(Azzahra)
ABSTRACT
Accountants has significant role to achieve corporate sustainability. However, with the advancement of
technology, the existence of accountants starts to be questioned. According to a survey conducted by
Osborne and Frey in 2013, University of Oxford, accountants has 94% chances to be replaced in the
future. Based on these data, accountants are now entering the new era of disruption, which is provable
by the existence of artificial intelligence. The future of business and accountants are entering grey area
and sustainability is the most vital things to be discussed for now. To challenge the status quo, it is
demanded for research about the role of accountant as value driver in digital era. In the future, young
accountants must act as catalysts of value for business to ensure that every stakeholder get benefit.
Therefore, at least there are five strategies that accountants could prepare, which are: understanding of
business acumen, technological savvy, storytelling skill, fundamental data skill, and strategic thinking
skill. I believe with these five strategies, accountants profession will still exist and not being the
‘disrupted’ but the ‘disruptor’ of Industrial Revolution 4.0 era.
Keywords: accountants, artificial intelligence, corporate sustainability, disruptive era, value-driven
ABSTRAK
Akuntan memiliki peran penting untuk mencapai keberlanjutan perusahaan. Namun dengan kemajuan
teknologi, keberadaan akuntan mulai dipertanyakan. Menurut survei yang dilakukan oleh Osborne dan
Frey pada tahun 2013, Universitas Oxford, akuntan memiliki peluang 94% untuk diganti di masa depan.
Berdasarkan data tersebut, akuntan kini memasuki era baru disrupsi, yang dibuktikan dengan adanya
kecerdasan buatan. Masa depan bisnis dan akuntan memasuki wilayah abu-abu dan keberlanjutan adalah
hal yang paling vital untuk dibahas untuk saat ini. Untuk menantang status quo, diperlukan penelitian
tentang peran akuntan sebagai value driver di era digital. Di masa depan, akuntan muda harus bertindak
sebagai katalis nilai bagi bisnis untuk memastikan bahwa setiap pemangku kepentingan mendapatkan
manfaat. Oleh karena itu, setidaknya ada lima strategi yang dapat disiapkan akuntan, yaitu: pemahaman
business acumen, technology savvy, storytelling skill, fundamental data skill, dan strategic thinking skill.
Saya yakin dengan lima strategi ini, profesi akuntan akan tetap eksis dan bukan menjadi ‘didisrupsi’
melainkan ‘pengganggu’ era Revolusi Industri 4.0.
Kata kunci: akuntan, kecerdasan buatan, keberlanjutan perusahaan, era disrupsi, value-driven
87
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020
88
AKUNTAN 4.0: RODA PENGGERAK NILAI ………………………………………….……….…....................(Azzahra)
akan datang di tengah era Revolusi Industri 4.0. keuangan untuk menciptakan dan mengarahkan
Selain itu, diharapkan rekomendasi strategi arah strategis bisnis.
yang dianjurkan dapat membantu profesi
akuntan, terutama akuntan muda, untuk Dampak Teknologi Artificial Intelligence
mempersiapkan perubahan fundamental yang terhadap Profesi Akuntan
akan dihadapi di masa depan terutama untuk Menurut Tanimoto (1987), dalam
menjadi roda penggerak nilai perusahaan bukunya “The Elements of Artificial
berkelanjutan pada era disruptif Intelligence”, memberikan definisi atas
artificial intelligence (AI), adalah cabang ilmu
KAJIAN LITERATUR komputer yang berfokus pada studi dan
penciptaan sistem komputer yang
Definisi dan Peran Profesi Akuntan dalam memperlihatkan beberapa bentuk kecerdasan:
Bisnis sistem yang mempelajari konsep dan tugas baru,
Menurut IFAC, pengertian akuntan sistem yang dapat menarik kesimpulan yang
sebagai profesional adalah seseorang yang bermanfaat mengenai dunia di sekitar kita,
memiliki keahlian dalam bidang akuntansi, sistem yang dapat mengerti bahasa alami atau
yang diperoleh melalui pendidikan formal dan melihat dan memahami sebuah input visual, dan
pengalaman kerja, yang menunjukkan dan patuh sistem yang dapat melakukan berbagai jenis
dengan kode etik, menjaga standar fitur yang membutuhkan kecerdasan manusia.
