DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. A.ENI ASTUTI H (201730008)
2. MUH. FAHREZA CAHYONO (201730060)
3. YUSTIKA ANGGRAENY HUSRI (201730072)
4. KHAFIFAH INRIANI (201730073)
5. NUR ATIKA MANSYUR ( 201730075)
6. MAGHFIRA HAJAR (201730201)
Kami juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
dan pihak yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini,
maka kami mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca agar dalam
menyusun makalah berikutnya dapat lebih baik lagi. Akhirnya dengan
tersusunnya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan kita semua,
terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................................................
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN STRATEGI BISNIS .....................................
Pendahuluan .......................................................................................................................
Tujuan ....................................................................................................................................
Penyajian Materi ................................................................................................................
Sistem informasi Manajemen ...........................................................................
Strategi Bisnis Pada Era Global .........................................................................
Mendongkrak Teknologi dalam Rantai Nilai ................................................
Peran – Peran Sistem Informasi Manajemen ...............................................
Peran Sistem Informasi Strategis .....................................................................
Penutup .................................................................................................................................
Kesimpulan ............................................................................................................
PENDAHULUAN
Perkembangan bisnis dan era globalisasi menuntut organisasi bisnis untuk dapat
eksis ditengah persaingan bisnis yang sedang dan terus berlangsung. Kesiapan organisasi
bisnis dalam menghadapi era persaingan bebas dan situasi global merupakan hal yang
penting. Dalam situasi seperti ini, sistem informasi mempunyai peran yang strategis bagi
organisasi bisnis. Sistem informasi dapat memberi nilai kompetitif bagi perusahaan karena
dapat berperan strategis dalam rantai nilai perusahaan dan rantai nilai industri.
TUJUAN
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat mengerti,
memahami dan mampu menjelaskan sistem informasi bisnis, strategi bisnis pada era
global, peran teknologi dalam rantai nilai, peran sistem informasi strategis
PENYAJIAN MATERI
Sistem informasi strategis secara intens mengubah cara suatu perusahaan menjalankan
bisnisnya. Sebagimana kita ketahui, organisasi perlu mengubah proses pengoperasian
internal dan relasinya dengan pelanggan serta pemasok sehingga memperoleh keuntungan
dari teknologi sistem informasi yang baru.
Umumnya tidak ada sistem strategis tunggal, namun ada sejumlah sistem yang
beroperasi pada beragam level dari strategi bisnis, perusahaan, dan industri. Untuk tiap
level pada strategi bisnis, terdapat pemanfaatan strategi dalam sistem. Dan untuk tiap level
strategi bisnis, terdapat model yang sesuai yang digunakan untuk analisis.
Mendongkrak Teknologi dalam Rantai Nilai
Laudon dan Laudon (2009) berpendapat bahwa pada level bisnis, alat bantu analisis
yang paling umum adalah analisis rantai nilai. Model rantai nilai memberi perhatian pada
aktivitas khusus dimana strategi kompetitif bisa diterapkan dengan paling baik (Porter,
1985). Dan dimana sistem informasi paling memiliki dampak strategis. Model rantai nilai
mengidentifikasi pointpoint pengaruh yang khusus dan penting dimana perusahaan dapat
memanfaatkan teknologi informasi secara paling efektif untuk memperluas posisi
kompetitifnya.
Pada model rantai nilai yang digagas oleh Porter ini dapat diketahui dimanakah
keuntungan terbesar dari sistem informasi strategis bisa diperoleh, aktivitas khusus apa
yang bisa digunakan untuk menciptakan produk dan jasa baru, memperluas penetrasi
pasar, mengikat pelanggan dan pemasok, dan menekan biaya operasional. Model ini
memandang perusahaan sebagai rangkaian atau rantai dari aktivitas dasar yang
menambah nilai bagi produk dan jasa perusahaan. Aktivitas ini bisa dikategorikan baik
sebagai aktivitas primer maupun aktivitas pendukung.
Sistem informasi mendukung proses bisnis dan operasi dari suatu organisasi dalam
banyak cara. Di sebuah hotel misalnya, proses pelayanan bagi pelanggan yang check-in dan
check-out yang dilakukan oleh komputer dan perangkat lunak yang membuat pekerjaan
mudah, tidak seperti metode tradisional menggunakan notebook dan kertas untuk
mencatat informasi dari proses yang dilakukan oleh pelanggan hotel tersebut. Pelanggan
sekarang bahkan dapat membuat pemesanan buat mereka sendiri melalui website hotel.
