Anda di halaman 1dari 38

Jurnal 1 Kelompok 5

HOW DOES ISLAMIC FINTECH


PROMOTE THE SDGS? QUALITATIVE
EVIDENCE FROM INDONESIA

Shafira Qonita Khairina H2501231021


Wivan Febriansyah H2501231023
Vien Syafrina Nasution H2501231036
Ahmad Ulin Nuha H2501231048
Syaiful Bachri H2501231051
Zulkhalik H2501231052
Moreno Verli Widjanarko H2401201129
Pendahuluan
50%
Munculnya teknologi keuangan atau
"fintech" telah mengubah lanskap
Investasi
sektor keuangan global secara
signifikan. Sistem teknologi progresif
fintech
yang telah menciptakan dampak yang global
efisien dan praktis bagi bisnis layanan
keuangan.
Dari $ 38,1 miliar pada
Saat ini, ada lebih dari 12.000 tahun 2017 menjadi $ 57,9
miliar pada semester
startup fintech di seluruh dunia,
pertama tahun 2018
termasuk 93 fintech Islami (Dinar (KPMG, 2018).
Standard, 2018).
Perkembangan Fintech
di Indonesia 700%

fintech
Perkembangan terbaru fintech di Nasional
Indonesia juga sangat signifikan.
Saat ini, ada sekitar 152
perusahaan fintech, termasuk
untuk layanan pembayaran,
pengelolaan kekayaan, dan Pada bulan Februari 2019, volume
transaksi P2P lending fintech nasional
pinjaman antar individu (P2P) mencapai Rp28 triliun (US$2 miliar).
(Bank Indonesia-BI, 2019; hanya dalam satu tahun
Dari Rp3,5 triliun (US$ 251 juta) bulan
Otoritas Jasa Keuangan-OJK, Februari 2018 (OJK, 2019).
2019).
ISLAMIC FINTECH

slamic fintech
merupakan teknologi Penelitian ini penting karena
keuangan yang mengikuti
Islamic fintech memiliki
prinsip-prinsip syariah
potensi besar untuk
Islam. Pengembangan
mendukung pembangunan
Islamic fintech (financial
berkelanjutan di Indonesia,
technology) di Indonesia
terutama dalam sektor
dapat memainkan peran
pertanian dan pengentasan
yang penting dalam
kemiskinan.
mencapai Sustainable
Development Goals
(SDGs)
Rumusan masalah dan Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian Bagaimana kontribusi Islamic
fintech dalam mencapai
Sustainable Development Goals
(SDGs) di Indonesia, terutama
dalam sektor pertanian dan
pengentasan kemiskinan?

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis kontribusi
Islamic fintech dalam mencapai
Sustainable Development Goals
(SDGs) di Indonesia.
Literature Review

What Do You
Know About Fintech?

Kombinasi layanan keuangan dan teknologi


yang mengubah praktik bisnis konvensional,
seperti otomatisasi pembayaran tunai (Bank
Indonesia)

CONTINUE
Literature Review 6 Model Bisnis Fintech
1. Pembayaran
4. Model bisnis pinjaman (P2P)
Model bisnis pembayaran di Indonesia yang
menggunakan fintech
peer-to-peer lending platform yang menghubungkan UKM
Contoh: GO-pay, OVO, dan DANA yang membutuhkan pinjaman untuk mengembangkan
usaha dengan kumpulan pemberi pinjaman yang memiliki
dana lebih untuk mendanai pinjaman tersebut.
2. Pengelolaan Keuangan contoh: DanaMas, iGrow, dan Abangdesa

Fintech diperuntukkan untuk memudahkan banyak


pengguna dalam menyusun rencana keuangan melalui
perencanaan penerimaan maupun pengeluaran yang sehat 5. Pasar Modal

Contoh: Finansialku Fintech digunakan untuk perdagangan dan transaksi valuta


asing
contoh: Robinhood dan eToro
3. Crowdfunding

Fintech yang digunakan untuk praktik menggalang


6. Asuransi
dana dari sejumlah besar orang untuk memodali suatu
proyek berbasis investasi (contoh: Kickstarter, Mapan),
CONTINUE Penggunaan fintech dalam model asuransi
berbasis donasi (contoh: Kitabisa.com), dan ekuitas
contoh: Censio dan CoverFox
(Akseleran)
Literature Review

What Do You
Know About Islamic
Fintech?
Industri keuangan inovatif yang menggunakan
teknologi untuk meningkatkan aktivitas
keuangan yang menawarkan produk dan
layanan yang sesuai dengan prinsip Syariah
(Schueffel (2016)

