Anda di halaman 1dari 16

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM ERA DIGITALISASI

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas UAS matakuliah Hukum Perusahaan dan


Lembaga keuangan

Dosen Pengampu:
Dwi Ratna Indri Hapsari, S.H.,M.H.

Disusun oleh:
Afni Lailatul Fahriyah
NIM: 202210110311136

Program Studi Ilmu Hukum


Fakultas Hukum
Universitas Muhammadiyah Malang
2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Perlindungan Konsumen dalam Era Digitalisasi”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam UAS pada
matakuliah Hukum Perusahaan dan Lembaga keuangan.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Dwi Ratna Indri
Hapsari, S.H.,M.H. selaku dosen pengampu pada matakuliah Hukum
Perusahaan dan Lembaga Keuangan yang telah memberikan arahan dan
bimbingannya dengan baik kepada penulis selama proses penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan tentu
masih ada banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, penulis
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar penulis
bisa membuat karya tulis yang lebih baik lagi ke depannya.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini bisa memberikan banyak menfaat
kepada pembaca serta dapat dijadikan sebagai referensi pembelajaran pada
perkuliahan yang akan datang.

Malang, 09 Januari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3. Tujuan ...................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 5
2.1. Konsep Dasar Perlindungan Konsumen .................................................. 5
2.2. Konsep Digitalisasi.................................................................................. 6
2.3. Landasan Hukum perlindungan Konsumen ............................................ 7
2.4. Hak dan Kewajiban Perlindungan Konsumen ......................................... 8
2.4.1. Hak Konsumen ................................................................................. 8
2.4.2. Kewjiban Konsumen......................................................................... 9
2.5. Peranan Lembaga Pengawasan Perlindungan Konsumen ..................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11
3.1. Kesimpuan ............................................................................................. 11
3.2. Saran ...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Era digitalisasi saat ini memiliki pengaruhi terhadap konsumen yang tidak
bisa dibayangkan. saat ini kita berada di pertengahan revolusi industri generasi
4.0 yang dikendalikan oleh cepatnya kemajuan teknologi informasi berbasis
elektronik serta inovasi industri ketiga dimana seluruh aspek hidup baik secara
fisik dan biologis dengan berkembangnya teknologi.1
Kini teknologi telah berkembang dengan sangat cepat dari waktu ke waktu.
Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi melesatnya
kemajuan teknologi seperti: adanya perkembangan yang baik dari infrastruktur
internet, adanya kepercayaan yang diberikan oleh konsumen, konsumen yang
merasa puas hingga adanya penetrasi ponsel pintar. 2
Munculnya transformasi dalam kehidupan ekonomi dan pertumbuhan
masyarakat membawa semua manusia kepada peluang bisnis yang menjanjikan
kepada konsumen. Namun, kontribusi masyarakat yang antusias dengan peluang
bisnis tersebut menimbulkan banyak sekali risiko yang harus diantisipasi. Hasil
riset ini mempertanykan tentang permasalah kebijakan konsumen yang
sebenarnya sudah pernah dipublikasikan. Beberapa informasi yang disampaikan
masih ada yang tidak akuran, timbulnya penyalahgunaan data pribadi, praktik
komersial yang bersifat menipu hingga menyesatkan, ada produk yang kurang
aman untuk digunakan serta munculnya kerjasama internasional dalam
permasalahan perlindungan konsumen. Hal ini termasuk ke dalam penegakan
hukum, dimana penyelesaian sengketa yang harus diselesaikan terdiri dari: (1)
permasalahan ganti rugi, (2) adanya konsumsi yang bersifat berkelanjutan dan

“1 Howells, G. “Protecting consumer protection values in the fourth industrial revolution”,


Journal of Consumer Policy, Vol.43 No.1, 2020, hal.145.
2
Priliasari, “PERLINDUNGAN DATA PRIBADI KONSUMEN DALAM TRANSAKSI E-
COMMERCE”, Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional Vol.12 No.2, 2023,
hal.262.”

