Anda di halaman 1dari 9

“PERLINDUNGAN HUKUM DALAM MELAKUKAN

TRANSAKSI PADA PERKEMBANGAN EKONOMI


DIGITAL”
Diajukan untuk memenuhi tugas
Dosen Pengampu :Weny Ramadhania, S.H.,M.H

Disusun oleh:

AGUNG ANUGRAH HIDAYAWAN 2002021013

NUR ISNA ANUGRAH 2002021012

ARINANDA ZAHWA 2002021011

ANGELINA 2002021015

UNIVERSITAS OSO
FAKULTAS HUKUM
2021
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT tak lupa solawat serta salam
penulis panjatkan kepada nabi kita Muhammad SAW. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Hukum Ekonomi. Makalah ini berjudul
“PERLINDUNGAN HUKUM DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI PADA
PERKEMBANGAN EKONOMI DIGITAL”, dapat terselesaikan tidak lepas dari
dukungan serta bantuan dari berbagai pihak.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Pontianak, 12 Desember 2021


Yang membuat penyataan,

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................1
1.3 TUJUAN........................................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
2.1 KONSEP EKONOMI DIGITAL.........................................................................................................2
2.2 NAUNGAN HUKUM DALAM EKONOMI DIGITAL..........................................................................4
2.3 PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERATURAN INDONESIA..................................................6
BAB III...........................................................................................................................................9
Kesimpulan.............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Momentum pertumbuhan ekonomi dan investasi digital di Indonesia yang terjadi saat
ini adalah momentum berharga dan harus dijaga. Salah satunya caranya, dengan membangun
kerangka hukum (legal framework) yang tepat. Kerangka hukum dimaksud adalah kerangka
hukum yang secara substantif dapat mengikuti perkembangan teknologi, menjamin kepastian
dan perlindungan hukum sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia sebagai negara tujuan
investasi digital.
Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh Temasek, Google, dan Bain&Co pada 2019,
diperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia mencapai 49 persen per
tahun. Pertumbuhan sektor e-commerce Indonesia bahkan diprediksi melampaui angka US$
130 miliar pada 2025. 1Ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan kekuatan
ekonomi digital terbesar di dunia.
Pemerintah, pelaku usaha hingga akademisi sepakat bahwa ekonomi digital menjadi
salah satu penyelamat perekonomian nasional saat menghadapi pandemi Covid-19. Ekonomi
digital terbukti tetap tumbuh di tengah lesunya berbagai bidang pada masa pandemi ini.
Pembicaraan mengenai ekonomi digital berarti pembicaraan mengenai dua kata kunci
yakni ekonomi dan inovasi teknologi. Dalam kaitan ini, secara mendasar pula penting untung
dipahami pula bahwa inovasi teknologi selalu memiliki dua segi. Segi positif berupa
kemanfaatan dan segi negatif berkaitan dengan kemunculan berbagai risiko/potensi kerugian.
Pada konteks inilah, penciptaan kerangka hukum yang mampu menjamin keberlangsungan
inovasi sekaligus memberikan kepastian dan perlindungan menjadi sebuah kebutuhan krusial
dan mendasar.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan bagaimana bentuk pengartian
dan konsep hukum ekonomi digital itu? Dan apa saja tautan hukum yang menaunginya?

1.3 TUJUAN
Dengan demikian tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui bagaimana cara kerja
hukum dalam era globalisasi untuk melindungi transaksi ekonomi digital.

1
https://nasional.kontan.co.id/news/didorong-pertumbuhan-e-commerce-pertumbuhan-ekonomi-digital-
indonesia-melesat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP EKONOMI DIGITAL


