Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH FINTECH TERHADAP PERBANKAN

DAN
PENGGUNAAN FINANCIAL ACCOUNT DALAM
SEKTOR EKONOMI

Diusulkan oleh :

Denise Linardy : 2016-013-006 (Angkatan 2016)


Sesilia Novrianti Hulu : 2015-013-036 (Angkatan 2015)
Eunike Gertruida Sudarsana : 2016-013-023 (Angkatan 2016)

Universitas Katholik Indonesia Atma Jaya


Jakarta
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan esai yang berjudul “Pengaruh
FinTech terhadap Perbankan dan Penggunaan Financial Account dalam Sektor
Ekonomi”.

Esai “Pengaruh FinTech terhadap Perbankan dan Penggunaan Financial Account


dalam Sektor Ekonomi” ini dibuat untuk memenuhi lomba esai ilmiah Development
Economics Event (DEE) 2017 dengan tema umum “Toward Financial Inclusiveness
Through Financial Technology”. Kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Erwin
Bramana Karnadi, B. COMM, M.E selaku dosen pembimbing, sehingga kami dapat
menyelesaikan esai ini dengan bimbingan dari beliau tepat waktu. Kami juga
berterimakasih untuk rekan dan teman-teman yang mendukung serta memberikan
semangat untuk kami. Kami menyadari bahwa esai ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari para pembaca
dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat serta membuka wawasan tentang Financial
Technology.

Jakarta, 15 Maret 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

ABSTRAK .....................................................................iError! Bookmark not defined.

BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

BAB II : ISI ...................................................................................................................... 3

2.1 Metode Penelitian .............................................................................................. 3

2.1.1 Ordinary Least Squares .............................................................................. 3

2.1.2 Deskripsi Data ............................................................................................ 4

2.2 Hasil Estimasi dengan OLS ............................................................................... 5

2.3 Pengaruh Kualitas Regulasi Suatu Negara ........................................................ 6

2.4 Pengaruh FinTech terhadap Financial Account ................................................. 7

2.5 Tingkat Kualitas Regulasi .................................................................................. 8

BAB III : KESIMPULAN .............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... iv

LAMPIRAN ................................................................................................................... vii

ii
Pengaruh FinTech terhadap Perbankan dan Penggunaan
Financial Account dalam Sektor Ekonomi
Denise Linardy (Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Indonesia)
Sesilia Novrianti Hulu (Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Indonesia)
Eunike Gerturida Sudarsana (Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Indonesia)

Abstrak

Pengaruh nyata dari FinTech terhadap pebankan menjadi topik debat di kalangan
akademis. Financial Technology (FinTech) adalah sektor baru dalam industri keuangan
untuk operasi penyedia jasa keuangan dan interaksi penyedia jasa keuangan dengan klien.
Di penelitian ini, kami menggunakan Ordinary Least Square (OLS) dengan data yang
didapatkan dari The World Bank untuk menyelidiki pengaruh FinTech terhadap
penggunaan Financial Account. Kami memutuskan untuk menggunakan standard error
White yang telah memperhitungkan adanya heteroskedastisitas. Kami menyimpulkan
bahwa FinTech mempunyai pengaruh positif terhadap penggunaan Financial Account.
Namun, dampak FinTech terhadap variabel-variabel tersebut bergantung pada kualitas
regulasi suatu negara. Jika kualitas regulasi di Indonesia tetap buruk, maka penggunaan
FinTech dapat mengurangi keuangan inklusi (Financial Inclusion) perbankan. Karena itu,
Indonesia sebaiknya mendorong perbaikan kualitas regulasi negara agar dapat
memperbaiki perekonomian Indonesia lewat Fintech.

