Anda di halaman 1dari 4

Peran Akuntansi di Masa Depan: Adaptasi terhadap Kemajuan AI dan Disrupsi Teknologi

Abstrak
Esai ini membahas mengenai peran akuntansi di masa depan serta bagaimana pola adaptasi
terhadap kemajuan AI dan disrupsi teknologi. Revolusi industri dapat memiliki dampak yang
signifikan dan mengubah evolusi dalam pendekatan ilmu akuntansi serta model pembelajaran
atau pendidikan akuntansi di masa mendatang. Oleh karena itu, penting bagi akuntan dan
mahasiswa yang sedang mengejar gelar dalam bidang akuntansi untuk dapat beradaptasi
dengan cepat terhadap arah perubahan yang telah dimulai oleh era industri 4.0. Diperkirakan
bahwa akuntansi akan mengalami transformasi menjadi teknologi akunting yang berbasis
pada pengolahan data besar ("big data"), termasuk di dalamnya otomatisasi proses pencatatan
jurnal dan penyusunan laporan keuangan. Selain itu, penerapan kecerdasan buatan (Artificial
Intelligence) akan menjadi aspek yang dominan dalam menganalisis laporan keuangan serta
memahami perilaku organisasi atau perusahaan. Dampak ini akan berpengaruh pada metode
pembelajaran ilmu akuntansi bagi mahasiswa, yang akan lebih menekankan pada penguasaan
sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dalam dunia nyata.

1. Pendahuluan
Revolusi industri 4.0 ditandai dengan kemunculan komputasi berbasis awan (Cloud
computing), data dalam ukuran besar (big data), rekayasa genetika, perkembangan neuro
teknologi yang memungkinkan manusia untuk lebih mengoptimalkan fungsi otak (World
Economic Forum, 2016). Masa depan bisnis dan keuangan dipenuhi oleh perubahan yang
begitu cepat dan revolusioner, terutama dalam konteks kemajuan teknologi dan kecerdasan
buatan (AI). Era digital telah mengubah lanskap bisnis secara fundamental, memaksa
organisasi dan profesional akuntansi untuk beradaptasi dengan cepat.
Menurut Subur (2019) bahwa besarnya kemungkinan profesi akuntan tergantikan oleh robot
adalah 95 persen. Besarnya persentase tersebut disebabkan oleh kemajuan dalam bidang
Data Analytics (Big Data) yang mengambil alih tugas-tugas dasar yang sebelumnya
dilakukan oleh akuntan, seperti mencatat transaksi, mengolah data transaksi, dan
mengklasifikasikan transaksi. Oleh karena itu, Chief Executive Officer (CEO) Data-Driven
Asia, menyarankan agar para akuntan mulai mempelajari pemrograman dan algoritma serta
mengembangkan kompetensi penting dalam akuntansi, seperti analisis data, pengembangan
teknologi informasi, dan keterampilan kepemimpinan.
Potensi teknologi untuk menggantikan peran profesi akuntan hanya akan menjadi kenyataan
dalam waktu yang akan datang. Peran akuntan akan menjadi lebih strategis dan berorientasi
pada konsultasi. Oleh karena itu, akuntan perlu mendapatkan sertifikasi yang memungkinkan
mereka untuk memiliki pemahaman teknologi yang kuat, sehingga mereka dapat tetap
relevan dan kompetitif. Selain itu, seorang akuntan juga harus mengembangkan strategi,
termasuk penguasaan keterampilan antarpribadi dan intrapribadi yang baik, pemahaman
bisnis, dan keterampilan teknis agar dapat menghadapi tantangan dalam era digital ini.
Penting bagi seorang akuntan untuk selalu memperhatikan perkembangan revolusi industri
4.0 dan melihat peluang-peluang yang tersedia dalam konteks ini.
2. Pembahasan
Dari penjelasan mengenai posisi akuntan di atas, akan muncul tantangan dan dampak
terhadap profesi akuntan, di antaranya adalah perubahan signifikan dalam bisnis akibat
perkembangan teknologi. Ini termasuk transformasi banyak aset yang menjadi digital dan
tidak berwujud fisik, sehingga memerlukan lebih sedikit sumber daya manusia, termasuk staf
akuntansi. Selain itu, perusahaan tidak lagi bergantung pada konsep fisik "tempat" atau
"premises" karena sebagian besar operasinya berjalan melalui "virtual office". Terakhir, cara
pemasaran dan penjualan melalui "marketplace" atau "toko online" juga berubah, dan
semuanya ini akan menuju ke titik keseimbangan baru yang akan membentuk standar baru
untuk industri tersebut.
Manajemen profesi akuntan harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan keberlanjutan
integritasnya, yang mencakup aspek pengaturan, standar, sistem, prosedur, dan kompetensi
tenaga manusia yang melaksanakannya. Lebih lanjut, perlu ditingkatkan kompetensi profesi
akuntan dengan memahami aspek-aspek non-keuangan, seperti kemampuan dalam analisis
data, pengembangan teknologi informasi, dan keterampilan kepemimpinan. Sebagai seorang
akuntan, sangat penting untuk selalu mengikuti perkembangan revolusi industri 4.0 dan
mengenali peluang-peluang yang mungkin muncul dalam konteks tersebut. Pengenalan
Kecerdasan Buatan sebagai teknik otomatisasi proses bisnis memiliki potensi untuk sangat
meningkatkan kepercayaan publik dalam akuntansi karena AI dapat memproses sejumlah
besar informasi dengan akurasi lebih besar daripada manusia, mengurangi kemungkinan
kesalahan (Bernard, 2017).
Disrupsi teknologi telah mengubah praktik akuntansi secara signifikan dalam beberapa cara.
Berikut adalah beberapa dampak utama dari disrupsi teknologi dalam praktik akuntansi:
a. Otomasi Proses Rutin
Teknologi telah memungkinkan otomasi tugas-tugas akuntansi yang repetitif dan berulang,
seperti pencatatan transaksi harian, perhitungan pajak, dan penyusunan laporan keuangan. Ini
mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dan memungkinkan para akuntan untuk fokus
pada tugas-tugas yang lebih kompleks.
b. Penggunaan Perangkat Lunak Akuntansi
Perangkat lunak akuntansi modern telah menggantikan catatan manual yang lebih tradisional.
Dengan perangkat lunak ini, perusahaan dapat mengelola transaksi keuangan mereka,
membuat laporan keuangan, dan melakukan analisis dengan lebih cepat dan efisien.
c. Teknologi Cloud
Penyimpanan data di awan (cloud) telah memungkinkan akses data keuangan dari mana saja,
memfasilitasi kerja tim yang terdistribusi, dan meningkatkan keamanan data. Ini juga
memungkinkan penyedia layanan akuntansi untuk bekerja dengan klien mereka secara online.
d. Analisis Data
Teknologi telah memungkinkan analisis data yang lebih canggih dalam praktik akuntansi.
Dengan menggunakan teknik seperti analisis data besar (big data) dan pembelajaran mesin
(machine learning), akuntan dapat mengidentifikasi tren, pola, dan anomali dalam data
keuangan dengan lebih baik. Hal ini dapat membantu perusahaan membuat keputusan yang
lebih informasional.
e. Blockchain
Teknologi blockchain telah memengaruhi praktik akuntansi terutama dalam hal audit dan
pelacakan transaksi. Blockchain menyediakan bukti transparan dan tak terubah tentang
transaksi keuangan, yang dapat digunakan untuk meningkatkan validitas dan integritas data
keuangan.
f. Kerjasama Real-time
Dengan berbagai alat komunikasi dan kolaborasi online, akuntan dapat bekerja sama secara
real-time dengan klien dan sesama profesional. Ini memungkinkan pertukaran informasi dan
dokumen dengan lebih cepat daripada sebelumnya.
g. Pemenuhan Regulasi
Teknologi juga membantu perusahaan memenuhi persyaratan regulasi dengan lebih efisien.
Sistem otomatis dapat menghasilkan laporan yang sesuai dengan persyaratan regulasi dan
memastikan kepatuhan yang lebih baik.
h. Kecerdasan Buatan (AI)
AI dapat digunakan dalam analisis data dan pemrosesan otomatis untuk mendukung
pengambilan keputusan yang lebih cerdas dalam akuntansi. Misalnya, AI dapat membantu
dalam mendeteksi kecurangan atau memberikan saran strategis berdasarkan data keuangan.
i. Keamanan Data
Disrupsi teknologi juga memperkenalkan tantangan baru dalam hal keamanan data keuangan.
Karena itu, perusahaan harus berinvestasi dalam keamanan siber untuk melindungi informasi
keuangan mereka dari potensi ancaman.
Sekarang, perusahaan dan profesional akuntansi harus tetap terhubung dengan perkembangan
teknologi terbaru dan beradaptasi dengan perubahan ini untuk memastikan bahwa mereka
dapat memberikan nilai tambah yang optimal dalam praktik akuntansi mereka.

