Kelompok 6
Ekonomi islam 6 D
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan kebaikan dan keindahan-
Nya sehingga kita diberi kesehatan dan keakraban dalam menyusun dan menyelesaikan makalah
ini dengan baik dan benar. Dengan mata kuliah Ekonomi Digital yang membahas mengenai
Financial Technology (Fintech).
Makalah ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan semester enam pada
mata kuliah EKONOMI DIGITAL. Selain itu makalah ini disusun sebagai media pembelajaran
bagi kami, yang mana kami sangat berharap agar makalah kami ini dapat memberikan manfaat
dan ilmu bagi yang membacanya.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, dan masih
sangat banyak kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami sangat berharap bagi
siapapun yang membaca makalah ini untuk dapat memberikan kritik dan saran, agar makalah ini
dapat lebih baik lagi dan apabila dalam pembuatan makalah selanjutnya kami menjadi lebih paham
dimana letak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah. Dan apabila terdapat banyak
kesalahan kami mohon maaf sebesar-besarnya. Demikianlah kami ucapkan terimakasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................3
PENUTUP ............................................................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................... 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era ini, hampir semua kegiatan masyarakat dapat dilakukan secara online melalui
jaringan, salah satu sektor yang terdampak signifikan oleh kemajuan teknologi adalah bidang
keuangan. Dengan kemajuan teknologi di bidang keuangan, kegiatan tradisional telah
bertransformasi menjadi lebih mudah dan efisien. Masyarakat sekarang dapat mengakses kegiatan
keuangan secara online, memberikan fleksibilitas waktu dan lokasi. Prisitensi teknologi dalam
kegiatan ekonomi telah memicu perubahan perilaku masyarakat dalam berpartisipasi dalam
kegiatan ekonomi. Industri keuangan mengalami inovasi melalui munculnya sektor Financial
Technology (Fintech), yang merupakan hasil integrasi antara sistem keuangan dan teknologi. Di
Indonesia, perkembangan fintech terutama terlihat dalam inovasi layanan keuangan, termasuk
aplikasi pembayaran sebagai alat transaksi.
1
2. Bagaimana perkembangan startup fintech di Indonesia?
3. Apa saja jenis-jenis fintech?
4. Apa manfaat dan masalah fintech di Indonesia?
5. Apa saja prospek fintech di Indonesia?
6. Bagaimana fintech dalam sistem ekonomi islam ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian fintech
2. Untuk mengetahui Bagaimana perkembangan startup fintech di Indonesia
3. Untuk mengetahui Apa saja jenis-jenis fintech
4. Untuk mengetahui Apa manfaat dan masalah yang ada pada fintech di Indonesia
5. Untuk mengetahui Apa saja prospek fintech di Indonesia
6. Untuk mengetahui fintech dalam sistem ekonomi islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
Fintech, atau Inovasi Data dalam bahasa Indonesia, mengacu pada pemanfaatan inovasi
untuk sistem keuangan, penyediaan produk baru, layanan, inovasi, atau kemungkinan rencana aksi.
Dampaknya mencakup soliditas keuangan, kerangka moneter, serta produktivitas, kesempurnaan,
keamanan dan keandalan kerangka angsuran. Peningkatan kerangka inovasi dan data yang
dilanjutkan telah membawa kemajuan, khususnya di bidang inovasi moneter, untuk memenuhi
berbagai kebutuhan daerah, termasuk akses ke administrasi moneter dan penanganan pertukaran.
1. Bersifat inovatif.
2. Berpotensi berdampak pada produk, layanan, teknologi, dan/atau model bisnis finansial
yang sudah ada.
3. Memberikan manfaat bagi masyarakat.
4. Dapat digunakan secara luas.
5. Memenuhi kriteria lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Industri Financial Technology (Fintech) menjadi metode layanan jasa keuangan populer di
era digital saat ini. Pertumbuhan pembayaran digital, sebagai bagian dari sektor fintech, khususnya
mencolok di Indonesia. Harapan pemerintah dan masyarakat adalah sektor ini dapat meningkatkan
akses masyarakat terhadap layanan keuangan.
1
Hendra Kusuma and Wiwiek Kusumaning Asmoro, “Perkembangan Financial Technologi (Fintech) Berdasarkan
Perspektif Ekonomi Islam,” ISTITHMAR : Jurnal Pengembangan Ekonomi Islam 4, no. 2 (2021): 141–163.
3
Financial Technology (Fintech) merupakan perpaduan antara jasa keuangan dan teknologi
yang mengubah model bisnis dari konvensional menjadi modern. Jika sebelumnya pembayaran
memerlukan pertemuan langsung dan membawa uang tunai, kini transaksi dapat dilakukan dari
jarak jauh dengan pembayaran yang seketika dilakukan dalam hitungan detik.2
Fintech telah mengubah cara kita berinteraksi dengan keuangan, mulai dari perbankan
hingga investasi, pembayaran, pinjaman, dan asuransi. Inovasi dalam fintech mencakup
penggunaan big data untuk analisis risiko dan pemasaran yang lebih baik, penggunaan kecerdasan
buatan untuk mengotomatiskan proses bisnis, pengembangan aplikasi pembayaran digital dan
dompet elektronik untuk memfasilitasi transaksi non-tunai, serta penggunaan teknologi blockchain
untuk meningkatkan keamanan dan transparansi dalam transaksi keuangan.
Fintech memainkan peran kunci dalam inklusi keuangan dengan memberikan akses kepada
mereka yang sebelumnya sulit dijangkau oleh institusi keuangan tradisional, seperti pengguna di
daerah terpencil atau yang tidak memiliki riwayat kredit yang kuat. Meskipun menyediakan
banyak manfaat, fintech juga memunculkan beberapa tantangan, termasuk masalah privasi data,
keamanan cyber, dan regulasi yang berkembang. Seiring dengan pertumbuhan dan evolusi terus-
menerus, fintech diharapkan akan terus merubah lanskap keuangan global dan memainkan peran
yang semakin signifikan dalam ekonomi digital.
Industri olahraga di Indonesia. Sebelum akhir tahun 2018, ada 88 koordinator pindar.
Koordinator sibuk dengan kredit ke area dan pembeli yang berguna. Beberapa telah menutup
sistem biologis, yang masih dalam satu perkumpulan atau perkumpulan. Ada yang dalam sistem
2
Ilya Avianti and Triyono, Ekosistem Fintech Di Indonesia, PT. Kaptain Komunikasi Indonesia, vol. 3, 2021.
3
Bentar Kusdimanto et al., “Review Peran Inklusi Keuangan Berbasis Fintech Dan Perilaku Keuangan Untuk
Pertumbuhan Ukm,” Jurnal Publikasi Manajemen Informatika 1, no. 1 (2022): 50–60.
4
biologis terbuka, baik terbatas maupun tidak terbatas (semua orang bisa berubah menjadi rentenir
penerima kredit).
Financial technology (fintech) merupakan evolusi inovatif di sektor moneter, mulai dari
model P2P oleh Zopa pada 2004 hingga perkembangan Bitcoin oleh Satoshi Nakamoto pada 2008.
Pengaruh ide terdistribusi dari Napster pada 1999 juga memainkan peran penting dalam
pengembangan fintech.
Kemajuan yang diciptakan menyesuaikan standar jaringan PC yang diterapkan pada bidang
keuangan. Meskipun pada awalnya ide moneter P2P direncanakan untuk perusahaan baru (new
business visioner) dalam mencari pendukung keuangan untuk mendanai bisnis mereka.
Bagaimanapun, pada gilirannya, keuangan P2P memiliki anggota yang lebih loas, bukan hanya
pendukung keuangan untuk menaruh uang mereka di perusahaan baru. Dengan begitu banyak
anggota yang menambahkan uang. itu menjadi crowdfunding. sehingga penggunaan keuangan P2P
tidak terbatas pada bisnis baru, seperti yang telah dilakukan oleh organisasi Zopa di Inggris.
