Anda di halaman 1dari 19

PROYEK SISTEM INFORMASI

"PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK BERBASIS WEBSITE DI PH


MASA CREATIVE"

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD EDY SETIAWAN HAMAL (1706080075)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

JURUSAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Memasuki dunia globalisasi dalam suatu perusahaan swasta maupun instansi


pemerintahan, penerapan sistem informasi sangat dibutuhkan karena perkembangan
teknologi yang sangat pesat menuntut suatu perusahaan atau instansi untuk
memperoleh informasi yang lebih tepat dan akurat. Sistem informasi yang mendukung
dapat membuat kinerja pekerja dalam perusahaan dapat terlaksana dengan baik serta
dapat menangani berbagai pengolahan data dengan menggunakan teknologi informasi.

Salah satu perusahaan yang menggunakan teknologi informasi adalah production house
(PH). PH merupakan sebuah rumah produksi yang memiliki kegiatan utama
memproduksi suatu program baik untuk acara televisi, film layar lebar, profil
perusahaan, video klip maupun iklan media elektronik. Kegiatan dimulai dari
perencanaan, shooting, editing sampai pemasaran produk. Dalam hal ini, pemanfaatan
teknologi informasi telah disamakan dengan produktivitas dan efektivitas.

Tidak cukup dengan pemasaran yang tepat sasaran, koordinasi tim kerja yang sistimatis
dan terstruktur pun tak kalah diutamakan dalam suatu perusahaan. Penggunaan
teknologi informasi berupa sistem informasi manajemen bagi karyawan akan
berpengaruh dalam menjalankan kegiatan operasionalnya di suatu perusahaan
tertentu. Hal itu meliputi aktivitas karyawan seperti menunjang dan memudahkan
karyawan untuk tidak lagi melakukan tugas secara manual sehingga pekerjaan dapat
terselesaikan secara efektif dan efisien. Tak terkecuali bagi perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa dokumentasi multimedia khususnya fotografi dan videografi.

Dalam hal pengerjaan proyek, PH Masa Creative sering menemukan adanya kendala
saat bekerja. Kendala tersebut berupa pelaporan kinerja karyawan yang masih
dilakukan manual dan belum terstruktur. Sehingga manajemen proyek masih kurang
efektif dan efisien. Seperti contoh proses pengerjaan yang dilakukan apabila ada proyek
adalah dimulai dari manajer melakukan pembagian tugas serta pemberian draft pada
karyawan, kemudian karyawan tersebut mengerjaan pekerjaan tersebut, setelah selesai
karyawan memberikan laporan pekerjaan pada manajer secara langsung face to face.
Manajer lalu memeriksa kembali laporan yang telah dikerjakan karyawan. Hal tersebut
dirasa kurang efektif dan memakan banyak waktu.

Dengan permasalah yang sedang dihadapi oleh PH. Masa Creative, maka peneliti
merancang sebuah sistem informasi berbasis web untuk mengatasi masalah tersebut.
Sehingga dapat menciptakan manajemen sistem kerja yang efektif dan efisien antara
manajer dan karyawan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, dapat diidentifikasi permasalahan


bahwa pembagian dan pelaporan kinerja karyawan yang dilakukan masih secara
manual dan belum terstruktur. Oleh karena itu permasalahan yang dapat dirumuskan
adalah : Bagaimana merancang sistem informasi manajemen proyek berbasis website
yang efektif dan efisien bagi manajer dan karyawan di PH Masa Creative

1.3 Batasan Masalah

Untuk menjawab pokok permasalahan seperti yang telah diuraikansebelumnya dan


untuk menghindari penyimpangan dalam perubahan, serta memperhatikan
keterbatasan yang ada, maka penulis akan membatasi pada beberapa masalah
diantaranya :

1. Menganalisis kebutuhan sistem informasi manajemen proyek pada PH. Masa


Creative.

2. Perancangan dan pembuatan sistem informasi pembagian tugas dan pelaporan


kinerja karyawan yang ditujukan khusus untuk kebutuhan teknologi informasi
PH. Masa Creative.

