Anda di halaman 1dari 19

Tinjauan Hukum Nasional dan Internasional terhadap

Monisme dan Dualisme terhadap fasilitas Lembaga


pemasyarakatan

Sandy Kurnia Christmas, S.H., M.H.

AGUNG ANUGRAH HIDAYAWAN 2002021013

ILMU HUKUM, UNIVERSITAS OSO

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................................3

C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................5

A. Teori Monisme dan Dualisme.................................................................................................5

1. Teori Monisme...............................................................................................................5

2. Teori Dualisme...............................................................................................................5

B. Pemenuhan Hak akan pemberian Fasilitas di Beberapa Negara di Dunia...............................6

C. Pemenuhan Hak akan pemberian Fasilitas di Indonesia........................................................11

BAB III PENUTUP........................................................................................................................13

A. Kesimpulan............................................................................................................................13

B. Saran......................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penjara pada dasarnya merupakan tempat bagi para pelaku kejahatan


yang berfungsi untuk mengembalikan sifat manusiawi seseorang menjadi lebih
baik pada masa yang akan datang. Penjara dikategorikan ke dalam tingkat
keamanan yang berbeda. Fasilitas Tingkat I yang Aman menampung narapidana
yang lebih mudah dikelola dalam jaringan (Meskipun mereka mungkin telah
melakukan kejahatan dengan kekerasan) (Potabuga, Pidana Penjara Menurut
KUHP, 2012 )1. Penjara atau rumah tahanan dengan Tingkat V di negara bagian
yang menimbulkan masalah manajemen maksimum, adalah risiko keamanan
maksimum, atau keduanya. Pentingnya pabrik fisik fasilitas pemasyarakatan apa
pun untuk memenuhi tujuan tertentu telah lama diakui. Secara historis, fasilitas
pemasyarakatan telah menjadi ekspresi arsitektural dari filosofi persaingan
penahanan waktu itu.

Pada abad ke-18, ketika penahanan dilembagakan sebagai bentuk utama


hukuman di masyarakat barat, penjara itu sendiri menjadi sarana hukuman.
Sebagai metode hukuman yang berlaku, desain pemasyarakatan yang dibangun
khusus mencerminkan pola hukuman mereproduksi cita-cita kesunyian dan
intimidasi yang ditegakkan. Gerakan reformasi penjara di akhir abad ini dan awal
abad ke-19 juga diikuti oleh konsep desain berorientasi reformasi, dengan sistem
yang terpisah dan sunyi. Selama dua dekade terakhir, di tengah pertumbuhan
populasi penjara di seluruh dunia, nilai arsitektur pemasyarakatan sebagai katalis
untuk hasil positif telah mendorong arsitek berpikiran maju untuk menilai kembali
model klasik, memikirkan kembali desain penjara dan bereksperimen dengan
konsep spasial inovatif yang tertanam dengan teori-teori dari sosiologi, psikologi,

1
Potabuga, R. (2012 ). Pidana Penjara Menurut KUHP. Lex Crimen Vol.I, No.4, 80-81

1
dan bahkan ekologi. Ini lebih baik menyelaraskan bentuk fisik fasilitas penjara
dengan konsep perawatan manusiawi dan memprioritaskan rehabilitasi narapidana
dan integrasi yang sukses (Coyle, 2007)2.

Di Indonesia, peningkatan kejahatan disebabkan banyak hal sangat sering


terjadi. Tabel dibawah ini menunjukkan data dalam Lembaga pemasyarakatan
atau penjara, meliputi anggota yang bertugas, jumlah narapidana, kapasitas
penjara dari tahun 2013-2017 (Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, 2017 )3 .

2
Coyle, A. G. (2007, November 14). PRISON. Retrieved from
https://www.britannica.com/: https://www.britannica.com/topic/prison

3
Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. (2017 ). PERATURAN
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11
TAHUN 2017 TENTANG GRAND DESIGN PENANGANAN OVERCROWDED PADA
RUMAH TAHANAN NEGARA DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN. BERITA NEGARA
REPUBLIK INDONESIA, 20.

