Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Hubungan Negara hukum dan hak asasi manusia”

Dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan

Dosen : Budi Hartono,M.Pd

Oleh :
Kelompok 1
1. Adiansa ( 232711040085)
2. Amelia ( 232711040080)
3. AniMarwati ( 232711040009)
4. Asih ( 232711040052)
5. Asih Lestari (232711040084)
6. Asnawati ( )
7. Asti Mutiara Septiana (232711040020 )
8. Winda

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AN NUR

LAMPUNG

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, segala puji kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Tuhan seru sekalian
alam atas segala rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Hubungan Negara Hukum dengan Hak Asasi Manusia”.

Penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak atas penyusunan makalah ini, penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan
yang begitu besar. Semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah
yang lebih baik lagi ke depannya. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan
dan kesalahan, namun tak ada gading yang tak retak, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................................i

Daftar Isi........................................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 1
C. Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 1
D. Metode Penyusunan ……………………………………………………… 1

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum dan Hak Asasi Manusia ................................................ 2


B. Hubungan Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia...................................... 5

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................... 7
B. Saran............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada dasarnya, konsep negara hukum merupakan terjemahan dari istilah yang berbeda,
yakni rechsstaat dan rule of law. Paham rule of law bertumpu pada sistem hukum Anglo
Saxon atau Common Law System, sedangkan paham Rechsstaat bertumpu pada Civil Law System atau
Eropa Kontinental. Paham Rechsstaat diterapkan di negara-negara Eropa seperti Belanda, Jerman,
Prancis. Sedangkan paham Rule of Law diterapkan di negara Inggris dan Amerika Serikat.

Berdasarkan perbedaan dan karakteristik kedua konsep negara hukum tersebut, terdapat persyaratan bagi
negara hukum dikatakan sebagai Rechtsstaat atau Rule of Law.

Walaupun kedua konsep berbeda, namun terdapat persamaan dari Rechtsstaat dan Rule of Law, yakni
keduanya sama-sama mengakui kedaulatan hukum atau supremasi hukum. Keduanya juga memiliki
tujuan yang sama, yakni melindungi individu dari pemerintah atau penguasa yang sewenang-wenang

B. Rumusan Masalah

1. Kaitan antara Hak Asasi Manusia dengan Negara Hukum

C. Maksud dan Tujuan

1. Maksud

Untuk memberikan pengertian kepada mahasiswa dan masyarakat pada umumnya tentang
pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan Kaitan antara Hak Asasi Manusia dengan Negara
Hukum

2. Tujuan

1. Agar mahasiswa memahami dan mampu memahami Kaitan antara Hak Asasi Manusia dengan
Negara Hukum
2. Agar mahasiswa memahami pengertian Hak Asasi Manusia dan pengertian dari Negara Hukum

D. Metode Penyusunan Makalah

Makalah ini disusun dengan mengambil data dan informasi dari internet.
BAB II.
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

1. Negara Hukum

Konsep gagasan, cita, atau ide negara hukum berkaitan dengan ‘rechtsstaat’ dan ‘the rule of law’.
Ia juga berkaitan dengan konsep nomocracy yang berasal dari nomos dan cratos. Nomos berarti norma,
sedangkan cratos berarti kekuasaan.
Secara historis, istilah negara hukum telah lama dikenal dan dianut oleh berbagai negara sejak abad ke
XVIII. Istilah tersebut populer digunakan pada sekitar abad XIX sampai dengan abad XX.

Faktor penentu dalam penyelenggaraan kekuasaan adalah norma atau hukum. oleh sebab itu,
istilah nomokrasi memiliki kaitan erat dengan ide kedaulatan hukum atau prinsip hukum sebagai
kekuasaan tertinggi.

Di Indonesia sendiri, istilah negara hukum telah digunaka sejak negara ini memproklamirkan diri
sebagai negara yang merdeka. Pernyataan negara hukum Indonesia ini dapat dilihat dalam Penjelasan
Umum UUD 1945, butir I tentang Sistem Pemerintahan.

Dalam Penjelasan Umum UUD 1945 dinyatakan dengan Indonesia adalah negara yang berdasar
atas hukum (rechtstaat) dan bukan berdasar atas kekuasaan belaka (machtstaat). Penyebutan kata
rechtstaat dalam penjelasan umum tersebut menunjukkan bahwa konsep rechtstaat memberikan inspirasi
bahkan mengilhami pendirian para proklamator dan pendiri negara Indonesia, meskipun tidak harus serta
merta menyamakan antara konsep rechtstaat dengan konsep negara hukum Indonesia. Sebab antara
keduanya sangat berbeda filosofi maupun latar belakang budaya masyarakatnya.
Dalam pandangan Johan Nasution, negara hukum merupakan sebuah negara yang penyelenggaraan
kekuasaan pemerintahannya didasarkan atas hukum. Sementara itu, Jimly Asshiddiqie, negara hukum
didefinisikan sebagai bentuk negara yang unik karena seluruh kehendak didasarkan atas hukum.

Negara hukum menurut F.R Bothlingk adalah “De taat waarin de wilsvrijheid van gezagsdragers
is beperkt door grenzen van recht” (negara, dimana kebebasan kehendak pemegang kekuasaan dibatasi
oleh suatu kehendak hukum).
Sementara itu, pemegang kekuasaan dibatasi dengan “Enerzijds in een binding van rechter administatie
aan de wet, anderjizds in een begrenzing van de bevoegdheden van de wetgever”, (disatu sisi keterikatan
hakim dan pemerintah terhadap undang-undang, dan disisi lain pembatasan kewenangan oleh pembuat
undang-undang).
Konsep negara hukum pertama kali dikemukakan oleh Plato. Baginya, penyelenggaraan
pemerintah yang baik, yakni negara yang diperintah dengan konstitusi dan berkedaulatan hukum. Hal
tersebut dipertegas oleh Aristoteles bahwa yang memerintahkan dalam negara bukanlah manusia,
melainkan pikiran yang adil dan kesusilaan yang menentukan baik buruknya suatu hukum.

Negara hukum disebut (recht staat), sedangkan negara kekuasaan disebut dengan (macht staat)
negara hukum adalah negara yang bertujuan untuk menyelenggrakan ketertiban umum,yakni tata tertib
yang umunya berdasarkan hukum.
Negara hukum dalam pandangan F.R Bothing didefinisikan sebagai kekuasaan pemegang kekuasaan yang
di batasai oleh hukum,lebih lanjut di sebut bahwa dalam rangka merealisir pembatasan pemegang
kekuasaan tersebut,maka di wujudkan dengan cara pembuatan undang-undang.

Soepomo dalam bukunya berjudul “Undang-Undang Dasar sementara Republik Indonesia”


menyebutkan istilah negara hukum menjamin adanya tertib hukum dalam masyrakat yang artinya
memberi perlindungan hukum pada masyarakat :antara hukum dan kekuasaan ada hubungan timbal balik.

A.Hamid S. Attamimi berpendapat bahwa negara hukum (rechstaat) secara sederhana adalah
negara yang menempatkan hukum sebagai dasar kekuasaan negara dan penyelenggaraan kekuasaan
tersebut dalam segala bentuknya dilakukan dibawah kekuasaan hukum.
Menurut Philipus M. Hadjon, ide rechsstaat cenderung ke arah positivisme hukum yang membawa
konsekuensi bahwa hukum harus dibentuk secara sadar oleh badan pembentuk undang-undang.

2. Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia merupakan hak yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap
individu di bumi. Setiap orang wajib menjaga, melindungi serta menghormati haknya setiap orang.

HAM juga telah diatur dalam undang-undang nomer 39 tahun 1999, menjelaskan bahwa hak asasi
manusia merupakan seperangkat haknya telah melekat pada setiap individu sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan wajib dijunjung tinggi, dihormati dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang.

Hak-hak tersebut antara lain haknya untuk hidup, keamanan, tidak diganggu, kebebasan dari
perbudakan serta penyiksaan. Jika seseorang atau sekelompok orang tidak memberikan hak semestinya
terhadap seseorang atau sekelompok orang maka akan diberi hukum pidana penjara sementara atau paling
berat penjara seumur hidup.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, apa yang dimaksud dengan hak asasi manusia adalah
memiliki haknya untuk dilindungi secara internasional (PBB) seperti berhak buat hidup, merdeka,
kebebasan berpendapat sampai kebebasan buat memiliki.
HAM telah didapatkan setiap individu sejak dirinya lahir ke bumi dan tidak dapat diambil atau
dirampas oleh siapa saja. karena telah dilindungi juga oleh PBB dalam deklarasi PBB tanpa memandang
ras, suku bangsa, agama dan status sosial.

Macam Macam Hak Asasi

i. Personal Rights
Personal rights adalah setiap orang memiliki kebebasan untuk berpendapat, bebas untuk memeluk agama
apapun, dibebaskan untuk beribadah menurut keyakinannya masing-masing dan diberikan kebebasan
untuk berorganisasi atau berserikat.

2. Property Rights
Property rights (hak asasi ekonomi) merupakan pemberian kebebasan untuk memiliki sesuatu, bebas
untuk menjual serta membeli sesuatu barang atau jasa, serta bebas untuk mengadakan suatu perjanjian
kontrak dan memiliki pekerjaan.

3. Rights of Legal Equality


Rights of legal equality berkaitan dengan berhak untuk mendapatkan perlakuan atau pengayoman sama
sesuai dengan keadilan hukum. Semua akan dilihat sama pada mata hukum.

4. Political rights
Political rights merupakan hak asasi manusia memberikan Anda kesempatan untuk bebas berpolitik.
Memiliki berhak sama untuk ikut serta dalam pemerintahan, pemilihan umum, mendirikan partai politik
dan mengajukan petisi kritis serta saran.

5. Social cultural rights


Hak asasi manusia social cultural rights berkaitan dengan dibebaskannya setiap orang untuk memilih
pendidikan yang diinginkannya, pemberian haknya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan serta
mengembangkan kebudayaan.

6. Procedural rights
Terakhir, setiap individu berhak untuk mendapatkan perlakukan mengenai tata cara peradilan serta
perlindungan hukum oleh pemerintah. Setiap orang memiliki hak asasi manusia berhak mendapatkan
perlakuan adil dalam penggeledahan, penangkapan serta pembelaan hukum.

B. HUBUNGAN NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


Negara hukum dan hak asasi manusia memiliki hubungan yang erat dan saling mendukung. Negara
hukum merupakan salah satu syarat bagi terwujudnya hak asasi manusia, sebab tanpa adanya supremasi
hukum dan konstitusionalisme, hak-hak dasar warga negara tidak akan terjamin dan terlindungi dari
penyalahgunaan kekuasaan oleh penguasa. Sebaliknya, hak asasi manusia merupakan salah satu tujuan
dari negara hukum, sebab tanpa adanya pengakuan dan penghormatan terhadap hak-hak dasar setiap
manusia, negara hukum tidak akan memiliki legitimasi dan kredibilitas sebagai penyelenggara kekuasaan
yang adil dan demokratis.

Negara hukum dan hak asasi manusia juga memiliki beberapa prinsip bersama yang menjadi landasan
bagi keduanya, seperti:

 Prinsip kedaulatan rakyat, yaitu prinsip bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan
rakyat berhak menentukan nasibnya sendiri melalui mekanisme demokrasi.
 Prinsip pemisahan kekuasaan, yaitu prinsip bahwa kekuasaan negara dibagi menjadi tiga cabang
yang saling independen dan saling mengawasi, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
 Prinsip checks and balances, yaitu prinsip bahwa setiap cabang kekuasaan memiliki fungsi
pengawasan dan pembatasan terhadap cabang kekuasaan lainnya agar tidak terjadi penyalahgunaan
atau monopoli kekuasaan.
 Prinsip rule of law, yaitu prinsip bahwa hukum merupakan dasar dan batas bagi penyelenggaraan
kekuasaan negara dan semua orang tunduk pada hukum yang sama tanpa membedakan kedudukan
atau status.
 Prinsip perlindungan hak asasi manusia, yaitu prinsip bahwa negara berkewajiban untuk
menghormati, melindungi, dan memenuhi hak-hak dasar setiap manusia tanpa diskriminasi.

Tantangan Dan Prospek Negara Hukum Dan Hak Asasi Manusia


Meskipun konsep negara hukum dan hak asasi manusia telah berkembang secara luas di dunia, masih
banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh keduanya. Beberapa tantangan dan hambatan tersebut
antara lain:

 Adanya negara-negara yang tidak mengakui atau mengimplementasikan konsep negara hukum dan
hak asasi manusia secara penuh, seperti negara-negara otoriter, totaliter, atau militeristik yang
menindas hak-hak warga negaranya.
 Adanya konflik-konflik politik, sosial, ekonomi, budaya, atau agama yang mengancam stabilitas
dan keamanan negara-negara hukum dan hak asasi manusia, seperti terorisme, separatisme,
fundamentalisme, atau radikalisme yang merusak nilai-nilai demokrasi dan toleransi.
 Adanya perubahan-perubahan global yang menimbulkan dampak-dampak negatif bagi negara-
negara hukum dan hak asasi manusia, seperti globalisasi, liberalisasi, digitalisasi, atau krisis
lingkungan yang menimbulkan masalah-masalah baru seperti ketimpangan sosial, pelanggaran
privasi, cybercrime, atau bencana alam.
 Adanya ketidaksesuaian antara norma-norma hukum nasional dengan norma-norma hukum
internasional yang mengatur tentang negara hukum dan hak asasi manusia, seperti adanya
perbedaan interpretasi, implementasi, atau penegakan hukum antara negara-negara yang berbeda
sistem hukumnya.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya-upaya bersama dari berbagai pihak yang
terlibat dalam penyelenggaraan negara hukum dan hak asasi manusia. Beberapa upaya tersebut antara
lain:

 Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan memperjuangkan nilai-
nilai negara hukum dan hak asasi manusia melalui pendidikan, sosialisasi, advokasi, atau gerakan
sosial.
 Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar lembaga-lembaga negara dalam menjalankan
fungsi-fungsi konstitusionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip negara hukum dan hak asasi
manusia, seperti eksekutif, legislatif, yudikatif, komisi negara, lembaga swadaya masyarakat, atau
media massa.

 Meningkatkan kerjasama dan harmonisasi antara hukum nasional dan hukum internasional dalam
mengatur tentang negara hukum dan hak asasi manusia, seperti meratifikasi dan
mengimplementasikan konvensi-konvensi internasional yang relevan, mengadopsi atau
menyesuaikan standar-standar internasional dalam hukum nasional, atau berpartisipasi dalam
mekanisme-mekanisme internasional seperti pengadilan internasional atau komisi hak asasi
manusia.
 Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan
negara hukum dan hak asasi manusia, seperti meningkatkan pendidikan dan pelatihan hukum bagi
para pejabat negara, hakim, pengacara, penegak hukum, aktivis, atau jurnalis.

BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan

Negara hukum dan hak asasi manusia merupakan konsep yang saling berkaitan dan saling
membutuhkan. Keduanya merupakan asas dan tujuan bagi penyelenggaraan kekuasaan negara yang adil
dan demokratis. Keduanya juga menghadapi tantangan dan hambatan yang memerlukan upaya-upaya
bersama untuk mengatasinya. Keduanya juga memiliki prospek dan harapan untuk terus berkembang dan
berkontribusi bagi kesejahteraan dan kemajuan umat manusia.

2. Saran

Hendaknya di setiap satuan pendidikan tetap memberikan penjelasan yang terperinci terkait
dengan Negara hukum dan Hak Asasi Manusia

DAFTAR PUSTAKA
https://www.hukumonline.com/klinik/a/hubungan-hak-asasi-manusia-dengan-negara-hukum-
lt62de41f0efd5f/

https://www.gramedia.com/literasi/negara-hukum/

https://umsu.ac.id/hak-asasi-manusia/

https://an-nur.ac.id/blog/negara-hukum-dan-hak-asasi-manusia-konsep-sejarah-hubungan-dan-
tantangan.html

Anda mungkin juga menyukai