Mereka tidak perlu mengunjungi hotel seperti yang dilakukan oleh orang pada umumnya ,
yang dapat menyebabkan tekanan pada staf front office. Sistem kini telah dikembangkan
untuk mengumpulkan informasi pelanggan dengan mudah dan cepat. Sekarang, karena
penggunaan sistem informasi, berbagai departemen organisasi bekerja sama dengan
mudah. Departemen rumah tangga dari sebuah hotel sekarang dapat memberitahu front
office tentang yang kamar siap untuk digunakan dan mana yang tidak. Menjalankan
organisasi sekarang telah menjadi lebih nyaman dengan sistem informasi yang terintegrasi
dengan baik.
Sistem informasi juga membantu karyawan dan manajer bisnis untuk membuat
keputusan dengan baik. Hal ini karena sistem informasi memiliki kemampuan menganalisis
data yang telah dikumpulkan baik dari dalam organisasi dan dari sumber eksternal
menjadi informasi yang berguna yang dapat digunakan oleh karyawan dan manajer dalam
proses pengambilan keputusan mereka. Pengambilan keputusan merupakan bagian
integral dari manajemen dan terjadi pada setiap fungsi dan di semua tingkat. Keputusan
yang lebih baik dibuat ketika informasi yang akurat tersedia yang membantu pengambil
keputusan dalam membuat keputusan yang obyektif (Lucey, 2005).
Jenis sistem informasi seperti Sistem Informasi Manajemen, Sistem Pendukung Keputusan
dan Sistem Informasi Eksekutif yang dirancang khusus untuk membantu manajemen suatu
organisasi dalam proses pengambilan keputusan mereka. Sistem ini menghasilkan laporan
khas dan grafik pada isuisu seperti trend pesanan, analisis pelanggan, profitabilitas produk,
posisi saham selesai dan prakiraannya, laporan kecelakaan dan absensi, laporan evaluasi
pekerjaan dan banyak lagi. Manajer dan karyawan menggunakan laporan ini dan grafik
sebagai dasar untuk keputusan mereka. Sebagai contoh, keputusan yang makanan yang
perlu ditambahkan atau dihapus dari menu hotel dapat diambil oleh manajer bagian
makanan dan minuman setelah biasanya analisis dibuat dengan bantuan dari Sistem
Pendukung Keputusan.
Strategic Grid yang dikenalkan oleh McFarland dan McKenney adalah alat
perencanaan strategis yang telah diterima secara luas untuk mengevaluasi pentingnya
bagian-bagian organisasi untuk melakukan hal-hal strategis ke masa yang dapat
memberikan dampak positif bagi perusahaan. McFarlan, McKenney menerapkan strategic
grid untuk sistem informasi dan memberi label dengan sebutan The Information
Technology Strategic Grid. Terdapat empat sel dalam model McFarlan dan McKenney yang
disebut sebagai "Strategic", "Turnaround", "Factory", dan "Support" seperti terlihat pada
Gambar 11. Keempat sel tersebut dibatasi oleh dua sumbu yang mewakili dua faktor , yaitu
sumbu Y sebagai pengaruh strategis dari sistem teknologi informasi yang ada terhadap
perusahaan (disebut juga sebagai pengaruh sekarang) dan sumbu X sebagai pengaruh
strategis portofolio pengembangan aplikasi sistem informasi terhadap perusahaan (disebut
juga pengaruh pada masa depan).