Keyword : Fintech, Financial Account, Development, Education, Regulation Quality


dan Financial Inclusion

iii
BAB I

PENDAHULUAN

Teknologi Keuangan, juga dikenal sebagai Financial Technology (FinTech),


merupakan sektor baru dalam industri keuangan yang menggabungkan seluruh teknologi
yang digunakan di bidang keuangan untuk memfasilitasi perdagangan, perusahaan bisnis
atau interaksi dan layanan yang diberikan kepada konsumen ritel. (Ion & Alexandra,
2016). Bagian penting tentang FinTech yang belum ditetapkan dengan benar diwakili
oleh kategorisasi solusi FinTech yang dapat diimplementasikan. Dalam hal ini, menurut
Alt, R. Dan Puschmann, T. (2012), kategori tersebut dapat dibagi menjadi sektor
keuangan (perbankan, investasi, asuransi dll), proses bisnis (yang membahas
pembayaran, investasi, perdagangan, infrastruktur dll), segmen pelanggan (retail atau
perusahaan) atau dengan bentuk interaksi (B2B, B2C atau C2C). (Alt, R., & Puschmann,
T., 2012). Sementara FinTech sendiri adalah sebuah konsep baru yang masih dalam
proses perkembangan, maka pendekatan yang lebih luas sangat dibutuhkan. Karena itu,
pembahasan FinTech diklasifikasikan dalam dua kategori utama yaitu solusi FinTech
didedikasikan untuk operasi penyedia jasa keuangan dan interaksi penyedia jasa
keuangan dengan klien mereka. (Ion & Alexandra, 2016).

Dalam esai ini kita akan membahas mengenai pengaruh FinTech pada sektor
perbankan. Seiring dengan terus meningkatnya jumlah pengguna internet, dan mobile
phone, pangsa pasar yang diambil FinTech (sektor modal pembayaran) sangat luas
jumlahnya, karena metode pembayaran mencakup semua ekonomi. Hal ini menjadi
ancaman yang membahayakan bagi sektor perbankan. Namun FinTech belum bisa
menggantikan peran industri perbankan sebagai legacy dan incumbent di industri
keuangan. Keunggulan FinTech pada informasi teknologi yang inovatif juga
diseimbangkan dengan sejumlah kekurangan diantaranya kurangnya manajemen risiko,
kesulitan dalam permodalan, dan belum dipercaya oleh masyarakat karena belum adanya
regulasi yang jelas. Sementara industri perbankan memiliki keunggulan dari sisi
kepercayaan masyarakat. Industri perbankan juga telah berkembang dan berevolusi

1
dengan mengkombinasikan keunggulan jaringan fisik dan jaringan digital.
(Perspektif.com, 2016).

Selain itu FinTech juga mempunyai pengaruh terhadap Financial Inclusion.


Dalam hal ini FinTech memiliki dampak yang positif terhadap Financial Inclusion yaitu
dengan membantu usaha kecil dan menengah (UKM) serta individu yang belum
terjangkau oleh bank, dan mendorong penurunan biaya program inklusi sehingga
menjadi lebih efisien dan dapat menjangkau lebih banyak konsumen di daerah terpencil.
(Accion, 2016). Kemudian kita akan memaparkan hubungan antara FinTech dengan
development (Negara maju dan berkembang). Umumnya Negara maju (Developed
country) seperti China, Amerika Serikat, dan Inggris sudah terlebih dahulu menggunakan
FinTech daripada Negara berkembang (Developing country) termasuk Indonesia. Dengan
data dari The World Bank, Bank Indonesia , OJK dan teori yang ada kami juga dapat
mengetahui prospek FinTech di masa depan khususnya di Indonesia. Selain itu kita akan
menjelaskan mengenai hubungan antara FinTech dengan tingkat pendidikan di setiap
negara. Terakhir, kita akan menjelaskan tentang hubungan FinTech dengan kualitas
regulasi di setiap Negara yang menggunakan FinTech. Beberapa Variabel yang
digunakan dalam data ini yakni Financial Account, Fintech, Developed, Education dan
Low Regulation.

