namun dengan adanya sentuhan inovasi, ini akan membedakan dengan
kompetitor Anda.
3. Bisnis Bisa Berjalan Secara Relevan
Dengan adanya inovasi di bisnis Anda, maka bisnis pun bisa berjalan secara relevan. Hal ini
dikarenakan sebuah inovasi mampu untuk memudahkan suatu perusahaan dalam beradaptasi
dengan kondisi yang sedang terjadi. Sehingga, perusahaan bisa tetap lancar dan mampu
bertahan dalam menjalankan roda perekonomiannya.
 Pentingnya Peran Teknologi Dalam Bisnis
Pada hakikatnya, melalui perkembangan teknologi akan memberikan pengaruh pada
perkembangan suatu perusahaan. Secara tidak langsung, teknologi tersebut akan
memengaruhi sistem kerja di dalam perusahaan. Seperti halnya di dalam pengiriman
dokumen, perusahaan bisa menggunakan email untuk mengirim dokumen hanya dalam
hitungan detik saja. Perusahaan yang mana sebagai penghasil suatu produk atau menyediakan
jasa, dengan adanya teknologi akan sangat mendukung pekerjaan dan mampu memuaskan
setiap konsumen. Bantuan teknologi akan mempermudah dan mempercepat pekerjaan,
Sehingga perusahaan memiliki peluang untuk meningkatkan profit dalam waktu yang cepat.
Karena setiap perusahaan tentu saja bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Sehingga,
dengan menerapkan penggunaan teknologi bagi suatu perusahaan, hal ini sangatlah penting
yang akan membantu perusahaan tersebut semakin maju.
Dengan begitu, antara inovasi dan teknologi yang diterapkan dalam perusahaan haruslah
bergerak secara beriringan. Di mana inovasi akan memberikan nilai plus bagi suatu
perusahaan dan teknologi akan mendukung setiap proses kerja agar mendapatkan hasil yang
maksimal.

Daftar Pustaka : https://onlinelearning.binus.ac.id/2021/01/05/peran-penting-inovasi-dan-teknologi-untuk-


mengembangkan-bisnis/
II. Pentingnya Teknologi dan Inovasi untuk Masyarakat

Era industri 4.0 membawa perubahan pada model bisnis baru dan berbagai aspek lain terkait
perkembagan teknologi. Bidang-bidang terkait Artificial Intelligent (AI), Cloud, IoT, Big
Data Analytics, dan Data Science menjadi prasyarat penting yang kini harus dikuasai untuk
dapat menjadi 'pemain' dalam industri 4.0
Hal itu disampaikan CEO Bukalapak Achmad Zaky dalam talkshow bertemakan “Riset,
Industri, dan Indonesia” yang berlangsung di Aula Barat Kampus Institut Teknologi
Bandung, Jalan Ganesha no. 10 Bandung, Jumat (1/1/2019). Dalam talkshow tersebut juga
menghadirkan Meteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. Mohammad Nasir.
Menurut Zaky tren industri yang memiliki nilai ekonomi besar saat ini yaitu industri yang
memiliki added-value commodity berupa jasa teknologi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya
platform bisnis yang berkembang di masyarakat, Bukalapak adalah salah satunya.
Dinamika preferensi konsumen yang menyesuaikan perkembangan teknologi menuntut para
pelaku bisnis berpikir out of the box untuk tetap dapat eksis di pasar yang sangat kompetitif.
Inovasi berperan lebih dominan dalam mengakomodasi kelangsungan siklus perusahaan
bisnis. Perusahaan harus dapat menawarkan produk unggulan yang memiliki perputaran
siklus lebih cepat karena perlunya proses improvement setiap waktu.
Sementara itu, Menristekdikti Prof. Mohamad Nasir memaparkan data hasil riset
Pricewaterhouse Coopers (2017) bahwa prediksi pada tahun 2030, 38% pekerjaan di AS,
30% di Inggris, 35% di Jerman, dan 21% di Jepang akan digantikan oleh robot/otomasi.
Meski demikian, 78,6% generasi milenial justru berpendapat bahwa teknologi dapat
menciptakan lapangan pekerjaan dibandingkan menghilangkannya menurut survey WEF
Global Shapers Survey 2017 dari 186 negara.
Oleh karenanya untuk membangun ekonomi yang kuat, daya saing dan kemampuan adaptasi
masyarakat di bidang teknologi dan inovasi harus senantiasa dipacu. Era industri 4.0 juga
mengantarkan perkembangan peradaban masyarakat menuju era yang disebut sebagai Society
5.0. Dalam Society 5.0, penggunaan system cyberspace dan ruang fisik yang terintegrasi
memerlukan penguasaan bigdata dan AI. Oleh karena itu, milenial Indonesia harus
mendapatkan pelatihan intens terkait bidang-bidang tersebut demi masa depan Indonesia.
Hadirnya Pusat Inovasi berupa Laboratorium AI dan Cloud hasil kerjasama ITB dengan
Bukalapak diharapkan mampu mengakselerasi riset dan pengembangan AI dan cloud serta
bidang-bidang yang beririsan agar dapat diterapkan secara nyata, sehingga para peneliti dapat
berkolaborasi untuk menghasilkan penemuan knowledge baru hasil proses data analytics,
teknologi AI, cloud, dan Internet of Things (IoT).

Daftar Pustaka : https://www.itb.ac.id/berita/detail/56980/pentingnya-inovasi-di-era-teknologi-yang-masif


III. Teknologi dan Inovasi Tidak Berdiri Diam

Perkembangan teknologi dan inovasi hingga kini masih terus terjadi dan semakin dirasakan
hingga di berbagai sendi kehidupan manusia. Teknologi merupakan sesuatu hal yang
diciptakan untuk memudahkan manusia memenuhi kebutuhan hidupnya.
Secara tak disadari, teknologi akan terus berevolusi dan berkembang mengikuti zaman.
Banyak aspek kehidupan manusia yang semakin tersentuh dengan teknologi. Dunia medis,
sarana komunikasi, pendidikan, ekonomi, dan masih banyak lagi aspek yang tak luput dari
adanya teknologi.
Perkembangan teknologi dan inovasi ini juga menyebabkan persaingan bisnis menjadi
semakin ketat. Untuk mengikuti perkembangan teknologi di era globalisasi orang-orang
mulai meninggalkan berbagai metode konvensional dan beralih menggunakan
komputer.Sistem informasi berbasis komputer saat ini telah menjadi suatu kebutuhan.
Kini berbagai bidang sudah mulai menggunakan sistem informasi, mulai dari bidang edukasi,
ekonomi, maupun politik. Kalangan pelajar, pebisnis, maupun politikus mulai bergantung
pada sistem informasi yang ada saat ini. Dengan perkembangan
sistem informasi, pengolahan data menjadi sangat mudah.
Seiring berkembangnya teknologi, jumlah penggunanya pun juga turut meningkat. Sebut saja
pada teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang begitu pesat di Indonesia.
Dilansir dari laman Kementerian Kominfo RI, hingga saat ini tercatat sebanyak 82 juta
masyarakat telah berhasil menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet.
 Berikut uraian tahapan perubahan teknologi :
1. Invensi
Tahap pertama perubahan teknologi adalah invensi atau kemunculan suatu ide. Ide
tersebut dapat berasal dari adanya permasalahan yang membutuhkan solusi atau
merupakan produk dari penyempurnaan proses sebelumnya.
2. Inovasi
Ide yang muncul tersebut lantas dikembangkan agar semakin lengkap sebelum
dipublikasikan. Dalam hal ini, ada beberapa faktor yang menjadi penentu inovasi.
Beberapa di antara yaitu pengetahuan, keterampilan, hingga pengalaman seorang
inventor.
3. Difusi
Tahap terakhir dari perubahan teknologi adalah difusi atau proses pengenalan produk ke
publik. Inventor harus menemukan cara agar penemuannya dapat diterima dan melebur
di kehidupan manusia.

Daftar Pustaka :
- https://www.merdeka.com/trending/perubahan-teknologi-dalam-kehidupan-manusia-ketahui-dampaknya-
kln.html
- http://repository.unika.ac.id/14990/2/13.60.0262%20Tan%20Robert%20Mahendra%20Santoso%20-BAB
%20%20I.pdf
IV. Studi tentang Teknologi, Inovasi, dan Manajemennya

 Teknologi
Studi teknologi adalah bidang studi yang secara khusus memplejari dan mengamati
perkembangan teknologi yang terjadi.
- Contoh kasus studi dalam teknologi (Studi Kasus Pemanfaatan E-Learning Sebagai
Salah Satu Sarana Yang Mendukung Pembelajaran Di Fakultas Teknologi
Informasi Dan Komunikasi Universitas Semarang) :
Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat,
kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar (pendidikan)
berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Konsep yang kemudian terkenal dengan
sebutan e-Learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi
pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan
sistemnya.
Sistem e-Learning mutlak diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan jaman
dengan dukungan Teknologi Informasi dimana semua menuju ke era digital, baik
mekanisme maupun konten. Pengembangan sistem e-Learning harus didahului
dengan melakukan analisa terhadap kebutuhan dari pengguna (user needs). Sesuai
dengan paradigma rekayasa sistem dan perangkat lunak, kebutuhan dari pengguna
ini memiliki kedudukan tertinggi, dan merupakan dasar kreasi dan kerja
pengembang.

