Anda di halaman 1dari 46

Tujuan pembelajaran

Setelah membaca bab ini, Anda diharapkan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan proses bisnis? Apa hubungannya dengan sistem informasi?

2. Bagaimana sistem melayani kelompok manajemen yang berbeda dalam suatu organisasi bisnis?

3. Bagaimana sistem yang saling menghubungkanperusahaan' . meningkatkan kinerja.,organisasi?

4. Mengapa sistem untuk' kolaborasi dan bisnis jejaring sosial begitu penting dan teknologi apa yang
mereka gunakan?

5. Sebutkan peran dan fungSi'sistem informasi dalam organisasi bisnis?

Garris besar BAB

2.1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI

Proses Bisnis Bagaimana Teknologi Informasi Meningkatkan Proses Bisnis

2.2 ]ENIS-IENIS SISTEM INFORMASI

Sistem untuk Kelompok Manajemen yang Berbeda Sistem untuk Membuat Perusahaan Saling Terhubung
E-Business, E-Commerce, dan E-Government

2.3 SISTEM-SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN

BISNIS JEJARING SOSIAL

Apa yang Dimaksud dengan Kolaborasi?

Apa yang Dimaksud dengan Bisnis Jejaring Sosial?

Keuntungan dari Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial

Membangun Budaya dan Proses Bisnis yang Kolaboratif .

Perangkat dan Teknologi untuk Kolaborasi dan Bisnis Jejaring Sosial

2.4 F UNGSI SISTEM INFORMASI DI DALAM BISNIS

Departemen Sistem Informasi

Mengorganisasi Fungsi Sistem Informasi

M OD UL PENELUSURAN PEMBELAJARAN

Sistem dari Sudut Pandang Fungsional

TI Memungkinkan Kolaborasi dan Kerja Sama Tim

Tantangan dalam Menggunakan Sistem Informasi Bisnis


Mengorganisasi Fungsi Sistem Informasi

Wawasan Singkat tentang Jenis Pekerjaan dan Karier di Bidang Sistem Informasi untuk Rentang Tahun
2012-2018

sistem EMR yang tidak memiliki kemampuan mencari data yang spesifik, sehingga memaksa dokter
mencari satu-persatu pada penyimpanan data berkapasitas besar hanya untuk mencari sebagian data yang
mereka butuhkan. Vendor EMR mengembangkan teknologi mesin pencari yang ditujukan untuk rekaman
medis. Hanya jika sistem EMR telah dipakai secara luas, barulah luasnya masalah pembagian dan akses
data menjadi lebih jelas.
Masalah kedua, terdapat perbedaan kepentingan yang menonjol terkait perusahaan asuransi dalam
menciptakan sistem rekaman medis elektronis. Perusahaan asuransi sering dituduh mencari-cari cara
untuk menghindari atau memperlambat pembayaran klaim perawatan kesehatan.

Sementara, sebagian besar perusahaan asuransi bersikukuh bahwa hanya dokter dan pasien yang bisa
mengakses data dari sistem ini, banyak kalangan pasien skeptis dengan hal ini. Pada Mei 2012,
berdasarkan survei yang dilakukan oleh Harris Interactive hanya 26% penduduk dewasa Amerika yang
menginginkan data medis mereka disimpan secara elektronis. Sebagian besar khawatir dengan
pengamanan rekaman data medis elektronis tersebut, serta risiko kerusakan komputer atau terputusnya
jaringan listrik yang menyebabkan dokter tidak dapat mengakses data medis pasien.Kekhawatiran terkait
privasi dan keamanan data dapat memengaruhi keberhasilan sistem EMR dan kualitas perawatan yang
disediakan. satu dari delapan warga Amerika Serikat melewatkan jadwal kunjungan ke dokter ataupun tes
rutin, meminta dokter mengubah hasil tes atau membayar untuk melakukan tes secara pribadi, semua hal
tersebut didasari oleh alasan privasi. Sistem jaringan EMR yang buruk, akan memperparah semua ini.
Akhirnya, bukti mengarahkan bahwa sistem EMR membuat biaya perawatan kesehatan makin mahal
dengan jalan mempermudah rumah sakit dan dokter dalam membebankan tagihan terhadap jasa yang
sebetulnya tidak tersedia. Beberapa program rekaman medis elektronis memungkinkan dokter secara
otomatis memotong dan menggandakan hasil pengujian yang dilakukan kepada para pasien atau prosedur
penagihan yang sebetulnya tidak pernah dilakukan. PengaWasan dan pengendalian pemerintah yang lebih
ketat diperlukan untuk menjamin EMR memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Sumber: Nicole Lewis, "Healthcare Cost Cutting Hinges on IT", Information Week, 10 Agustus 2012;
Reed Abelson, Julie Creswell, dan Griffin J . Palmer, “Medicare Bills Rise as Records Tt1rn Electronic",
The New York Times, 21 September 2012; Neil Versel, "Consumers Still Wary of Electronic Health
Records", information Week, 9 Agustus 2012; Ken Tbrry, "Docs May Overestimate HER Capabilities"
Information Week Health Cam, Agustus 2012; Steve Lohr, ’fSeeing Promise and Peri] in Digital
Records", The New York Times, 17 Juli 2011; Russ Britt, “Digital Health Push Woos Tech Firms, Pains
Doctors MarketWatch, 2 J um 2011; Ma1ianne Kolbasuk McGee, “Better Clinical Analytics Means
Better Clinical Care", Information Week, 21 M01201]; Eric Englemau, "More Physicians Adopting
Electronic; Health Records, U.S. Reports", Bloomberg News, 26 April 2011 ; Jeff Goldman,
"Implementing Electronic Health Records: Six Best Practices”, CIO Insight, 7 Maret 2011; Robin Lloyd,
"Electronic Health Records Face Human Hurdles More than 'Ibchnological Ones", Scientihc American,
16 April 2011; Katherine Gammon, ”Connecting Electronic Medical Records”, Technology Review, 9
Agustus 2010; Tbuy Fisher clan Joyce Montanari, “The Current State of Data in Health Care”,
Inl'ormationManagementcom, 15 Juni 2010; dan Jacob Goldstein, "Can Technology Cure Health Carc?",
The Wall Street journal, 13 Apr112010.

PERTANYAAN STUDI KASUS

1. Identifikasi dan jelaskan masalah dalam kasus ini.


2. Faktor manajemen, organisasi, dan teknologi apa saja yang bertanggung jawab terhadap sulitnya
membangun sistem EMR? Jelaskan jawaban Anda.

3. Apa akibat bisnis, politik, dan sosial yang ditimbulkan apabila tidak mendigitalisasi rekaman medis
(bagi dokter, rumah sakit, perusahaan asuransi, pasien, dan pemerintah Amerika Serikat)?

4. Apa keuntungan secara bisnis dan sosial dari penerapan digitalisasi penyimpanan rekaman medis?

5.Apakah sistem rekaman medis elektronis adalah solusi yang baik untuk mengatasi pembengkakan biaya
perawatan kesehatan di Amerika Serikat? Jelaskan jawaban Anda

TELUS MENGADOPSI PEMBELAJARAN SOsial

T ELUS adalah sebuah perusahaan telekomunikasi Kanada yang telah ada sekitar seabad yang
lallu,dan ingin memastikan bahwa setiap orang Kanada terhubung ke seluruh dunia, baik melalui
koneksi perangkat nirkabel, internet, televisi, ataupun saluran telepon tradisional. Perusahaan ini
memiliki 12,7 juta rekening nasabah. Memberikan pelayanan yang unggul merupakan tujuan utama
perusahaan. Manajemen berkeyakinan bahwa baik kerja sama tim maupun pembelajaran karyawan
merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Sampai saat ini, sebagian besar
karyawan di TELUS belajar di kelas formal yang dibentuk di luar perusahaan. Banyak dari apa yang
dipelajari karyawan bergantung pada pengetahuan yang dipresentasikan oleh instruktur, dan biaya
metode pembelajaran ini cukup mahal. Menurut kesimpulan manajemen, karyawan lebih baik belajar
menurut bidang keahliannya masing-masing. Apalagi 40 persen tenaga kerja TELUS diharapkan untuk
pensiun dalam 10 tahun ke depan sehingga penting bagi perusahaan untuk menemukan beberapa cara
untuk berbagi dan memelihara pengalaman dan pengetahuan karyawan.
Perusahaan memutuskan untuk fokus pada pembentukan pendidikan anggota tim yang lebih
“berkelanjutan, kolaboratif, dan terhubung” melalui pembelajaran informal dan sosial, menggunakan
mentoring, pelatihan, rotasi pekerjaan, video, blog, dan wikis. TELUS menetapkan anggaran belajar pada
2010 sebesar $21 juta, di mana sebesar 4O persen dialokasikan untuk pembelajaran informal dan sosial
dan 60 persen dialokasikan untuk pembelajaran formal (tahun sebelumnya, pembelajaran formal telah
menyumbang 90 persen dari anggaran belajar perusahaan sebesar $285 juta).
Untuk mendukung inisiatifpembelajaran yang baru, TELUS memanfaatkan kemampuan
Microsoft SharePoint Server 2010, yang menyediakan akses langsung bagi anggota tim untuk saling
berbagi ilmu pengetahuan di dalam perusahaan dan kemampuan untuk mencari segala aset
pembelajaran yang dibutuhkan perusahaan secara simultan. TELUS menggunakan fitur SharePoint
MySites yang memungkinkan anggota tim menciptakan laman web mereka sendiri, guna
menggambarkan bidang keahlian mereka dan keterampilan khusus. Anggota tim mampu melihat posisi
mereka dan orang lain dalam hierarki organisasi, terhubung dengan rekan kerja, dan membentuk
kelompokkelompok informal dengan orang lain dengan kemampuan sejenis. Kemampuan pencarian
sistem pakar menyediakan hasil pencarian berperingkat yang mengidentifikasi karyawan dengan
keahlian di bidang tertentu di perusahaan TELUS. MySites juga menawarkan perangkat blogging bagi
anggota tim untuk membangun blog mereka sendiri dan berkontribusi untuk orang lain. Melalui blog ini,
anggota tim dapat menemukan seorang ahli, mendiskusikan pengalamannya, berbagi saran, dan
menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tanpa harus mengambil kelas atau mengganggu
rekan.
TELUS menggunakan SharePoint untuk mengembangkan situs tim yang disebut My
Communities, di mana tim proyek, departemen, dan kelompok-kelompok lainnya dapat bekerja sama
serta berbagi dokumen dan konten lainnya. TELUS Tube memungkinkan anggota tim untuk mem-posting
dan menyaksikan video yang dibuat pengguna yang berisi cara penyelesaian suatu pekerjaan atau
pertanyaan-pertanyaan dari rekan kerja. Lebih dari 1.000 video telah di-posting. Sebuah sistem
manajemen pembelajaran baru yang bekerja sama dengan SharePoint Server 2010 memungkinkan
anggota tim untuk menelusuri dan menampilkan program pembelajaran formal yang telah mereka
lakukan serta kursus yang telah diambil anggota tim lainnya.
TELUS mengakui bahwa beralih dari pembelajaran formal untuk memperoleh pengetahuan
melalui kolaborasi dan partisipasi pekerja yang memerlukan suatu proses peralihan dalam budaya
perusahaan. Untuk mendorong Apresiasi dan partisipasi dalam proses pembelajaran sosial yang baru,
perusahaan mendirikan sebuah situs internal untuk menayangkan contoh-contoh nyata dalam
penggunaan perangkat kolaborasi baru dan meluncurkan wiki untuk memfasilitasi karyawan dalam
berdiskusi. Pontefract mengumpulkan informasi terkait inisiatif pembelajaran yang baru pada blog-nya
guna membantu mempersiapkan anggota tim dalam menghadapi peralihan.
Sistem SharePoint yang baru-baru ini diterapkan, memberikan anggota tim TELUS akses yang
lebih cepat dalam menemukan keterampilan khusus dan bidang pengetahuan yang mereka butuhkan-
tanpa harus menunggu kelas pembelajaran formal berikutnya. Sebagai gantinya, anggota tim dapat
langsung terhubung dengan rekan-rekan yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu, atau mereka
dapat membaca wiki dan blog, menonton video, dan berpartisipasi dalam diskusi untuk menemukan
jawaban.
Pengimplementasian SharePoint mengurangi biaya anggaran belajar perusahaan TELUS hingga
$21 juta pada 2010. Perusahaan ini mampu memangkas anggaran belajarnya sebesar 20 persen untuk
tahun berikutnya sembari pembelajaran secara informal dan sosial terus dilanjutkan. Penghematan
biaya lebih lanjut akan terus berlangsung apabila solusi pembelajaran yang baru tetap diterapkan.
Rencana TELUS 3 tahun ke depan, pembelajaran formal hanya akan menghabiskan 50 persen dari total
anggaran pembelajaran.
Sumber: Sharon Gaudin, "Telus Links Social, Traditional Training", Computerworld, 27 Maret
2012; "TELUS 'Iblecom Company Embraces Social Computing, Streamlines Formal Learning”,
www.microsoft.com, diakses pada 5 April 2012; Barb Mosher, “Sharepoint 2010 Case Study: Informal
and Social Learning at TELUS", CMSWtre, 30 Juni 2010, dan www.telus.com, diakses pada GApril 2012.

p engalaman TELUS mengilustrasikan begitu banyak organisasi saat ini bergantung pada sistem
informasi untuk meningkatkan kinerja mereka dan menjaga perusahaan agar tetap kompetitif.
Hal tersebut juga menunjukkan betapa sistem pendukung kolaborasi dan kerja sama tim
membuat perbedaan dalam meningkatkan kemampuan organisasi dalam menjalankan, “menyediakan
pelayanan yang unggul bagi pelanggan, dan meningkatkan keuntungan.

Diagram pada bab pembuka menekankan pada poin-poin penting yang diangkat dalam kasus
dan bab ini. TELUS adalah perusahaan “tua” yang ingin terus berubah mengikuti zaman sambil tetap
berfokus pada pelanggan serta diperlukan cara untuk mendapatkan dan melestarikan pengetahuan dan
keahlian karyawan sebagai akibat 40 persen dari angkatan kerjanya mendekati usia pensiun.

Manajemen TELUS memutuskan bahwa solusi terbaik adalah dengan menyebarkan teknologi
baru untuk beralih dari lingkungan belajar yang formal, ke lingkungan di mana anggota tim dapat saling
berkontribusi dan memperoleh pengetahuan dari rekan-rekan seprofesinya. Perusahaan akan
menerapkan Micrdsoft SharePoint Server 2010 sebagai landasan perusahaan dalam melakukan
kolaborasi, akuisisi pengetahuan, dan transfer pengetahuan secara luas, serta memanfaatkan perangkat
lunak jejaring sosial yang baru untuk memfasilitasi karyawan dalam berkolaborasi dan berhubungan satu
sama lain.TELUS sekarang bergantung pada jejaring sosial internal dalam perusahaannya, yang
kebanyakan digunakanpekerja dalam belajar dan memecahkan masalah, serta mengintegrasikan seluruh
eara belajar dan berbagi pengetahuankelas formal pelatihan, podcast, blog, wiki, video, dan jejaring
sosial perusahaan dengan menggunakan SharePoint. Perusahaan menjadi lebih efektif dan hemat biaya
dalam berbagi pengetahuan di seluruh lingkungan organisasi.

Teknologi baru saja tidak akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi TELUS. Untuk
membuat solusi yang efektif, TELUS harus mengubah budaya dan proses bisnis organisasi dalam
penyebaran pengetahuan dan pembelajaran di lingkungan pekerja.

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang harus dipikirkan: Bagaimana kolaborasi dan
pembelajaran di lingkungan pekerja menjaga TELUS tetap kompetitif? Apa manfaat dari masingmasing
kolaborasi dan perangkat jejaring sosial yang dibahas dalam kasus ini?

2-1 PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI

Untuk dapat beroperasi, organisasi bisnis harus berurusan dengan banyak hal yang berbeda terkait
informasi mengenai pemasok, pelanggan, pegawai, faktur, pembayaran, serta tentu saja

 Mengembangkan strategi perolehan dan pemeliharaan pengetahuan.


 Mengembangkan rencana dan anggaran pelatihan
 Mengubah proses pembelajaran
 Mengubah budaya organisasi.
 Menyebarluaskan penerapan Sharepoint Server 2010 .

produk dan layanan mereka. Mereka harus mengatur aktivitas kerja yang menggunakan informasi ini
agar dapat beroperasi secara efisien, membuat keputusan yang lebih baik, dan meningkatkan
pelaksanaan proses bisnis mereka.

PROSES BISNIS

Proses bisnis, pada Bab 1 yang diperkenalkan kepada kita, mengacu pada cara di mana pekerjaan ‘
diorganisasikan, dikoordinasikan, dan difokuskan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang
berharga. Proses bisnis adalah kumpulan kegiatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk
atau jasa. Kegiatan ini didukung oleh aliran material, informasi, dan pengetahuan dari berbagai pihak
yang terlibat.dalam proses. bisnis. Proses bisnis juga mengacu pada 'cara yang _ unik di mana organisasi
mengoordinasikan pekerjaan, informasi, dan pengetahuan, serta cara-cara yang dipilih manajemen
dalam mengoordinasikan pekerjaan.
Secara garis besar, kinerja sebuah perusahaan bisnis bergantung pada seberapa baik proses
bisnis dirancang dan dikoordinasikan. Proses bisnis sebuah perusahaan dapat menjadi sumber kekuatan
kompetitif,jika mereka memungkinkan perusahaan untuk berinovasi atau beroperasi lebih baik dari para
pesaingnya. Proses bisnis juga dapat menjadi beban jika mereka didasarkan pada cara kerja yang
ketinggalan zaman/tidak sesuai kebutuhan yang menghambat efisiensi dan respons organisasi. Kasus
pembuka dalam bab ini, menggambarkan perbaikan dalam proses pembelajaran yang dilakukan TELUS
kepada karyawannya secara jelas, seperti halnya banyak kasus lain dalam teks ini.

Setiap bisnis dapat dilihat sebagai kumpulan proses bisnis, beberapa di antaranya merupakan
bagian dari proses yang memiliki cakupan yang lebih besar. Misalnya, menggunakan mentor/ pendidik,
wiki, blog, dan Video adalah bagian dari proses manajemen pengetahuan secara keseluruhan. Banyak
proses bisnis yang terkait dengan area fungsional tertentu. Sebagai contoh, fungsi-fungsi penjualan dan
pemasaran bertanggung jawab untuk mengidentifikasi pelanggan, dan fungsi sumber daya manusia
bertanggung jawab untuk merekrut pekerja. T abel 2.1 mendeskripsikan beberapa tipikal proses bisnis
untuk masing-masing.

