Disusun oleh:
Gifvents
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Indonesia Adalah Negara Hukum
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Hukum Dan Kekuasaan. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang negara hukum bagi para
Penulis mengucapkan terima kasih kepada 1) Prof. Dr. Aidul Fitriciada Azhari,
SH.,M.Hum, 2) Dr. Muh. Akbar, SH.,MH dan 3) Dr. Ardin, SH.,MH. Sebagai dosen
pengampu mata kuliah. Juga kepada teman pasca sarjana ilmu hukum yang telah
menjadi partner yang baik dalam bergai diskusi ilmiah di kelas, baik dilakukan secara
daring dengan menamanfaatkan jaringan online maupun yang dilakukan secara luring
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
Penulis
Penulis Gifvents
No. Stbk : 20.2.09.02.013
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
B. Penerapan Prinsip Hak Asasi Manusia Dalam Negara Hukum Di Indonesia .... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
berbangsa dan bernegara. Hal itu menunjukkan bahwa betapa sentralnya posisi
khususnya dalam rangka mengatur kehidupan suatu negara menjadi lebih baik.
Hukum menjadi sesuatu yang sangat urgen untuk menata kehidupan manusia.
Bahkan pada zaman Yunani Kuno, konsepsi negara hukum sudah mulai
memandang negara hukum sebagai salah satu pembahasan yang cukup menarik
serta diprediksi akan menjadi diskusi menarik di kemudian hari. Hal itu pun
terbukti bahwa saat ini, konsep negara hukum selalu saja mendapat porsi
Hanya saja, pada saat awal munculnya pembahasan negara hukum, konsep
dimaksud masih hanya ditujukan sebatas upaya atau perjuangan dalam rangka
tentang negara hukum ketika itu masih hanya terbatas pada upaya
1
mengendalikan pergerakan kekuasaan raja yang begitu besar. Kala itu,
kekuasaan suatu negara selalu bertumpu pada raja, sehingga kemudian sangat
maka upaya membatasi kekuasaan raja menjadi sangat urgen demi masa depan
dan eksisnya suatu negara. Tanpa adanya pembatasan kekuasaan raja, maka
menjadi sangat sulit untuk mengontrol jalannya pemerintahan. Oleh sebab itu,
kekuasaan para penguasa serta dalam rangka menjaga dan melindungi hak asasi
manusia 1
umumnya konsepsi tentang negara hukum selalu berkiblat pada dua tradisi
hukum yang berbeda, yaitu common law system dan civil law system. Kedua
sistem hukum tersebut menggunakan istilah yang berbeda pula, yaitu rechtsstaat
dan the rule of law. Rechtsstaat diketaui muncul sebagai upaya menentang
absolutism raja atau penguasa, yang sifatnya revolusioner dan bertumpu pada
sistem hukum kontinental yang disebut civil law system. Sedangkan the rule of
atas sistem hukum commn law system. Kedua sistem hukum dimaksud pada
prinsipnya mengarah pada satu pemahaman dan pemaknaan utama, yaitu negara
1
. Haposan Siallagan. “Penerapan Prinsip Negara Hukum Di Indonesia”. Vol 18 No 2 Edisi Juli
2016. Medan. Fakultas Hukum Universitas HKBP; hlm. 133
2
efektif dalam menata kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun demikian,
negara itu sendiri, serta adanya peradilan administrasi. Adapun the rule of law
adanya persamaan kedudukan di hadapan hukum (equility before the law) serta
adanya jaminan perlindungan hak asasi manusia. 2 Dalam UUD 1945 konsep
Sistem Pemerintahan Negara Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 secara jelas menyatakan
B. Rumusan Masalah.
Indonesia.?
konsep negara hukum dan reformasi dibidang hukum sebagai sebagai teori
dan prakteknya.
2
. Janpatar Simamora.”Tafsir Makna Negara Hukum Dalam Prespektif Undang-Undang Dasar
1945”. Vol 14 No 3, Edisi September 2014. Medan: Fakultas Hukum HKBP; hlm. 550
3
2. Untuk penerapan prinsip-prinsip negara hukum di Indonesia.?
1. Bagi ilmu pengetahuan, yaitu diharapkan hasil penulisan ini dapat berguna
D. Kerangka Teori
(hukum) yang baik yang disebut dengan istilah nomoi”. Kemudian ide tentang
negara hukum populer pada abad ke-17 sebagai akibat dari situasi politik di
hukum, yaitu sistem Eropa Kontitenal dengan istilah Rechtsstaat dan sistem
Immanuel Kant dan Frederich Julius Stahl. Menurut Stahl konsep ini tandai
oleh empat unsur pokok: 1) pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi manusia;
4
administrasi negara yang bertugas menangani kasus perbuatan melanggar
A.V. Dicey (Inggris). Menurut A.V. Dicey. Konsep Rule of law ini
rights).
adalah negara yang menolak melepaskan kekuasaan tanpa kendali. Negara yang
pola hidupnya berdasarkan hukum yang adil dan demokratis. Kekuasaan negara
3
. Aidul Fitriciada Azhari. “Negara Hukum Indonesia. Dekolonisasi dan rekonstruksi Tradisi”. Vol
19 No 4. Edisi Oktober 2012. Surakarta. Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah; hlm. 492
4
. Titik Triwulan Tutik. “Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen
UUD 1945”. Jakarta. Prenada Media. 2010. hlm. 34
5
. I Dewa Gede Atmadja, “ Teori Kontitusi & Konsep Negara Hukum”. Malang: Setara Press.