2
Tabel diatas menunjukkan bahwa peraturan-peraturan yang berlaku di
Indonesia mengenai ketaatan dalam melakukan suatu kegiatan atau usaha masih
belum terwujud ke dalam benak masyarakat secara keseluruhan, sehingga
sebagian besar masyarakat menghalalkan segala cara – termasuk kejahatan –
untuk dapat menghidupi dirinya dan keluarganya sendiri. Pada tahun 2016-2017,
ini menjadi tahun yang tidak masuk akal dalam hal penimbunan banyak
narapidana lebih dari 50%. Hal ini disebabkann tempat dan fasilitas yang tidak
memadai dan juga manajemen petugas di dalam penjara kurang terkoordinir. Oleh
karena itu, dalam penelitian ini saya akan menganalisis bagaimana pemenuhan
hak akan fasilitas termasuk bacaan dan media lainnya terhadap narapidana di
beberapa negara di dunia dan dapat membandingkan dengan keadaan Lembaga
pemasyarakatan di Indonesia dalam rangka mencapai kesejahteraan dalam strategi
hukum, baik bagi narapidana maupun dari pihak pemerintah pada masa Pandemi
Virus Corona (Mazrieva, 2020)4.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas di sub bab sebelumnya, maka saya
menemukan rumusan masalah, yaitu sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan teori monisme dan dualisme serta bagaimana
perbandingan di antara kedua teori tersebut ?
2. Bagaimana penerapan hukum Internasional dalam hukum Nasional
berdasarkan praktik beberapa negara, khususnya praktik yang berlaku di
Inggris dan Amerika?
3. Bagaimana hubungan antara hukum nasional dan hukum internasional
berdasarkan praktik Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Dasar 1945 ?
4
Mazrieva, E. (2020, March 26). Cegah Perebakan Virus Corona di Penjara, Napi Perlu
Dibebaskan Lebih Dini? Retrieved from https://www.voaindonesia.com/:
https://www.voaindonesia.com/a/cegah-perebakan-virus-corona-di-penjara-napi-perlu-
dibebaskan-lebih-dini-/5345598.html

3
C. Tujuan Penelitian

1. Menjelaskan pemenuhan fasilitas termasuk bacaan dan media lainnya


terhadap narapidana di beberapa negara di dunia
2. Mengetahui makna dari teori monisme dan teori dualisme serta bagaimana
perbandingan antara teori monism dan teori dualisme
3. Menguraikan pemenuhan fasilitas termasuk bacaan dan media lainnya
terhadap narapidana di Indonesia dan memahami tanggapan dan kebijakan
pemerintah dalam mencapai keberhasilan strategi hukum terhadap polemik
penimbunan narapidana dalam penjara di Indonesia

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Monisme dan Dualisme

1. Teori Monisme

Paham monisme berdasarkan pemikiran bahwa seluruh hukum yang


mengatur kehidupan manusia merupakan suatu kesatuan. Artinya hukum
nasional dan Hukum Internasional merupakan dua bagian dari satu kesatuan
yang lebih besar yaitu hukum yang mengatur kehidupan manusia. Namun ada
persoalan hirarkhie dalam pandangan ini yang menyebabkan timbulnya dua
pandangan berbeda dalam paham monisme ini. Di satu pihak menganggap
bahwa hukum nasional lebih utama atau tinggi kedudukannya daripada
Hukum Internasional, sedangkan di pihak lain menganggap Hukum
Internasional lebih tinggi daripada hukum nasional.

2. Teori Dualisme

Teori dualisme pernah sangat berpengaruh di Jerman dan Italia yang


dipelopori oleh Triepel dan Anzilotti, yang juga merupakan pemuka aliran
positivisme. Menurut paham dualisme ini, hukum nasional dan Hukum
Internasional merupakan dua sistem atau perangkat hukum yang terpisah satu
sama lainnya. Adapun alasan mereka berpendapat demikian, diantaranya
adalah:

a. Hukum nasional dan Hukum Internasional mempunyai sumber yang


berbeda; Hukum nasional bersumber kepada kemauan atau kehendak
negara, sedangkan Hukum Internasional bersumber kepada kemauan
atau kehendak bersama masyarakat negara.
b. Hukum nasional dan Hukum Internasional mempunyai subjek hukum
yang berbeda; Subjek hukum nasional adalah orang perorangan, baik

5
dalam hukum perdata maupun dalam hukum pidana, sedangkan subjek
Hukum Internasional adalah negara.
c. Hukum nasional dan Hukum Internasional mempunyai struktur tata
hukum yang berbeda; (Unimal, -)

