Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ETIKA DAN HUKUM BISNIS


“HUKUM PERLINDUNGAN KOMSUMEN”
Dosen Pengampu:
SARI RATNA DEWI, S,H., M,H

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

ANCA (231140001)
NUR ALISA (231140003)
HERAWATI (231140002)
ALVIANSYAH (231140003)

BISNIS DIGITAL
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan

nafas kehidupan, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan tema

”Hukum Perlindungan Konsumen”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Hukum

Bisnis.Dalam makalah ini membahas tentang hukum perlindungan konsumen dan bagaimana

perlindungan terhadap konsumen itu sendiri .

Akhirnya kami sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan

penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami sendiri dan khususnya

pembaca pada umumnya.Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat kami

harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan

pada waktu mendatang.

Palopo, 11 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1


A. Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3
A. Pengertian dan Dasar ............................................................................................................... 3
B. Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen .............................................................................. 4
C. Hak dan Kewajiban Konsumen ............................................................................................... 6
D. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha........................................................................................... 8
E. Perbuatan yang Dilarang Bagi Pelaku Usaha .......................................................................... 9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................... 10
Kesimpulan ............................................................................................................................ 10
B. Saran ...................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Latar belakang hukum perlindungan konsumen berkaitan erat dengan evolusi pasar dan

perkembangan ekonomi di berbagai negara. Pada awalnya, konsumen memiliki sedikit

perlindungan terhadap praktik bisnis yang tidak adil. Seiring dengan pertumbuhan industri dan

perdagangan, serta meningkatnya kompleksitas produk dan jasa, muncul kebutuhan untuk

melindungi konsumen dari praktik bisnis yang merugikan mereka.

Pada abad ke-20, banyak negara mulai menyadari pentingnya melindungi hak-hak konsumen.

Beberapa peristiwa sejarah seperti Revolusi Industri, Perang Dunia I, dan Perang Dunia II

memainkan peran penting dalam membentuk pandangan terhadap perlindungan konsumen. Pada

masa ini, pemerintah mulai memberlakukan regulasi untuk melindungi konsumen dari produk

yang tidak aman dan praktik bisnis yang menipu.

Selain itu, gerakan konsumen yang aktif juga berperan dalam mendorong pembentukan

undang-undang perlindungan konsumen. Organisasi konsumen dan aktivis mulai mengadvokasi

hak-hak konsumen, mendesak pemerintah untuk mengesahkan undang-undang yang melindungi

konsumen dari produk yang cacat, praktik harga yang tidak wajar, doplppan informasi yang

menyesatkan.

Secara umum, latar belakang hukum perlindungan konsumen mencakup kesadaran akan

kebutuhan melindungi konsumen, perubahan sosial dan ekonomi yang membutuhkan regulasi

yang lebih ketat dalam transaksi bisnis, serta pengaruh dari gerakan konsumen yang

memperjuangkan hak-hak konsumen. Semua faktor ini bersama-sama membentuk dasar filosofis

dan hukum dalam perlindungan konsumen yang kita kenal saat ini.
B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang diangkat dan dibahas berdasarkan latar belakang tersebut
adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana asas-asas hukum membentuk landasan hukum dalam perlindungan konsumen?
2. Apa tujuan dari perlindungan konsumen menurut hukum dan bagaimana tujuan tersebut
tercermin dalam regulasi yang ada?
3. Apa saja hak-hak dasar yang dimiliki oleh konsumen berdasarkan hukum perlindungan
konsumen?
4. Bagaimana kewajiban-kewajiban konsumen diatur dalam hukum perlindungan konsumen
dan apa implikasinya terhadap transaksi konsumen sehari-hari?
5. Apa hak-hak yang dimiliki oleh pelaku usaha dalam konteks perlindungan konsumen?
6. Bagaimana kewajiban-kewajiban pelaku usaha diatur untuk melindungi konsumen dan
mendukung keadilan dalam transaksi bisnis?
7. Apa jenis perbuatan yang dilarang oleh hukum perlindungan konsumen dan apa
hukumannya bagi pelaku usaha yang melanggarnya?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini antara lain:

1. Pendidikan dan Pemahaman: Menyampaikan informasi tentang hak dan kewajiban

konsumen, aspek hukum perlindungan konsumen, dan solusi bagi masalah yang mungkin

dihadapi konsumen

2. Peningkatan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran pembaca, baik konsumen maupun

pelaku usaha, tentang pentingnya menghormati hak konsumen dan menjalankan bisnis

dengan integritas tinggi.