Proses bisnis lainnya banyak yang bertentangan dengan area fungsional yang lainnya dan
memerlukan koordinasi lintas departemen. Sebagai contoh, mempertimbangkan proses bisnis yang
tampaknya sederhana seperti memenuhi pesanan pelanggan (lihat Gambar 2.1)

TABEL 2.1 CONTOH-CONTOH FUNGSIONAL PROSES BISNIS

AREA FUNGSIONAL PROSES-PROSES BISNIS


Manufakturdan produksi Menyusun produk Pemeriksaan
kualitas

Menyediakan kebutuhan materialI

Penjualan dan pemasaran Mengidentihkasi pelanggan Memperkenalkan produk kepada konsumen

Menjual produk

Keuangan dan akuntansi Membayarkrediiur Menyusun laporan keuangan Mengelola keuangan


Sumberdaya manusia Merekrut karyawan Mengevaluasi hasil pekerjaan karyawan [ ara & Melibatkan
karyawan dalam rencana yang menguntungkan

awalnya, departemen penjualan menerima pesanan penjualan. Pesanan pertama melewati area
akuntansi untuk menjamin konsumen dapat membayar barang yang dipesan baik secara kredit atau
pembayaran langsung saat proses pengiriman. Setelah kredit pelanggan disetujui, departemen produksi
menarik produk dari persediaan atau menghasilkan produk. Kemudian produk tersebut dikirimkan (dan
ini mungkin memerlukan kerja "sama dengan perusahaan logistik, seperti UPS atau FedEx). Tagihan atau
faktur dikeluarkan oleh departemen akuntansi. Departemen penjualan menerima informasi pengiriman
dan bersiap untuk melayani pelanggan dengan menjawab panggilan telepon atau mengisi klaim garansi.

Penyelesaian pesanan awalnya tampak sebagai proses yang sederhana, kemudian ternyata
menjadi serangkaian proses bisnis yang sangat rumit dan membutuhkan koordinasi yang erat dari area
fungsional utama dalam suatu perusahaan. Selain itu, untuk melakukan semua langkahlangkah dalam
proses penyelesaian pemesanan secara eflsien, diperlukan banyak informasi. Informasi yang diperlukan
harus mengalir dengan cepat di dalam perusahaan dari satu pengambil Penyelesaian pesanan pelanggan
melibatkan serangkaian langkah-langkah yang rumit yang membutuhkan koordinasi yang solid antara
fungsi penjualan,akuntansi, dan produksi. keputusan kepada yang lain; ataupun dengan mitra bisnis,
seperti perusahaan pengiriman; beserta para pelanggan. Sistem informasi berbasis komputer
menjadikannya mungkin untuk dilakukan.

BAGAlMANA TEKNOLOGI INFORMASI MENINGKATKAN PROSES BISNIS

Tepatnya bagaimana sistem informasi meningkatkan proses bisnis? Sistem informasi


mengotomatisasikan banyak langkah dalam proses bisnis yang sebelumnya dilakukan secara manual,
seperti memeriksa kredit klien, atau mencetak tagihan, dan mengirim pesanan. Namun sekarang,
teknologi informasi dapat melakukan lebih banyak lagi. Teknologi baru dapat betul-betul mengubah arus
informasi, sehingga memungkinkan bagi lebih banyak orang untuk mengakses dan berbagi informasi,
mengubah prosedur yang seharusnya dikerjakan secara berurutan menjadi dapat dilakukan secara
bersamaan, serta menghilangkan hambatan-hambatan dalam pengambilan keputusan. Teknologi
informasi yang baru, sering kali mengubah cara organisasi bisnis dalam bekerja dan mendukung model
bisnis yang baru secara menyeluruh. Mengunduh berbagai macam e-book dari amazon, membeli
komputer secara online di Best Buy, dan mengunduh musik dari iTunes adalah proses bisnis yang sangat
baru berdasarkan model bisnis baru, yang tak dapat dibayangkan tanpa teknologi informasi saat ini.

Itulah mengapa begitu pentingnya memperhatikan dengan saksama prosesproses bisnis, baik pelajaran
sistem informasi yang sedang Anda pelajari maupun masa depan karier Anda. Dengan menganalisis
proses-proses bisnis, Anda akan mampu memahami dengan sangat jelas, bagaimana cara kerja suatu
bisnis. Terlebih lagi, dengan melakukan analisis terhadap proses bisnis, Anda akan mulai mampu
memahami cara mengubah bisnis dengan cara meningkatkan ehsiensi dan efektivitas pada proses
bisnisnya. Pada keseluruhan isi buku ini,'kami menguji serangkaian proses bisnis dengan tujuan
memahami bagaimana cara meningkatkan kinerja proses-proses tersebut menggunakan sistem
informasi guna mencapai efisiensi, inovasi, dan pelayanan pelanggan yang lebih baik.
2-2 JENIS-JENISSISTEM INFORMASI

Sekarang, Anda telah memahami proses bisnis, sekarang saatnya melihat lebih dekat bagaimana sistem
informasi mendukung proses-proses bisnis dalam sebuah perusahaan. Disebabkanadanya perbedaan
kepentingan, spesialisasi, dan tingkatan dalam sebuah organisasi, maka muncullah berbagai macam
sistem yang berbeda-beda. Tidak ada satu sistem yang mampu menjawab semua kebutuhan tersebut
sekaligus.

Organisasi bisnis pada umumnya memiliki sistem-sistem yang mendukung proses-proses tersebut dalam
tiap area fungsi bisnis utama-penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan dan
akuntansi, serta sumber daya manusia. Anda dapat menemukan contoh-contoh sistem dari tiap fungsi
utama bisnis ini pada Penelusuran Pembelajaran yang terdapat pada bab ini. Sistem-sistem fungsional
yang beroperasi secara tersendiri, menjadi bagian dari masa lalu karena sistem tersebut tidak
mendukung kemudahan dalam berbagi informasi, guna mendukung kegiatan proses bisnis lintas divisi
fungsional. Banyak yang telah diganti dengan sistem lintas divisi fungsional yang mampu
mengintegrasikan seluruh kegiatan proses bisnis dan kelompok-kelompok dalam organisasi. Kita akan
menjelaskan aplikasi lintas divisi fungsional setelah bagian ini.

Pada umumnya perusahaan juga memiliki sistem berbeda guna mendukung kebutuhan pengambilan
keputusan dari masing-masing kelompok manajemen utama yang telah kita bahas pada Bab 1.
Manajemen operasional, manajemen menengah, dan manajemen senior masing-masing menggunakan
sistemnya sendiri-sendiri untuk mendukung proses pengambilan kePUtUsa yang harus mereka buat
untuk menjalankan perusahaan. Mari kita lihat sistem-sistem ini dan jenkeputusan yang mereka dukung.

SlSTEM-SISTEM UNTUK KELOMPOK MANAJEMEN YANG BERBEDA

Sebuah perusahaan bisnis memiliki sistem untuk mendukung kelompok-kelompok yang berbeda atau
tingkatan manajemen, sistem ini meliputi sistem pemrosesan transaksi dan sistem Untuk intelijen bisnis.

Sistem Pemrosesan Transaksi

Manajer operasional membutuhkan sistem yang mampu memantau aktivitas dasar dan transaksi
organisasi, seperti penjualan, penerimaan, penyimpanan uang tunai, penggajian, keputusan kredit, dan
aliran material dalam sebuah pabrik. Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing System-TPS)
memberikan informasi seperti ini. Sistem pemrosesan transaksi adalah sistem komputerisasi yang
mengoperasikan dan mencatat transaksi rutin harian yang diperlukan untuk melakukan bisnis, seperti
entri pesanan penjualan, pemesanan hotel, penggajian, karyawan yang mencatat, dan pengiriman. '
Tujuan nama dari sistem pada tingkat ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rutin dan
untuk memantau arus transaksi di seluruh perusahaan. Berapa banyak barang di lokasi penyimpanan
barang? Apa yang terjadi dengan pembayaran Tn. Smith? untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
semacam ini, umumnya informasi harus tersedia dengan mudah, terkini, dan akurat.

Pada tingkat operasional, tugas, sumber daya, serta tujuan telah ditentukan dan terstruktur dengan rapi.
Sebagai contoh, keputusan untuk menyetujui kredit dari pelanggan, diambil oleh supervisor pada tingkat
yang lebih rendah berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Gambar 2.2 menggambarkan TPS untuk memproses pembayaran gaji. Sistem penggajian memantau
uang yang telah dibayarkan kepada karyawan. Kartu absensi karyawan dengan nama, nomor jaminan
soial, jumlah jam kerja per-minggu mewakili sebuah transaksi dari sistem ini. Saat transaksi ini
dimasukkan ke dalam sistem, masterfile (atau database-lihat Bab 6) pada sistem akan diperbarui yang
akan memelihara informasi karyawan pada organisasi tersebut secara permanen. Data yang terdapat
pada sistem tersebut akan dikombinasikan dengan berbagai cara untuk menghasilkan laporan sesuai
kepentingan manajemen dan lembaga pemerintah serta mengirim pembayaran kepada karyawan.

Para manajer membutuhkan TPS untuk memantau status operasi di dalam perusahaan, beserta
hubungan perusahaan dengan lingkungan eksternal. TPS juga merupakan penghasil utama informasi
bagi sistem dan fungsi bisnis lainnya. Sebagai contoh, sistem penggajian seperti yang terdapat pada
Gambar 2.2 berikut dengan TPS akuntansi, menyediakan data bagi sistem jurnal umum perusahaan,
yang bertanggung jawab dalam memelihara catatan pendapatan dan pengeluaran suatu perusahaan
serta untuk menghasilkan laporan seperti laporan pendapatan dan neraca. Sistem tersebut juga
menyediakan data mengenai riwayat pembayaran kepada karyawan seperti asuransi, pensiun, dan
perhitungan berbagai tunjangan lainnya, bagi fungsi sumber daya perusahaan ataupunmenyediakan
data pembayaran pajak karyawan kepada lembaga pemerintah, seperti yang terdapat pada U.S. Internal
Revenue Services and Social Security Administration.

Sistem pemrosesan transaksi sering kali sangat penting bagi suatu perusahaan, di mana kegagalan pada
TPS selama beberapa jam saja, dapat mengakibatkan lumpuhnya suatu perusahaan

GAMBAR 2.2 TPS PENGGAIIAN

Data Karyawan Ke Jurnal Umum

Database karyawan

Sistem penggajihan
Laporan manajemen

Nomorkaryawan

Nama

Alamat

Tingkat upah

Total pembayaran

Pajak untuk pemerintah federalFICA

Slip Gaji untuk Karyawan

Perawatan kesehatan

Pajak untuk negara bagian

Pembayaran bersih Penghasilan

pertanyaan-pertanyaan

secara online

TPS untuk pembayaran gaji, menyimpan data transaksi pembayaran karyawan (seperti kartu absensi).
Hasil yang dikeluarkan sistem berupa laporan secara online maupun fisik kepada manajemen dan slip
gaji kepada karyawan.

berikut perusahaan-perusahaan lain yang menggunakannya. Bayangkan apa yang terjadi pada~ UPS, jika
sistemnya tidak bekerja! Apa yang terjadi pada perusahaan penerbangan tanpa sistem reservasi
terkomputerisasi?

Sesi Interaktif: Teknologi, menjelaskan akibat yang diterima oleh perusahaan penerbangan ketika sistem
otomatis penanganan bagasi tidak berjalan dengan baik. Setelah Anda membaca kasus tersebut, cobalah
mengidentinkasi pemrosesan transaksidan bagaimana data dihasilkan dari sistem yang memengaruhi
kinerja bisnis.

Sistem untuk Intelijen Bisnis

Perusahaan juga memiliki sistem intelijen bisnis yang berfokus pada pengiriman. infonmasiuntuk
mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. Intelijen bisnis (bnszness zntellzgenae) adalah
istilah terkini mengenai data dan perangkat lunak untuk mengorganisasi, menganalms, dan
menyediakan akses kepada data untuk membantu manajer dan Pengguna lam dalam suatu perusahaan
dalam membuat keputusan yang lebih berdasarkan 1nformas1. Intelnen FEE“ menunjukkan segala hal
yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan pada aetipdnni at manajemen. Bagian ini akan
memperkenalkan secara singkat tentang intelijen bisnis. n a a an mempelajari intelijen bisnis lebih
mendalam pada Bab 6 dan Bab12.

DAPATKAH PERUSAHAAN PENERBANGAN MENYELESAIKAN MASALAH KAPASITAS BAGASI MEREKA?

Ini adalah masa-masa yang sulit bagi industri penerbangan. Ancaman terorisme, melonjaknya harga
minyak, dan gunjangan ekonomi secara keseluruhan telah merusak sendi-sendi utama industri
penerbangan. Pada 2007, hampir setiap perusahaan penerbangan mengenakan biaya atas barang
bawaan guna meningkatkan pendapatan. Penumpang merasa tidak senang atas pelayanan bagasi yang
buruk, namun membayar untuk barang bawaan yang kecil dan penanganan bagasi yang tak dapat
dipercaya adalah salah satu sumber terbesar ketidakpuasan pelanggan pada industri penerbangan. Pada
2008, sekitar 2,5 juta barang bawaan penumpang hilang atau terlambat. '

Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, sekaligus menekan biaya, perusahaan penerbangan


mengembangakan sistem penanganan bagasi yang dirancang untuk mengurangi angka kehilangan dan
keterlambatan barang bawaan. Bukti statistik menunjukkan, bahwa sistem ini bekerja. Pada 2011,
tingkat kegagalan penanganan bagasi pada perusahaaan penerbangan turun menjadi 0,9%, yang berarti
hanya 9 dari 1000 bawaan yang gagal ditangani, dibandingkan pada tahun sebelumnya, yakni 18 dari
1000 barang bawaan.

Beberapa penyebab menurunnya angka kehilangan dan keterlambatan barang bawaan disebabkan oleh
penumpang yang membawa barang yang lebih sedikit untuk menghindari biaya bagasi. Namun,
pembaruan dalam sistem penanganan bagasi menjadi alasan utama dari menurunnya angka tersebut.
Sistem penanganan bagasi harus melakukan beberapa peran penting: sistem harus memindahkan
barang bawaan dari area checkin ke gerbang keberangkatan, memindahkan barang ' bawaan dari
gerbang ke gerbang, serta memindahkan barang bawaan dari gerbang kedatangan sampai tempat
pengambilan barang bawaan. Sistem tersebut harus cepat dan akurat, dan barang bawaan tersebut
harus dipindahkan lebih cepat daripada kedatangan penumpang dari satu lokasi ke tujuan lainnya.

Sistem penanganan bagasi adalah sistem paling rumit dari seluruh sistem di dalam dunia, karena
melibatkan sejumlah besar dan berbagai jenis sensor, actuator (perangkat motorik untuk memindahkan
barang dengan menggunakan daya listrik atau pun tekanan cairan), perangkat mekanik, dan komputer.
Sistem ini menggunakan 3 ]uta baris bahasa pemrograman. Beberapa teknolpgi yang telah
dimutakhirkan pada sitem pertanganan bagasi diantaranya, Destination Coded VehICle ( PCVs ), scanner
barcode otomatis, radio frequency identification (RFID), serta alat pembawa barang berteknologi tinggi
yang dilengkapi dengan mesm penyortir.

Pada saat check-in, barang bawaan penumpang akan ditandai. Tanda tersebut berisi informasi
penerbangan, barcode yang dapat dibaca oleh komputer yang terdapat pada sistem penanganan bagasi.
Ketika barcode di pindai oleh komputer pada sistem, sistem segera memproses informasi pada barcode
dan menentukan ke mana barang bawaan tersebut harus dikirim. Setelah di scan, sistem akan
mengetahui di manapun barang bawaan Anda berada.

Barang bawaan disimpan di DCVs untuk diantar ke gerbang dengan cepat. DCVs adalah kendaraan tanpa
manusia yang mampu membongkar dan memuat barang tanpa menghentikan gerakan. DCVs bergerak
pada suatu jalur sepanjang bandara seperti/miniatur rollercoastet. Komputer pada sistem terus
memantau lokasi tiap barang bawaan, tujuannya, dan waktu yang diperlukan untuk sampai ke tujuan.
Sistem dapat mengoptimalisasi rute yang diambil oleh DCVs sehingga barang bawaan yang dibutuhkan
dapat sampai lewat rute te‘rcepat.

Karena DCVs bergerak dengan kecepatan tinggi dan tidak berhenti memuat barang bawaan, mesin
pembawa barang harus memi biasa, waktu ketelitian yang luar menyimpan barang bawaan di
tempatnya, pada yang tepat untuk Optimalisasi efisiensi.Ketika komputer untuk mengirim barang ke
Pesawat Yang bawaan tersebut lagi para penyedia sister!l barcode menggunakan g barcode. Sayangnya,
RFID ketimbang penanda barcode.

Sistem penanganan bagasi luar biasa mahalnya, namun apabila bei hasil diimplementasikan, semua
pengeluaran itu akan terbayar. Kehilangan dan kegagalan penanganan bagasi adalah pengeluaran utama
perusahaan penerbangan, dan mengurangi tingkat ' kehilangan dan kegagalan tersebut akan
menciptakan penghematan yang signihkan setiap tahunnya. Menurut Asosiasi Transportasi Udara
Internasional (International Air Transport Association) biaya kegagalan penanganan barang bawaan
membebani perusahaan penerbangan rata-rata $100/barang bawaan, dan secara global sebesar 52,5
miliar per tahun.

Pada 2007, US Airways kehilangan sembilan barang bawaan per seribu penumpang. Setelah
mengimplementasikan sistem penangan bagasi, angka tersebut turun menjadi tiga per seribu
penumpang. US Airways menghabiskan $16 juta untuk teknologi pemindaian dan biaya-biaya terkait
sistem penanganan bagasi, namun sistem tersebut menghemat $25 juta per _tahun dan meningkatkan
kepuasan penumpang.

Pada 2007, Delta Airlines bangkit dari . kebangkrutan dengan merombak ulang sistem-sistem lamanya
termasuk diantaranya sistem penanganan bagasi. Antara tahun 2008 dan 2010, Delta meng-instal
pemindai optik untuk membaca barcode yang ditempel pada barang bawaan, memperlebar dan
memperluas jalur mesin pembawa barang, membangun ruang pusat pengendali untuk memantau jalur-
jalur mesin pembawa barang serta jalur perputaran barang di Atlanta dan sebagian besar bandara
lainnya. Perusahaan tersebut akhirnya mencatat rekaman penanganan bagasi yang memuaskan di mana
hanya 2,93 barang bawaan yang gagal ditangani per 1000 penumpang, dengan peningkatan yang lebih
baik pada tahun berikutnya. Sekarang, perpindahan barang bawaan dari satu terminal ke terminal
lainnya hanya memakan waktu 10 menit dibandingkan sistem lama yang memakan waktu hingga 30
menit. Delta barubaru ini menambahkan pelayanan yang memungkinkan penumpang untuk memantau
barang bawaan mereka dari saat pemeriksaan masuk, barang dimuat dalam pesawat, sampai
pengambilan barang saat sampai tujuan.
Sistem penanganan bagasi bukannya tanpa cacat. Pada Juli 2010, kesalahan pada perangkat lunak
menyebabkan tertutupnya sistem penanganan bagasi di terminal penerbangan American Airlines di
bandara JFK. Kegagalan perangkat lunak pada perangkat pemindai barcode, memaksa petugas
penerbangan memeriksa barang bawaan secara manual, menunda beberapa penerbangan, _dan
menyebabkan menumpuknya barang bawaan di konter tiket. Kegagalan program modernisasi sistem
penanganan bagasi terbesar, terjadi di Denver International periode 1993-2005. Setelah menghabiskan
$250 juta, pihak yang berwenang di bandara akhirnya memutuskan menghentikan usaha modernisasi
sistemnya dan kembali ke sistem lama, yang kemudian secara perlahan diperbaiki hingga tahun 2011.
Sistem itu sendiri bukanlah pekerjaan yang sepele, melibatkan 4000 kendaraan, 5,5 mil mesin pembawa
barang, dan 22 mil jalur barang. Kegagalan yang terjadi pada Denver, memberikan pelajaran penting
tentang program modernisasi sistem yang harus dijadikan petunjuk dan teknologi penanganan bagasi
yang lebih baik akan meningkatkan pelayanan secara signifikan kepada penumpang penerbangan.

Sumber: Christine Negroni, "Good Airline News: Losing chcr Bags", The New York Times, 7 Agustus 2012;
Joan Lowy, "Airlines On-Time, Baggage Performance Improves", Associated Press, MyDcscrt.com, 3 april
2012; Timothy W. Martin, "Delta Lets . Fliers Check Bags", The Wall Street journal, 23 April 2011; Scott
McCartney, "Better Odds of Getting Your Bags”, The Wall Street Journal, 2 Desember 2010; David B.
Caruso, "Baggage System Breakdown Delays Flights at J FK", Associated Press, 30 J uli 2010.

PERTANYAAN STUDI KASUS

l. Transaksi seperti apa yang dilayani sistem penanganan bagasi?

2. Komponen manajemen, organisasi dan teknologi apa saja yang terlibat dalam sistem penanganan
bagasi?

3. Masalah apa yang coba dipecahkan oleh sistem penananganan bagasi? Diskusikan dampak bisnis dari
masalah ini. Apakah sistem penanganan bagasi yang dikembangkan saat ini adalah jawaban atas
persoalan tersebut?

4. laporan manajemen seperti apa yang dapat dihasilkan dari system pengananan bagasi ini?

Dalam sistem yang digambarkan melalui diagram ini, ketiga TPS menyampaikan ringkasan data transmisi
kepada sistem pelaporan pada akhir periode waktu. Manajer memerlukan akses terhadap data
organisasi melalui SIM sehingga menentukan laporan yang sesuai bag: mereka.

Sistem intelijen bisnis untuk manajemen tingkat menengah membantu dengan cara memantau,
mengontrol, mengambil keputusan, dan melakukan kegiatan-kegiatan administratif. Pada Bab l, kita
mendefmisikan sistem informasi manajemen sebagai bidang studi sistem informasi pada suatu
organisasi bisnis dan manajemen. Istilah sistem informasi manajemen (management information
system-MIS) juga menunjuk pada kategori spesifik dari sistem informasi yang membantu manajemen
tingkat menengah. SIM menyediakan laporan kinerja perusahaan terkini bagi manajer tingkat
menengah. Informasi ini kemudian digunakan untuk memantau dan mengontrol organisaSI bisnis serta
memperkirakan kinerja pada masa yang akan datang.

SIM merangkum dan menyusun laporan mengenai kegiatan operasional dasar perusahaan.
menggunakan data yang disediakan dari sistem pemrosesan transaksi. Data dasar mengen?11 transaksi
yang diperoleh dari TPS dirangkum dan disajikan sebagai laporan yang dihasilkan setiap saat. Saat ini,
banyak laporan-laporan dikirim secara online. Gambar 2.3 menunjukkan bagaimana SIM mengubah data
(untuk level transaksi) dari persediaan, produksi, dan akuntansi menjadi data laporan kepada para
manajer. Gambar 2.4 menunjukkan contoh laporan dari sistem ini.

Umumnya SIM menyediakan jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan rutin yang telal1 dispesifikasikan
dalam perbaikan, dan memiliki prosedur yang telah ditentukan dalam memberikafl jawaban atas setiap
pertanyaan tersebut. Sebagai contoh, laporan yang dihasikan oleh SIM mungki” memasukkan jumlah
penggunaan selada oleh penyedia makanan siap saji dalam satu kuartal (lihat Gambar 2.4),
membandingkan total penjualan dalam satu tahun suatu produk dengan target yang telah direncanakan.
Sistem ini umumnya tidak fleksibel dan hanya memiliki sedikit kemampuan analisis. Kebanyakan dari
SIM menggunakan routine (program otomatis yang berjalan secara berulang-ulang) sederhana seperti
merangkum dan membandingkan yang tidak sesuai dengan

model matematis dan teknik statistik yang mutakhir. Beberapa jenis sistem intelijen bisnis mendukung
lebih banayak pengambilan keputusan tanpa pengulangan (nonroutine). Sistem pendukung keputusan
(decision support system'DSS) berfokus pada masalah-masalah yang unik dan cepat berubah, yang
prosedur dalam mencapai atau menghasilkan suatu solusi belum ditentukan sebelumnya secara
keseluruhan. DSS mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam ini: Apa yang akan terjadi pada
jadwal produksi jika kita melipatgandakan penjualan pada Desember? Apa yang akan terjadi pada
tingkat pengembalian investasi yang kita lakukan jika pabrik tidak beroperasi selama 6 bulan?

Meskipun DSS menggunakan informasi internal dari TPS dan SIM, sering kali DSS memperoleh informasi
dari sumber-sumber eksternal, seperti harga saham terkini, atau harga barang pesaing. Sistem ini
digunakan oleh “:uper-user” manajer, dana analis bisnis yang ingin menggunakan teknologi analisis dan
model yang mutakhir dalam menganalisis data.

DSS yang kecil, tetapi tangguh adalah sistem pengestimasi-pelayaran pada perusahaan pelayaran
berskala global yang melayani pengangkutan batu-bara,1ninyak, tambang, serta barang jadi dalam skala
besar. Perusahaan memiliki beberapa kapal, menyewa beberapa angkutan, dan menyediakan dana
untuk kontrak pengapalan di pasar terbuka untuk mengirim barang kiriman. Sistem pengestimasi
pelayaran (voyage-estimating system) memperhitungkan keuangan dan teknis perincian pelayaran yang
dilakukan. Perhitungan keuangan diantaranya, biaya/waktu pengiriman (bahan bakar, tenaga kerja, dan
modal yang digunakan), biaya angkut untuk berbagai jenis kargo serta biaya pelabuhan. Perincian teknis
meliputi banyak faktor yang tak' terhitung jumlahnya, seperti kapasitas angkutan barang, kecepatan,
jarak antar pelabuhan, bahan bakar, konsumsi air, dan pola pemuatan barang (bergantung lokasi kargo
di berbagai pelabuhan yang berbeda).
Sistem pengestimasi pelayaran dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Memberikan jadwal
pengiriman barang kepada pelanggan, biaya angkut, kapal mana yang harus dijalankan, pada tingkat
harga berapa keuntungan maksimum diperoleh? Berapa kecepatan optimal yang harus dijalankan pada
kapal tertentu untuk mendapatkan keuntungan maksimal serta memenuhi jadwal pengiriman? Pola
pemuatan barang seperti apa yang perlu dilakukan untuk kapal U.S. West Coast yang akan berangkat
dari Malaysia untuk meningkatkan optimalisasi? Gambar 2.5 mengilustrasikan sistem DSS yang dibangun
oleh suatu perusahaan. Sistem tersebut dioperasikan pada komputer pribadi desktop berspesifikasi
tinggi, yang menyediakan pengguna daftar menu melalui sistem untuk memasukkan data atau
mendapatkan informasi.

Sistem pengestimasi pelayaran yang baru saja kita jelaskan menitikberatkan pada modelmodel.
Sementara sistem intelijen bisnis lainnya lebih' mengarah pada pengelolaan data, yang dioperasikan
pada PC desktop berspesihkasi tinggi. Digunakan tiap hari oleh para manajer yang harus
mengembangkan penawaran dalam kontrak pengapalan. berfokus pada pengelolaan data menjadi
informasiyangberguna darisekumpulan besar data. Sebagai contoh, Intrawest-operator ski terbesar di
Amerika Utara-mengumpulkan dan menyimpan sejumlah besar data pelanggan dari situs web, pusat
panggilan, pemesanan kabin, sekolah ski, serta toko penjual peralatan ski. Operator tersebut
menggunakan perangkat lunak khusus untuk menganalisis data-data ini guna menentukan nilai,
pendapatan potensial, serta loyalitas pelanggan sehinga manajernya dapat membuat keputusan yang
lebih baik tentang program pemasaran yang akan dilakukan. Sistem tersebut membagi konsumen ke
dalam 7 kategori berdasarkan kebutuhan, sikap, perilaku mulai dari “keinginan para profesional olahraga
ski” hingga “nilai pemikiran dari pengunjung keluarga”. Kemudian perusahaan akan mengirimkan surel
yang berisi cuplikan video tiap segmen yang menimbulkan keinginan pelanggan untuk mengunjungi
resor ski tersebut.

Sistem intelijen bisnis juga ditujukan bagi pemenuhan kebutuhan manajemen senior dalam mengambil
keputusan. Manajer senior membutuhkan sistem yang berfokus pada masalah-masalah strategis jangka
panjang, baik yang terdapat di dalam maupun di luar perusahaan_Sistem-sistem tersebut berfokus pada
pertanyaan-pertanyaan seperti: Seperti apa tingkat pekerjaan dalam5 tahun? Seperti apa tren biaya j
angka panjang pada sektor industri? Produk seperti apa yang harus dibuat dalam 5 tahun?

Sistem pendukung eksekutif (executive support system-ESS) membantu manajemen senior dalam
mewujudkan keputusan-keputusan yang telah dibuat. Sistem tersebut ditujukan untuk rn'endukung
pengambilan keputusan tanpa routine yang membutuhkan pertimbangan' evaluasi, dan wawasan
karena tidak ada prosedur terprogram yang telah ditetapkan Sebelum“la untuk menciptakan solusi. E'SS
menyajikan grahk dan data dari ban ak sumber melalui batasam yang mudah digunakan oleh manajer
senior. Informasi sering dikirimkan kepada eksekutif senior melalui portal, yang menggunakan tampilan
web untuk menampilkan konten personal organisasi bisnis yang terintegrasi.

ESS dirancang untuk menggabungkan data kejadian-kejadian dari luar perusahaan, seperti perubahan
peraturan pajak ataupun kondisi pesaing, serta merangkum informasi dari lingkungan dalam perusahaan
melalui SIM dan DSS. Sistem tersebut menyaring, meringkas, dan memantau data-data penting, seperti
menampilkan data terpenting bagi manajer senior. Menariknya, sistem ini telah dilengkapi kemampuan
analisis dari intelijen bisnis untuk menganalisis tren, perkiraan/ ramalan, serta pencarian data secara
lebih terperinci.

Sebagai contoh CEO Leiner Health Products, perusahaan swasta penghasil vitamin dan suplemen
terbesar di Amerika Serikat, menggunakan ESS pada PC desktop untuk menampilkan kinerja keuangan
perusahaan tiap menit, yang diukur berdasarkan modal kerja, piutang, utang, arus kas, dan persediaan.
Kemudian informasi tersebut ditampilkan pada layar penampil digital (digital dashboard), yang
ditampilkan dalam bentuk grafik dan diagram mengenai indikatorindikator penting dalam pengelolaan
perusahaan. Layar penampil digital menjadi perangkat populer bagi para pengambil keputusan di
kalangan manajemen.

Intelijen bisnis dan teknologi analitis terkini telah dilengkapi dengan pengelolaan berbasis data, di mana
para pengambil keputusan dapat menggantungkan kepercayaannya pada penggunaan perangkat analitis
dan pengelolaan data dalam membantu pekerjaannya dengan menggunakan ujung jarinya saja. Data
yang diperoleh dari pabrik ataupun divisi penjualan langsung tersedia sebagai informasi bagi kalangan
petinggi perusahaan, atau menjadi sajian terperinci berupa laporanlaporan pada layar penampil digital.
Ini adalah cara pengelolaan perusahaan secara real-time. Sesi Interaktif: Manajemen akan
mengilustrasikan pengelolaan berbasis data pada perusahaan Procter & Gamble (P&G), perusahaan
berkelas dunia.

SISTEM UNTUK MEMBUAT PERUSAHAAN SALING TERHUBUNG

Setelah meninjau ulang berbagai macam sistem yang telah kita bahas, Anda mungkin akan
bertanya=tanya bagaimana organisasi bisnis mampu mengelola semua informasi yang dihasilkan
sistemesistem yang berbeda tersebut. Anda juga mungkin bertanya-tanya mengenai berapa biaya yang
dikeluarkan untuk memelihara berbagai macam sistem tersebut dan Anda juga mungkin akan bertanya-
tanya bagaimana sistem-sistem yang berbeda ini dapat saling berbagi informasi, ' dan bagaimana
manajer dan bawahannya dapat mengoordinasikan pekerjaan mereka. Faktanya semua ini adalah
pertanyaan penting bagi bisnis saat ini.

Aplikasi Perusahaan

Menjalankan secara bersama-sama berbagai macam sistem yang berbeda-beda telah menjadi tantangan
utama bagi suatu perusahaan. Umumnya, perusahaan menggunakan dua cara, yaitu membiarkan sistem
tumbuh secara alami dalam perusahaan atau menggunakan jasa perusahaan yang lebih kecil. Selama
beberapa waktu, perusahaan selalu berakhir dengan kumpulan sistem yang sebagian besar merupakan
sistem lama dan memiliki tantangan dalam berkomunikasi antar satu sistem dengan sistem lainnya serta
bekerja sama sebagai satu kesatuan sistem perusahaan yang terintegrasi. Ada beberapa solusi untuk
masalah ini.

Salah satu solusinya adalah dengan mengimplementasikan aplikasi perusahaan (enterprise application),
yang merupakan sistem yang menjangkau seluruh area fungsional, berfokus pada pelaksanaan proses
bisnis yang terjadi di seluruh perusahaan, dan menjangkau seluruh tingkat manajemen. Aplikasi
perusahaan membantu perusahaan lebih fleksibel dan produktif, dengan cara mengoordinasikan proses-
proses bisnis menjadi lebih singkat, serta mengintegrasikan kelompok kelompok proses guna
menciptakan pengelolaan sumber daya serta layanan pelanggan yang efisien.

terdapat empat kategori utama aplikasi perusahaan: sistem perusahaan, sistem pengelolaan rantai
pasokan, sistem pengelolaan hubungan pelanggan, serta sistem manajemen pengetahuan. Setiap
kategori aplikasi perusahaan ini, mengintegrasikan serangkaian fungsi dan proses bisnis untuk
meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Pada Gambar 2.6 menunjukkan arsitektur dari
aplikasi perusahaan, yang meliputi seluruh proses dalam organisasi dan dalam beberapa kasus,
mengembangkan aspck-aspck utama dalam bisnis kepada pelanggan, pemasok, ataupun rekanan bisnis
lainnya.

Sistem perusahaan Sistem perusahaan (enterprise system) yang digunakan oleh perusahaan, sering
disebut sebagai perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), untuk
mengintegrasikan proses bisnis pada area manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan
dan pemasaran, serta sumber daya manusia ke dalam sebuah sistem perangkat lunak tunggal. Informasi
yang sebelumnya terpecah-pecah berdasarkan beberapa sistem, disimpan ke dalam bentuk data tunggal
komprehensif (dapat dipahami oleh semua sistem) pada sebuah lokasi penampungan data, yang dapat
digunakan oleh banyak bisnis yang berbeda-beda.

Sebagai contoh, ketika pelanggan melakukan pemesanan, data pesanan tersebut berpindah secara
otomatis ke divisi perusahaan yang berkepentingan terhadap data tersebut. Transaksi pemesanan
tersebut memicu divisi gudang untuk mengeluarkan barang danmenjadwalkan pengiriman. Kemudian
divisi gudang mengirim informasi kepada pabrik untuk mengisi ulang apa saja yang sudah habis. Divisi
akuntansi diberitahukan untuk mengirim tagihan kepada pelanggan. Layanan pelanggan memantau
kelanjutan setiap perkembangan tahapan dari pesanan, guna

MENGENDALIKAN PROCTER & GAMBLE MELALUI DECISION COCKPITS

Procter & Gamble (P&G) adalah perusahaan penyedia barang kebutuhan konsumsi terbesar di dunia,
dengan 127.000 karyawan di 180 negara, 300 merek, dan pendapatan sebesar $82 miliar pada 2011.
P&G biasanya menempati peringkat atas sebagai “perusahaan yang paling dikagumi (most admired
company)", berkat kemampuannya dalam menciptakan, memasarkan, dan menjual sebagian besar
produk konsumsi terkenal. Faktor utama kesuksesan P&G adalah teknologi informasinya yang kuat serta
keinginan kuat mengejar inovasi teknologi informasi yang baru untuk memelihara keunggulan kompetitif
di bidang industrinya.

Akhirnya, P&G berhasil mewujudkan tujuannya untuk mendigitalisasi keseluruhan proses bisnisnya,
serta secara fundamental mengubah cara dalam mengumpulkan, melaporkan, dan menginterpretasikan
data. Sementara itu, P&G memangkas biaya pada area bisnis‘yang lain, divisi pelayanan bisnis globalnya
membangun sistem pakar analisis dan mengerjakan solusi analisis baru seperti Business Sufficiency,
Business Sphere, dan Decision Cockpit.
Solusi tersebut menghilangkan pemborosan waktu dalam berdebat mengenai perbedaan rangkaian
data, dan sebagai gantinya menyediakan sistem yang memungkinkan para pemimpin berfokus pada
pengambilan keputusan bisnis sesegera mungkin berdasarkan data paling akurat dan terkini.

Solusi tersebut didasari oleh perubahan cara penggunaan data untuk pengambilan keputusan di seluruh
perusahaan P&G, dari eksekutif, brand manager, sampai karyawan tingkat terendah. Model lama
pengambilan keputusan di perusahaan P&G, seperti menampilkan laporan yang diinginkan orang,
menerima data, kemudian mengirimkan informasi tersebut beberapa hari/minggu kemudian kepada
para pengambil keputusan penting. Sementara itu, model baru yang diterapkan lebih instan, di mana
setiap karyawan berkumpul bersama lewat Video dan mencari penyelesaian pada saat masalah timbul.
Diperlukan data yang lebih real-time dan keahlian analisis yang lebih dalam.

Program Business Sufliciency, diluncurkan pada 2010, memfasilitasi eksekutif dengan teknologi
mengenai ramalan/perkiraan pangsa pasar P&G serta matriks kinerja penting lainnya dalam 6 bulan
sampai 1 tahun ke depan, Program tersebut dikembangkan berdasarkan serangkaian model analisis
yang menunjukkan apa yang terjadi dengan organisasi bisnis saat ini (pengiriman, penjualan, pangsa
pasar), mengapa halahal tersebut terjadi, serta tindakan apa yang perlu diambil oleh P&G. Model
program “mengapa” bersumber pada data penjualan dalam suatu negara, wilayah, jalur distribusi
produk, serta tingkat pengecer, berikut dengan pemicunya seperti periklanan dan daya konsumsi
masyarakat, yang menjadi faktor spesifik data ekonomi suatu wilayah dan negara. Model program
“tindakan” menunjukkan cara P&G melakukan penyesuaian harga, pengiklanan, serta bauran produk
sebagai bentuk respons tehadap ramalan/perkiraan yang diperhitungkan.

Sebagai contoh, ketika CEO, Bob McDonald, bertemu dengan komite eksekutif setiap Senin, mereka
membahas hal-hal penting mengenai produk dan pangsa pasar dalam suatu negara (seperti Italia dan
perawatan rambut) yang menyumbang 60% dari penjualan. Visualisasi data-rnenunjukkan perubahan
dalam penjualan dan pangsa pasar. Eksekutif memerlukan data yang lebih terperinci: Apakah turunnya
penjualan detergen di Jerman disebabkan oleh perusahaan ritel besar? Apakah perusahaan ritel
tersebut melakukan pembelian di Jerman saja, atau di seluruh Eropa? Apakah pesaing memenangkan
pangsa pasar karena P&G menaikkan harga atau mengurangi promosi, atau kategori produk tersebut
memang sedang kehilangan daya jual?

Business Sphere P&G adalah sistem interaktif yang dirancang untuk mengulas wawasan, tren, dan
peluang bagi pimpinan P&G, serta meminta mereka untuk menanyakan pertanyaan yang terfokus pada
bisnis yang dapat diatasi menggunakan data pada lokasi. Para manajer dikelilingi oleh berbagai layar
yang menampilkan data penjualan, pangsa pasar, serta biaya tambahan yang diperlukan untuk
mewujudkan hasil keputusan dalam bentuk tindakan. Ribuan model algoritma dan analisis keseluruhan
data, yang disusun berdasarkan negara, wilayah, lini produk, tingkat pengecer, dan kategori lainnya,
serta memantau tren respons terhadap iklan dan daya beli konsumen dalam suatu wilayah individual
atau negara. Setiap orang yang hadir dalam pertemuan tersebut dapat melihat informasi yang sama.

Business Sphere P&G menganalisis 200 terabyte data yang setara dengan 200.000 salinan ensiklopedia
Inggris, dan menampilkan informasi secara cepat dan jelas. Business Sphere memungkinkan eksekutif
puncak menjawab pertanyaan-pertanyaan bisnis spesiiik, serta memvisualisasikan data dengan cara
yang lebih intuitif daripada yang dapat dilakukan oleh laporan yang sederhana. Business Sphere juga
dianggap seperti pusat perintah (command center) di mana manajer puncak berkumpul bersama secara
hsik atauvia teknologi videoconferencing berkualitas tinggi, seperti Cisco Telepresence, dan sesegera
mungkin menentukan masalah-masalah terbesar yang dihadapi perusahaan serta orang yang mampu
menyelesaikan masalah tersebut secepat mungkin. Saat ini, P&G'memiliki lebih dari 50 sistem Business
Sphere di seluruh dunia.

Saat ini, P&G dapat mengakses data penjualan, persediaan, biaya iklan, serta data pengiriman yang
berasal dari kejadian 1 tahun yang lalu, secara lebih cepat dan lebih sering. Peningkatan pada perangkat
analisis yang didanai perusahaan mengartikan informasi yang sama akan disajikan secara lebih terperinci
dan spesifik.

Di perusahaan P&G, Business Sphere kebanyakan digunakan oleh manajer kelas atas dan kalangan
eksekutif, tetapi perusahaan memutuskan untuk memperluas prinsip yang sama secara lebih mendalam
ke bidang bisnisnya. Sehingga muncullah Decision Cockpit. Perusahaan P&G mulai membuka akses yang
lebih luas terhadap sumber data kepada karyawannya, sekarang lebih dari 58.000 karyawannya
menggunakan teknologi tersebut. Decision Cockpit berupa layar . penampil digital yang menampilkan
diagram mengenai status dan tren pada bisnis yang mudah dibaca. .Decision Cockpit dilengkapi fitur
pengingat otomatis ketika terJadi peristiwa penting, diagram kontrol, analisis statistik secara real time,
dan kemamPuan pencarian data yang lebih terperinci

Tujuan utama dari Decision Cockpit adalah untuk menghilangkan pemborosan waktu akibat perdebatan
antar-karyawan mengenai validitals dangerbedaan jenis data yang terdapat pada surat, serta laporan-
laporan' dengan menyelesaikan Sumber data bisnis tunggal yang akurat dan Aterpermc; secara real
time, yang sebagai gantinya,.setiap karyaWan P&G dapat b erfokus untuk mengambil keputusan guna
meningkatkan kegiatan bisnis. Business Sphere dan Decision Cockpit mendukung karyawan'dan para
manajer mengelola P&G berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Ini berarti denganmehhat
Pada data dan memperhatikan kondisi-kond131 tertentu, seperti wilayah yang kehilangan pangsa pasar
dengan cepat, atau area yang mengalami lonjakan drastis dan memerlukan tambahan sumber daya,
P&G dapat menyediakan waktu dan energi yang dibutuhkan.

Saat ini, para karyawan dan manajer mampu mengambil keputusan yang lebih cepat dan lebih baik dari
sebelumnya. Keuntungan lain dari proyek pengimplementasian Business Sphere dan Decision Cockpit
adalah mengurangi kerumitan terkait . penyusunan laporan statistik, berikut penghematan biaya
pemeliharaan data dengan menggunakan serangkaian data terstandarisasi pada seluruh perusahaan,
yang menghindarkan perusahaan dari kesalahan duplikasi dan penggandaan data. P&G telah
menyaksikan penurunan tajam jumlah surel dari karyawan, sebagai akibat dari semakin banyaknya
karyawan yang mampu menjawab pertanyaan mereka sendiri dan memperoleh informasi menggunakan
D ecision CD.Ckpit. Teknologi Video dan pengiriman pesan, membantu karyawan melibatkan orang-
Oran8_ yang diperlukan untuk membuat keputusan secara cepat. Perusahaan juga mampu
mengantisipasi kejadian pada masa mendatang yang dapat memengaruhi bisnlS serta merespons lebih
cepat untuk menstimulus Pasar.
PERTANYAAN Sl'UDI KASUS

1. Dengan pengimplementasian Business Sufficiency,business sphere, dan decision cockfit masalah


masalah manajemen, organisasi dan teknologi apa saja yang harus di pecahkan?
2. Bagaimana perangkat pendukung pengambilan keputusan mengubah cara perusahaan
menjalankan bisnis? Seberapa efektif perangkat tersebut? Business Sphere, dan Decision
Cockpit masalahMengapa atau mengapa tidak?
3. Bagaimana hubungan sistem-sistem ini dengan saja yang harus dipecahkan? strategi bisnis yang
dijalankan P&G?

menginformasikan status pesanan kepada pelanggan. Manajer dapat menggunakan informasi yang
terdapat di seluruh perusahaan guna membuat keputusan yang lebih cermat dan tepat waktu terkait
kegiatan operasional sehari-hari dan perencanaan jangka panjang.

Sistem Manajemen Rantai Pasokan Perusahaan menggunakan sistem manajemen rantai pasokan
(supply chain management-SCM) untuk mengelola hubungannya dengan pemasok. Sistem-ini
membantu pemasok, perusahaan pembeli, distributor, dan perusahaan logistik berbagi informasi
tentang pesanan, produksi, tingkat persediaan, serta pengiriman produkdan jasa, sehingga mereka
dapat memanfaatkan sumber daya, memproduksi, serta mengirim barang dan jasa secara efisien.
Sementara itu, tujuannya adalah untuk menghasilkan produk menggunakan sumber daya yang dimiliki
dalam jumlah yang tepat, sesuai dengan jumlah konsumsi pelanggan dengan biaya serendah mungkin
dan waktu secepat mungkin. Sistem ini meningkatkan keuntungan perusahaan dengan cara menurunkan
biaya pembuatan dan pemindahan produk, serta memungkinkan para manajer membuat keputusan
yang lebih baik terkait pengorganisasian, pengalokasian sumber daya, produksi, serta pendistribusian.

Sistem manajemen rantai pasokan adalah salah satu jenis sistem antar-organisasi (interorganizational
system) karena sistem ini mengotomatisasi alur informasi antar-organisasi yang berbeda. Anda akan
menemukan contoh-contoh dari sistem informasi antar-organisasi di dalam buku ini, karena sistem
semacam ini memungkinkan setiap perusahaan saling terhubung secara elektronis kepada pelanggan
maupun perusahaan rekanan mereka.

Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan Perusahaan menggunakan sistem manajemen hubungan


pelanggan (customer relationship managementsystem-CRM) untuk mengelola hubungan mereka dengan
pelanggan. CRM menyediakan informasi guna mengoordinasikan seluruh proses bisnis yang
berhubungan dengan pelanggan di bidang penjualan, pemasaran, serta pelayanan untuk
mengoptimalisasikan pendapatan, kepuasan pelangan, serta mempertahankan pelanggan. Informasi
yang disediakan oleh CRM membantu perusahaan dalam mengidentifikasi, menarik minat, dan
mempertahankan konsumen yang paling memberikan keuntungan; menyediakan pelayanan yang lebih
baik kepada pelanggan yang sudah ada; serta meningkatkan penjualan.

Sistem Manajemen Pengetahuan Beberapa perusahaan memiliki kinerja yang lebih baik daripada
perusahaan lainnya, hal tersebut disebabkan mereka memiliki pengetahuan yang lebih baik dalam
menciptakan, memproduksi, serta mengirimkan barang dan jasa. Pengetahuan yang dimiliki perusahaan
ini bersifat unik/khas, sulit ditiru, serta dapat berpengaruh sebagai keunggu] Mratcgis jangka panjang.
Sistem manajemen pengetahuan (knowledge management system-KMS) memungkinkan perusahaan
menerima dan mengaplikasikan pengetahuan dan keahlian 39% lebih baik. Sistem ini mengumpulkan
seluruh pengetahuan dan pengalaman yang berhubung dengan perusahaan, serta membuat
pengetahuan dan pengalaman tersebut tersedia di manapun dan kapanpun pada saat dibutuhkan untuk
meningkatkan kinerja proses bisnis dan peningkatan kualitas pengambilan keputusan oleh pihak
manajemen. Mereka juga menghubungkan perusahaan ke sumber pengetahuan eksternal.

Kita membahas sistem perusahaan dan sistem-sistem pada manajemen rantai pasokanse manajemen
hubungan pelanggan secara lebih mendetail pada Bab 9. Kita mendiskusikan sistem kolaborasi yang
mendukung manajemen pengetahuan pada bab ini, serta mengulas bentuklah] dari aplikasi manajemen
pengetahuan pada Bab 11.

Intranet dan Ekstranet

Aplikasi perusahaan menciptakan perubahan yang mendasar bagi organisasi dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya, dengan menawarkan banyak peluang dalarn mengintegrasikan data bisnis yang
penting ke dalam satu sistem tunggal. Namun, sering kali aplikasi perusahaan sulit diterapkan dan
harganya pun mahal. Oleh karena itu, intranet dan ekstranet pantas disebut sebagai perangkat alternatif
untuk meningkatkan integrasi dan kelancaran arus informasi antar perusahaan, dengan pelanggannya
beserta pemasoknya.

Secara sederhana, intranet adalah situs web internal perusahaan yang hanya dapat diakses oleh
karyawannya saja. Istilah “intranet” mengacu pada jaringan internal, yang berbeda dengan internet yang
merupakan jaringan umum yang menghubungkan tiap organisasi beserta jaringan eksternal lainnya.
Intranet menggunakan teknologi dan teknik yang sama dengan internet, dan intranet sering kali
merupakan wilayah akses pribadi/khusus kalangan karyawan saja pada situs web perusahaan yang lebih
besar. Demikian juga dengan ekstranet. Ekstranet adalah situs web perusahaan'yang dapat diakses
ol=eh vendor dan pemasok yang memiliki wewenang dan biasanya digunakan untuk mengoordinasikan
pengiriman persediaan ke fasilitas produksi perusahaan tersebut.

Sebagai contoh, Six Flags yang mengoperasikan 19 taman pertunjukan di seluruh Arnerilw Utara, masih
menggunakan intranet bagi 2500 karyawan tetapnya, yang menyediakan selurul1 informasi dan berita
yang berhubungan dengan perusahaan setiap hari, yang meliputi ramalan cuaca, jadwal pertunjukan,
serta rincian mengenai kelompok-kelompok ataupun artis yani; mengunjungi taman tersebut.
Perusahaan juga menggunakan ekstranet untuk menyebarluaskan informasi tentang perubahan jadwal
dan hiburan yang diadakan di taman bagi 30.000 karyawan musimannya. Kita akan membahas lebih
detail teknologi intranet dan ekstranet pada Bab 7.

E-BUSINESS, E-COMMERCE, DAN E-GOVERNMENT

Sistem dan teknologi yang baru kita jelaskan telahmengubah hubungan perusahaan denga” pelanggan,
karyawan, pemasok, dan rekanan logistik menjadi hubungan secara di gital menggunakan teknologi
jaringan dan internet. Banyak organisasi bisnis dewasa ini menggunakan atau berdasarl< jaringan digital,
yang kita istilahkan “bisnis elektronik” dan “perdagangan elektronik” yang aka” fering digunakan dalam
buku ini.

Bisnis elektronik (electronic business atau e-business), mengacu pada penggunaan teknologi digital dan
internet untuk menjalankan proses-proses bisnis utama dalam suatu perusahaan. E-business meliputi
aktivitas pengelolaan internal dalam suatu perusahaan serta kegiatan koordinasi dengan pemasok dan
rekan bisnis lainnya. E-business juga meliputi perdagangan elektronik (electronic commerce atau e-
commerce).

E-commerce adalah bagian dari e-business yang berhubungan dengan kegiatan jual-beli barang/ jasa
melalui internet. B-commerce juga meliputi aktivitas yang mendukung transaksi tersebut, seperti
periklanan, pemasaran, dukungan konsumen, keamanan, pengiriman, dan pembayaran.

Teknologi yang terkait dengan e-business telah menghasilkan perubahan yang mirip dengan sektor
swasta. Pemerintah pada tiap tingkatan, menggunakan internet untuk mengirim informasi dan layanan
kepada masyarakat, karyawan, dan organisasi bisnis yang berhubungan dengan pekerjaan mereka. E-
government mengacu pada penggunaan teknologi aplikasi jaringan dan internet untuk memungkinkan
pemerintah berhubungan dengan masyarakat, organisasi bisnis, sektor swasta, dan instansi pemerintah
terkait lainnya secara digital.

Sebagai tambahan, untuk meningkatkan kualitas pengiriman jasa pemerintah, e-government


meningkatkan efisiensi kegiatan operasional pemerintah dan memperkuat peran serta masyarakat
dengan cara memberikan akses informasi secara lebih mudah dan kemampuan saling berhubungan
antar-masyarakat lewat jaringan elektronis. Sebagai contoh, penduduk di suatu negara bagian dapat
memperbarui surat izin mengemudi (SIM) mereka atau mengajukan tunjangan pengangguran secara
online. Dan internet telah menjadi perangkat yang sangat berguna untuk menyuarakan kepentingan
kelompok bagi tujuan politik, serta pengumpulan dana.

2-3 SISTEM UNTUK KOLABORASI DAN BISNIs_ JEJARING SOSIAL

Dengan semua sistem dan informasi yang telah kita bahas sebelumnya, mungkin Anda akan bertanya-
tanya, bagaimana mungkin memahami semua itu? Bagaimana orang-orang yang bekerja di perusahaan
menggunakan semua itu dalam bekerja mencapai tujuannya, serta mengoordinasikan rencana dan
tindakan? Sistem informasi tidak dapat membuat keputusan, merekrut atau memecat karyawan,
menandatangani kontrak menyetui kesepakatan, serta menyesuaikanharga barang di pasaran. Sebagai
tambahan terhadap sistem-sistem yang telah kita jelaskan, organisasi bisnis memerlukan sistem khusus
untuk mendukung kerja sama dan kerja Lim.

APA YANG DIMAKSUD DENGAN KOLABORASI?

Kolaborasi (collaboration) adalah bekerja bersama-sama orang lain untuk mencapai tujuan bersama
yang jelas. Kolaborasi berfokus pada penyelesaian tugas ataupun misi, dan biasanya digunakan pada
organisasi bisnis, atau organisasi lainnya, atau antara satu bisnis dengan bisnis lainnya. Anda
berkolaborasi dengan rekan Anda di Tokyo yang memiliki keahlian dalam suatu bidang yang tidak Anda
pahami. Anda berkolaborasi dengan banyak rekanan dalam memublikasikan blog perusahaan. Jika Anda
bekerja di biro hukum, Anda berkolaborasi dengan para akuntan di sebuah kantor jasa akuntan untuk
melayani kebutuhan klien terkait masalah pajak.

Kolaborasi dapat berlangsung singkat, selama beberapa menit, atau dalam jangka waktu yang lebih
lama, bergantung dari pekerjaan dan hubungan diantara partisipan. Kolaborasi dapat bersifat satu orang
dengan satu orang atau banyak orang dengan banyak orang.

Karyawan dapat berkolaborasi dalam kelompok-kelompok informal yang bukan merupakan bagian resmi
dari suatu struktur organisasi perusahaan, atau mereka dapat dibentuk menjadi kelompok-kelompok
resmi. Tim (team) memiliki sebuah misi khusus yang diberikan oleh seseorang dalam suatu organisasi
bisnis. Anggota tim perlu berkolaborasi dalam penyelesaian tugas khusus yang diberikan dan secara
bersama-sama mencapai tujuan bersama. Misi yang diberikan kepada tim dapat bersifat “menangkan
permainan/persaingan.” atau “tingkatkan penjualan secara online sebesar 10% Masa kerja tim biasanya
berlangsung singkat, bergantung masalah yang mereka tangani serta waktu yang dibutuhkan untuk
menemukan solusi dan menyelesaikan misi tersebut.

