Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH FINTECH

DOSEN PENGAMPU: YOGI HADI AFRIZAL, SE., M.AK.

OLEH :
MUTHIA AYRA RAMADHANI (90400121035)
BASO AHMAD ALFIAN (90400121036)
M. ARJUN (90400121037)
GHALIAH JALWAA INSYRAH (90400121043)
FAJRIAH MAGFIRANTI (90400121045)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A. LATAR BELAKANG.................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
A. PENGERTIAN FINTECH..........................................................................
B. JENIS FINTECH.........................................................................................
C. KEUNTUNGAN PENGGUNAAN FINTECH...........................................
D. PELUANG DAN TANTANGAN FINTECH.............................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................
A. KESIMPULAN............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
A.

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Bismillahirahmannirahim, pertama-tama penulis akan ucapkan terima kasih kepada


Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat serta karunia-Nya hingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dalam waktu yang tepat.

Ucapan terimah kasih kepada bapak Yogi hady afrizal S.E.,M.Ak. selaku dosen
pengampuh mata kuliah “bank dan lembaga keuangan” yang membimbing kami
dalam proses pengerjaan makalah ini. Kami juga mengucapkan terimah kasih kepada
teman teman yang senantiasa setia membantu dalam hal mengumpulkan data data
dalam pembuatan makalah ini

Makalah ini dibuat dengan judul “Fintech” sebab penulis ingin memperkenalkan
bagaimana fintech dan perkembangannya.

Apabila suatu saat nanti ditemukan adanya kesalahan pada makalah ini, penulis harap
pembaca dapat memakluminya.

Adapun dengan hadirnya makalah ini, besar harapan penulis agar ia dapat bermanfaat
bagi pembaca dan masyarakat luas lainnya.

Tertanda,

Penulis .

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara umum, financial technology dapat diartikan sebagai sebuah inovasi


teknologi dalam layanan transaksi keuangan. Menurut peraturan Bank Indonesia
Nomor 19/12/PBI/2017 tentang penyelenggaraan teknologi finansial, teknologi
finansial adalah penggunaan teknologi dalam sistem keuangan yang
menghasilkan produk, layanan, teknologi, dan/atau model bisnis baru serta dapat
berdampak pada stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan/atau efisiensi,
kelancaran, keamanan, dan keandalan sistem pembayaran.

Beberapa sektor industri di Indonesia saat ini sedang menawarkan inovasi


berbasis teknologi, salah satunya sektor keuangan. Inovasi teknologi yang
berkembang di sektor keuangan dikenal dengan financial technology.

Teknologi keuangan berawal dari sektor keuangan dalam perekonomian yang


menjadi sektor kunci dan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Teknologi keuangan tidak hanya diterapkan di negara maju saja, tetapi juga mulai
muncul dan tumbuh di negara berkembang, seperti Indonesia. Financial
technology membawa harapan baru bagi kemudahan dalam berbagai macam
transaksi keuangan dalam berbagai sektor.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Fintech?

2. Apa saja jenis-jenis Fintech?

3. Apa saja keuntungan dari penggunaan Fintech?

iii
4. Apa saja peluang dan tantangan fintech?

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FINTECH

Fintech merupakan singkatan dari financial technology. Berdasarkan


National Digital Research Center (NDRC) mendefinisikan sebagai istilah
yang dapat digunakan untuk menyebut inovasi dalam bidang jasa keuangan
atau finansial. Inovasi yang dimaksud adalah inovasi finansial yang diberikan
sentuhan teknologi modern. Sederhananya, fintech adalah jenis perusahaan di
bidang jasa keuangan yang digabungkan dengan teknologi. Bisa juga diartikan
sebagai segmen di dunia startup yang membantu untuk memaksimalkan
penggunaan teknologi untuk mempertajam, mengubah, dan mempercepat
berbagai aspek pelayanan keuangan. FinTech menunjuk pada pengunaan
teknologi untuk memberikan solusisolusi keuangan
Sehingga, mulai dari metode pembayaran, transfer dana, pinjaman,
pengumpulan dana, sampai dengan pengelolaan aset bisa dilakukan secara
cepat dan singkat berkat penggunaan teknologi modern tersebut. Maka tidak
heran jika kemudian financial technology menjadi kebutuhan yang bisa
mengubah gaya hidup seseorang, khususnya mereka yang familiar atau
bergelut di bidang keuangan dan teknologi.
Era teknologi merupakan sebuah era di mana kehidupan dan aktivitas
masyarakat akan lebih mudah dan efektif dikarenakan peran dunia digital.
Salah satu jenis startup yang mulai naik daun adalah pada bidang Fintech.
Fintech adalah sebuah sebutan yang disingkat dari kata ‘financial’ dan
‘technology’ di mana artinya adalah sebuah inovasi di dalam bidang jasa
keuangan. Inovasi yang ditawarkan Fintech sangat luas dan dalam berbagai
segmen, baik itu B2B (Business to Business) hingga B2C (Business to
Consumer).