2
BAB II

ISI

2.1 Metode Penelitian

2.1.1 Ordinary Least Squares

Salah satu cara untuk melihat pengaruh FinTech terhadap penggunaan


Financial Account adalah Ordinary Least Squares (OLS). Dipertimbangkan
persamaan sebagai berikut.

𝑓𝑖𝑛𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖 = 𝛽1 + 𝛽2 𝑓𝑖𝑛𝑡𝑒𝑐ℎ𝑖 + 𝑢𝑖 (2.1)

Pada persamaan (2.1), diketahui bahwa 𝑓𝑖𝑛𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖 adalah persentasi


pengguna Financial Account pada negara 𝑖, 𝐹𝑖𝑛𝑡𝑒𝑐ℎi adalah dummyyang bernilai
1 jika di negara 𝑖FinTech sudah ada pada tahun 2014. 𝑢𝑖 adalah faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi Financial Account namun tidak diobservasikan.

Namun dalam persamaan (2.1) ini mungkin terdapat faktor di error yang
berkorelasi dengan FinTech dan Financial Account yang melanggar asumsi klasik
OLS yaitu 𝑐𝑜𝑣(𝑓𝑖𝑛𝑡𝑒𝑐ℎ𝑖 , 𝑢𝑖 ) ≠ 0. Ini disebabkan oleh 𝛽2 pada persamaan (2.1)
yang mungkin bersifat bias dan tidak konsisten. Sebagai contoh adalah tingkat
development negara bisa berkorelasi dengan FinTech dan Financial Account.
Seperti yang kita ketahui dengan perkembangan teknologi sekarang, FinTech
lebih mudah diterapkan pada negara berkembang dan biasanya negara
berkembang mempunyai tingkat Financial Inclusion lebih tinggi. Jika ini benar,
maka parameter pada persamaan (2.1) bias dan tidak konsisten. Maka
ditambahkan variabel baru yang mempengaruhi FinTech dan Financial Account.
Untuk itu dipertimbangkan pada persamaan berikut.

3
𝑓𝑖𝑛𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖 = 𝛽1 + 𝛽2 𝑓𝑖𝑛𝑡𝑒𝑐ℎ𝑖 + 𝛽3 𝑑𝑒𝑣𝑒𝑙𝑜𝑝𝑒𝑑𝑖 (2.2)
+ 𝛽4 𝑒𝑑𝑢𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑖 + 𝑢𝑖
Pada persamaan (2.2) diketahui bahwa variabel 𝑑𝑒𝑣𝑒𝑙𝑜𝑝𝑒𝑑𝑖 adalah
dummyyang bernilai 1 jika pada negara 𝑖 adalah negara developed. Variabel
𝑒𝑑𝑢𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑖 adalah indeks pendidikan negara 𝑖.

Di negara developed, dapat diargumentasikan bahwa masyarakat


cenderung untuk lebih aktif dalam Financial Account untuk mendukung
pertumbuhan serta mudah diterapkan. Tingkat pendidikan suatu negara
diargumentasikan dapat mempengaruhi penggunaan Financial Account dan
FinTech, karena negara yang berpendidikan lebih tinggi biasanya mempunyai
tingkat Financial Inclusion yang lebih tinggi. Sebagai contoh, negara China,
Inggris dan Amerika Serikat merupakan negara yang berpendidikan tinggi.
Mereka memiliki peluang yang sangat besar dalam mengembangkan teknologi
dan ilmu pengetahuan. Pemerataan sistem keuangan pada ketiga negara tersebut
sangat adil dan lebih efisien.

2.1.2 Deskripsi Data

Data yang digunakan adalah data tahun 2014. Data Financial Account
berasal dari The World Bank (2017) dengan satuan % yang artinya persentase
pengguna Financial Account di suatu negara. Dengan kata lain, variabel ini
merepresentasikan persentasi populasi di suatu negara yang memiliki akun di
bank atau institusi keuangan lainnya.

