ESSAY COMPETITION
Diusulkan Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER
2021
1
2
PENDAHULUAN
3
bentuk dari RPA bukan merupakan robot fisik namun berupa robot software. Tipe
otomatisasi yang berada pada RPA, bertujuan untuk mengotomatisasi proses bisnis
agar efisiensi meningkat dan biaya yang dikeluarkan berkurang.
4
PEMBAHASAN
Proses akuntansi dan keuangan adalah salah satu proses yang paling banyak
didukung atau diambil alih oleh robot software (Peccarelli, 2016). Namun
meskipun begitu, penerapan robot software tidak sepenuhnya mengambil pekerjaan
manusia. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Davenport dan Ronanki,
didapatkan bahwa 47 % dari proyek RPA tidak menjadikan penggantian karyawan
administrative sebagai tujuan utama dari implementasi RPA (Davenport, 2018).
Operasi pencatatan akuntansi memerlukan akurasi yang tinggi, konsistensi, dan
banyak diantaranya yang memerlukan pengelolaan manual untuk transaksi yang
berulang. Seorang pegawai biasanya mengumpulkan informasi dari berbagai sistem
yang terpisah-pisah dan kemudian memproses data tersebut sebelum akhirnya
menginputkan ke dalam sistem akuntansi. Proses pengumpulan data dan
pengolahannya secara manual ini akan memakan banyak waktu dan tak jarang
menimbulkan banyak kesalahan. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknologi dan
otomatisasi untuk membantu akuntan.
5
Cooper et al. (2019) menemukan bahwa kantor akuntan 4 besar berinvestasi besar-
besaran dalam teknologi RPA dan berencana untuk meningkatkan investasi mereka
secara signifikan di masa depan. Dengan begitu, adopsi RPA sangat relevan dengan
akuntansi karena luas dan kecepatannya dapat membuat organisasi memanfaatkan
teknologi di seluruh lini layanan perpajakan, jaminan, konsultasi, dan lain
sebagainya.
1. Akun – akun yang perlu di tutup di akhir periode, validasi dari entry jurnal,
rekonsiliasi akun, serta konsolidasi.
2. Pelaporan keuangan, pelaporan kinerja internal dan manajemen, pelaporan
aturan dan ketentuan dari eksternal.
3. Pengelolaan piutang dan hutang, updating data konsumen, supplier,
pemrosesan faktur, otomatisasi otorisasi, serta validasi dan posting
pembayaran, penerimaan kas, penagihan dan penyesuaian faktur dengan
order pembelian dan penjualan.
4. Manajemen kas, transaksi dalam perusahaan, akuntansi terhadap
persediaan, beban dan perjalanan, akuntansi aktiva tetap dan akuntansi
pajak.
6
Kementerian Lingkungan Hidup, membentuk program penataan lingkungan
hidup perusahaan (PROPER). Program PROPER diharapkan dapat meningkatkan
kualitas kehidupan sekitar perusahaan dan lingkungan yang bermanfaat.
Berdasarkan penelitian dari Rosyidah (2017), perusahaan di sektor industri
manufaktur mempunyai jumlah peserta PROPER terbanyak dibandingkan dengan
sektor industri lainnya. Peningkatan jumlah peserta PROPER sektor industri
manufaktur dari tahun ke tahun, membuktikan bahwa perusahaan mulai menyadari
nilai kesuksesan perusahaan tidak lagi diukur dengan melihat kondisi keuangannya,
namun juga dilihat dari tanggung jawab perusahaan sosial dan lingkungan.
Menurut Rajafi dan Irianto (2007), sampai saat ini belum terdapat standar
atau panduan yang berterima umum mengenai praktik triple bottom line reporting.
Sehingga jenis informasi yang dilaporkan mengenai ketiga aspek dalam triple
7
bottom line reporting juga beragam dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya.
Terlebih lagi untuk dimensi sosial dan lingkungan yang dipengaruhi oleh faktor
budaya dari negara yang bersangkutan. Sebagai contoh norma mengenai kesamaan
gender di tempat kerja dan upah minimum untuk buruh, berbeda antara negara satu
dengan negara lain.