1
Beberapa contoh bisnis yang tergabung di dalam Fintech adalah:
 Proses jual beli saham,
 Pembayaran,
 Peminjaman uang (lending) secara peer to peer,
 Transfer dana,
 Investasi ritel,
 Perencanaan keuangan (personal finance),
 Dan lainnya.

Fintech mempengaruhi kebiasaan transaksi masyarakat menjadi lebih


praktis dan efektif. Fintech pun membantu masyarakat untuk lebih mudah
mendapatkan akses terhadap produk keuangan dan meningkatkan literasi
keuangan.

B. JENIS FINTECH
Jenis fintech di Indonesia dapat dibedakan berdasarkan proses dan
tujuan transaksi keuangan yang dilakukan oleh nasabah. Aktivitas masyarakat
yang memanfaatkan fintech diantaranya; berbelanja online, investasi online,
pinjaman online, pembayaran online, dan lain-lain. Berikut ini adalah
beberapa jenis fintech di Indonesia saat ini:
1. Pinjaman Online

Pinjaman Online a.k.a PINJOL merupakan jenis Fintech yang


memberikan layanan fasilitas kredit atau pinjaman uang yang prosesnya dapat
dilakukan secara online.

Dari sisi prosedurnya, pengajuan pinjaman uang secara online jauh lebih
mudah dibandingkan dengan pengajuan kredit tanpa agunan (KTA) atau

2
personal loans lainnya yang ditawarkan oleh Bank atau lembaga keuangan
lainnya. Inilah yang membuat Fintech pinjaman online mengalami
pertumbuhan yang sangat pesat di Indonesia. Beberapa fintech pinjaman
online yang populer diantaranya;

 Tunaiku
 Tokopedia
 Kredivo
 Uang Teman
 Cash Wagon
 Kredit Cepat
 Kredit Pintar
 Finmas
 Pinjam Duit
2. Crowdfunding
Crowdfunding atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Urun Dana
merupakan praktik penggalangan dana secara online dari banyak orang untuk
membantu keperluan dana suatu proyek atau usaha.
Jenis fintech ini merupakan salah satu yang sangat populer di Indonesia
karena mirip seperti marketplace. Melalui situs Crowdfunding, nantinya para
peminjam dan pemilik dana akan dipertemukan. Beberapa contoh perusahaan
di bidang Crowdfunding diantaranya;
 Kolase.com
 Kitabisa.com
 Gandengtangan.co.id
 Indiegogo.com
 Kickstarter.com

3
3. Peer to Peer Lending
Peer to Peer Lending (P2P) merupakan jenis fintech yang
mempertemukan secara langsung antara pemberi pinjaman dan penerima
pinjaman uang. Singkatnya, P2P lending merupakan marketplace untuk
kegiatan pinjam-meminjam uang.
Cara kerja jenis fintech yang satu ini mirip seperti koperasi simpan
pinjam. Dalam hal ini, P2P lending dilakukan melalui sebuah platform.
Beberapa perusahaan fintech jenis Peer to Peer Lending diantaranya;

 KoinWorks
 Amartha
 Investree
 Modalku
 Danamas
 DanaKita
 Akseleran
 Klik ACC
4. E-Aggregator
Market Aggregator atau e-aggregator merupakan fintech yang
mengumpulkan dan mengolah berbagai data atau informasi keuangan yang
bisa dimanfaatkan konsumen untuk mengambil keputusan.
Dalam hal ini, para konsumen dapat melihat informasi berbagai platform
keuangan sebelum memilihnya. Dengan begitu, para pemula dapat
mengetahui dan membandingkan harga, fitur, hingga manfaat suatu produk
sebelum memilih layanan. Beberapa fintech yang termasuk e-aggregator
diantaranya;
 Cermati
 Cekaja