 Inovasi
Inovasi ialah sebagai sebuah gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau
memperbarui suatu produk atau proses dan jasa. Inovasi ialah sebuah ide, gagasan,
ojek, dan praktik yang dilandasi dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh
seseorang atau pun kelompok tertentu untuk diaplikasikan atau pun diadopsi.

 Manajemen
Menerapkan ilmu manajemen dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat Anda
praktikkan tanpa mengerti apa itu manajemen. Pengertian ilmu manajemen secara
umum wajib Anda pahami agar dapat diimplementasikan dengan baik.
Secara umum, manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur
segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu
dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut
secara kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia. Dari pengertian tersebut,
ilmu manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan dalam mengatur sesuatu agar
tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi.

Daftar Pustaka : https://www.itb.ac.id/berita/detail/56980/pentingnya-inovasi-di-era-teknologi-yang-masif


V. Teknologi dan Inovasi Sangat Penting Di Seluruh Organisasi

 Teknologi
Secara umum, sistem teknologi yang diadopsi dan diimplementasi suatu perusahaan
berperan penting dalam Minimize Risk. Tentunya setiap bisnis mempunyai resiko,
terutama pada faktor keuangan. Saat ini berbagai jenis aplikasi telah tersedia dalam
upaya mengurangi resiko yang sering kali dihadapi pada bisnis, seperti forecasting,
financial advisory, planning expert dan sebagainya. Dengan adanya TI, maka
persoalan tersebut dapat ditanggulangi karena TI mampu membantu perusahaan
dalam mengurangi resiko yang akan terjadi. Juga, dapat menjadi sarana dalam
membantu manajemen pada pengelolaan resiko yang sedang dihadapi.

Selain itu, penerapan teknologi di perusahaan juga berperan penting untuk Reduce
Costs. Sebagai katalisator pada perusahaan, TI juga dapat digunakan sebagai
pengurangan biaya operasional perusahaan yang pada akhirnya berdampak pada
profitabilitas perusahaan. Terdapat empat cara yang ditawarkan TI dalam mengurangi
biaya kegiatan operasional, yaitu: eliminasi proses, simplifikasi proses, integrasi
proses, dan otomatisasi proses.

Jadi, dengan menerapkan teknologi ada beberapa manfaat atau keuntungan yang
diperoleh perusahaan. Antara lain: otomatisasi. Semua sistem yang tadinya bersifat
manual pada perusahaan berubah menjadi otomatis sehingga dapat mengurangi biaya
untuk tenaga kerjanya dan lain-lain.

 Inovasi
Inovasi dalam organisasi didefinisikan sebagai cara-cara baru dalam pengaturan kerja,
dan dilakukan dalam sebuah organisasi untuk mendorong dan mempromosikan
keunggulan kompetitif. dengan demikian inovasi organisasi adalah kebutuhan untuk
memperbaiki atau mengubah suatu produk, proses atau jasa. Semua inovasi berkisar
perubahan tetapi tidak semua perubahan adalah inovatif.

inovasi organisasi mendorong individu untuk berpikir secara mandiri dan kreatif
dalam menerapkan pengetahuan pribadi untuk tantangan organisasi, dibutuhkan
budaya inovasi yang mendukung ide-ide baru, proses dan cara yang umumnya
“melakukan bisnis” baru. Dalam konteks organisasi, inovasi berhubungan dengan
perubahan positif dalam hal efisiensi, kualitas produktifitas, daya saing, pangsa pasar,
dan lainnya.

Manfaat Inovasi Organisasi dalam mempromosikan budaya organisasi inovasi harus


mendorong :
1. Membangun tim lintas fungsional sementara mengecilkan bangunan silo
2. Independen, berpikir kreatif untuk melihat sesuatu dari perspektif barudan
menempatkan diri di luar parameter suatu fungsi pekerjaan
3. Resiko mengambil karyawan sementara mengurangi status quo

Daftar Pustaka :
- https://nagitec.com/pentingnya-teknologi-bagi-perusahaan/
- https://administrasibisnisnsc.wordpress.com/2013/07/25/kuliah-kerja-surabaya-administrasi-niaga-bisnis-
inovasi-dalam-organisasi/
VI. Penciptaan Nilai Adalah Kunci.

Penciptaan nilai telah lama ditekankan dalam literatur bisnis sebagai tujuan utama organisasi.
Beberapa penulis menyatakan bahwa organisasi harus menciptakan nilai bagi pemiliknya
(atau pemegang saham) sedangkan beberapa bersikeras nilai yang harus diciptakan bukan
hanya untuk pemegang saham, tetap untuk stakeholder.Stakeholder meliputi, selain
pemegang saham, semua individu atau grup individu yang berdampak pada organisasi
dan/atau dipengaruhi oleh kegiatan organisasi
Sementara beberapa peneliti bersikeras nilai yang harus dibuat untuk semua stakeholder
karena secara moral hal yang benar untuk dilakukan, yang lain bersikeras bahwa hanya
kewajiban moral perusahaan adalah untuk membuat keuntungan. Nilai adalah kapasitas
layanan, baik, atau suatu kegiatan, atau kegiatan suatu organisasi untuk memenuhi
kebutuhan, atau memberikan manfaat kepada orang atau badan hukum. Nilai keuangan
diciptakan untuk pemegang saham ketika perusahaan membuat keuntungan dan nilai lebih
dibuat karena meningkatkann kekayaan bersih
dari operasi.
 Contoh Kasus : (Strategi penciptaan nilai bagi pemegang saham pada perusahaan di
dalam industri kosmetik)

Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai pemegang saham. Konsep penciptaan


nilai bagi pemegang saham (creating shareholders value), pada saat ini telah menjadi
tujuan (objectives) utama bagi banyak perusahaan, dimana perusahaanperusahaan tiada
henti-hentinya berupaya untuk selalu memperbaiki kualitas kinerja mereka untuk
menghasilkan tingkat keuntungan (profitability) yang tinggi atau menghasilkan rate of
return di atas modal, dengan hasil akhir adalah peningkatan harga saham perusahaan di
pasar modal.

Di dalam masa persaingan turbulensi tinggi dan kemampuan perusahaan dimana


penciptaan efisiensi dan efektifitas mengalami kesamaan (similarity), tidak hanya
dilandasi pada kemampuan perusahaan di dalam menciptakan pertumbuhan tingkat
keuntungan (profit growth), namun juga harus didasarkan pada kemampuan perusahaan
di dalam menciptakan pertumbuhan tingkat pendapatan (revenue growth) perusahaan
tersebut (Kearney, 1999).

Konsep inilah yang akan digunakan penulis nantinya sebagai landasan pengukuran nilai
bagi pemegang saham. Konsep ini disebut juga sebagai analisis Value-Building Growth,
yang mana merupakan hasil formulasi dari A.T. Kearney Management Consulting pada
tahun 1999.

Daftar Pustaka : https://www.itb.ac.id/berita/detail/56980/pentingnya-inovasi-di-era-teknologi-yang-masif


VII. Definisi Utama dari Teknologi

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan


bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia
dimulai dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan
prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-
sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam bepergian dan
mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya
mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi
dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak
semua teknologi digunakan untuk tujuan damai. Pengembangan senjata penghancur yang
semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah dari pentungan sampai senjata nuklir.
Penggunaan istilah 'teknologi' (bahasa Inggris: technology) telah berubah secara signifikan
lebih dari 200 tahun terakhir. Sebelum abad ke-20, istilah ini tidaklah lazim dalam bahasa
Inggris, dan biasanya merujuk pada penggambaran atau pengkajian seni terapan. Istilah ini
sering kali dihubungkan dengan pendidikan teknik, seperti di Institut Teknologi
Massachusetts (didirikan pada tahun 1861). Istilah technology mulai menonjol pada abad ke-
20 seiring dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian technology berubah pada
permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen,
menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, Technik, menjadi technology.
Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang
diciptakan secara terpadu melalui perbuatan, dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai.
Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat, dan mesin yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakupi banyak hal,
dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin
yang rumit, seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat, dan mesin tidak mesti
berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk
ke dalam definisi teknologi ini.
Kata "teknologi" juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks
ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk
memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki,
menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi
metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan
dengan istilah lain, seperti "teknologi medis" atau "teknologi luar angkasa", ia merujuk pada
keadaan pengetahuan, dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. "Teknologi state-
of-the-art" (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang
tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.