8
4. Menyediakan informasi baik internal maupun ekstenal yang memungkinkan
penilaian secara menyeluruh terhadap sumber daya dan dampaknya secara
sosial maupun ekonomi.
Rancangan RPA dalam penerapan TBL tidak hanya berguna bagi akuntansi
perusahaan juga berguna bagi akuntansi desa. Pertanggungjawaban Pelaksanaan
Keuangan Desa diwujudkan dalam Laporan Keuangan Pemerintahan Desa. Untuk
mewujudkan pertanggungjawaban keuangan Desa yang memadai, Laporan
Keuangan Pemerintahan Desa disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan Desa (SAPDesa). Penyusunan SAPDesa dilatar belakangi
oleh kebutuhan akan akuntabilitas dan transparansi keuangan desa yang saat ini
menjadi signifikan setelah adanya dana desa.
Dengan adanya RPA, maka sistem pencatatan keuangan dan akuntansi desa
tidak lagi dilakukan secara manual namun dilakukan secara otomatis. Selain itu
dengan ditambah penerapan TBL maka laporan keuangan yang dihasilkan tidak
hanya sebatas mementingkan laba namun juga mementingkan kepentingan umum.
Kepentingan umum tidak terlepas dari tanggung jawab pemerintah sehingga sangat
cocok jika diterapkan di desa sebagai entitas pemerintah yang paling kecil. Dilansir
dari radarbangsa.com, bahwa Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengatakan, keberhasilan
9
pembangunan desa menjadi penopang terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045.
Dengan begitu, diharapkan penggunaan dana desa akan lebih tepat sasaran, yang
mana didasarkan pada permasalahan dan prioritas kebutuhan desa.
10
PENUTUP
Desa sebagai unit terkecil dari pemerintah membawa dampak yang besar
bagi kesejahteraan penduduknya. Dengan membawa rancangan RPA serta
penerapan TBL ke desa, diharapkan dapat menghasilkan reaksi yang positif dari
masyarakat. Hal itu dikarenakan penggunaan dan pencatatan dana desa dapat
dihitung dan dipergunakan lebih akurat lagi. Serta untuk mencegah berbagai tindak
kecurangan, dibutuhkan kesadaran dan hukum yang mengikat, seperti contohnya
implementasi prinsip syariah yang berpedoman pada kejujuran serta keadilan.
Dengan menggabungkan berbagai komponen tersebut, diharapkan dapat membawa
perubahan yang lebih baik bagi kehidupan manusia, dengan cara terbentuknya desa
maju 2045.
11
DAFTAR PUSTAKA
Adani, R. M. 2021. Pengertian Sistem Informasi dan Contoh Penerapan pada Dunia
Industri. https://www.sekawanmedia.co.id/sistem-informasi/. [Dilansir
pada 30 Oktober 2021].
Adrianto, Z. 2020. Robotic Process Automation and Accounting. Jurnal Ekonomi
dan Bisnis Terapan. 16(2): 40-53.
Aguirre, S., & Rodriguez, A. (2017). Automation of a Business Process Using
Robotic Process Automation (RPA): A Case Study, Cham.
Cewe, C., Koch, D., & Mertens, R. (2018). Minimal Effort Requirements
Engineering for Robotic Process Automation with Test Driven
Development and Screen Recording, Cham.
Chen, J. C., Chen, J. C., & Patten, D. M. (2014). Manipulative Environmental
Disclosure: Further Analysis of Corporate Projections of Environmental
Capital Spending. Accounting and the Public Interest, 14(1), 87-109.
Cooper, L. A., D. K. Holderness Jr., T. L. Sorensen, and D. A. Wood. 2019. Robotic
process automation in public accounting. Accounting Horizons. 33(4): 15-
35.
Databoks. 2021. Sebanyak 86,88% Penduduk Indonesia Beragama Islam.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/30/sebanyak-8688-
penduduk-indonesia-beragama-islam. [Diakses pada 30 Oktober 2021].
