Anda di halaman 1dari 12

Review : Sistem Informasi Menggunakan Model Executive Information

System

Muhammad Zainu’ Adly Latif

Magister Manajemen, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia


Zainuadly24@gmail.com

ABSTRAK

Dalam era industri 4.0 yang sedang berjalan saat ini, segala kegiatan yang dilakukan baik dalam bidang
pendidikan, sosial, sampai dengan budaya segala sesuatunya telah terintegrasi dengan teknologi. Mulai
dari memulai aktivitas di pagi hari sampai dengan malam hari. Segala sesuatunya dilakukan tanpa kita
sadari telah bergantung dengan teknologi. Proses secara semi otomatis tersebut dapat menyebabkan
informasi yang dihasilkan masih kurang tepat karena faktor human error dan membutuhkan waktu yang
lebih lama. Proses tersebut tentu saja tidak efektif bagi perusahaan karena memiliki cabang yang
tersebar di banyak wilayah, dimana cabang-cabang tersebut mengolah data masing-masing secara
terpisah. Hal ini mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan dalam menganalisis perkembangan
bisnis dalam menentukan keputusan yang strategis. Strategi memudahkan dalam menganalisa informasi
adalah dengan sistem informasi eksekutif untuk memudahkan pengambilan keputusan yang strategis
bagi pihak manajemen demi kepetingan perusahaan.

Kata Kunci : Perusahaan, Perkembangan Bisnis, Sistem Informasi Eksekutif.

ABSTRACT

In the industrial era 4.0 that is currently running, all activities carried out in the fields of education,
social, and culture have all been integrated with technology. Starting from starting activities in the
morning to the evening. Everything is done without us realizing it has been dependent on technology.
The semi-automatic process can cause the information produced is still less precise due to human error
and takes longer. The process is certainly not effective for the company because it has branches spread
across many regions, where the branches process their respective data separately. This resulted in the
company having difficulty in analyzing business developments in determining strategic decisions. The
strategy to make it easier to analyze information is with an executive information system to facilitate
strategic decision making for management for the benefit of the company.

Keywords: Business Development, Company, Executive Information System.

PENDAHULUAN
Dalam era industri 4.0 yang sedang berjalan saat ini, segala kegiatan yang dilakukan
baik dalam bidang pendidikan, sosial, sampai dengan budaya segala sesuatunya telah
terintegrasi dengan teknologi. Mulai dari memulai aktivitas di pagi hari sampai dengan malam
hari. Segala sesuatunya dilakukan tanpa kita sadari telah bergantung dengan teknologi. Banyak
mesin yang dibuat untuk memudahkan kehidupan manusia. Karena begitu pentingnya mesin-
mesin itu bagi manusia maka mesin-mesin itu kemudian dibuat semudah mugkin untuk
menggunakannya. Komputer merupakan suatu mesin yang dibuat untuk membantu kehidupan
manusia, untuk semua bidang seperti perbankan, transportasi, pendidikan, pemerintahan,
perdagangan, militer, dan sebagainya. Banyak perusahaan telah memanfaatkan sistem
informasi demi mendukung kebutuhan bisnisnya. Sistem informasi tersebut harus terintegrasi
secara baik, sehingga nantinya dapat menghasilkan data yang dapat diolah menjadi informasi
yang berguna bagi perusahaan setiap proses pendataan membutuhkan dukungan teknologi
untuk membantu operasional, penyimpanan, pendataan. Sejauh ini, perusahaan telah
menerapkan Teknologi Informasi untuk mendukung kegiatan bisnisnya.
Dalam penerapannya, sistem informasi tersebut masih bersifat semi otomatis. Proses
secara semi otomatis tersebut dapat menyebabkan informasi yang dihasilkan masih kurang
tepat karena faktor human error dan membutuhkan waktu yang lebih lama. Proses tersebut
tentu saja tidak efektif bagi perusahaan karena memiliki cabang yang tersebar di banyak
wilayah, dimana cabang-cabang tersebut mengolah data masing-masing secara terpisah. Hal
ini mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan dalam menganalisis perkembangan bisnis
dalam menentukan keputusan yang strategis. Strategi memudahkan dalam menganalisa
informasi adalah dengan sistem informasi eksekutif untuk memudahkan pengambilan
keputusan yang strategis bagi pihak manajemen demi kepetingan perusahaan.
Sistem informasi eksekutif berasal dari kata sistem informasi yang berarti bahwa
sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan,
dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan
(Puspitorini et al., 2019). Sistem informasi memberikan nilai tambah terhadap proses, produksi,
kualitas, manajemen, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah serta keunggulan
kompetitif yang tentu saja sangat berguna bagi kegiatan bisnis (Pradana, 2016). Sehingga
berdasarkan pengertian sistem informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
eksekutif merupakan suatu komputasi yang banyak digunakan oleh eksekutif digunakan untuk
menganalisa masalah serta mendeteksi adanya suatu indikator penting dalam manajemen
sistem sehingga mampu memfasilitasi kebutuhan informasi yang berkaitan dengan pemenuhan
tujuan perusahaan.