3. Data yang diolah oleh sistem meliputi data identitas karyawan, data jenis,
project, data kegiatan, jobdesc, dan laporan
1.4 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara-cara:


1.4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

a. Wawancara

Pada tahap ini merupakan langkah awal peneliti untuk memulai penelitian.
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara
langsung kepada narasumber untuk menggali informasi lebih mendalam.

b. Studi Kepustakaan

Pada tahap ini peneliti mempelajari buku-buku maupun sumber-sumber lain


dari internet guna mencari teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan
yang dibahas dalam penelitian ini.

1.4.2 Perancangan

Tahapan ini merupakan penentuan arah rancangan sistem aplikasi yang akan dibuat.
Sistem akan dirancang dengan beberapa metode perancangan sistem guna membentuk
cara kerja sistem. Pada penelitian ini penulis menggunakan DFD. Pada tahap ini
pengembangan sistem dilakukan dengan menggunakan beberapa software yaitu:

a. Notepad++ untuk pembuatan sistem (script program).

b. Xampp untuk penyediaan server local dan database MySQL.

c. PHP, HTML dan CSS untuk bahasa pemrograman web.Kemudian, dilakukan


pengujian terhadap sistem yang telah dibuat dengan beberapa metode
untuk mengetahui kelemahan sistem. Setelah dianggap sudah tidak ada lagi
masalah, sistem siap untuk diimplementasikan.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Sheren (2013) melakukan penelitian tentang “Aplikasi Web Manajemen Proyek Sistem
Informasi”. Penelitian tersebut dilakukan pada sebuah software house. Dalam
penelitiannya tersebut lebih menjelaskan tentang analisis sistem, pengembangan sistem
dan pengembangan sistem yang diusulkan. Program aplikasi web manajemen proyek
sistem informasi yang selesai dibuat dilakukan uji coba menggunakan skenario uji coba
dan kombinasi inputan agar memastikan bahwa program telah sesuai dengan tujuan
pembuatan aplikasi.
Legiman & Rahmansyah (2014) didalam penelitiannya yang terkait perancangan sistem
informasi manajemen proyek berbasis website pada CV. Graha Citra Rekayasa, aplikasi
website yang dibangun bertujuan memberikan kemudahan bagi manajer dalam
mengawasi semua proses proyek yang berjalan, pengontrolan pengerjaan proyek,
sinkronisasi antara jadwal dan pengerjaan proyek dan proses pelaporan akhir proyek
yang berjalan. Sistem tersebut menghasilkan laporan laporan yang telah disesuaikan
dengan kebutuhan.
2.2 Definisi Sistem
Menurut Murdick dan Ross (1993), sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat
elemen yang digabungkan satu dengan lainnya yang saling berkaitan untuk suatu tujuan
bersama. Namun pada kenyataannya terdapat banyak jenis sistem yang ada di dunia,
hal ini menyebabkan terjadinya keanekaragaman pendefinisian sistem yang mengacu
pada sistem nyata dan disiplin ilmu para ahli. Menurut Taufiq (2013) dari berbagai
sistem yang ada, menurut jenisnya sistem dapat dibedakan menjadi dua yaitu sistem
fisik dan sistem abstrak. Sistem fisik merupakan sebuah sistem yang bisa dilihat secara
fisik sedangkan sistem abstrak merupakan sebuah sistem yang tidak bisa dilihat secara
kasat mata namun bisa dimengerti langkah-langkah hasilnya.

2.2.1 Karakteristik Sistem


Untuk mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem
yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik yang dapat membedakan sistem satu
dengan yang lainnya (Fatta, 2007)[3]:
1. Batasan (boundary)Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang
termasuk di dalam sistem dan mana yang diluar sistem.
2. Lingkungan (environment)Segala sesuatu di luar sistem, lingkungan yang
menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu sistem.
3. Masukan (input)Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari
lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran (output) Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen,
tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan
sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (component) Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem
yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output).
Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
6. Penghubung (interface) Tempat di mana komponen atau sistem dan
lingkungannya bertemu atau berinteraksi.
7. Penyimpanan (storage)Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan
sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku dan sebagainya.
Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut
bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen
yang berbeda dari berbagai data yang sama.