FinTech dummy terdapat dari berbagai sumber yang ditemukan di


antaranya adalah Cunningham (2014), Hung dan Luo (2016), Hynes (2016),
FinTechranking (2016), FinTechnews (2015), Ohr (2015), Grow VC Group
(2009), Luxembourgforfinance(2013), Finnovista (2016), Bueno (2016),
Coleman (2016) dan Robinson (2017) Kong (2015). Variabel dummy pada
FinTech yang bernilai 1 jika ada FinTech di Negara tersebut, akan tetapi 0 jika
tidak ada FinTech di tahun 2014.

4
Development adalah variabel dummy yang bernilai 1 jika negara tersebut
negara developed, dan 0 jika negara tersebut bukan negara developed. Data di
dapatkan dari Statistical Anex (2012).

Education adalah indeks yang mengukur pendidikan pada suatu negara


yang terdapat dari United Nations Development Programme (2017).

Regulation Quality adalah indeks persepsi publik suatu negara terhadap


kemampuan pemerintah untuk membuat dan mengimplementasikan peraturan dan
regulasi yang dapat mendorong pembangunan ekonomi negara. Data ini di
dapatkan dari The World Bank (2017).

2.2 Hasil Estimasi dengan OLS

Dependent Variabel : Account_Financial_Institution


Sample : 71

Variable Estimation (2.1) Estimation (2.2)


Constant 66.588 55.270
(16.701) (7.219)
FinTech 13.489 9.371
(2.306) (2.019)
Developed 32.554
(7.608)
Education -2.537
(-0.223)
R-squared 0.071 0.480
Sample Total 71 71

Model (2.1) menunjukkan estimasi parameter (dan t-statisticnya). Dari


estimasi model (2.1) di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa adanya FinTech
diestimasikan untuk meningkatkan penggunaan Financial Account sebanyak
13.49%.

5
Tabel di atas juga menunjukkan estimasi parameter model (2.2) (dan t-
statisticnya). Dapat kita lihat bahwa FinTech mempunyai pengaruh signifikan
positif terhadap Financial Account. Untuk negara yang sudah memiliki FinTech,
rata-rata estimasi nilai Financial Account lebih tinggi 9.37% dari negara yang
belum memiliki FinTech, ceteris paribus. Selain itu, estimasi penggunaan
Financial Account di negara developed lebih tinggi sebanyak 32.56% dari negara
developing. Artinya tingkat development suatu negara mempunyai pengaruh
signifikan terhadap penggunaan Financial Account negara tersebut. Namun, dapat
kita lihat bahwa variabel education ternyata tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap penggunaan Financial Account. Nilai standard error pada persamaan
(2.2) menggunakan standard error White yang telah memperhitungkan adanya
heteroskedastisitas.

Dengan menggunakan dummy variable pada OLS yang digunakan, maka


kita bisa menyimpulkan bahwa FinTech dapat memberikan pengaruh positif
terhadap Financial Account. Hasil ini sesuai dengan hasil yang diinginkan, karena
secara umum tujuan dari FinTech adalah untuk edukasi inklusi keuangan dan
memiliki kebijakan keuangan inklusif yang baik di masa mendatang. Namun,
apakah hasil ini berlaku untuk setiap negara?

2.3 Pengaruh Kualitas Regulasi Suatu Negara

Secara umum, FinTech meningkatkan estimasi penggunaan Financial


Account. Apakah hasil ini berlaku untuk semua negara? Dipertimbangkan
persamaan berikut :

𝑓𝑖𝑛𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖 = 𝛽1 + 𝛽2 𝑓𝑖𝑛𝑡𝑒𝑐ℎ𝑖 + 𝛽3 𝑑𝑒𝑣𝑒𝑙𝑜𝑝𝑒𝑑𝑖 + 𝛽4 𝑒𝑑𝑢𝑐𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑖


+ 𝛽5 𝑓𝑖𝑛𝑡𝑒𝑐ℎ𝑖 ∗ 𝑙𝑜𝑤𝑟𝑒𝑔𝑖 + 𝑢𝑖 (2.3)

𝑙𝑜𝑤𝑟𝑒𝑔𝑖 adalah variable dummyyang bernilai 1 jika indeks kualitas


regulasi negara i bernilai positif, sedangkan 0 jika tidak. Parameter 𝛽5 digunakan
untuk membedakan pengaruh FinTech terhadap 𝑓𝑖𝑛𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 berdasarkan
kualitas negara.