Davenport, T. H. R., Rajeev. (2018). Artificial Intelligence for the real world.
Harvard Business Review, Volume 96.
Elkington, J. 1997. "The Triple Bottom Line of 21 st Century Business Cannibals
With Forks". Cannibals with Forks. Vol 1(April): pp 1–16.
Gray, R. (2006). Social, Environmental and Sustainability Reporting and
Organisational Value Creation?: Whose Value? Whose Creation?
Accounting, Auditing & Accountability Journal, 19(6), 793819.
Heggen, C., Sridharan, V. G., & Subramani am, N. (2018). To the Letter vs the
Spirit: A Case Analysis of Contrasting Environmental Management
Responses. Accounting, Auditing & Accountability Journal, 31(2), 478-
502.
12
Hodson, H. (2015). AI interns: Software already taking jobs from humans.
Retrieved from (https://www.newscientist.com/article/mg22630151-700-
ai-interns-software-already-takingjobs-
fromhumans/?ignored=irrelevant#.VY2CxPlViko).
Isa, M. 2021. Desa Maju Penopang Terwujudnya Indonesia Emas 2045.
https://www.radarbangsa.com/news/31173/desa-maju-penopang-
terwujudnya-indonesia-emas-2045. [Diakses pada 30 Oktober 2021].
Jędrzejka, D. (2019). Robotic process automation and its impact on accounting.
Zeszyty Teoretyczne Rachunkowości, 2019(105 (161)), 137-166.
Peccarelli, B. (2016). The Robo-Accountants Are Coming: How professional
services firms need to prepare for the robo revolution. Retrieved from
https://www.cfo.com/accounting/2016/05/robo -accountants-coming/.
Pratama, B. C., I. G. Setiawiani., S. Fatimah, dan H. Felani. 2017. PENERAPAN
PRAKTEK DAN TEORI AKUNTANSI SYARIAH BERDASARKAN
PRINSIP SYARIAH. Jurnal Akuntansi. 13(2): 83-91.
Protiviti. 2019. 2019 Global RPA Survey Results. Available at:
https://www.protiviti.com/sites/default/files/united_kingdom/insights/2019
-global-rpasurvey-protiviti_global.pdf
Rajafi, L. B. dan G. Irianto. 2007. ANALISIS PEN GUN GKAPAN LAPORAN
SOSIAL DAN LINGKUNGAN SEBAGAI BAGIAN DARI TRIPLE
BOTTOM LINE REPORTING DAL AM AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL PERUSAHAAN: Studi
Perbandingan RataRata Tema Pengungkapan Antar Kelompok Industri
yang Terdaftar pada Bursa Efek Jakarta Tahun 2005. TEMA. 8(1): 72-91.
Rahmad, I.F. and Fragastia, V.A., 2014, October. Perancangan Navigasi Robot
Berbasis Suara Menggunakan Android. In Seminar Nasional Informatika
(SNIf) (Vol. 1, No. 1, pp. 320-324).
Rosyidah, N. A. 2017. ANALISIS PENGUNGKAPAN TRIPLE BOTTOM LINE
DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI. Jurnal Equity. 3(4): 1-17.
Santos, F., Pereira, R., & Vasconcelos, J. B. (2019). Toward robotic process
automation implementation: an end-to-end perspective. Business Process
Management Journal, 26(2), 405-420.
13
Tsoutsoura. (2004). Corporate Social Responsibility and Financial Performance.
Haas School of Business. University of California, Vol 1(1), pp 1–21.
(online). (http://www.haas.berkeley.edu/faculty/pdf/berdahl.pdf, diakses 30
Oktober 2021).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014. Desa. 15 September
2014. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 5495.
Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009. Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 5059. Jakarta.
Venkatraman, S., & Nayak, R. R. (2015b). Corporate Sustainability: An IS
Approach for Integrating Triple Bottom Line Elements. Social.
Responsibility Journal, 11(3), 482-501.
14