Saat ini, kolaborasi dan kerja sama tim menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya karena berbagai
alasan.

 Mengubah sifat pekerjaan. Silat pekerjaan telah berubah dari perusahaan pabrikan dan kantor
tanpa komputer di mana setiap tahapan dalam proses produksi dilakukan secara terpisahsat
sama lain, dan clilmorclinasikan oleh supervisor. Pekerjaan diorganisasikan secara terpisa
dengan cara terpisah ini, pekerjaan dialirkan dari satu perangkat mesin, ke mesin lainny dari
satu desktop, ke desktop lainnya, sampai produk akhir tersebut selesai. Saat ini, dunia ker
memerlukan koodinasi yang lebih erat dan interaksi diantara pihak-pihak yang terlibatdan
pembuatan produk ataupun layanan. Laporan terkini dari perusahaan konsultan McKinsey &
Company menyatakan bahwa 41% tenaga kerja Amerika Serikat saat ini bekerja pada pekerjaan
di mana kegiatan interaksi (berdialog, mengirim surat, mempresentasikan, memersuasi merupakan nilai
tambah yang utama. Meskipun bekerja di pabrik, pekerja saat ini sering bekerja pada kelompok-
kelompok produksi.

 Pertumbuhan bidang pekerjaan profesional. Bidang pekerjaan yang memerlukan banyak


"interaksi”, cenderung menjadi bidang pekerjaan para professional di bidang jasa, yang
membutuhkan koordinasi dan kolaborasi secara erat. Bidang pekerjaan profesional memerlukan
pengetahuan tambahan serta pendistribusian informasi guna menyelesaikan pekerjaan.Setiap
pelaku yang berperan dalam bidang pekerjaan tersebut memiliki keahlian khusus dalam
menyelesaikan suatu masalah, dan setiap pelaku yang berperan harus saling bekerja sama
dalam menyelesaikan pekerjaan.
 Mengubah struktur organisasi perusahaan. Pada era industri, kebanyakan para manager
mengorganisasikan pekerjaan melalui model hierarki, perintah kerja turun secara hierarki, dan
direspons kembali ke atasan secara hierarki. Pada masa sekarang, pekerjaan diorganisasi
berdasarkan kelompok-kelompok' dan tim kerja, dan masing-masing anggota diharapkan
mengembangkan metode mereka sendiri-sendiri dalam menyelesaikan tugas yang diberikan,
Manajer senior mengawasi dan menilai hasil yang dicapai, sekaligus menginformasikan perincian
perintah kerja ataupun prosedur operasional. ini di sebabkan keahlian dan wewenang
pengambilan keputusan telah didelegasikan ke bagian lini bawah organisasi.
 Mengubah ruang lingkup perusahaan. Pekerjaan dalam perusahaan telah berubah dari lokasi
tunggal menjadi banyak lokasi-kantor dan pabrik dalam suatu wilayah, negara ataupun seluruh
dunia. Sebagai contoh, Henry Ford, pertama kali mendirikan satu pabrik mobil dengan kapasitas
produksi massal di Dearborn, Michigan. Pada 2012, perusahaan tersebut mempekerjakan lebih
dari 166.000 karyawan di 90 pabrik dan fasilitasnya di seluruh dunia.Dengan kondisi global
semacam ini, diperlukan koordinasi yang erat dalam perancangan produksi, pemasaran,
distribusi, dan pelayanan. Perusahaan besar berskala global, memerlukan tim kerja yang bekerja
secara global.
 Menitikberatkan pada inovasi. Meskipun kita cenderung menghubungkan inovasi di bidang
bisnis dan ilmu pengetahuan dengan orang-orang hebat, orang-orang hebat ini kebanyakan
bekerja sama dengan rekan-rekan kerja yang brilian. Pikirkan tentang Bill Gates dan Steve jobs
(pendiri Microsoft dan Apple), keduanya dipandang sebagai inovator penting yang membangun
kerja sama tim yang kuat serta mendukung inovasiinovasi pada perusahaan mereka Inovasi-
inovasi awal mereka diperoleh dari kolaborasi dengan rekan kerja dan mitra bisnis mereka
Pengan kata lain, inovasi merupakan proses kelompok dan sosial serta sebagian besar inovasi di
peroleh dari kolaborasi antarindividu di laboratorium, organisasi bisnis, ataupun instansi
pemerintahan. Praktik kolabm asi dan teknologi yang kuat, dipercaya meningkatkan kecepatan
dan kualitas inovasi.
 Mengubah budaya kerja dan bisnis. Sebagian besar riset mengenai kolaborasi mendukung
gagasan bahwa keragaman tim, memberikan hasil yang lebih baik dan lebih cepat ketimbang
bekerja sendiri-sendiri. Gagasan populer tentang keramaian juga mendukung budaya kolaborasi
dan kerja sama tim.
APA YANG DlMAKSUD DENGAN BISNIS JEJARING SOSIAI.

Saat ini, banyak perusahaan meningkatkan kolaborasi dengan memanfaatkan bisnis jejaring sosial (social
business)-menggunakan platform jejaring sosial, yang meliputi Facebook, Twitter, dan perangkat sosial
yang terdapat dalam perusahaan untuk berhubungan dengan karyawan, pelanggan, serta pemasok
mereka. Perangkat ini memungkinkan pekerja untuk membuat profil, membentuk kelompok, dan
mengikuti perkembangan status anggota lainya. Tujuan dari bisnis jejaring sosial adalah untuk
memperdalam interaksi dengan kelompok=kelompok dari dalam dan luar perusahaan guna
memperlancar dan memperbaiki pendistribusian informasi, inovasi, dan pengambilan keputusan.

Kunci utama dalam bisnis jejaring sosial adalah “percakapan”. Pelanggan, pemasok, karyawan, manajer,
bahkan organisasi yang jauh sekali memiliki percakapan yang terus berlangsung seputar organisasi,
sering kali tanpa sepengetahuan perusahaan ataupun pejabat penting perusahaan tersebut (karyawan
dan manajer).

Para pendukung bisnis jejaring sosial menyatakan bahwa jika perusahaan mampu bergabung dalam
percakapan ini, mereka akan mampu meningkatkan hubungan dengan pelanggan, pemasok, dan
karyawan, serta meningkatkan keterlibatan emosi mereka dalam perusahaan.

Semua hal tersebut memerlukan transparansi di bidang informasi. Orangeorang ingin saling berbagi
opini dan fakta dengan orang lain secara cepat, tanpa intervensi/campur tangan dari eksekutif dan pihak
lainnya. Karyawan harus cepat tanggap mengenai apa yang dipikirkan pelanggan dan karyawan lainnya;
pemasok akan cepat belajar mengenai rantai pasokan dari rekan bisnis mereka; bahkan para manajer
pun sepertinya akan belajar dengan cepat dari bawahan mereka seberapa baik pekerjaan mereka.
Hampir setiap orang yang terlibat dalam penciptaan suatu nilai memiliki pengetahuan yang lebih dalam
terhadap orang lain.

]ika lingkungan semacam itu dapat diciptakan, sepertinya mungkin untuk beroperasi secara efisien,
memacu inovasi, dan mempercepat pengambilan keputusan. Iika perancang produk dapat belajar
dengan cepat mengenai produk mereka dipasaran secara real-time, berdasarkan umpan balik dari
pelanggan, perancang produk tersebut dapat mempercepat proses perancangan ulang. Iika karyawan
mampu menggunakan perangkat sosial untuk memperoleh pengetahuan dari dalam maupun luar
perusahaaan, mereka akan mampu bekerja lebih efisien dan mampu menyelesaikan lebih banyak
masalah.

Tabel 2.2 menggambarkan aplikasi-aplikasi penting yang terdapat di dalam bisnis jejaring sosial. Bab ini
fokus pada bisnis jejaring sosial di dalam suatu perusahaan-untuk penggunaan di dalam lingkungan
perusahaan saja. Bab 7 dan Bab 10 akan menjelaskan aplikasi jejaring sosial yang berhubungan dengan
pelanggan dan pemasok di luar perusahaan.

MANFAAT BISNIS DARI KOLABORASI DAN BISNIS JEJARING SOSIAL


Meskipun banyak artikel dan buku yang ditulis mengenai kolaborasi, hampir sebagian besar dari
penelitian yang dilakukannya bersifat anekdot. Meski demikian, ada kepercayaan umum dikalangan
pelaku bisnis dan komunitas akademik bahwa semakin kolaboratifsuatu organisasi bisnis, semakin sukse
bisnis tersebut, dan kolaborasi antar perusahaan menjadi semakin penting dibandingkan dulu. Survei
terkini mengenai para pengelola bisnis dan sistem informasi secara global menemukan bahwa investasi
di bidang teknoiogi kolaborasi mendatangkan peningkatan kinerja organisasi yang memberikan tingkat
pengembalian empat kali lipat dari nilai investasi yang dikeluarkan, dengan manfaat terbesar dirasakan
oleh penjualan, pemasaran, serta fungsi penelitian dan pengembang,“ (Frost dan White, 2009).

Studi lain mengenai nilai dari kolaborasi juga menemukan bahwa seluruh manfaat dari kolaborasi begitu
signifkan: Dari setiap kata yang dibaca oleh karyawan dari surel yang dikirimkan oleh orang lain, di
peroleh tambahan penghasilan sebesar $70 (Aral, Brynjolfsson,“ Van Alstyne, 2007). Perusahaan jasa
konsultasi McKinsey & Company memperkirakan bahwa penggunaan teknologi jejaring sosial antar-
perusahaan berpotensi meningkatkan produktivitas karyawan hingga 2096 sampai 25% (McKinsey,
2012).

Tabel 2.3 merangkum beberapa manfaat dari kolaborasi dan bisnis jejaring sosial yang telah
diidentifikasikan. Gambar 2.7 mengilustrasikan secara grafis bagaimana kolaborasi memengaruhi kinerja
bisnis.

MEMBANGUN BUDAYA DAN PROSES BISNIS YANG KOLABORATIF

Di dalam pcrusahaan bisnis, kolaborasi tidak dapat terjadi secafa spontan, terutama jika tidak ada
budaya dan proses bisnis yang mendukung. Perusahaan bisnis, terutama yang berskala besar, memiliki
reputasi pada masa lalu sebagai organisasi yang bersifat “memerintah dan mengendalikan' di mana
semua masalah dan pemikiran penting dibebankan pada petinggi perusahaan, dan kemudian
memerintahkan bawahannya untuk menjalankan rencana dari manajemen senin: Pekerjaan manajemen
tingkat menengah dianggap hanya sebagai penerus pesan dari hierarki tingkat atas ke tingkat bawah.

organisasi yang bersifat “memerintah dan mengendalikan” memerlukan karyawan tingkat rendah untuk
menjalankan perintah tanpa banyak pertanyaan, tanpa tanggung jawab meningkatkan kinerja proses,
ataupun imbalan atas hasil yang dicapai tim kerja.]ika kelompok kerja anda membutuhkan pertolongan
dari kelompok kerja yang lain, hal tersebut harus dengan sepengetahuan atasan. Anda tidak akan
pernah berkomunikasi secara horizontal (antar rekan kerja), selalu Saja vertikal (antar atasan dengan
karyawan), sehingga pihak manajemen dapat mengontrol proses Secara bersama-sama dari harapan
pihak manajemen dan karyawan membentuk sebuah budaya serangkaian asumsi tentang tujuan
bersama dan bagaimana orang seharusnya berperilaku. Banyak perusahaan bisnis masih beroperasi
dengan cara seperti itu.
Budaya bisnis dan proses bisnis yang kolaboratif sangat berbeda. Manajer senior bertanggung jawab
mencapai hasil, namun bergantung pada kelompok karyawan dalam menerapkan dan mencapai hasil
tersebut. Kebijakan, produk, perancangan, proses, dan sistemsistem berhubungan erat dengan
kelompok-kelompok pada tiap tingkatan dalam organisasi dalam merancang, menciptakan, dan
membangun. Anggota tim diberi penghargaan atas kinerja mereka, baik secara tim maupun individu.
Fungsi dari manajemen tingkat menengah adalah untuk membentuk tim, mengoordinasikan pekerjaan
mereka, dan mengawasi kinerja mereka. Budaya bisnis dan proses bisnis dalam'organisasi bisnis lebih
bersifat “sosial”. Dalam sebuah budaya yang kolaboratif, manajemen senior membangun kolaborasi dan
tim kerja sebagai bagian penting dalam organisasi dan biasanya ia juga menerapkan budaya kolaborasi
antar-pejabat senior di dalam organisasi bisnis tersebut.

PERANGKAT DAN TEKNOLOGI UNTUK KOLABORASI DAN BISNIS JEJARING SOSIAL

Budaya kerja yang kolaboratif dan berorientasi tim tidak akan memberikan hasil apa pun tanpa adanya
sistem informasi yang memungkinkan terwujudnya semua itu. Ratusan perangkat dirancang untuk
berhubungan dengan semua hal itu, bagaimanapun, agar sukses dalam pekerjaan yang kita jalani, kita
harus bergantung satu sama lain-dengan bawahan kita, pelanggan, pemasok, dan manajer. Beberapa
perangkat canggih, seperti IBM Lotus Notes cukup mahal, namun sangat berguna bagi perusahaan
berskala global. Beberapaperangkat tersebut tersedia gratis secara online, dan cocok untuk perusahaan
kecil. Mari kita lihat lebih dekat perangkat-peranglcat ini.

Surel dan Pesan Instan (Instant Messaging-IM)

Surat elektronik-surel (electronic mail-e-mail) dan pesan instan (termasuk pesan singkat) telah menjadi
perangkat utama dalam berkomunikasi dan berkolaborasi untuk menghubungkan pekerjaan. Perangkat
lunak yang mereka rancang, beroperasi pada komputer, telepon seluler, dan perangkat genggam
nirkabel lainnya, dan dilengkapi fitur untuk saling berbagi file di samping mengirim pesan. Banyak sistem
layanan pesan instan memungkinkan penggunanya terhubung secara real-time dalam melakukan
percakapan, dengan banyak pihak secara bersama-sama sekaligus.Dalam beberapa tahun belakangan
ini, penggunaan surel terus menurun, dengan melonjaknya penggunaan pesan singkat dan media sosial
sebagai media komunikasi.

Wiki

Wiki adalah Jenis situs web yang memudahkan pengguna yang tidak memiliki pengetahuan dalam
bahasa pemrograman dan pengembangan web untuk berkontribusi dan mengubah isi tulisan dan
gambar.Wiki yang paling terkenal adalah Wikipedia, proyek referensi terbesar di dunia yang diedit
secara kolaboratif. Wiki bergantung pada relawan, tidak menghasilkan nanti dan tidak menerima
periklanan.

Wiki adalah perangkat yang sangat berguna bagi perusahaan dalam menyimpan seita saling berbagi
pengetahuan dan wawasan. Perusahaan vendor perangkat lunak SAP AG, juga memilik, Wiki yang
be1pe1an sebagai basis informasi bagi 01 ang mang di luar perusahaan, seperti pelanggaf' dan
pengembang perangkat lunak yang membuat program yang berinteraksi dengan SAP. Pad’ masa lalu,
orang-orang ini bertanya, kadang menjawab pertanyaan-pertanyaan secara inform dalam sebuah forum
online SAP, tetapi sistem tersebut tidaklah efisien, karena orang terus-menef“? bertanya dan menjawab
tentang hal yang sama secara berulang-ulang.

Virtual Worlds

Virtual worlds, seperti Second Life adalah lingkungan 3D yang dihuni oleh “penduduk warga” yang telah
menciptakan karakter grafis sebagai perwakilan diri mereka yang dikenal sebagai avatar.

Organisasi seperti IBM dan Insead, sekolah bisnis berskala internasional dengan kampus di Prancis dan
Singapura, menggunakan virtual worlds untuk mengadakan pertemuan secara online, sesi pelatihan,
serta “lounge (tempat berkumpul)”. Manusia-manusia nyata yang diwakili oleh avatar bertemu,
berinteraksi, dan saling berbagi ide secara virtual, menggunakan gerak tubuh, chat box conversation
(kotak untuk mengetik kalimat yang akan di sampaikan ke lawan bicara), dan komunikasi suara
(memerlukan mikrofon).

Platform Kolaborasi dan BisnisJejaring Sosial

Saat ini, tersedia produk perangkat lunak yang menyediakan platform (landasan program dalam
beroperasi) multifungsi untuk kolaborasi dan bisnis jejaring sosial diantara kelompokkelornpok
karyawan yang bekerja di berbagai lokasi berbeda. Platform paling banyak digunakan adalah konferensi
audio berbasis/menggunakan internet (internet-based audio conferencing) dan sistem
videoconferencing (pertemuan tatap muka lewat video secara online), layanan perangkat lunak online,
seperti Google Apps/Google Sites, cyberlockers, sistem-sistem kolaborasi untuk perusahaan, seperti
Lotus Notes dan Microsoft SharePoint, serta perangkat jejaring sosial untuk perusahaan, seperti
Salesforce Chatter, Microsoft Yammer, live, serta IBM Connections dan SmartCloud for Business.

Virtual Meeting Systems (Sistem Pertemuan Virtual) Dalam rangka menekan biaya perjalanan, banyak
perusahaan besar maupun kecil, mengadopsi teknologi videoconferencing dan web conferencing.
Perusahaan seperti Heinz, General Electric, Pepsico, dan Wachovia menggunakan sistem pertemuan
virtual (sistem yang memungkinkan tatap muka antar partisipan secara online) untuk kegiatan
pembahasan produk, pelatihan, sesi strategis, bahkan menyampaikan inspirasi.
Videoconference memungkinkan dua atau lebih orang di lokasi yang berbeda untuk berkomunikasi
secara bersama-sama melalui dua jalur transmisi video dan audio (tatap muka dan saling mendengar).
Sistem paling mutakhir dari videoConference dilengkapi dengan teknologi telepresence, aplikasi
program audio dan visual terintegrasi, yang memungkinkan seseorang hadir pada suatu lokasi secara
virtual selain dari lokasi fisik sebenarnya. Sistem berbasis internet yang gratis dan murah seperti Skype
group videoconfernceing, Zoom.us, dan ooVoo memiliki kualitas yang lebih rendah, namun tetap
berguna bagi perusahaan=perusahaan-perusahaan kecil. Perangkat komunikasi video seperti Apple’s
FaceTime, dan Google video, merupakan perangkat yang berguna untuk melakukan videoconferecing
orang-per-orang.

Perusahaan dari berbagai ukuran menemukan perangkat pertemuan online berbasis web seperti Cisco
WebEx, Microsoft Live Meeting, dan Adobe Connect sangat membantu dalam presentasi penjualan dan
pelatihan. Produk-produk tersebut memungkinkan setiap partisipan saling berbagi dokumen dan
presentasi bersama dengan audio dan videoconferencing melalui webcam.

Google Apps/Google Sites dan Cloud Collaboration Services Salah satu layanan online “gratis” yang
paling sering digunakan adalah Google Apps/Google Sites. Google Sites memungkinkan pengguna
menciptakan situs web untuk kelompok secara online yang dapat diedit secara cepat. Google Sites
adalah salah satu bagian dari rangkaian perangkat Google Apps yang lebih besar. Pengguna Google Sites
dapat merancang dan mengunjungi situs web dalam hitungan menit, tanpa dibutuhkan kemampuan
teknis yang mendalam, pengguna Google Sites dapat memposting berbagai macam file seperti kalender,
teks, lembar kerja, dan video untuk kepentingan pribadi, kelompok, ataupun publik.

Google Sites bekerja dengan Google Apps dan menyediakan perangkat lunak untuk kegiatan
produktivitas perkantoran (seperti pengolahan kata, lembar kerja, presentasi, pengelolaan kontak,
layanan pesan, dan surat). Namun untuk edisi premium, pelaku bisnis dikenakan biaya $50 per tahun
dengan fasilitas 25 gigabytes kapasitas penyimpanan surel, garansi 99,9% surel pasti terkirim/diterima
dengan baik, perangkat untuk berintegrasi dengan infrastruktur perusahaan yang telah ada, layanan
telepon 24 jam/l minggu non-stop. Tabe12.4 menggambarkan beberapa kemampuan Google
Apps/Google Sites.

Google Drive merupakan salah satu contoh cyberlocker (situs internet untuk menyimpan data pribadi
secara digital) berbasis cloud computing. Cyberlocker adalah layanan berbagifile secara online yang
memungkinkan pengguna mengupload file ke dalam situs penyimpanan online yang aman, di mana file
tersebut Juga dapat dibagikan kepada pengguna lain. Google Drive menawarkan kapasitas penyimpanan
gratis hingga 5 gigabytes, dengan tambahan biaya perbulan untuk pemakaian hingga 16 terabytes.
Layanan ini mampu beroperasi dalam berbagai sistem operasi, browser, dan perangkat mobile.
Pengguna dapat menciptakan dan mengedit dokumen secara online, menyinkronkan file-file tersebut
dengan perangkat yang dimiliki, dan saling berbagi dengan orang lain. Aplikasi Google Docs juga
diikutsertakan dalam Google Drive, yang memungkinkan pengguna untuk mengerjakan dokumen,lembar
kerja, dan presentasi secara real-time, serta menerima pemberitahuan ketika ada komentar yang
masuk. .

Layanan cyberlocker lainnya yang digunakan untuk kolaborasi seperti Dropbox dan Microsof SkyDrive,
yang menyediakan layanan secara gratis maupun berbayar, bergantung pada jumlah kapasitas
penyimpanan yang diperlukan. Pengguna dapat menyinkronkan file yang mereka simpan secara online
dengan menggunakan PC atau perangkat lainnya, dilengkapi dengan fitur untuk menentukan apakah file
tersebut beisifat publik atau privat serta membagikan file tersebut dengan kOntak yang ditunjuk/dipilih
Microsoft SkyDrive menyediakan kapasitas penyimpanan online gratis sebesar 7 gigabyte untuk
dokumen-dokumen Microsoft Office dan dokumen-dokumen lainnya, serta beroperasi dengan situs web
versi Microsoft Word, Excel, Power Point, dan One note' yang disebut dengan Office Web Apps (aplikasi
situs web berbasis Microsoft Office). dropbox (menawarkan kapasitas penyimpanan gratis sebesar 2
gigabytes) sendiri tidak dilengkapi dengan perangkat untuk membuat dan mengedit dokumen.

MiCTOSOft SharePoint Microsoft SharePoint merupakan platform kolaborasi dan pengolahan data
berbasis browser, yang digabungkan dengan fitur mesin pencari (search engine) yang di instal pada
server perusahaan. SharePoint memiliki tampilan berbasis web dan terintegrasi erat dengan perangkat
yang digunakan sehari-hari seperti produk-produk M icrosoft Office. Aplikasi SharePoint memungkinkan
karyawan untuk saling berbagi dokumen dan berkolaborasi dalam menyelesaikan proyek menggunakan
dokumen Microsoft Othce sebagai dasarnya.

Microsoft SharePoint dapat digunakan untuk meng-host (menjadikan pusat kegiatan komputasi) situs
web internal perusahaan guna mcngorganisasikan dan menyimpan informasi pada satu area kerja
terpusat sehingga memungkinkan tim untuk mengoordinasikan aktivitas pekerjaannya, berkolaborasi
dalam memublikasikan dokumen, memantau daftar pekerjaan, mengimplementasikan aliran pekerjaan,
clan saling berbagi informasi melalui wiki dan blog. Pengguna juga dimungkinkan untuk mengontrol versi
dan keamanan dari dokumen-dokumen tersebut. Karena SharePoint menyimpan dan mngorganisasikan
dokumen pada satu lokasi saja, pengguna dapat menemukan informasi secara cepat dan efisien sambil
mengerjakan tugas, proyek, dan dokumen secara bersamaan. Perangkat pencarian (search engine)
dalam perusahaan membantu dalam menemukan orang, keahlian, dan konten yang diperlukan. Seperti
yang diinformasikan pada kasus pembuka bab, SharePoint baru-baru ini menambahkan perangkat sosial.

ICA merupakan perusahaan konstruksi berskala besar di Meksiko yang bergerak khusus di bidang
Infrastruktur, dengan wilayah operasi di Amerika bagian Utara, Selatan, dan Tengah serta Eropa.
Perusahaan tersebut mengimplementasikan Microsot SharePoint 2010 untuk mengorganisasikan
500.000 dokumen yang digunakan 3.000 karyawannya setiap hari. Karyawan ICA sekarang dapat
menemukan dokumen dan keahlian yang mereka perlukan sesegera mungkin dalam menyelesaikan
proyek secara tepat waktu dan sesuai anggaran. Dokumentasi proyek menjadi jauh lebih aman, dan ICA
telah membentuk komunitas online untuk meraih pengetahuan yang dibagikan oleh para ahli
dalam'lingkungan perusahaan. (Microsoft, 2011).
Lotus Notes Lotus Notes merupakan contoh awal dari groupware (perangkat untuk membentuk dan
berkomunitas di dalam sebuah grup). Sistem Aplikasi kolaborasi dengan kemampuan mensharing
kalender (jadwal kerja ataupun proyek), penulisan dan pengeditan dokumen secara bersama, berbagi
akses database, serta pertemuan secara elektronis), di mana setiap partisipan dapat saling melihat dan
menampilkan informasi dan kegiatan yang-dilakukan satu sama lain. Perangkat lunak Lotus Notes di-
instal pada desktop PC atau pada komputer jinjing (laptop), kemudian memperoleh aplikasi dari server
IBM Lotus Domino. Sekarang aplikasi Lotus Notes memungkinkan pengunaan aplikasi situs web berkat
pengembangan pada bahasa pemrograman dan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk
menciptakan aplikasinya sendiri sesuai dengan kebutuhan mereka yang khas.

Aplikasi Lotus Notes yang di-instal pada komputer klien, menjadikan komputer tersebut platform (dasar
aplikasi dalam beroperasi) bagi surel, pesan instan (dijalankan oleh Lotus Sametime), web browsing, dan
kalender, juga untuk berinteraksi dengan aplikasi-aplikasi kolaboratif lainnya. Saat ini, Lotus Notes juga
memiliki kemampuan dalam mengelola blog, microblogs, wiki, RSS Aggregator, sistem help desk, voice
dan video conferencing, serta online meeting.

Perusahaan-perusahaan besar menggunakan IBM Lotus Notes karena menjanjikan tingkat keamanan
dan keandalan yang tinggi serta kemampuan dalam memelihara dan mengontrol informasi-informasi
penting perusahaan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan ritel dan
distributor di bidang medis dan farmasi, Magnum AS Group, menggunakan Lotus Notes untuk mengelola
lebih dari 500.000 dokumen dan memenuhi persyaratan aturan yang ketat. Aplikasi tersebut
menyediakan tempat penyimpanan data terpusat, dengan pengendalian penuh atas dokumentasi
perusahaan seperti penulisan dokumen, lembar kerja, gambar, file PDF, dan surel. Pengguna dapat
menemukan versi terbaru dari dokumen dengan sekali pencarian. Dokumen hanya dapat diedit oleh
pengguna yang memiliki wewenang, memperbiki tingkat pengamanan, serta menyederhanakan
kerumitan terkait peraturan yangt Klan kewajiban melakukan audit yang ditentukan oleh industri
farmasi internasional.

Ada dua lagi produk yang berhubungan dengan IBM Lotus, yang lebih dispesialisasikan dalam perangkat
jejaring sosial dan kerja sama tim, serta mampu mengakses informasi dari Lotus Notes. IBM Lotus Quickr
membantu sekelompok orang dalam berbagi dokumen dan informasi menggunakan team spaces,
content libraries, discussion forums, dan wiki. IBM Connection mendukung jaringan sosial internal
perusahaan dengan kemampuan pencarian profil, komunitas blog, aktivitas, wiki, dan forum.

Roland Corporation, perusahaan manufaktur alat musik elektrik asal Jepang, menggunakan Lotus Quickr
dan IBM Connections untuk membantu perkembangan kreativitas dan kolaborasi diantara 3.100
karyawannya di seluruh dunia. Sekarang perusahaan tersebut memiliki “electronic public square
(lapangan umum elektronis)” yang memfasilitasi penyebaran konsep-konsep dan ide yang mereka
kembangkan. Lotus Quickr membantu perusahaan dalam mengelola dan memantau proyek, seperti
peluncuran produk baru, di mana 90% dari 200 karyawan yang terlibat di dalamnya bekerja dari luar
negeri. Perangkat lunak tersebut mengumpulkan dan menyimpan seluruh informasi tentang peluncuran
produk serta memudahkan perusahaan dalam membuat situs web dalam mendukung kegiatan
penjualan. IBM Connections meningkatkan kemampuan suatu perusahaan dalam melihat spesialisasi
dan keahlian yang terdapat dalam perusahaannya dan secara informal membantu karyawan dalam
berbagi informasi dan ide-ide (IBM, 2011).

Perangkat Jejaring Sosial dalam Perusahaan Selain perangkat yang baru kita jelaskan yang mendukung
kemampuan bisnis jejaring sosial, ada juga perangkat sosial yang terspesialisasi seperti Salesforce
Chatter, Microsoft Yammer, Jive, dan IBM Connection. Perangkat jejaring sosial dalam perusahaan
menciptakan nilai binis dengan cara saling menghubungkan antar-anggota perusahaan melalui profil,
pemutakhiran, dan notifikasi/pemberitahuan, seperti fitur yang terdapat pada Facebook, tetapi
dirancang hanya unttd< kalangan internal suatu perusahaan saja. IBM baru- baru ini memperkenalkan
serangkaian perangkat bisnisjejaring sosial yangberoperasi pada platform cloud computing, yang disebut
SmartCloud untuk bisnis jejaring sosial, dilengkapi dengan propil pengguna, komunitas, surel, layanan
pesan instan, web meetings, kalender, layar penampil digital pribadi, dan file sharing. Tabel 2.5
menyediakan detail yang lebih lengkap mengenai kemampuan aplikasi ini.

7-Eleven Inc. berbasis di Dallas telah nienggunakan Yammer bagi 2.000 karyawan nya sejak bulan Mei
2011. Para pengelola jaringan toko menerapkan aplikasi tersebut secara luas, guna membantu konsultan
di lapangan bekerja sama dengan para pemilik bisnis waralaba, saling berbagi informasi serta belajar
dari penerapan berdasarkan pengalaman terbaik satu sama lain. Sebagai contoh, seseorang mungkin
memajang gambar yang menampilkan hal-hal baik yang terjadi dalam pekerjaan mereka di salah satu
lokasi waralaba kepada pihak lain, dan pihak tersebut mencoba menerapkannya di lokasi waralaba
mereka. Aplikasi sosial menciptakan “virtual water cooler” di dalam lingkungan, di mana orang-orang
dapat berbicara satu sama lain mengenai apa yang terjadi dengan cara yang santai sambil melakukan
dokumentasi resmi dalam memantau penerapan praktik terbaik.

Meskipun 7-Eleven dan perusahaan lainnya mendapatkan keuntungan dari jejaring sosial perusahaan,
jejaring sosial internal tidak dapat dimengerti konsumen secepat mereka menggunakan
Facebook,Twitter, dan produk jejaring sosial lainnya. Kasus penutup pada bab ini, akan membahas topik
ini.

KEMAMPUAN PERANGKAT LUNAK JEJARING SOSIAL DALAM PERUSAHAAN

KAPABILATAS PRANKAT LUNAK DESKRIPSI JEJARING SOSIAL

Profil Kemampuan untuk menciptakan prom anggota yang menjelaskan tentang siapa orang ini, latar
belakang pendidikan, minat, hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, serta keahlian (keterampilan,
proyek, tim).

Content sharing Berbagi, menyimpan, dan mengelola konten seperti dokumen, presentasi, gambar, dan
video.
Feeds and notification arus informasi secara rea/-time, untuk memperbarui status, dan melakukan
pengumuman mengenai kelompok ataupun orang yang ditunjuk.

Area kerja tim dan kelompok Membentuk grup untuk saling berbagi informasi, berkolaborasi untuk
mengerjakan dokumen dan proyek, dengan kemampuan untuk menciptakan kelompok umum maupun
pribadi serta mengarsip percakapan guna memelihara pengetahuan di dalam tim.

Tagging dan social bookmarking (menanadai dan menyimpan tautan laman situs web tertentu untuk
mengotamisasi akses ke situs web yang bersangkutan) Menandai konten-konten spesihk yang disukai,
serupa dengan fitu like pada Facebook. Tagging memungkinkan seseorang menambahkan kata kunci
guna mengakses konten yang mereka sukai.

Izin dan privasi Kemampuan untuk menjamin informasi yang dianggap pribadi terlindungi dengan aman.
Pada jaringan sosial dalam perusahaan, ada kebutuhan untuk menyediakan privasi bagi beberapa
informasi milik orang tertentu.

Daftar Periksa bagi Manajer: Mengevaluasi dan Memilih Perangkat Kolaborasi dan Jejaring Sosial

Dengan begitu banyaknya perangkat 'dan layanan yang tersedia bagi kolaborasi dan bisnis jejaring sosial,
bagaimana Anda menentukan teknologi yang tepat bagi perusahaan Anda? Untuk menjawab
pertanyaan ini, Anda membutuhkan kerangka kerja untuk memahami perangkat ini dirancang untuk
menyelesaikan masalah seperti apa. Salah satu kerangka kerja yang sangat membantu kita dalam
mengulas tentang perangkat kolaborasi adalah matriks kolaborasi ruang/waktu ( time/space
collaboration matrix) yang dikembangkan oleh sekelompok mahasiswa pada awal tahun 1990 (Gambar
2. 8).

Matriks kolaborasi ruang/waktu berfokus pada dua dimensi permasalahan dalam kolaborasi: ruang dan
waktu. Sebagai contoh, Anda ingin berkolaborasi dengan seseorang pada zona waktu yang berbeda dan
Anda tidak dapat bertemu dalam waktu yang sama. Tengah malam di-New York merupakan siang hari di
Bombay, sehingga akan menjadi hal yang sulit bagi videoconference (orang-orang di New York sudah
mengantuk). Waktu jelas merupakan sebuah hambatan dalam melakukan kolaborasi secara global.

Tempat (lokasi) juga menghalangi kolaborasi secara global, bahkan bagi perusahaan berskala nasional
maupun regional. Mengumpulkan orang untuk melakukan pertemuan secara fisik menjadi sulit karena
lokasi fisik perusahaan yang tersebar (lokasi perusahaan lebih dari satu), biaya perjalanan, dan
keterbatasan waktu yang dimiliki manajer.

Teknologi kolaborasi dan jejaring sosial yang baru kita jelaskan sebelumnya merupakan cara untuk
menghadapi masalah jarak dan waktu tersebut. Dengan menggunakan kerangka kerja ruang/waktu akan
membantu Anda dalam memilih perangkat yang sesuai bagi perusahaan Anda. Perlu diperhatikan bahwa
beberapa perangkat dapat diaplikasikan lebih dari satu tempat/ waktu. Sebagai contoh, Lotus Notes
memiliki kemampuan baik melakukan interaksi pada waktu yang sama (layanan pesan instan, electronic-
meeting) maupun pada waktu yang berbeda (surel, wiki, edit dokumen).

Berikut hal-hal yang perlu segera dilakukan. Jika Anda mengikuti enam langkah beriku Anda akan
dituntun untuk melakukan investasi pada aplikasi kolaborasi yang tepat dengan berg terlmlgkau dan
tingkat risiko yang dapat ditoleransi.

1. Apa tantangan dalam kolaborasi terkait tempat dan waktu yang dihadapi oleh perusahaan?
Tempatkan perusahaan Anda pada matrik ruang/waktu. Perusahaan Anda dapat saja
menempati lebih dari satu sel pada m atriks tersebut. Perangkat kolaborasi yang berbeda
mungkin diperlukan untuk setiap kondisi yang berbeda.
2. Diantara sel yang terdapat dalam matriks tersebut, di mana perusahaan Anda mendapatkan
tantangan, tepatnya solusi apa yang tersedia? Buatlah daftar produk yang disediakan oleh
vendor.
3. Analisis setiap produk dari segi biaya dan manfaat yang diterima perusahaan Anda. Pastikan
Anda menyertakan biaya pelatihan dalam perkiraan biaya yang Anda buat dan biaya Yang
melibatkan divisi sistem informasi, jika diperlukan.
4. Identifikasi risiko keamanan dan kelemahan dari tiap produk. Apakah perusahaan Anda tidak
keberatan menyerahkan informasi pribadi ke tangan pihak lain seperti penyedia jasa yang
terdapat di internet? Apakah perusahaan Anda berani mengambil risiko terhadap kegiatan
operasionalnya yang penting, untuk dikontrol secara sistem oleh perusahaan lain? Apa risiko
finansial yang dihadapi vendor Anda? Apakah mereka akan tetap bertahan selama 2 sampai S
tahun? Biaya apa saja yang akan timbul untuk beralih ke vendor lain, seandainya vendor
sebelumnya bangkrut?
5. Mintalah bantuan pada pengguna yang memahami untuk mengidentifikasi masalah
implementasi dan pelatihan. Beberapa perangkat kolaborasi dan j ejaring sosial tersebut lebih
mudah digunakan ketimbang perangkat yang lain.

teknologl kolaborasi dan jejaring sosial dapat diklasifikasikan ke dalam bentuk apakah teknologi tersebut
mendukung interaksi pada waktu dan tempat yang sama ataupun berbeda, dan apakah interaksi ini
dilakukan dari jarak yang jauh atau dapat dijangkau.

2-4 FUNGSI SISTEM INFORMASI DI DALAM BISNIS

Kita telah menyaksikan, dewasa ini organisasi sangat membutuhkan sistem informasi dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya dan itulah mengapa mereka menggunakan berbagai macam
sistem. Namun, siapa yang bertanggungjawab menjalankan sistem tersebut? Siapa yang bertanggung
jawab dalam memastikan perangkat keras, perangkat lunak, dan teknologi lainnya yang digunakan
dalam sistem ini berjalan dengan baik dan sesuai kebutuhan/tidak ketinggalan zaman? Pengguna akhir
mengelola sistem mereka berdasarkan sudut pandang bisnis, tetapi mengelola teknologi, fungsi sistem
informasi yang tersendiri.

Hampir di setiap perusahaan bahkan yang terkecil sekalipun, departemen sistem informasi (information
systems department) adalah kelompok resmi dalam struktur organisasi yang bertanggung jawab dalam
memberikan jasa/pelayanan di sektor teknologi informasi. Departemen sistem informasi bertanggung
jawab memelihara perangkat keras, perangkat lunak, penyimpanan data, dan jaringan Yang mencakup
keseluruhan infrastruktur TI yang dimiliki perusahaan. Kita akan membahas infrastruktur TI lebih detail
pada Bab 5.

DEPARTEMEN SISTEM INFORMASI

Departemen sistem informasi terdiri atas para spesialis seperti, pemrogram, analis sistem, pemimpin
proyek, dan manajer sistem informasi. Pemrogram (programmers) adalah spesialis yang dilatih
mengenai hal-hal teknis secara mendalam, yang menulis rangkaian perintah dalam suatu program untuk
komputer. Analis sistem (systems analysts) melambangkan hubungan utama antara kelompok sistem
informasi dengan seluruh kelompok lainnya dalam perusahaan. Pekerjaan analisis sistem adalah
menerjemahkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan dan persyaratanpersyaratan yang diperlukan
menjadi persyaratan informasi dan sistem. Manajer Eietein informasi (information systems managers)
adalah pemimpin dari tim pemrogram dan analis, manajer proyek, manajer fasilitas, manajer
telekomunikasi ataupun spesialis database. Mereka juga adalah manajer untuk kegiatan-kegiatan
operasional yang berkaitan dengan komputer berikut staf data entry (bagian input data). Juga manajer
bagi spesialis eksternal seperti vendor dan produsen perangkat keras, perusahaan perangkat lunak, dan
konsultan yang kerap terlibat dalam kegiatan oneiasional sehari-hari dan perencanaan jangka panjang
sistem informasi.

Di banyak perusahaan, departemen sistem informasi dipimpin oleh direktur informasi (chief information
ojicer-CIO). CIO adalah manajer senior yang mengawasi penggunaan teknologi informasi di perusahaan.
Saat ini, CIO diharapkan memiliki latar belakang di bidang bisnis yang kuat, serta keahlian di bidang
sistem informasi dan memainkan peran sebagai pemimpin dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam
strategi bisnis perusahaan. Dewasa ini, perusahaanperusahaan besar juga memiliki posisi untuk direktur
keamanan sistem informasi, chiefknowledge ojicer, dan chiefprivacy ojicer, yang semuanya
berhubungan erat dengan CIO.

Direktur keamanan sistem informasi (chief security ojicer-CSO) ber tanggung jawab terhadap keamanan
sistem informasi perusahaan dan bertanggung jawab memperkuat kebijakan keamanan informasi
perusahaan (Lihat Bab 8). (Kadang jabatan ini disebut chief information security oficer-CISO, di mana
keamanan sistem informasi bukanlah keamanan secara fisik alias petugas keamanan). CSO bertanggung
jawab dalam memberikan pendidikan dan pelatihan kepada pengguna dan spesialis sistem informasi
tentang keamanan, menjaga kewaspadaan manajemen tentang ancaman keamanan dan gangguan,
serta merawat perangkat dan kebijakan yang dipilih Untuk mengimplementasikan keamanan.
Keamanan sistem informasi dan kebutuhan pengamanan data pribadi menjadi sangat penting oleh
Sebab itu, perusahaan yang mengumpulkan data pribadi dalam jumlah besar menyediakan lowongan
bagi chiefprivacy ojicer (CPO). CPO bertanggung jawab dalam memastikan perusahaan memenuhi
prosedur hukum mengenai data pribadi yang telah ditetapkan.

Chief knowledge ojicer (CKO), bertanggung jawab dalam program pengelolaan pengetahuan. CKO
membantu merancang program dan sistem untuk menemukan sumbeb pengetahuan baru atau
memperbaiki penggunaan ilmu pengetahuan yang telah ada bagi prom manajemen dan organisasi.

Pengguna akhir (end user) adalah perwakilan dari departemen di luar kelompok sistem informasi di
mana aplikasi yang dikembangkan diperuntukkan bagi mereka. Para pengguna ini memainkan peran
yang terus bertambah besar dalam perancangan dan pengembangan sistem informasi.

Pada masa awal perkembangan komputer, kelompok sistem informasi hampir semuanya terdiri atas
pemrogram yang memiliki spesialisasi mendalam dibidangnya, namun fungsi teknis yang terbatas.
Dewasa ini, perbandingan antara anggota stafanalis sistem dan spesialis jaringan terus berkembang,
dengan departemen sistem informasi sebagai agen pembaruan yang kuat di dalam suatu organisasi.
Departemen sistem informasi menyodorkan strategi bisnis yang baru, produk serta layananan berbasis
informasi yang baru, serta mengoordinasikan antara perkembangan teknologi dengan perubahan yang
direncanakan dalam organisasi.

Dalam lima tahun ke depan, jumlah pertumbuhan tenaga kerja di sektor sistem informasF-Sl/ sistem
informasi manajemen-SIM akan mengungguli bidang pekerjaan lain sebesar 50%. Dari 114 jenis
pekerjaan, SIM menduduki peringkat ke 15 dalam hal tingkat gaji/upah. Sementara itu, bidang jenis
pekerjaan sistem informasi menunjukkan pertumbuhan di atas rata-rata, bidang pekerjaan yang tumbuh
paling cepat adalah spesialis pendukung komputer-computer support specialist (30%), analis sistem
(21%), pemrogram dan perancang perangkat lunak (20%), manajer sistem informasi (17%) (Bureau of
Labor Statistic, 2012). Karena semakin meningkatnya ketergantungan organisasi bisnis dan pemerintah
dalam_penggunaan internet sebagai sumber kegiatan komputasi dan komunikasi, lowongan untuk
manajemen keamanan sistem dan jaringan juga makin terbuka lebar. Lihat pada Penelusuran
Pembelajaran dalam bab ini yang berjudul “Wawasan Singkat tentang Jenis Pekerjaan'dan Karier pada
BidangSistem Informasi untuk Rentang Tahun 2012-2018” untuk keterangan lebih jelas mengenai
peluang dalam bidang pekerjaan sistem informasi.

PENGORGANISASIAN FUNGSI SISTEM INFORMASI

Terdapat banyak 'jenis organisasi bisnis, dan terdapat banyak cara bagaimana fungsi teknologi informasi
disusun dalam perusahaan tersebut. Perusahaan yang kecil, tidak akan memiliki kelompok Sistem
informasi yang formal. Mungkin perusahaan tersebut hanya memiliki satu orang karyawan yang
bertanggung jawab memelihara jaringan dan menjalankan aplikasinya, atau menggunakan jasa
konsultan dalam melakukan pekerjaan ini. Perusahaan yang lebih besar memiliki departemen Sistem
informasi yang tersendiri, yang diatur melalui cara=cara yang berbeda, bergantung Sifat dan
kepentingan perusahaan. Penelusuran Pembelajaran dalam bab ini, akan menjelaskan cara alternatif
dalam mengorganisasikan sistem informasi dalam organisasi bisnis.

Pertanyaan mengenai bagaimana seharusnya departemen sistem informasi disusun, merupakarl bagian
dari masalah yang lebih besar mengenai tata kelola TI. Tata kelola TI (IT governance) melibatkan strategi
dan kebijakan dalam penggunaan teknologi informasi pada sebuah perusahaan Tata kelola TI
menspesifikasikan perincian hak dan kerangka kerja untuk tujuan akuntabilitas guna menjamin teknologl
mformasi yang digunakan untuk mendukung strategi dan tujuan organisasi seberapa perlukah fungsi
sistem informasi dipusatkan? Keputusan apa yang harus menjamin efektivitas manajemen dan
penggunaan teknologi informasi, termasuk diantaranya tingkat pengembalian dari investasi pada
teknologi informasi? Siapa yang seharusnya membuat keputusan tersebut? Bagaimana keputusan-
keputusan ini dibuat dan diawasi? Pernsahaan dengan tata kelola TI yang hebat, tab“ jawabannya
dengan jelas (Weill dan Ross, 2004).

MODUL PENELUSURAN PEMBELAJARAN

penelusuran pembelajaran berikut, menyajikan konten yang berhubungan dengan topik yang telah
dibahas pada bab ini:

1. Sistem dari Perspektif Fungsional


2. TI Memungkinkan Kolaborasi dan Kerja Sama Tim
3. Tantangan dalam Menggunakan Sistem Informasi Bisnis
4. Mengorganisasikan Fungsi Sistem Informasi
5. Wawasan Singkat tentang Jenis Pekerjaan dan Karier di Bidang Sistem Informasi untuk Rentang
Waktu 2012-2018

Rangkuman

1. Apa yang dimaksud dengan proses bisnis.?Apa hubungannya dengan sistem informasi?
Serangkaian aktivitas yang berhubungan dengan logika mengenai bagaimana suatu tugas bisnis
terten dikerjakan, serta mewakili cara unik suatu organisasi dalam mengoordinasikan pekerjaan,
informasi) da pengetahuan yang mereka miliki. Manajer harus memperhatikan proses bisnis
karena mereka menemuka: seberapa baik organisasi tersebut menjalankan kegiatan bisnisnya,
serta merupakan sumber dari keunggulan strategis. Pada setiap fungsi utama bisnis, terdapat
proses-proses bisnis yang spesifik, tetapi banyak prom bisnis yang lintas-area fungsional. Sistem
informasi mengotomatisasi bagian-bagian dari proses bisnis,serta mereka dapat membantu
perusahaan merancang ulang dan memperlancar proses-proses ini.
2. Bagaimana sistem melayani kelompok manajemen yang berbeda dalam suatu organisasi bisnis?
Sistem yang melayani manajemen operasioanl adalah sistem pemrosesan transaksi (transaction
processing system~TPS), seperti penggajian, atau pemrosesan pesanan di mana sistem tersebut
memantau alur transaksi rutin harian yang diperlukan dalam menyelenggarakan kegiatan bisnis.
Sistem informasi manajemenx SIM (management information systems-MIS) memberikan
laporan guna membantu manajemen tingkat menengah dengan meringkas informasi yang
diperoleh dari T PS, yang belum dianalisis secara mendalam Sistem pendukung keputusan
(decision support system-DSS) mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan pihak
manajemen dengan menggunakan model analisis canggih yang unik dan cepat berubah-ubah.
Seluruh jenis sistem yang disebutkan sebelumnya menyediakan aplikasi intelijen bisnis yang
membantu para manajer dan karyawan perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih
berdasarkan informasi. Sistem-sistem yang menyediakan intelijen bisnis tersebut, menyajikan
berbagai tingkatan manajemen, diantaranya sistem pendukung eksekutif (executive support
system-ESS) untuk manajemen tingkat atas/senior yang menyediakan data dalam bentuk grafis,
diagram, dan dashboard yang dikirim via portal yang diambil berdasarkan berbagai sumber dari
internal maupun eksternal perusahaan.
3. Bagaimana sistem yang saling menghubungkan perusahaan meningkatkan kinerja dari segi
organisasi?
Aplikasiperusaflaan dirancang untuk mengoordinasikan beberapa fungsi dan proses bisnis
sekaligus. Sistem perusahaan mengintegrasikan proses-proses bisnis yang penting di dalam
lingkungan internal perusahaan ke dalam sebuah sistem tunggal terprogram guna meningkatkan
koordinasi dan kinerja pengambilan keputusan. Sistem manajemen rantai pasokan membantu
perusahaan dalam mengelola hubungannya dengar’ para pemasok dengan_ t_ujuan
mengoptimalisasikan perencanaan, pemanfaatan sumber daya, penciptaan, dan pengiriman
barang ataupun jasa. Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management“
CRM) mengordinasikan proses bisnis di sekeliling pelanggan perusahaan. Sistem manajemen
pengetahuafl memungkinkan perusahaan dalam mengoptimalisasi penciptaan, pendistribusian,
dan saling berbagi terkail bidang ilmu pengetahuan. Intranet dan ekstranet adalah jaringan
khusus dalam perusahaan berdasarkan1 teknologi internet yang mengumpulkan informasi dari
berbagai sistem yang terpisah. Ekstranet didesai" untuk memberikan sebagian kecil akses ke
jaringan intranet milik perusahaan kepada pihak luar.
4. Mengapa sistem untuk kolaborasi dan bisnisjejaring sosial begitu penting dan teknologi apa yang
mereka gunakan?
Kolaborasi adalah bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama yang telah
ditentukan dengan jelas. Pelaku bisnis jejaring sosial menggunakan platform jejaring sosial yang
berada di dalam maUP“_n di luar perusahaan untuk melibatkan karyawan, pelanggan, serta
pemasok guna memperbaiki sistem kerja kolaboratif yang mereka anut. Kolaborasi bisnis dan
bisnis jejaring sosial menjadi semakin penting dalam dunia bisnis akibat pengaruh globalisasi,
desentralisasi pengambilan keputusan, serta pertumbuhan bidfng jenis Pekerjaan d_i mana
kegiatan interaksi merupakan nilai tambah yang utama. Kolaborasi dan bisnis jejaring social
menunjang informasi ,kualitas dan Pelayanan pelanggan Perangkat dalam menyelenggarakan
kolaborasi dan bisnis jejaring sosial diantaranya surel, layanan pesan instan, wiki, sistem virtual-
meeting, virtual worlds, cyberlocker platform kolaborasi seperti Google Sites/Google apps
microsoft SharePoint, dan Lotus Notes, serta jejaring sosial untuk Perusahaan seperti Chatter,
Yammer, dan IBM Connection.
5. sebutkan peran danfungsi sistem informasi dalam organisasi bisnis?
Departemen, snstem Informal“ merupakan bagian resmi dari struktur organisasi yang
bertanggung jawab dalam melayani teknologi informasi. Bertanggung jawab dalam memelihara
perangkat keras, perangkat lunak, Penyimpanan d'ata, serta jaringan yang mencakup
keseluruhan infrastruktur perusahaan. Departemen sistem informasi terdin atas spesialis,
seperti pemrogram, analis sistem, pemimpin proyek, manajer sistem informasi, dan umumnya
dipimpin oleh direktur informasi (chiefinformation oficer-CIO).

lstilah-Istilah Penting

analis sistem (systems analysts) pemrogram (programmers)

aplikaSi perusahaan (enterprise application) pengguna akhir (end user)

bisnis elektronik (electronic business atau e-business) perdagangan elektronik (electronic commerce
atau e-commerce)

bisnis jejaring sosial (social business)

chiefknowledge officer (CKO)

portal chief knowledge (CPO)

sistem antar-organisasi (interorganizational system)

cyberlocker

sistem informasi manajemen (management information departemen sistem informasi)

evaluasi

1. Apa Yang dimaksud dengan proses bisnis? Apa hubungannya dengan sistem informasi?
 Definisikan tentang proses bisnis dan Jelaskan peranannya dalam organisasi
 Jelaskan hubungan antara system informasi dengan froses bisnis
2. Bagaimana sisitem melayani kelompok manajemen yang berbeda dalam suatu organisasi bisnis?
 Jelaskan karakteristik Sistem pemrosesan bisnis(transaction processing system- tps) dan
peran yang mereka mainkan dalam bisnis.
 Jelaskan karakteristik system informasi pendukung keputusan (decision support system –
dss ) dan jelaskan manfaatnya bagi organisasi bisni

Pertanyaan Diskusi .

1. Bagaimana sistem informasi digunakan untuk mendukung proses penyelesaian pemesanan


seperti yang digambarkan pada2.1?jelaskan bagian terpenting dari informasi yang harus
ditangkap oleh system ini
2. Identifikasikan langkah-langkah yang diterapkan pada proses peminjaman buku dari
perpustakaan di kampus Anda berikut aliran informasi yang Menyertainya jelaskan proses-
proses tersebut ke dalam bentuk diagram. Apakah ada yang perlu ditingkatkan dari proses
tersebut guna meningkatkan kinerja di perpustakaan kampus Anda?Jelaskan bagian proses yang
perlu ditingkatkan tersebut ke dalam bentuk diagram.
3. Gunakan matriks perangkat kolaborasi dan sosial ruang/waktu untuk mengklasifikasikan
teknologi kolaborasi dan jejaring sosial yang digunakan TELUS.

Permasalahan dalam Keputusan Manajemen

1. Dons lumber company yang berlokasi di Hudson river. Menyediakan barang barang material
pilihan berjumlah besar untuk keperluan pemasangan lantai, teras, pengecoran, papan, dan
pemasangan atap. Harga kayu dan bahan material lainnya selalu berubah ubah . ketika
pelanggan menanyakan harga tentang lantai kayu kemudian tenaga penJualan memerlksa
daftar harga manual, lalu menelepon pemasok dan menanyakan harga produk tersebut saat ini.
Pemasok tersebut kemudian memeriksa daftar harga manual yang telah di perbaharui setiap
harinya . sering kali pemasok tersebut harus menelepon kembali tenaga penjualan Yang
bersangkutan karena mereka tidak memiliki daftar harga paling baru saat ini. Berikan penilaian
Anda mengenai dampak bisnis dari situasi ini ,jelaskan bagaimana proses ini dapat ditingkatkan
menggunakan teknologi informasi dan identifikasi keputusan yang harus dibuat untuk
menghasilkan solusi.
2. Henry’s hardware adalah perusahaan keluarga berskala kecil yang berkolaborasi di sacramento,
kalifornia. Pemilik perusahaan tersebut henry dan katlen harus menggunakan tiap ruang dalam
took tersebut seoptimal mungkin dengan tujuan keuntungan. Mereka tidak pernah memiliki
catatan terperinci mengenai rekaman data persediaan maupun penjualan. Setelah barang yang
dikirim sampai, barang-barang tersebut langsung ditempatkan di lemari toko.Tagihan dari
pemasok hanya disimpan untuk kepentingan pajak. Ketika suatu barang terjual, jumlah dan
harga parang tampil di mesin kasir. Pemilik hanya menggunakan dugaan pribadi semata dalam
memutuskan barang apa ma yang harus dipesan. Apa akibat bisnis dari situasi ini? Bagaimana
sistem informasi dapat membantu Henry dan Kathleen dalam menjalankan bisnis mereka? Data
seperti apa yang seharusnya diperoleh? Keputusan apa yang harus dibuat untuk meningkatkan
kinerja sistem?

Meningkatkan Pengambilan Keputusan: Menggunakan Lembar Kerja untuk Memilih Pemasok

Kemampuan perangkat lunak: Fungsi-fungsi data pada lembar kerja, fungsi DAVERAGE Keahlian bisnis :
Menganalisis kinerja dan harga pemasok

Dalam latihan kali ini, Anda akan belajar menggunakan program spreadsheet/lembar kerja (contoh
Microsoft Excel) untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan manajemen guna menyeleksi
pemasok. Anda akan menyaring data transaksi para pemasok berdasarkan beberapa kriteria untuk
memilih pemasok terbaik untuk perusahaan Anda.

Anda menjalankan perusahaan di bidang manufaktur komponen pesawat terbang. Anda memiliki
banyak pesaing yang mencoba menawarkan harga yang lebih murah dan layanan yang lebih baik kepada
pelanggan. Dan Anda mulai mencoba menentukan, sepertinya Anda dapat memperoleh manfaat dengan
memperbaiki sistem manajemen rantai pasokan. Melalui bantuan situs web Anda dapat'menemukan
lembar kerja yang berisi barangbarang yang dipesan perusahaan manufaktur komponen pesawat
terbang melalui pemasok selama 3 bulan terakhir. Pada lembar kerja tersebut kemungkinan terdapat
keterangan nama vendor, kode vendor, kode pesanan pembeli, kode barang dan penjelasan tentang
barang (dari setiap item yang dipesan melalui vendor), harga per-unit, jumlah pesanan barang, total
keseluruhan biaya pemesanan barang, perjanjian pelunasan pemesanan, tanggal pemesananan, Serta
data mengenai tanggal kedatangan barang.

Persiapkan rekomendasi berdasarkan _data yang Anda peroleh pada lembar kerja tersebut untuk
meningkatkan lKualitas keputusan yang Anda buat'dalam'memilih pemasok. Jelaskan kriteria-kriteria
yang menjadi dasar pertimbangan Anda dalam menentukan pemasok yang dipilih, sepertifriwayat
pemasok terkait ketepatan waktu pengiriman, perjanjian Pelunasan tagihan pemasok, pemasok yang
menawarkan harga barang serupa dengan harga lebih murah. Gunakan aplikasi kertas kerja Anda untuk
menyiapkan laporan guna mendukung rekomendasi Anda.

Mencapai Keunggulan Operasional: Menggunakan Perangkat Lunak Internet untuk Merencanakan


Rute erjalanan yang Efisien.

Kemampuan perangkat lunak: Perangkat lunak berbasis internet


keahlian bisnis: Merencanakan transportasi

dalam latihan kali ini, Anda akan menggunakan perangkat lunak MapQuest untuk memetakan rute
transportasi bagi ]segala“ bisnis Anda, pilihlah rute yang paling efisien.

Anda baru saja mulai bekerja sebagai petugas pengatur jadwal keberangkatan pada perusahaan
transportasi crosse Country Transport, sebuah perusahaan jasa pelayanan baru di bidang pengiriman
dan penyewaan truk yang berbasis di cleVeland, Ohio. Tugas pertama Anda adalah untuk mengatur
pengiriman peralatan kantor dan furnitur dari Elkhart, indiana (di sudut jalan E. Indiana Ave dan Prairie)
ke Hagerstown, Maryland (di sudut Eastern Blvd. N, dan Potomac ave). Untuk memandu supir truk, Anda
harus mengetahui rute terdekat dan tercepat dari kedua kota tersebut. Bandingkan hasilnya. Rute mana
ang Perlu diambil untuk transportasi lintas negara?

HARUSKAH PERUSAHAAN MERANGKUL PELAKU BISNIS JEJARING SOSIAL

STUDI KASUS

Jejaring SOSial tidak pernah menjadi begitu populer seperti sekarang, dengan perkembangan Facebook
dan Twitter yang begitu cepat. Lebih dari separuh orang dewasa mengunjungi situs jejaring sosial
setidaknya Sekali dalam sebulan, dan banyak karyawan saat ini sudah berpengalaman dalam dasar-dasar
umum penggunaan jejaring sosial. Namun, ketika perusahaan telah mencoba untuk memanfaatkan
teknologi serupa dalam perusahaan, mereka mendapatkan hasil yang beragam. Studi penelitian yang
dilakukan oleh Forrester kepada 5.000 pekerja bidang informasi di negara AS, menemukan bahwa hanya
28 persen pekerja saja yang menggunakan segala jenis perangkat lunak sosial sekurang-kurangnya sekali
dalam sebulan untuk pekerjaan mereka, dan banyak dari mereka hanya menggunakan jaringan sosial
publik seperti Facebook.

Mayoritas kalangan profesional di bidang bisnis teknologi menganggap kinerja jejaring sosial internal
yang dimiliki mereka hanya biasa-biasa saja, bahkan di bawah rata-rata, dan alasan terbesar yang bisa
mereka terima adalah rendahnya daya belajar/daya serap karyawan. Menurut informasi Week’s Social
Networking the Enterprise Survey, 35 persen dari perusahaan menggunakan sistem jejaring sosial
internal, seperti yang dilaporkan kurang bersemangat, kemampuan belajar menjadi kendala utama
dalam keberhasilan. Apalagi, sistem jejaring sosial pada perusahaan bukanlah pusat kolaborasi dari
perusahaan-perusahaan yang disurvei.

Mengapa begitu banyak jejaring sosial internal tersebut gagal meraih apa yang dicita-citakannya, dan
apakah proyek ini sungguh-sungguh memberikan tingkat pengembalian atas investasi secara signlfikan?
Dengan banyaknya peningkatan di bidang teknologi, perusahaanperusahaan yang telah mencoba
menyebarluaskan penggunaan jejaring sosial internal menemukan bahwa karyawannya t erbiasa
menjalankan kegiatan bisnis . dengan cara konvensional dan berisiko menghadapi kelambanan dalam
kinerja organisasr yang akan menimbulkan kesulitan. Sebagai contoh, para pemimpin teknologi
informasi di perusahaan imencoba beralih ke teknologi yang lebih ke arah sosml, tetapi budaya
kolaboratif di kantor biasanya menemukan sebagian besar karyawan masih lebih suka menggunakan
surel Para karyawan mungkin merasa waktunya terlalu sedikit untuk mempelajari perangkat aplika31
baru.

Karyawan yang terbiasa berkolaborasi dan menjalankan bisnis secara tradisional membutuhkan
insentif/dorongan untuk menggunakan aplikasi sosial. Kebanyakan perusahaan tidak menyediakan
dorongan tersebut: hanya 2206 pengguna aplikasi sosial yang percaya bahwa teknologi tersebut
diperlukan bagi pekerjaan mereka. Anda mungkin bergabung ke Facebook karena semua teman Anda
ada di sana, tetapi di tempat kerja, mempermudah penggunaan dan meningkatkan efisiensi pekerjaan
lebih penting ketimbang menempatkan tekanan untuk mendorong daya belajar karyawan.

Laporan dari kelompok konsultasi Altimeter Group, yang menganalisis 13 penyedia jasa teknologi, 185
pengguna akhir, dan 81 pembuat keputusan mengenai jaringan sosial dari perusahaan yang memiliki
lebih dari 250 pegawai, menemukan bahwa hanya 34 persen dari mereka yang percaya bahwa jaringan
internal telah membuat suatu dampak yang “signifikan” pada kerja sama tim dan departemen. Hampir
separuh responden mengatakan bahwa jejaring sosial internal perusahaan memiliki “dampak yang
sangat kecil” bagi retensi pekerja, kecepatan pengambilan keputusan, atau pengurangan pertemuan
secara fisik.

0rganisasi IT yang bertanggung jawab dalam memastikan bahwa upaya jejaring social internal dan
eksternal perusahaan memberikan nilai bagi bisnis. Konten pada jejaring perlu dibuat relevan,
up to date, dan mudah untuk dia akses Pengguna harus terhubung ke orang orang Yang memiliki
informasi yang mereka butuhkan serta tidak keluar dari jangkauan atau sulit dijangkau.

Banyak perusahaan internal y g meluncurkan Jejaring social internal menemukan sendiri bahwa
sejumlah fitur tidak pernah digunakan karyawan mereka. Fitur yang paling umum digunakan pada
sebagian besar jejaring social internal perusahaan adalah propil, forum, blog dan wiki sebagaian yang
paling penting dari semua yang ditawarkan tersebut , tetapi kenyataan nya sangat jarang digunkan.

Terakhir, perusahaan biasanya kurang memiliki kemampuan dalam menganalisis kinerja dan nilai yang
diciptakan oleh jejaring sosial internal mereka. Hanya 26 persen dari para responden survei Altimeter
melaporkan perbaikan dalam proses bisnis yang spesifik, dan hanya 7persen yang melibatkan jaringan
ini untuk hasil keuangan. Tidak ada responden mengaku menerima hasil jejaring sosial internal mereka
dengan sangat baik. .

Meskipun ada kesukaran tersembunyi berhubungan dengan peluncuran jejaring sosial internal, ada juga
perusahaan yang berhasil menggunakan jaringan ini. Biaya awal untuk penyebarluasan sistem ini sangat
rendah dibandingkan dengan proyek-proyek TI lainnya. CSC, perusahaan konsultasi dan teknologi
informasi bernilai $16 miliar, memiliki harapan untuk beralih ke teknologi jejaring sosial untuk
menanamkan budaya Yang kolaboratif pada organisasi besarnya yang berskala global. Perusahaan
tersebut memiliki persentase pekerja di bidang ilmu pengetahuan lebih tinggi daripada kebanyakan dan
menangkap pengetahuan dengan cara terpusat, dapat diakses merupakan sumber nilai yang penting.
CSC meluncurkan inisiatif yang disebut C3, kependekan dari Connect (koneksi), Communicate
(komunikasi), Collaboration (kolaborasi), dengan slogan produk jejaring sosial perusahaan yang
mutakhir. Dengan cepat CSC diimplementasikan sebagai solusi pada perusahaan Iive’s Social Business
Software.

jlive tertarik dengan CSC karena terus berinovasi, terutama dengan dua rilis perangkat lunak setiap
tahun, dan sebagai hasilnya, CSC berpikir bahwa teknologi yang dimiliki live dapat bersaing dengan pasar
pada umumnya. live juga menggembar-gemborkan kemampuan perangkat lunak jejaring sosial yang
dimilikinya, mampu menjembatani komunitas internal dan eksternal-dengan kata lain, memungkinkan
perusahaan memiliki jaringan di dalam perusahaan itu sendiri sekaligus dengan pemasok, mitra, dan
pelanggan dari luar perusahaan.

CSC meluncurkan uji coba perdana selama enam bulan pada perusahaan Jive, yang disediakan untuk
92.000 karyawan perusahaantersebut. Dalam 20 minggu pertama peluncuran, 25.000 orang mulai
menggunakan Perangkat bisnis jejaring sosial, dengan 2.100 kelompok mendapat rata-rata 1 juta
pengunjung laman. Tingkat pembelajaran yang cepat, didukung oleh testimoni pengguna, membantu
meyakinkan manajemen untuk membuat C3 sebuah platform kolaborasi permanen.

Agaknya CSC harus memutuskan untuk mempromosikan teknologi tersebut secara aktif, atau
membiarkan teknologi tersebut usang dimakan virus. CSC melakukan pendekatan secara pasif,
mengizinkan pengguna membentuk kelompoknya masingmasing. Dua belas “juara” didaftarkan, lebih
dari 100 pendukung membantu merumuskan rencana penerapan, menyumbang konten, dan menguji
200 kelompok sebelum melakukan peluncuran uji coba perdana. Kelompok presiden direktur dan
eksekutif lainnya mengambil contoh dengan membuat blog menggunakan perangkat tersebut.
Perusahaan tersebut juga menggunakan Jive untuk menawarkan “konten rileks” untuk topik-topik yang
tidak berhubungan dengan pekerjaan, guna mendorong karyawan mencoba perangkat tersebut dengan
cara yang lebih santai.

C3 berdampak langsung pada proses peningkatan pendapatan perusahaan CSC, yang membutuhkan
kerja sama tim secara global di zona waktu yang berbeda dalam mempersiapkan penawaran dan
preposal untuk calon klien. Ketika seorang karyawan yang berlokasi di Amerika Serikat menggunakan C3
untuk meminta informasi yang berhubungan dengan pr0posal, permintaan tersebut akan menghasilkan
11 balasan secara global dan jawaban yang benar dari seorang rekan kerja global akan diterima dalam
30 menit.

Daya serap/pembelajaran karyawan sekarang telah mencapai 100%, dengan jumlah yang signifikan dari
frekuensi pencarian kekayaan intelektual yang dihasilkan dalam jaringan komunitas dan kelompok salah
satu eksekutif berkata tentang jaringan tersebut: “itu adalah benar-benar mengenai bagaimana
pekerjaan yang diselesaikan di perusahaan kami”.

Yum! Brands, perusahaan restoran terbesar di dunia dengan 35.000 restoran di 100 negara dan wilayah
juga memilih Jive untuk kebutuhan jejaring sosial. Dengan waralaba termasuk KFC, Pizza Hut, Taco Bell,
dan Long John Silvers, semua pemimpin global yang dihormati di bidangnya, sebagian besar pendapatan
dan keuntungan perusahaan tersebut dihasilkan dari luar Amerika Serikat. Yum memiliki budaya
membangun, mengenal, dan berbagi pengetahuan untuk mendorong inovasi, serta solusi sosial untuk
memungkinkan pekerjanya bekerja sama secara efektif lintas batas geografis. Yum juga menginginkan
sistem yang akan mampu “membawa dari luar ke dalam”, atau menggunakan media sosial untuk
mendorong inovasi dengan memanfaatkan sentimen pelanggan.

Seperti CSC, Yum menyukai bahwa live terus- menerus meningkatkan dan memperbarui perangkat lunak
bisnis jejaring sosialnya. Platform Jive pada perusahan Yum, diberi judul iCHING, diluncurkan seperti
produk baru di salah satu restoran mereka, dan tidak seperti CSC, perusahaan tersebut memasarkan
jaringannya kepada karyawannya sendiri berikut dengan produk-produknya. Platform live disesuaikan
untuk memungkinkan anggota komunitas mengupload “lencana” prestasi kepada profil individu dan
mensyaratkan semua kontribusi tersebut ditandai untuk mempermudah pencarian.

Meskipun pendekatan tersebut berbeda dengan yang diterapkan oleh CSC, hasil akhir yang diharapkan
sama: 10000 penyerapan pembelajaran di dalam tahun pertama peluncuran.Yum percaya ia
memperoleh nilai bisnis yang signifikan dari iCHlNG. Para manajer dapat mengumpulkan masukan dari
karyawan yang lain dari seluruh dunia dan melontarkan pertanyaan tanpa dikenakan biaya. Sistem
tersebut juga mencegah terjadinya sumber data ganda dan mengizinkan pengguna meng-upload dan
mengunduh dokumen, banyak diantaranya terlalu besar untuk sistem surel perusahaan. Lebih dari 4500
dokumen di upload dan lebih dari 26.000 diunduh dalam 6 bulan pertama peluncuran, disebabkan
orang-orang menemukan konten yang dibutuhkan dengan lebih efisien.

Chris Laping, CIO perusahaan waralaba restoran Red Robin dengan jumlah karyawan 30.000 orang,
memantau kegiatan dari jauh menggunakan surel dan portal kolaborasi seperti SharePo'int melalui
jejaring sosial dan layanan pesan tertulis. Chris Laping membiarkan setiap anggota timnya berkolaborasi
dalam bentuk yang kasual (seolahaolah tidak sedang di kantor), menggunakan perangkat yang
memungkinkan karyawan melakukan percakapan, mengeupdate status meng-upload, dan membagikan
file serta membangun kelompok untuk mengerjakan proyek-proyek kecil.

perusahaan memutuskan untuk memakai Yammer dan menggunakan pendekatan secara non-fOrmal
guna mendorong penerapan. Pada bulan pertama; sampai 25 karyawan mulai menggunakan Yameer
dan mengajak teman-temannya yang lain, sekarang hampir 400 orang menggunakan sistem tersebut.
Penggunaan yammer tidak mutlak untuk pelaksanaan seluruh kegiatan Sistem informasi di
perusahaannya, dan sekitar 95% proyek sistem informasi masih menggunakan Sharepoint. akan tetapi,
orang-orang senang mencoba, dan Chris Laping yakin jika perangkat yang tepat tersedla dan
departemen sistem informasi menyediakan bimbingan, maka aplikasi Yammer, akhirnya akan
memegang peranan tersebut. Yammer dianggap lebih hemat biaya ketimbang SharePoint, dan menurut
Chris Laping, hal tersebut akan menjadikan cara orang-orang yang berkglaborasi menjadi lebih akrab.

Bahkan, perusahaan yang lebih kecil menemukan jejaring sosial internasional merupakan fasilitas yang
baik. Den-Mat, perusahaan manufaktur peralatan gigi, berharap untuk mengupdate sistemnya yang
sudah ketinggalan zaman pada 2009. Perusahaannya menggunakan sistem yang telah diwariskan selama
30 tahun dan hampir seluruh proses bisnisnya menggunakan kertas. Perusahaannya memilih Salesforce
CRM dan salesforce Chatter sebagai pusat upaya moderinisasi systemnya, dengan harapan pada
akhirnya akan meningkatkan produktivitas setelah “sakit” di awal pertumbuhan yang tak terelakan
(mengeluarkan banyak biaya di tahap awal investasi system informasi)

Untungnya “sakit di awal pertumbuhan” ini tidak terjadi: pada hari pertama Den-mat telah melihat
peningkatan produksi secara jelas. Den-mat menindak lanjuti peluncuran Salesforce CRM dan Chatter
selama 30 hari ke depan, pertama kepada departemen pemasarannya dan kemudian kepada layanan
pelanggan , serta tenaga penjualanya. Setelah peluncuran , setiap kelompok menerima pelatihan secara
online menggunakan system Salesforce chatter. Ketika status proyek mengalami perubahan , hal
tersebut akan diinformasikan melalui charter feeds (bagian maskan pesan, penerimaan fosting pada
system Salesforce chatter).

Anda mungkin juga menyukai