CONTINUE
Literature Review

Murabahah
Fintech yang dikategorikan sebagai Islam harus
(Pembiayaan Biaya Plus)
mempromosikan teori Islam dari maq"asid al-Sharī’ah
(tujuan hukum Islam)

Islamic fintech harus mengadopsi dan menyatakan Musharakah


kontrak-kontrak Islam dalam kesepatakan bisnis (Usaha Bersama)

Perusahaan fintech Islam juga harus relevan dengan


fatwa yang ada (pendapat hukum) dan mengikuti
aturan dan regulasi yang dikeluarkan oleh otoritas Mudarabah
yang bersangkutan (Kemitraan Modal dan Kerja)
Literature Review

Empat pilar rencana pembangunan Indonesia yang


terintegrasi dengan SDGs

Pembangunan Kemajuan Pembentukan Hukum


Kemajuan Sosial
Ekonomi Lingkungan dan Regulasi
Literature Review

Penilaian kinerja negara-negara dalam SDGs


Lima grafik menggambarkan tren terkini dari masing-masing SDGs yang dilakukan
oleh setiap negara peserta
Literature Review

Menurut laporan terkini oleh Sachs dkk. (2018)


Indonesia menempati peringkat 99 dari 156 negara dalam indeks SDGs secara
keseluruhan
METODE

Tinjauan Sistematis
Pendekatan kualitatif dengan mengkaji literatur relevan terkait Fintech secara
sistematis

Metode Peninjauan
Populasi dari penelitian adalah para startup Fintech di Indonesia
Review website terkait Fintech di Indonesia
Mencari dalam database OJK dengan kata kunci spesifik
analisis menggunakan metode purpose sampling

Temuan
Pencarian informasi tentang kontrak Islam yang diterapkan
Informasi keuangan terbaru di review secara komprehensif
review laporan dari organisasi manajemen
informasi dari stakeholder terkait
HASIL & DISKUSI

Pendanaan Sektor Berkembang

Pendanaan oleh fintech P2P lending di sektor Fintech P2P lending seperti Crowde, TaniFund, dan iGrow
pertanian dianggap sebagai dukungan terhadap dianggap berkontribusi pada peningkatan ekonomi
pencapaian SDGs keluarga petani.

Dukungan dari Crowde, TaniFund, dan iGrow dianggap sebagai upaya dalam mendukung SDGs, terutama dalam
konteks pengentasan kemiskinan, mengakhiri kelaparan, memulai energi yang terjangkau dan bersih, serta
melindungi ekosistem
HASIL & DISKUSI

Kontribusi Terhadap Bencana Alam

Fintech P2P lending di Indonesia saat ini yang telah


mendukung pengumpulan dan penyaluran dana donasi,
sehingga menggambarkan kontribusi mereka dalam
mengurangi kelaparan (SDGs 2)

Ammana dan KapitalBoost, memberikan kontribusi dalam


mengurangi kelaparan dengan mendukung pengumpulan
dan penyaluran dana donasi melalui proyek-proyek
donasi.
HASIL & DISKUSI

Kontribusi Terhadap Infak, Wakaf, dan Sedekah

Dalam Islam, sifat dana infak, wakaf, dan sedekah diarahkan untuk
pemerataan distribusi kekayaan (Aziz et al., 2008).

Konsep ini dianggap sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan


(SDG) nomor 10, yaitu mengurangi ketimpangan. Dana infak, wakaf, dan
sedekah dapat menjadi instrumen untuk mencapai SDG 10.

“Ammana dan DanaSyariah, telah mengumpulkan dan mendistribusikan dana infak, wakaf, dan sedekah
sebagai bentuk kontribusi mereka untuk mengurangi ketimpangan”
SIMPULAN & REKOMENDASI

1. Peran Fintech Islam dalam Mendukung SDGs 2. Dampak pada Sektor Terbelakang
dan Populasi Tanpa Bank
Fintech P2P Islam berperan penting dalam mendukung
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Indonesia, Fintech Islam penting dalam menyediakan layanan
khususnya dalam pembiayaan UMKM, sektor pertanian, keuangan bagi sektor terbelakang dan populasi
dan program amal untuk kelompok kurang mampu. tanpa akses bank di Indonesia, menunjukkan
integrasi teknologi dalam layanan keuangan.
4. Rekomendasi