4
 KreditGogo
 Tunaiku
 Lifepal

5. Manajemen Risiko dan Investasi


Jenis fintech ini merupakan jasa robo advisor, yaitu sebuah software yang
dapat memberikan layanan perencanaan keuangan serta platform e-trading
dan e-insurance.
Fintech jenis ini fokus pada layanan perencanaan investasi, seperti; saham,
emas, dan lainnya. Dengan begitu, para pemula di bidang investasi pun dapat
dengan mudah melakukan investasi. Beberapa yang termasuk dalam jenis
fintech ini diantaranya;
 Rajapremi
 Cekpremi
 Bareksa

6. Payment, Clearing, dan Settlement


Ini merupakan jenis fintech yang memberikan layanan sistem pembayaran,
baik yang diselenggarakan oleh industri Perbankan maupun Bank Indonesia.
Salah satu produk yang sangat populer dari jenis fintech yang satu ini yaitu
dompet elektronik atau e-wallet. E-wallet memungkinkan seseorang untuk
menyimpan dana secara digital dan melakukan transaksi dengan mudah, baik
secara online maupun offline melalui smartphone. Beberapa perusahaan yang
termasuk dalam jenis fintech ini diantaranya;
iPaymu,Doku,Xendit,Kartuku,Finnet,Gopay,Ovo,Paytren,dan LinkAja
C. KEUNTUNGAN PENGGUNAAN FINTECH

5
Berikut beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan sebagai masyarakat yang
menggunakan fintech.

1. Mendukung Inklusi Keuangan


Inklusi keuangan adalah kondisi dimana masyrakat dapat mengakses layanan
keuangan formal dengan biaya terjangkau, aman, lancar, serta tepat waktu. Definisi
inklusi keuangan ini menurut Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2916 tentang
Strategi Keuangan Inklusif.

Target inklusi keuangan Indonesia adalah 75% pada tahun 2019, namun baru
mencapai angka 49%. Angka tersebut tentunya masih jauh dari target. Masih banyak
lapisan masyarakat yang kesulitan untuk mengakses layanan keuangan formal.

Dari permasalahan itulah muncul fintech yang menjadi salah satu solusi untuk
meningkatkan angka inklusi keuangan di Indonesia. Mengapa demikian?

Karena fintech umumnya berbasis pada layanan dalam jaringan atau online. Dengan
cara ini, masyarakat dinilai lebih mudah untuk mengakses layanan keuangan formal
cukup dengan bermodal jaringan internet.

2. Membantu UMKM Mendapatkan Modal Berbunga Rendah


Sebagian besar Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Indonesia
mendapatkan modal dari Bank, baik itu bank pemerintah maupun bank swasta. Hal
ini tentu bukan merupakan sebuah kesalahan.

Namun yang perlu diingat adalah banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi
untuk mendapatkan kredit usaha serta suku bunga pinjaman di bank umumnya cukup
tinggi. Hal ini dirasa cukup memberatkan bagi para pelaku UMKM.

6
Salah satu klasifikasi dari fintech yaitu peer to peer (P2P) lending dapat
menjadi solusi alternatif bagi UMKM untuk mendapatkan modal. Dengan layanan
peer to peer lending, syarat yang diperlukan tidak terlalu banyak dan rumit. Selain itu,
bunga pinjaman yang dibebabkan kepada nasabah juga relatif lebih rendah.

3. Kemudahan Layanan Finansial


Tak dapat dipungkiri, adanya aplikasi seperti mobile banking banyak mengubah
cara hidup kita yang berkaitan dengan uang dan finansial. Sebelum teknologi ini
populer, kita harus datang ke mesin ATM atau mendatangi teller bank untuk
mengirimkan uang. Cara ini kurang efisien dari segi waktu dan tenaga. Belum lagi
jika kita harus mengantre, sungguh sangat membosankan.