Teknologi Moneter mengandung dua komponen, yaitu finansial dan teknologi sehingga
cenderung diselesaikan sebagai perkembangan di bidang moneter yang mengambil sedikit inovasi
masa kini. Fintech adalah kekhasan menggabungkan jhovasi dengan elemen moneter yang
mengubah rencana aksi dan melemahkan hambatan berlalunya Fintech (financial technology) yang
ditunjukkan oleh Bank Indonesia adalah efek lanjutan dari perpaduan administrasi moneter dan
inovasi, yang dengan demikian dapat mengubah rencana aksi dari adat menjadi langsung. Menurut
National Digital Research Center (NDRC), fintech mengacu pada kemajuan di bidang administrasi
moneter atau perkembangan moneter yang diberikan sejumput inovasi masa kini atau dikenal
sebagai kemajuan dalam administrasi moneter atau kemajuan dalam administrasi moneter.
Pertukaran yang baru-baru ini dilakukan secara tatap muka dan mendapat sejumlah uang tertentu,
kini latihan ini bisa dilakukan dari jarak jauh dan cicilannya pun langsung. 4
Wilson berpendapat bahwa inovasi moneter adalah organisasi yang melibatkan inovasi
untuk membuat kesimpulan melalui administrasi moneter untuk klien. Kawai, sebagai individu
dari Financial Stability Board (FSB) mengungkapkan bahwa fintech merupakan inovasi yang
4
Silalahi, Purnama Ramadani, and Chairina. Ekonomi Digital. Medan: CV. Merdeka Kreasi
Group, 2023.
5
memberdayakan kemajuan dalam administrasi moneter. Ini membingkai alasan untuk membentuk
rencana tindakan, aplikasi, siklus dan item baru dalam administrasi moneter yang secara fisik dapat
mempengaruhi sektor dan organisasi bisnis moneter dan pengaturan administrasi moneter.
McKinsey berpendapat bahwa fintech atas kesangan lanjutan adalah bantuan moneter yang
didukung oleh kerangka komputerisasi, termasuk PDA dan web, PDA, PC, atau kartu yang
digunakan melalui perangkat lokasi ritel (POS) menghubungkan orang-orang dan organisasi ke
platform pembayaran publik canggih yang memberdayakan pertukaran yang konsisten di antara
semua pertemuan. Mackenzie memahami bahwa istilah inovasi moneter ditujukan kepada
organisasi yang bergabung dengan administrasi moneter, dengan inovasi terkini dan kreatif.
Misalnya, ada kontestan baru di pasar uang yang menawarkan produk dan aplikasi berbasis web.
Fintech, pada dasarnya, bertujuan menarik konsumen dengan produk dan layanan yang
lebih ramah pengguna, efisien, transparan, dan otomatis dibandingkan dengan yang tersedia saat
ini. Ini mencerminkan inovasi dalam industri, di mana organisasi mengadopsi perubahan untuk
meningkatkan efektivitas kerangka moneter. Sebagai bagian dari ekosistem startup, fintech
menjadi pionir dalam membentuk transformasi signifikan dalam cara masyarakat berinteraksi
dengan layanan keuangan, Fintech fokus pada peningkatan pemanfaatan inovasi untuk mengubah,
mempercepat, atau menyempurnakan berbagai aspek administrasi keuangan, termasuk teknik
pembayaran cicilan, langkah-langkah cadangan, proses cicilan, transfer toko, layanan kredit, dan
pengelolaan janji pembayaran kepada eksekutif sumber daya.
Fintech sangat penting bagi sebagian dunia start-up yang memiliki perhatian pada
perluasan pemanfaatan inovasi untuk mengubah, mempercepat atau mengasah berbagai bagian
6
administrasi moneter yang tersedia saat ini, Mulai dari teknik angsuran, gerakan cadangan, uang
muka, penggalangan dukungan, hingga sumber daya papan. Fintech di Indonesia saat ini
berkembang pesat, fintech sendiri dapat mempengaruhi kecenderungan pertukaran individu
menjadi lebih berguna dan sukses. Fintech juga membantu orang-orang dengan memperoleh akses
ke barang-barang keuangan dan bekerja pada keterampilan keuangan. Kemajuan fintech di
Indonesia yang awalnya hanya 7%, saat ini hampir mencapai 80% klien di seluruh Indonesia.