6
Variable Estimasi (2.3.)
57.203
Constant
(7.968)*
14.2848
FinTech
(3.1975)*
28.2228
Developed
(6.26)*
-2.9063
Education
(-0.2719)
-23.0681
FinTech*lowreg
(-2.3125)*
R2 0.5308
Jumlah sampel 70

Berdasarkan model (2.3.), negara yang memiliki FinTech mempunyai


estimasi penggunaan 𝑓𝑖𝑛𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 lebih tinggi sebanyak 14.29% dari negara tanpa
FinTech, jika kedua negara tersebut mempunyai kualitas regulasi yang baik*,
ceteris paribus. Namun, jika kualitas regulasi buruk, negara yang memiliki
FinTech justru mempunyai estimasi 𝑓𝑖𝑛𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 lebih rendah sebanyak -8.78,
dari negara tanpa FinTech*, ceteris paribus. Standard error yang digunakan pada
persamaan (2.3) adalah White standard error yang sudah memperhitungkan
adanya heteroskedastisitas.

2.4 Pengaruh FinTech terhadap Financial Account

FinTech kini tidak menjadi ranah eksklusif untuk ahli teknologi dan
politik. Krisis finansial pada tahun 2008 menjadikan bank-bank menyalurkan
sumber daya mereka pada kebijakan baru untuk memuaskan para regulator dan
untuk berinovasi. Hal ini menjadikan sebuah sebuah pasar besar bagi perusahaan
yang lebih kecil seperti UMKM menciptakan sebuah produk inovatif yang

7
menyediakan pertumbuhan dan solusi pada big data bagi institusi keuangan.
Teknologi yang dikembangkan dalam industri FinTech mempunyai implikasi
yang melebihi dunia finansial. Bank tidak perlu khawatir pada konsumen yang
pindah ke FinTech karena Bank juga dapat menganalisa data transaksi yang
berjalan pada konsumen.

Pengaruh ini memberikan hal positif serta keuntungan baik pada pihak
Bank dan FinTech. Ini juga disebabkan karena FinTech adalah metode
pembayaran yang mencakup semua sektor ekonomi. Dalam layanan keuangan
FinTech, Financial Account memanfaatkan teknologi digital untuk memenuhi
kebutuhan nasabah. Masyarakat telah mengenal perbankan elektronik seperti
ATM, EDC, internet banking, mobile banking vvv, SMS banking, phone banking
dan video banking. Selain itu, bank telah meluncurkan layanan keuangan tanpa
kantor (branchless banking) untuk keuangan inklusif yang ditujukan kepada
masyarakat yang tidak memiliki akses perbankan.

2.5 Tingkat Kualitas Regulasi

Bisinis FinTech menjadi bisnis yang besar dalam investasi teknologi


sebagai salah satu tren di tahun 2016 yang lalu. Perbankan memandang bahwa
FinTech perlu diatur agar memiliki jalur yang setara dengan bank. Sedangkan
pelaku FinTech cenderung ingin diregulasi guna membangun kepercayaan (Arner
et a.l, 2015). Regulator dapat menetapkan threshold, pada skala berapa
penyelenggara FinTech diwajibkan untuk memperoleh izin. Dalam tahap awal
dan skala yang kecil regulator cukup memonitor kegiatan usaha dan
perkembangan FinTech (rezim pendaftaran). Dalam skala besar dapat
memunculkan risiko “blind spot” sehingga Fraus dapat menggangu
market/investor confindent (rezim perizinan).

