SYARIAH DI INDONESIA
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Financial Technology
DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr.Andri Soemitra, MA
OLEH :
Kelompok 12
Puji syukur kita sanjung tinggikan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
hidayahNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat dan salam
smoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Makalah ini berjudul “Studi
Profil Fintech Syariah di Indonesia”. Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan agar para
pembaca dapat memahami isi dari makalah ini. Selain itu, penyusun juga mengucapkan
terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah membantu sampai makalah ini dapat
diselesaikan.
Tentunya dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan juga
kesalahan dalam penyusunan. Oleh karena itu, penyusun juga mengharapkan kritik, saran dan
masukan-masuka yang bersifat membangun untuk melengkapi dan memperbaharui makalah
ini kedepannya.
Penyusun
Kelompok 12
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah......................................................................................................3
C. Tujuan Pembahasan....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................................14
B. Saran...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemunculan Fintek sebagai sebuah fenomena baru dikarenakan adanya sebuah inovasi
kemudahan akses, kenyamanan, dan biaya yang ekonomis. Fenomena tersebut biasa dikenal
dengan istilah Inovasi Disruptif atau Disruptive Innovation (Bower & Christensen, 1995) 1.
Fintek bukanlah inovasi baru dalam dunia industri keuangan. seperti dikutip oleh Asaba, Aiba
dan Hirano (2016)2, menyatakan bahwa perkembangan fintek terbagi menjadi tiga periode,
yaitu periode Fintech 1.0. antara tahun 1866 dan 1967, Fintech 2.0. antara tahun 1987 dan
2008, dan Fintech 3.0 sejak 2008 hingga saat ini. Bank Indonesia mendefinisikan Finansial
sistem keuangan yang menghasilkan produk, layanan teknologi, dan/atau model bisnis baru
serta dapat berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas keuangan, dan/atau efisiensi,
adanya kebutuhan untuk pengembangan dan ketidak efisienan dari sistem keuangan yang ada
dan digabungkan dengan kemunculan teknologi baru, khususnya komunikasi seluler (Asaba,
masyarakat menjadi semakin mudah untuk mengakses layanan jasa keuangan yang selama ini
didominasi oleh Perbankan. Menurut data dari OJK, sampai saat ini sudah ada lebih dari 250
1
Bower, J. & Christensen, C. M. (1995). Disruptive Technologies: Catching the Wave. Harvard Business
Review.
2
Asaba, S., Aiba, K., Hirano, M. (2016). The Potential of Fintech Industry to Support the Growth of SMEs in
Indonesia. Japan: Waseda University.
3
opcit
1
negara Asia lainnya. Namun, pada kenyataannya FinTek belum bisa menjadi alternatif
pilihan bagi masyarakat untuk menggunakan layanan jasa keuangan yang biasa ditawarkan
Seperti halnya FinTek konvensional, FinTek berbasis syariah juga bertujuan untuk
keuangan. FinTek syariah juga bertujuan untuk melaksanakan layanan keuangan yang
bertanggung jawab dan etis serta menciptakan peluang untuk memimpin dan mempengaruhi
segala bentuk jasa keuangan secara global. Fintek Syariah dapat menjadi solusi permasalahan
yang bisa menghadirkan layanan Digital Financial Syariah (REX DDS PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk, 2017). Selain itu, FinTek crowdfunding dan peer to peer lending syariah bisa
menjadi alternatif bagi pelaku jasa keuangan syariah untuk bisa menjangkau segmen pasar
yang selama ini sangat sulit untuk ditembus oleh industri jasa keuangan syariah. Hal ini
dikarenakan FinTek lebih berfokus pada inovasi dan kepuasan konsumen namun dengan
berdasarkan data yang dihimpun oleh McKinsey & Company, penetrasi perbankan syariah
hanya mencapai 5% dan berdasarkan daftar FinTek yang terdaftar di OJK per Mei 2018
peer to peer lending, idealnya dilindungi oleh produk hukum yang sesuai agar dapat
meminimalisasi risiko yang ada dan melindungi masayarakat. Namun pada kenyataannya,
regulator belum sepenuhnya mempunyai produk payung hukum yang kuat dalam meregulasi
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Hingga saat ini terdapat satu satunya Fintech payment syariah yang sudah terdaftar di
Bank Indonesia dan sudah bersertifikat DSN MUI yaitu LinkAja Syariah yang melayani
berbagai transaksi atau kegiatan pembayaran berbasis syariah dengan tiga prinsip yaitu
tidak riba, tidak maisir (bertaruh), bersifat pasti tidak gharar (ketidakpastian),
menyembunyikan kecacatan (tadlis), membenarkan yang batil (risyvah), konsumtif (israf)
serta transaksi pada objek yang maksiat atau haram.
4
bi.go.id
5
dsnmui.or.id
4
4) pembiayaan pengadaan barang untuk pelaku usaha yang berjualan secara online dengan
pembayaran melalui payment gateway, 5) pembiayaan untuk pegawai, 6) pembiayaan
berbasis komunitas. Mekanismenya adalah terdapat dua akad terpisah dalam setiap model,
yaitu antara penyelenggara dengan pemberi pembiayaan dan antara penyelenggara dengan
penerima pembiayaan. Penyelenggara dengan pemberi pembiayaan menggunakan akad
wakalah bi al-ujrah, sedangkan antara penyelenggara dengan penerima pembiayaan bisa
menggunakan akad wakalah bi al-ujrah, murabahah, mudharabah, musyarakah, ijarah,
atau qardh sesuai dengan model yang digunakan.6
Qazwa merupakan perusahaan peer to peer lending berbasis syariah yang bertujuan
untuk memudahkan usaha mikro mendapatkan akses permodalan yang bebas riba
agar usahanya lebih berkembang. Qazwa menghubungkan pemodal dengan usaha
mikro melalui teknologi agar tercipta inklusivitas akses keuangan yang selaras
dengan nilai-nilai Islam.
ALAMI adalah perusahaan teknologi finansial yang berizin dan diawasi oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
Teknologi Informasi (LPMUBTI) berdasarkan prinsip syariah atau biasa dikenal
dengan sharia-compliant peer-to-peer (P2P). ALAMI juga diawasi oleh Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), yang diwakili oleh Dewan
Pengawas Syariah dalam proses bisnisnya.
6
Baihaqi, J. (2018). Financial Technology Peer-To-Peer Lending Berbasis Syariah di Indonesia. Tawazun:
Journal of Sharia Economic Law, 1(2), 116-132
5
C. Profil Fintech Aggregator Syariah di Indonesia
Saat ini terdapat 8 perusahaan fintech dengan kategori aggregator yang terdaftar :
1. DOMPET AMAN
PT. Dompet Aman Indonesia (DAI) menghadirkan sebuah platform digital yang
menghubungkan sumber daya terbaik bagi penggunanya untuk mewujudkan
kesejahteraan dalam segala aspek kehidupan. Dompet Aman adalah platform
Loyalty & Reward pertama yang dapat membantu member untuk mengelola
seluruh poin loyalty yang dimilikinya. Dompet Aman memilih penyedia
layanan dan produk terbaik dari segmen keuangan, kesehatan, gaya hidup dan
sosial kemudian menghadirkannya melalui aplikasi digital yang komprehensif.
2. IstanaTech
IstanaTech adalah perusahaan Aggregator Agen Asuransi yang menyediakan
berbagai pilihan layanan asuransi.
3. MAUDANA
MauDana adalah startup yang bergerak di bidang digitalisasi Lembaga
6
Keuangan Konvensional dan Syariah. MauDana juga sebagai online
Marketplace yang menyediakan berbagai macam informasi untuk membantu
masyarakat Indonesia menemukan produk keuangan terbaik. MauDana
menyediakan akses informasi ke ribuan produk keuangan, untuk memudahkan
masyarakat Indonesia membuat keputusan finansial sesuai kebutuhan yang ada.
Misi MauDana adalah membantu masyarakat Indonesia memperoleh informasi
produk keuangan sebaik-baiknya sehingga dapat lebih memahami produk-
produk keuangan yang tersedia bagi mereka. Selain itu, MauDana juga
membantu masyarakat Indonesia dalam mendapatkan produk keuangan yang
ideal sesuai dengan kebutuhan masing-masing nasabah. Dengan MauDana
semua layanan yang ditawarkan oleh Lembaga Keuangan menjadi mudah
ditemukan dan diakses oleh masyarakat kapanpun dan dimanapun.
4. PT Naqif Solusi Indonesia
PT Naqif Solusi Indonesia adalah startup company dengan produk utamanya
"OneShaf" yang bertujuan menfasilitasi umat dengan informasi jadwal kajian
lengkap dengan Ustadz, lokasi, video kajian, Radio/TV Streaming dsb. OneShaf
juga menfasilitasi umat yang ingin hijrah dari ekonomi ribawi ke ekonomi
syariah dalam rangka mendapatkan ridha Allah SWT
5. PT Rachmad Dharma Anugrah
Platform yang bergerak dalam bidang agregator keuangan dan perencanaan
finansial serta penyedia layanan syariah
6. SavingTech
SavingTech menawarkan produk simpanan terbaik dari berbagai bank ternama
di Indonesia. Kami menyediakan berbagai jenis produk simpanan seperti
tabungan, tabungan berjangka, tabungan syariah, dan lain-lain.
7. Thintech
Perusahaan yang menyediakan informasi paling komprehensif tentang kartu
kredit yang berbeda sehingga pengguna dapat dengan mudah membandingkan
dan memilih kartu terbaik untuk kebutuhan. Thintech memberikan informasi
tentang cara membuat, ketentuan, promo, dan batasan.
8. Zahir Capital
Aggregator platform yang menghubungkan antara Fintech Partner ( Fintech
and Lembaga Keuangan Syariah lainnya), project owner dan calon Investor
dalam satu platform Zahir Capital.
7
D. Profil Fintech Financial Planning di Indonesia
Fintech financial planner adalah aplikasi atau platform teknologi keuangan yang
menyediakan layanan perencanaan keuangan secara otomatis atau semi-otomatis.
Layanan ini biasanya dirancang untuk membantu individu mengelola keuangan mereka
dengan lebih efisien, memberikan rekomendasi investasi, perencanaan anggaran, serta
membantu mencapai tujuan keuangan mereka. Fintech financial planner menggunakan
teknologi seperti kecerdasan buatan, analitika data, dan algoritma untuk menyediakan
solusi dan rekomendasi yang disesuaikan dengan situasi keuangan pengguna.
Saat ini diketahui ada 4 aplikasi yang bergerak di bidang financial planner :
1. Finansialku. com
Finansialku.com (PT. Solusi Finansialku Indonesia) berdiri sejak tahun 2013
dan telah tercatat di OJK sebagai Penyelenggara Inovasi Keuangan Digital
dengan jenis Fintech “Financial Planner” yang juga masuk sebagai sampel
Regulatory Sandbox. Finansialku.com merupakan perusahaan perencana
keuangan yang memiliki portal edukasi, aplikasi keuangan, serta kelas
keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan individu serta
masyarakat di Indonesia. Profil Produk Finansialku.com memiliki beberapa
produk yang dapat menunjang untuk meningkatkan kesadaran akan keuangan
masyarakat Indonesia, yaitu : (1) Aplikasi perencana keuangan Finansialku, (2)
Portal edukasi (website, instagram, facebook, youtube, etc.), (3) Konsultasi
dengan perencana keuangan, (4) seminar online berbentuk webinar dan kursus
online, (5) Buku fisik dan e-book, (6) Jasa akuntansi untuk pebisnis, (7) In-
house training, serta (8) Event offline ke seluruh wilayah di Indonesia. Target
market dari Finansialku.com yaitu masyarakat yang ada di kuadran 2 dan 3 atau
pada usia produktif yang rata-rata pekerjaannya adalah mahasiswa, karyawan,
ibu rumah tangga, dan entrepreneur, karena kami merasa bahwa pada usia
tersebut masyarakat sangat membutuhkan literasi keuangan. Berdasarkan Survei
Nasional Literasi Keuangan OJK yang dilaksanakan pada tahun 2016, literasi
keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 29,7 persen, untuk itu
Finansialku ingin membantu untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat
Indonesia dengan menyajikan informasi mengenai keuangan dengan bahasa
yang ringan dan visualisasi yang menarik agar mudah dimengerti.