Daftar Pustaka :
- https://nagitec.com/pentingnya-teknologi-bagi-perusahaan/
- https://administrasibisnisnsc.wordpress.com/2013/07/25/kuliah-kerja-surabaya-administrasi-niaga-bisnis-
inovasi-dalam-organisasi/
XIII. Definisi Teknologi

Secara umum, pengertian teknologi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
keterampilan dalam menciptakan alat hingga metode pengolahan guna membantu
menyelesaikan berbagai pekerjaan manusia. Pengertian teknologi ialah salah satu
pembahasan sistematis atas seni terapan atau pertukangan. Hal ini mengacu pada literature
dari Yunani yang menyinggung mengenai Technologia yang berasal dari kata techne yang
berarti wacana seni.
 Menurut para ahli :
- Capra
Pengertian teknologi ialah salah satu pembahasan sistematis atas seni terapan atau
pertukangan. Hal ini mengacu pada literature dari Yunani yang menyinggung mengenai
Technologia yang berasal dari kata techne yang berarti wacana seni.
- Manuel Castells
Pengertian teknologi ialah suatu kumpulan alat, aturan dan juga prosedur yang merupakan
penerapan dari sebuah pengetahuan ilmiah terhadap sebuah pekerjaan tertentu dalam suatu
kondisi yang dapat memungkinkan terjadinya pengulangan.
- Toynbee
Pengertian teknologi ialah ciri dari adanya sebuah kemuliaan manusia, di mana hal ini
membuktikan bahwa manusia tidak bisa hidup hanya untuk makan semata, namun
membutuhkan lebih dari itu.
- Gary J. Anglin
Pengertian teknologi ialah penerapan ilmu-ilmu perilaku serta alam dan juga pengetahuan
lain dengan secara bersistem serta mensistem untuk memecahkan masalah manusia.
- Merriam Webster
Teknologi ialah suatu penerapan pengetahuan praktis khususnya di bidang tertentu; cara
menyelesaikan tugas terutama dengan menggunakan proses teknis, metode, atau
pengetahuan; serta juga aspek khusus dari bidang usaha tertentu.
- Jacques Ellil
Pengertian teknologi ialah keseluruhan metode yang dengan secara rasional mengarah serta
memiliki ciri efisiensi dalam tiap-tiap kegiatan manusia.
Miarso
Pengertian teknologi ialah suatu bentuk proses yang meningkatkan nilai tambah. Proses yang
berjalan dapat menggunakan atau menghasilkan produk tertentu, di mana produk yang tidak
terpisah dari produk lain yang sudah ada. Hal itu juga menyatakan bahwa teknologi
merupakan bagian integral dari yang terkandung dalam sistem tertentu.
- Poerbahawadja Harahap
Harahap menjelaskan bahwa penggunaan kata teknologi pada dasarnya mengacu pada
sebuah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang cara kerja di dalam bidang teknik, serta
mengacu pula pada ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik atau industry tertentu.

Daftar Pustaka : https://www.itb.ac.id/berita/detail/56980/pentingnya-inovasi-di-era-teknologi-yang-masif


I X. Definisi Manajemen Teknologi

Menurut beberapa ahli seperti Nazarudin (2008) dan David (2006) pengertian manajemen
teknologi ialah proses menjembatani ilmu yaitu engineering dan science dengan ilmu
manajemen dalam proses perencanaan, pelaksanaan hingga pengevaluasian untuk mencapai
hasil yang lebih baik. Dalam hal ini hasil yang dimaksud berupa laba dan teknologi
diharapkan bisa menaikkan laba perusahaan.
 Fungsi Manajemen Teknologi :
- Fungsi yang pertama yaitu sebagai senjata dalam meningkatkan produktivitas
perusahaan. Sehingga hal tersebut secara tidak langsung berpengaruh pula pada
peningkatan standar perusahaan sebagaimana yang disebutkan oleh Clark (1985).
- Kedua, menjadi kunci keberhasilan. Karena dengan adanya teknologi perusahaan bisa
memperoleh inovasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar dan mencapai hasil
maksimal

 Konsep Manajemen teknologi


Konsep manajemen ialah penggunaan teknologi untuk meningkatkan daya saing produk,
menambah nilai perusahaan yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri atau pihak eksternal.
Berikut beberapa pointnya :
1. Komponen Teknologi
Teknologi bisa dianggap sebagai technoware (kecanggihan yang dimiliki pada mesin),
humanware (kecanggihan yang dimiliki manusia seperti pengetahuan).Infoware (teknologi
yang dimiliki oleh dokumen yang menjadi dasar pembuatan keputusan). Orgaware
(kecanggihan yang terdapat pada organisasi dan manajemen secara umum).
2. Lingkup Manajemen Teknologi.
Segala perencanaan hingga pengevaluasian turut menggunakan teknologi untuk
menimimalkan risiko dan ketidakpastian. Di sinilah teknologi menjadi senjata utama suatu
bisnis.
3. Perencanaan Teknologi
Teknologi menjadi alat untuk meningkatkan daya saing sehingga pengembangan di bidang
teknologi perlu dilakukan. Perusahaan bisa melakukan riset untuk mendapatkan teknologi
baru atau kerja sama dengan pihak eksternal untuk memasarkan produk.
4. SAP-LAP Model
Merupakan cara untuk membatu manajer mengatasi masalah yang lebih kompleks dan
dinamis agar bisa memberikan keputusan yang lebih tepat. Model ini merinci informasi
situasi, pelaku, proses hingga performa yang bisa dilakukan perusahaan dalam
meningkatkan nilai produk.

Daftar Pustaka :
https://idmanajemen.com/manajemen-teknologi/
X. Pentingnya Mengelola Teknologi

Sejatinya, perkembangan teknologi informasi (TI) membawa pengaruh terhadap


perkembangan perusahaan. Tanpa kita sadari teknologi sudah mempengaruhi sistem kerja
dalam perusahaan. Misalnya, jika dulu untuk membuat administrasi dengan menggunakan
mesin tik. Lalu, dokumen dikirim melalui kurir atau telegram. Kini, berganti memanfaatkan
komputer. Surat menyurat dan dokumen lainnya bisa dikirim secara elektronik (email)
karena ada fasilitas internet. Bahkan, sekarang komputer dan internet telah menjadi
kebutuhan pokok dalam berusaha. Begitu seterusnya: perkembangan teknologi yang terjadi
turut mempengaruhi sistem kerja dalam perusahaan.
Dalam penerapannya, teknologi informasi yang akan dilakukan sebuah perusahaan dapat
dikategorikan ke dalam tiga bagian. Pertama, sistem aplikasi TI pada perusahaan yang
menjadi landasan dari berbagai aplikasi yang ada pada perusahaan atau organisasi tersebut.
Di antaranya: network management, basis data, sistem operasi dan lain sebagainya. Kedua,
sistem aplikasi TI yang akan dipakai dalam segala urusan dasar dari sumber daya perusahaan
atau organisasi. Misalnya, sistem atau aplikasi akuntansi dan keuangan, sistem penggajian,
serta yang lain sebagainya yang berkaitan pada sumber daya perusahaan. Ketiga, sistem
aplikasi TI yang cocok dengan kebutuhan yang spesifik pada perusahaan. Khususnya yang
berhubungan pada proses penciptaan produk atau jasa yang akan ditawarkan perusahaan.
Misalnya, aplikasi properti, aplikasi akuntansi, aplikasi forwarding, aplikasi pergudangan dan
lain sebagainya.
Tentunya, teknologi yang diciptakan memiliki fungsi tertentu untuk setiap kalangan yang
menggunakannya. Termasuk bagi perusahaan. Teknologi memiliki fungsi bagi perusahaan,
yaitu untuk fungsi operasional. Dengan teknologi memungkinkan struktur organisasi menjadi
lebih ramping karena hampir seluruh bagian perusahaan telah menggunakan teknologi dalam
perusahaan tersebut.
Selain itu, teknologi juga memiliki fungsi planning dan decision. Dalam hal ini teknologi
menjadi landasan knowledge generator dan alasan yang kuat bagi para pemimpin perusahaan
untuk mengambil keputusan agar memiliki. Lagi, teknologi memiliki fungsi sebagai media
komunikasi (communication) tiap individu perusahaan. Karyawan perusahaan dapat
berinteraksi dengan perusahaan lain untuk berkolaborasi, dan sebagainya. Teknologi dalam
fungsi communication ini juga dapat dijadikan sebuah media promosi kepada para pelanggan.
Bagi perusahaan, teknologi memegang peran sangat penting dalam mendukung proses bisnis.
Teknologi dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan. Saat ini,
umumnya kegiatan operasional perusahaan sudah ditopang teknologi informasi untuk
mengurangi cara-cara manual yang bisa mempersulit kinerja karyawannya.
Berbagai aplikasi yang dikembangkan dari teknologi dapat digunakan oleh perusahaan untuk
berbagai keperluan. Misalnya, aplikasi sistem akuntansi yang bisa membantu perusahaan
dalam menghitung keuangan secara lebih akurat. Karyawan bagian keuangan tinggal
memasukkan data-data keuangan, kemudia aplikasi tersebut mengolah data keuangan tersebut
hingga menghasilkan laporan yang diinginkan perusahaan. Begitu pula aplikasi-aplikasi
lainnya yang diperlukan perusahaan.