Di sejumlah negara, regulator merespon kehadiran FinTech melalui


penerbitan aturan, perizinan, dan pembentukan task force maupun regulatory
sandbox yang artinya pelaku FinTech dapat menguji produk, layanan, mekanisme
kepada pengguna terbatas dengan pelonggaran regulasi (pilot project). Posisi

8
Bank Indonesia dalam kebijakan dan pengaturan FinTech terletak pada
kewenangan yang terkait dengan Stabilitas Sistem Keuangan, Sistem
Pembayaran, Pendalaman Pasar Keuangan, Cyber Security, dan Perlindungan
Konsumen. FinTech dalam regulasi pada sistem pembayaran (SP) ini akan
dilengkapi dengan pengaturan pemrosesan transaksi pembayaran (PTP) yang akan
memungkinkan masuknya seluruh jenis merchant acquiring services dan
penyelenggara e-Wallet sebagai jenis layanan yang lazim ditawarkan dalam
model bisnis FinTech. Pada akhirnya, kontribusi FinTech dan harapan terhadap
akan banyak dipengaruhi oleh peranan pemerintah bukan hanya melalui dukungan
formal berupa regulasi, tapi bagaimana regulasi tersebut dapat mendorong seluruh
stakeholder terkait untuk menciptakan ekosistem yang mendukung inklusi
keuangan. (Mekar.com, 2017)

Regulasi FinTech di Indonesia masih belum jelas, dapat dilihat dari grafik
yang telah kita buat, bahwa kualitas regulasi di Indonesia jauh dibawah standar
(dibawah 0). Dari tahun 1996 tingkat kualitas regulasi Indonesia sangat rendah,
dan tahun 2003 menjadi titik terendahnya. Namun kurun waktu 2008 hingga 2014
grafik mulai naik dan memiliki trend positif. Dan terhitung sejak tahun 2010
hingga 2013, nilai investasi di ranah FinTech berkembang hingga mencapai 4 kali
lipat. (Amar Bank.com, 2017).

9
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan esai yang telah kita buat, kesimpulan yang dapat kita ambil yaitu
secara umum FinTech mempunyai pengaruh positif terhadap penggunaan Financial
Account. Salah satu variable yang dapat berkorelasi dengan FinTech yaitu development
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan Financial Account. Pada
negara maju (developed country) penggunaan Financial Account lebih tinggi dari pada
negara berkembang (developing country). Kemudian variabel lain yang dapat berkorelasi
FinTech yakni education, secara statistik tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap penggunaan Financial Account. Dari variabel kualitas regulasi di setiap negara,
pada negara yang memiliki kualitas regulasi yang baik, FinTech mempunyai pengaruh
positif terhadap penggunaan Financial Account. Berbanding terbalik dengan negara yang
memiliki kualitas regulasi buruk, maka FinTech akan berdampak negatif terhadap
penggunaan Financial Account.

Esai ini masih memiliki beberapa limitasi yakni kurangnya data yang tersedia
mengenai FinTech. Sebagai rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, dapat
ditambahkan variabel-variabel lain yang bisa mempengaruhi FinTech terhadap Financial
Account.

10
DAFTAR PUSTAKA

Accion. (2016). How Financial Technology is Changing Financial Inclusion.

Alt, R, &Puschman, T. (2016). The Rise of Customer-Oriented Banking – Electronic


Markets are Paving the Way. Electronic Markets 224, pp. 203-215.2012.