2015. hlm. 122
5
BAB II
PEMBAHASAN
mencatat empat syarat negara hukum secara formal yang menjadi kewajiban kita
peradilan administrasi. 6
subtansi dasar yaitu ; 1) adanya paham konstitusi dan 2) sistem demokrasi atau
kedaulatan rakyat.
6
. Moh. Mahfud. MD. “Politik Hukum di Indonesia”. Depok. PT. Rajagrafindo Persada. 2009. hlm
220
7
. Ibid, hlm, 56
6
K.C Wheare F.B.E seperti yang dikutip Juniarto mengatakan :
jika berbicara dengan cermat dan tepat adalah kumpulan hukum, lembaga,
sistem umum dan masyarakat setuju untuk diperintah menurut sistem itu.
berupa UUD atau UU dan ada yang tidak tertulis yang berupa “usages,
8
. Suparto. “Pemisahan Kekuasaan, Konstitusi dan Kekuasaan Kehakiman Yang Independen”. Vol
4 No. 1. Edisi Oktober 2016. Riau. Fakultas Hukum Universitas Islam. Hlm. 117
7
Berdasarkan dengan keberdaaan konstitusi dalam suatu negara Lord
penguasa.
3. Adanya keinginan dari pembentuk negara yang baru untuk menjamin tata
bagian.
8
presiden hanya dapat mengeluarkan peraturan, kalau ini mempunyai
9
landasan pada UUD, atau merupakan penerusan dari padanya.
(governed).
kesamaan hak dan kewajiban negara serta perlindungan di dalam hukum dan
merujuk pada aturan dasar yang berlaku (konstitusi) bukan kekuasaan yang
9
Ibid, hlm, 90
9
demikian demokrasi langsung merupakan satu-satunya demokrasi yang tepat
(benar). 10
kata berasal dari bahasa Yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat
(penduduk suatu tempat) dan “cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan
10
. Ibid, hlm 136
10
ditangan rakyat mengandung tiga pengertian, yaitu: pemerintahan dari
bersifat bebas dari intervensi pihak lain; (3) mempunyai dukungan luas
Indonesia.
di Indonesia tidak lepas dari perdebatan sengit antara kelompok yang tidak
11
. Ibid. hlm 214
11
menyetujui bahwa ketentuan tentang Ham dituangkan dalam konstitusi yang
dalam hal ini diwakili oleh Soekarno dan Soepomo dan kelompok yang
Indonesia yang akan didirkan adalah negara gotong royong yang menolak
kosntitusi tetapi dengan rumusan yang simpel, tidak eloboratif dan perlu diatur
dengan Wet Belanda, dimuat beberapa hak asasi, tetapi dalam Wet itu diadakan
memperoleh jaminan yang sama dengan hak asasi golongan pertama. Wet-wet
tersebut antara lain dalam pasal 1 ”Wetboek Strafrecht voor Nederlands Indie”
yang memuat asas “Nullum poena sine lege” yaitu orang (golongan pertama)
12
. Janpatar Simamora. “Perlindungan Hak Memilih Sebagai Hak Konstitusi Warga
Negara”. Vol 6 No 2, Edisi Agustus 2013. Medan: Fakultas Hukum HKBP;hlm 372
12
hanya dapat dituntut untuk dihukum berdasarkan alasan bahwa ia melanggar
Dalam konstitusi RIS 1949 yang ditetapkan 14 Desember 1949, hak asasi
mendapat tempat yang penting yaitu, dalam Bab V Pasal 7 sampai Pasal 33,
Pasal-pasal yang memuat hak asasi manusia, yang meliputi hak asasi manusia terhadap
Yang termasuk hak asasi manusia terhadap manusia diantaranya adalah; Pasal 7
ayat (1), pengakuan tiap-tiap nilai manusia sebagai pribadi terhadap undang-undang.
Ayat (2) asa persamaan terhadap undang-undang Ayat 3 dan 4, berisi terjaminya
perlindungan hukum yang sama. Pasal 8, berisi perlindungan terhadap diri dan harta.
Pasal 9, memuat hak-hak kebebasan bergerak dan memilih tempat tinggal dalam
teritorium negar adan hak masuk keluar dengan bebas di wilayah itu. Pasal 10,
bahwa kemauan rakyat adalah dasar kekuasaan pernguasa. Disamping dalam konstitusi
1950, hak asasi manusia juga terdapat dalam hasil karya konstituante Bandung, yaitu
pada bagian VII tentang hak-hak asasi serta kewajiban warga negara, Bagian II tentang
13
UUD 1945 Pra-Amandemen terususn atas pembukaan dan batang tubuh yang terdiri
dari 37 Pasal, empat peraturan peralihan, dua aturan tambahan dan penjelasan. Hak
Hak asasi manusia dalam pembukaan UUD 1945 terangkum dalam tiap alinea. Pada
alinea I, pada hakikatnya merupakan pengakuan akan adanya kebebasan untuk merdeka
(freedom of be free), pengakuan akan perikemanusiaan adalah inti dari hak asasi
manusia.
Alinea II, disebutkan Indonesia sebagai negara yang adil, kata sifat adil
menunjukkan asalah satu tujuan dari negara hukum untuk mencapai atau mendekat
keadilan. Apabila prinsip negara hukum ini betul-betul dijalankan, maka hak asasi
supaya terjelma kehidupan bangsa Indonesia yang bebas. Hal ini sebagai pengakuan dan
Alinea IV, meneguhkan pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi dalam segala
Dalam batang tubuh UUD 1945 terdapat 7 Pasal yang mengatur langsung hak
asasi manusia. Meskipun hanya 7 pasal, namun pasal-pasal tersebut merupakan hal-hal
pokok. Pasal 27, mengenai hak tentang persamaan dalam hukum dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan. Pasal 27 Ayat (1) menyebutkan bahwa segala warga negara
bersamaan kedudukan dalam hukum. Prinsip persamaan didalam hukum ini hampir
dengan prinsip equality before the law, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan warga,
14
Pasal 27 Ayat (2)menghendaki bahwa negara berhak atas penghidupan yang layak bagi
secara lisan maupun tulisan. Ketiga hak asasi ini adalah hak-hak yang sangat penting
dalam suatu negara demokrasi. Kebebasan berserikat tidak akan ada artinya jika ada
kebebasan untuk mengeluarkan pendapat. UUD 1945 sendiri menyebutkan hal itu
harus diatur dalam undang-undang. Pemerintah dan DPR menyusun UU No.03 Tahun
oleh pemerintah tidak boleh dikaitkan dengan program partai tersebut yang akan
mendukung atau beroposisi dengan pemerintah, jadi partai bebas menentukan sikap.
Pasal 29, tentang kemerdekaan untuk memeluk agama., Pada ayat (2) disebutkan bahwa
masing dan beribadat menurut agamanya. Namun ayat ini ditafsirkan sehbungan ayat
(1) yang menyatakan bahwa negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi
kebebasan tersebut adalah dalam hubunganya dengan agama yang memcayai Ke-esaan
Tuhan.
ketentuan ini tertuang dalam UU No 12 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Pasal 32, tentang perlindungan yang bersifat kultural.Pasal 33, tentang hak-hak
Berkaitan dengan hal tersebut dalam hal perlindungan HAM amandemen UUD
1945 memberikan jaminan yang lebih komprehensip. Hal ini berbeda dengan UUD
15
1945 pra-amandemen yang memuat pasal-pasal HAM secara garis besar saja UUD
1945 pasca-amandemen selain memuat pasal-pasal HAM secara garis besar, juga
memberikan bab khusus yang mengakomodasi tentang aturan HAM yaitu pada Bab XA
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang peradilan HAM dan kini dengan
amandemen memasukan HAM dalam bab tersendiri didalam UUD 1945, hukum
nasional indonesia mengenai HAM sudah memasuki babak baru dalam abad ke-21, ini
yaitu menuju babap peradaban tertinggi dalam kehidupan umat manusia. Hal ini
menunjukkan bahwa sejak saat ini, pemerintah dan bangsa Indonesia sudah mengakui
dan menghormati serta menjungjung tinggi HAM dan pelaksanaannya dalam konteks
13
. Ibid. Hlm 294-296
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
prinsip hak asasi manusia dalam negara hukum di Indonesia dapat diambul
kekuasaan para penguasa dalam rangka menjaga dan melindungi hak asasi
manusia.
jaminan yang jauh lebih komprehensif dan memberikan dasar konstitusi bagi
B. Saran.
17
DAFTAR PUSTAKA
I Dewa Gede Atmadja,. Teori Kontitusi & Konsep Negara Hukum. Malang: Setara
Press. 2015.
Titik Triwulan Tutik,. Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen
Mahfud. MD. Politik Hukum di Indonesia. Depok. PT. Rajagrafindo Persada. 2009
Hukum HKBP;
HKBP;
18