5
Christine Sant’Anna de Almeida et al., FINTECH TEKNOLOGI FINANSIAL PERBANKAN DIGITAL, Revista
Brasileira de Linguística Aplicada, vol. 5, 2016.
7
cryptocurrency, pertukarannya tidak diatur oleh operator, melainkan dilakukan
langsung antar individu. Bitcoin, sebagai bentuk uang virtual, berbeda dari uang fiat
konvensional seperti rupiah atau dollar, dan beroperasi melalui sistem jaringan
consensus menggunakan teknologi Blockchain. Blockchain mencatat transaksi uang
secara live dan transparan melalui jaringan peer-to-peer, sepenuhnya dikendalikan oleh
pengguna tanpa otoritas bank sentral. Dalam konteks Financial Technology, Bitcoin
memainkan peran penting dalam menggerakkan inovasi pembayaran, memungkinkan
transaksi bagi masyarakat tanpa akun bank.
8
pesat bisnis ini di Indonesia menarik perhatian seluruh komunitas bisnis di
negara tersebut.
Bisnis baru Fintech terdiri dari pelaku bisnis yang memiliki perkembangan dalam melayani
cicilan, administrasi permodalan (abundance board), (peminjaman), pendukung (crowdfunding),
pertukaran proteksi (pasar modal) dan administrast proteksi. Bisnis baru Fintech menawarkan jenis
bantuan moneter kepada klien yang lebih pribadi daripada organisasi keuangan biasa
Kemajuan fintech di Indonesia sudah dimulai pada tahun 2006, namun kepercayaan
terbuka terhadap organisasi fintech baru semakin berkembang sejak berdirinya Afiliasi Fintech
Indonesia (Belakang) pada bulan September 2015. Dalam kurun waktu 2006 hingga 2017, jumlah
organisasi fintech di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat besar sebesar 78%. Pada
tahun 2017, terdapat 140 organisasi fintech yang terdaftar di OJK, termasuk bank-bank milik
negara dan bank rahasia yang mengirimkan administrasi fintech unik untuk kliennya.
Sebagai bagian dari perancang inovasi, ponsel menikmati manfaat penggunaan nyata yang
mampu menyebarkan data administrasi. Administrator organisasi serbaguna memberikan
kerangka biaya minimal untuk pengembangan administrasi upaya inovasi, seperti cicilan portabel
dan perbankan portabel Schingga dengan demikian, bisnis inovasi memperluas gaji para insinyur
inovasi.
Penataan ulang kebutuhan dan pedoman inovasi bisnis baru memungkinkan organisasi
tekfin untuk memberikan lebih banyak aset moneter yang lebih bermanfaat dan lebih mudah untuk
mendapatkan layanan ini.
9
memanfaatkan teknologi baru untuk pelayanan yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih
menguntungkan. Di bidang pendanaan dan investasi, organisasi menghadapi kemajuan teknologi
dalam menjual produk dan layanan keuangan mereka. Keunikan perkembangan inovasi ekonomi
digital ini disebut IKD (Inovasi Keuangan Digital).6
Fintech kini mempunyai kemampuan yang berbeda-beda, tidak hanya sekedar sebagai
penyelenggara pertukaran mata uang berbasis internet. Hasil riset dari Afiliasi Fintech Indonesia
menunjukkan dominasi lembaga cicilan (44%), agregator (15%), pendanaan (15%), penyelenggara
keuangan untuk individu dan korporasi (10%), crowdfunding (8%), dan lain-lain ( 8%). Pinjaman
P2P (P2P L) dan Pintu Cicilan merupakan tahapan Fintech yang mendapat perhatian luar biasa di
lingkungan ini, memberikan jawaban atas variasi penggabungan keuangan sehubungan dengan
produk perbankan.
Ada enam jenis-jenis Fintech yang dikemukakan oleh Rosse (2016) yaitu:
1) Manajemen Aset
6
Journal Speed and Sentra Penelitian Engineering, “Journal Speed – Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi –
Volume 13 No 2 - 2021” 13, no. 2 (2021): 46–53.