Coleman, Alison. (2016). Poland On Track To Becoming A Major European Tech


Startup Hub. Retrieved from :
https://www.forbes.com/sites/alisoncoleman/2016/05/20/poland-on-track-to-
becoming-a-major-european-tech-startup-hub/#1f10ae662085
Demirguc-Kunt et al, (2015). Account at a financial institution, male (%age15+).
Retrieved from : http://data.worldbank.org/indicator/WP_time_01.2
Education Index. (2017). Calculate using Mean Years of Schooling and Expected Years
of Schooling. Retrieved from: http://hdr.undp.org/en/content/education-index
Finansialku.com. (2016). Pertumbuhan FinTech di Asia Pasifik. Retrieved
from :https://www.finansialku.com/ini-negara-yang-akan-menjadi-markas-
fintech-asia-pasifik/
FinnoVista.com. (2016). Fintech Radar Argentina: 60 startups on the cutting edge of
Fintech in Argentina. Retrieved from: http://www.finnovista.com/fintech-radar-
argentina/?lang=en
GFMAG.com. (2014). SAFEST BANKS BY COUNTRY 2014. Retrieved from :
https://www.gfmag.com/magazine/november-2014/safest-banks-country-
2014?page=2#A
Grow Vc Group. (2016). FinTech in Spain Has Grown Over 400% in the Past 3 Years.
Retrieved from : http://www.growvc.com/blog/2016/09/fintech-in-spain-has-
grown-over-400-in-the-past-3-years/
Hung, Jui-Long. (2016). FinTech in Taiwan: a case study of a Bank’s strategic
planning for an investment in a FinTech company. Retrieved from : https://jfin-
swufe.springeropen.com/articles/10.1186/s40854-016-0037-6
Hynes, Casey. (2016). Meet The App That’s Empowering The Women Of Myanmar To
The Bank. Retreieved from :
http://fintechranking.com/category/inspirasia/myanmar/
InvestStockholm.com. Retrieved from : http://www.investstockholm.com/news/fintech/

iv
Ion, Alexandra. (2016). Financial Technology (FinTech) and its Implementation on the
Romanian Non Banking Capital Market.

Kong, Alex. (2016). The State of FinTech in Bangladesh. Retrieved from :


https://yostartups.com/the-state-of-fintech-in-bangladesh/
Kopdang, Mas. (2016). Daftar FinTech Yang Menjadi Perhatian Investor. Retrieved
from :https://kopidangdut.org/2016/03/02/daftar-fintech-yang-menjadi-
perhatian-investor/
LTP. (2016). FinTech Innovation in Southeast Asia. Retrieved
from :https://letstalkpayments.com/fintech-innovation-in-southeast-asia-2/
LTP. 50 Scandinavian FinTech Companies Powering Region’s Leadership in Global
Innovation. https://letstalkpayments.com/50-scandinavian-fintech-companies-
powering-regions-leadership-in-global-innovation/
LuxembourgforFinance.com. (2013). Retrieved from :
http://video.luxembourgforfinance.com/watch/how-luxembourg-fintech-
payment-solution-mangopay-grew-internationally
Mekar.id. (2017). Fintech in Indonesia : Between Formality of Regulation and Financial
Inclusion. Retrieved from :https://mekar.id/blog/fintech-indonesia-between-
formality-regulation-and-financial-inclusion/.2017

Ohr, Thomas. (2015). Retrieved from : http://www.eu-startups.com/2015/07/the-15-


hottest-european-fintech-startups-in-2015/
Perspektif. (2016). Financial Technology di Indonesia : Ancaman Atau Peluang Bagi
Industri Keuangan? Retrieved from :

https://thebusinessperspectiveblog.wordpress.com/2016/08/04/financial-
technology-di-indonesia-ancaman-atau-peluang-bagi-industri-keuangan/

Peter Renton. (2016). My Quarterly P2P Lending Result-Q1 2016. Retrievied from :
http://www.lendacademy.com/quarterly-p2p-lending-results-q1-2016/

Robinson, Edward. (2017).Portugal Once Launched Ships, Now It Launches Startups.