Artikel ini merekomendasikan kerjasama pemerintah


3. Tantangan dan Konteks Lokal
dengan perusahaan fintech untuk mencapai SDGs
tertentu, seperti SDG 15 (kehidupan di darat), dan Penelitian menyoroti tantangan Fintech Islam di
mendorong keterlibatan hukum dan regulasi. konteks lokal, termasuk stigma negatif dari
kelompok Islamis. Ini menggarisbawahi pentingnya
5. Saran pemahaman nuansa peran fintech dalam konteks
sosial-budaya Indonesia.
Disarankan penelitian masa depan menggunakan metode kualitatif,
CONTINUE
seperti wawancara ahli, untuk memvalidasi dan mengembangkan
temuan studi ini, memberikan wawasan lebih dalam tentang kontribusi
Fintech Islam terhadap SDGs.
STUDI KASUS

Deskripsi Perusahaan
Visi
Ammana sebagai Fintek Syariah Pertama di Indonesia
hadir untuk mendukung kemajuan para pelaku UMKM Menjadikan Halal bagian dari gaya hidup untuk semua
dengan cara menjembatani para pendana/lender dengan orang.
para peminjam/borrower.

Misi
Peran
Menghubungkan orang dengan Ekonomi Halal dan membuatnya
diterima secara universal karena memberikan dampak.
Ammana hadir sebagai perusahaan P2P (Peer to Peer ) lending Fokus organisasi : Mendanai masa depan Industri Halal melalui
Syariah dengan sistem non direct funding yaitu para pelaku UMKM Digital Crowdfunding yang Islami
diwajibkan untuk menjadi bagian/anggota dari para mitra keuangan Nilai dan budaya organisasi : Halal (mematuhi nilai nilai syariah
syariah mikro yang telah terdaftar di Ammana yang berfungsi secara utuh) Thayyibb (menjaga tata kelola organisasi yang baik)
sebagai lembaga kurasi kelayakan usaha UMKM yang akan didanai Maslahat (menciptakan nilai yang bermanfaat) Sahlun
bersama para lender/pendana melalui skema (menghadirkan kepuasan bagi pelanggan).

crowdfunding/pendanaan bersama melalui aplikasi fintek..


STUDI KASUS

Portofolio
Jurnal 2 Kelompok 5

DOES ACCESS TO DOMESTIC FINANCE


AND INTERNATIONAL FINANCE
CONTRIBUTE TO SUSTAINABLE
DEVELOPMENT GOALS? IMPLICATIONS
FOR POLICYMAKERS

Shafira Qonita Khairina H2501231021


Wivan Febriansyah H2501231023
Vien Syafrina Nasution H2501231036
Ahmad Ulin Nuha H2501231048
Syaiful Bachri H2501231051
Zulkhalik H2501231052
Moreno Verli Widjanarko H2401201129
PENDAHULUAN
Pada tahun 2015, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa
mencetuskan “Rencana 2030 untuk pembangunan
berkelanjutan,” melibatkan 17 sustainable development goals
(SDGs) dan 169 target. Target-target tersebut didasarkan pada
tujuan pembangunan milenium dan bertujuan untuk
merealisasikan niat mereka yang bersifat fragmentaris. Tujuan-
tujuan ini digabungkan dan disatukan dalam tiga cakupan yang
terkenal: ekonomi, sosial, dan lingkungan (Chams & García-
Blandón, 2019; Jones, Comfort, & Hillier, 2018).

Dari sudut pandang bisnis, tujuan SDGs adalah untuk


membentuk strategi dan program berkelanjutan dan
inovatif yang dapat membantu mengurangi
kemiskinan, menciptakan peluang kerja, memberikan
dukungan masyarakat, dan mengurangi polusi
lingkungan (Chams & García-Blandón, 2019; Lingard,
2012).
"Bagaimana UKM berkontribusi pada SDGs di
negara berkembang?"
“Apakah akses keuangan domestik dan
internasional memungkinkan UKM berkontribusi
pada SDGs?”
Rumusan Masalah dan
Tujuan Penelitian
Rumusan Masalah

Bagaimana dampak akses terhadap


keuangan domestik dan internasional
terhadap pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan (SDGs)
oleh usaha kecil dan menengah
(UKM) di Pakistan?

