Anda di halaman 1dari 14

RESHAPING THE FINANCIAL SERVICES INDUSTRY

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Keuangan

Lendrik Gunawan 40122200002


Cristian Evandy 40122200012
Siti Sulistiyowati 40122200019

Universitas Widyatama Bandung


Jurusan Akuntansi
2024
ABSTRAK

Fintech merupakan teknologi industri keuangan yang memungkinkan pelaku usaha


bertransaksi jarak jauh melalui koneksi internet. Makalah dimaksudkan agar dapat
dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk berkontribusi terhadap perkembangan teknologi
keuangan. Dengan adanya inovasi di sektor fintech, para startup dan pelaku pasar berlomba-
lomba untuk menerapkannya. Makalah ini bertujuan tentang perubahan kembali layanan
keuangan seriring dengan pekermbangan teknologi yang sangat pesat.
FinTech merupakan singkatan dari financial technology yang dapat diartikan sebagai sebuah
teknologi keuangan yang merupakan wujud inovasi pengembangan inovasi di bidang finansial
sehingga dapat dilakukan dengan lebih efektif, efisien, dan memudahkan..
Maka dari itu, makalah ini akan mengupas tuntas mengenai Reshaping The Financial Services
Industry.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah mengenai
“Reshaping The Financial Services Industry” Tidak lupa pula dukungan baik secara materil
dan nonmateril yang diberikan kepada kami dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu,
izinkan kami mengucapkan rasa terimakasih kepada Bapak Niki Hadian, H., S.E., M.M., AK.,
CA. selaku dosen yang memberikan arahan dalam penyusunan makalah ini.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari lebih dalam
mengenai “Reshaping The Financial Services Industry”.
Kami sadar bahwa makalah yang disusun ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan
rendah hati, kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Terimakasih.

Bandung, Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. iii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ..................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 2
2.1. Teknologi Keuangan ............................................................................................................... 2
2.1.1. Pengertian Teknologi Keuangan ...................................................................................... 2
2.1.2. Dasar Hukum Fintech Di Indonesia ................................................................................. 2
2.1.3. Fungsi dan Mafaat Fintech .............................................................................................. 2
2.2. Jasa Keuangan ........................................................................................................................ 3
2.2.1. Pengertian Jasa Keuangan ............................................................................................... 3
2.2.2. Komponen-Komponen Lembaga Keuangan .................................................................... 3
2.2.3. Manfaat Fintech .............................................................................................................. 3
2.3. Reshaping The Financial Services Industry ............................................................................ 4
2.3.1. Pengertian. ...................................................................................................................... 4
2.3.1. Tujuan Reshaping Financial Service ................................................................................ 4
2.3.2. Manfaat Reshaping Financial Service .............................................................................. 7
2.3.3. Faktor yang Mempengaruhi Reshaping Financial Service ............................................... 7
2.3.4. Langkah-Langkah Dalam Reshaping Financial Service .................................................... 9
BAB III ...................................................................................................................................................... 9
PENUTUP ................................................................................................................................................. 9
3.1. Kesimpulan .............................................................................................................................. 9
3.2. Daftar pusaka .......................................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Industri jasa keuangan mengalami perubahan yang sangat besar. Dengan


perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat penyapaian produk dan
layanan keuangan yang sangata cepat. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa
Keuangan atau OJK per 31 Mei 2019 tercatat ada 113 perusahaan fintech
(Annur, 2019); jumlah ini belum termasuk yang sudah beroperasi tetapi tidak
tercatat pada OJK, yang jumlahnya mencapai 182 perusahaan (Otoritas Jasa
Keuangan, 2019). Pangsa pasar yang selama ini bias dinikmati secara perlahan
mulai berkurang seiring dengan semakin agresifnya.
Hal ini menciptakan peluang yang sangat signifikan, bidang /dan usaha
dibidang keuagan semakin menjanjikan. Karena, konsumen pada zaman
sekarang lebih mementingkan /dan mengedepankan teknologi sebagai
persoalan pertama, yang dapat membantu untuk menyelesaikan beberapa
kegiatan /dan jual-beli barang secara online. Dengan adanya teknologi
keuangan memudahkan para konsumen ataupun penjual dalam melakukan
transaksi secara online.
Sehinga lembaga keuangan dapat bersaing serta berapdatasi di zaman
sekarang atau era baru. Dengan berbagai perubahan-perubahan saat ini atau
yang akan terjadi.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa itu Teknologi Keuangan?
b. Apa itu Jasa Keuangan?
c. Bagaimana proses terjadinya Transaksi?
d. Bagaimana proses Jasa Keuangan ?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini agar Masiswa dapat mengetahui Apa itu
jasa keuangan dan manfaat bagi kehudupan sehari-hari. Melihat peluang dari
teknologi keuangan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Teknologi Keuangan
2.1.1. Pengertian Teknologi Keuangan
Menurut Bank Indonesia (BI) Teknologi keuangan atau financial technology hasil gabungan
antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional
menjadi moderat, yang awalnya dalam membayar harus bertatap-muka dan membawa sejumlah uang
kas, kini dapat melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran yang dapat dilakukan
dalam hitungan detik saja.
Menurut Hseuh (2017) Financial Technology merupakan model layanan keuangan baru yang
dikembangkan melalui inovasi teknologi informasi. Sedangkan menurut Pribadiono (2016) Financial
Technology adalah perpaduan antara teknologi dan fitur keuangan atau dapat juga diartikan inovasi pada
sektor finansial dengan sentuhan teknolgi modern. Adapun pendapat lain yang dikemukakan
Dari pengertian dan pendapat yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan, FTeknologi
Keuangan adalah sebuah model layanan berbasis teknologi yang dapat memudahkan transaksi jauh
secara online dengan menerapkan system pembayaran secara efektif dan efisien.
FinTech yang menawarkan layanan manajemen keuangan menawarkan pengalaman pengguna
transformatif yang sama, memungkinkan pengguna melacak rekening bank, informasi kartu kredit,
informasi investasi, saldo pinjaman, dan transaksi melalui satu antarmuka pengguna. FinTech telah
memanfaatkan peluang yang diciptakan oleh mereka yang membutuhkan nasihat keuangan namun tidak
memiliki rekening bank yang besar.

2.1.2. Dasar Hukum Fintech Di Indonesia


Dalam penyelanggarannya Fintech harus dilandasi dengan hukum. Adapun dasar hukum
penyelenggaran Fintech, diantaranya:

2.1.2.1. Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan


Pemrosesan Transaksi Pembayaran.
2.1.2.2. Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP perihal Penyelenggaraan
Layanan Keuangan Digital.
2.1.2.3. Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 tentang Uang Elektronik.
2.1.3. Fungsi dan Mafaat Fintech
2.1.3.1. Memberikan layanan gratis untuk sejumlah investasi tetap dan kemudian
membebankan biaya transaksi nominal setelahnya.
2.1.3.2. Menawarkan nasihat keuangan gratis untuk jumlah tertentu berdasarkan referensi yang
diberikan.
2.1.3.3. Memfasilitasi perdagangan dan konsultasi robot di berbagai bisnis seperti real
estat,sumber daya alam dan komoditas selain perdagangan ekuitas.
2.1.3.4. Menginvestasikan pendapatan dalam bentuk dividen atau melalui perdagangan yang
sangat menguntungkan di ekuitas lain daripada menginvestasikannya di ekuitas dan reksa dana
yang sama berkali-kali.

2
2.2.Jasa Keuangan
2.2.1. Pengertian Jasa Keuangan
Menurut Wikipedia Jasa keuangan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk jasa yang
disediakan oleh industri keuangan. Jasa keuangan juga digunakan untuk merujuk pada organisasi yang
menangani pengelolaan dana. Bank, bank investasi, perusahaan asuransi, perusahaan kartu kredit,
perusahaan pembiayaan konsumen, dan sekuritas adalah contoh-contoh perusahaan dalam industri ini
yang menyediakan berbagai jasa yang terkait dengan uang dan investasi.
Jasa keuangan merupakan industry dengan pendapatan terbesar di dunia. Jasa keuangan di
Indonesia diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sebagai pengawas Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) mengawasi tata kelola lembaga-lembaga jasa keuangan. Hal ini agar konsumen tidak berasa
dirugikan, dengan pengawasan oleh OJK dapat diharapkan lembaga-lembaga jasa keuangan menjadi
salah satu solusi permasalahan yang di hadapi oleh calon konsumen.

2.2.2. Komponen-Komponen Lembaga Keuangan


Jasa keuangan dibedakan menjadi bank dan lembaga bukan bank.
2.2.2.1. Lembaga Keuangan Bank
2.2.2.2.1. Bank Sentral
2.2.2.2.2. Bank Rakyat Indonesia dan Bank Expor Impor Bank
2.2.2.2.3. Bank Negara Indonesia (BNI)
2.2.2.2.4. Bank Dagang Negara (BDN)
2.2.2.2.5. Bank Bumi Daya (BBD)
2.2.2.2.6. Bank Pembangunan Indonesia ( Bapindo)
2.2.2.2.7. Bank Pembangunan Daerah (BPD)
2.2.2.2.8. Bank Tabungan Negara (BTN)
2.2.2.2.9. Bank Mandiri
2.2.2.2. Lembaga Keuangan Non Bank

2.2.2.2.1. Asuransi
2.2.2.2.2. Dana Pensiun
2.2.2.2.3. Leasing
2.2.2.2.4. Pegadaian
2.2.2.2.5. Bursa Efek
2.2.2.2.6. Koprasi Simpan Pinjam

2.2.3. Industri Fintech atau Jasa keuangan


2.2.3.1. Industri Pembayaran
Perkembangan teknolgi yang sangat pesat membuat system pembayaran tidak hanya bias dilakukan
oleh Bank saja. Tetapi saat ini pembayaran bias di lakukan oleh siapa saja dana dimana pun tanpa terikta
waktu dan tempat. Hal ini menciptakan system pembayaran yang efisien dan efektif. Indutri ini paling
kompleks di dunia keuangan. Salah satu aplikasi industry ini adalah dompet digital, dengan dompet
digital membawa uang dengan jumlah banyak sangat praktis tanpa perlu repot dengan beratnya uan
tersebut. Karena dalam system dompet digital, uang tersipan secara digital dan pembayaran pun tidak
perlu mengeluarkan uang dari dompet konvensional.
2.2.3.2. Industri Pemberi Pinjaman

3
Pemberi pinjaman pada era modern ini tidak hanya diberikan oleh Bank, Jasa keuangan juga bias
memberikan pinjaman secara online tanpa harus datang langsung ke kantor cabang. FinTech yang
menawarkan platform yang mempengaruhi bisnis yang mendukung / memungkinkan bisnis pemberi
pinjaman. Platform yang ditawarkan dengan demikian tersedia sebagai penawaran yang berdiri sendiri
atau digabungkan ke dalam keseluruhan platform pinjaman. Perjalanan pelanggan yang ditawarkan oleh
platform ini cukup mempengaruhi dan tidak hanya mendorong penerapannya, tetapi juga berperan
penting dalam membuat keseluruhan proses menjadi lebih sedikit memakan waktu dan disederhanakan
2.2.3.3. Industri pengelolaan Kekayaan
FinTech di industri manajemen kekayaan merevolusi investasi dengan platform digital, menawarkan
robo-advisor, perusahaan pialang online, dan alat manajemen kekayaan digital seperti Personal Capital.
Mereka juga memungkinkan akses ke investasi alternatif dan menyediakan solusi RegTech untuk
kepatuhan. Teknologi blockchain dieksplorasi untuk keamanan dan transparansi dalam operasi.
2.2.3.4. Industri asuransi
Perusahaan start-up dan FinTech juga disebut secara kolektif sebagai InsureTechs muncul di industri
asuransi yang transparan, cepat, responsif, memiliki sentuhan manusiawi dan yang terpenting hemat
biaya. Berbagai model bisnis baru mulai bermunculan yang dapat membantu mengatasi masalah di atas
dengan menggunakan teknologi terbaru.