Retrieved from :https://www.bloomberg.com/news/articles/2017-02-
01/portugal-once-launched-ships-now-it-launches-startups
Singapore, Fintechnews. (2016). Top 24 Fintech Startups by Forbes Philippines.
Retrieved from :http://fintechnews.sg/5978/philippines/top-24-fintech-startups-
forbes-philippines/

v
StartupBootCamp.com. Mexico becomes the largest FinTech market in Latin America.
Retrieved from :https://www.startupbootcamp.org/blog/2016/10/mexico-
becomes-largest-fintech-market-latin-america/
TechCrunch. (2015).Turkish Online Payment Company And Stripe Competitor Iyzico
Closes $6.2 Million Series B. Retrieved from :
http://fintechranking.com/tag/turkey/
Tunaiku.com. (2017). Bagaimana Regulasi FinTech di Indonesia? Retrieved
from :https://www.tunaiku.amarbank.co.id/blog/bagaimana-regulasi-fintech-di-
indonesia/

Worldwide Governance Indicators. (2017). Retrieved from:

http://data.worldbank.org/data-catalog/worldwide-governance-indicators

vi
LAMPIRAN

Lampiran A

Dependent Variable: ACCOUNT_FINANCIAL_INSTIT


Method: Least Squares
Date: 03/01/17 Time: 19:46
Sample: 1 71
Included observations: 71

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 66.58869 3.987103 16.70102 0.0000


FINTECH 13.48908 5.848300 2.306496 0.0241

R-squared 0.071581 Mean dependent var 72.85826


Adjusted R-squared 0.058126 S.D. dependent var 25.32520
S.E. of regression 24.57815 Akaike info criterion 9.269358
Sum squared resid 41681.90 Schwarz criterion 9.333095
Log likelihood -327.0622 Hannan-Quinn criter. 9.294704
F-statistic 5.319922 Durbin-Watson stat 1.775549
Prob(F-statistic) 0.024091

Lampiran B

Dependent Variable: ACCOUNT_FINANCIAL_INSTIT


Method: Least Squares
Date: 03/09/17 Time: 07:04
Sample: 1 71
Included observations: 70
White heteroskedasticity-consistent standard errors & covariance

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 55.27024 7.655611 7.219573 0.0000


FINTECH 9.371033 4.640381 2.019453 0.0475
DEVELOPED 32.55444 4.278825 7.608267 0.0000
EDUCATION -2.537252 11.37612 -0.223033 0.8242

R-squared 0.480077 Mean dependent var 72.91332


Adjusted R-squared 0.456445 S.D. dependent var 25.50377
S.E. of regression 18.80297 Akaike info criterion 8.761352
Sum squared resid 23334.40 Schwarz criterion 8.889837
Log likelihood -302.6473 Hannan-Quinn criter. 8.812388
F-statistic 20.31399 Durbin-Watson stat 2.129558
Prob(F-statistic) 0.000000 Wald F-statistic 26.15491
Prob(Wald F-statistic) 0.000000

vii
Lampiran C

Dependent Variable: ACCOUNT_FINANCIAL_INSTIT


Method: Least Squares
Date: 03/01/17 Time: 20:01
Sample: 1 71
Included observations: 70

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 57.20297 8.639163 6.621355 0.0000


FINTECH 14.28472 4.736993 3.015567 0.0037
DEVELOPED 28.22281 4.698496 6.006777 0.0000
EDUCATION -2.906369 12.69144 -0.229002 0.8196
FINTECH*LOWREG -23.06811 8.701667 -2.650999 0.0101

R-squared 0.530807 Mean dependent var 72.91332


Adjusted R-squared 0.501933 S.D. dependent var 25.50377
S.E. of regression 17.99900 Akaike info criterion 8.687258
Sum squared resid 21057.65 Schwarz criterion 8.847865
Log likelihood -299.0540 Hannan-Quinn criter. 8.751053
F-statistic 18.38390 Durbin-Watson stat 2.452656
Prob(F-statistic) 0.000000

viii

Anda mungkin juga menyukai