8
2. Halofina.
Halofina merupakan Aplikasi Digital Financial Advisory & Wealth
Management yang menawarkan solusi perencanaan keuangan komprehensif
kepada pengguna didukung oleh teknologi robo-advisory. Sebagai Startup di
bidang Financial Technology, Halofina telah tercatat oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sebagai penyelenggara Inovasi Keuangan Digital, dengan
nomor S-101/ MS.72/2019. Resmi diluncurkan pertamakali ke publik pada
Januari 2019, dalam tiga bulan pertama peluncurannya Halofina berhasil
mencatat 10.000 download, dengan total 40.000 Lifeplan yang berhasil dibuat
oleh 1.500 pengguna aktif. Profil Produk Halofina dapat membantu pengguna
merencanakan juga mengelola keuangan dengan lebih mudah, diantaranya
melalui fitur Lifeplan yang bisa membantu pengguna mempersiapkan berbagai
kebutuhan masa depannya melalui investasi yang lebih terencana (goal-based
investment). Sebagai asisten keuangan pribadi Halofina memikirkan
personalisasi setiap pengguna. Melalui teknologi robo-advisory yang
dikembangkan oleh para pakar keuangan berpengalaman, Halofina akan
memberikan rekomendasi sesuai dengan profil juga tujuan keuangan dari setiap
pengguna. Halofina akan memberikan asistensi penuh pada pengguna mulai
dari perencanaan, pemilihan investasi, hingga optimasi.
3. Pay OK.
PT. Sumber Aneka Inovasi (PT.SAI) didirikan di awal 2019 untuk
mempermudah mengelola keuangan dengan bantuan teknologi. Lebih dari 80
juta orang di Indonesia mempunyai rekening bank atau e-wallet tetapi merasa
kesulitan untuk menghemat dan mengirit. PT.SAI tercatat di OJK IKD sebagai
Financial planners dan sedang bekerja sama dengan beberapa lembaga jasa
keuangan untuk menyediakan platform agar nasabah mempunyai akses kepada
semua rekening mereka secara mudah dan aman. Profil Produk Pay OK adalah
aplikasi perencana keuangan yang bisa membantu nasabah untuk
menghubungkan dan mengelola keuangan mereka dari berbagai bank dan e-
wallet di Indonesia. Dengan aplikasi Pay OK user bisa, Semua koneksi dengan
lembaga jasa keuangan dilakukan lewat API dan dijamin keamanannya dengan
standar security setara bank. Pay OK menerapkan teknologi data science dan
machine learning supaya user bisa memvisualisasikan keuangan mereka dan
mendapatkan nasehat yang sesuai dengan impian dan kebutuhan mereka.