2.3.Reshaping The Financial Services Industry

2.3.1. Pengertian.
Seiring dengan perkembangan zaman perubahan tekknologi sangat cepat. Perubahan teknologi
ini ditandai dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat. Selain kemjauan teknologi, perubahan
perilaku di pasar serta perubahan peraturan juga menjadi salah satu factor terjadinya pembentukan
kembali layanan keuangan. Oleh karena itu, Reshaping financial services (Membentuk kembali layanan
keuangan) harus dilakukan. Secara keseluruhan, pembentukan kembali layanan keuangan menjadi
penting karena dapat menciptakan layanan atau jasa keuangan yang lebih uptodate atau sesuai dengan
kemajuan perkembangan. Pembentukan kembali ini menadikan layanan keuangan lebih dinamis,
kompetitif dan berfokus pada pelanggan yang lebih mampu memenuhi kebutuhan dan preferensi
konsumen dan bisnis.
Pembantukan kembali layanan keuangan diharapkan dapat menawarkan layanan yang lebih
inovatif dan efisien serta dapat meningkatkan profitabilitas dan membantu mendorong inklusi dan
literasi kueangan, untuk membantu menumbuhkan pembangunan ekonomi saat ini dan berkelanjutan.
2.3.1. Tujuan Reshaping Financial Service
Perusahaan dalam melaksanakan Reshaping financial service terdapat beberapa tjuan, yaitu :
2.3.2.1. Mengubah Pengalaman Pelanggan
Pembentuakan kembali layanan keuanan dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dalam
layanan keuangan yang sangat penting untuk tetap kompetitif dan memenuhi ekspektasi konsumen yang
terus berkembang Memahami Kebutuhan Pelanggan dengan cara melakukan riset pasar yang
komprehensif dan mengumpulkan umpan balik dari pelanggan yang ada untuk memahami masalah,
preferensi, dan harapan mereka. seperti survei, wawancara, dan analisis data untuk mendapatkan

4
wawasan. penyedia jasa keuangan dapat secara efektif membentuk kembali pengalaman pelanggan,
mendorong kepuasan dan loyalitas pelanggan, dan pada akhirnya mencapai kesuksesan jangka panjang
di pasar.
Dengan memanfaatkan teknologi, analisis data, dan wawasan pelanggan, perusahaan dapat
menyesuaikan penawaran mereka, menyediakan antarmuka yang intuitif, dan memberikan
rekomendasi yang dipersonalisasi yang memenuhi preferensi dan kebutuhan pelanggan
2.3.2.2. Meningkatkan efisiensi operasional
Dalam dunia yang terus berkembang dengan cepat dalam layanan keuangan, peningkatan efisiensi
operasional menjadi kunci utama untuk kesuksesan jangka panjang. Oleh karena itu, untuk mengubah
dan meningkatkan efisiensi operasional ada beberpa hal yang harus dilakukan yaitu dengan berbagai
langkah strategis yang dirancang untuk mengoptimalkan proses internal Jasa Keuangan, meningkatkan
produktivitas, dan mengurangi biaya.
Dengan memperkenalkan teknologi canggih dalam sistem layanan keuangan untuk otomatisasi
yang lebih baik. Ini mencakup penggunaan kecerdasan buatan, analisis data yang canggih, dan
otomatisasi proses rutin untuk mengurangi ketergantungan pada pekerjaan manual dan mempercepat
waktu respon layanan keuangan terhadap permintaan pelanggan. Dengan menggunakan teknologi
tersebut layanan kuangan dapat meningkatkan efisiensi secara keseluruhan dalam operasi sehari-hari.
Dengan berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional layanan melalui tujuan ini akan
menjadi lebih responsif, efisien, dan kompetitif dalam menyediakan layanan keuangan yang unggul
kepada konsumen.
2.3.2.3. Mendorong Inovasi dan tetap kompetitif
Dalam layanan keuangan, memperbarui tujuan untuk mengutamakan inovasi menjadi arah yang dapat
membimbing perusahaan terutama perusahaaan dibidang keunagan menuju kesuksesan yang
berkelanjutan. Dengan mempertimbangkan kembali tujuan untuk memprioritaskan orientasi pada
pelanggan, layanan keuangan dapat menginovasikan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan
individu, meningkatkan kepuasan dan loyalitas.
Layanan keuangan dapat dengan cepat merespons perubahan pasar, perubahan regulasi, dan tren yang
muncul, memastikan perusahaan ber-inovasi.Kepatuhan regulasi adalah aspek yang tidak bisa ditawar
dalam industri layanan keuangan. Namun, dengan merestrukturisasi tujuan untuk melihat kepatuhan
sebagai peluang bukan sebagai kendala, institusi dapat menginovasikan solusi teknologi regulasi
(RegTech) yang menyederhanakan proses kepatuhan, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi
operasional.
Di era yang ditandai oleh kesadaran lingkungan dan sosial yang meningkat, mengintegrasikan
keberlanjutan ke dalam layanan keuangan sangat penting. Dengan menyelaraskan tujuan dengan prinsip
keuangan berkelanjutan, jasa keuangan dapat menginovasikan produk dan layanan yang
mempromosikan tanggung jawab lingkungan, tanggung jawab sosial, dan penciptaan nilai jangka
panjang. r. Hal ini juga memposisikan perusahaan sebagai pemimpin dan pelopor dalam industri,
mendorong pertumbuhan, dan memastikan keberlanjutan jangka panjang di pasar yang kompetitif
2.3.2.4. Memenuhi ekspektasi pelanggan yang terus berkembang
Menanggapi terus berubahnya pemandangan harapan pelanggan dalam layanan keuangan, tujuan dalam
layanan keuangan adalah untuk secara proaktif menyesuaikan dan membentuk kembali penawaran
layanan keuangan. Inisiatif ini melibatkan tinjauan komprehensif terhadap umpan balik pelanggan,
perubahan pasar, dan teknologi yang muncul untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan
diinovasi. Dengan memahami dan mengantisipasi kebutuhan yang terus berkembang dari konsimen,
layanan keuangan akan diredesain untuk menawarkan personalisasi yang ditingkatkan.

5
Dengan memenuhi ekspektasi pelanggan yang terus berkembang, perusahaan dapat meningkatkan
kepuasan pelanggan, membangun kepercayaan, dan menumbuhkan loyalitas pelanggan jangka panjang.
Hal ini juga memungkinkan perusahaan untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar dengan
mengadaptasi penawaran mereka agar selaras dengan preferensi pelanggan, yang pada akhirnya
mendorong pertumbuhan dan kesuksesan bisnis.

2.3.2.5. Meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan pendapatan


Tujuan ini bertujuan untuk secara strategis merevitalisasi penawaran dan operasi layanan keuangan
untuk meningkatkan profitabilitas dan merangsang pertumbuhan pendapatan. Hal Ini melibatkan
implementasi strategi inovatif, optimalisasi produk dan layanan yang ada, serta eksplorasi sumber
pendapatan baru untuk memaksimalkan kinerja keuangan. Memanfaatkan analisis data dan wawasan
pasar dapat membantu mengidentifikasi peluang ekspansi pendapatan dan peningkatan profitabilitas.
Melalui tujuan ini, lembaga keuangan bertujuan untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan
memperkuat posisi kompetitifnya di pasar sambil memberikan nilai kepada para pemangku
kepentingan.
Membentuk kembali layanan keuangan juga memungkinkan perusahaan untuk beradaptasi dengan
dinamika pasar yang terus berubah, tetap kompetitif, dan memanfaatkan peluang untuk ekspansi bisnis,
yang semuanya berkontribusi pada profitabilitas yang berkelanjutan dan pertumbuhan pendapatan
jangka panjang.

2.3.2.6. Mengatasi perubahan peraturan dan persyaratan kepatuhan

Layanan keuangan dia tur oleh Otoaritas Jasa Keunagan (OJK), yang mengatur tata keloala layanan
keuanan. pentingnya tetap mengikuti perkembangan regulasi dan persyaratan kepatuhan untuk
menghindari sanksi, menjaga kepercayaan dengan para staockholder, dan melindungi reputasi. Namun,
perlunya menyesuaikan produk dan layanan keuangan untuk memenuhi harapan dan tuntutan pasar
yang terus berubah.