METODE
Artikel ini bertujuan untuk melakukan tinjauan konseptual untuk menjelaskan beberapa
aspek sistem informasi eksekutif. Bersamaan dengan itu, artikel ini menjelaskan suatu sistem
informasi eksekutif dibutuhkan beberapa konsep dasar yang memungkinkan para eksekutif
dapat memantau kinerja perusahaan beserta anak buahnya (Guntari et al., 2019). Konsep dasar
pada sistem informasi eksekutif dibagi menjadi 3 konsep dasar yang terdiri dari faktor penentu
keberhasilan atau critical success factor (CSF), management by exception (MBE) yang
menampilkan perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja aktual, dan model
mental yang memungkinkan seseorang membuat penilaian dan perkiraan untuk memahami,
memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengembalikan pelaksanaannya (Subekti
et al., 2011; Sulistyo et al., 2020). Pengembangan sistem informasi eksekutif serta analisis
terhadap program SIE yang telah dikembangkan sangatlah dibutuhkan oleh suatu instansi, hal
ini dikarenakan apabila tatacara pengembangan dan pengelolaannya hanya sebatas untuk
melayani kebutuhan eksekutif saja tanpa prosedur yang benar, akan menimbulkan
ketidakpuasan bagi pengguna SIE itu sendiri (Fatoni et al., 2019). Metode dalam analisi sistem
informasi eksekutif yaitu :
1. Object Oriented Analysis and Design (OOAD)
Object oriented analysis adalah sebuah teknik yang mengintegrasikan data dan proses
ke dalam konstruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar
yang mengilustrasikan objekobjek sistem dari berbagai berbagai macam perspektif,
seperti struktur, kelakuan, dan interaksi objek-objek. Object oriented design adalah
sebuah pendekatan yang digunakan untuk menentukan solusi perangkat lunak,
khususnya pada objek yang berkolaborasi antara atribut dan metode. Jadi, Object
Oriented Analysis and Design (OOAD) adalah kumpulan peralatan dan teknik untuk
pengembangan sistem yang akan memanfaatkan teknologi objek untuk
mengkonstruksikan sebuah sistem dan perangkat lunak. OOAD telah muncul sebagai
pendekatan terpilih untuk membangun kebanyakan sistem informasi saat ini.
2. Rapid Application Design (RAD)
Rapid Application Development (RAD) adalah sebuah pendekatan pengembangan
sistem yang berorientasi objek. RAD dapat digunakan dalam bidang e-commerce, fase-
fase dalam RAD, yaitu: 1. Requirements Planning Phase yaitu users dan analyst
mengidentifikasikan objek-objek dari aplikasi atau sistem dan mengidentifikasikan
kebutuhan informasi dari objek tersebut. Fase ini untuk menyelesaikan masalah bisnis
dengan melihat tujuan bisnis. 2. RAD Design Workshop yaitu mendesain dan
menyempurnakan sistem. Dalam fase ini dibutuhkan partisipan untuk berinteraksi
secara langsung. User merespon model sistem yang telah dirancang dan analyst
mendesain modul dengan menggunakan software tools yang berbasis kepada
kebutuhan user 3. Implementation Phase yaitu sistem yang baru diujicoba dan
diperkenalkan kepada perusahaan. RAD design workshop dapat memberikan kepuasan,
kepemilikan pengguna, dan penerimaan terhadap aplikasi baru.
3. Hypertext Preprocessor (PHP)
PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai bahasa script
server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen HTML.
Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis, sehingga maintenance
situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP merupakan software open
source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis. PHP memiliki kelebihan yang
tidak dimiliki oleh bahas script sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan script server-
side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI, seperti
mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan
kemampuan mengirim, serta menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan
CGI. PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain Linux, Unix,
Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga mendukung banyak Web Server,
seperti Apache, Microsoft Internet Information Server (MIIS), Personal Web Server
(PWS), Netscape and iPlanet Servers, dan sebagainya.
4. MySQL
MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael
Widenius MySQL database server adalah RDBMS (Relational Database Management
System) yang dapat menangani data yang ber-volume besar. Meskipun begitu, tidak
menuntut resource yang besar. MySQL adalah database yang paling populer diantara
databae-database yang lain. MySQL adalah program database yang mampu mengirim
dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user. MySQL memiliki dua bentuk
lisensi, yaitu free software dan shareware. MySQL sudah cukup lama dikembangkan,
mulai dirilis pertama kali pada tahun 1995 sampai dengan sekarang.

PEMBAHASAN
Menurut Jerry Fith Gerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Jogiyanto, 2005). Dalam bidang sistem informasi,
sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan input dalam proses
transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap
sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan bagian dari sistem. (Agus,
2009). Suatu Sistem mempunyai beberapa karakteristik, yaitu, komponen atau elemen
(component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung
(interface), masukan (input), pengolah (process), keluaran (Output), sasaran (objective) atau
tujuan (goal) (Agus, 2009).
Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan
waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya. (Witarto, 2004).
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan
nyata, berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan sekarang maupun masa depan
(Gordon, 2004). Karakteristik dari informasi adalah penerima informasi mengalami perubahan
dari kondisi (state) belum mengetahui. Informasi yang benar dan baru dapat mengkoreksi dan
mengkonfirmasi informasi sebelumnya. Informasi juga dapat dikatakan sebagai data yang telah
diproses, yang mempunyai nilai tentang tindakan atau keputusan. Pengolah informasi adalah
salah satu elemen kunci dalam sistem konseptual dan pengolah informasi ini dapat meliputi
elemen-elemen komputer, elemen-elemen non-komputer atau kombinasinya.
Sistem informasi eksekutif (executive information system) adalah sistem informasi
yang menggabungkan berbagai fitur sistem informasi manajemen dan sistem pendukung
keputusan. Ketika pertama kali dikembangkan, fokusnya adalah untuk memenuhi kebutuhan
informasi strategis manajemen tingkat atas. Jadi, tujuan pertama dari sistem informasi eksekutif
adalah untuk menyediakan akses informasi yang mudah dan cepat kepada eksekutif tingkat
atas mengenai faktor-faktor penentu keberhasilan perusahaan, yaitu faktor-faktor utama yang
penting untuk mencapai tujuan strategis organisasi. (O’Brien: 2008). Dalam SIE (Sistem
Informasi Eksekutif), informasi ditampilkan dalam bentuk yang disesuaikan dengan keinginan
eksekutif yang menggunakan sistem tersebut. Misalnnya, kebanyakan sistem informasi
eksekutif menekankan pada penggunaan interface grafis dan tampilan grafis yang dapat
disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan oleh eksekutif yang menggunakan SIE. Metode
presentasi informasi lainnya yang digunakan oleh SIE mencakup laporan pengecualian dan
analisis tren kemampuan penting lainnya adalah kemampuan untuk menggali (drill down),
yang memungkinkan para eksekutif segera menelusuri tampilan informasi yang berhubungan
dengan tingkat perincian yang lebih rendah (O’Brien: 2008).
Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep
yang perlu dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors),
management by exception, dan model mental. Dengan Penjelasan sebagai berikut :
1. Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor)
Faktor ang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi.
Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda-beda tergantung dari kegiatan yang
dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari McKinsey & Company menciptakan
faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke
perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors)
yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya
manufaktur yang efisien. Sebagai contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri
asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil
administratif, dan inovasi menciptakan produk-produk asuransi.
2. Management by Exception (MBE)
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga
informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap
permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat mengidentifikasi perkecualian-
perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif.
3. Model Mental
Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi
bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut
pemampatan informasi (information compression) dan menghasilkan suatu gambaran
atau model mental dari operasi perusahaan. Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid
menciptakan istilah model mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat
penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang
perlu diambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk
mengalami kejadian melalui pengganti (proxy).
Muthahhari, dkk (2021) melakukan penelitian perancangan sistem informasi
monitoring praktik kerja lapangan. Tujuannya untuk merancang dan mengembangkan sistem
informasi monitoring Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dapat mengatasi beberapa kesulitan
dalam pelaksanaan kegiatan PKL. Pada tahap OOA (Object Oriented Analysis) adalah
pengidentifikasian objek dan kelas, yang meliputi orang, tempat, entitas, organisasi, konsep,
ataupun kejadian tertentu. Pemodelan pada tahap ini dibuat dengan menggunakan Use Case
Diagram yang mana merupakan pemodelan dari perilaku (behavior) sistem. Use case
menggambarkan hubungan aktor dengan sistem. Bisa dikatakan, use case berguna untuk
mengetahui fungsi-fungsi dalam sistem dan aktor yang menjadi trigger dari fungsi-fungsi
tersebut. Dalam Use Case Diagram terdapat dua hal utama yakni aktor dan use case. Use case
bisa dikatakan sebagai fungsionalitas yang disediakan sistem yakni unit-unit yang saling
bertukar pesan antara aktor. Pada tahap OOD (Object Oriented Design) dilakukan pemodelan
dengan menggunakan Activity Diagram dan Class Diagram. Activity Diagram menunjukkan
proses bisnis dari sistem. Class Diagram menggambarkan sistem berdasarkan kelas-kelas yang
membentuk sistem. Dalam suatu kelas terdapat atribut (atribute) dan metode (methode). Kelas
memiliki variabelvariabel yang disebut atribut. Kelas juga memiliki fungsi atau metode.
Hasil penelitian Karim dan Santoso (2019) dengan tujuan menggunakan metode RAD
yaitu suatu sistem informasi yang didukung teknologi yang handal dan dibangun dengan
fasilitas untuk mengelola data akademik, memberikan beberapa informasi tentang data
akademik dan membuat laporan akademik. Dilakukan analisi kebutuhan pengguna untuk
mengidentifikasi kebutuhan sistem untuk melakukan analisa sebagai landasan dan kerangka
berpikir dari perancangan sistem yang akan dilakukan. Sistem yang akan dibangun yaitu
sebuah perangkat lunak atau aplikasi sistem informasi akademik yang diberi nama SiAkom
sesuai dengan alamat untuk mengakses aplikasi tersebut via web yaitu SiAkom.com. Dalam
arsitektur sistem terdiri dari dua bagian utama yaitu, Client Side dan Server Side. Pada anilisis
terhadap data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh melalui Task Scenarios dan pengisian
kuesioner SUS. Selanjutnya hasil yang terdapat pada Task Scenarios tersebut, kemudian diolah
dan digunakan untuk menganalisis tinggkat evektifitas dan efisiensi aplikasi sedangkan hasil
pengisian kuesioner SUS digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan pengguna. Pada
tahap anilisis efektifitas dapat diukur berdasarkan tingkat keberhasilan User dalam
menyelesaikan tugas. Adapun parameter Usability yang dapat digunakan untuk mengukur
tingkat kesuksesan User menyelesaikan tugas. Selanjutnya, hasil pengukuran tingkat
kesuksesan tersebut diinterprestasikan dengan berpatokan pada standar acuan litbang Depdagri
pada tahun 1991 guna mengetahui tingkat efektifitas. Pada tahap analisis efisiensi diukur
berdasarkan lamanya waktu yang dibutuhkan User untuk menyelesaikn tugas yang diberikan,
adapun indikator penilaian terhadap lamanya waktu penyelesaian tugas.
Berdasarkan Hardinata, dkk (2022) bahasa pemograman menggunakan Hypertext
Preprocessor (PHP) dan MYSQL sebagai Databasenya. Pada tahap prototype disajikan
menggunakan UML. UML (Unified Modelling Language) yaitu suatu metode permodelan
secara visual untuk sarana perancangan sistem berorentasi objek, atau definisi UML yaitu
sebagai suatu bahasa yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan dan juga
pendokumentasian sistem software. Pada tahap ini akan dihasilkan sejumlah rancangan
sehingga dapat menyelesaikan masalah yang di dapatkan pada tahap ideate. Prototype ini akan
diuji dalam tim sendiri, atau ke beberapa orang lain. Dari proses yang di lalui dalam tahapan
sebelumnya, di dapatkan hasil kesimpulan mengenai berbagai alur perancangan websaite
Rekam medis Pada Puskesmas Simeuleu Tengah. Alur tersebut kemudian di rancang kembali
dalam bentuk sebuah Websaite hingga menjadi Sistem yang digunakan dan dijadikan acuan
dalam pelayanan.

KESIMPULAN
Penelitian Muthahhari, dkk (2021) di mana dalam tahap analisis dan desainnya
menggunakan metode OOAD yakni proses menganalisis kebutuhan sistem menggunakan
konsep berorientasi objek. Tools yang digunakan dalam OOAD pada penelitian ini adalah
UML untuk perancangan berorientasi objeknya. Pengujian fungsionalitas sistem dilakukan
dengan melakukan black-box testing. Yakni dilakukan berdasarkan spesifikasi kebutuhan
fungsional sistem yang didapatkan pada tahap analisis dalam SDLC, yakni analisis kebutuhan
sistem. Dari hasil pengujian menunjukkan secara fungsional sistem dapat berjalan dengan baik,
mulai dari pengajuan tempat, pengajuan kegiatan, monitoring, evaluasi, hingga rekapitulasi.
Pada penelitian Karim dan Santoso (2019) dalam sistem ini digunakan untuk proses
pencarian data mahasiswa, data dosen, data, data nilai, materi kuliah dan pembuatan laporan
menjadi lebih efektif dan efisien karena penyimpanan data sudah dalam bentuk data base.
Dalam penelitian Hardinata, dkk (2022) aplikasi yang di bangun dapat memepermudah
admin, dokter, dan kepala puskesmas dalam mengelolah Data registrasi pasien, data Pasien,
dan Data poli. Aplikasi yang di bangun dapat mempermuah Admin untuk melakukan registrasi
pasien dan menyimpan data dalam bentuk digital sehingga akan mempermuda pencarian data-
data Rekam Medis pasien, mempermudah Dokter dalam mendiagnosis Pasien dan menyimpan
data pasien, dan dapat memepermudah kepala Puskesmas dalam mengontrol kegiatan rekam
medis serta mempermudah kepala puskesmas dalam membuat laporan data rekam medis.

REFERENSI

[1] Adidam, P. T., Banerjee, M., & Shukla, P., 2012. “Competitive intelligence and firm’s
performance in emerging markets: An exploratory study in India”. Journal of Business
and Industrial Marketing, 27(3), 242–254.
[2] Agus, Mulyanto, 2009., “Sistem Informasi Konsep & Aplikasi”, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
[3] Anwar, A., 2014. “A Review of RUP (Rational Unified Process)”. In Ashraf Anwar
International Journal of Software Engineering (IJSE) (Issue 5).
[4] Apandi, A., 2023, “Pembuatan Website Sistem Informasi Objek Wisata Menggunakan
Pendekatan Object Oriented Analysis and Design (OOAD)”, Jurnal Teknik dan
Science, Universitas Gunadarma, Jakarta.
[5] AR, K., 2016. “Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Baiturrahmah Padang dengan Pendekatan Model Rapid
Application Development (RAD)”. CIRCUIT: Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik
Elektro, 1(2).
[6] Azad, M. M., Amin, M. B., & Alauddin, M., 2012. “Executive Information System”.
International Journal of Computer Science and Network Security (IJCSCS), 12(5), 106.
[7] Cano Giner, J. L., 2013. “What groups of factors do senior executives believe affect
their use of executive information system”.
[8] Devri, Radistya., 2014. “Sistem Informasi Eksekutif Lingkungan Kementerian
Keuangan”, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, p. 40.
[9] Ega Foresta, Z. D., 2022. “Digitalization of Judicial Electronic Archives using the
Rational Unified Process Method with An Application Development Framework Using
CodeIgniter (Case Study of Pengadilan Tinggi Agama Palembang)”. Journal of
Information Systems and Informatics, 4(3).
[10] Fahmi, M., & Ariani, F., 2018. “Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik Berbasis
Web Dengan Metode Waterfall”. Jurnal & Penelitian Teknik Informatika, 2(2), 119–
124.
[11] Fatoni, Supratman, E., & Antoni, D., 2019. “Kerangka Kerja Sistem Informasi
Eksekutif Perguruan Tinggi”. Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer (JTIIK),
6(3), 257–266.
[12] Guntari, ella wahyu, Permana, aldi sidik, & Umbara, fajri rakhmat., 2019. “Prototype
Sistem Informasi Eksekutif Dosen di Perguruan Tinggi Swasta ABCD”. Jurnal
Masyarakat Informatika Unjani, 3(2), 53–61.
[13] Hakim Lakmanul, 2014., “Rahasia Inti Master PHP dan MYSQL (improved)”,
Lekomedia, Yogyakarta.
[14] Hardinata, R. S., dkk., 2022, “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan Rekam Medis
Menggunakan Metode Design Thinking”, Journal of Information Technology and
Computer Science Vol 5 No 2, Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan.
[15] Jogiyanto, H.M., 2005. “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, Edisi ketiga, Cetakan
pertama, Andi Offset, Yogyakarta.
[16] Juniantari, & Putra, nyoman T., 2021. “Analisis Sistem Informasi Dpmptsp
Menggunakan Metode User Dpmptsp Information System Analysis Using The User
Experience”. Jurnal Informatika Dan Komputer, 4(1), 31–37.
[17] Karim, D. dan Santoso, H. B., 2019, “Perancangan Dan Usability Evaluation Prototipe
Informasi Akademik Menggunakan Metode Rapid Application Development”, Jurnal
Ilmu Komputer dan Informatika, Universitas AMIKOM, Yogyakarta.
[18] Martha, E. & Agushinta, D. 2012. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Eksekutif Studi Kasus pada Sekretariat Kabinet”, SENTIKA, p. 31.
[19] Michaeli, R., & Simon, L., 2008. “An illustration of Bayes’ theorem and its use as a
decision-making aid for competitive intelligence and marketing analysts”. European
Journal of Marketing, 42(7/8), 804–813.
[20] Miftasari, C. A., 2011. “Pengembangan Sistem Informasi Eksekutif Menggunakan