profesionalitas yang tinggi dan merupakan Sederhananya, AI adalah kumpulan
pelaku dari sebuah organisasi akuntansi teknologi canggih yang memungkinkan mesin
profesional atau badan hukum lainnya (IFAC, untuk merasa, memahami, bertindak, dan
2011). Pengertian ini penting untuk diketahui belajar. AI merupakan pengembangan sistem
dikarenakan seorang akuntan berbeda dengan komputer untuk menjalankan pekerjaan yang
seorang bookkeeper. Menurut Harold normalnya membutuhkan kecerdasan manusia,
Averkamp, dosen akuntansi Universitas seperti persepsi visual, mengenal perkataan,
Wisconsin-Whitewater, bookkeeper adalah pengambilan keputusan, dan
seseorang yang bertugas mencatat transaksi- penerjemahanantar-bahasa.
transaksi yang ada dalam sebuah perusahaan Pada tahun 1950, Alan Turing bahkan
(Averkamp, 2016). Pengertian akuntan yang telah menguji fenomena artificial intelligence
kami maksud di karya tulis ini bukanlah ini dengan melakukan Turing Test. Tes ini
bookkeeper. Bookkeeper hanya menjalankan mengatakan bahwa sebuah komputer dikatakan
pekerjaan yang bersifat repetitif dan clerical memiliki “kecerdasan” jika dapat mengelabui
seperti pada umumnya pekerjaan seorang staff manusia dengan membuatnya percaya bahwa
administrasi sehingga cenderung dapat komputer tersebut adalah manusia. Maka,
digantikan dengan mesin. Sedangkan, profesi sebuah sistem dikatakan memiliki AI jika
akuntan mengandung pengertian yang lebih mengandung empat komponen, yakni
mendalam dari sekedar seorang yang mencatat. pemrosesan bahasa alami, representasi
Profesi akuntan memiliki peran dan pengetahuan, penalaran otomatis, dan
tanggung jawab yang lebih tinggi dalam hal pembelajaran mesin (machine learning). Yang
memberikan interpretasi dan rekomendasi yang relatif paling penting di antara empat komponen
menjadi landasan dalam pengambilan tersebut adalah machine learning.
keputusan. Seorang akuntan profesional yang Machine learning dapat memberikan
kompeten adalah aset yang tidak ternilai pengembangan yang penting pada seluruh
harganya bagi perusahaan. Berdasarkan bidang akuntansi dan memberikan akuntan
pernyataan yang dikeluarkan IFAC, akuntan banyak keunggulan yang baru dan otomatisasi
profesional memiliki peran dalam membantu pekerjaan akuntan yang bersifat repetitif dan
top management menyusun strategi perusahaan, clerical. Dengan bantuan Artificial Intelligence
memberikan saran dan membantu bisnis untuk akuntan kini dapat:
mengurangi biaya, meningkatkan keunggulan a. Menggunakan machine learning untuk
kompetitif perusahaan, dan mengurangi risiko melakukan jurnal dan meningkatkan
(IFAC,2011). Ini termasuk menganalisa, akurasi dari pendekatan berbasis aturan
membuat, dan mengkomunikasikan informasi seperti PSAK, IFRS danGAAp.
89
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020
b. Meningkatkan deteksi fraud dengan adanya pada hasil dari dampak ekonomi dan keuangn
kemampuan melihat aktivitas yang tidak organisasi yang telah dilakukan baik di pasar
wajar dan pembuatan standar “normal” yang telah atau sedang berkembang di Brazil.
yang lebih bagus. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa
c. Menggunakan teknologi yang ada untuk keberlanjutan perusahaan secara positif
memprediksi pendapatan. mempengaruhi performa ekonomi dan
d. Meningkatkan akses terhadap analisis data keuangan perusaahan. Selain itu, perusahaan
tidak terstruktur seperti kontrak, emails, juga mendapat keunggulan kompetitif
melalui model deep learning. dikarenakan dampak dari strategi keberlanjutan
Saat ini banyak lembaga akuntansi seperti perusahaan pada performanya menjadi faktor
ICAEW, yang telah mengembangkan AI untuk pertimbangan investor dalam memutuskan
membantu profesi akuntan. ICAEW (2017), keputusan investasinya dan konsumen dalam
telah mengadopsi kemampuan machine memutuskan pembeliannya.
learning untuk membantu pekerjaan akuntan.