Mengembangkan kerangka kerja kepatuhan yang fleksibel yang dapat beradaptasi dengan cepat
terhadap regulasi baru tanpa menghambat inovasi atau pengalaman konsumen dan hal hal yang harus
mendorong kolaborasi didalam layanan keuangan untuk memastikan bahwa pertimbangan kepatuhan
diintegrasikan ke dalam desain dan implementasi kedalam produk dan layanan baru. Dengan
memprioritaskan kepatuhan regulasi dan membentuk kembali penawaran layanan keuangan. Hal ini
dapat bertujuan untuk mengurangi risiko regulasi, meningkatkan efisiensi operasional, dan
mempertahankan kepercayaan dan kredibilitas dengan regulator, pelanggan, dan pemangku
kepentingan lainnya.

2.3.2.7. Memanfaatkan pasar dan segmen pelanggan baru.


Tujuan ini untuk memperluas basis pelanggan dan meningkatkan pangsa pasar dengan menargetkan
demografi atau wilayah geografis. Potensi pertumbuhan dengan memenuhi beragam kebutuhan dan
preferensi konsumen. Tujuan ini melibatkan melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi segmen
pasar yang menjanjikan, memahami kebutuhan konsumen, dan mengembangkan produk dan layanan
yang disesuaikan untuk mengatasi segala pesoalan dalam layanan keuangan. Hal ini dapat memperluas
saluran distribusi dan upaya pemasaran untuk mencapai konsumen baru secara efektif. Dengan berhasil
menjangkau pasar dan segmen konsumen baru, hal ini dapat mendorong pertumbuhan pendapatan,
meningkatkan daya saing, dan menempatkan diri sebagai pemimpin dalam lanskap layanan keuangan
yang terus berkembang.

6
2.3.2.8. Beradaptasi dengan lanskap keuangan yang mengutamakan digital
Tujuan ini agar pembantukan kembali layanan keuagan dapat beradaptasi dengan lanskap keuangan
yang mengutamakan digital sangatlah penting bagi perusahaan untuk tetap relevan, memenuhi harapan
pelanggan, dan memanfaatkan peluang yang muncul. Meningkatnya prevalensi teknologi digital telah
mengubah cara orang berinteraksi dengan layanan keuangan, menjadikan saluran digital sebagai metode
interaksi yang lebih disukai oleh banyak pelanggan. Dengan menerapkan pendekatan digital-first,
perusahaan dapat menawarkan pengalaman online yang lancar, aplikasi seluler, dan platform digital
yang memenuhi kenyamanan dan preferensi nasabah yang melek digital. Beradaptasi dengan lanskap
keuangan yang mengutamakan digital juga memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan analisis
data, otomatisasi, dan kecerdasan buatan untuk mengoptimalkan proses, mempersonalisasi penawaran,
dan memberikan kampanye pemasaran yang ditargetkan.

2.3.2. Manfaat Reshaping Financial Service


2.3.3.1. Peningkatan Pengalaman pelanggan
Dalam pembentukan kembali layanan keuangan akan berdampak pada pengalaman pelanggan
secara signifikan. Peningkatan pengalaman pelanggan sangat penting untuk meningkatkan layanan
keuangan.
2.3.3.2. Adaptasi terhadap ekspektasi pelanggan yang terus berkembang
Dengan pembentukan kembali layanan keuangan bermanfaat dalam mengatasi expetasi
peanggan yang terus berkembang sering dengan kemajuan teknologi. Hal ini dapat membuat
pelanggan terus puas atas layanan keuangan yang diberikan.
2.3.3.3. Pengurangan biaya dan optimalisasi sumber daya
Pembentukan kembali layanan keuangan sangat bermanfaat dalam mengatur biaya agar lebih
efisien dan efektif. Hal ini dapat membuat layanan keuangan mengoptimal sumber daya yang
ada. Karena dengan kemajuan teknologi yang semula menggunakan system manual menjadi
sutem otomatis dengan bantuan kecerdasan buatan.

2.3.3. Faktor yang Mempengaruhi Reshaping Financial Service


2.3.4.1. Technological advancements
Kemajuan teknologi yang sangat cepat membuat layanan keuangan harus terus mengaami perubahan
atau pemebntukan kembali dengan cara evaluasi-evaluasi terhadap kinerja layanan keuangan
sebelumnya. Dengan Kemajuan teknologi, layanan keuangan diwajibkan atau diharuskan untuk selalu
up-to-date, dengan inovasi-inovasi mengiri dengan kemajuan teknologi saat ini..

