Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ANALISIS ESTIMASI PRODUKSI DI ERA DIGITALISASI

PADA PERUSAHAAN FASHION SCH

Dosen Pengampu:

Bu Gustina Hidayat, S.E., M.M

Disusun Oleh :

Eghi Prayoga (D1.2004278)

Leni Nuraeni (D1.2104686)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG

2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengaan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kani tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupul akal pikiran. Sehingga kami mampu menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial dengan judul “
Analisis Estimasi Produksi di Era Digitalisasi pada Perusahaan Fashion SCH”. Kami tentu
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritikan serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah inin nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak khususnya kepada dosen mata kuliah ini, yaitu Ibu Gustina Hidayat,
S.E.,M.M yang telah memberikan tugas ini supaya kami mampu memahami pembahasan
dalam materi mata kuliah yang beliau berikan.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Sumedang, 30 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Teori Estimasi Produksi

2.2 Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia

2.3 Estimasi Produksi di Era Digital pada perusahaan Fashion SCH

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam dunia bisnis tentunya kita dihadapi dengan berbagai macam permasalahn

baik dari segi pembuatan produk, sampai menghasilkan laba. Kemajuan teknologi yang

semakin meningkat tentunya sangat membantu bagi para pengusaha untuk membuka

peluang usahanya, karena meningkatnya jumlah pemgguna internet sehingga

memunculkan ide gagasan baru dalam berbisnis. Mulai dari pembuatan yang semakin

cepat, proses penjualan yang lebih mudah dan tentunya profit yang didapatpun bisa jauh

lebih besar.

Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan. Selanjutnya, hasil penjualan yang

diterima perusahaan berasal dari produksi barang dan jasa yang dilakukannya. Dengan

demikian, maka tinggi produktivitas perusahaan semakin besar pendapatan, dan semakin

tinggi efisiensi proses produksi, semakin rendah biaya sehingga semakin besar laba yang

didapat perusahaan.

Kegiatan produksi menjamin kelangsungan hidup masyarakat dan perusahaan. Oleh

karena itu harus dilakukan dalam keadaan apa pun baik oleh pemerintah maupun swasta.

Namun produksi tidak mungkin bisa berjalan bila tidak ada bahan yang memungkinkan

untuk dilakukan proses produksi itu sendiri. Untuk melakukan proses produksi

memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber daya alam, modal, serta keahlian. Untuk

melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya

diperlukan analisis ke atas berbagai aspek kegiatan memproduksinya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan teori estimasi produksi?
b. Bagaimana perkembangan ekonomi Indonesia di era digitalisasi?
c. Srategi apa yang digunakan Perusahaan SCH dalam estimasi produksi di era
digitalisasi?

1.3 Tujuan

a. Untuk memgetahui apa yang dimaksud dengan teori estimasi produksi.


b. Untuk memgetahui bagaimana perkembangan ekonomi Indonesia di era
digitalisasi.
c. Untuk memgetahui strategi apa yang digunakan Perusahaan SCH dalam estimasi
produksi di era digitalisasi.

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Teori Estimasi Produksi
Secara konsep, produksi adalah kegiatan menghasilkan sesuatu baik berupa barang,
(seperti pakaian, sepatu, makanan), maupun jasa (pengobatan, urut, potong rambut,
hiburan, manajemen). Dalam pengertian sehari-hari, produksi adalah mengolah input, baik
berupa barang atau jasa, manjadi output berupa barang atau jasa yang lebih bernilai atau
lebih bermanfaat.
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama
menyangkut keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan
atas alternatif-alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi
yang dapat dicapainya dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan
keuntungan yang maksimal.Teori dan faktor produksi di butuhkan untuk melakukan, atau
menghasilkan produksi. Kedua hal tersebut diperlukan untuk pengambilan keputusan atau
mengetahui bagaimana mengolah faktor-faktor produksi secara optimal, sehingga
menghasilkan produksi yang juga optimal.
Pentingnya menerapkan metode estimasi dalam suatu perusahaan yaitu untuk
memperkirakan suatu hal yang akan terjadi apabila perusahaan mengambil sebuah
keputusan. Estimasi juga sangat penting dalam menyusun suatu rencana dalam
memprediksi barang yang dihasilkan dengan memanfaatkan jumlah bahan, tenaga kerja
dan modal yang ada dengan tujuan untuk memaksimalkan barang yang dihasilkan.

2.2. Perkembangan Ekonomi Digital di Indonesia


Memasuki revolusi industri 4.0, teknologi digital menjadi salah satu modal utama
yang dibutuhkan oleh para pelaku industri untuk mengembangkan lini usaha mereka.
Kehadiran industri 4.0 pun menjadi bukti bahwa saat ini perkembangan industry tidak
dapat terlepas dari perkembangan teknologi.

Perkembangan sektor industri yang beriringan dengan perkembangan teknologi


tentunya dapat membawa dampak yang positif pada suatu negara, salah satunya dampak
positif pada peningkatan perekonomian negara tersebut. Dengan adanya teknologi digital,
suatu negara dapat mendorong perekonomiannya ke arah ekonomi digital. Era ekonomi
digital, sebenarnya, sudah berlangsung mulai dari tahun 1980-an, dengan
menggunakan personal .
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk 
perkembangan ekonomi digital. Google dan TEMASEK (2018) dalam hasil 
penelitiannya, menyebutkan bahwa salah satu hal yang mendukung perkembangan internet
ekonomi di Indonesia adalah banyaknya jumlah pengguna internet di Indonesia. Beberapa
fakta lain yang mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia antara lain
sebagai berikut (McKinsey&Company, 2018):

1. Indonesia diperkirakan memiliki pasar perdagangan online sebesar 5 Miliar untuk


perdagangan online formal, dan lebih dari 3 Miliar untuk perdagangan online informal.
2. Indonesia diperkirakan memiliki 30 juta pembeli online pada tahun 2017 dengan total
populasi sekitar 260 juta.
3. Pada tahun 2025, ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan menciptakan 3.7 juta
pekerjaan tambahan.
4. Menghasilkan pertumbuhan pendapatan hingga 80% lebih tinggi untuk usaha kecil dan
menengah (UKM).
5. Memberikan tambahan 2% per tahun dalam pertumbuhan PDB dengan meningkatkan
tingkat penetrasi broadband dan penggunaan teknologi digital oleh UKM.

Ekonomi digital di Indonesia memang dapat membawa banyak dampak positif,


namun hal ini juga menjadi tantangan pemerintah dalam membuat kebijakan. Dengan
adanya perkembangan ekonomi digital dapat memungkinkan munculnya model bisnis
baru, integrasi antar sektor bisnis, serta perubahan model bisnis pada sektor yang sudah
ada. Pada tahun 2016, Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(Balitbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan studi terkait
ekonomi digital di Indonesia. Salah satu hasil dari studi ini menunjukkan bahwa terlihat
ada perubahan model bisnis yang mungkin terjadi di berbagai sektor.

Pembicaraan mengenai ekonomi digital berarti pembicaraan mengenai dua kata


kunci yakni ekonomi dan inovasi teknologi. Dalam kaitan ini, secara mendasar pula
penting untung dipahami pula bahwa inovasi teknologi selalu memiliki dua segi. Segi
positif berupa kemanfaatan dan segi negatif berkaitan dengan kemunculan berbagai
risiko/potensi kerugian. Pada konteks inilah, penciptaan kerangka hukum yang mampu
menjamin keberlangsungan inovasi sekaligus memberikan kepastian dan perlindungan
menjadi sebuah kebutuhan krusial dan mendasar