Manfaat fintech satu ini paling banyak dirasakan oleh masyarakat. Cukup
menggunakan smartphone, tap tap, selesai. Kita sudah berhasil melakukan transfer
uang. Tak hanya mentransfer uang, kita juga dapat membayar berbagai tagihan
seperti BPJS, asuransi, kredit kendaraan, telepon, dan juga listrik hanya dengan
sebuah aplikasi. Fintech memang benar-benar telah mengubah hidup kita secara
keseluruhan.

4. Mengurangi Jumlah Pinjaman yang Berbunga Tinggi


Banyak bank yang menawarkan pinjaman kepada nasabahnya untuk modal
usaha, misalnya. Namun pada kenyatannya banyak nasabah yang merasa tersiksa
karena menanggung beban bunga yang tinggi dari pinjaman tersebut. Alih-alih
memberikan bantuan, bank memberikan beban yang lebih besar kpada para pelaku
UMKM karena besarnya bunga.

Kehadiran fintech dapat membantu masyarakat untuk terhindar dari pinjaman


dengan bunga yang tinggi. Sebab fintech menawarkan transparansi tentang skema

7
kreditnya kepada calon nasabah. Inilah kelebihan dari teknologi finansial. Sebagian
masyarakat kini beralih ke fintech.

5. Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat


Perusahaan fintech turut serta dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat
dengan berbagai cara. Perusahaan atau start up di bidang ini tak hanya mengambil
keuntungan bisnis untuk dirinya sendiri, tapi juga memberikan manfaat berupa
keuntungan secara finansial kepada masyarakat.

Peran fintech yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat yang pertama
adalah dengan meningkatkan daya beli konsumen. Caranya yaitu dengan membangun
infrastuktur dunia perbankan dengan berbagai inovasi. Ada juga cara lain dalam
meningkatkan taraf hidup yang dilakukan oleh perushaan fintech. Membangun
banyak merchant yang dapat menerima pembayaran dengan kartu kredit dan kartu
debit dengan biaya rendah. Hal ini tentu sangat membantu masyarakat.

6. Melahirkan Banyak Start Up Baru


Di tahun 2019 ini banyak sekali bermunculan perusahaan rintisan di bidang
teknologi yang lebih dikenal dengan perusahaan start up. Salah satu penyebab
lahirnya banyak start up baru yaitu populernya fintech. Tentu saja dengan munculnya
start up yang baru, penyerapan tenaga kerja menjadi lebih tinggi. Taraf hidup
masyarakat juga mengalaami peningkatan.

D. PELUANG DAN TANTANGAN FINTECH PADA PERBANKAN


SYARIAH

No. Peluang Tantangan


Otoritas Jasa dan Keuangan (OJK) Perizinan dan modal minimum
1 memberikan kesempatan bagi para pendirian Fintech Syariah,
pelaku Fintech Syariah untuk menyebabkan Fintech Syariah yang

8
mendaftarkan secara resmi
terdaftar di OJK hanya 4
Fintechnya di OJK
Minimnya pengetahuan masyarakat
Kemudahan teknologi untuk kegiatan
2 desa untuk mengoperasikan Fintech
investasi dan donasi
Syariah
Masyarakat memberikan anggapan
Kasus dan fenomena Fintech
bahwa tidak terdapat perbedaan
3 konvensional yang terjadi di
antara Fintech Syariah dan Fintech
masyarakat
Konvensional
Mayoritas penduduk Indonesia Kurangnya SDM (Sumber Daya
memeluk agama Islam. Saat ini ada Manusia) yang menguasai akad
4
lebih dari 207 juta muslim di transaksi berlandaskan prinsip
Indonesia. Syariah
Terbukanya peluang masuknya
5 perkembangan teknologi di Persaingan teknologi masa depan
Indonesia