Daftar Pustaka : https://www.itb.ac.id/berita/detail/56980/pentingnya-inovasi-di-era-teknologi-yang-masif


XI. Proses Mengelola Teknologi

Teknologi dan Manajemen Operasi. Ruang lingkup Teknologi dan manajemen operasi telah
berkembang selama periode waktu tertentu dan telah berpindah dari pengembangan produk
ke dalam desain, manajemen dan peningkatan sistem operasi dan proses. Penggunaan
teknologi dalam manajemen operasi telah memastikan bahwa organisasi dapat mengurangi
biaya, meningkatkan proses pengiriman, membakukan dan meningkatkan kualitas dan fokus
pada penyesuaian,sehingga menciptakan nilai bagi pelanggan.
Teknologi mendorong efisiensi dalam organisasi dan meningkatkan produktivitas organisasi.
Namun demikian, membawa teknologi ke dalam sistem produksi merupakan proses yang
sangat kompleks, dan perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: Akuisisi Teknologi:
teknologi yang diperoleh harus selaras dengan tujuan keseluruhan organisasi dan harus
disetujui setelah analisis biaya-manfaat yang rumit.
Integrasi Teknologi: teknologi mempengaruhi semua aspek produksi yaitu modal, tenaga
kerja dan pelanggan. Oleh karena itu, diperlukan rencana integrasi teknologi yang solid.
Verifikasi Teknologi: setelah teknologi terintegrasi, penting untuk memeriksa apakah
teknologi memberikan efektivitas operasional dan telah digunakan secara maksimal.
Teknologi Manufaktur dan Desain. Teknologi semakin banyak digunakan dalam penyesuaian
produk dan layanan desain. Penggunaan komputer dan sistem elektronik pendukung
merupakan bagian integral dari industri modern dan industri jasa. Teknik saat ini secara luas
dapat diklasifikasikan ke dalam kategori berikut: Computer-Aided Design (CAD): CAD
memfasilitasi penautan dua komponen desain yang lebih kompleks dengan tingkat akurasi
yang sangat tinggi sehingga menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi.
Sistem Manufaktur Berbantuan Komputer (CAM): Presisi sangat penting dalam
mengoperasikan mesin apa pun dan oleh karena itu, mesin Terkomputerisasi Terkendali
Numerik digunakan, sehingga memastikan tingkat akurasi tertinggi. Standar untuk Pertukaran
Data Produk: Seperti namanya, desain produk ditransmisikan antara CAM dan CAM dalam
tiga dimensi. Standar untuk Pertukaran Data Produk proses berbagi produk di semua fase
siklus hidup produk dan berfungsi sebagai pertukaran file netral.
Sistem Perangkat Lunak di Manufaktur. Ada berbagai sistem perangkat lunak yang tersedia
untuk operasi terintegrasi dan fungsi manufaktur dengan fungsi organisasi bisnis lainnya.
Beberapa sistem perangkat lunak yang umum adalah Enterprise Resource Planning (ERP),
Supply-Chain Management (SCM), New-Product Development (NPD) dan Customer
Relationship Management (CRM).
Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP) menghubungkan semua fungsi bisnis seperti
manufaktur, pemasaran, sumber daya manusia, dan keuangan melalui platform perangkat
lunak umum. Manfaat utama dari solusi ERP adalah tidak hanya mengurangi kesalahan basis
data tetapi juga memberikan nilai kepada pelanggan melalui pengiriman dan pemenuhan
pesanan yang lebih cepat.
Otomasi dalam Produksi dan Operasi. Otomasi mengurangi intervensi manual dalam proses
manufaktur. Ini meningkatkan produktivitas dan mengurangi margin of error sehingga
memfasilitasi skala ekonomi. Ada juga keuntungan dari otomasi, seperti pengangguran, biaya
kerusakan yang tinggi dan investasi modal awal. Oleh karena itu, otomasi mungkin tidak
cocok di semua situasi dan pada akhirnya keselarasan dengan tujuan organisasi secara
keseluruhan itu penting.

Daftar Pustaka :
https://idmanajemen.com/manajemen-teknologi/
Daftar Pustaka : https://www.itb.ac.id/berita/detail/56980/pentingnya-inovasi-di-era-teknologi-yang-masif
XII. Membuat Keputusan untuk Mengelola Teknologi

A. Pengertian Pengambilan Keputusan


Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai
tujuan atau sasaran tertentu. Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis
terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah
dengan faktor–faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Menurut
Herbert A. Simon (Kadarsah, 2002:15-16), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses
pengambilan keputusan sebagai berikut:
1. Tahap Pemahaman (Inteligence Phace)
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
2. Tahap Perancangan (Design Phace)
Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan/ solusi yang
dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan,
sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model
dalam meneliti masalah yang ada.
3. Tahap Pemilihan (Choice Phace)
Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan
pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria–kriteria
berdasarkan tujuan yang akan dicapai.
4. Tahap Impelementasi (Implementation Phace)
Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap
perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.
B. Sistem Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan
dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–alternatif yang diperoleh dari hasil
pengolahan data, informasi dan rancangan model. Dari pengertian sistem pendukung
keputusan maka dapat ditentukan karakteristik antara lain:
1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitikberatkan pada management by
perception.
2. Adanya interface manusia/mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses
pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur
dan tak struktur.
4. Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
5. Memiliki subsistem – subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi sebagai kesatuan item.
6. Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi
seluruh tingkatan manajemen

Daftar Pustaka :
https://entrepreneur.bisnis.com/read/20201111/88/1316438/5-jenis-teknologi-yang-dibutuhkan-semua-
pengusaha-di-era-digital
XIII. Alat untuk Mengelola Teknologi
1. Teknologi cloud native. Teknologi cloud native tidak lagi 'bagus untuk dimiliki' - ini
menjadi sangat penting. Teknologi cloud native menawarkan kecepatan, skalabilitas, dan
elastisitas yang dapat dimanfaatkan oleh semua ukuran bisnis untuk keuntungan mereka.
Kemampuan untuk membangun dan menjalankan solusi mutakhir yang dihosting di
lingkungan cloud publik, pribadi, atau hybrid dan memanfaatkan container, layanan mikro,
infrastruktur yang tidak dapat diubah, API, dan komputasi tanpa server kini menjadi
mainstream.
2. Alat pemasaran, Era digital telah memperkenalkan kita dengan sejumlah teknik pemasaran
baru, dan wirausahawan yang sukses harus menggunakan masing-masing alat ini jika mereka
ingin menjangkau pelanggan mereka. Media sosial, kampanye email, SEO, dan PPC
mewakili sumber lalu lintas dan pelanggan yang signifikan untuk brand. Banyak perusahaan
rintisan tidak memiliki sumber keuangan untuk menyewa biro iklan dan alat pemasaran akan
mempermudah dan lebih terjangkau untuk mengelola setiap tugas. Misalnya, HootSuite
memungkinkan perusahaan rintisan untuk menjadwalkan posting media sosial berminggu-
minggu sebelumnya, sementara Mailchimp membantu pengusaha membuat dan mengelola
kampanye email.
3. Pemantau data bertenaga mesin. Salah satu keuntungan terbesar alat teknologi modern
adalah kemampuannya untuk mengumpulkan data. Dengan mempelajari lebih lanjut tentang
pelanggan Anda atau efisiensi proses Anda, Anda dapat membuat perubahan penting pada
bisnis Anda untuk meningkatkan profitabilitas Anda. Mendapatkan data adalah satu hal.
Mengetahui cara menggunakannya adalah hal lain. Itulah sebabnya banyak perusahaan
rintisan beralih ke alat pembelajaran mesin yang secara otomatis memantau tren data dan
memberikan wawasan untuk mengungkapkan arti angka sebenarnya.
4. Perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan. Karena pelanggan sangat penting, tidak
mengherankan jika ada segmen khusus alat teknologi yang didedikasikan untuk mereka.
Perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan (CRM) memberi perusahaan kekuatan
yang lebih besar dalam cara mereka menangani hubungan penting ini. Jika digunakan secara
efektif, alat CRM dapat membuat perbedaan besar untuk keuntungan Anda. Sebuah survei
dari Capterra menemukan bahwa 47% pengguna CRM mengatakan perangkat lunak tersebut
secara signifikan meningkatkan retensi dan kepuasan pelanggan.
5. Otomatisasi dasar Hanya ada 24 jam dalam sehari, dan pengusaha sering merasa mereka
membutuhkan satu atau tiga jam ekstra untuk mengatur semua yang menjadi tanggung jawab
pekerjaan mereka. Hal ini terutama berlaku bagi para solopreneur, yang menjalankan seluruh
bisnis sendiri. Alat otomatisasi dapat membantu segala hal mulai dari pelacakan biaya dan
mengirim pengingat untuk janji temu hingga menghasilkan kontrak atau mengelola orientasi
klien. Faktanya, WorkMarket’s 2020 In (Sight) Report menemukan bahwa 78% pemimpin
bisnis merasa bahwa otomatisasi dapat membantu mereka menghemat tiga jam per hari - atau
kira-kira 360 jam sepanjang tahun. Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "5
Jenis Teknologi yang Dibutuhkan Semua Pengusaha di Era Digital"