1
(3) perlindungan kepada konsumen yang sangat rentan mengalami
penyalahgunaan data. 3
Saat ini perlindungan konsumen mendapatkan perhatian lebih dari
masyarakat selama beberapa waktu terakhir. Ada banyak sekali kemajuan yang
menunjukkan relevansi yang tinggi terkait perlindungan konsumen hingga
regulasi perdagangan yang dibuat di berbagai negara.4
Perlindungan konsumen kini menjadi salah satu bagian dari aspek yang
sangat penting demi menjaga keadilan hingga keseimbangan pemasaran selama
beberapa tahun terakhir dikarenakan saat ini perlindungan konsumen telah
didukung dengan kemajuan era digital. Dengan adanya era digital tersebut, kini
timbul beberapa tantangan yang mengharuskan masyarakat harus melakukan
evaluasi dan penyusunan kembali kerangka hukum tradisional untuk bisa
melindungi konsumen yang lebih efektif. Transformasi dari era tradisional ke
era digital sendiri merevolusi cara masyarakat untuk melakukan transaksi,
sehingga adanya beberapa data pribadi yang bertebaran dan memerlukan
pengawasan ketat.5
Saat ini kita sedang memasuki era perdagangan bebas. Adanya upaya untuk
mempertahankan konsumen untuk tetap menggunakan suatu produk merupakan
keinginan setiap produsen. Mengingat saat ini persaingan usaha sudah semakin
ketat, maka persaingan yang ketat ini juga memberikan dampak yang negatif
terhadap konsumen. Pemasaran saat ini memiliki sasaran utama pada pemasaran
global. Umumnya pemahaman ini bisa mengubah konsep hingga sudut pandang
dan beberapa metode pendekatan hingga strategi pemasaran. Perihal ini
memiliki dampak yang besar pada perlindungan konsumen secara global.
Perlindungan konsumen dalam era digitalisasi merupakan isu yang sangat
penting dan memiliki sifat yang universal.

“3 Agibalova, E., Ilovaysky, I., Kayl, Y., & Usanova, V, “Consumer protection in the digital
environment”, SHS Web of Conferences Vol.109 No.1, 2021, hal.1.
4
Rösner, Haucap & Heimeshoff, “The impact of consumer protection in the digital age:
Evidence from the European Union”, International Journal of Industrial Organization, Vol.73
No.1, 2020, hal.3.
5
Babayev, J, “Safeguarding Consumer Rights in the Digital Age: Challenges and Strategies”,
Uzbek Journal of Law and Digital Policy Vol.1 No.1, 2023, hal.2.”

2
Perlindungan konsumen harus mendapatkan atensi yang lebih dikarenakan
saat ini ladang perekonomian digital sudah berkembang di era digitalisasi seperti
sekarang. Persaingan ekonomi bisa membuat masyarakat bisa bertindak sesuai
dengan keinginan mereka, sehingga mereka bisa saja melakukan hal apapun
untuk meraup keuntungan. Salah satunya dengan cara menyebarkan hak privasi
konsumen. Maka dari itu, setiap perusahaan harus bisa melindungi data privasi
konsumen agar tidak terjadi penyalahdungaan data.
berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, penulis tertarik
untuk menulis makalah dengan judul “Perlindungan Konsumen dalam Era
Digitalitasi” untuk membahasdasar-dasar permasalahan hingga upaya yang
dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, rumusan
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan perlindungan?
2. Apa yang dimaksud dengan era digitalisasi?
3. Apa saja landasan hukum yang mengatur tentang perlindungan
konsumen?
4. Apa saja hak dan kewajiban konsumen?
5. Apa saja peranan yang dilakukan oleh lembaga pengawasan
perlindugnan konsumen?