2.3.4.2. Perubahan perilaku dan preferensi konsumen


Semakin ketatnya daya saing pasar terhadap sktor jasa keuangan. Konsumen semakin menuntut layanan
keuangan yang lebih cepat, nyaman, dan personal yang dapat diakses dari mana saja, kapan saja.
Lembaga keuangan yang harus mampu merespons perubahan preferensi konsumen ini dengan
menawarkan solusi digital yang inovatif akan memiliki posisi yang lebih baik untuk bersaing di masa
depan layanan keuangan.
2.3.4.3. Ekonomi Global
Perekonomian global mentransformasi industri jasa keuangan, menciptakan peluang baru untuk
pertumbuhan dan ekspansi sekaligus membawa risiko dan tantangan baru. Karena perekonomian global

7
saling berhubungan, perubahan di satu kawasan dapat berdampak luas pada pasar keuangan di seluruh
dunia. Ketika pasar negara berkembang terus bertumbuh dan berkembang, lembaga-lembaga keuangan
semakin berupaya untuk berekspansi ke wilayah-wilayah baru dan mengembangkan basis pelanggan
baru.
2.3.4.4. Perubahan Peraturan
Perubahan peraturan mentransformasi industri jasa keuangan dengan memperkenalkan peraturan dan
persyaratan baru yang memengaruhi cara lembaga keuangan beroperasi. Perubahan peraturan dapat
menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan dan inovasi, namun juga menimbulkan risiko kepatuhan
dan operasional baru. Lembaga keuangan harus menyesuaikan sistem dan prosesnya dengan
persyaratan baru.
2.3.4.5. Kondisi perekonomian
Faktor kondisi ekonomi seperti suku bunga, inflasi dan pengangguran dapat mempengaruhi permintaan
jasa keuangan dan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Kondisi perekonomian dapat
menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan dan ekspansi, seperti di pasar negara berkembang atau
industri yang berorientasi pada pertumbuhan. Oleh karena itu, lembaga keuangan harus tetap fleksibel
dan mudah beradaptasi terhadap perubahan kondisi perekonomian agar tetap kompetitif dan berhasil
dalam pasar yang berubah dengan cepat.
2.3.4.6. Permintaan dan harapan investor
Investor semakin fokus pada isu-isu seperti keberlanjutan, tanggung jawab sosial, dan investasi
beretika, dan lembaga keuangan yang cerdas menyediakan produk dan layanan investasi yang sesuai
dengan nilai-nilai mereka. Selain itu, investor menjadi lebih canggih dan menuntut transparansi dan
akuntabilitas yang lebih besar dari lembaga keuangan, terutama setelah terjadinya skandal besar dan
krisis keuangan. Oleh karena itu, lembaga keuangan harus memenuhi perubahan kebutuhan dan harapan
investor dengan menyediakan produk dan layanan investasi inovatif yang memenuhi kebutuhan
kelompok nasabah yang beragam dan canggih. Lembaga keuangan yang dapat memenuhi harapan
tersebut dan membangun kepercayaan investor akan lebih sukses di masa depan jasa keuangan
2.3.4.7. Tekanan kompetitif
Persaingan semakin ketat baik dari kompetitor tradisional maupun pendatang baru seperti startup
fintech dan perusahaan teknologi besar. Lembaga keuangan yang lambat beradaptasi terhadap
perubahan kebutuhan dan preferensi pelanggan atau gagal mengadopsi teknologi dan model bisnis baru
berisiko kehilangan pangsa pasar karena pesaing yang inovatif dan kompetitif. Agar tetap kompetitif,
lembaga keuangan harus fokus dalam memberikan pengalaman nasabah yang unggul, menggunakan
data dan analitik untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan mendorong pertumbuhan, sekaligus
mengembangkan produk dan layanan baru untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berubah.
Lembaga keuangan yang dapat merespons secara efektif tekanan persaingan ini akan lebih berhasil
dalam industri jasa keuangan di masa depan.
2.3.4.8. Masalah sosial dan lingkungan
Misalnya, nasabah dan investor semakin fokus pada keberlanjutan, tanggung jawab sosial, dan investasi
etis, serta menuntut lembaga keuangan memainkan peran yang lebih aktif dalam mengatasi
permasalahan ini. Para pembuat kebijakan juga semakin fokus pada isu-isu lingkungan hidup, sosial
dan tata kelola, meminta pertanggungjawaban lembaga-lembaga keuangan atas operasi mereka dan
mengambil langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Oleh karena itu,
lembaga keuangan harus menanggapi tantangan sosial dan lingkungan yang semakin meningkat ini
dengan mengembangkan dan memberikan produk dan layanan yang selaras dengan nilai-nilai mereka,