B. Pemenuhan Hak akan pemberian Fasilitas di Beberapa Negara di Dunia

Sistem pemasyarakatan tidak hanya menjadikan narapidana sebagai objek


melainkan juga subjek yang tidak berbeda dari manusia lainnya sewaktu waktu
dapat melakukan kesalahan atau kekhilafan yang dapat dikenakan pidana,
sehingga tidak harus diberantas, karena yang harus diberantas adalah faktor-faktor
yang dapat dikenakan pidana pemidanaan sebagai upaya untuk menyadarkan
warga binaan pemasyarakatan agar menyesali perbuatannya, dan
mengembalikannya menjadi warga masyarakatan yang baik taat pada hukum,
menjunjung tinggi nilai-nilai moral, sosial dan keagamaan sehingga tercapai
kehidupan masyarakat yang aman, tertib dan damai.

Pemenuhan terhadap hak – hak warga binaan pemasyarakatan ini,


terutama dalam hal hak mendapatkan pelayanan kesehatan sering tidak dapat
terlaksana dengan baik atau sesuai dengan standar pelayanan yang seharusnya
oleh mereka yang memiliki kewenangan, terutama petugas pemasyarakatan yang
mempunyai peranan penting sebagai komponen utama yang melakukan
pembinaan dengan berpedoman pada sistem pemasyarakatan. Banyak faktor yang
mempengaruhi pemberian hak-hak warga binaan pemasyarakatan yang tidak
dapat terpenuhi.

Dilansir dari https://www.liputan6.com/, terdapat beberapa penjara di


dunia dengan fasilitas dari terbaik hingga terburuk dan terkadang berlawanan
dengan peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia mengenai Lembaga
pemasyarakatan (Camelia, 17)5, yaitu sebagai berikut:

5
Camelia. (17, July 2008). https://www.liputan6.com/. Retrieved from 10 Penampakan
Penjara di Dunia, Mulai dari yang Mewah hingga Kumuh:
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3591612/10-penampakan-penjara-di-dunia-mulai-
dari-yang-mewah-hingga-kumuh

6
 Penjara Aranjuez, Spanyol

Dalam mengatasi cara untuk dapat bertemu dengan keluarga, Lembaga


pemasyarakatan dalam negara ini menyediakan fasilitas bagi anak-anak bayi
untuk menjalani tahun-tahun pertama mereka bersama orang tua mereka yang
dipenjara. Dilengkapi dengan kamar dengan karakter Disney di dinding, dan
area bermain anak-anak, penjara Aranjuez memberikan kesempatan kepada
orang tua yang dipenjara untuk mengalami peran sebagai orang tua di tengah
keadaan, dan orang tua bagi mereka yang terlalu muda untuk memahami
kenyataan dipenjara (Taipei Times, 2007).6

 Penjara Norgerhaven, Belanda

Di kamar setiap tahanan di penjara ini memiliki tempat tidur, lemari pakaian,
meja, kulkas dan TV dengan saluran bahasa Norwegia. Jendela memiliki
pemandangan halaman penjara atau area luar penjara. Semua sel memiliki
toilet. Di luar ruangan, penjara ini memiliki pusat kebugaran dengan berbagai
peralatan. Semua pelatihan tersedia dengan bimbingan instruktur. Narapidana
dapat melakukan latihan mereka sendiri di halaman penjara dan menggunakan
peralatan olahraga tetap. Mungkin juga untuk joging dan bermain bola basket
dan voli pantai. Tenis, bola voli, dan sepak bola juga bisa dimainkan di luar
penjara (KRIMINALOMSORGEN, 2015)7 .

 Penjara HMP Addiewell, Skotlandia

6
Taipei Times. (2007, Februari 11). Aranjuez: Spain's `five-star' prison for families.
Retrieved fromhttp://www.taipeitimes.com/:http://www.taipeitimes.com/News/editorials/
archives/2007/02/11/2003348580
7
KRIMINALOMSORGEN. (2015). Serving a sentence in Norgerhaven Prison in the
Netherlands. KRIMINALOMSORGEN, 3.

7
Penjara ini terletak di desa Addiewell, yang berada di pusat kota
Skotlandia, antara dua kota terbesar, yaitu Glasgow dan Edinburgh. Penjara
dibangun di situs yang sebelumnya dikenal sebagai karya kimia Addiewell
yang menghasilkan minyak parafin. Itu adalah situs aktif selama hampir 100
tahun, dibuka pada 1860-an dan akhirnya ditutup pada 1956. Setelah lebih dari
setengah abad ditutup, akhirnya pada 2008 penjara dibuka kembali. Addiewell
dirancang sebagai penjara "belajar", di mana pelanggar dapat mengatasi
perilaku menyinggung mereka dan keadaan yang menyebabkan mereka
dipenjara. Aspek pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan prospek
kelayakan kerja mereka, kesejahteraan mereka dan jaringan dukungan
masyarakat, yang mengarah pada pengurangan untuk dapat melakukan
kejahatan kembali.

Addiewell menyediakan 40 jam aktivitas yang bertujuan, per pelaku,


per minggu. Kegiatan ini dibagi menjadi tiga bidang utama, yaitu Belajar dan
Keterampilan, Pekerjaan dan Program Intervensi. Penjara ini juga mengadopsi
model dukungan yang efektif, di mana narapidana diidentifikasi untuk
memiliki dukungan di seluruh penjara. Mereka bertindak sebagai panutan
positif bagi sesama pelanggar dan membantu staf dalam penyampaian kelas,
program, kegiatan olahraga, layanan dukungan induksi dan pelanggar (Scottish
Prison Service, 2020)8.

 Penjara Halden, Norwegia

Merupakan penjara dengan keamanan maksimum di Halden, Norwegia.


Penjara ini memiliki tiga unit utama dan menerima tahanan dari seluruh dunia,
tetapi tidak memiliki perangkat keamanan konvensional. Penjara terbesar
kedua di Norwegia, didirikan tahun 2010 dengan fokus pada rehabilitasi;
desainnya mensimulasikan kehidupan di luar penjara. Setiap kamar tahanan di
penjara ini memiliki tempat tidur, kulkas kecil, rak buku, TV, meja dan kursi,
8
Scottish Prison Service. (2020, - -). Addiewell. Retrieved from https://www.sps.gov.uk/:
https://www.sps.gov.uk/Corporate/Prisons/Addiewell/HMP-Addiewell.aspx

8
ditambah kamar mandi pribadi termasuk shower, toilet, dan wastafel. Di
gedung sekolah ada juga toko kelontong bernama "Justisen" (Keadilan) di
mana tahanan dapat membeli apa pun yang mereka butuhkan untuk memasak
untuk diri mereka sendiri dan satu sama lain. Ada juga studio musik dengan
alat musik yang lengkap - "Catatan Pidana", taman, ruang doa, ruang olahraga,
ruang pelatihan fisik, perpustakaan, ruang komputer, dan ruang khusus
kunjungan keluarga. Sekolah menawarkan tahanan kesempatan untuk
mendapatkan pendidikan yang layak sambil menjalani hukuman mereka
(Wang, -)9..

 Penjara Champ-Dollon, Swiss

Dibuka pada tahun 1977, fungsi utama ini adalah menahan para tahanan
sebelum diadili dan dijatuhi hukuman. Jumlah narapidana terus meningkat,
yang mengarah pada masalah kronis kepadatan penduduk. 115 kebangsaan
yang berbeda diwakili di penjara pada 2010 dengan hanya 7,2% orang Swiss.
Lebih dari 60% tahanan menunggu persidangan yang telah menyebabkan
kepadatan yang signifikan dan 80% tahanan berasal dari Luar Negeri. Kamar
bersih luas dengan fasilitas dasar untuk para tahanan tanpa ada
ketidaknyamanan, Champ-Dollon surga alami bagi para korban sumpah palsu.
Ini bukan keadaan penjara sebelumnya; itu penuh sesak, dengan penyakit dan
kerusuhan dalam kondisi rendah yang sangat serius. Pada tahun 2011, dengan
dana lebih dari $ 40 juta penjara mengalami perombakan yang seperti sekarang
terlihat luas (India Times, 2015).10

 Penjara Penas Ciudad Barrios, El Salvador

9
Wang, K. E. (-, - -). Inside Norway´S Halden Prison. Retrieved from
http://www.thestoryinstitute.com/: http://www.thestoryinstitute.com/halden

10
India Times. (2015, August 23). Unique And Luxurious Prisons - Champ-Dollon Prison.
Retrieved from https://www.indiatimes.com/:
https://www.indiatimes.com/culture/travel/unique-and-luxurious-prisons-champ-dollon-
prison-298127.html

9
Dalam penjara terkumuh di negara El Salvador ini, secara eksklusif
menampung para tahanan dari geng Mara Salvatrucha, dibangun untuk 800
orang, sekarang menampung 2.500 tahanan yang menjalankan mereka sendiri
lengkap dengan toko roti dan rumah sakit. Pada bulan Agustus, El Salvador
menampung narapidana dengan jumlah kasuspembunuhan terbanyak sejak
perang saudara berdarah 12 tahun yang berakhir pada tahun 1992 (Malm,
2015)11.

 Penjara Aquin, Haiti

Disebabkan karena faktor Overcrowded di Penjara Aquin, Sebanyak 78


narapidana dari penjara telah melarikan diri dari penahanan, menurut polisi
negara itu. Para tahanan dilaporkan melarikan diri dari penjara Aquin
sementara polisi terganggu oleh protes anti-pemerintah di dekatnya. Mereka
kemudian menolak untuk kembali ke sel mereka, dan mengambil keuntungan
sementara polisi terganggu oleh demonstrasi oleh pengunjuk rasa di luar
penjara dan kantor polisi yang bersebelahan (BBC News, 2019)12 .

 Penjara Quezon City, Filipina

Berada di Timur Laut Filipina, penjara ini termasuk salah satu penjara dengan
fasilitas terburuk dan terkumuh di dunia. Sekitar 96.700 orang ditangkap
sebagai bagian dari perang narkoba semenjak era Presiden Duterte, hal ini
mengakibatkan bertambahnya tekanan pada penjara yang “Overcrowded”.
Tugas pengadilan tertinggi untuk pengurangan penghuni penjara menyesalkan
lamanya waktu yang dibutuhkan bagi terdakwa yang tidak bersalah untuk

11
Malm, S. (2015, September 6). Up close and personal with the gang members of El
Salvador: Inside the prison that is so dangerous even the guards won't go in. Retrieved
from https://www.dailymail.co.uk/: https://www.dailymail.co.uk/news/article-3224098/Up-
close-personal-El-Salvador-gangmembers-inside-prison-dangerous-guards-not-in.html
12
BBC News. (2019, February 12 ). Haiti prison break: All inmates escape from Aquin.
Retrieved from https://www.bbc.com/news/: https://www.bbc.com/news/world-latin-
america-47220832

10
dibebaskan, tidak terkecuali pada masa sekarang dimana terdapat Pandemi
Virus Corona (McKirdy, 2016)13.

Berdasarkan hal ini, saya berpendapat bahwa pada masa sekarang yang
tengah diterpa Pandemi Virus Corona ini, penjara dengan fasilitas yang menghuni
tidak akan terpengaruh oleh virus, sedangkan penjara dengan tingkat
kerumunannya tinggi dan fasilitasnya Manusia sebagai warga negara dan
makhluk sosial memerlukan manusia lain dalam keseharian yang biasanya disebut
dengan interaksi sosial. Manusia dalam berinteraksi dengan manusia lain tidak
selalu berjalan normal, akan tetapi ada benturan – benturan yang mengarah pada
pelanggaran hukum. Seseorang yang melakukan pelanggaran hukum dalam
hukum pidana akan diproses dan selanjutnya ditempatkan di LAPAS dengan
status narapidana.

LAPAS merupakan sarana untuk merubah tingkah laku Narapidana


(rehabilitasi) agar dapat berintegrasi kembali dengan masyarakat luas yang
diharapkan tidak mengulangi perbuatannya lagi. LAPAS yang dulunya disebut
penjara telah mengalami perubahan pradigma dengan memasukkan pola
pembinaan terhadap narapidana. dan narapidana sendiri telah berubah nama
menjadi warga binaan masyarakat. Menurut Sujatno perubahan perlakuan
terhadap narapidana dari sistem kepenjaraan ke sistem pemasyarakatan dengan
konsep dan pendekatan pembinaan (treatment approach) memberikan
perlindungan dan penegakan hak – hak narapidana dalam menjalankan pidananya.

C. Pemenuhan Hak akan pemberian Fasilitas di Indonesia

Penerapan pidana penjara dengan sistem pemasyarakatan telah


dilaksanakan di Indonesia sejak konsepsi perbaharuan diluangkan didalam piagam
pemasyarakatan Indonesia pada tanggal 27 april 1964 di Jakarta yang merupakan

13
McKirdy, E. (2016, August 23). Life inside the Philippines' most overcrowded jail.
Retrieved from https://edition.cnn.com/:
https://edition.cnn.com/2016/08/21/asia/philippines-overcrowded-jail-quezon-city/
index.html

11
amanat dari presiden, yang dalam point satu menyebutkan, bahwa apa yang dulu
dimaksudkan kepenjaraan telah di re tool dan diperbaharui menjadi
pemasyarakatan selaras dengan perubahan filosofinya yaitu pembinaan. Tetapi
peraturan yang digunakan adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995
Tentang Pemasyarakatan menentukan bahwa yang dimaksud dengan warga
binaan pemasyarakatan adalah meliputi narapidana, anak didik pemasyarakatan
dan klien pemasyarakatan.

Anak pemasyarakatan terdiri atas anak pidana, anak negara dan anak sipil,
sedangkan klien pemasyarakatan adalah mereka yang berada dalam bimbingan
Balai Pemasyarakatan (BAPAS) (Vide Pasal 1 angka 5, angka 8, Pasal 42 ayat (1)
UU No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan.

Fungsi sistem pemasyarakatan menyiapkan Warga Binaan


Pemasyarakatan agar dapat berintegrasi secara sehat dengan masyarakat, sehingga
dapat berperan kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung
jawab. Yang dimaksud dengan “berintegrasi secara sehat” adalah pemulihan
kesatuan hubungan Warga Binaan Pemasyarakatan dengan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas maka terpenting dalam sistem pemasyarakatan ini
adalah pola pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan.Pembinaan adalah
kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa,
intelektual, sikap dan perilaku, professional, kesehatan jasmani dan rohani
narapidana dan anak didik pemasyarakatan. Berdasarkan pengertian di atas, kita
sebagai masyarakat negara Indonesia mengetahui bahwa sistem pemasyarakatan
dibuat dengan tujuan agar pihak-pihak yang sebelumnya melakukan kejahatan
agar tidak melakukan kejahatan kembali.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan antara negara di dunia dan Indonesia, maka


dapat disimpulkan bahwa regulasi akan pemenuhan hak akan pemberian fasilitas
di negara seluruh dunia berbeda-beda berdasarkan peraturan-peraturan, perilaku
masyarakat, latar belakang masyarakat itu sendiri. bahwa pada masa sekarang
yang tengah diterpa Pandemi Virus Corona ini, penjara dengan fasilitas yang
menghuni tidak akan terpengaruh oleh virus, sedangkan penjara dengan tingkat
kerumunannya tinggi dan fasilitasnya Manusia sebagai warga negara dan
makhluk sosial memerlukan manusia lain dalam keseharian yang biasanya disebut
dengan interaksi sosial. Manusia dalam berinteraksi dengan manusia lain tidak
selalu berjalan normal, akan tetapi ada benturan – benturan yang mengarah pada
pelanggaran hukum. Seseorang yang melakukan pelanggaran hukum dalam
hukum pidana akan diproses dan selanjutnya ditempatkan di LAPAS dengan
status narapidana.

B. Saran

Oleh karena itu, saya sebagai peneliti memiliki saran untuk dapat
mencegah adanya penimbunan narapidana dan ketersediaan fasilitas bacaan dan
media lainnya di dalam Lembaga pemasyarakatan di Indonesia, yaitu sebagai
berikut :

1. Menawarkan berbagai program dan layanan berjenis rehabilitasi kepada


napi, adalah penyediaan ruang serba guna yang akan digunakan untuk
rehabilitasi, seperti ruang kelas akademik dan kejuruan, area aktivitas dan
lokakarya, ruang multi-agama dan ruang konseling untuk keduanya terapi
individu dan kelompok. Setiap desain rehabilitasi harus memaksimalkan
ruang program, untuk menghindari kegiatan dan program perawatan harus

13
bersaing untuk ruang tersebut, oleh karena itu mengurangi partisipasi
narapidana dan akses reguler ke program dan layanan.