Ekonomi digital menurut Amir Hartman didefinisikan. “the virtual arena oleh.in
which Amir. business actually is conducted, value is created and exchanged, transactions
occur, and one-to-one relationship mature by using any internet initiative as medium of
exchange” (Hartman, 2000). 2
Keberadaannya ditandai dengan semakin
maraknyaperkembanganbisnis atautransaksi perdagangan yang memanfaatkan media digital
sebagai alat komunikasi, kolaborasi dan kegiatan ekonomi antar perusahaan atau pun antar
individu seperti E-Business dan E-Commerce. 3
Untuk dapat bertahan dan menjadi pemain yang kompetitif dalam ekonomi digital,
para pemain perlu memahami konsep dan karakteristik ekonomi digital karena sangat
berbeda dengan ekonomi klasik yang selama ini dikenal. Tidak jarang, perusahaan harus
melakukan transformasibisnisagardapatberperanoptimaldalamarena ekonomi digital. Hal ini
disebabkan karena, implementasi dalam model bisnis yang sama sekali baru. Bagi perusahaan
baru (start-up company), untuk terjun ke bisnis ini biasanya lebih mudah dibandingkan
dengan perusahaan yang telah lama berdiri. Statistik menunjukkan bahwa sebagian besar
perusahaan lama yang ingin memanfaatkan media ekonomi digital harus mengadakan
perubahan mendasar pada proses bisnisnya (business process reengineering).
Terdapat dua belas karakteristik penting dari ekonomi digital yang harus diketahui
dan dipahami oleh para praktisi manajamen, yaitu: Knowledge, Digitazion, Virtualization,
Molecularization, Internetworking, Disinter mediation, Convergence, Innoavation,
Prosumption, Immediacy, Globlization, dan Discordance. Karakteristik tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut: (Tapscott, 1996). 4
a) Knowledge
Jika di dalam ekonomi klasik tanah, gedung, buruh, dan uang merupakan faktor-faktor
produksi penting, makadi dalam ekonomi digital, knowledge (pengetahuan) merupakan jenis
sumber daya terpenting yang harus dimiliki organisasi. Mengingat bahwa pengetahuan
melekat pada otak manusia, maka faktor intelegensia dari sumber daya manusia yang dimiliki
perusahaan merupakan penentu sukses tidaknya organisasi tersebut dalam mencapai
obyektifnya. Pengetahuan kolektif inilah yang merupakan value dari perusahaan dalam
proses penciptaan produk dan jasa. Di samping itu, kemjuan teknologi telah mampu
menciptakan berbagai produk.kecerdasan.buatan.(artificial.intelligence).5yang. pada dasrnya
mampu membantu manajemen dan staf perusahaan untuk meningkatkan kemampuan
intelegensianya (knowledge leveraging).
b) Digitization
2
Amir Hartman/Ekonomi Digital Bab 1 Hal 1 Dewi Sartika Nasution, M.Ec, dkk
3
Platform Pasar digital
4
Tapscott,1996
5
Kecerdasan buatan adalah kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam
konteks ilmiah atau bisa disebut juga intelegensi artifisial atau hanya disingkat AI, didefinisikan sebagai
kecerdasan entitas ilmiah.
Merupakan suatu proses transformasi informasi dari berbagai bentuk menjadi format digit
“0” dan “1” (bilangan berbasis dua). Walaupun konsep tersebut
sekilasnampaksederhana,namunkeberadaannyatelah menghasilkan suatu terobosan dan
perubahan besar di dalam dunia ekonomi. Hal ini dapat meningkatkan
efisiensi.perusahaan.karena.mengurangi.biaya-biaya. terkait dengan proses pembuatan,
penyimpanan, dan pertukaran media hingga telekomunikasi yang memungkinkan manusia
untuk saling bertukar informasi secara cepat.
c) Virtualization
Berbeda dengan menjalankan bisnis di dunia nyata dimana.membutuhkan.aset-
aset.fisik.semacam.gedung. dan alat-alat produksi, di dunia maya dikenal istilah virtualiasasi
yang memungkinkan seseorang untuk memulai bisnisnya dengan perangkat sederhana dan
dapat menjangkau seluruh calon pelanggan di dunia. Di dalam dunia maya,seorang pelanggan
hanyaberhadapan dengan sebuah situs internet sebagai sebuah perusahaan
(businesstoconsumer),demikianpularelasiantaraberbag
aiperusahaanyanginginsalingbekerjasama(businesstob usiness). Dalam menjalankan
hubungan bisnis, proses yang terjadi lebih pada transaksi pertukaran data dan informasi.
secara. virtual,. tanpa. kehadiran. fisik. antara. pihak-pihak atau individu yang melakukan
transaksi secara on-line dan realtime.
d) Molecularization
Organisasi yang akan bertahan dalam era ekonomi digital adalah yang berhasil menerapkan
bentuk molekul. Bentuk molekul merupakan suatu sistem dimana organisasi dapat dengan
mudah beradaptasi dengan setiap perubahan dinamis yang terjadi di lingkungan sekitar
perusahaan. Dengan kata lain,arena perubahan merupakan proses wajar yang harus dilakukan
oleh perusahaan.
e) Internetworking
Tidak ada perusahaan yang dapat bekerja sendiri tanpa menjalin kerja sama dengan pihak-
pihak lain, demikian salah satu prasyarat untuk dapat berhasil di dunia maya. Berdasarkan
model bisnis yang dipilih, perusahaan terkait harus menentukan core activity dan menjalin
kerja sama dengan institusi lain untuk supporting activities.
f) Disintermediation Ciri khas lain dari ekonomi digital adalahkecenderungan berkurangnya
mediator (broker) sebagai perantara terjadinya transaksi antara pemasok dan pelanggan.
Contohnya mediator mediator dalam aktivitas ekonomiadalah wholesalers, retailers,
broadcasters, record companies, dan lain sebagainya.
g) Convergence
Kuncisuksesperusahaandalambisnis internet terletak pada tingkat kemampuan dan kualitas
perusahaan dalammengkonvergensikan tiga sektor industri, yaitu:
computing,communications,dancontent.Komputeryang merupakan inti dari industri
computing merupakan pusat syaraf pengolahan data dan informasi yang dibutuhkan dalam
melakukan transaksi usaha. Adapun produk industri communicationsmerupakan infrastruktur
teknologi informasi dan komunikasi sebagai pipa penyaluran data dan informasi dari satu
tempatke tempat lainnya. Persaingan sesungguhnya terletak pada industri content yang
merupakan, dkk jenis pelayanan atau jasa yang ditawarkan sebuah perusahaan kepada pasar
di dunia maya.
h) Innovation
Aktivitas di internet adalah bisnis 24 jam, bukan 8 jam seperti layaknya perusahaan-
perusahaan di dunia nyata. Keunggulan kompetitif (competitive advantage) sangat sulit
dipertahankan mengingat apa yang dilakukan seseorang atau perusahaan internet lain sangat
mudah untuk ditiru. Oleh karena itulah inovasi secara cepat dan terus-menerus dibutuhkan
agar sebuah perusahaan dapat bertahan.
i) Prosumption
Di dalam ekonomi digital batasan antara konsumen dan produsen yang selama ini terlihat
jelas menjadi kabur. Hampir semua konsumen teknologi informasi dapat dengan mudah
menjadi produsen yang siap menawarkan produk dan jasanya kepada masyarakat dan
komunitas bisnis.
j) Immediacy
Di dunia maya, pelanggan dihadapkan pada beragam perusahaan yang menawarkan produk
atau jasa yang sama. Dalam memilih perusahaan, mereka hanya menggunakan tiga kriteria
utama. Secara prinsip mereka akan mengadakan transaksi dengan perusahaan yang
menawarkan produk atau jasanya secara cheaper, better, dan faster dibandingkan dengan
perusahaan sejenis. Mengingat bahwa switching cost di internet sangat mudah dan murah,
maka pelanggan akan terus menerus mencari perusahaan yang paling memberikan benefit
tertinggi. Melihat hal inilah maka perusahaan harus selalu peka terhadap berbagai kebutuhan
pelanggan yang membutuhkan kepuasan pelayanan tertentu.
k) Globalization
Esensi dari globalisasi adalah runtuhnya batas-batas ruang dan waktu (time and space).
Pengetahuan atau knowledge sebagai sumber daya utama, tidak mengenal
batasan.geografis.sehingga.keberadaan.entitas.negara. menjadi kurang relevan di dalam
menjalankan konteks bisnis di dunia maya. Seorang kapitalis murni akan cenderung untuk
melakukan bisnisnya dari sebuah tempat yang murah dan nyaman, menjual produk dan
jasanya kepada masyarakat yang kaya, dan hasil keuntungannya akan ditransfer dan disimpan
di bank yang paling aman dan memberikan hasil tinggi.
l) Discordance
Ciri khas terakhir dalam ekonomi digital adalah terjadinya fenomena perubahan struktur
sosial dan budaya sebagai dampak konsekuensi logis terjadinya perubahan sejumlah
paradigma terkait dengan kehidupan sehari- hari. Semakin ringkasnya organisasi akan
menyebabkan terjadinya pengangguran dimana mana, mata pencaharian para mediator
(brokers) menjadi hilang, para pekerja menjadi workoholic karenapersainganyangsangatketat,
pengaruhbudaya barat sulit untuk dicegah karena dapat diakses bebas oleh siapa saja melalui
internet, dan lain sebagainya merupakan contoh fenomena yang terjadi di era ekonomi digital.
Pengertian umum ekonomi digital adalah seluruh kegiatan ekonomi yang
menggunakan bantuan internet dan juga kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence).
Ekonomi digital mampu membuat perubahan pada kegiatan ekonomi masyarakat dan bisnis,
dari yang awalnya manual menjadi serba otomatis. Sehingga, setiap kegiatan sehari-hari dan
bisnis bisa dilakukan dengan mudah dan juga cepat.
Kita tentu tahu bahwa sebelum adanya ekonomi digital, diperlukan biaya dan juga
waktu yang lebih banyak untuk bisa membangun toko fisik. Tap sekarang, bisnis bisa mulai
dijalankan dengan lapak marketplace gratis atau dengan membuka website toko online saja.
Pun sama halnya dengan proses pembayaran yang ada di dalamnya yang turut
mengalami perubahan. Jika sebelumnya pembayaran harus dilakukan dengan uang tunai di
toko fisik, maka saat ini e-wallet mempermudah siapa saja dalam melakukan pembayaran
online, kapan pun dan dimanapun pelanggan inginkan. Perubahan kegiatan yang sudah serba
online ini menjadi pertanda nyata bahwa ekonomi digital terus mengalami perkembangan.
Dilansir dari laman greenhouse, sebanyak 2000 perusahaan startup terus berlomba melakukan
go online dalam berbagai jenis industri. Cara yang mereka lakukan adalah dengan membuat
aplikasi yang mampu mempermudah kegiatan masyarakat sehari-hari.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai