Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, anugerah, inayah dan nikmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tidak dapat menyusun makalah ini dengan baik. Selanjutnya, shalawat serta salam
kami lantunkan kepada Nabi Muhammad SAW agar kelak kita semua mendapatkan
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
kewarganegaraan. Di samping itu, agar para pembaca dapat memperluas ilmu tentang
Tentunya makalah ini jauh dari kata sempurna, saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan dari berbagai pihak. Semoga makalah ini bisa
Penyusun
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a ii
H u k u m
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................2
C. TUJUAN........................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................................3
A. SEJARAH PEMIKIRAN NEGARA HUKUM........................................................................3
B. ISTILAH NEGARA HUKUM.............................................................................................4
C. KONSEPSI NEGARA HUKUM.........................................................................................5
D. KONSEP NEGARA HUKUM INDONESIA.........................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN..............................................................................................................13
B. SARAN........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................15
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a iii
H u k u m
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
atas hukum telah dicantumkan dalam landasan konstitusi Indonesia, UUD 1945.
Dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat 1disebutkan bahwa "Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk Republik". Dan dalam pasal 1 ayat 3 ditegaskan lagi
Dalam dunia internasional, istilah negara hukum disebut dengan istilah "The
Rule of Law" dan ada juga yang menyebut "Goverment by Law" yang keduanya
memiliki makna yang sama yaitu negara yang berlandaskan atas hukum. Bagi
negara yang menyandang identitas sebagai negara hukum secara garis besar
Begitu juga dengan Indonesia, salah satu negara yang menyandang identitas
sebagai negara hukum memiliki ciri - ciri seperti diatas, akan tetapi Indonesia
mempunyai hal yang berbeda. Karena Indonesia memiliki landasan idiil yaitu
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a 1
H u k u m
menjalankannya berdasar konsep Pancasila. Untuk mengetahui bagaimana konsep
kami susunlah makalah ini guna memperoleh pengetahuan yang mendalam terkait
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a 2
H u k u m
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam rangka mempelajari dan memahami negara hukum baik pengertian dan
lampau, bahkan melapaui dari munculnya pembahasan tentang ilmu Negara atau
dikemukakan oleh Plato. Plato lahir dilahirkan di Athena (492 – 347 SM). Dalam
beberapa karya ilmiahnya, sedikitya ada tiga buah karya yang paling mengena
dalam hal kenegaraan. POLITEIA (The Republica ), buku pertama yang ditulis
Plato berupa suatu Negara yang ideal sekali sesuai dengan cita Negara,suatu
Negara yang bebas dari pemimpin yang rakus dan jahat, tempat keadilan
dijunjung tinggi. Latar belakang penulisan buku ini karena Plato prihatin terhadap
negaranya yang dipimpin oleh orang yang hausakan harta, kekuasaan dan gila
hormat. Namun cita negara idealnya Plato tidak pernah terlaksanakan, karena
manusia yang sempruna, bebas dari hawa nafsu yang hausa akan dunia dan
kepentingan pribadi adalah hal yang langka. Kemudian dalam buku keduanya,
mengatur warga negara, sekali lagi hanya untuk warga negara saja, karena hukum
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a 3
H u k u m
yang dibuat tentunya tidak harus berlaku bagi penguasa itu sendiri, karena
tetapi dalam bukunya yang ketiga NOMOI (The Law), Plato mengubah
merupakan salah satu kata serapan dari kosa kata bahasa Belanda, kemudian
tempat keadilan tertulis berlaku, bukanlah negara polisi atau negara militer,
tempat polisi dan prajurit memegang pemerintahan dan keadilan, bukanlah negara
kesewenang-wenangan.” 2
kepustakaan Inggris yang dalam hal ini dikemukakan oleh Sumrah dalam bukunya
(Penegakan Hak Asasi Manusia ditinjau dari pelaksanakan the rule of law) yang
dikutip oleh Azhari dalam bukunya (Negara Hukum Indonesia, Analisis Yuridis
1
)Azhari, negara hokum Indonesia (Analisis Yuridis Normatif Tentang Unsur-Unsurnya), Jakarta,
UI-PRESS, 1995, hlm 19.
2
) H. Muh Yamin, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1982,
hlm 27.
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a 4
H u k u m
“ Bagi Indonesia, istilah yang kini popular itu The Rule of Law, tidak lain isi dan
berdasarkan atas hokum. Hanya biasanya konsepsi rechtssaat dianut oleh Negara-
negara dengan undang-undang tertulis, The Ruleof law terutama dipelopori oleh
Berdasarkan dua pendapat tersebut, istilah negara hukum dapat disamakan dengan
rechsstaat ataupun rule of law, mengingat kedua istilah tersebut mempunyai arah
yang sama, yaitu mencegah kekuasaan yang absolute demi pengakuan dan
perlindungan hak asasi. Dan dari kedua istilah tersebut, istilah Negara hukum di
Indonesia lebih populer dengan istilah The Rule of Law, terkadang juga dengan
paling ideal saat ini, meskipun konsep tersebut dijalankan dengan persepsi yang
supremasi hukum. Disamping itu, istilah yang sering digunakan yaitu negara
sangat penting karena kekuasaan negara atau politik tidak terbatas (tidak absolut).
3
)Azhari, negara hukum Indonesia (Analisis Yuridis Normatif Tentang Unsur-Unsurnya),
Jakarta,UI-PRESS, 1995, hlm .
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a 5
H u k u m
politik tersebut, untuk menghindari timbulnya kewenang-wenangan dari pihak
penguasa. Oleh karena itu, dalam negara hukum, hukum memainkan peranannya
yang sangat penting, dan berada di atas kekuasaan negara dan politik. Oleh karena
itu pula muncul istilah pemerintah di bawah hukum (government under the law).
Maka terkenal lah konsep Common Law yang disebut sistem pemerintahan di
bawah hukum, bukan berdasarkan (kehendak) manusia (rule by law, bukan rule of
ini adalah istilah bahasa Belanda yang mempunyai pengertian sejajar dengan rule
of the law di negara-negara yang berlaku sistem Anglo Saxon. Dalam bahasa
Indonesia sering disebut negara hukum, atau dalam bahasa Jerman disebut juga
Diritto. Dalam hukum versi Eropa Kontinental ini, konsep Supremacy of law
rakyatnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa dalam suatu negara hukum, semua
orang harus tunduk kepada hukum secara sama, yakni tunduk kepada hukum yang
adil. Dalam hal ini konsep negara hukum sangat tidak bisa menolerir baik
4
Munir Fuady, Teori Negara Hukum Modern (Rechstaat) , Bandung, PT Refika Aditama, 2009,
hlm. 1
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a 6
H u k u m
Konsep rechsstaat menggariskan ciri-ciri :
perlindungan HAM
upaya memberikan perlindungan dari HAM yang untuk itu harus diadakan
berbeda. Pada konsep rechstaat terdapat lembaga peradilan yang berdiri sendiri
sedangkan pada konsep the rule of law tidak terdapat peradilan administrasi
sebagai lingkungan yang berdiri sendiri sebab di dalam konsep the rule of law
semua orang dianggap sama kedudukannya di depan hukum sehingga bagi warga
5
)Moh. Mahfud MD, Hukum dan Pilar-Pilar Demokrasi, Yogyakarta, Gama Media, 1999, hlm. 127
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a 7
H u k u m
Selanjutnya dalam konferensi International Commission of Jurists di
Bangkok seperti yang dikutip oleh Moh. Mahfud MD disebutkan bahwa ciri-ciri
Suatu negara rule of law atau negara hukum bagi negara hukum yang baik
hukum dalam konstitusinya. Bahkan hal tersebut merupakan hal yang paling
rakyat
menjalankan kekuasaan7
Indonesia dari belenggu jajahan bangsa asing membuktikan bahwa, sejak semula
paham negara hukum. Mulai dengan adanya landasan pokok Negara, yaitu
berdasar Pancasila atas kesepakatan Piagam Jakarta sesuai ide dari Presiden
pertama Indonesia Ir. Soekarno pada tanggal 01 juni 1945, dan landasan
konstitusional dengan UUD 1945 yang diresmikan pada tanggal 18 agustus 1945
atau tepat sehari setelah bangsa Indonesia merdeka, terlepas dari penjajahan
bangsa Indonesia sebgaia Negara hokum ini dapat dibuktikan dan dipertegas
dalam UUD 1945 dalam pasal 1 ayat 3 yang menyatakan bahwa “ Negara
Indonesia adalah Negara hukum ”. Akan tetapi konsep Negara hokum bangsa
Indonesia berbeda dengan konsep Negara hukum di beberapa daerah lain. Bangsa
hukum Anglo Saxon didasarkan pada paham liberal individualistis, maka konsep
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a 9
H u k u m
Pancasila. Perbedaannya dalam hal ini terutama terletak pada masalah kedudukan
masyarakat. Perbedaan ini terutama karena pengaruh pandangan hidup serta latar
belakang sejarah bangsa Indonesia. Karena itu, konsep negara Indonesia pun
2. Berkedaulatan rakyat;
Konsep Eropa Kontinenta, Anglo Saxon (rule of law), dan unsure Negara hukum
menurut konsep Indonesia, yaitu Negara berdasarkan atas hukum yang yang
berlandaskan pancasila;
8
) Azhari, negara hukum Indonesia (Analisis Yuridis Normatif Tentang Unsur-Unsurnya),
Jakarta,UI-PRESS, 1995, hlm 116 .
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a 10
H u k u m
1 . Pengakuan hak-hak asasi. (A) Supremacy of law. (A) Kedaulatan rakyat.
2 . Pemisaan Kekuasaan. (B) Equality before the law. (A) Hukum bersumber pada Pancasila.
3 . Pemerintahan berdasar atas undang-undang. (B) Constitution base on human right. (C) Pemerintahan berdasar atas kontitusi.
7 . Sistem MPR.
Keterangan :
B = ada dalam Negara berdasar atas hukum dengan modifikasi yang sesuai
Dari gambaran tabel diatas, konsep Negara hukum bangsa Indonesia mempunyai
ciri khusus, yaitu penerapan hukum yang berdasar atas nama Pancasila, landasan
9
) Azhari, negara hukum Indonesia (Analisis Yuridis Normatif Tentang Unsur-Unsurnya),
Jakarta,UI-PRESS, 1995, hlm 144.
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a 11
H u k u m
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
atau ilmu kenegaraan. Pemikiran terkait negara hukum untuk pertama kalinya
2. Dalam bahasa Indonesia sering disebut negara hukum, atau dalam bahasa
Jerman disebut juga dengan istilah Rechsstaat, dalam bahasa Perancis disebut
dengan istilah Stato di Diritto. Dalam hukum versi Eropa Kontinental ini,
3. konsep negara hukum atau rule of law ini dimaksudkan sebagai usaha untuk
2) Berkedaulatan rakyat;
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a 12
H u k u m
5) Kekuasaan kehakiman yang bebas dari pengaruh kekuasaan lainnya;
B. SARAN
makalah ini masih memiliki kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a 13
H u k u m
DAFTAR PUSTAKA
Unsurnya) Jakarta:UI-PRES
Refika Aditama
Media
Indonesia
K W A R G A N E G A R A A N | K o n s e p N e g a r a 14
H u k u m