2. Untuk mendorong sosialisasi, pergerakan, dan pengalaman perubahan


musim yang positif, pembangunan ruang serba guna harus ditata secara
spasial dalam suasana seperti kampus yang terdiri dari beberapa bangunan
yang berdiri sendiri (bukan institusi besar yang memaksakan), diorganisir
untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya bersama .

3. Transparansi anggaran dari pemerintah pusat kepada Lembaga


pemasyarakatan untuk mengubah asumsi masyarakat mengenai fasilitas
dan media pendukung lainnya yang menjadi hak narapidana tidak tersedia
dengan baik.

4. Menyediakan lingkungan penjara yang sehat dan aman

14
DAFTAR PUSTAKA

BBC News. (2019, February 12 ). Haiti prison break: All inmates escape from
Aquin. Retrieved from https://www.bbc.com/news/:
https://www.bbc.com/news/world-latin-america-47220832

Camelia. (17, July 2008). https://www.liputan6.com/. Retrieved from 10


Penampakan Penjara di Dunia, Mulai dari yang Mewah hingga Kumuh:
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3591612/10-penampakan-penjara-
di-dunia-mulai-dari-yang-mewah-hingga-kumuh

Coyle, A. G. (2007, November 14). PRISON. Retrieved from


https://www.britannica.com/: https://www.britannica.com/topic/prison

India Times. (2015, August 23). Unique And Luxurious Prisons - Champ-Dollon
Prison. Retrieved from https://www.indiatimes.com/:
https://www.indiatimes.com/culture/travel/unique-and-luxurious-prisons-
champ-dollon-prison-298127.html

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. (2017 ).


PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG
GRAND DESIGN PENANGANAN OVERCROWDED PADA RUMAH
TAHANAN NEGARA DAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA, 20.

KRIMINALOMSORGEN. (2015). Serving a sentence in Norgerhaven Prison in


the Netherlands. KRIMINALOMSORGEN, 3.

Malm, S. (2015, September 6). Up close and personal with the gang members of
El Salvador: Inside the prison that is so dangerous even the guards won't
go in. Retrieved from https://www.dailymail.co.uk/:

15
https://www.dailymail.co.uk/news/article-3224098/Up-close-personal-El-
Salvador-gangmembers-inside-prison-dangerous-guards-not-in.html

Mazrieva, E. (2020, March 26). Cegah Perebakan Virus Corona di Penjara, Napi
Perlu Dibebaskan Lebih Dini? Retrieved from
https://www.voaindonesia.com/: https://www.voaindonesia.com/a/cegah-
perebakan-virus-corona-di-penjara-napi-perlu-dibebaskan-lebih-dini-/
5345598.html

McKirdy, E. (2016, August 23). Life inside the Philippines' most overcrowded
jail. Retrieved from https://edition.cnn.com/:
https://edition.cnn.com/2016/08/21/asia/philippines-overcrowded-jail-
quezon-city/index.html

Potabuga, R. (2012 ). Pidana Penjara Menurut KUHP. Lex Crimen Vol.I, No.4,
80-81.

Potabuga, R. (2012 ). PIDANA PENJARA MENURUT KUHP. Lex Crimen


Vol.I, No.4 , 80-81.

Rumbaut, R. G. (2015). Assimilation of Immigrants. INTERNATIONAL


ENCYCLOPEDIA OF SOCIAL AND BEHAVIORAL SCIENCES
ARTICLE, 2.

Scottish Prison Service. (2020). Addiewell. Retrieved from


https://www.sps.gov.uk/:
https://www.sps.gov.uk/Corporate/Prisons/Addiewell/HMP-
Addiewell.aspx

Sunyoto, D. (2013). Metodologi Penelitian Akuntansi . Bandung: PT. Refika


Aditama Anggota Ikapi.

Taipei Times. (2007, Februari 11). Aranjuez: Spain's `five-star' prison for
families. Retrieved from http://www.taipeitimes.com/:

16
http://www.taipeitimes.com/News/editorials/archives/2007/02/11/2003348
580

Unimal. BAB IV : HUBUNGAN HUKUM NASIONAL DENGAN HUKUM


INTERNASIONAL. Retrieved from Repository Unimal:
http://repository.unimal.ac.id/2103/1/Bab%204.pdf

Wang, K. E. Inside Norway´S Halden Prison. Retrieved from


http://www.thestoryinstitute.com/halden

17

Anda mungkin juga menyukai