Anda di halaman 1dari 3

Menjadi Akuntansi di Era Revolusi Industri 4.

0
Kehadiran revolusi industri 4.0 membawa banyak perubahan besar dan signifikan
hampir diseluruh aspek kehidupan. Kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat
menawarkan berbagai kemudahan kepada manusia untuk mempermudah pekerjaannya.
Perkembangan ekonomi digital telah membuka berbagai kemungkinan baru bahkan juga
meningkatkan resiko secara bersamaan. Dimana perubahan tersebut memberi dampak bagi
akuntansi.
Di era ini, perkembangan teknologi dan inovasi sedang berlomba-lomba memiliki
keunggulan. Inovasi-inovasi baru mendorong terciptanya pasar baru dan menggeser
keberadaan pasar lama. Alat/ mesin-mesin canggih kini lebih banyak mengambil peran dan
seakan telah menguasai dunia. Seperti halnya, dalam penjualan berbasis online juga
menyerap daya tarik konsumen yang biasanya memdatangi langsung ke toko. Seperti shopee,
tokopedia, gojek, grab, dll. Mereka memberikan fasilitas yang efektif dan efisien dengan
hanya melalui handphone, barang/ jasa yang konsumen inginkan akan datang.
Banyaknya pergeseran yang luar biasa pada bidang ilmu dan profesi di revolusi
industri ini. Banyak kemudahan dan juga ancaman yang diberikan di era ini. oleh karena itu,
dengan melihat keadaan yang ada kita harus terus belajar dan selalu ingin tau dengan
menambah wawasan pada bidang yang digeluti saat ini.
Dalam sektor akuntansi, tantangan yang hadir seiring datangnya era digital tak bisa
dibiarkan begitu saja, harus dipelajari agar dapat menentukan sikap untuk mengatasinya.
Fasih teknologi merupakan salah satu kunci mengahadapi tantangan era ini.
Dalam masa 5 tahun kedepan dimana teknologi 5G dalam perangkat telekomunikasi
sudah diadopsi secara penuh, akan mengubah peran akuntan yang digantikan oleh teknologi
AI (Artificial Intelligence) dan robotik dalam melakukan pekerjaan dasar akuntan yaitu
mencatat transaksi, mengolah transaksi, memilah transaksi, melakukan otomatisasi
pembuatan laporan keuangan sekaligus menganalisa laporan keuangan tersebut secara
mandiri tanpa campur tangan manusia. Adanya standarisasi proses pengelolaan keuangan dan
standarisasi arsitektur sistem informasi yang memadai dan sesuai tuntutan industri generasi
keempat sehingga kompetensi krusial yang dibutuhkan bagi akuntan selanjutnya adalah
kemampuan analisa data, mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Apabila akuntan tidak memiliki keahlian yang memadai didalam teknologi informasi
maka profesi lain dapat mengambil alih fungsi akuntan, sehingga dapat dikatakan teknologi
informasi adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi untuk dipelajari dan dimengerti oleh
akuntan itu sendiri.

Tantangan:
1. Uraikan tantangan apa saja yang akan kamu hadapi sebagai lulusan akuntansi di Era
Revolusi Industri 4.0?
Di Era Revolusi Industri 4.0 tentunya akan membuat perubahan, membawa dampak
terciptanya jabatan dan keterampilan kerja baru dan hilangnya beberapa jabatan lama.
Perubahan cara kerja yang menitikberatkan pada pengelolaan data, sistem kerja industri
melalui kemajuan teknologi, komunikasi dan peningkatan efisiensi kerja yang berkaitan
dengan interaksi manusia. Data menjadi kebutuhan utama organisasi dalam proses
pengambilan keputusan korporat yang didukung oleh daya komputasi dan sistem
penyimpanan data yang tidak terbatas.
Dengan adanya era ini tidak memungkinkan perubahan peran akuntan yang
digantikan oleh teknologi AI (Artificial Intelligence) dan robotik dalam melakukan pekerjaan
dasar akuntan yaitu mencatat transaksi, mengolah transaksi, memilah transaksi, melakukan
otomatisasi pembuatan laporan keuangan sekaligus menganalisa laporan keuangan tersebut
secara mandiri tanpa campur tangan manusia.
Dengan demikian sebagai generasi saat ini terutama pada seorang fresh graduate
jurusan akuntansi, selain unggul di bidang akademik, juga harus berdaya saing tinggi.
Persaingan di luar sangat ketat, apalagi sekarang sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA). Mempelajari berbagai peluang dan selalu ingin tahu lebih di bidang
akuntansi ini. Dan tak luput memiliki pribadi yang berkarakter, kompeten, dan inovatif dalam
dunia kerja.
2. persiapan apa saja yang harus kamu siapkan sebagai lulusan akuntansi di Era Revolusi
Industri 4.0?
Persiapan yang harus disiapkan sebagai lulusan akuntan dalam menghadapi revolusi
industry 4.0 yaitu:
a. Kesadaran (Awareness) bahwa dengan revolusi industri melahirkan peluang atau
kesempatan baru. Kesempatan yang muncul ini menumbuhkan bisnis baru yang belum
pernah ada sebelumnya, sebagai contoh Jerman sebagai negara pencetus memiliki 80%
perusahaan yang siap mengimplementasikan revolusi industri 4.0 atau Cina yang menyadari
bahwa diperlukan pembangunan pada aspek pengetahuan dan menargetkan 60% investasi
pada sektor ini.
2. Pendidikan (Education). Regulator atau pemerintah dan praktisi pendidikan dituntut untuk
dapat membuat kurikulum yang relevan disesuaikan dengan perkembangan konektifitas
digital, seperti contohnya pelatihan koding, manajemen informasi antar beberapa program
dan platform yang berbeda atau implementasi real-time accounting yang ditujukan kepada
seluruh departemen dan organisasi perusahaan termasuk pemegang saham.
3. Pengembangan profesi (Professional Development). Meningkatkan kinerja profesi akuntan
beserta program – program yang mendukung pengembangannya dengan cara melakukan
latihan presentasi online maupun tatap muka secara langsung (face to face discussion) dan
mengevaluasi dampaknya terhadap kapabilitas profesi akuntan pada masa depan.
4. Penerapan standar tinggi (Reaching Out). Sebagai akuntan dituntut harus memiliki control
maksimal terhadap data yang dihasilkan, dimana data atau informasi fisik biasanya diperoleh
dibawah tanggung jawab para insinyur (engineer) sehingga hubungan kerja antara akuntan
dan insinyur harus berjalan harmonis agar data dan informasi akuntansi dijaga dengan baik.
Selain unggul di bidang akademik, juga harus berdaya saing tinggi. Persaingan di luar
sangat ketat, apalagi sekarang sudah memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Akuntan dalam perspektif revolusi industri sudah bukan lagi sebagai “book keeper” tetapi
meluas menjadi hal yang baru yang bisa jadi tidak menyentuh sama sekali aspek finansial.
Eksplorasi hal baru tentunya juga menimbulkan spesialisasi yang belum ada pada saat
sekarang. Spesialisasi disini apabila melihat kepada penjelasan diatas akan bertambah
menjadi bidang pekerjaan baru yang menuntut kapabilitas dan kapasitas yang berbeda pula
karena diperlukan untuk mampu melihat potensi perubahan dalam jangka pendek maupun
dalam jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai