FINANCIAL TECHNOLOGI
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga Makalah “Payment, Settlement, and Clearing” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya,
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Financial Technologi. Kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah “Payment,
Settlement, and Clearing” ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta
bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah “Payment, Settlement, and Clearing”
ini, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi kita semua dan bermanfaat untuk
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
3. Payment Gateway................................................................................................. 6
4. Paylater ................................................................................................................. 6
Tujuan Settlement.................................................................................................. 9
Selain fungsi di atas, proses ini tentunya memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan
ii
2.3 Clearing atau Kliring ......................................................................................... 11
Sistem-Sistem ...................................................................................................... 13
PENUTUP ....................................................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
teknologi informasi yang begitu cepat membuat dunia bisnis harus mampu menyesuaikan diri..
Adanya perkembangan teknologi saat ini tidak lain bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Adanya perkembangan teknologi ini membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam
melakukan transaksi yang semula manual menjadi otomatis. Salah satu perkembangan teknologi yang
menjadi bahan kajian terkini di Indonesia adalah Teknologi Finansial atau Financial Technology
(Fintech). Menurut definisi yang dijabarkan oleh National Digital Research Centre (NDRC),
Teknologi Finansial adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu inovasi di bidang jasa
finansial. Penggunaan layanan fintech terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut hasil riset
bertajuk “Digital Merchant Survey 2021” oleh Dynata, diproyeksikan dalam 1–2 tahun ke depan
hampir semua jenis produk fintech akan mengalami kenaikan, seperti pembayaran digital (77%),
transfer dana digital (71%), asuransi digital (47%), pinjaman digital (37%), dan layanan lainnya.
bidang keuangan sehingga diharapkan bisa memfasilitasi proses transaksi keuangan yang lebih
praktis, aman serta modern. Berbicara mengenai Fintech, terbagi menjadi empat kategori, yaitu
Market Provisioning; Deposit Lending, and Capital Rising; Investment and Risk Management; dan
Payment, Clearing, and Settlement. Dari keempat kategori tersebut, Payment, Clearing, and
Settlement merupakan kategori yang paling ramai diisi oleh perusahaan startup di Indonesia,
Kehadiran startup dalam kategori Payment, Clearing, and Settlement, dapat kita lihat dari
begitu menjamurnya bisnis uang digital (e-money), yang kemudian berdampak pada berubahnya gaya
1
transaksi kita saat ini. Berangsur, kita mulai meninggalkan budaya transaksi tunai yang merepotkan,
beralih ke transaksi elektronik yang mudah, cepat, dan aman. Salah satu ekonom politik Amerika,
Reich (2014) meramalkan bahwa suatu saat akan tiba saatnya era transaksi tunai atau cash akan
berakhir, meski ia tidak tahu secara pasti kapan masa itu akan tiba. Keyakinannya itu bukan tanpa
alasan, bahwa pada kenyataannya gaya hidup masyarakat Amerika yang kini lebih banyak melakukan
transaksi non-tunai, bahkan untuk transaksi “recehan”. Begitu pun di Indonesia, penerapan transaksi
cashless saat ini dapat kita jumpai, seperti saat pembayaran gardu tol, pembelian snacks ataupun
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jika diartikan secara harfiah, payment adalah pembayaran. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, arti dari pembayaran adalah proses, cara, perbuatan membayar. Pembayaran di sini
jangkauan penggunaan maknanya cukup luas, bisa digunakan untuk transaksi atau kegiatan ekonomi
sehari-hari sampai dengan transaksi bisnis. pembayaran atau payment adalah cara atau metode yang
dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana, guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari
Menurut Mustofa Edwin (2014:33), sebelum manusia mengenal uang untuk bertransaksi dan
mendapatkan barang yang diinginkan mereka harus melakukan barter. Namun sistem tersebut dinilai
tidak efektif, sehingga muncul alat tukar yang disebut uang, yang pertama kali dikenal pada
peradaban Sumeria dan Babylonia. Sehingga dari perkembangan tersebut uang dapat dikategorikan
menjadi tiga jenis yaitu uang barang, uang kertas dan uang giral. Dalam perkembangan teknologi saat
ini muncul jenis uang baru yaitu uang elektronik atau bisa disebut e-money. Uang elektronik atau e-
money adalah uang yang digumakaan dalam transaksi internet dengan cara elektronik. Biasanya alat
pembayaran ini melibatkan penggunaan jaringan internet. Jenis Fintech yang satu ini memberikan
pelayanan berupa pembayaran dan dompet digital yang bisa digunakan untuk transaksi cashless yang
berada dalam ranah Bank Indonesia (BI). Contohnya, e-wallet dan payment gateway. E-wallet dan
payment gateway berlaku sebagai portal pembayaran untuk meningkatkan efektivitas dan
mengefisiensikan waktu pada proses pembayaran transaksi online dan bentuk aplikasi lain dengan
berbagai merk seperti : Go Pay, OVO, Line Pay, True Money, Toko Pandai, M-saku, Paytren, Dana,
Uangku, Saldomu dan merk-merk yang lain. Hanya dengan smartphone, pengguna produk fintech ini
bisa membayar berbagai macam keperluan seperti tagihan listrik, pulsa, dan belanja online.