7
Claudio E Winarno et al., “Masalah Kritis Di Perusahaan Fintech Dan Pendekatannya Untuk Menyelesaikan Isu
Kritis,” SEIKO : Journal of Management & Business 6, no. 2 (2023): 217–229.
8
Hanafi, Dasar-Dasar Fintech., 2021.
10
3.) E-Money
E-Money atau uang elektronik adalah bentuk uang dalam format digital, sering
disebut sebagai dompet elektronik. Uang ini dapat digunakan untuk berbelanja, membayar
tagihan, dan aktivitas lain melalui aplikasi tertentu. Dengan dorongan pemerintah untuk
pembayaran uang elektronik, seperti di tol, kereta, dan tempat wisata milik negara, fungsi
uang konvensional mulai tergeser oleh kartu digital yang lebih praktis dan aman. Beberapa
contoh E-Money yang beredar termasuk Flash BCA, E-Money Mandiri, Brizzi BRI, Tap
Cash BNI, Mega Cash, Nobu E-Money, Jak Card Bank DKI, dan Skype Mobile
oleh Skye Indonesia.
4.) Insurance
6.) E-Wallet
E-Wallet masuk dalam kategori E-Money, dengan perbedaan terletak pada
teknologi yang digunakan. E-Money menggunakan teknologi berbasis chip pada kartu,
sedangkan E-Wallet menggunakan teknologi berbasis server. Kartu fisik E-Money populer
karena dapat dipegang secara fisik, memberikan kenyamanan psikologis. E-Wallet lebih
11
sering digunakan untuk belanja online, di ritel offline, pembelian pulsa, token listrik, dan
pembayaran tagihan, seperti BPJS dan TV berbayar. Contoh E-Wallet melibatkan Google
Pay, Apple Pay, PayPal, dan OVO..9
Di Indonesia, peer to peer lending menjadi salah satu jenis fintech yang tumbuh pesat.
Dengan fokus pada pinjam-meminjam uang berbasis teknologi melalui layanan peer to peer
lending, fintech ini menawarkan kelebihan seperti persyaratan yang sederhana dan proses yang
cepat dibandingkan dengan pinjaman melalui lembaga perbankan. Fenomena ini memberikan
alternatif yang menarik bagi masyarakat yang mencari solusi pinjaman yang lebih
fleksibel dan efisien.
9
Lord Hodge, Financial Technology, Artificial Intelligence and the Law, 2020.
10
Winarno et al., “Masalah Kritis Di Perusahaan Fintech Dan Pendekatannya Untuk Menyelesaikan Isu Kritis.”
11
Teori D A N Praktik, “FINTECH DALAM” (n.d.).
12
3. Peningkatan Inklusi Keuangan
Fintech membantu masyarakat Indonesia untuk menjalani transaksi ekonomi lebih
mudah dan efektif, mencakup aktivitas jual beli, pembayaran iuran, hingga
layanan simpan pinjam.
4. Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
Dengan memfasilitasi transaksi keuangan yang lebih efisien, meningkatkan
produktivitas bisnis, dan mengurangi biaya, fintech berperan dalam menciptakan
lingkungan ekonomi yang sehat.12
Selain bisa memberikan manfaat adanya Fintech di Indonesia juga terdapat masalah.
Masalah dari adanya Fintech di Indonesia yaitu :
Banyak produk keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan fintech, termasuk produk
penggalangan dana. Namun, perlu diingat bahwa setiap produk memiliki ketentuan dan
persyaratan yang berbeda, termasuk besaran bunga yang mungkin diterapkan.13 Hal yang kritis
adalah produk penggalangan dana dapat dianggap sebagai pelanggaran hukum jika tidak
memiliki izin yang jelas dan tidak terdaftar pada otoritas jasa keuangan (OJK). Beberapa
laporan menunjukkan bahwa ada sejumlah Perusahaan fintech melanggar regulasi dan
menyelwengkan dana yang diinvestasikan hilang. Oleh karena itu, penting bagi konsumen
untuk berhati-hati dan memastikan bahwa perusahaan fintech yang mereka pilih beroperasi
secara legal dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
12
Ika Kristianti and Michella Virgiana Tulenan, “Dampak Financial Technology Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan,” Kinerja 18, no. 1 (2021): 57–65.