1.3. Tujuan
berdasarkan rumusan masalah yang dijabarkan sebelumnya, maka tujuan
dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep dasar perlindungan konsumen.
2. Untuk mengetahui konsep dasar era digitalisasi.
3. Untuk mengetahui landasan hukum yang mengatur tentang perlindungan
konsumen.
4. Untuk mengetahui hak dan kewajiban konsumen.

3
5. Untuk mengetahui peranan yang dilakukan oleh lembaga perlindungan
konsumen.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Dasar Perlindungan Konsumen


Konsumen didefinisikan sebagai seseorang yang membeli barang dalam
jenis apapun atau menyewa ataupun memanfaatkan suatu fasilitas yang telah
disediakan secara online ataupun offiline dan kemudian membayar untuk
membeli suatu jenis barang atau jasa yang dibutuhkan.6.
Secara umum perlindungan konsumen didefinisikan sebagai proses
meningkatkan transpasansi serta kesadaran individu terhadap suatu barang dan
jasa, mendorong kemajuan dalam persaingan pasar, mencegah kejadian
penipuan, edukasi konsumen hingga pencegahan praktik ketidakadilan. 7.
Saat ini konsumen serint sekali menawarkan produk, referensi produk yang
terdeteksi hipotek dan bersifat kompleks hingga produk yang kurang transparan.
Tak hanya itu, regulasi, tarif pembayaran hingga pembiayaan kredit juga
menjadi lebuh sulit untuk dipahami oleh konsumen. Keputusan tersebut akan
menghasilkan implementasi yang buruk terhadap perlindungan konsumen.
Selain itu, hal yang akan berpotensi lebih buruk akan terjadi adalah ada banyak
fitur yang ditutup-tutupi dari konsumen secara sengaja dan dibuat dengan skala
yang sama sehingga memiliki dampak kerugian yang sangat besar bagi
pertumbuhan ekonomi.8.
Sudut pandang perlindungan konsumen dapat dilihat dari segi material
ataupun moral yang semakin hari semakin penting untuk dijadikan sebagai
atensi utama. Mengingat semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi hingga dalam rangka untuk mencapai tujuan suatu usaha, secara
langsung maupun tidak langsung konsumen akan merasakan dari perubahan
waktu tersebut. Oleh karena itu, setiap pengelola perusahaan harus

“6 Chawla, N., & Kumar, B, “-commerce and consumer protection in India: the emerging trend”,
Journal of Business Ethice Vol.18 No.2, hal.593.
7
Poliakh, S., & Alikariyev, N, “Evaluation Quality of Consumer Protection by Financial
Markets Services”, 2017, hal.75.
8
Gaganis, C., Galariotis, E., Pasiouras, F., & Staikouras, C, “Bank profit efficiency and financial
consumer protection policies.”, Journal of Business Research Vol 118, 2020, hal 101.?

5
mengeluatkan beberapa upaya untuk memberikan fasilitas berupa perlindungan
yang layak terhadap seluruh keperluan dan privasi konsumen. Kepentingan
konsumen merupakan sebuah aganeda yang bersifat mendesak atau harus
diselesaikan dengan segera. Salah satu negara yang perlu memperhatikan
perlindungan konsumen adalah Indonesia dikarenakan semakin banyak
permasalahan mengenai penyalahgunaan data yang berakibat fatal ke
warganya.9.

2.2. Konsep Digitalisasi


Digitalisasi didefinisikan sebagai suatu keahlian untuk merubah suatu
produk yang sudah diesdiakan menjadi versi digital dimana produk tersebut
memberikan penawaran kelebihan produk pada era digital yang bergerak lebih
baik10.
Era digitalisasi memiriki pengaruh secara internal dengan cara melakukan
peningkatan analisis mutu pada wawasan. Alat manajemen mutu merupakan
salah satu contoh dari implementasi digitalisasi. Database yang menunjukkan
informasi terkait hal yang telah di klaim oleh perusahaan dengan basis yang
mudah ditemukan11.
Digitalisasi didefinisikan sebagai suatu kegiatan mengubah suatu informasi
dari bentuk fisik ke dalam bentuk digital yang bisa diakses dengan penggunaan
12
konsep teknologi informasi dan komunikasi . Pemahaman dasar mengenai
digitalisasi kini sudah banyak diterapkan di berbagai bidang pekerjaan seperti
bisnis, pendidikan hingga bidan pemerintahan.

