Anda di halaman 1dari 6

Kontribusi Dalam Bidang

Akuntansi Menyongsong
Era Revolusi 4.0
oleh Cleora Mayangguna, 2006600160
Revolusi
4.0
Revolusi Industri 4.0 adalah penerapan konsep automatisasi yang
dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam
pengaplikasiannya. Dimana hal tersebut merupakan hal vital yang dibutuhkan
oleh para pelaku industri demi efisiensi waktu, tenaga kerja, dan biaya.
Di era digital dan perkembangan tekhnologi seperti sekarang, arus
informasi berjalan begitu cepat, tekhnologi internet telah mengubah
pandangan seseorang dalam mendapatkan informasi, termasuk dalam dunia
akuntansi bisnis. Perkembangan tekhnologi mengubah bisnis, menjadikan
tidak banyaknya sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam bisnis
termasuk staf akuntansi. Hal ini mengakibatkan Profesi akuntan
underestimate terkait dampak tekhnologi terhadap pekerjaan akuntan. Ini
menjadikan tantangan berat yang harus dijawab.
Peranan Akuntan Dalam Revolusi 4.0
Dalam menyongsong era revolusi 4.0, seorang akuntan di era serba
digitalized ini sudah seharusnya mampu beradaptasi dengan tekhnologi untuk
menciptakan nilai (value) yang semakin mengarah pada layanan digital, mampu
melengkapi dirinya dengan berbagai pengetahuan. Selain itu, seorang akuntan
perlu melakukan lima hal berikut ini:

1) Melakukan investasi pada pengembangan digital skills,

2) Menerapkan prototype teknologi baru, sambil learn by doing,

3) Pendidikan berbasis international certification dan digital skills,

4) Responsif terhadap perubahan industri, bisnis dan perkembangan tekhnologi,

5) Kurikulum dan pembelajaran berbasis human-digital skills.


Perkembangan ekonomi digital telah membuka berbagai kemungkinan
baru sekaligus meningkatkan risiko secara bersamaan. Perubahan itu pula
yang memberikan dampak signifikan dalam perkembangan akuntansi dan
auditing. Peranan akuntan saat ini tak lagi terbatas pada book keeping.
Namun, mencakup pengendalian nternal, memberikan analisa informasi
bagi manajemen, terutama terkait strategi-strategi keuangan perusahaan.
Analisis akuntan dan keuangan juga akan berpindah dari sifat retrospektif
menjadi prediktif.

Seorang akuntan perlu menguasai data non-keuangan seperti data


analysis, information technology development, dan leadership skills.
Penggunaan big data dan cloud computing dapat meningkatkan efisiensi
dan efektifitas pekerjaan akuntan, dan saat ini sudah banyak perusahaan
yang mengengembangkan tekhnologi ini (big data dan cloud computing).
Dengan demikian, peran Akuntan pada era revolusi industri
4.0 adalah menyediakan insight atas data, menganalisis statistik,
mengecek data, menginterpretasi hasil. Selanjutnya
berkecimbung dalam dunia bisnis, akuntan dapat menjadi
penasihat bisnis atau mengambil peran sebagai pembisnis dan
partner bisnis. Kemudian akuntan dapat bermitra dalam bidang
teknologi. Kemampuan dan ketrampilan seorang akuntan pada
era itu sangat dibutuhkan, maka dari itu kemampuan dan
ketrampilannya haruslah berkembang. 
KESIMPULAN
Berdasarkan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa peran akuntan pada era
revolusi industri 4.0 adalah menyediakan insight atas data, menganalisis statistik,
mengecek data, menginterpretasi hasil. Selanjutnya berkecimbung dalam dunia
bisnis, akuntan dapat menjadi penasihat bisnis atau mengambil peran sebagai
pembisnis dan partner bisnis.
Untuk menghadapi tantangan era revolusi 4.0. Akuntan perlu melakukan lima
hal berikut ini: (1)melakukan investasi pada pengem-bangan digital skills,
(2)menerapkan prototype tekhnologi baru, sambil learn by doing, (3)pendidikan
berbasis international certifycation, (4)responsif terhadap perubahan industri, bisnis
dan perkem-bangan tekhnologi, dan (5)kurikulum dan pembelajaran berbasis
human-digital skills (untuk institusi pendidikan).

Anda mungkin juga menyukai