13
Iwan Mulyana, Abdul Hamid, and Enceng Iip Syaripudin, “Tantangan Dan Peluang Penggunaan Fintech Dalam
Perbankan Syariah,” Jurnal Hukum Ekonomi Syariah (JHESY) 2, no. 2 (2024): 60–69.
13
fintech. OJK menekankan agar masyarakat tidak mudah tergiur dan selalu memverifikasi
legalitas perusahaan fintech sebelum melakukan investasi atau menggunakan layanan mereka.
Saat ini, kasus penipuan yang terjadi dalam wadah pinjaman semakin marak. Kemudahan
dalam meminjamkan uang menyebabkan banyak masyarakat terjebak dalam lingkaran fintech
yang merugikan. Beberapa penyedia kredit uang online memanfaatkan kebutuhan mendesak
pengguna untuk terus mengajukan pinjaman. Terdapat juga praktik penggunaan KTP orang
yang tidak mengajukan kredit, namun mendadak uang dikirim ke rekening orang tersebut
dengan suku bunga yang tinggi, mengakibatkan orang terjebak dalam hutang pada platform
fintech tersebut. Penting bagi masyarakat untuk selalu waspada dan melakukan verifikasi
sebelum menggunakan layanan fintech, serta menghindari praktik yang meragukan.
Penggunaan fintech yang sangat bergantung pada internet membuat masyarakat bergaantyung
pada keberadaan internet. Meskipun ini mudah, penggunaaan internet yang berlebihan juga
dapat merugikan masyarakat. Transaksi keuangan dapat terhambat jika terjadi masalah pada
jaringan internet, yang dapat menggangu perekonomian keseluruhan.
14
6. Pertumbuhan Aplikasi Fintech Di Perngakat Mobile
Namun demikian, tantangan juga hadir seiring dengan peluang tersebut. Regulasi yang
berkembang dan kompleks menjadi salah satu hal utama yang perlu diatasi oleh perusahaan
fintech. Meskipun pemerintah Indonesia telah membuat langkah-langkah untuk mendukung
inovasi fintech, seperti melalui pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kerangka kerja
regulasi yang baru, namun masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk menciptakan lingkungan
yang kondusif bagi pertumbuhan industri ini. Selain itu, masalah keamanan cyber juga menjadi
perhatian penting, mengingat semakin banyaknya transaksi keuangan yang dilakukan secara
digital meningkatkan risiko keamanan data dan privasi.
14
Hodge, Financial Technology.
15
Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, prospek fintech di Indonesia tetap sangat
positif. Potensi pasar yang besar, dukungan infrastruktur teknologi yang terus berkembang, serta
semakin matangnya ekosistem startup dan investasi di Indonesia semuanya berkontribusi pada
pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan dalam industri fintech di negara ini. Dengan
memanfaatkan teknologi untuk menyediakan solusi keuangan yang lebih inklusif, efisien, dan
inovatif, fintech berpotensi untuk menjadi salah satu sektor yang paling menonjol dalam
perekonomian Indonesia di masa depan.
Prospek fintech di Indonesia sangatlah cerah, dengan beragam peluang yang dapat
dimanfaatkan untuk pertumbuhan industri ini. Beberapa prospek utama termasuk:
1. Inklusi Keuangan:
2. Pembayaran Digital:
15
Hadi Purwanto, Delfi Yandri, and Maulana Prawira Yoga, “Perkembangan Dan Dampak Financial Technology
(Fintech) Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Di Masyarakat,” Kompleksitas: Jurnal Ilmiah Manajemen,
Organisasi Dan Bisnis 11, no. 1 (2022): 80–91.
16
platform online. Dengan populasi yang besar dan banyaknya pelaku usaha mikro dan kecil
di Indonesia, terdapat peluang besar untuk pertumbuhan lebih lanjut dalam platform
pembiayaan P2P.
4. Teknologi Blockchain:
5. Asuransi Digital:
Asuransi digital adalah area lain yang menjanjikan dalam fintech di Indonesia.