Merujuk pada Hartono (2013), penjelasan tentang empat sel pada model McFarlan
dan McKenney adalah sebagai berikut. Sel I disebut factory (high operational impact, low
strategic impact). Perusahaan – perusahaan yang masuk ke dalam kuadran ini sangat
mengandalkan sistem –sistem teknologi informasi yang ada (pengaruh strategis terhadap
sistem-sistem yang ada, tinggi). Perusahaan – perusahaan ini membutuhkan sistem –
sistem teknologi informasi yang ada untuk mendukung operasinya yang kritis dan tepat
waktu. Untuk perusahaan – perusahaan dalam kuadran ini, kegagalan operasi walaupun
sesaat dapat mengganggu jalannya perusahaan sehingga teknologi informasi digunakan
untuk mendukung operasinya. Oleh karena itu, teknologi informasi yang digunakan sudah
pasti untuk mendukung operasi sehari – hari, pengembangan sistem – sistem teknologi
informasi pada masa mendatang kurang dibutuhkan.Yang masuk dalam kuadran ini
contohnya adalah perusahaan – perusahaan pabrikan. Sel II disebut strategic (high
operational impact, high strategic impact). Perusahaan – perusahaan yang berada dalam
kuadran ini sangat menggantungkan sistem-sistem teknologi informasi, baik pada saat ini
maupun pada masa yang akan datang untuk mendukung strateginya. Di Amerika Serikat,
contoh perusahaan – perusahaan ini adalah bank, perusahaan – perusahaan penerbangan,
perusahaan – perusahaan asuransi, dan toko – toko jaringan ritel. Di Indonesia sekarang
ini, hanya bank dan perusahaan – perusahaan penerbangan yang sudah masuk dalam
kuadran ini,sedangkan perusahaan – perusahaan asuransi dan toko - toko jaringan ritel
masih masuk dalam kuadran turnaround. Sel III disebut turnaround (low operational
impact, high strategic impact). Perusahaan– perusahaan yang berada dalam kuadran ini
belum menggantungkan sistem –sistem TI untuk memenangkan persaingannya, tetapi
pada masa mendatang sistem – sistem TI akan sangat dibutuhkan untuk kepentingan
strateginya.
Merujuk pada Hartono (2013), penjelasan tentang empat sel pada model McFarlan
dan McKenney adalah sebagai berikut. Sel I disebut factory (high operational impact, low
strategic impact). Perusahaan – perusahaan yang masuk ke dalam kuadran ini sangat
mengandalkan sistem –sistem teknologi informasi yang ada (pengaruh strategis terhadap
sistem-sistem yang ada, tinggi). Perusahaan – perusahaan ini membutuhkan sistem –
sistem teknologi informasi yang ada untuk mendukung operasinya yang kritis dan tepat
waktu. Untuk perusahaan – perusahaan dalam kuadran ini, kegagalan operasi walaupun
sesaat dapat mengganggu jalannya perusahaan sehingga teknologi informasi digunakan
untuk mendukung operasinya. Oleh karena itu, teknologi informasi yang digunakan sudah
pasti untuk mendukung operasi sehari – hari, pengembangan sistem – sistem teknologi
informasi pada masa mendatang kurang dibutuhkan.Yang masuk dalam kuadran ini
contohnya adalah perusahaan – perusahaan pabrikan. Sel II disebut strategic (high
operational impact, high strategic impact). Perusahaan – perusahaan yang berada dalam
kuadran ini sangat menggantungkan sistem-sistem teknologi informasi, baik pada saat ini
maupun pada masa yang akan datang untuk mendukung strateginya. Di Amerika Serikat,
contoh perusahaan – perusahaan ini adalah bank, perusahaan – perusahaan penerbangan,
perusahaan – perusahaan asuransi, dan toko – toko jaringan ritel. Di Indonesia sekarang
ini, hanya bank dan perusahaan – perusahaan penerbangan yang sudah masuk dalam
kuadran ini,sedangkan perusahaan – perusahaan asuransi dan toko - toko jaringan ritel
masih masuk dalam kuadran turnaround. Sel III disebut turnaround (low operational
impact, high strategic impact). Perusahaan– perusahaan yang berada dalam kuadran ini
belum menggantungkan sistem –sistem TI untuk memenangkan persaingannya, tetapi
pada masa mendatang sistem – sistem TI akan sangat dibutuhkan untuk kepentingan
strateginya. Perusahaan – perusahaan dalam kuadran ini menganggap sistem – sistem TI
pada masa mendatang sebagai suatu oportunitas yang harus dipertimbangkan untuk
digunakan sebagai alat untuk memenangkan persaingan. Di Indonesia, perusahaan–
perusahaan yang masuk dalam kuadran ini adalah perusahaan– perusahaan asuransi, toko-
toko jaringan ritel, dan pendidikan. Sel IV disebut support (low operational impact, low
strategic impact). Perusahaan – perusahaan yang berada dalam kuadran ini tidak
menggantungkan sistem-sistem TI, baik pada saat ini maupun pada masa mendatang yang
digunakan untuk mendukung strateginya. Contohnya, perusahaan-perusahaan jasa seperti
konsultan dan pendidikan. Perusahaanperusahaan ini masih mengandalkan sumber daya
manusia dan hubungan dengan klien sebagai hal yang utama. Beberapa perusahaan di
industri ini sudah mulai merasakan pentingnya STI untuk mendukung strategi mereka.