Tujuan Penelitian
Untuk mengeksplorasi dampak akses
terhadap keuangan domestik dan
internasional terhadap pencapaian
tujuan pembangunan berkelanjutan
(SDGs) oleh usaha kecil dan
menengah (UKM) di Pakistan.
LITERATURE REVIEW
NATIONAL FINANCE & SDGS
Berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan atau sosial, perusahaan
memerlukan sumber daya keuangan yang memadai. Pendanaan
tidak hanya penting untuk kegiatan operasional tetapi juga sangat
diperlukan untuk memfasilitasi masyarakat dan komunitas serta
kegiatan yang berorientasi CSR (Knight, Megicks, Agarwal, &
Leenders, 2019; Scholtens, 2006)

UKM yang memiliki kendala tidak mampu mengakses pendanaan,


kurangnya sumber daya finansial dan manusia, sehingga tidak mampu
melaksanakan kegiatan CSR.

H1 Akses terhadap pendanaan dalam negeri memfasilitasi UKM untuk


terlibat dalam praktik masyarakat

H2 Akses terhadap pendanaan domestik memfasilitasi UKM untuk terlibat


dalam praktik lingkungan hidup.
LITERATURE REVIEW
INTERNATIONAL FINANCE & SDGS
Saat ini, sektor bisnis dan khususnya UKM memainkan peran
penting dalam dukungan lingkungan dan sosial (Dey et al.,
2018). Isuue UKM di negara berkembang, mereka
menghadapi kendala sumber daya kurangnya pendanaan.
Pendanaan internasional dapat menjadi faktor penting yang
mendorong tercapainya tujuan lingkungan hidup (misalnya,
Degong dkk., 2018; Tan, Ochoa, Langston, & Shen , 2015)

Pemerintah harus mendorong pemodal ventura internasional dan


lembaga keuangan untuk berinvestasi di sektor industri dalam negeri
yang nantinya dapat berkontribusi terhadap SDGs

H3 Akses terhadap pendanaan internasional memfasilitasi UKM untuk


terlibat di dalamnya apraktik komunitas.

H4 Akses terhadap pendanaan internasional memfasilitasi UKM untuk


terlibat di dalamnya praktik lingkungan.
METODE

Pemilihan Sampel dan Populasi


Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs)
peningkatan praktik ekonomi, sosial, dan
Model penelitian ini diuji pada bukti empiris
lingkungan (masyarakat dan lingkungan).
yang dikumpulkan dari UKM Pakistan. UKM
Semua item diukur melalui skala Likert 5 poin.
tersebut dikategorikan ke dalam manufaktur,
perdagangan, dan jasa. Setelah menerapkan
rumus sampling berbasis probabilitas, Variable Control

penelitian ini menghitung sampel 310


perusahaan. Ukuran perusahaan, usia perusahaan, dan sifat
industri sebagai variabel kontrol telah
disarankan oleh banyak penelitian dalam kasus
Variable
UKM (Anwar et al., 2018; Songling et al., 2018).

Keuangan nasional - pinjaman, ekuitas atau


Analisis Data & Faktor Konfirmasi
ekuitas yang ditawarkan oleh bank domestik,
lembaga keuangan, dan investor kepada
Analisis Data dianalisis melalui analisis
perusahaan.
struktur momen (AMOS) menggunakan analisis
Keuangan internasional - modal keuangan,
faktor konfirmatori dan model struktural.
pinjaman, atau ekuitas yang ditawarkan oleh
Analisis faktor konfirmasi dilakukan untuk
investor asing, bank internasional, dan lembaga
menentukan apakah item mewakili kategori
keuangan asing kepada perusahaan.
dan memiliki nilai validitas dan reliabilitas yang
memadai.
HASIL

Untuk menguji hipotesis, model struktural telah dieksekusi di AMOS. Hasilnya (lihat Tabel 6)
menunjukkan bahwa akses terhadap keuangan domestik berkontribusi signifikan terhadap praktik
masyarakat (β = 0,266, p < 0,05) yang mendukung H1. Akses ke keuangan domestik juga secara
signifikan meningkatkan praktik lingkungan (β = 0,333, p < 0,05) dan dengan demikian mendukung
H2. Keuangan internasional secara signifikan memacu praktik masyarakat (β = 0,400, p < 0,05) yang
mendukung H3 tetapi tidak berkontribusi pada praktik lingkungan (β = 0,053, p > 0,05) yang tidak
mendukung H4. Dalam variabel kontrol, ukuran usaha memainkan peran penting dalam praktik
masyarakat, sedangkan pendidikan dan usia tidak memainkan peran penting. Namun, usia dan
pendidikan memainkan peran penting dalam praktik lingkungan, sedangkan ukuran tidak melakukan
peran tertentu.
HASIL

Hasil analisis regresi di SPSS juga menegaskan bahwa sumber daya


keuangan domestic dan internasional berkontribusi signifikan terhadap
praktik masyarakat, sedangkan akses ke keuangan internasional tidak
secara signifikan mempengaruhi praktik lingkungan.
DISKUSI

Mendorong UKM untuk meningkatkan praktik-praktik masyarakat


dan lingkungan

Model ini diuji dalam konteks teori Berbasis Sumber Daya (RBV)
yang baru-baru ini memasukkan kegiatan terkait Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan (CSR) ke dalam ruang lingkupnya.