3. Menyajikan Informasi Terpercaya: Menyediakan informasi akurat dan berbasis fakta untuk

mendukung pengambilan keputusan yang cerdas oleh konsumen dan pelaku usaha.

4. Menginspirasi Pemikiran Kritis: Merangsang pemikiran analitis dan diskusi yang kritis

mengenai isu-isu perlindungan konsumen dalam masyarakat.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Dasar

Perlindungan konsumen adalah upaya untuk melindungi dan memastikan hak-hak

konsumen dalam bertransaksi atau menggunakan produk dan jasa Perlindungan konsumen

mengacu pada serangkaian kebijakan, undang-undang, dan tindakan yang dirancang untuk

melindungi hak-hak konsumen dalam transaksi jual beli barang dan jasa. Hal ini

melibatkan peningkatan kesadaran konsumen, penegakan hukum terhadap praktik bisnis

yang tidak etis, serta memastikan produk dan layanan yang aman dan berkualitas.

Sejarah perlindungan konsumen dapat ditelusuri kembali ke abad ke-19 ketika

undang-undang pertama kali diperkenalkan untuk melindungi konsumen dari produk

makanan dan obat-obatan yang tidak aman di Amerika Serikat. Namun, gerakan

perlindungan konsumen modern dimulai pada abad ke-20, terutama setelah Perang Dunia

II. Pasca Perang Dunia II, negara-negara mulai menyadari pentingnya melindungi

konsumen dari praktik bisnis yang merugikan.

Perlindungan konsumen mengacu pada serangkaian kebijakan, undang-undang,

dan tindakan yang dirancang untuk melindungi hak-hak konsumen dalam transaksi jual

beli barang dan jasa. Hal ini melibatkan peningkatan kesadaran konsumen, penegakan

hukum terhadap praktik bisnis yang tidak etis, serta memastikan produk dan layanan yang

aman dan berkualitas.

Pada tahun 1962, Amerika Serikat meluncurkan Gerakan Perlindungan Konsumen

Modern dengan meratifikasi Consumer Bill of Rights oleh Presiden John F. Kennedy.

Deklarasi ini menetapkan hak-hak dasar konsumen, termasuk hak mendapatkan informasi
yang jujur, hak memilih, hak aman, dan hak didengar.

Di tingkat internasional, Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

mengadopsi Pedoman Perlindungan Konsumen pada tahun 1985. Pedoman ini

memberikan kerangka kerja untuk perlindungan konsumen di seluruh dunia dan

mendorong negara-negara anggota untuk mengembangkan kebijakan perlindungan

konsumen yang efektif.

Sejak saat itu, banyak negara telah mengadopsi undang-undang perlindungan

konsumen yang mengatur berbagai aspek transaksi komersial, termasuk informasi produk,

label, iklan, dan hak konsumen dalam mengajukan keluhan serta mendapatkan ganti rugi.

Penting untuk mencatat bahwa perkembangan dalam teknologi, terutama internet

dan perdagangan elektronik, telah memberikan tantangan baru dalam perlindungan

konsumen, memicu pembaharuan dalam undang-undang dan regulasi untuk memastikan

bahwa konsumen juga dilindungi dalam lingkungan digital yang berkembang pesat.

B. Asas dan Tujuan Perlindungan Konsumen

Asas perlindungan konsumen adalah dasar dalam perlindungan konsumen yang

diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Berikut adalah lima asas

perlindungan konsumen yang relevan menurut Pasal 2 UU 8/1999:

1. Asas manfaat: Setiap upaya dalam penyelenggaraan perlindungan harus memberikan

manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara

keseluruhan.

2. Asas keadilan: Menciptakan keseimbangan antara kepentingan konsumen, pelaku

usaha, dan pemerintah, baik dalam hal materiil maupun spiritual.

3. Asas keseimbangan: Mencakup aspek kepentingan seluruh pihak yang terlibat dalam

transaksi atau kegiatan ekonomi.


4. Asas keamanan dan keselamatan konsumen: Menjamin keamanan dan keselamatan

konsumen dalam menggunakan barang dan jasa.

5. Asas kepastian hukum: Memastikan bahwa baik pelaku usaha maupun konsumen

tunduk pada hukum dan mendapatkan perlakuan yang adil.