8
sambil menerapkan praktik bisnis berkelanjutan yang meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan
dan masyarakat.

2.3.4. Langkah-Langkah Dalam Reshaping Financial Service


2.3.5.1. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mendorong perubahan dalam
industri
2.3.5.2. Mengembangkan strategi untuk mengatasi faktor-faktor ini, seperti berinvestasi pada
teknologi baru atau beradaptasi terhadap perubahan preferensi konsumen
2.3.5.3. Menerapkan produk dan layanan baru yang memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus
berkembang
2.3.5.4. Bermitra dengan organisasi lain, seperti startup fintech, untuk berinovasi dan menjadi
yang terdepan dalam persaingan.
2.3.5.5. Beradaptasi dengan persyaratan peraturan baru, seperti yang terkait dengan isu
lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
2.3.5.6. Membangun budaya inovasi dan ketangkasan yang memungkinkan lembaga keuangan
merespons tantangan dan peluang baru dengan cepat.

BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pembentukan kembali layanan keuangan merupakan proses yang penting dan berkelanjutan,
membantu dunia usaha beradaptasi, berinovasi, dan tumbuh dalam lingkungan bisnis yang dinamis saat
ini. Dengan memanfaatkan transformasi digital, teknologi canggih, dan pendekatan yang berpusat pada
pelanggan, bisnis dapat memperoleh banyak manfaat. Pertama, transformasi layanan keuangan
memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dengan memberikan solusi
yang dipersonalisasi, transparan, dan nyaman yang memenuhi harapan pelanggan yang selalu berubah.
. Hal ini meningkatkan kepuasan pelanggan, loyalitas dan efisiensi, sehingga meningkatkan
pertumbuhan bisnis dan keuntungan. Pembentukan kembali layanan keuangan membantu
meningkatkan efisiensi operasional melalui penyederhanaan proses, otomatisasi, dan alokasi sumber
daya yang optimal. Hal ini membantu mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas, merespons pasar
dengan cepat, dan menganalisis data untuk membuat keputusan yang tepat dan meminimalkan risiko.
Pembentukan kembali layanan keuangan memungkinkan dunia usaha untuk tetap kompetitif
dengan teknologi yang sedang berkembang, mendorong inovasi dan menciptakan kemitraan strategis.
Hal ini membantu perusahaan memasuki pasar baru, mendiversifikasi pendapatan, dan menjadi
pemimpin industri. Selain itu, transformasi ini memastikan kepatuhan terhadap peraturan,
meningkatkan keamanan teknologi informasi, dan meningkatkan kepercayaan pelanggan. Ini adalah
perjalanan transformasi komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pelanggan,
efisiensi operasional, dan beradaptasi dengan lingkungan yang berubah dengan cepat. Dengan
memanfaatkan teknologi digital baru, dunia usaha dapat berhasil, tumbuh, dan bertahan dalam industri
jasa keuangan.

3.2.Daftar pusaka
 http://repository.unika.ac.id/27923/2/20.D3.0019SUSANTO%20TANGGONO_BAB%20I_a.
pdf
 https://www.researchgate.net/publication/371947463_TEKNOLOGI_KEUANGAN
 https://www.bi.go.id/id/edukasi/Pages/mengenal-Financial-Teknologi.aspx
 https://eprints.ums.ac.id/66263/12/bab%201%20rev.pdf

9
 https://id.wikipedia.org/wiki/Jasa_keuangan
 Modul Widyatama

10

Anda mungkin juga menyukai