Teknologi Web Service (Studi Kasus di Fakultas Saintek UIN Sunan Kalijaga)”.
Yogyakarta.
[21] Muthahhari, M., dkk., 2021, “Perancangan Sistem Informasi Monitoring Praktik Kerja
Lapangan di SUPM Pontianak”, Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi Vol 9 No 4,
Universitas Tanjungpura, Pontianak.
[22] Nurnaningsih, D., 2017. “Enterprise Architecture Planning untuk Pengembangan
Sistem Informasi Akademik Menggunakan Zachman Framework”, Jurnal Teknik:
Universitas Muhammadiyah Tangerang, 6(1).
[23] O’ Brien, J., 2014, “Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis Dan Manajerial”
Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.
[24] PDDIKTI. 2010. “USER GUIDE FEEDER, Sistem Informasi Manajemen Akademik
Modul Pangkalan Data Perguruan Tinggi”, in. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, pp. 1–35.
[25] Purwanto, A., Hanief, S., & Nugroho, A., 2020. “Perancangan sistem informasi
eksekutif berbasis web pada upt laboratorium hayati pertanian bali untuk penentuan
penyakit pada bibit tanaman”. Jurnal Teknologi Informasi Dan Komputer, 6(2).
[26] Puspitorini, S., Astuti, R. W., & Hakim, F. Al., 2019. “Sistem informasi eksekutif
manajemen data kinerja dosen prodi teknik informatika stmik nurdin hamzah”. Jurnal
Sebatik, 23(2), 624–632.
[27] Putra, nyoman tri anindia, & Kartini, ketut sepdyan., 2019. “Rancang Bangun Sistem
Informasi Eksekutif pada STMIK STIKOM Indonesia”. International Journal of
Natural Science Dan Engineering, 3(3), 122–129.
[28] Pradana, M., 2016. “Perencanaan skema sistem informasi untuk aktivitas manajemen”.
Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 4(1), 65–71.
[29] Praseyo, E., Edi, L., 2012. “Perancangan Data Warehouse Sistem Informasi Eksekutif
untuk Data Akademik Program Studi”, Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi
Informasi UGM, 1, pp. 13–20.
[30] Santoso, H. B., Schrepp, M., Yugo Kartono Isal, R., Utomo, A. Y., & Priyogi, B., 2016.
“Measuring user experience of the student-centered E-learning environment”. Journal
of Educators Online, 13(1), 1–79.
[31] Saputra, I. N., Wijaya, W., Santika, P. P., Bagus, I., Indra, A., & Alit, I. N., 2021.
“Analisis Dan Evaluasi Pengalaman Pengguna Patik Bali Dengan Metode User
Experience Questionnaire (UEQ)”. Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer
(JTIIK), 8(2).
[32] Siregar., 2010. “Perancangan Portal Berbasis Web Dengan Menggunakan Php Dan
MySQL Pada SMA Negeri 18 Medan”, Sumatara utara.
[33] Spewak, S., 1992. “Enterprise Architecture Planning”, Developing a blueprint for Data,
Applications and Technology., QED Publishing Group.
[34] Subekti, M., Widjaya, R. B. R. D., Heriyanni, E., & Dewi, G., 2011. “Analisis Dan
Perancangan Sistem Informasi Eksekutif Pemasaran Pada Distributor Alat Tulis
Kantor: Studi Kasus Pada Benza Prima”. Comtech: Computer, Mathematics And
Engineering Applications, 2(2), 955–967.
[35] Sulistyo, F., Andryana, S., & Winarsih. 2020. “Sistem Informasi Eksekutif Fakultas
Teknologi Komunikasi dan Informatika Universitas Nasional”. Jurnal Media
Informatika Budidarma, 4(2019), 544–551.
[36] Suryanto., 2011. “Design and Analysis: Payroll of Accounting Information System”.
CommIT , 24-26.
[37] Syafii, M., 2004, “Membangun Aplikasi Berbasis PHP dan MySQL”. Yogyakarta.
[38] Taryana, S., 2012. “Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi dengan Pendekatan
Enterprise Architecture Planning”, Jurnal Ilmiah UNIKOM, pp. 223–236.
[39] Watson, Hugh.J,et all., 1997, “Building Executive Information Systems and Other
Decision Support Applications”, John Wiley & Sons, Canada.
[40] Whitten, Bently, Dittman., 2004, “Systems Analysis Design Methods Sixth edition”,
McGraw Hill.

Anda mungkin juga menyukai