Asas-asas ini bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dan jaminan

terpenuhinya hak-hak konsumen. Dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen, asas-

asas ini harus diterapkan secara seimbang dan proporsional untuk menciptakan

keseimbangan antara hak dan kewajiban antara pelaku usaha dan konsumen.

Tujuan perlindungan konsumen adalah untuk meningkatkan kesadaran,

kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri dan menjaga hak-hak

konsumen dalam bertransaksi atau menggunakan produk dan jasa. Perlindungan konsumen

di Indonesia diatur oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999, yang mengatur hak dan

kewajiban konsumen serta pelaku usaha. Tujuan utama perlindungan konsumen meliputi:

1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk

melindungi diri.

2. Mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari

ekses negatif pemakaian barang dan/atau jasa.

3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan

menuntut hak-haknya sebagai konsumen.

4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian

hukum, keterbukaan informasi serta akses untuk memperoleh informasi.


5. Melaporkan kepada penyidik umum apabila terjadi pelanggaran tertentu dalam

undang-undang.

6. Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis dari konsumen tentang

terjadi pelanggaran terhadap perlindungan konsumen.

7. Melakukan penelitian dan pemeriksaan sengeketa perlindungan konsumen.

8. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap

perlindungan konsumen.

9. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidaknya kerugian pihak konsumen.

10. Memberitahukan informasi mengenai perlindungan konsumen kepada konsumen.

Dalam menjelaskan tujuan perlindungan konsumen, negara, seperti Indonesia,

harus menjamin kepastian hukum untuk konsumen dan menciptakan lingkungan yang

sehat antara pelaku usaha dan konsumen.

C. Hak dan Kewajiban Konsumen

Hak dan kewajiban konsumen adalah isu penting yang perlu dipertimbangkan

dalam bertransaksi dan hubungan antara konsumen dan pelaku usaha. Berikut adalah

beberapa hak dan kewajiban yang dimiliki oleh konsumen berdasarkan Pasal 4 dan 5 UU

Perlindungan Konsumen:

a. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang da

b. n/atau jasa.

c. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa

tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.

d. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian, apabila


barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak

sebagaimana mestinya.

e. Hak untuk mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan

nilai tukar barang dan/atau jasa.

Kewajiban konsumen adalah bagian dari hak dan kewajiban yang dimiliki oleh

konsumen dalam bertransaksi dengan pelaku usaha. Berikut adalah beberapa kewajiban

konsumen yang perlu diperhatikan:

1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau

pemanfaatan barang dan atau jasa demi.

2. Melaporkan tindakan konsumen yang beritikad tidak baik kepada pelaku usaha dan

pemerintah.

3. Membayar harga barang dan/atau jasa yang telah disepakati.

4. Tidak melakukan tindakan yang merugikan kepentingan pelaku usaha atau

konsumen lain.

5. Menggunakan barang dan/atau jasa sesuai dengan peruntukannya.

6. Tidak melakukan tindakan yang merugikan keselamatan dan kesehatan diri

sendiri, orang lain, atau lingkungan.

7. Memperhatikan dan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Dalam menjalankan hak dan kewajibannya, konsumen dapat mengajukan sengketa

ke Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).


D. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha

Pelaku usaha memiliki hak dan kewajiban dalam menjalankan usahanya, terutama

dalam hal perlindungan konsumen. Hak dan kewajiban pelaku usaha diatur dalam Pasal 6

dan 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Hak pelaku

usaha meliputi:

a. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai

kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.

b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beriktikad

tidak baik.

c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum

sengketa konsumen.

d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian

konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan

e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Kewajiban Pelaku Usaha:

1. Beritikad baik dalam melakukan atau menjalankan usahanya Pasal.

2. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai produk.

3. Memberikan jaminan atas barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.

4. Menjamin keamanan suatu produk agar tidak menimbulkan kerugian bagi

konsumen.

5. Menjamin hak konsumen dalam hal transaksi pembelian barang atau jasa.

6. Menjamin hak konsumen untuk mendapatkan informasi yang benar, jelas, dan

jujur mengenai produk.


7. Menjamin hak konsumen untuk mendapatkan perlindungan hukum atas hak

kekayaan intelektual yang dimilikinya.