9
4. Ponsel Duit.
Ponsel Duit merupakan aplikasi pengaturan keuangan pribadi (Personal
Financial Management) yang dikombinasikan dengan solusi pembayaran digital
dengan pilihan yang beragam, mulai dari pembelian produk digital dan
pembayaran di merchant-merchant yang tersebar di seluruh Indonesia. Melalui
pede, IndoAlliz berkontribusi positif dalam meningkatkan kesadaran akan
keuangan masyarakat, akses layanan serta akses terhadap produk keuangan
mikro kepada masyarakat Indonesia, terutama masyarakat yang termasuk dalam
kategori underbanked and unbanked. Profil Produk Aplikasi pede dirancang
untuk memudahkan masyarakat Indonesia melakukan pengelolaan keuangan,
melalui penasehat keuangan virtual yang akan merekomendasikan produk
keuangan digital, sehingga memudahkan bertransaksi, berinvestasi, berasuransi
dan mengajukan pinjaman.
10
perjudian).
Struktur Pembiayaan Syariah: Financing agent dapat terlibat dalam menyusun struktur
pembiayaan yang sesuai dengan prinsip mudharabah (bagi hasil), musyarakah
(kerjasama), atau bentuk pembiayaan syariah lainnya.
Funding Agent dalam Keuangan Syariah:
Pengumpulan Dana yang Sesuai dengan Syariah: Sebagai funding agent dalam
keuangan syariah, peran tersebut berkaitan dengan pengumpulan dana dari berbagai
sumber dengan mematuhi prinsip-prinsip keuangan Islam. Ini mencakup penghindaran
dari instrumen-instrumen keuangan yang melibatkan riba atau transaksi yang tidak
sesuai dengan syariah.
Pengelolaan Dana Sesuai dengan Prinsip Syariah: Funding agent harus memastikan
bahwa alokasi dana yang dihimpun dan disalurkan sesuai dengan prinsip keuangan
Islam. Dana tersebut dapat digunakan untuk mendukung proyek atau tujuan yang
mematuhi syariah, seperti proyek-proyek pembangunan atau pembiayaan mikro untuk
membantu usaha kecil dan menengah.
Dalam praktiknya, entitas yang berperan sebagai financing agent dan funding agent
dalam konteks keuangan syariah dapat menggabungkan prinsip-prinsip keuangan Islam
dengan teknologi fintech untuk memberikan layanan yang lebih efisien, transparan, dan
sesuai dengan nilai-nilai syariah. Penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan
dana dan pembiayaan akan mencakup audit dan pengawasan oleh lembaga keuangan
syariah atau otoritas yang berwenang untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan
keuangan Islam.
G. Profil Fintech Invoice Financing di Indonesia
Invoice Financing adalah pinjaman modal kerja yang ditujukan kepada UKM-UKM
berkembang yang memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan-perusahaan besar
seperti BUMN, terbuka, multinasional, dan lembaga pemerintahan. UKM yang
membutuhkan pembiayaan bisa menjaminkan tagihan sedang berjalan mereka atas
sebuah perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari para Lender. Tagihan atau invoice
tersebut kemudian akan menjadi dasar peminjaman dan dibayarkan oleh klien peminjam
yang disebut dengan Payor.
H. Profil Fintech Online Gold Depository Syariah di Indonesia
Online Gold Depository mengacu pada platform atau layanan yang memungkinkan
individu atau perusahaan menyimpan, membeli, atau menjual emas secara elektronik
melalui platform digital. Konsep ini melibatkan penyediaan infrastruktur online yang
11
memungkinkan pemilik emas untuk mengelola investasi emas mereka tanpa harus
secara fisik memiliki emas dalam bentuk fisik.
I. Profil Fintech E KYC Syariah di Indonesia
E-KYC adalah platform yang membantu menyediakan jasa identifikasi dan verifikasi
yang dilakukan terhadap calon nasabah/nasabah dengan menggunakan data
kependudukan yang bersumber dari Dukcapil.
Penerapan e-KYC yang sesuai dengan syariah bukan hanya sekadar penggunaan
teknologi, tetapi juga melibatkan pendekatan holistik yang memastikan bahwa proses
tersebut mencerminkan nilai-nilai keuangan Islam dan mendukung tujuan keadilan dan
kesejahteraan umum. Oleh karena itu, perusahaan atau platform yang menerapkan e-
KYC dalam lingkup keuangan syariah harus secara cermat mempertimbangkan aspek-
aspek ini untuk memastikan kepatuhan dan kesesuaian dengan prinsip-prinsip syariah.