Perusahaan-perusahaan ini mulai bergeser dari kuadran support ke dalam kuadran
turnaround.
KESIMPULAN
1. Sistem teknologi informasi ini dapat diterapkan pada aktivitas internal dan
aktivitas eksternal organisasi.
3. Terdapat tiga peran sistem informasi bisnis, yaitu: peran efisiensi, peran
efektivitas, dan peran komunikasi dan kolaborasi. Peran efisiensi merupakan
peran sistem informasi bisnis yang paling rendah tingkatannya.
Banyak sekali perusahaan yang telah menciptakan situs web untuk menginformasikan
dan mempromosikan produk dan layanan mereka. Mereka telah menciptakan internet untuk
memudahkan karyawan untuk saling download dan upload informasi ke dan dari komputer
induk milik perusahaan. E-commerce lebih spesifik daripada e-bisnis; artinya, selain
memberikan informasi kepada pengunjung tentang perusahaan, sejarahnya, kebijakan, produk,
dan peluang kerjannya, perusahaan dan situ situ menawarkan untuk melakukan transaksi atau
mempermudah penjualan produk dan jasa online. Pada gilirannya E-commerce memberikan
peluang munculnya e-marketing dan e-purchasing.
RANGKUMAN
1. Sistem teknologi informasi ini dapat diterapkan pada aktivitas internal dan aktivitas eksternal
organisasi.
2. Sebagai sarana/alat pendukung, sistem informasi tertentu sangat penting bagi kesejahteraan dan
kelangsungan hidup jangka panjang suatu perusahaan. Sistem ini secara umum disebut dengan sistem
informasi strategis.
3. Terdapat tiga peran sistem informasi bisnis, yaitu: peran efisiensi, peran efektivitas, dan peran
komunikasi dan kolaborasi. Peran efisiensi merupakan peran sistem informasi bisnis yang paling rendah
tingkatannya.
4. Hanya perusahaan-perusahaan di industri yang mempunyai intensitas informasi yang tinggi yang
membutuhkan sistem informasi strategis. Perusahaan-perusahaan yang tidak bersaing dengan teknologi
informasi tidak membutuhkan sistem informasi strategis.
a. Definisi Sistem
Beberapa pakar dibidang manajemen telah mendefinisikan sistem. Misalnya, menurut
Gordon B. Davis (1984) sistem adalah bagian-bagian yang saling berkaitan dan begerak
bersama untuk suatu tujuan atau target.
Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Raymond Mcleoad. Ia menyatakan
sistem adalah kummpulan berbagai komponen yang saling berkaitan dan membentuk
kesatuan yang utuh dan terpadu”.
Sedangkan Jerry FitzGerald, menyatakan sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-
prosedur yang saling berhubungan. Jaringan ini berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu target.
Secara sederhana sistem ini merupakan gabungan atau kumpulan dari berbagai hal yang
memiliki tujuan sehingga mereka bergerak bersama. Contoh kesehariannya adalah
sistem pernapasan kita
b. Klasifikasi Sistem
Nah dari definisi tadi kita bisa klasifkasikan sistem dari berbagai sudut pandang misalnya
dari bentuknya, manfaatnya atau cara kerjanya. Berikut ini terdapat delapan klasifikasi
dari sistem diantaranya adalah :
1. Abstract system atau Sistem Abstrak adalah sistem yang tidak tampak secara fisik,
karena hanya berupa pemikiran atau ide-ide, contoh: sistem teologia yang
merupakan suatu sistem yang menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan.
2. Physical system atau Sistem Fisik adalah sistem yang tampak secara fisik. Contoh:
Sistem komputer, sistem produksi, Sistem pendidikan, dll.
3. Natural System atau Sistem Alamiah adalah suatu sistem yang terjadi dari proses-
proses alam. Contoh: Sistem geologi
4. Human made system atau sistem buatan manusia adalah suatu sistem yang
dirancang atau didisain oleh manusia. Contoh: Sistem informasi
5. Deterministic System atau Sistem Deterministik adalah sistem yang beroperasi
dengan tingkah laku yang dapat diramalkan. Interaksi antar elemen-elemen dapat
diteksi, sehingga outputnya juga dapat diramalkan. Contoh Sistem komputer.
6. Probabilistic system atau Sistem Probabilitas adalah sistem yang tidak bisa
diramalkan. Contoh: Sistem manusia.
7. Closed System atau Sistem Tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan
lingkungan luarnya.
8. Open System atau Sistem Terbuka adalah sistem yang berhubungan atau
dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.
c. Karakteristik Sistem
Sistem ini memiliki beberapa karakterstik yang menjadi ciri khasnya. Selain menjadi
pembeda karakteristik inijuga mnejadi patokan dalam penyususnan sistem. Berikut ini
bebrapa karakteristik dari sistem
1. Komponen/elemen (Component)
2. Batas sistem (Boundary)
3. Lingkungan Luar (Environment)
4. Penghubung (Interface)
5. Masukan (Input)
6. Pengolah (Process)
7. Keluaran (Output)
8. Sasaran (Objective) atau tujuan (Goal)
d. Definisi Informasi
Komponen kedua adalah informasi, sama seperti sistem para ahli juga telah
mendefinisikan informasi ini.
Contohnya R. Mcleoad mengatakan informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Pendapat serupa juga dikemukakan Gordon B. Davis. Sedangkan Jhon G. Burch
berpendapat Informasi adalah hasil pembentukan penyusunan, pengorganisasian atau
pengubahan data yang menambah tingkat pengetahuan.
e. Jenis-jenis informasi
Informasi bisa kita bedakan menjai dua berdasarkan sumbernya yaitu informasi formal
dan informal. Informasi formal ialah nformasi yang kita dapatkan dari dalam organisasi.
Sedangkan informasi informal bersumber dari luar organisasi.
f. Ciri-ciri informasi
Sebuah informasi yang baik harus memenuhi lima kriteria yaitu:
Terbaru
Tepat waktu
Relevan
Konsisten
Penyajian dalam bentuk yang sederhana
g. Penggunaan informasi
Pengguna informasi ini bisa siapa saja, namun karena kaitannya dengan proses
manajemen dan pengambilan keputusan kita bedakan menjadi tiga tingkatan yaitu
Sistem informasi adalah sistem yang mendukung operasi bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dengan laporan-laporan yang diperlukan. Atau dengan kata lain bila
istilah sistem dan informasi digabung menjadi sistem informasi, maka bisa
kita simpulkan sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi bagi
semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan.
1. Input Block (Blok Masukan) adalah data-data yang masuk ke dalam sistem.
2. Model Block (Blok Model) adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematik
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Output Block (Blok Keluaran) adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta
semua pemakai sistem.
4. Technology Block (Blok Teknologi) merupakan kotak alat dalam sistem informasi,
yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta
membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh.
5. Database Block (Blok Basis Data) merupakan kumpulan data yang saling
berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Control Block (Blok Kendali) adalah pengendalian yang dirancang secara khusus
untuk menanggulangi gangguan-gangguan terhadap sistem.
Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu
sama lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
Aktivitas SIM
Untuk dapat menjalankan SIM diperlukan berbagai proses, adapun proses SIM dan
beberapa aktivitasnya adalah :
1. Perencanaan
Merupakan sebuah rumusan mengenai suatu metode kegiatan secara detail yang
dilakukan guna mencapai tujuan ataupun target akhir dari sebuah organsasi.
Perencanaan sendiri merupakan langkah langkah yang detail untuk mencapai suatu
tujuan organisasi.
2. Pengendalian
Jika sebuah perencanaan sudah dibuat dan sudah diterapkan oleh anggota anggota
dalam suatu organisasi, maka manajer harus mengawasi pelaksanaan dari perencanaan
tersebut agar dapat berjalan dengan baik dan tidak menyimpang dari jalur yang telah
ditetapkan dalam perencanaan.
3. Pengambilan keputusan
Merupakan suatu pemilihan keputusan diantara berbagai macam alternatif yang ada.
Proses ini merupakan hasil dari perencanaan dan pengendalian yang telah dilakukan
terlebih dulu. Manajer harus memilih berbagai macam keputusan yang telah ada agar
supaya tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai.
Karakteristik SIM
Karena SIM ini merupakan sistem yang berfungsi untuk mengelola berbagai kegiatan
tentu saja ia memiliki karakteristik tersendiri dibanding sistem informasi yang lain.
Berikut ini adalah karakteristik dari MIS:
1. Didasarkan pada perencanaan jangka panjang.
2. Memberikan pandangan menyeluruh dari dinamika dan struktur organisasi.
3. Bekerja sebagai sistem yang lengkap dan komprehensif yang mencakup semua
interkoneksi sub-sistem dalam organisasi.
4. Direncanakan dengan cara top-down, sebagai pengambil keputusan atau
manajemen harus secara aktif mengambil bagian dan memberikan arah yang jelas
pada tahap pengembangan Sistem Informasi Manajemen.
5. Didasarkan pada kebutuhan informasi strategis, operasional dan taktis dari manajer
suatu organisasi.
6. Mengurus situasi yang luar biasa dengan melaporkan situasi seperti itu.
7. Dapat membuat perkiraan dan perkiraan, dan menghasilkan informasi canggih,
sehingga memberikan keunggulan kompetitif. pengambil keputusan dapat
mengambil tindakan atas dasar prediksi tersebut.
8. Mamapu membuat hubungan antara semua sub-sistem dalam organisasi, sehingga
pengambil keputusan dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan
pandangan yang terintegrasi.
9. Memungkinkan arus informasi yang mudah melalui berbagai sub-sistem, sehingga
menghindari redundansi dan bermuka data. Artinya harus menyederhanakan
operasi dengan sebanyak kepraktisan mungkin.
10. Meskipun SIM adalah sistem yang lengkap terpadu, ia juga harus dibuat sefleksibel
mungkin sehingga dapat dengan mudah dibagi menjadi sub-sistem yang lebih kecil
jika diperlukan.
11. Memiliki database yang baik sehingga sistem dapat tertopang dengan kokoh.
1. Mampu memproses data secara akurat dan dengan kecepatan tinggi, menggunakan
berbagai teknik seperti riset operasi, simulasi, heuristik, dll
2. Dapat mengumpulkan, mengatur, memanipulasi, dan memperbarui sejumlah besar
data mentah dari kedua alam terkait dan tidak terkait, yang berasal dari berbagai
sumber internal dan eksternal pada periode waktu yang berbeda.
3. Menyediakan informasi real time tentang peristiwa yang sedang berlangsung tanpa
penundaan.
4. Mendukung berbagai format output dan mengikuti aturan dan peraturan terbaru
dalam praktek.
5. Memberikan informasi yang terorganisir dan relevan untuk semua tingkatan
manajemen: strategis, operasional, dan taktis.
6. Bertujuan memiliki fleksibilitas ekstrim dalam penyimpanan data dan pengambilan.
Nah itulah tadi sedikit informasi yang bisa dimuat dalam tulisan ini. Semoga dapat
bermanfaat, cukup sekian artikel ini saya mohon maaf untuk kesalahan dalam penulisan
dan terima kasih.
Manfaat SIM
Ada beberapa manfaat yang didapatkan dengan adanya SIM dalam perusahaan,
diantaranya adalah adanya ketersediaan kualitas dan keterampilan dalam
memanfaatkan sistem informasi, meningkatkan aksesbilitas informasi secara tepat
waktu dan secara akurat untuk para penggunanya tanpa diperlukan perantara, dapat
berguna untuk mengelola berbagai transaksi, mengurangi biaya dan juga menghasilkan
informasi baru yang bisa menciptakan keuntungan.
Selain itu dapat mengembangkan proses perencanaan yang telah dibuat supaya lebih
efektif, dapat mengidentifikasi berbagai macam kebutuhan keterampilan yang
mendukung sistem informasi, memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pemeliharaan
maupun pengembangan sistem informasi, dan juga mendukung pengambilan keputusan
suatu manajemen.
Strategi Bisnis
Strategi bisnis adalah suatu cara atau metode yang digunakan suatu perusahaan untuk
dapat bertahan ditengah persaingan yang ada. setiap perusahaan memiliki sasaran jangka
panjang, menengah, dan jangka pendek :
a. Jangka Panjang
Sasaran ini berhubungan dengan periode waktu yang panjang, umumnya lima tahun atau
lebih.
b. Sasaran jangka menengah
Ditetapkan untuk periode antara satu sampai lima tahun. Perusahaan biasanya memiliki
sasaran jangka menengah di beberapa bidang.
c. Sasaran Jangka Pendek
Ditetapkan untuk sekitar satu tahun dan dikembangkan pada beberapa bidang yang
berbeda. Meningkatkan penjualan 2 persen tahun ini, memotong biaya sampai 1 persen pada
kuartal berikutnya, dan mengurangi tingkat keluar masuk karyawan sampai 4 persen selama
enam bulan berikutnya, semuanya adalah sasaran jangka pendek.