Daftar Pustaka : https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/mbis/2018/jiunkpe-is-s1-2018-


31413180-43912-inovasi-chapter2.pdf
XIV. Definisi Utama Inovasi

Pengertian Inovasi. Definisi inovasi sendiri berbeda-beda tergantung dari pendekatan yang
digunakan. Menurut Drucker (2012) dalam Makmur dan Thahier (2015), inovasiadalah alat
spesifik bagi perusahaan dimana dengan inovasi dapat mengeksplorasi ataumemanfaatkan
perubahan yang terjadi sebagai sebuah kesempatan untuk menjalankansuatu bisnis yang
berbeda. Hal ini dapat dipresentasikan sebagai sebuah disiplin, pembelajaran, dan
dipraktekkan.
Inovasi adalah perubahan metode atau teknologi bersifat positif yang berguna dan berangkat
dari cara-cara yang sudah ada sebelumnya dalam melakukan sesuatu. Untuk inovasi sendiri
terdiri dari dua tipe yaitu inovasi proses dan inovasi produk. Proses inovasi adalah perubahan
yang mempengaruhi cara output dalam produksi, sedangkan inovasi produk sendiri memiliki
definisi sebaliknya yaitu inovasi produk adalah perubahan dalam output aktual baik itu
barang maupun jasa itu sendiri (Bateman & Snell, 2009, p. 610).
Menurut Makmur dan Thahier (2015, p. 9), inovasi berasal dari Bahasa Inggris innovation
yang berarti perubahan sehingga inovasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kegiatan
atau pemikiran manusia dalam menemukan sesuatu yang baru yang berkaitan dengan input,
proses, dan output, serta dapat memberi manfaat dalam kehidupan manusia. Inovasi yang
berkaitan dengan input diartikan sebagai pola-pola pemikiran atau ide manusia yang
disumbangkan pada temuan terbaru.
Untuk inovasi yang berkaitan dengan proses lebih banyak berorientasi pada metode, teknik,
ataupun cara bekerja dalam rangka menghasilkan sesuatu yang baru. Inovasi yang berkaitan
dengan output berdasarkan definisi tersebut ditunjukkan pada hasil yang telah dicapai
terutama penggunaan pola pemikiran dan metode atau teknik kerja yang telah dilakukan.
Ketiga elemen dalam inovasi tersebut sesungguhnya membentuk suatu kesatuan yang utuh.
Definisi dari inovasi sendiri meliputi mengenai pengembangan dan implementasi sesuatu
yang baru. Istilah 'baru' di sini bukan berarti produk yang masih orisinal tetapi lebih
mengarah pada newness (kebaruan). Arti kebaruan ini, mengartikan bahwa inovasi adalah
mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu yang telah ada menjadi satu kombinasi
yang baru. 'Kebaruan' sendiri terkait dengan dimensi ruang dan waktu (Makmur & Thahier,
2015, p. 11).
“Kebaruan” terikat dengan dimensi ruang. Artinya, suatu produk atau jasa akan dipandang
sebagai sesuatu yang baru di suatu tempat tetapi bukan barang baru lagi ditempat yang lain.
Namun demikian, dimensi jarak ini telah dijembatani oleh kemajuan teknologi informasi
yang sangat dahsyat sehingga dimensi jarak dipersempit.Implikasinya, ketika suatu
penemuan baru diperkenalkan kepada suatu masyarakattertentu, maka dalam waktu yang
singkat, masyarakat dunia akan mengetahuinya. Dengan demikian 'kebaruan' relatif lebih
bersifat universal. 'Kebaruan' terikat dengan dimensi waktu yang artinya, kebaruan di
jamannya (Makmur & Thahier, 2015, p. 11).

Daftar Pustaka :
https://entrepreneur.bisnis.com/read/20201111/88/1316438/5-jenis-teknologi-yang-dibutuhkan-semua-
pengusaha-di-era-digital
XV. Definisi Inovasi

Inovasi ialah semua hal baru yang berangkat dari ilmu pengetahuan, serta dapat memberikan
manfaat dalam kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam
pengembangan inovasi. Tanpa adanya ilmu pengetahuan, inovasi tidak akan berjalan
sebagaimana mestinya. Bahkan, bisa saja malah salah sasaran, tidak bertahan lama, dan
menjadi angan-angan saja. Inovasi sangat berguna di segala bidang kehidupan, oleh karena
itu, memahami beberapa hal terkait inovasi memang diperlukan
Pengertian Inovasi Menurut UU dan Para Ahli UU No. 19 Tahun 2002 :
Inovasi ialah kegiatan penelitian, pengembangan, dan atau pun perekayasaan yang dilakukan
dengan tujuan melakukan pengembangan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu
pengetahuan yang baru, ataupun cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sudah ada ke dalam produk atau pun proses produksinya.
Inovasi ialah sebagai sebuah gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau
memperbarui suatu produk atau proses dan jasa. Berikut beberapa pendapat dari para ahli :
- Everett M. Rogers
Inovasi ialah sebuah ide, gagasan, ojek, dan praktik yang dilandasi dan diterima
sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau pun kelompok tertentu untuk
diaplikasikan atau pun diadopsi.

- Kuniyoshi Urabe
Inovasi bukan merupakan suatu kegiatan satu kali pukul (one time phenomenon),
melainkan sebuah proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses
pengambilan dalam keputusan di dan oleh organisasi dari mulai pada penemuan
gagasan sampai implementasinya di pasar.

- Van de Ven, Andrew H


Inovasi ialah pengembangan dan implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang
dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan dengan berbagai aktivitas transaksi di
dalam tatanan organisasi tertentu.

- Sa’ud (2014)
Inovasi ialah pilihan kreatif, pengaturan dan seperangkat manusia dan sumber-sumber
material baru atau menggunakan cara unik yang akan menghasilkan peningkatan
pencapaian tujuan-tujuan yang diharapkan.

- Nurdin (2016)
Inovasi ialah sesuatu yang baru yaitu dengan memperkenalkan dan melakukan praktik
atau proses baru (barang atau layanan) atau bisa juga dengan mengadopsi pola baru
yang berasal dari organisasi lain.

Daftar Pustaka : https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/mbis/2018/jiunkpe-is-s1-2018-


31413180-43912-inovasi-chapter2.pdf
XVI. Definisi Manajemen Inovasi

Manajemen Inovasi adalah kombinasi dari manajemen dari proses inovasi dan manajemen
perubahan. Hal ini mengacu pada produk, proses bisnis, dan inovasi organisasi.
Manajemen inovasi terdiri dari serangkaian metode yang memungkinkan manajer dan
insinyur untuk bekerja sama dengan kesamaan pemahaman mengenai proses dan tujuan.

Manajemen inovasi memungkinkan organisasi untuk menanggapi peluang eksternal atau


internal dan menggunakan kreativitas untuk memperkenalkan ide-ide, proses, atau produk.
[1] Hal ini tidak diturunkan untuk R&D; melibatkan pekerja pada setiap tingkat dalam
memberikan kontribusi kreatif untuk sebuah perusahaan pengembangan produk,
manufaktur dan pemasaran.

Dengan memanfaatkan peralatan manajemen inovasi, manajemen dapat memicu dan


menyebarkan kemampuan kreatif tenaga kerja untuk pengembangan yang
berkesinambungan dari perusahaan. Alat Umum yang meliputi brainstorming, virtual
prototyping, produk manajemen siklus hidup, ide manajemen, TRIZ, Fase–model gerbang,
manajemen proyek, lini produk perencanaan dan manajemen portofolio. Proses ini dapat
dilihat sebagai evolusi integrasi organisasi, teknologi, dan pasar oleh iterasi rangkaian
kegiatan: mencari, memilih, menerapkan, dan menangkap.