Akses keuangan domestik mendorong praktik-praktik masyarakat


dan lingkungan di kalangan UKM.

Akses keuangan internasional secara signifikan meningkatkan


praktik-praktik masyarakat di kalangan UKM namun tidak secara
substansial meningkatkan praktik-praktik lingkungan

Investasi Langsung Asing (FDI), dapat membantu ekonomi yang


sedang berkembang meningkatkan pencapaian SDGs
IMPLIKASI

Akses Pembiayaan Dalam Negeri Peran UKM dalam SDGs

Akses ke pembiayaan dari pemodal domestik, Pentingnya kontribusi UKM terhadap Tujuan
investor nasional, dan lembaga keuangan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),
nasional secara signifikan memfasilitasi UKM mengingat jumlahnya yang besar (95% dari
dalam berkontribusi pada praktik-praktik total bisnis) dan kontribusi signifikan terhadap
masyarakat dan lingkungan produk domestik bruto (sekitar 40%)

Fokus Pembuat Kebijakan pada UKM Dukungan Finansial kepada UKM

Penelitian ini memberikan pemahaman kepada Penelitian mendorong politisi dan otoritas yang
pembuat kebijakan untuk fokus pada sektor bertanggung jawab untuk memberikan
UKM dan memfasilitasi mereka dalam hal dukungan keuangan penuh kepada UKM agar
keuangan sebagai strategi untuk mencapai dapat lebih efektif berkontribusi pada SDGs.
SDGs.

Akses Keuangan Internasional


Peran CPEC
Akses keuangan internasional membentuk
CPEC diidentifikasi sebagai peluang besar bagi praktik-praktik masyarakat di kalangan UKM.
Pakistan untuk menarik investor asing dan
mendorong investasi di sektor industri menuju
praktik-praktik keberlanjutan.
KETERBATASAN

Keterbatasan Data
Model Cross-sectional
Ekspansi ke Perusahaan Terdaftar
Pertimbangan Tambahan
Inklusi Ekonomi Berkembang dan
Berkembang
Fokus Terbatas pada CPEC
Simpulan dan Rekomendasi

Fokus Penelitian:
Menyelidiki peran SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)
dalam bisnis, terutama di UKM (Usaha Kecil dan Menengah).

Ruang Lingkup:
Mengeksplorasi dampak dari akses keuangan domestik
dan internasional terhadap SDGs, khususnya dalam
praktik-praktik kemasyarakatan dan lingkungan.

Temuan:
Akses ke keuangan domestik dan internasional
sangat meningkatkan praktik masyarakat.
Keuangan internasional secara signifikan meningkatkan
praktik-praktik masyarakat tetapi memiliki dampak
terbatas pada praktik-praktik lingkungan.

Saran:
Mendorong lembaga keuangan dan investor domestik dan
internasional untuk mendanai sektor industri.
Investasi semacam itu dapat membantu mencapai dan mengonfigurasi SDG secara efektif.
Simpulan dan Rekomendasi
Organisasi bisnis modern kini
memprioritaskan lingkungan dan
masyarakat karena tekanan eksternal
dan tuntutan masyarakat setempat.
Organisasi bisnis modern kini
memprioritaskan lingkungan dan
masyarakat karena tekanan eksternal
dan tuntutan masyarakat setempat.

Organisasi bisnis modern kini


memprioritaskan lingkungan dan
masyarakat karena tekanan eksternal
dan tuntutan masyarakat setempat.
Studi Kasus

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu program


pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disalurkan melalui
lembaga keuangan dengan pola penjaminan.

Program KUR dimaksudkan untuk memperkuat kemampuan


permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan
percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.

Strategisnya peranan UMKM dalam perekonomian nasional


mendorong Pemerintah untuk terus menerus mengembangkan
UMKM. Salah satu program pemerintah dalam pengembangan
UMKM adalah meningkatkan akses pembiayaan UMKM kepada
layanan keuangan formal berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang
diluncurkan pada November 2007.
Studi Kasus
Studi Kasus

sumber :http//:kur.ekon.go.id
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai