Anda di halaman 1dari 2

RESUME

Professionalisme Akuntan Menuju Sustainability Business


Practices di Era 5.0

Nama : Laila Nur Azizah


NIM : 20200610104
Kelas : AK3B

Seminar diesnatalis akuntansi yang di laksanakan pada tanggal 26 oktober 2022 yang
mengusung tema professionalism akuntan menuju sustainability business practice di era 5.0 ini
mengundang dua pemateri. Pemateri pertama yaitu bapak Prof.Dr.RER.POL.Hamzah
Ritchi,M.BIT.,AK. Ketua pusat studi inovasi digital FEB universitas Padjajaran dan materi yang di
sampaikan pak hamzah ini mempunyai judul Professional Accountant towards Sustainable Business
Practices.
Sustainable business practice bisa di katakana sebagai arena yang isinya banyak
keberlangsungan yang saling berkaitan satu sama lain salah satunya yaitu ekonomi yang dimana saat
ini banyak sekali menggunakan digital economy dan digital innovation yang dimana dari digital
innovation ini akan menciptkan yaitu penawaran pasar, proses bsinis ataupun sebuah model yang di
hasilkan dari penggunaan sebuah teknologi digital maka dari sana akan menimbulkan hasil yaitu yang
kita ketahui yaitu produk, proses atau pun nilai nya . Kontribusi ekonomi digital di Indonesia
merupakan yang bisa di katakana paling banyak dengan sector lainnya karena sampai dengan 70
billion dan akan terus bertambah seiring dengan bergantinya tahun.
Namun, jika dilihat di dalam digital ekonomi makro yang terdiri dari e-commerce,transportasi
dan makanan lalu online traveling dan media online ini banyak sekali digunakan oleh masyarakat
apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini. Lalu, bagaimana dengan praktek bisnis yang akan di
lakukannya adapun mungkin bisa dikatakan dengan cara praktek bisnis berkelanjutan yang bisa
dilakukan yaitu dengan organisasi praktik yang ramah lingkungan yang harus di perkenalkan oleh
perusahaan atau pun untuk di jadikan satu satunya tujuan menjadi organisasi yang lebih berkelanjutan
dengan menyeimbangkan 3P yaitu people,planet dan profit caranya yaitu dengan SDG atau
Sustainable Development Goals.
Sustainable Development Goals atau SDG yaitu sebuah tindakan untuk bisa mengakhiri
kemiskinan , melindungi planet dan juga agar bisa memastikan bahwa semua orang bisa menikmati
perdamian dan kemakmuran dan dengan di bantunya oleh PBB bisa di terapkan SDG ini dan sudah di
terapkan kurang lebih di 170 negara. Dengan populasi di dunis ini pada 2030 akan di prediksi menjadi
8,3 billion ini maka harus adanya tuntutan yang meningkatkan pada sumber daya , lalu meningkatkan
risiko ketidakamanan dan juga kemiskinan di dunia. Adapun governance,risk dan compliance dengan
di terapkannya sdg ini yaitu startegi organisasi untuk mengelola tata kelola,manajemen resiko dan
kepatuhan terhadap peraturan industry dan pemerintah lalu adanya manajemen resiko yang
merupakan sebuah proses untuk mengidentifikasi menilai dan juga mengendalikan resiko keuangan
hukum dan terakhir ada compliance atau kepatuhan yang melibatkan kepatuhan terhadap
aturan,kebijakan,standar dan hukum yang ditetapkan oleh indutsri atau instansi pemerintaha.
Practicing Sustainable Business yaitu bagaimana sebuah teknologi yang muncul di masa
depan akan berdampak pada bsinis dan proses akuntansi saat ini yaitu saat ini sudah banyak para
accounting yang sudsh tidak menggunakan kertas lagi atau paperless, lalu sudah adanya otomatisasi
proses. Lalu bagaimana kita bisa mempercayai teknologi dan bisa saja teknologi itu salah yaitu saat
ini terutama di dalam bisnis kebutuhan untuk menangani korupsi ini sangat penting maka dengan
adanya forum ekonomi dunia akan menciptkan platform teknologi untuk integritas dan dari sana kan
mengursngi titik kerentanan dan membangun kepercayaan ke dalam sistem. Teknologi dan juga
keberlanjutan saat ini dengan adanya robot pintar yang bisa meningkatkan operasi hingga lot yang
bisa memungkinkan sebuah perusahaan untuk menambal sebuah produk dari jarrah jauh, teknologi
juga akan mengubah keberlanjutan dan efisiensi bisnis melalyi bebrapa aspek yaitu produksi yang
efisien,komunikasi yang lebih cerdas lalu peningkatakn kemampuan jarak jauh. Society 5.0
merupakan bisa dikatakan dengan masyarakat kecerdasan karena kecerdasarn masyarakat dan
teknologi sudah sangat maju sekali bisa dibandingkan dengan society 1.0 , 2.0 , 3.0 dan 4.0 dimana
kita lihat dan rasakan ya di society 5.0 ini sudah sangat maju sekali dengan kecerdasan teknologi yang
sudah sangat maju.

Pemateri kedua yaitu bapak Triyanto, AK., M.M., M.H., CA, CPA yaitu kepala bidang
perizinan dan kepatuhan profesi akuntansi , pusat pembinaan profesi keuangan , kemenkeu RI. Materi
yang beliau sampaikan berjudul Pembinaan dan pengawasam Profesi Akuntan terkait Peran Akuntan (
Auditor) dan Pelaporan Keuangan dalam Era Society 5.0 pasca pandemic Covid – 19
Pusat pembinaan profesi keuangan merupakan sebuah organisasi di bawa kementrian
keuangan yang mempunyai tugas untuk bisa mengoordinasikan dan melaksankan penyiapan rumusan
kebijakan,pembinaan dan pengembangan dan pelayanan atas informasi atas profesi keuangan yaitu
contohnya seperti akuntan, akuntansi public , teknisi akuntansi dan lain lainnya. Akuntan di dalam era
society 5.0 merupakan konsep kehidupan masyarakat yang berpusat pada manusia dan penggunaan
teknologi yang dimana teknologi sudah menjadi bagian dari manusia lalu bagaimana teknologi dalam
profesi akuntansi yaitu TI mempengaruhi perkembangan sistem informasi akuntansi (SIA) dengan
pemrosesan data,pengendalian intern, peningkatan jumlah dan kualitas informasi dalam pelporan
keuangan lalu peningkatakn kemudahan dalam proses nya.
Ada strategi yang bisa dilakukan akuntan yaitu dengan menghadapi tantangan era society ini
akuntan bisa memerlukan 5 hal yaitu satu, melakukan investasi pada pengembangan digital skill.
Dua,menerapkan prototype teknologi baru sambal melakukan learn by doing, Ketiga,Pendidikan
berbasis internasional certification. Keempat, responsive terhadap perubahaan industry,bisnis dan
perkembangan teknologi dan kurikulum dan pembelajaran berbasis human-digital skills untuk insttusi
Pendidikan.
Bagaimana pembinnaaan dan pengawasan profesi keuangan yaitu akuntansi oleh pppk yaitu
komitmen pppk yang terus melakukan terobosan layanan berbasis teknologi informasi yang sejalan
dengan kebijakan pembangunan enterprise architecture kemenkeu. Lalu bagaimana pengawasan
akuntan public dimasa pandemic yang dimana ppk sebagai regulator profesi keuangan yang
mempunyai pengawasan dan dinamis di dalam melakukan perannya di dalam masa pandemic mereka
menetapkan perubahan dalam metode pemeriksaan dengan diduung oleh IT yang memadai. Audit di
masa pandemic covid 19 ada beberapa dampak terhadap perikatan audit yaitiu risk assessment , risk
response dan reporting.

Anda mungkin juga menyukai