3
Di Indonesia, sektor fintech payment diregulasi ketat di bawah aturan Bank Indonesia (BI)
dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Payment, atau pembayaran, bertujuan untuk memfasilitasi
transaksi pembayaran dari pelanggan ke merchant. Model bisnis pembayaran yang dijalankan
memiliki aturan spesifik, bahkan untuk model bisnis baru yang sudah mulai berkembang, otoritas
memiliki mekanisme “sandbox” alias pengujian untuk selanjutnya dijadikan sebagai landasan
Secara umum, ada dua jenis sistem pembayaran atau payment system yang sudah cukup dikenal
masyarakat, yaitu secara tunai (cash payment) dan non tunai (cashless payment).
Sistem pembayaran tunai atau cash payment adalah metode pembayaran konvensional yang
sudah dipakai sejak ORI (Oeang Republik Indonesia) diperkenalkan di Indonesia pada 1946. Saat ini,
pembayaran secara tunai masih banyak digunakan oleh masyarakat, terutama untuk transaksi yang
nilainya kecil. Sebab, jangkauan penggunaan uang tunai memang lebih luas. Akses untuk mendapat
uang tunai pun cukup mudah. Di sini, kedua belah pihak melakukan transaksi dengan bertemu
Cashless payment adalah metode pembayaran tanpa menggunakan uang tunai. Pembayaran
nontunai atau biasa dikenal dengan istilah cashless semakin berkembang seiring perkembangan
zaman dan teknologi. Beberapa contohnya yang paling sering digunakan masyarakat adalah transaksi
melalui mesin ATM dan layanan mobile banking. Di samping itu juga bisa dilakukan dengan cara
pembayaran melalui online payment dengan dompet digital dan platform lain yang menggunakan
kode QR. Dalam sistem ini, seluruh proses pembayaran dilakukan secara digital. Di Indonesia
4
sendiri, sistem ini mulai digencarkan lewat program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang
1. Uang Elektronik
Uang elektronik didefinisikan oleh BI sebagai alat pembayaran yang dapat memberikan
kemudahan dan kecepatan dalam transaksi pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai. Ditinjau
dari implementasinya, uang elektronik terdiri dari dua bentuk, yakni berbasis chip dan server.