3. Kesimpulan
Dalam era revolusi industri 4.0, peran akuntan mengalami perubahan signifikan yang
melibatkan otomasi proses, penggunaan AI, dan peningkatan pemahaman teknologi. Terdapat
perubahan besar dalam praktik akuntansi, dengan penggunaan perangkat lunak akuntansi,
penyimpanan data di awan, analisis data besar, dan blockchain menjadi faktor yang
berdampak.
Perubahan ini juga mempengaruhi pendidikan akuntansi, dengan penekanan yang lebih besar
pada penguasaan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis di dunia nyata.
Terdapat pula perubahan dalam peran tradisional akuntan, yang akan menjadi lebih strategis
dan berorientasi pada konsultasi, dengan kebutuhan untuk mengembangkan keterampilan
baru seperti analisis data dan kepemimpinan.
Dalam konteks ini, penting bagi para akuntan dan mahasiswa yang mengejar gelar dalam
bidang akuntansi untuk terus memperhatikan perkembangan revolusi industri 4.0 dan
mengidentifikasi peluang yang mungkin muncul. Peran akuntansi di masa depan akan sangat
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, dan adaptasi cepat akan menjadi kunci untuk menjaga
relevansi dan kompetitivitas dalam profesi ini.

Daftar pustaka
Bernard, R. (2017). Artificial intelligence transforms IT capabilities: How AIdriven
networks, IoT and cloud computing will impact security systems integration.
Security dealer & integrator, 39(9), 44.
Daugherty, P. R., & Wilson, H. J. (2018). Human+ machine: reimagining work in the age of
AI. Harvard Business Press.
Subur, L. (2019). Accounting Talk Tansformasi Akuntansi pada Era Digital, https://www.
kompasiana.com/lizazu/5c2c296c12ae940f 8754b280/akuntansi-di-era-
revolusiindustri-4-0.
World economic forum (2016). Carbon waste management. www.weforum.org/reports

Anda mungkin juga menyukai