Dengan meningkatnya kesadaran akan perlindungan keuangan dan perlunya asuransi,
terdapat peluang untuk pengembangan solusi asuransi yang lebih mudah diakses dan
terjangkau melalui platform digital.
17
Dengan memanfaatkan peluang-peluang ini dan mengatasi tantangan-tantangan yang ada,
fintech di Indonesia memiliki potensi untuk terus berkembang dan menjadi salah satu motor
penggerak utama dalam transformasi ekonomi digital negara ini.
Ushul Fiqh adalah ilmu yang membahas ketentuan dan kaidah untuk merumuskan
hukum syari'at Islam dari sumbernya. Penggunaannya melibatkan penetapan dalil, formulasi
hukum Fiqh dengan memanfaatkan Ayat-ayat Al-Qur'an dan Sunnah Rasul. Obyek utamanya
adalah Adillah Syar'iyah sebagai sumber hukum Islam. Pembahasan Ushul Fiqh tidak hanya
tentang pengertian dan kedudukannya dalam hukum Adillah Syar'iyah, tetapi juga mencakup
berbagai ketentuan dalam merumuskan hukum dengan menggunakan dalil tersebut. Peran ilmu
pembantu menjadi faktor krusial dalam proses pembahasan Ushul Fiqh.
Ushul Fiqh merupakan ilmu yang sangat membantu dalam membina pelaksanaan syariat
(pelajaran Islam).16 Ushul Fiqh sebagai ilmu mempunyai peranan penting dalam mendorong
terlaksananya syariat Islam. Melalui pemusatan pada Ushul Fiqh, seseorang dapat memahami
bagaimana Peraturan Fiqh terbentuk dari sumbernya. Hal ini memungkinkan pemahaman
apakah perincian tersebut masih dapat diterapkan pada kemajuan logis saat ini atau harus
dirumuskan ulang. Oleh karena itu, seseorang dapat membuat peraturan atau penilaian
16
Safarinda Imani et al., Fintech Syari’ah, 2023.
18
terhadap realitas kehidupan sesuai dengan hikmah Islam yang menyeluruh, dengan
mempertimbangkan keselarasan antara adat dan kemajuan dalam jangka panjang.
Islam mengatur transaksi jual beli berdasarkan hukum utama yang bersumber dari
Al-Qur'an, yang menjadikan panduan bagi umat Islam. Ayat seperti "Padahal Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba" (Q.S al-Baqarah 2: 25) mencerminkan spirit
jual beli dalam Islam. Status yuridis transaksi bisnis diizinkan selama tidak ada larangan
eksplisit. Dalam mazhab Hanafi, transaksi bisa dilakukan tanpa akad, dengan prinsip adanya
rasa ketertarikan antara penjual dan pembeli. Penggunaan Financial Technology
mencerminkan adaptasi ajaran Islam dengan perkembangan teknologi.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fintech, atau Inovasi Data yaitu Teknologi informasi dalam konteks Indonesia, adalah
pemanfaatan inovasi teknologi di bidang keuangan untuk menciptakan produk baru, layanan,
inovasi, dan rencana aksi. Dampaknya dapat mencakup kesehatan finansial, sistem keuangan,
produktivitas, kesempurnaan, keamanan, dan kualitas sistem angsuran yang tak tergoyahkan.
Dalam tahap perkembangannya, fintech saat ini sudah berada pada tahap 3.5 dan menuju tahap
4.0, membawa pengembangan inovasi moneter untuk mengatasi permasalahan masyarakat dan
meningkatkan akses terhadap layanan keuangan dan penanganan transaksi.
Prediksi ke depannya terkait Fintech Generation 4.0 belum dapat dipastikan, namun
penting untuk memperhatikan bahwa perkembangan fintech harus disertai dengan kapital
intelektual agar sejalan dengan perkembangan teknologi. Pesatnya kemajuan fintech dapat
mempercepat inklusi keuangan, memudahkan aktivitas transaksi masyarakat, dan meningkatkan
minat terhadap layanan perbankan.