Uang elektronik berbasis chip contohnya produk e-money yang bisa kita beli dari minimarket atau
bank, untuk keperluan pembayaran cashless di pintu jalan tol atau lainnya. Sementara untuk uang
elektronik berbasis server, bentuknya adalah aplikasi digital di ponsel, untuk pembayaran di merchant
2. Dompet Digital
Berbeda dengan uang elektronik, BI memasukkan dompet digital atau dompet elektronik ke
dalam salah satu varian penyelenggara pemrosesan transaksi pembayaran. BI mendefinisikan, dompet
digital sebagai layanan elektronik untuk menyimpan data instrument pembayaran, antara lain alat
pembayaran dengan menggunakan kartu dan/atau uang elektronik. Kegunaan lainnya juga untuk
5
• Ovo
• Dana
• LinkAja
• GoPay
• Shopee Pay
3. Payment Gateway
pembayaran yang diatur oleh BI. Sesuai regulasinya, payment gateway adalah layanan elektronik
yang memungkinkan pedagang untuk memproses transaksi pembayaran dengan menggunakan alat
Penerapannya, layanan payment gateway akan dihubungkan ke dalam sistem yang dimiliki
merchant, baik di situs web atau aplikasi mobile. Layanan tersebut mengenakan biaya per transaksi
• Doku
• Xendit
• Midtrans
• IonPay
4. Paylater
Paylater adalah layanan pembayaran melalui mekanisme pinjaman, sering juga disebut sebagai
“kredit tanpa kartu kredit”. Cara kerjanya memang mirip seperti kartu kredit, misalnya ketika
diterapkan di sebuah e-commerce, penggunanya bisa membeli sebuah barang dan mencicil
6
pembayarannya ke dalam beberapa bulan. Layanan paylater diakomodasi dalam Peraturan Otoritas
kemudahan dalam melakukan pencatatan arus pengeluaran karena semua terekam oleh
system
perusahaan Fintech, maka terdapat potensi risiko terkait privasi data konsumen
maupun data transaksi yang dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak
bertanggungjawab.
keseluruhan proses transaksi dengan baik. Sistem infrastruktur ini meliputi software
Apabila hal ini tidak berjalan dengan baik, maka akan menimbulkan permasalahan
7
2.2 Settlement atau Penyelesaian
Settlement adalah istilah bahasa Inggris dalam bidang bisnis dan keuangan yang artinya
penyelesaian. Maksudnya, settlement adalah proses penyelesaian dari sebuah transaksi keuangan di
mana penjual sudah memberikan produk/jasa pada konsumen dan konsumen sudah menyelesaikan
tahap akhir yang menyatakan bahwa penjual telah menerima pembayaran dan juga sebagai bentuk
pencatatan keuangan untuk penjual. Hal itu termasuk data keuangan mengenai jumlah pendapatan
yang diperoleh, tanggal transaksi, produk atau jasa apa saja yang terjual, serta hasil dari proses
penyelesaian itu. Settlement tidak berlaku untuk transaksi utang, di mana pembeli sudah membayar
sementara perusahaan belum mengirimkan produknya. Sama halnya dengan kegiatan piutang, dimana
settlement tidak berlaku saat perusahaan sudah memberikan produknya namun pembeli belum juga
melakukan pembayaran. Pada intinya, transaksi yang bisa dikatakan sebagai settlement adalah bila
telah melewati proses pemberian hak dan kewajiban masing-masing oleh pembeli dan perusahaan,
yaitu ketika suatu perusahaan menerima pendapatan dan pembeli menerima produknya.
• Fungsi Settlement
- Fungsi Pemenuhan
target penjualan. Sedangkan, bagi pembeli, semakin cepat transaksi diselesaikan maka
- Fungsi Stabilitas
Stabilitas disini merujuk pada keseimbangan finansial suatu perusahaan. Setelah adanya
penyelesaian transaksi, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang pasti. Dengan
begitu, mereka bisa memutar uang kembali untuk melanjutkan proses bisnis.
8
- Fungsi Penyelesaian
Fungsi yang paling mendasar adalah penyelesaian. Fungsi ini terjadi saat penjual dan pembeli
• Tujuan Settlement
Selain fungsi di atas, proses ini tentunya memiliki beberapa tujuan. Adapun tujuan dari settlement
adalah:
• Memperoleh barang/produk tertentu dari penjual dengan membayar sejumlah biaya dan
memenuhi persyaratan lainnya
• Memperoleh layanan/layanan yang diberikan oleh penyedia dengan membayar tagihan dalam
jumlah besar secara penuh dan memenuhi persyaratan yang berlaku
• Dapatkan penghasilan dari barang yang dijual atau jasa yang digunakan
Proses settlement secara umum dipakai dalam transaksi menggunakan kartu debit dan kartu
kredit yang digesek pada mesin Electronic Data Capture (EDC). Contoh, ketika kita membayar
produk di swalayan atau merchant menggunakan kartu debit, nominal yang kita bayarkan telah terdata
dan disimpan di bank itu. Lantas, kita akan memperoleh struk dengan data produk yang kita beli dan
nominal yang telah dibayarkan. Adapun struk ini digunakan sebagai bukti untuk proses penyelesaian
9
di akhir dan hal itulah yang membuat kasir bakal menduplikasi dan menyimpan seluruh struk
Penyelesaian transaksi ini diperlukan agar bank penyelenggara bisa mengirim uang ke
swalayan atau merchant tadi sesuai dengan nominal yang terdata, sebagai pernyataan bahwa transaksi
telah rampung. Di samping itu, proses settlement ini juga diperlukan untuk penyelesaian transaksi
menggunakan e-payment, uang digital, atau dompet digital. Jika proses penyelesaian tidak dilakukan
atau dikirimkan oleh merchant lewat mesin EDC atau platform uang digital, transaksi keuangan
belum selesai. Pihak pembeli telah membayar dan memperoleh produk yang sesuai, tetapi sejumlah
uang masih tertahan di bank atau platform uang digital itu belum dikirimkan ke merchant sebagai
Berbicara mengenai settlement, ada beberapa istilah lain yang perlu kita pelajari. Hal ini
RTGS atau Real Time Gross Settlement adalah sistem pengiriman uang antar bank yang bisa
diterima secara real time, namun tidak pada saat itu, melainkan 3-4 jam kemudian. Tapi tetap
saja, waktu tersebut termasuk singkat untuk proses pengirim uang dalam jumlah besar.
Pengiriman dengan RTGS ini dikenakan biaya admin. Tarifnya pun menyesuaikan, mulai dari
Rp25 ribu - Rp50 ribu. Bila Anda hendak bertransaksi dalam jumlah besar, salah satu
10
- Local Currency Settlement
LCS atau Local Currency Settlement adalah penyelesaian suatu transaksi yang bersifat
bilateral dan dilakukan oleh pelaku usaha Indonesia dengan negara partner menggunakan
Contoh penerapan LCS ini bisa dilihat melalui kerjasama yang dilakukan oleh Bank Indonesia
dengan bank sentral Jepang, Tiongkok, Thailand dan Malaysia dengan tujuan agar transaksi
ekonomi antara Indonesia dan negara tersebut tidak bergantung pada dolar Amerika.
- Net Settlement
Net settlement adalah proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran dengan cara
pengahapusan kewajiban bayar dan hak tagih di akhir periode akuntansi. Proses ini berkaitan
Menurut KBBI clearing atau kliring adalah suatu bentuk penyelesaian pembukuan dan
juga pembayaran antar bank yang dilakukan dengan cara memindahkan saldo pihak satu kepada pihak
lain yang berhak. Adapun Menurut Peraturan Bank Indonesia No.7/18/PBI/2005 tanggal 22 Juli 2005,
pengertian kliring adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar bank, baik atas nama
bank maupun nasabah yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.
Kliring ini dapat dikenali sebagai proses transfer yang sedikit berbeda dari proses transfer
biasa melalui mesin ATM. Hal ini disebabkan oleh proses transfer kliring yang membutuhkan waktu
cukup lama, yaitu sekitar 2 sampai 3 hari. Secara lebih khusus, kliring sering digunakan dalam
perdagangan. Ketika pembeli membeli sekuritas, opsi, atau futures, proses kliring dapat memvalidasi
11
transaksi. Lembaga kliring akan memastikan bahwa ada dana yang cukup untuk menyelesaikan
Indonesia (Persero)/KBI melakukan transformasi digital pada proses bisnis perusahaan sejalan
dengan transformasi yang dilakukan perusahaan. Penerapan digitalisasi ini dilakukan dengan
Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi mengatakan KBI sudah menyiapkan roadmap jangka
panjang, yang ke depan diharapkan KBI akan bertransformasi dari perusahaan kliring yang
menggunakan teknologi digital, menjadi perusahaan digital yang memiliki lisensi kliring. "Saat ini
semua laporan terkait kegiatan kliring penjaminan dan penyelesaian transaksi, semua sudah dilakukan
secara digital. Untuk Sistem Resi Gudang, KBI belum lama ini telah memperbarui aplikasi registrasi
dengan mengaplikasikan teknologi blockchain dan smart contract," kata Fajar dalam siaran persnya,
Senin (12/7/2021).