Namun, revolusi industri ketiga juga memiliki sisi yang layak diwaspadai.
Teknologi membuat pabrik-pabrik dan mesin industri lebih memilih mesin ketimbang
manusia. Apalagi mesin canggih memiliki kemampuan berproduksi lebih berlipat.
Konsekuensinya, pengurangan tenaga kerja manusia tidak terelakkan. Selain itu,
reproduksi pun mempunyai kekuatan luar biasa. Hanya dalam hitungan jam, banyak
produk dihasilkan. Jauh sekali bila dilakukan oleh tenaga manusia. Lalu pada revolusi
industri generasi 4.0, manusia telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi
(disruptive technology) hadir begitu cepat dan mengancam keberadaan perusahaan-
perusahaan incumbent. Era ini yang ditandai dengan hadirnya Internet of Things, Big
Data, Articial Intelligence, Human Machine Interface, Robotic and Sensor Technology,
3D Printing Technology. Sejarah telah mencatat bahwa revolusi industri telah banyak
menelan korban dengan matinya perusahaan-perusahaan raksasa. Lebih dari itu, pada era
industri generasi 4.0 ini, ukuran besar perusahaan tidak menjadi jaminan, namun
kelincahan perusahaan menjadi kunci keberhasilan meraih prestasi dengan cepat. Hal ini
ditunjukkan oleh Uber yang mengancam pemain-pemain besar pada industri transportasi
di seluruh dunia atau Airbnb yang mengancam pemain-pemain utama di industri jasa
pariwisata. Ini membuktikan bahwa yang cepat dapat memangsa yang lambat dan bukan
yang besar memangsa yang kecil.

Kalau kita perhatikan tahap revolusi dari masa ke masa timbul akibat dari manusia
yang terus mencari cara termudah untuk beraktitas. Setiap tahap menimbulkan
konsekuensi pergerakan yang semakim cepat. Perubahan adalah keniscayaan dalam
kehidupan umat manusia. Sejalan dengan perkembangan Revolusi Industri 4.0 tersebut,
perusahaan membutuhkan pekerja dengan keterampilan baru, yang mungkin tidak ada
sebelumnya. Beberapa bidang pekerjaan akan mengalami peluang untuk berkembang
pesat, sementara bidang pekerjaan yang lain mungkin akan menurun.

Dalam survei yang diadakan oleh World Economic Forum (Future of Jobs
Survey2018), diketahui terdapat 4 (empat) tren Kalau kita perhatikan tahap revolusi dari
masa ke masa timbul akibat dari manusia yang terus mencari cara termudah untuk berakti-
tas. Setiap tahap menimbulkan konsekuensi pergerakan yang semakim cepat.

Perubahan adalah keniscayaan dalam kehidupan umat manusia. Berdasarkan


survey tersebut, hingga tahun 2022, diperkirakan akan terdapat 92% perusahaan global
yang akan mengadopsi penggunaan big data analytics sebagai salah satu teknologi utama.
teknologi yang akan mendominasi industri pada tahun 2018-2022 yaitu: high-speed
mobile internet, articial intelligence, big data analytics, dan cloud technology. Keempat
teknologi tersebut diyakini akan banyak mempengaruhi perkembangan bisnis perusahaan.

2.3. Estimasi Produksi di Era Digitalisasi Pada Perusahaan Fashion SCH

 Sejarah awal berdiri perusahaan fashion SCH

SCH adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang fashion retail khususnya
untuk anak muda. dibentuk pada tahun 1997 oleh tiga anak muda yaitu M. Rizki Yanuar,
Firman Firdaus, dan Arif Maskom dengan didasari oelh pemikiran idealisme founder-nya
yang ingin menghasilkan produk-produk yang kreatif, fleksibel, serta bisa mencerminkan
gaya hidup kaum muda.Sebelum berganti nama menjadi SCH perusahaan closhingline ini
bernama “ OUVAL RESEARCH”. Ouval Research sendiri merupakan akronim dari
“Organitity for Understanding Viction nd Artifical Language”. Yang memiliki filosofi
semangat, spontanitas, kebersamaan, dan semua hal tentang percaya pada diri sendiri,
serta menikmati hidup.

SCH merupakan salah satu pelopor industri fashion kreatif di Indonesia, khususnya
di kota Bandung dan sudah mulaai tersebar di bebepa kota di Indonesia. Produk-produk
SCH diilhami dari sebuah komunitas olahraga papan luncur (Skateboard) yaitu sebuah
komunitas yang bukan sekedar olahraga tetapi juga menjadi suatu gaya hidup. SCH
sendiri memiliki konsep desain yang menbuat SCH beerbeda dari industri closhing lainya.