Terdapat tiga kelebihan kecerdasan buatan METODE
yakni:
a. Data dengan Volume Banyak Rancangan Penelitian
Teknologi dapat memproses banyak Penelitian ini menggunakan pendekatan
sekali data (baik terstruktur maupun tidak) kualitatif dengan data sekunder dari penelitian
sangat lebih banyak daripada yang manusia yang telah dilakukan sebelumnya. Metoda
dapat lakukan. Contohnya setiap peraturan deskriptif digunakan untuk menyelesaikan
keuangan yang ada dapat dianalisis, hal ini tentu masalah yang diteliti dengan menggambarkan
akan memberikan dasar yang lebih kuat untuk keadaan subjek atau objek dalam penelitian
pembelajaran. dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan
yang lainnya yang pada saat sekarang
b. Pola yang Kompleks dan Berubah berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa
Teknologi dapat mengambil pola yang adanya.
lebih lemah atau kompleks dari yang manusia
mampu. Maka, mesin dapat lebih baik dalam Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
kondisi yang kurang dapat diprediksi. Mesin Dalam karya tulis ini seluruh analisis
juga dapat lebih mudah beradaptasi dan belajar dijelaskan dengan menggunakan metode studi
dari kesalahan atau kasus yang baru. pustaka melalui data sekunder. Sumber dari
studi pustaka ini bervariasi dari artikel, buku,
c. Konsistensi dan jurnal yang berasal dari media internasional
Mesin dapat lebih konsisten dalam maupun nasional. Data-data yang diambil dalam
mengambil keputusan. Mereka tidak mengalami makalah ini merupakan data yang valid karena
kelelahan atau kebosanan. Mereka juga tidak diambil dari sumber terpercaya yang
memiliki bias sehingga dapat menghilangkan bertanggung jawab dengan tidak melupakan
bias kognitif, seperti bias ketersediaan data, dan kaidah ilmiah.
bias yang berbasis sosial, seperti rasisme.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Definisi dan Dampak Keberlanjutan
Perusahaan Profesi Akuntan di tengah Era Disruptif
Keberlanjutan Perusahaan adalah strategi Akademisi Oxford University, Michael
perusahaan yang ditandai dengan inisiatif sosial, Osborne dan Carl Frey, melalui kalkulator
lingkungan dan, tata kelola perusahaan online ciptaan mereka yang mampu menghitung
(corporate governance). Strategi ini melibatkan risiko otomatisasi terhadap berbagai profesi,
dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk menunjukkan hasil yang mengejutkan terkait
memberikan keunggulan kompetitif yang dapat profesi akuntan (Osborne dan Frey, 2013).
meningkatkan nilai ekonomis baik pemilik Akuntan memiliki risiko sebesar 94%
bisnis dan pihak lain perusahaan pada jangka mengalami otomatisasi dalam dua dekade ke
panjang (Ghoul & Kwok, 2011). depan. Hasil tersebut dipicu oleh adanya
Studi yang dilakukan oleh Pimenta perkembangan teknologi mutakhir, yaitu
(2015) tentang kaitan keberlanjutan perusahaan Artificial Intelligence (selanjutnya disebut AI),
90
AKUNTAN 4.0: RODA PENGGERAK NILAI ………………………………………….……….…....................(Azzahra)
yang memiliki komponen-komponen sebagai strategi penjualan yang lebih optimal. Begitu
berikut: juga dengan akuntan, laporan yang dihasilkan
a. Natural Language Processing (NLP) untuk oleh NLG dapat digunakan untuk memberikan
Review Dokumen saran keuangan lebih baik kepada dewan direksi
Dalam hal review dokumen, sistem AI saat proses konsultasi pengambilan keputusan.
yang digunakan untuk mengekstrak informasi, Dengan demikian, akuntan tidak lagi harus
dinilai tiga kali lebih konsisten dan dua kali melihat detail setiap transaksi yang terjadi di
lebih efisien dibandingkan bila dilakukan perusahaan, karena seluruh data tersebut telah
manusia. Contohnya, EY yang menggunakan disediakan oleh teknologi. Akuntan dapat
AI untuk meninjau standar akuntansi tentang menginterpretasikan data tersebut untuk
“Sewa”, di mana ketika ada standar baru, AI memberikan rekomendasi pengambilan
dengan fitur NLP-nya dapat dengan cepat keputusan yang lebih baik.
memeriksa kembali ribuan perjanjian sewa agar Berdasarkan tiga poin di atas, penerapan
sesuai dengan standar baru tersebut. Dengan AI sangat membantu aktivitas rutin akuntan,
demikian, akuntan tidak lagi harus memeriksa misalnya data dapat ditangani dan diproses
ribuan dokumen secara manual, melainkan secara otomatis, data dapat diperoleh dengan
dapat memanfaatkan kecanggihan NLP. cepat, dan semua informasi dapat dikategorikan
ke dalam berbagai akun sendiri. Sedikit
b. Machine-Learning untuk Mendeteksi gambaran mengenai AI dapat kita lihat dari
Anomali software akuntansi yang biasa kita gunakan.
Dalam hal pendeteksian anomali, AI Bagi para akuntan, software akuntansi telah
didesain untuk mampu mengidentifikasi outlier menjadi kebutuhan yang mendasar untuk
yang terjadi dalam data dan memberikan menangani keperluan pembukuan dan
peringatan pada area-area tersebut. Akuntan pembuatan laporan keuangan perusahaan.
tidak lagi harus memeriksa segalanya secara Manfaat utama yang paling dirasakan oleh para
mendetail untuk menemukan outlier tertentu, akuntan adalah terkait penghematan waktu dan
teknologi dapat menunjukkan outlier dalam data biaya, serta adanya pengintegrasian seluruh data
dan akuntan dapat segera mengetahuinya. keuangan dan non keuangan dalam perusahaan.
Dengan demikian, data yang digunakan akuntan Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
memiliki tingkat keandalan yang lebih tinggi seiring meningkatnya kecanggihan dan
untuk pengambilan keputusan. kehadiran teknologi dalam seluruh aspek bisnis,
tugas akuntan diperkirakan mengalami
c. Natural Language Generation (NLG) untuk pergeseran fungsi dari yang bersifat clerical
Memproduksi Laporan menjadi menjadi lebih bersifat stratejik dan
NLG adalah teknologi machine learning analitis.
yang dapat menirukan cara manusia Melihat fakta yang telah dibahas
mempelajari data dan kemudian menghasilkan sebelumnya, banyak hal-hal repetitif dan
laporan naratif mendetail dari data tersebut. klerikal yang tidak lagi menjadi bagian akuntan
Sederhananya, teknologi NLG dapat mengubah karena mesin telah mampu melakukannya.
data mentah menjadi laporan narasi, yang Kemajuan tersebut telah membantu membuat
kemudian dapat dijadikan landasan untuk pekerjaan akuntan lebih efisien karena tugas-
membuat rekomendasi. Contoh pengaplikasinya tugas yang bersifat repetitif dan klerikal dapat
dapat dilihat pada transaksi penjualan, dimana didelegasikan pada mesin. Hal ini menjadi
NLG dapat memberikan laporan naratif yang peluang untuk mengembangkan profesi akuntan
berisi informasi penting dari data penjualan karena akuntan dapat mengalokasikan lebih
pada perusahaan ritel. Secara reguler (harian banyak waktu dan tenaganya untuk
atau mingguan), NLG dapat menghasilkan menjalankan peran yang lebih besar dan
laporan yang berisi hal-hal seperti: kinerja bernilai, diantaranya:
perusahaan dan perbandingannya dengan a. Menginterpretasikan Data
kompetitor, produk yang memiliki penjualan Dari data yang telah diintegrasi oleh AI,
tertinggi atau terendah, dan tren yang menonjol akuntan memiliki peran lebih besar untuk
dari data tersebut. Semua hal tersebut dapat memahami dan menginterpretasikan data
digunakan tim penjualan untuk membuat tersebut secara tepat.
91
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020
b. Memberi petunjuk yang bermanfaat terkait kini diharapkan dapat melihat makna dibalik
hal-hal finansial angka. Dalam menjalankan fungsinya tersebut,
Hasil interpretasi data tersebut kemudian dibutuhkan professional judgement yang lebih
harus dapat dikonversi menjadi suatu saran atau tinggi yakni dalam hal mengidentifikasi,
rekomendasi yang memberikan insights bagi mengevaluasi, dan mengatasi setiap
perusahaan. Hal ini membuat profesi akuntan tindakan/situasi yang dihadapi perusahaan,
memiliki aspek financial advisory dan bukan termasuk hal-hal yang dapat mengancam
sekedar orang yang membacadata. kepatuhan terhadap prinsip-prinsip dasar
integritas, objektivitas, perilaku profesional,
c. Memberi saran yang cerdas dalam independensi, danskeptisme.
mengambil keputusan bisnis
Tersedianya data yang lengkap membuat b. Kreativitas
profesi akuntan berpeluang untuk menjadi Kreativitas dapat dilihat sebagai
penasihat strategis bagi pembuat keputusan. kemampuan untuk menggunakan pengetahuan
yang ada dalam situasi baru, menciptakan
d. Terlibat lebih jauh dalam bisnis yang hubungan, mengeksplorasi hasil potensial, dan
dijalankan klien menghasilkan ide-ide baru. Seorang akuntan
Melihat fungsi-fungsi di atas, akuntan yang berhasil mengkombinasikan kreativitas
diharapkan menjadi yang terdepan dalam dengan pemahaman tentang kemampuan
menjadi penggerak atau pelopor roda inovasi keuangan perusahaan, akan mampu
dalam perusahaan. memecahkan masalah keuangan/non-keuangan
Argumen bahwa perkembangan perusahaan secara lebih cepat dan efektif.
teknologi bukanlah ancaman didukung oleh
fakta bahwa begitu banyak aspek human c. Rekomendasi yang Tepat untuk Pembuatan
intelligence pada akuntan yang tidak dapat Keputusan
digantikan oleh artificial intelligence. Manusia Kemajuan teknologi diharapkan dapat
merupakan ciptaan Tuhan yang paling meningkatkan peran dan tanggung jawab
sempurna dan kecerdasannya tidak akan seorang akuntan dalam memberikan
tergantikan oleh ciptaan manusia itu sendiri. rekomendasi bagi pengambilan keputusan.
Professional judgement, kreativitas, critical Keputusan terkait keuangan harus didasarkan
thinking, serta kemampuan memberikan saran pada kepekaan terhadap risiko dari setiap
atau rekomendasi adalah aspek-aspek yang departemen perusahaan, industri, lingkungan
harus membuat akuntan merasa optimis dan bisnis, dan penilaian pada setiap keputusan yang
percaya diri dalam menghadapi tantangan diambil oleh manajemen puncak.
teknologi ini. Di era disruptif ini, akuntan harus dapat
Keberadaan AI yang mengambil alih berpikir dan bertindak seolah-olah dirinya
pekerjaan clerikal, aspek-aspek human adalah seorang CEO, karena kini akuntan
intelligence ini akan semakin menonjol dari diri berkontribusi secara lebih signifikan dalam
akuntan dan hal tersebut akan menciptakan proses pembuatan keputusan dalam perusahaan,
peluang baru bagi akuntan untuk memberikan dalam hal:
kontribusi yang lebih bermanfaat. Berikut 1. Menilai, mengevaluasi, dan
adalah aspek-aspek human intelligence yang mengimplementasikan sistem akuntansinya
dapat menjadi perhatian: untuk turut merencanakan, mengukur, dan
a. Professional Judgement mengawasi kinerja bisnis.
IFAC mendefinisikan professional 2. Menilai dan mengevaluasi posisi stratejik
judgement sebagai proses terstruktur dimana perusahaan.
akuntan, dengan tingkat pengetahuan, 3. Mengidentifikasi pilihan strategi lain yang
pengalaman, dan objektivitas yang sesuai, dapat dapat diambil perusahaan untuk
membentuk opini tentang masalah akuntansi meningkatkan kinerja dan posisinya dalam
berdasarkan fakta yang relevan dan standar industri.
akuntansi yang berlaku (IFAC, 2011). 4. Mengimplementasikan solusi bisnis yang
Teknologi yang begitu pesat diharapkan turut inovatif dan efektif untuk memperkuat
diimbangi dengan kemampuan dan kompetensi proses bisnis perusahaan.
akuntan profesional. Setiap akuntan profesional
92
AKUNTAN 4.0: RODA PENGGERAK NILAI ………………………………………….……….…....................(Azzahra)
93
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020
94
AKUNTAN 4.0: RODA PENGGERAK NILAI ………………………………………….……….…....................(Azzahra)
akuntansi dan keuangan saja. Akuntan juga integrasi data keuangan dan non-keuangan
harus tahu bagaimana karakteristik industri secara lebih komprehensif, dan IDEA untuk
tersebut dan memahami keseluruhan peta model melakukan proses analisis data yang dibutuhkan
bisnis yang ada. Dari pemahaman tersebut, untuk proses audit.