• Jenis Kliring
1. Kliring Umum
Jenis ini umumnya dipakai dalam perhitungan warkat perbankan. Adapun proses pelaksanaan
maupun pengaturan sistemnya diawasi secara langsung oleh Bank Indonesia sebagai pihak
berwenang.
12
2. Kliring Lokal
Untuk kliring lokal, perhitungan warkatnya dilakukan secara antarbank. Hanya saja,
ketentuan yang berlaku diatur oleh daerah, seperti yang sudah ditetapkan sejak sebelumnya.
Kliring lokal menjadi salah satu sarana perhitungan utang-piutang surat berharga atau transfer
uang yang digunakan secara khusus untuk bank yang berada dalam cakupan suatu daerah
tertentu. Cara pelaksanaannya, yakni seluruh perhitungan dari kantor bank cabang akan
dikumpulkan.
• Sistem-Sistem
Sistem pada metode kliring terbagi menjadi dua, jika dilihat dari sistem dalam Bank
a. Debet
Jika kita memerlukan transfer debet, sistem kliring ini bisa digunakan. Pasalnya, sistem
debet berasal dari warkat debet miliki peserta yang terdaftar di wilayah yang
bersangkutan. Umumnya, kliring ini berupa bilyet giro dari antar wilayah.
b. Kredit
Untuk kliring dengan sistem ini, terdapat beberapa ketentuan khusus, yaitu:
Berlaku pada nasabah yang berada di wilayah kliring dan ditujukan untuk nasabah lain di
seluruh Indonesia.
Proses transfer harus dalam mata uang rupiah dan memakai Data Keuangan Elektronik
(DKE).
13
Selain dua sistem kliring nasional di atas, ada pula sistem yang terdapat dalam warkat kliring,
diantaranya :
1. Sistem Manual
Dalam metode manual, proses pelaksanaan itu dilakukan secara manual oleh nasabah mulai
Berikutnya adalah sistem kliring semi otomasi, dimana memberikan kemudahan dalam
penyelenggaraan untuk kliring lokal. Namun, untuk penyusunan dan perhitungan bilyet saldo
3. Sistem Otomasi
Sistem kliring otomasi adalah pelaksanaan kliring lokal pada berbagai macam pemilihan
Sistem kliring elektronik adalah sistem yang seluruh perhitungannya nanti akan disesuaikan
dengan perhitungan elektronik. Pada sistem ini, pelaksanaannya meliputi pembuatan serta
perhitungan bilyet saldo kliring. Cara penyampaian warkat nasabah kepada pihak
penyelenggara adalah dengan dipilih secara otomatis dan seluruh prosesnya dilaksanakan
secara elektronik.
• Warkat Kliring
Warkat merupakan alat pembayaran bukan tunai yang diperhitungkan melalui Kliring.
Warkat ini bisa berupa dokumen, diantaranya :
- Nota Debet
- Nota Kredit
- Cek
Sebagai contoh cara kerja kliring, misalnya seorang pedagang ingin membeli kontrak
berjangka. Untuk mempertahankan penjualan, ada margin awal yang diperlukan dan harus
dipegang sebagai jaminan bahwa penjualan akan berhasil. Lembaga kliring akan
memverifikasi hal ini dengan masuk ke akun pedagang dan menahan margin yang diperlukan
Ini akan mengurangi risiko dana digunakan untuk jual-beli lain, serta memastikan bahwa
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan diatas kami mengambil kesimpulan
terhadap bagaimana peran lembaga layanan keuangan juga pemerintah dalam menghadapi
transformasi digital yang terus berkembang seiring dengan adanya perkembangan teknologi yang
ada. Literasi masyarakat juga sangat memberi pengaruh bagi berjalannya fasilitasi layanan
keuangan berbasis digital yang sudah sangat banyak jenis dan macamnya ini. Salah satunya dengan
adanya jenis Fintech (Financial Technology) yaitu payment, settlement, dan clearing yang dapat
memberikan kemudahan layanan pembayaran keuangan berbasis digital kepada konsumen atau
uang tanpa melewati bank konvensional, seperti bayar listrik, bayar belanja online, atau
pembayaran lainnya.