Dalam menjalankan aktivitas usahanya, pelaku usaha harus memperhatikan rambu-

rambu penyelenggaraan aktivitas usaha yang memiliki daya saing kompetitif dan

bertanggung jawab. Pelaku usaha juga harus memahami dan melaksanakan kewajiban serta

hak yang dimilikinya, serta tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh undang-undang.

E. Perbuatan yang Dilarang Bagi Pelaku Usaha

Pelaku usaha seharusnya menghindari perbuatan yang melanggar etika bisnis,

termasuk penipuan, manipulasi pasar, monopoli yang merugikan persaingan, diskriminasi

pekerja, dan pelanggaran hak konsumen. Selain itu, tindakan korupsi, pencucian uang, dan

pelanggaran hukum lainnya juga harus dihindari. Pematuhan terhadap regulasi dan etika

bisnis dapat mendukung keberlanjutan usaha dan membangun reputasi yang baik.

Perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha menurut Undang-undang Perlindungan

Konsumen (UUPK) Nomor 8 Tahun 1999[1]. Beberapa contoh perbuatan yang dilarang

meliputi:

1. Larangan dalam memproduksi atau memperdagangkan barang atau jasa tidak

sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dalam ketentuan Perundang-undangan.

2. Larangan dalam menawarkan atau mempromosikan produk secara tidak benar,

menyesatkan dan/atau menampilkan kesan seolah-olah.

3. Larangan dalam mengelabui/menyesatkan konsumen saat melakukan obral atau

lelang.

4. Larangan bagi pelaku usaha periklanan dalam memproduksi atau menjual produk.

Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar


pengadilan berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa. Pelaku usaha yang

melanggar dalam perbuatan yang dilarang mungkin akan mengalami sanksi atau hukuman

dari pemerintah.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dalam menjalankan fungsi perlindungan konsumen, pemahaman terhadap asas-

asas dan tujuan yang mendasarinya sangat penting. Asas-asas seperti asas manfaat,

keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum,

menjadi landasan yang harus dipegang teguh. Tujuan perlindungan konsumen, baik secara

nasional maupun internasional, adalah meningkatkan kesadaran dan kemandirian

konsumen, melindungi hak-hak mereka, dan menciptakan keseimbangan dengan pelaku

usaha.

Hak dan kewajiban konsumen adalah elemen kunci yang perlu dipahami dalam

konteks perlindungan konsumen. Konsumen memiliki hak atas kenyamanan, keamanan,

dan keselamatan, serta hak untuk mendapatkan informasi yang benar dan jujur. Sementara

itu, kewajiban konsumen mencakup tanggung jawab dalam menggunakan produk atau jasa

sesuai peruntukannya, membayar harga sesuai kesepakatan, dan mematuhi regulasi yang

berlaku.

Pelaku usaha juga memiliki hak dan kewajiban yang harus dijalankan dengan

penuh tanggung jawab. Hak-hak pelaku usaha mencakup hak untuk menerima pembayaran

sesuai kesepakatan dan perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak
baik. Di sisi lain, kewajiban pelaku usaha mencakup memberikan informasi yang benar,

jujur, dan jelas mengenai produk, serta menjamin keamanan produk yang dihasilkannya.

B. Saran

Adapun saran-saran dalam penulisan makalah ini adalah, yaitu :

1. Penguatan Pendidikan Konsumen: Perlu adanya upaya lebih lanjut dalam

meningkatkan pendidikan dan pemahaman konsumen terkait hak dan kewajiban

mereka. Kampanye edukasi dapat dilakukan untuk memberikan informasi yang

lebih luas kepada masyarakat.

2. Peningkatan Pengawasan: Pemerintah perlu meningkatkan pengawasan terhadap

pelaku usaha untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi perlindungan

konsumen. Ini melibatkan peningkatan kegiatan inspeksi dan penindakan terhadap

pelanggaran yang terdeteksi.

3. Inovasi dalam Perlindungan Konsumen Digital: Seiring dengan perkembangan

teknologi, perlindungan konsumen dalam transaksi digital perlu diperkuat.

Penyesuaian undang-undang dan regulasi untuk melibatkan lingkungan digital

menjadi aspek krusial.

4. Penelitian dan Pemantauan Kontinu: Pemantauan terhadap perkembangan dalam

perilaku konsumen dan strategi bisnis pelaku usaha perlu terus dilakukan.

Penelitian dapat membantu dalam menyesuaikan regulasi sesuai dengan dinamika

pasar.

5. Stimulasi Etika Bisnis: Mendorong pelaku usaha untuk mengadopsi etika bisnis

yang tinggi melalui insentif dan penghargaan dapat membantu membangun

lingkungan bisnis yang lebih adil dan berkelanjutan.


Melalui pemahaman yang mendalam terhadap hak dan kewajiban konsumen, serta peran

yang harus dimainkan oleh pelaku usaha, diharapkan masyarakat dapat terlindungi secara

efektif dalam bertransaksi, sehingga menciptakan keadilan dan keseimbangan dalam

ekosistem bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

Arfana, N. T. (2022, Maret Selasa). Ungkit Kembali Kasus Grab, Zico Leonard Uji UU Perlindungan
Konsumen. Diambil kembali dari https://www.mkri.id/:https://www.mkri.id/index.php?id=18045&p
age=web.Berita

Astuti. (2023, Februari Kamis). Hak dan Kewajiban Pelaku usaha. Diambil kembali dari
https://lexmundus.com/: https://lexmundus.com/articles/hak-dan-kewajiban-pelaku-usaha/

Cahya Dicky Pratama, S. G. (2020, Desember Kamis). Cahya Dicky Pratama, Serafica Gischa. Diambil
kembali dari https://www.kompas.com/:https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/31/14291216
9/hak-dan-kewajiban-konsumen

Disperindag. (2021, Desember Senin). PERLINDUNGAN KONSUMEN MENURUT UU NO 8 TAHUN 1999.


Diambil kembali dari https://disperindag.sumbarprov.go.id/:https://disperindag.sumbarprov.go.id/de
tails/news/9218

Hukumonline, T. (2023, Juni Jumat). Asas Perlindungan Konsumen dan Tujuan Perlindungannya. Diambil
kembali dari https://www.hukumonline.com/: https://www.hukumonline.com/berita/a/asas-
perlindungan-konsumen-dan-tujuannya-lt623bc8fd4931f/

Issha Harruma, N. N. (2022, Februari Kamis). Perbuatan yang Dilarang bagi Pelaku Usaha. Diambil kembali
dari https://nasional.kompas.com/:https://nasional.kompas.com/read/2022/02/17/02150041/perbuata
n-yang-dilarang-bagi-pelaku-usaha

Renata Christha Auli, S. (2022, Juli Rabu). 3 Prinsip dan 5 Asas Hukum Perlindungan Konsumen. Diambil
kembali dari https://konsumencerdas.id: https://konsumencerdas.id/klinik-hukum/3-prinsip-dan-5-
asas-hukum-perlindungan-konsumen/ulasan-lengkap

Renata Christha Auli, S. (2022, Juli Kamis). Hak dan Kewajiban Konsumen serta Pelaku Usaha yang Perlu
Diketahui. Diambil kembali dari https://www.hukumonline.com/:https://www.hukumonline.com/kli
nik/a/hak-dan-kewajiban-konsumen-serta-pelaku-usaha-yang-perlu-diketahui-lt62e27b1d9c927/

Renata Christha Auli, S. (2022, Juli Kamis). Hak dan Kewajiban Konsumen serta Pelaku Usaha yang Perlu
Diketahui. Diambil kembali dari https://www.hukumonline.com/:https://www.hukumonline.com/kli
nik/a/hak-dan-kewajiban-konsumen-serta-pelaku-usaha-yang-perlu-diketahui-lt62e27b1d9c927/

Rizeki, D. N. (2023, Januari Kamis). Kewajiban Pelaku Usaha. Diambil kembali dari https://majoo.id/:
https://majoo.id/solusi/detail/hak-dan-kewajiban-pelaku-usaha

Rizeki, D. N. (2023, Januari Kamis). Wajib Tahu: Peraturan Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha. Diambil
kembali dari https://majoo.id/: https://majoo.id/solusi/detail/hak-dan-kewajiban-pelaku-usaha

Sari, A. M. (2023, Juli Selasa). Perlindungan Konsumen: Pengertian, Tujuan dan Asasnya. Diambil kembali
dari https://fahum.umsu.ac.id: https://fahum.umsu.ac.id/perlindungan-konsumen-pengertian-tujuan-
dan-asasnya/

Anda mungkin juga menyukai