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat terdapat 5 poin peluang dan 5 poin
tantangan Fintech Syariah di Indonesia.
Pertama, yakni Otoritas Jasa dan Keuangan (OJK) memberikan kesempatan
bagi para pelaku Fintech Syariah untuk mendaftarkan secara resmi Fintech-nya di
OJK, namun di sisi lain terganjal oleh Perizinan dan modal minimum pendirian
Fintech Syariah. Sehingga sampai saat ini Fintech Syariah yang terdaftar di Otoritas
Jasa dan Keuangan (OJK) baru ada 4 yakni Ammana, Investree, Dana Syariah dan
ALAMI. Pembina Asosiasi Fintech Syariah Murniati Muhklisin mengungkapkan,
saat ini ada sekitar 30 startup Fintech Syariah yang tengah berusaha mengumpulkan
modal demi syarat modal minimum dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kedua, yakni kemudahan teknologi untuk kegiatan investasi dan donasi,
namun di sisi lain tujuan Fintech untuk mempermudah masyarakat dengan inovasi
teknologi berbanding terbalik dengan adanya kondisi di masyarakat pedesaan yang
masih minim pengetahuan untuk mengoperasikan Fintech Syariah. Hal ini diperkuat
oleh pernyataan ketua AFSI (Asosiasi Fintech Syariah Indonesia) yang
mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar adalah rendahnya edukasi

9
kepada masyarakat, masih banyak masyarakat yang belum memahami industri
Fintech.
Ketiga, yakni kasus dan fenomena Fintech konvensional yang terjadi di
masyarakat yang memberikan stigma negatif akhir-akhir ini di masyarakat. Cara
penagihan yang kasar bahkan bermacam-macam bentuk dan medianya serta sampai
kepada banyaknya kasus bunuh diri karena ketidakmampuan membayar pinjaman
online via Fintech Konvensional yang ditawarkan oknum Fintech di Indonesia
menjadi suatu peluang bagi Fintech Syariah untuk meyakinkan bahwa Fintech
Syariah berbeda dari Fintech konvensional.
Keempat, yaitu keadaan dimana mayoritas penduduk Indonesia memeluk
agama Islam. Saat ini ada lebih dari 207 juta muslim di Indonesia, namun SDM
(Sumber Daya Manusia) yang memahami akad-akad transaksi yang berlandaskan
prinsip Syariah masih kurang, hal ini dapat diatasi dengan mulai dikenalkannya akad-
akad tersebut kepada masyarakat, apalagi dengan jumlah umat muslim yang sangat
banyak seharusnya bisa menjadi suatu peluang dan kemudahan bagi pemerintah dan
para pelaku Fintech Syariah untuk menyebarluaskan ilmu dalam transaksi Syariah
yang penting untuk diketahui sebagai landasan akad pada implementasi Fintech
Syariah di Indonesia.
Kelima, yakni dengan pesatnya perkembangan teknologi yang masuk ke
Indonesia tidak menutup kemungkinan bahwa keberadaan Fintech Syariah dapat
dengan cepat tenggelam dan digantikan oleh inovasi teknologi lain di masa depan
berkaitan dengan transaksi keuagan. Para pelaku Fintech Syariah harus selalu
menghadirkan keunggulan dan inovasi Fintech Syariah di Indonesia agar kehadiran
Fintech Syariah tidak mudah digantikan oleh perkembangan teknologi lain di masa
depan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hida Hiyanti, C. S. (2022). PELUANG DAN TANTANGAN FINTECH. JURNAL


OF ISLAMIC STUDIES REVIEM, 118.
Ika Kristianti, M. V. (2012). Dampak financial technology terhadap kinerja keuangan
perbankan. 65.
Maulidah Narasti, A. K. (2 Januari 2020). FINANCIAL TECHNOLOGY
(FINTECH) DI INDONESIA DITINJAU DARI PERSPEKTIF ISLAM. 170.
Mochammad fajar, C. W. (2, Juni 2021). Peran Financial Technology (FINTECH)
dalam Perkembangan UMKM di Indonesia: Peluang dan Tantangan.
HUMANIS(Humanities,Management, and Science Proceedings), 715.
Nizar, M. A. (Desember 2017). Teknologi Keuangan (FINTECH) : Konsep
Implementasinya Di Indonesia. Jakarta pusat,Indonesia.

11
PENILAIAN
1. MUTHIA AYRA RAMADHANI
(Pengerjaan makalah BAB I & Bab II Pembahasan C )
2. BASO AHMAD ALFIAN
(pengerjaan makalah Sampul & Bab II pembahasan D)
3. M.ARJUN
(pengerjaan makalah Bab II B)
4. GHALIAH JALWAA INSYRAH
(Pengerjaan Makalah Bab II Pembahasan A)
5. FAJRIAH MAGFIRANTI
(Mengumpulkan data dan materi)

12

Anda mungkin juga menyukai