J. Profil Fintech Insurtech Syariah di Indonesia
InsurTech adalah platform yang bekerjasama dengan pialang dan/atau perusahaan
asuransi untuk memberikan layanan informasi, pembelian produk asuransi, dan layanan
pengajuan klaim asuransi oleh nasabah/masyarakat secara online dan mempercepat
proses klaim.
Insurtech yang beroperasi dalam lingkungan syariah perlu memastikan bahwa seluruh
model bisnis, produk, dan layanan mereka diakomodasi sesuai dengan nilai-nilai dan
prinsip-prinsip keuangan Islam. Itu juga mencakup berkomunikasi dengan otoritas
syariah dan melibatkan ahli syariah dalam pengembangan dan pengawasan operasional
mereka.
K. Profil Fintech Property Investment di Indonesia
Fintech Property Investment di Indonesia merujuk pada perusahaan atau platform
teknologi keuangan yang menyediakan solusi atau layanan untuk memfasilitasi investasi
dalam properti atau real estate. Dengan memanfaatkan teknologi, Fintech Property
Investment menyajikan model bisnis yang lebih efisien, transparan, dan mudah diakses
untuk para investor.
L. Profil Fintech Credit Scoring di Indonesia
Credit Scoring adalah proses penilaian risiko kredit bagi para peminjam, yang
digunakan oleh lembaga keuangan untuk menentukan sejauh mana seorang individu
atau perusahaan dapat dianggap kreditworthy atau dapat dipercaya dalam membayar
kembali pinjaman. Ini melibatkan pengumpulan dan analisis informasi keuangan dan
perilaku kredit peminjam untuk menghasilkan skor kredit.
12
M. Profil Fintech RegTech di Indonesia
RegTech – eSign adalah platform penyelenggara sertifikat elektronik berinduk dari
Kementerian Komunikasi dan Informatika yang melayani sektor jasa keuangan dengan
output berupa tanda tangan digital.
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan paparan yang telah disajikan, dapat diambil beberapa kesimpulan terkait
Fintech merupakan fenomena inovatif yang mengubah lanskap pasar keuangan dengan
Fintech di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga periode: Fintech 1.0 (1866-1967),
menunjukkan penetrasi perbankan syariah masih rendah, tetapi terdapat potensi untuk
Fintech Financial Planning, Fintech Project Financing, Fintech Funding Agent &
Financing Agent Syariah, Fintech Invoice Financing, Fintech Online Gold Depository
B. SARAN
Saran pemakalah adalah semoga makalah ini dapat memberikan pencerahan kepada
kita semua terkhusus pemakalah sendiri dan semoga makalah ini dapat memenuhi
kriteria makalah yang baik dan benar oleh bapak dosen pengampuh. Pemakalah sangat
mengharapkan kritik dan saran dan pertanyaan yang membangun bagi kita semua.
14
DAFTAR PUSTAKA
Asaba, S., Aiba, K., Hirano, M. (2016). The Potential of Fintech Industry to Support the
Growth of SMEs in Indonesia. Japan: Waseda University.
https://aludi.id/index.php/core_home/selengkapnya_anggota
https://dsnmui.or.id/
https://ojk.go.id/id/berita-dan-kegiatan/publikasi/Documents/Pages/Penyelenggara-IKD-
dengan-Status-Tercatat-di-OJK-per-Oktober-2023/DAFTAR
%20PENYELENGGARA%20IKD%20OJK%20PER%20OKTOBER%202023.pdf
https://fintechsyariah.id/id/members/page/1?cat=Verification+and+CDD&sort=&q=regtech
https://www.bi.go.id/id/default.aspx
15