Proses inovasi dapat didorong atau ditarik melalui pembangunan. Yang mendorong proses
ini didasarkan pada teknologi baru atau teknologi yang telah ada, dimana organisasi
memiliki akses, dan mencoba untuk menemukan aplikasi yang menguntungkan.
Manajemen inovasi ini didasarkan pada beberapa ide-ide yang dikemukakan oleh ekonom
Austria Joseph Schumpeter, bekerja selama tahun 1930-an, yang mengidentifikasi inovasi
sebagai faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi. Bukunya "Kapitalisme, Sosialisme
dan Demokrasi" pertama sepenuhnya yang mengembangkan konsep creative destruction.

Manajemen inovasi membantu organisasi memahami kesempatan dan menggunakannya


untuk membuat dan memperkenalkan ide-ide baru, proses, atau produk secara industri.
Kreativitas adalah dasar manajemen inovasi; tujuan akhirnya adalah perubahan dalam
pelayanan atau proses bisnis. Ide-ide inovatif adalah hasil dari dua langkah berturut-turut,
imitasi dan penemuan.

Dengan memanfaatkan alat manajemen inovasi, manajemen dapat memicu dan


menyebarkan kemampuan kreatif tenaga kerja untuk pengembangan yang
berkesinambungan dari perusahaan. alat Umum yang meliputi brainstorming, virtual
prototyping, produk manajemen siklus hidup, ideation, TRIZ, Fase–model gerbang,
manajemen proyek, lini produk perencanaan dan manajemen portofolio. Proses dapat
dilihat sebagai evolusi integrasi organisasi, teknologi, dan pasar, dengan iterasi rangkaian
kegiatan: mencari, memilih, menerapkan,

Daftar Pustaka :
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-manajemen-proses-inovasi-atau-innovation-process-
management/15035
XVII. Proses Mengelola Inovasi

Manajemen proses inovasi merupakan suatu pendekatan secara sistematis untuk


memelihara kemampuan kreatif karyawan dan menciptakan suasana kerja untuk
mendorong ide-ide baru untuk alur kerja, metodologi, dan layanan atau produk.

Tujuan dari inovasi itu sendiri adalah untuk menciptakan ide-ide baru yang bertujuan
untuk memperbaiki menjadi yang lebih baik/berguna, menghasilkan keuntungan, dan
meningkatkan efisiensi. Tujuan inovasi bagi organisasi adalah untuk menemukan ide-ide
baru yang berguna untuk perubahan proses bisnis/layanan. Dasar dari inovasi adalah
kreatifitas, karena kreatifitas akan mewujudkan berbagai ide-ide baru yang dapat berguna
untuk organisasi tersbut agar terus berinovasi.

Inovasi dapat bersifat mendorong dan menarik. Sifat mendorong didasarkan pada
teknologi yang sudah ada atau yang baru diciptakan. Sedangkan sifat menarik didasarkan
dimana kejadian apabila kebutuhan pelanggan tidak terpenuhi. Dengan membentuk tim
multi fungsional antara insinyur dan pemasaran, kedua masalah tersebut dapat
diselesaikan.
Pengembangan Inovasi Manajemen Menurut peneliti Teknologi Informasi, ada cara-cara
untuk mengembangkan Manajemen Inovasi yaitu :
- Strategize and plan
Strategi yang dimaksud adalah berpegang teguh dengan kesepakatan visi yang telah dibuat
untuk mencapai tujuan bisnis. Dan perencanaan bisnis yang mengintegrasikan visi.
- Develop Governance
Pada proses ini merupakan proses dalam membentuk sebuah keputusan. Selain itu, proses
ini juga menyangkut identifikasi, penyepakatan penanggung jawab, dan apa yang akan
digunakan dalam mengambil suatu keputusan.
- Drive Change Management
Memiliki system yang dapat melakukan komunikasi melalui berbagai saluran dan
melakukan penilaian terkait dengan inisiatif inovasi secara terbuka dan perubahan budaya
organisasi akan membantu perusahaan dalam mengoptimalkan kontribusi untuk keperluan
inovasi.
- Execute
Selalu terus mencari informasi atau sumber-sumber untuk mendorong terjadinya inovasi,
menyelaraskan inisiatif dengan tujuan bisnis, mengutamakan inisiatif sebagai cara untuk
melakukan perubahan bisnis.
- Measure and Improve
Hal ini juga penting untuk mencari umpan balik dari para pemangku kepentingan dan
untuk terus mempelajari inovasi praktik dan studi kasus dari organisasi lain. Dan pastikan
untuk terus mendorong perbaikan melalui perubahan proses dan upgrade.

Daftar Pustaka : https://www.sodexo.co.id/inovasi-dalam-organisasi/


XVIII. Membuat Keputusan untuk Mengelola Inovasi

Contoh kasus dalam ruang lingkup organisasi :


Ada beberapa tahap dalam membangun inovasi dalam organisasi. Berikut penjelasan
selengkapnya.
1. Tahap Permulaan Pengetahuan dan Kesadaran
Inovasi harus disadari sebagai suatu ide atau material yang dapat diterima oleh penerimanya.
Sebelum memulai itu, inovasi dapat terlihat sebagai salah satu upaya untuk menyelesaikan
masalah yang ada. Keputusan untuk membuat inovasi ini wajib disadari oleh seluruh orang di
dalam organisasi. Apalagi dengan persaingan yang ada, sudah pasti pimpinan organisasi tidak
ingin organisasinya ketinggalan dari yang lain.
2. Tahap Pembentukan Sikap Terhadap Inovasi
Sekarang waktunya membentuk sikap terhadap inovasi. Ada dua hal dari sikap yang dapat
dirasakan oleh anggota organisasi:
- Sikap terbuka dengan mau mempertimbangkan inovasi, mempertanyakan inovasi, dan
meyakini bahwa inovasi tersebut mampu meningkatkan kemampuan organisasi. - Memiliki
persepsi tentang potensi inovasi tersebut. Biasanya ditandai dengan meyakini organisasi
mampu menggunakan inovasi tersebut. Selain itu komitmen untuk siap menghadapi
timbulnya masalah ketika penerapan inovasi dijalankan.
3. Tahap Pembentukan Pengambilan Keputusan
Inovasi yang sudah dijalankan akan mendapatkan feedback dari berbagai individu yang ada
di dalam organisasi. Langkah ini dilakukan untuk melihat apakah inovasi itu dapat diterima
atau tidak di dalam organisasi. Kalau memang inovasi ini membawa manfaat besar, maka
seharusnya diterapkan terus. Sebaliknya, jika ternyata dianggap tidak bermanfaat, maka
ditolak saja. Seluruh anggota organisasi harus ikut dalam tahap ini agar hasilnya adil.
4. Tahap Implementasi
Tahap implementasi menjadi langkah selanjutnya ketika mulai menerapkan inovasi. Ada dua
langkah yang bisa dilakukan, yakni:
Langkah awal: Langkah ini dimulai dengan organisasi yang menerapkan sebagian dari
inovasi tersebut. Contohnya seperti menjalankan sebuah inovasi yang hanya diterapkan di
satu divisi. Berangkat dari cara itu, maka inovasi tersebut dapat berlaku untuk semua divisi.
Langkah Lanjutan: Jika penerapan awal dari inovasi itu berhasil dan para anggota organisasi
memahami pengalaman serta tahu cara menerapkannya, maka tinggal dilanjutkan saja.

Daftar Pustaka :
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-manajemen-proses-inovasi-atau-innovation-process-
management/15035
XIX. Alat untuk Mengelola Inovasi

Beberapa cara dalam mengelola inovasi, yaitu :

1. Eliminasi Proyek dan Proses Yang Tak Berjalan


Saat ingin mengelola inovasi, perusahaan perlu menerapkan apa yang disebut creative
abandonment. Ini ditandai dengan mengeliminasi proyek yang kurang sukses guna memberi
ruang pada ide baru. Jangan sungkan untuk mengakui dan mengeliminasi proyek yang
terbengkalai.
Tak ada perusahaan yang ingin mengalami masalah finansial karena proyek yang kurang
memberi profit. Dengan mengalihkan tenaga, waktu, dan dana pada proyek yang baru,
perusahaan sebenarnya berhemat karena tak menyia-nyiakan sumber daya yang ada.
2. Toleran Terhadap Risiko dan Kegagalan
Toleran terhadap kegagalan dalam tingkat tertentu sebagai bagian dari pertumbuhan
merupakan bagian penting dari inovasi. Singkatnya, inovasi adalah risiko. Perusahaan
seharusnya jangan mengambil risiko jika tak paham target yang ingin dicapai sepenuhnya.
Perusahaan yang sukses menerapkan kultur inovasi pasti lebih berani mengambil risiko.
Memang ada risiko gagal, dan itu wajar sebagai bagian dari proses tumbuh kembang
perusahaan. Sikap ini bisa tercermin dari pekerja yang direkrut, termasuk dari jajaran
pemimpinnya.
3. Terbuka Dalam Komunikasi
Komunikasi yang terbuka antara pimpinan dan karyawan bisa membantu menjaga inovasi
berkembang. Pola komunikasi seperti demikian bisa menciptakan sikap saling percaya. Untuk
menciptakan iklim seperti ini, jajaran pemimpin harus mengambil inisiatif terlebih dulu.
Ini bisa dimulai dengan berbagi informasi dengan karyawan dalam frekuensi lebih sering,
bahkan jika itu berita kurang baik. Memang tak semua perusahaan bisa menerapkan metode
komunikasi terbuka, tapi perusahaan bisa membuat program khusus supaya mendorong
komunikasi lebih intens.
4. Memfasilitasi Proses Inovasi
Pastikan bahwa mesin inovasi selalu terjaga dan innovator diberi fasilitas lebih supaya
menjaga tingkat kompetensi yang diperlukan. Dalam setiap tim atau divisi, pasti ada sosok
berpengaruh yang memiliki ide-ide tak biasa, dan inilah yang harus dirawat.
5. Tiga Pilar Inovasi
Untuk mengelola inovasi secara efektif, setidaknya ada tiga pilar inovasi yang harus
dipahami. Tiga pilar inovasi yang dimaksud yaitu kompetensi, strategi, dan manajemen.
Kompetensi dalam hal ini terkait dengan sisi historis perusahaan yang akan mengatur level
inovasi.
Strategi merupakan bagian integral untuk menyesuaikan inovasi dikembangkan dengan
kebutuhan market dan target yang ingin dicapai. Manajemen lebih terkait sikap perusahaan
dalam mengatur dan menjaga inovasi supaya tetap berada di titik produktif.

Daftar Pustaka : https://www.sodexo.co.id/inovasi-dalam-organisasi/


Daftar Pustaka :
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-manajemen-proses-inovasi-atau-innovation-process-
management/15035
XX. Faktor yang Mendukung Inovasi

Beberapa faktor personal yan mendorong inovasi adalah: keinginan berprestasi, adanya sifat
penasaran, keinginan menanggung resiko, faktor pendidikan dan faktor pengalaman. Adanya
inovasi yang berasal dari diri seseorang akan mendorong dia mencari pemicu ke arah
memulai usaha. Sedangkan faktor-faktor environment mendorong inovasi adalah: adanya
peluang, peluang, pengalaman dan kreativitas. Tidak diragukan lagi pengalaman adalah
sebagai guru yang berharga yang memicu perintisan usaha, apalagi ditunjang oleh adanya
peluang dan kreativitas.

 Proses Pemicu
1. Beberapa faktor personal yang mendorong Triggering Event artinya yang memicu atau
memaksa seseorang untuk terjun ke dunia bisnis adalah:
- Adanya ketidakpuasaan terhadap pekerjaan yang sekarang,
- Adanya PHK, tidak ada pekerjaan lain,
- Dorongan karena faktor usia,
- Keberanian menanggung resiko,
- Dan komitmen atau minat yang tinggi terhadap bisnis

2. Faktor-faktor Environment yang mendorong menjadi pemicu bisnis adalah:


- Adanya persaingan dalam dunia kehidupan.
- Adanya sumber-sumber yang bisa dimanfaatkan, misalnya memiliki tabungan, modal,
warisan,
memiliki bangunan yang lokasi strategis dsb.
- Mengikuti latihan-latihan atau Incubator bisnis. Sekarang banyak kursus-kursus bisnis dan
lembaga
manajemen fakultas ekonomi melaksanakan pelatihan dan incubator bisnis.
Faktor pendorong terjadinya inovasi, yaitu :

 Bakat : Bakat seseorang ialah merupakan pendorong utama untuk melakukan kegiatan
yang kreatif dan inovatif
 Minat : Minat ialah merupakan rasa senang seseorang terhadap sesuatu. Apabila
seseorang merasa senang terhadap sesuatu, maka ia akan melakukan usaha yang
kreatif dan inovatif yang dimana berhubungan dengan sesuatu yang ia senangi
 Lingkungan : Lingkungan ialah merupakan situasi dan kondisi yang dimana meliputi
kehidupan seseorang. Lingkungan sangatlah berpengaruh terhadap kreativitas dan
inovasi seseorang. Hal ini dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari setiap orang akan
berhubungan satu dengan yang lainnya dan akan mempengaruhi inovasi kita
 Pendidikan : Bakat dan minat seseorang ialah merupakan faktor utama kreativitas
seseorang. Agar dapat tercapai hasil kreativitas dan inovatif yang baik, maka bakat
dan minat tersebut harus dilatih dan diasah dengan baik

Daftar Pustaka : https://repository.ung.ac.id/get/simlit_res/1/51/Entrepreneurship-Yang-Efektif.pdf


XXI. Faktor yang Mencegah Inovasi

Faktor Penghambat Inovasi Eksternal


1 . Lingkungan yang Terlalu Kaku
Tidak semua orang berada dalam lingkungan yang membebaskannya untuk mengambil
keputusan baru. Misalnya di lingkungan kerja tertentu, ada kalanya sistem hirarki dan
peraturan yang ketat akan membatasimu untuk mewujudkan ide-idemu menjadi tindakan
nyata.
2 . Dana yang Terbatas
Dana yang terbatas untuk melakukan riset dan development juga bisa menjadi faktor
penghambat inovasi. Karena ide-ide yang ada menjadi sulit untuk diujicobakan atau dibuat.
Misalnya untuk menguji suatu teknologi baru, diperlukan infrastruktur yang memadai yang
membutuhkan investasi besar. Atau untuk menguji teori baru di dunia kesehatan, diperlukan
laboratorium yang juga memerlukan biaya besar.
Faktor Penghambat Inovasi Internal
1 . Terlalu sibuk. Beberapa di antara kamu, mungkin masih ada yang embrace working over
timesebagai kerja keras yang baik. Padahal jika kamu terlalu banyak bekerja, dalam artian
senantiasa mengerjakan pekerjaan rutin dari satu tugas ke tugas lain, waktu untuk
memikirkan inovasi menjadi lebih terbatas. Berilah sedikit waktu di sela-sela pekerjaan
rutinmu untuk beristirahat, sambil memikirkan kembali apa yang sudah dilakukan.
2 . Egosentris. Sifat merasa paling benar, atau paling mengetahui apa yang sedang
dikerjakan, seringkali juga bisa menjadi faktor penghambat inovasi lo Guys…. Yuk, mulai
mau membuka diri untuk masukan atau kritik dari orang lain, dengan demikian kita jadi bisa
melihat sisi sisi lain dari pekerjaan kita yang bisa diperbaiki atau ditingkatkan.
3 . Self Centered. Jika egosentris adalah kecenderungan untuk merasa selalu benar, faktor self
centered kali ini lebih berarti ke “sibuk sendiri” atau terlalu fokus dengan pekerjaan atau
tugas masing-masing. Padahal ada kalanya pekerjaan/ bisnis kita terkait dengan pekerjaan
orang lain. Yang jika dikerjakan bersama-sama akan menemukan jalan keluar baru yang
menguntungkan bagi kedua belah pihak.
4 . Tidak Mau Mengambil Risiko
Ada yang bilang, kenapa harus repot-repot berinovasi, apabila dengan cara yang biasa
dilakukan saja sudah menghasilkan sesuatu yang baik. Ada ketakutan, jangan-jangan inovasi
malah akan mengganggu “keseimbangan” yang selama ini terjadi. Adanya inovasi memang
pasti akan memantik perubahan. Dan adakalanya perubahan membutuhkan adaptasi yang
mungkin di awal akan menciptakan ketidaknyamanan.
5 . Terlalu Perfeksionis

Daftar Pustaka :
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-manajemen-proses-inovasi-atau-innovation-process-
management/15035
Menginginkan kesempurnaan sebenarnya adalah sesuatu yang baik. Namun apabila kita
berharap terlalu sempurna, atau terlalu perfeksionis, kadangkala hal ini membuat kita ragu-
ragu untuk melangkah.

Daftar Pustaka : https://repository.ung.ac.id/get/simlit_res/1/51/Entrepreneurship-Yang-Efektif.pdf


XXII. Jenis Inovasi

Jenis-Jenis Inovasi, Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis inovasi, terdiri atas :
- Penemuan
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Contohnya, penemuan pesawat terbang oleh
Wright bersaudara, telepon oleh Alexander Graham Bell.
- Pengembangan
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini menjadi
aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh Ray Kroc.
- Duplikasi
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi bukan
semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih
mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh Dentaland.
- Sintesis
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini
meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga
menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis pada arloji oleh
Casio.
 Generasi Inovasi
Banyak perubahan fundamental bagaimana perusahaan menghasilkan ide dan nilai-nilai baru
dan membawanya ke pasar selama abad 20. Pada abad ini, dimana model ‘inovasi tertutup’
cukup berhasil meningkatkan kinerja perusahaan. Namun seiring dengan banyaknya
penemuan teknologi informasi menjadikan banyak kritikan terhadap model ‘inovasi tertutup’
dan bergerak ke arah model ‘inovasi terbuka’. Perubahan-perubahan ini memberikan dampak
perubahan pada dunia akademik di dalam melihat fenomena dan keterkaitan dengan disiplin
ilmu yang berbeda semakin terbuka dari pada abad sebelumnya.
Pergerakan perubahan konsep/teori inovasi melahirkan perjalanan melalui regenerasi konsep
dan pendekatan. Berikut ini akan dijelasakan perubahan generasi inovasi. Hal ini penting
untuk melihat posisi penelitian ini dan pendekatan yang dipakai dalam perjalanan teori
inovasi dan metodologinya. Terdapat dua pandangan dalam mengurai generasi model inovasi
yaitu diambil dari Davenport (2003) dan Marinova (2003).

Daftar Pustaka :
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-manajemen-proses-inovasi-atau-innovation-process-
management/15035
XXIII. Inovasi Produk
 Pengertian Inovasi Produk
Inovasi produk dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan pelaku usaha pembuat produk
untuk memperbaiki, meningkatkan, dan mengembangkan produk yang diproduksi selama ini.
Produk yang dikembangkan tidak selalu dalam bentuk barang, tetapi bisa berupa peningkatan
pelayanan. Menurut UU nomor 19 tahun 2002 bahwa inovasi merupakan suatu rangkaian
pengembangan dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam sebuah
produk.
Inovasi suatu produk ini bisa terjadi karena beberapa hal, di antaranya adalah adanya
feedback dari pelanggan, kombinasi hal yang sebelumnya sudah ada, hingga penemuan
baru.Proses inovasi ini harus terus dilakukan sehingga produk menjadi terus berkembang,
memiliki peningkatan, hingga mencapai kesempurnaan, yang bisa dilakukan dengan cara
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 Tujuan Melakukan Inovasi Produk. Beberapa tujuan melakukan inovasi pada sebuah
produk antara lain :
1. Meningkatkan Kualitas
Umumnya, tujuan untuk melakukan inovasi baik dalam bidang apapun adalah untuk
meningkatkan kualitas, termasuk juga berkaitan dengan barang. Seiring dengan
perkembangan waktu, barang yang diciptakan akan semakin usang karena tidak bisa
memenuhi kebutuhan pada masa sekarang.
2. Memenuhi Kebutuhan Pelanggan
Kebutuhan pelanggan sebagai seorang manusia tentu akan selalu ada. Para pelanggan
akan terus menuntut pemilik usaha untuk memperbaiki agar semua kebutuhan pelanggan
terpenuhi. Tuntutan pelanggan ini akan memaksa pemilik usaha untuk melakukan inovasi
pada produknya.
3. Menciptakan Pasar Baru di Tengah Masyarakat
Tujuan lain dalam melakukan inovasi produk adalah untuk menciptakan pasar baru di
tengah masyarakat. Produk yang diberi inovasi memberikan fitur dan perkembangan
terbaru yang akan menarik minat masyarakat. Sehingga masyarakat akan membeli produk
terbaru tersebut.
4. Mengembangkan dan Mengaplikasikan Pengetahuan dan Wawasan
Inovasi pada sebuah produk juga bertujuan untuk mengembangkan dan mengaplikasikan
pengetahuan yang dimiliki oleh pemilik usaha. Dalam menciptakan inovasi pada sebuah
produk, dibutuhkan wawasan yang luas dan terkini sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan.
5. Meningkatkan Efisiensi Produk
Inovasi pada sebuah produk juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensinya. Barang
yang mengalami inovasi akan dapat melakukan tugasnya dengan tepat sasaran tanpa perlu
membuang waktu lebih banyak.

Daftar Pustaka : https://www.kajianpustaka.com/2020/07/inovasi-pengertian-ciri-jenis-komponen-dan-


proses.html
XXIV. Inovasi Proses

Inovasi merupakan suatu mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang
dinamis. Oleh sebab itu perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran
baru, gagasan-gagasan baru dengan menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan
pelayanan yang dapat memuaskan pelanggan.
* Tahapan Proses Inovasi. Inovasi adalah hal baru yang memerlukan proses dalam
pengaplikasiannya. Menurut Sa’ud (2014), tahapan proses dalam implementasi suatu inovasi
adalah sebagai berikut:
a. Tahap pengetahuan
Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi yang lengkap mengenai inovasi. Oleh
karena itu, inovasi perlu disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa
melalui media elektronik, media cetak, maupun komunikasi interpersonal diantara
masyarakat.hal ini diharapkan para calon adaptor mengetahui informasi yang lengkap terkait
inovasi tersebut.
b. Tahap persuasi
Pada tahap ini individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari informasi secara detail
mengenai inovasi. Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon
pengguna/adaptor. Dalam tahap ini akan muncul rasa menyenangi atau tidak senang terhadap
inovasi, dimana rasa senang atau tidak senang tersebut dipengaruhi oleh karakteristik inovasi
itu sendiri, seperti kelebihan inovasi, tingkat keserasian, kompleksitas, dapat dicoba dan
dapat dilihat.
c. Tahap pengambilan keputusan
Setelah mengalami tahan persuasi yang menimbulkan rasa senang atau tidak senang terhadap
inovasi, calon pengadopsi inovasi akan mengali tahap pengambilan keputusan inovasi. Pada
tahap ini individu mengambil konsep inovasi dan menimbang keuntungan/kerugian dari
menggunakan inovasi dan memutuskan apakah akan mengadopsi atau menolak inovasi
tersebut.
d. Tahap implementasi
Pada tahap implementasi, pengadopsi mulai mengadopsi inovasi tersebut. Pengguna inovasi
akan menentukan kegunaan dari inovasi dan dapat mencari informasi lebih lanjut tentang hal
itu. Tahap ini merupakan tahap dimana pengadopsi akan mengambil keputusan untuk
mengadopsinya terus menerus hingga menjadi sebuah rutinitas atau hanya diimplementasikan
sementara waktu.
e. Tahap konfirmasi
Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari penguatan terhadap
keputusan mereka. Tidak menutup kemungkinan seseorang kemudian mengubah keputusan
yang tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan evaluasi atau malah
sebaliknya, yang awalnya menerima kemudian berhenti/menolak inovasi dengan alasan-
alasan tertentu.

Daftar Pustaka :
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-manajemen-proses-inovasi-atau-innovation-process-
management/15035
XXV. Proses Perencanaan Inovasi

1. Menetapkan sasaran
Kegiatan perencanaan dimulai dengan menetapkan apasaja yang ingin dicapai oleh
organisasi, tanpa dasar yang jelas, sumber daya yang ada akan meluas menyebar dengan
menetapkan prioritas dan merinci serta mengkalkulasi sasaran secara jelas maka organisasi
dapat mengarahkan sumber daya yang lebih efektif dan efisien serta tepat guna dan tepat
sasaran.
2. Merumuskan Posisi Organisasi
Posisi organisasi saat ini dimana pemimpin harus tahu dengan posisi organisasinya saat ini.
Sumber daya apa yang dimiliki organisasinya saat ini. Barulah rencana dapat disusun setelah
diketahui posisi organisasinya, kekuatan-kekuatan yang akan melaksanakan dari apa-apa
yang telah direncakan dengan mengetahui keuangan
3. Mengidentifikasi berbagai Faktor
Mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat selanjutnya perlu diketahui faktor-
faktor balik dari dalam maupun yang dating dari luar yang diperkirakan dapat membantu dan
mendukung serta yang menghambat organisasi untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.
4. Menyusun langkah-langkah untuk mencapai sasaran
Langkah terakhir dalam menyusun perencanaan adalah mengembangkan berbagai
kemungkinan alternative atau langkah yang diambil untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan, mengevaluasi alternative ini dengan memilih mana yang baik yang dianggap
cocok dan memuaskan.

Daftar Pustaka : https://www.kajianpustaka.com/2020/07/inovasi-pengertian-ciri-jenis-komponen-dan-


proses.html

Anda mungkin juga menyukai