insights yang akuntan berikan akan menjadi Selain itu, dalam mengolah dan
sangat bermanfaat dalam pertimbangan menginterpretasi data, akuntan tidak harus
pengambilan keputusan. langsung menggunakan software yang
kompleks dan canggih. Cukup dimulai dari yang
b. Menguasai Teknologi Informasi dan sederhana, misalnya software mySQL ataupun
Aplikasinya dalam Praktik Akuntansi Microsoft Office, yakni Microsoft Excel dan
Arus perkembangan teknologi Microsoft Access. Akuntan harus mampu
merupakan suatu hal yang tidak dapat mempelajari dan memanfaatkan seluruh fitur
dibendung. Daripada mencoba software ini. Ketika software Microsoft Excel
menghentikannya, lebih baik jika akuntan dan Access tidak lagi optimal dalam mengolah
berusaha memahami teknologi tersebut agar data dan menghasilkan informasi yang relevan
dapat menggunakannya seoptimal mungkin. dengan perkembangan zaman, maka akuntan
Seiring dengan semakin canggihnya tidak boleh alergi pada penggunaan teknologi
penggunaan teknologi pada suatu pekerjaan, baru yang lebih canggih dan harus mampu
maka pengguna, dalam hal ini akuntan, dituntut menguasainya.
untuk lebih cerdas dibandingkan dengan sistem
tersebut. Peranan big data, software analitik, c. Storytelling Skill untuk Menyampaikan
cloud computing, Internet of Things (IOT), dan Insight
sistem ERP yang telah memasukkan unsur AI, Adanya kemudahan yang muncul akibat
dinilai telah memiliki peranan yang krusial otomatisasi pada pekerjaan-pekerjaan akuntan,
terhadap fungsi akuntan saat ini. membuat akuntan dituntut untuk dapat berbicara
Sebelum adanya big data, akuntan cukup lebih banyak mengenai data yang diperoleh dan
menguasai ilmu dan wawasan tentang standar menjelaskan insight yang ada dibalik data
akuntansi, dengan asumsi semua data yang tersebut. Akuntan juga diharapkan dapat
dibutuhkan telah tersedia. Walaupun, pada mempresentasikan kinerja finansial serta
kenyataannya data yang digunakan belum tentu mengkomunikasikan strategi yang harus
cukup representatif. Dengan adanya big data, dilakukan oleh perusahaan. Untuk dapat
kini akuntan dapat mengakses dengan lebih menjalankan tugas tersebut dengan benar,
mudah seluruh informasi terkait pelanggan, akuntan harus memiliki kemampuan
segmentasi pasar, dan hal-hal lain yang esensial berkomunikasi yang baik sehingga dapat
bagi perkembangan perusahaan. Sehingga, mengemukakan hal-hal tersebut secara lebih
akuntan kini diharapkan dapat membuat tren efektif tanpa terjadinya kesalahpahaman. Selain
dan prediksi, berdasarkan data yang dimilikinya itu, kemampuan berkomunikasi sangat penting
setelah dikombinasikan interpretasinya. Karena untuk mengelola dan menjaga hubungan dengan
tuntutan itulah, di era ini akuntan tidak cukup berbagai pihak, mempengaruhi strategi
hanya menguasai ilmu dan wawasan tentang perusahaan, dan bernegosiasi.
standar akuntansi dan memanfaatkan teknologi Dalam berkomunikasi pada era maraknya
(misalnya big data) dengan lebih baik. penggunaan media sosial, seorang akuntan
Upaya yang dapat dilakukan untuk dituntut untuk tetap menjunjung tinggi
menguasai teknologi informasi adalah dengan profesionalisme dan kode etik. Hal ini
mempelajari atau membiasakan diri berinteraksi mengindikasikan bahwa akuntan harus
dengan teknologi tersebut. Praktik nyata yang memiliki social skill. Social skill yang dimaksud
telah dilakukan oleh tim kami sendiri adalah adalah etika, tata krama, cara berperilaku dalam
belajar menggunakan beberapa software berinteraksi dengan klien ataupun pemangku
akuntansi, seperti Manager.io untuk materi kepentingan yang lain. Seorang akuntan
dasar pengantar ilmu akuntansi, Accurate untuk profesional pasti akan terlibat dalam interaksi
proses akuntansi perusahaan yang lebih sosial antar akuntan maupun dengan pihak-
kompleks dan membutuhkan kemampuan pihak yang lain. Teknologi hanyalah alat untuk
analisis lebih tinggi, SAP untuk melakukan
95
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020
96
AKUNTAN 4.0: RODA PENGGERAK NILAI ………………………………………….……….…....................(Azzahra)
97
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020
98
AKUNTAN 4.0: RODA PENGGERAK NILAI ………………………………………….……….…....................(Azzahra)
99
JRAK, Volume 16, No.2 Agustus 2020
100