“9 Sinaga, N. A., & Sulisrudatin, N, “Pelaksanaan Perlindungan Konsumen di Indonesia”, .


Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara vol.5 No.2, 2018, hal.72.
10
Parviainen, P., Tihinen, M., Kääriäinen, J., & Teppola, “Tackling the digitalization challenge:
how to benefit from digitalization in practice”, International journal of information systems and
project management Vol.5 No.1, 2017, hal.64.
11
Kuusisto, M. “Organizational effects of digitalization: A literature review”, International
journal of organization theory and behavior Vol,20 No.3, 2017, hal.349.
12
Christover, D., Hidayattulah, A. S., & Mawarni, I, “Penerapan Konsep-Konsep Digitalisasi
dalam Pelayanan Publik di Kantor Desa Manunggal Jaya Kecamatan Tenggarong Seberang
Kabupaten Kutai Kartanegara”, Journal of Research and Development on Public Policy Vol.2
No.2, 2023, hal.200.”

6
Konsep digitalisasi mampu membuat suatu penyimpanan, pengelolaan,
pengoperasian dan menukar data dengan cara yang lebih efektif dan efisien serta
mampu menciptakan kesempatan baru untuk bisa membuat pelayanan serta
inovasi temuan yang dapat memudahkan manusia dalam keberlangsungan hidup
mereka masing-masing. Oleh karena itu, konsep digitalisasi mampu
memberikan manfaat yang sangat banyak kepada masyarakat seperti: (1) mampu
meningkatkan produktivitas, biaya yang cukup terjangkau hingga mampu
meningkatkan keterampilan dalam pelayanan.

2.3. Landasan Hukum perlindungan Konsumen


Menurut AZ Nasution, hukum perlindungan konsumen didefinisikan
sebagai “hukum konsumen yang menuat asas-asas atau kaidah-kaidah yang
bersifat mengatur dan mengandung sifat yang melindungi kepentingan
konsumen”. Sedangkan hukum konsumen didefinisikan sebagai “hukum yang
mengatur hubungan dan masalah antara berbagai pihak satu sama lain berkaitan
dengan barang atau jasa konsumen di dalam pergaulan hidup”. 13
Hukum perlindungan memiliki tujuan untuk meningkatkan pembangunana
nasional untuk bisa menciptakan masyarakat yang adil dan makmur serta merata
baik secara materi maupun spiritual pada era demokrasi ekonomi yang didasari
oleh Pancasila dan UUD 1945
Kemudian asas-asas perlindungan konsumen terbagi menjadi 5 yang terdiri
dari:
1. Asas manfaat
Asas ono memberikan amanat bahwa seluruh upaya yang telah
diselenggarakan perlindungan konsumen harus mampu memberikan
manfaat dan memberikan manfaat yang luas bagi pihak yang
bersangkutan.
2. Asal keadilan

“13 Fista, Y. L., Machmud, A., & Suartini, S, “). Perlindungan Hukum Konsumen Dalam
Transaksi E-Commerce Ditinjau Dari Perspektif Undang-Undang Perlindungan Konsumen”,
Binamulia Hukum Vol.12 No.1, 2023. hal. 179.”

7
Asas keadilan merupakan serangkaian partisipasi yang diberikan oleh
masyarakat dan diberikan secara maksimum hingga memberikan
peluang kepada konsumen serta pelaku usaha untuk memperjuangkan
haknyadan menjalankan kewajiban tersebut dengan asil.
3. Asas keseimbangan
Asas ini memberikan keseimbangan antara kebutuhan konsumen,
pelaksana usaha hingga pemerintah baik dalam kebutuhan materi
ataupun spiritual.
4. Asas keamanan konsumen
Asas ini memberikan jaminan keamanan serta keselamatan kepada
konsumen selama penggunaan dan pemanfaatan barang atau jasa yang
digunakan.
5. Asas kepastian hukum
Asas ini diberikan kepada pihak pelaku usaha ataupun kosumen. Kedua
belah pihak wajib menaati peraturan hukum untuk memperoleh keadilan
selama diselenggarakannya perlindungan konsumen. Tak hanya itu,
negara juga turut berperan dalam memberikan jaminan kepastian
hukum.14

2.4. Hak dan Kewajiban Perlindungan Konsumen


2.4.1. Hak Konsumen
Berdasarkan Undang-undang Perlindungan Konsumen Pasal 4, hak-hak
konsumen terdiri dari:
1. “Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang atau jasa.
2. Hak untuk memilih barang atau jasa serta mendapatkan barang atau
jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan.

“14 Maharani, A., & Dzikra, A. D, “Fungsi Perlindungan Konsumen Dan Peran Lembaga
Perlindungan Konsumen Di Indonesia: Perlindungan, Konsumen Dan Pelaku Usaha (Literature
Review)”, Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi Vol.2 No.6, 2021, hal.662-663.

8
3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang atau jasa.
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang atau jasa
yang digunakan.
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta
tidak diskriminatif.
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi atau penggantian
apabila barang atau jasa yang diterima tidak sesuai perjanjian dan
tidak sebagaimana mestinya.
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peratudan perundang-undangan
lainnya”.15
2.4.2. Kewjiban Konsumen
Sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Konsumen Pasal 5,
kewajiban yang harus dipenuhi oleh konsumen meliputi:
1. “Membaca atau mengikuti perunjuk informasi dan prosedur
pemakaian atau pemanfaatan barang atau jasa demi keamanan dan
keselamatan.
2. Beritikad bak dalam melakukan transaksi pembelian barang atau jasa.
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang dipakai.
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan
konsumen secara patut.”

15
Maharani, A., & Dzikra, A. D, “Fungsi Perlindungan Konsumen Dan Peran Lembaga
Perlindungan Konsumen Di Indonesia: Perlindungan, Konsumen Dan Pelaku Usaha (Literature
Review)”, Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi Vol.2 No.6, 2021, hal.663.”

9
2.5. Peranan Lembaga Pengawasan Perlindungan Konsumen
Lembaga perlindungan konsumen memiliki peranan yng sangat diperlukan
oleh seluruh masyarakat. Peranannya diakui memiliki pelang untuk bisa
berperan aktif dalam tujuan untuk mencapai perlindungan konsumen. Peranan-
peranan yang dilakukan berdasarkan undang-Undang Perlindungan Konsumen
Pasal 44 terdiri dari:
1. “Menyebarkan informasi dalam rangka meningkatkan kesadaran atas
hak dan kewajiban dan kehati-hatian konsumen dalam mengkonsumsi
barang atau jasa.
2. Memberikan nasehat kepada konsumen yang memerlukannya.
3. Bekerjasama dengan instansi terkait dalam upaya mewujudkan
perlindungan konsumen.
4. Membantu konsumen dalam memperjuangkan haknya, termasuk
menerima keluhan atau pengaduan konsumen.
5. Melakukan pengawasan bersama pemerintah dan masyarakat
terhadap pelaksanaan perlindungan konsumen.”16

“16 Maharani, A., & Dzikra, A. D, “Fungsi Perlindungan Konsumen Dan Peran Lembaga
Perlindungan Konsumen Di Indonesia: Perlindungan, Konsumen Dan Pelaku Usaha (Literature
Review)”, Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi Vol.2 No.6, 2021, hal.664”

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpuan
Berdasarkan oembahasan yang telah dijelaskan, maka dapat disimpulkan
bahwa saat ini perlindungan konsumen dalam era digitalisasi menjadi salah satu
masalah yang cukup serius dan membutuhkan perhatian lebih banyak dari
masyarakat. masyarakat juga harus mewaspadai beberapa ancaman seperti
penyebaran dan penyalahgunaan data pribadi dari orang-orang yang sengaja
untuk meraup keuntungan dari data-data yang telah tersebar tersebut.

3.2. Saran
Untuk melindungi data pribadi, masyarakat bisa melakukan upaya
perlindungan cara mengubah sandi secara berkala, tidak memberikan akses data
pribadi kepada orang lain dan tidak mengumbar data-data yang bersifat privasi
agar terhindar dari penyalahgunaan data tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Agibalova, E., Ilovaysky, I., Kayl, Y., & Usanova, V. (2021). Consumer
protection in the digital environment. In SHS Web of Conferences (Vol.
109, p. 01002). EDP Sciences.
Babayev, J. (2023). Safeguarding Consumer Rights in the Digital Age:
Challenges and Strategies. Uzbek Journal of Law and Digital Policy,
1(1).
Chawla, N., & Kumar, B. (2022). E-commerce and consumer protection in
India: the emerging trend. Journal of Business Ethics, 180(2), 581-604.
Christover, D., Hidayattulah, A. S., & Mawarni, I. (2023). Penerapan Konsep-
Konsep Digitalisasi dalam Pelayanan Publik di Kantor Desa Manunggal
Jaya Kecamatan Tenggarong Seberang Kabupaten Kutai Kartanegara.
Journal of Research and Development on Public Policy, 2(2), 199-214.
Fista, Y. L., Machmud, A., & Suartini, S. (2023). Perlindungan Hukum
Konsumen Dalam Transaksi E-Commerce Ditinjau Dari Perspektif
Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Binamulia Hukum, 12(1),
177-189.
Gaganis, C., Galariotis, E., Pasiouras, F., & Staikouras, C. (2020). Bank profit
efficiency and financial consumer protection policies. Journal of
Business Research, 118, 98-116.
Howells, G. (2020). Protecting consumer protection values in the fourth
industrial revolution. Journal of Consumer Policy, 43(1), 145-175.
Kuusisto, M. (2017). Organizational effects of digitalization: A literature
review. International journal of organization theory and behavior,
20(03), 341-362.
Maharani, A., & Dzikra, A. D. (2021). Fungsi Perlindungan Konsumen Dan
Peran Lembaga Perlindungan Konsumen Di Indonesia: Perlindungan,
Konsumen Dan Pelaku Usaha (Literature Review). Jurnal Ekonomi
Manajemen Sistem Informasi, 2(6), 659-666.

12
Parviainen, P., Tihinen, M., Kääriäinen, J., & Teppola, S. (2017). Tackling the
digitalization challenge: how to benefit from digitalization in practice.
International journal of information systems and project management,
5(1), 63-77.
Poliakh, S., & Alikariyev, N. (2017). Evaluation Quality of Consumer
Protection by Financial Markets Services.
Priliasari, E. (2023). PERLINDUNGAN DATA PRIBADI KONSUMEN
DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE. Jurnal Rechts Vinding: Media
Pembinaan Hukum Nasional, 12(2).
Rösner, A., Haucap, J., & Heimeshoff, U. (2020). The impact of consumer
protection in the digital age: Evidence from the European Union.
International Journal of Industrial Organization, 73, 102585.
Sadriwala, K. F., & Younes, S. E. (2018). Consumer Protection in Digital Age.
Pacific Business Review International, 10(11), 59-65.
Sinaga, N. A., & Sulisrudatin, N. (2018). Pelaksanaan Perlindungan Konsumen
di Indonesia. Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, 5(2).

13

Anda mungkin juga menyukai