Data dari Bank Indonesia menunjukkan peningkatan penggunaan kartu ATM, kartu debit,
kartu kredit, dan e-money dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini mencerminkan dampak positif
dari pemanfaatan teknologi finansial, seperti layanan perbankan digital, yang membuat transaksi
keuangan menjadi lebih mudah, efektif, dan efisien dalam era digital saat ini.
3.2 Saran
Perusahaan perlu fokus pada peningkatan kualitas layanan uang elektronik dan transaksi
pembayaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang luas dan berpotensi besar dalam
perekonomian. Hal ini dapat mencakup peningkatan kecepatan, keandalan, dan kemudahan
penggunaan layanan.
20
2. Peningkatan Keamanan Data Konsumen:
Keamanan data konsumen menjadi aspek kritis, dan perusahaan disarankan untuk terus
meningkatkan standar keamanan guna memberikan kenyamanan kepada konsumen. Perlindungan
data tidak hanya menguntungkan konsumen tetapi juga mencegah gangguan operasional pada
pengelolaan data perusahaan.
Penting untuk melakukan pengawasan yang lebih baik terhadap akses layanan online guna
mencegah terjadinya force majeur seperti penipuan. Upaya pengembangan terus-menerus dapat
membantu perusahaan menghadapi tantangan dan memastikan keberlanjutan keuangan tanpa
terpengaruh oleh kejadian tak terduga.
21
DAFTAR PUSTAKA
Almeida, Christine Sant’Anna de, Laura Stella Miccoli, Nisa Fitri Andhini, Solange Aranha,
Luciana C. de Oliveira, Citar Este Artigo, Aprovado Autor Recebido Em, et al. FINTECH
TEKNOLOGI FINANSIAL PERBANKAN DIGITAL. Revista Brasileira de Linguística
Aplicada. Vol. 5, 2016.
Avianti, Ilya, and Triyono. Ekosistem Fintech Di Indonesia. PT. Kaptain Komunikasi Indonesia.
Vol. 3, 2021.
Bentar Kusdimanto, Nadia Sri Wahyuni, Inke Larank Assya’if, and Sri Mulyantini. “Review Peran
Inklusi Keuangan Berbasis Fintech Dan Perilaku Keuangan Untuk Pertumbuhan Ukm.”
Jurnal Publikasi Manajemen Informatika 1, no. 1 (2022): 50–60.
Hodge, Lord. Financial Technology. Artificial Intelligence and the Law, 2020.
Imani, Safarinda, Mauizhotul Hasanah, Atikah Ika, Budi Kartawinata Rustandi, Jarullah,
Muhammad Haris Riyaldi, Muhammad Qamaruddin, et al. Fintech Syari’ah, 2023.
Kristianti, Ika, and Michella Virgiana Tulenan. “Dampak Financial Technology Terhadap Kinerja
Keuangan Perbankan.” Kinerja 18, no. 1 (2021): 57–65.
Mulyana, Iwan, Abdul Hamid, and Enceng Iip Syaripudin. “Tantangan Dan Peluang Penggunaan
Fintech Dalam Perbankan Syariah.” Jurnal Hukum Ekonomi Syariah (JHESY) 2, no. 2 (2024):
60–69.
Purwanto, Hadi, Delfi Yandri, and Maulana Prawira Yoga. “Perkembangan Dan Dampak
Financial Technology (Fintech) Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan Di Masyarakat.”
Kompleksitas: Jurnal Ilmiah Manajemen, Organisasi Dan Bisnis 11, no. 1 (2022): 80–91.
Silalahi, Purnama Ramadani, and Chairina. Ekonomi Digital. Medan: CV. Merdeka Kreasi
22
Group, 2023.
Speed, Journal, and Sentra Penelitian Engineering. “Journal Speed – Sentra Penelitian
Engineering Dan Edukasi – Volume 13 No 2 - 2021” 13, no. 2 (2021): 46–53.
Winarno, Claudio E, Hardianto Aris, Mira Yunita, Sarah Aryana, and Agustinus Setyawan.
“Masalah Kritis Di Perusahaan Fintech Dan Pendekatannya Untuk Menyelesaikan Isu
Kritis.” SEIKO : Journal of Management & Business 6, no. 2 (2023): 217–229.
23