3.2 Saran
• Penyedia jasa layanan fintech atau startup harus mampu meningkatkan kualitas pengamanan
data konsumen guna memberikan kenyamanan bagi konsumen agar dapat meminimalisir
tindakan cybercrime.
• Perusahaan harus mengadakan mitra dengan perusahaan jaringan koneksi internet guna
mempermudah proses digitalisasi dan otomatisasi layanan sehingga bisa terjangkau oleh
masyarakat yang berada di daerah dengan jangkauan koneksi internet yang kurang memadai.
• Karena Alat Pemindahan Nilai Uang cukup beragam, maka dari itu harus melibatkan
Lembaga yang mengatur dan menjaga kelancaran lalu lintas sistem pembayaran.
16
DAFTAR PUSTAKA
Amarilisya, A. “Mengenal Kliring: Pengertian, Jenis, Sistem, dan Contohnya”, dalam laman
finansial.bisnis.com, Diakses dari
https://finansial.bisnis.com/read/20211001/90/1449262/mengenal-kliring-pengertian-jenis-
sistem-dan-contohnya/1
Ananda. (2021). “Pengertian Kliring, Lembaga, Jenis, hingga Mekanismenya”, dalam laman
Gramedia.com, Diakses dari https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kliring/
Chusna, F. (2022). “Apa itu Fintech: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Dasar Hukumnya”, dalam
laman investbro.id, Diakses dari
https://investbro.id/fintech/#:~:text=Fintech%20kategori%20payment%2C%20clearing%20
dan%20settlement%20adalah%20financial,perusahaan%20keuangan%20besar%2C%20peru
sahaan%20teknologi%2C%20maupun%20Bank%20Indonesia
Farisatuddiniyah. (2022). “Kliring Adalah,Pahami Pengertian, Jenis, dan Tips Pencatatan”, dalam
laman hashmicro.com, Diakses dari https://www.hashmicro.com/id/blog/kliring-adalah/
Ramadan, R. (2022). “Payment Adalah Salah Satu Aspek Penting dalam Bisnis”, dalam laman
midtrans.com, Diakses dari https://midtrans.com/id/blog/payment-adalah
Rizeki, D. (2022). “Apa itu Payment? Begini Penjelasan Lengkapnya!”, dalam laman majoo.id,
Diakses dari https://majoo.id/solusi/detail/payment-adalah
Redaksi OCBC NISP. (2021). “Settlement Adalah: Arti, Fungsi, Tujuan dan Cara Mencatat”, dalam
laman ocbcnisp.com. Diakses dari
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/09/27/settlement-adalah
Redaksi OCBC NISP. (2022). “Kliring Adalah: Pengertian, Jenis, Sistem, Mekanisme, Contoh”,
dalam laman ocbsnisp.com Diakses dari
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/04/01/Kliring-Adalah
Wareza, M. (2021). “Kliring Berjangka Siapkan Teknologi Blockchain, Untuk Apa?”, dalam laman
cnbcindonesia.com, Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/market/20210712152703-
17-260180/kliring-berjangka-siapkan-teknologi-blockchain-untuk-apa
Website Finantier. (2021). “Mengenal Fintech Payment, Jenis, dan Regulasinya di Indonesia”, dalam
laman id.blog.finantier.com, Diakses dari https://id.blog.finantier.co/mengenal-fintech-
payment-jenis-dan-regulasinya-di-indonesia-7a489a7ebab
Website Dunia Fintech. (2022). “Apa Itu Settlement: Pengertian, Contoh, serta Fungsi”, dalam laman
duniafintech.com, Diakses dari https://duniafintech.com/settlement-adalah/
17