Konsep ini sering disebut dengan konsep kontemporer, yang mana SCH
menerapkan konsep modern dan merupakan terapan dari berbagai aspek kehiduupan
khususnya dari kalangan komunitas anak muda, dan dibentuk ke dalam perpesktif yang
baru. kosep ini di ambil dari beberapa terapan seperti dari misik, olahraga, gaya hidup,
budaya, kebijakan pemerintah, kekerasan, lingkungan hidup, kemiskinan dan modernisasi.
Setiap masalah diserap dan digunakan sebagai ide untuk konsep desain produk yang
kemudian dimasukkan kedalam proses produksi.

Kekuatan produk SCH terletak pada desain mereka, yang dibuat bukan hanya
sebagai komunitas, tetapi juga sebgai kreasi seni yang dapat di nikmati.panduan utama
pada setiap desain produk SCH adalah fleksibilitass. enelitian SCH adalah untuk selalu
berupaya menciptakan inovasi yang berkelanjutan dengan berawal menciptakan sesuatu
yang berbeda dan unik. hal tersebut telahh menjadi komitmen SCH dan tercermin melalui
kata “Research” dimana artinya adalah penelitian.

 Strategi estimasi produksi di perusahaan fashion SCH pada era digitalisasi

Dalam mengoptimalkan hasil produksinya, perusahaan fashion SCH meluncurkan


produk dengan desain yang berbeda di setiap bulannya. Hal ini dilakukan agar para
konsumen fashion SCH tidak merasa bosan dengan gaya yang hanya itu-itu saja. Dengan
memanfaatkan kemajuan digital pula perusahaan ini juga menyebar luaskan jejaring
distributor penjualan yang bukan hanya melalui mulut ke mulut tetapi juga melalui
berbagai website seperti melalui Shopee, Lazada, tiktok, instaragram dll.

Bahkan perusahaan fashion SCH ini telah bisa mengoptimalkan hasil produksinya
hingga ke mancanegara, sehingga dari tahun ke tahun jumalah pemesanan produk pun
semakin meningkat dan tak usai di makan usia kerena sesuai prinsip mereka yang terdapat
pada kata “Reasech” yang artinya akan selalu berupaya untuk menciptakan suatu hal
inovasi yang baru.

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Di jaman yang semakin berkembang dengan banyaknya teknologi yang bermunculan
tentunya memaksa kita untuk selalu mengikuti perkembangan jaman ini, tentunya agar segala
aktifitas kita bisa berjalana dengan mudah. Strategi yang dilakukan perusahaan fashion SCH
merupakan salah satu dari sekian banyak strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
dan megoptimalkan hasil pendapatan produk dari usaha yang kita punya. Dengan adanya era
digital ini bisa membantu kita dalam mengambil langkah lebih jauh agar kita para pelaku
bisnis bisa mengoptimalkan hasil produksi dengan profit yang sebesar-besarnya.

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
30 Apr 2021 : “Estimasi_adalah_Metode_untuk_Memperkirakan_Sesuatu”

Diakses melalui internet 29 November 2022 https;//m.merdeka.com

akuntansi1, 08 Feb 2022 :”Pengembangan_Ekonomi_Digital”

Diakses melalui internet 29 November 2022 https;//akuntansi1.widyatama.ac.id

08 Juli 2022 :“Pertumbuhan _Ekonomi_dan_Investasi_Digital_di_Indonesia”

Diakses melalui internet 29 November 2022 https;//law.uii.ac.id

Buku “Perkembangan _Ekonomi _Insdonesia.”

Diakses melalui internet 29 November 2022 https;//balitbangsdm.kominfo.go.id

08 Feb 2019 :“Ouval_Research_Usaha_Clothing_yang_Sukses_asal_Bandung”

Diakses melalui internet 29 November 2022 https;//www.betravel.com

Anda mungkin juga menyukai