2.3 Pengertian Website

Website adalah kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk mempublikasikan


informasi berisikan dokumen-dokumen multimedia berupa teks, gambar dan program
multimedia lainnya berupa animasi (gambar gerak, tulisan gerak), suara dan atau
gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis. Website dapat
diakses menggunakan protocol HTTP (hypertext transfer protocol) dan untuk
mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser (Arief, 2011).
2.4 Definisi Sistem Informasi Manajemen Proyek

Menurut Taufiq (2013) sistem Informasi Manajemen Proyek merupakan kumpulan dari
sub-sub yang saling terintegrasi serta berkolaborasi dalam membantu manajemen
dalam menyelesaikan permasalahan dan memberikan informasi yang berkualitas
kepada manajemen dengan cara mengolah data dengan komputer sehingga dapat
bermanfaat bagi pengguna, atau dengan kata lain Sistem Informasi Manajemen Proyek
merupakan suatu sistem informasi berbasis komputer yang digunakan oleh manajemen
untuk memproses data dan memberikan informasi yang berkualitas guna menghasilkan
suatu produk atau layanan yang unik. Sistem Informasi Manajemen Proyek berbasis
Website merupakan sebuah sistem yang dirancang untuk mengolah data-data
menggunakan teknologi komputer dengan media komunikasi internet. Data-data yang
meliputi data identitas karyawan, data jenis, project, data kegiatan, jobdescdan laporan
dapat diakses melalui halaman website.

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis PIECES


Dalam sebuah sistem tentunya terdapat berbagai permasalahan yang perlu untuk
diidentifikasi kelemahannya dan kemudian diatasi. Untuk mengatasi permasalahan
dalam sistem tersebut biasanya dilakukan analisis sistem. Salah satu metode yang dapat
digunakan adalah analisis PIECES. Hasil dari analisis PIECES tersebut berupa dokumen
kelemahan sistem yang menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan yang harus
dibuat pada sistem yang akan dikembangkan (Fatta, 2007). Analisis PIECES merupakan
analisa yang melihat sistem dari sisi performance, information, economy, control,
efficiency dan service (Fatta, 2007).

3.1.1 Analisis Kinerja Sistem (Performance)

Analisis performance ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1

Parameter Hasil Analisis


Jumlah Informasi (troughput) Dengan sistem yang masih manual, jumlah
proyek yang dihasilkan dalam sebulan
pada proses pengumpulan proyek hanya ±
60% yaitu 3 proyek dari 5 keseluruhan
proyek yang didapat.
Waktu Tunggu (response time) PH. Masa Creative menetapkan 5 proyek
dalam sebulan. Namun terjadi
keterlambatan 2 s.d 3 minggu.

3.1.2 Analisis Informasi (Information)

Analisis informasi ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2

Parameter Hasil penelitian


Akurasi Informasi yang dihasilkan tidak akurat
karena sering terjadi miskomunikasi
dalam memberikan pengarahan antara
manajer dan karyawan
Relevansi Informasi sebagian besar tidak relevan,
hasil informasi yang dihasilkan tidak
sesuai dengan yang ditentukan.
Tepat Waktu Pengerjaan proyek membutuhkan waktu
yang lama karena masih menggunakan
cara manual.

3.1.3 Analisis Ekonomi (Economy)

Analisis ekonomi ditunjukkan pada tabel 3.

Tabel 3

Hasil Analisis
Pada sistem lama, pembagian tugas terkadang masih tidak sesuai dengan apa yang
harus dilakukan oleh bidang keahlian masing-masing karyawan. Oleh karena itu
pengerjaan proyek dapat menjadi tidak maksimal.

3.1.5 Analisis Efisiensi (Efficiency)

Analisis efisiensi ditunjukkan pada tabel 5.

Tabel 5

Hasil Analisis
Proses penyampaian tugas sangat tidak efisien karena dilakukan secara face to face
dalam pembagian kerja, pengumpulan laporan kerja dan pemeriksaan, oleh manajer.

3.1.6 Analisis Layanan (Service)

Analisis layanan ditunjukkan pada tabel 6.

Tabel 6
Hasil Penelitian
Pengelolaan pembagian tugas pada sistem lama menyebabkan terjadi keterlambatan
dalam penyelesaian proyek. Hal tersebut mengakibatkan semua pihak terkait merasa
kurang puas.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem


3.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan fungsi utama dari sistem. Adapun sistem yang
dibangun harus mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan antara lain:

a. Sistem harus dapat melakukan pendataan tugas dari setiap proyek dan
menampilkan data tugas dari sistem secara cepat dan tepat:
 Sistem dapat memasukkan, mengubah, dan menghapus data karyawan,
proyek, kegiatan dan jobdesc.
b. Sistem harus dapat menghasilkan manajemen proyek yang akurat mengenai
penugasan yang sebenarnya.
 Sistem dilengkapi validasi untuk pengisian data proyek
 Sistem dapat melakukan pelaporan status tugas sebagai lampiran bukti
penyelesaian tugas
 Sistem dapat mengakomodir karyawan
c. Sistem harus dapat memaksimalkan manfaat dan meminimalkan biaya
operasional untuk manajemen proyek dalam hal penugasan.
 Sistem bersifat client-server. Sehingga kebutuhan operasional bisa
diminimalisir.
d. Sistem harus dapat memberikan pengendalian terhadap data-data penugasan.
 Sistem dilengkapi dengan sistem login dan hak akses pengguna.
e. Sistem harus dapat mengurangi beban kerja pengguna dengan memberikan
kemudahan dalam pengoperasian sistem sehingga efisiensi sumberdaya
terpenuhi.
 Proses pengisian data tugas pada sistem dilakukan secara mandiri oleh setiap
karyawan.
 Sistem dapat menampilkan data tugas seluruh karyawanyang telah diisikan
oleh masing-masing karyawan, sehingga beban kerja untuk pelaporan
penyelesaian tugas pada sistem sebelumnya berkurang.
f. Sistem harus dapat menghasilkan informasi yang memuaskan bagi pengguna.
 Sistem dapat menghasilkan laporan tugas yang mencakup kinerja karyawan.
 Informasi laporan manajemen proyek yang dihasilkan secara lengkap dapat
di cetak secara langsung maupun di simpan dalam bentuk tabel.

3.2.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

1. Kebutuhan Perangkat Keras


a. Harddisk minimal 80 GB
b. Memory/RAM 500 MB
2. Kebutuhan Prangkat Lunak
a. Web Server Apache
b. Database Mysql
c. Browser
3. Kebutuhan Internet
a. Bandwith minmal 80 GB
b. Disk Space minimal 100 MB

3.3 Analisis Kelayakan Sistem

Analisis kelayakan sistem merupakan proses yang menganalisis permasalahan yang


telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Tujuan dari analisis
kelayakan adalah untuk menguji apakah sistem yang akan diterapkan sebagai
pengembangan sistem lama layak dipakai atau tidak.
3.3.1 Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis berkaitan dengan kebutuhan sistem yang akan disusun dari aspek
teknologi yang akan digunakan. Jika teknologi yang akan digunakan untuk
pengembangan sistem merupakan teknologi yang mudah didapat, murah, dan tingkat
pemakaiannya mudah maka secara teknis usulan kebutuhan sistem bisa dinyatakan
layak.PH. Masa Creative sudah memiliki beberapa unit komputer dan laptop yang
memiliki spesifikasi yang cukup untuk penerapan sistem informasi manajemen proyek
dalam hal penugasan yang akan dibangun. Pengguna (user) yang dapat mengoperasikan
komputer juga sudah tersedia dengan tingkat pengetahuan ilmu komputer yang baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari segi teknis, sistem informasi
manajemen proyek dalam hal penugasan layak untuk digunakan.
3.3.2 Kelayakan Operasional

Kelayakan operasional menyangkut beberapa aspek.Suatu sistem dapat dikatakan layak


secara operasional, jika sistem dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
pengguna sistem. Informasi yang dihasilkan sistem harus merupakan informasi yang
benar-benar dibutuhkan user disaat user menginginkannya.
3.3.3 Kelayakan Ekonomi

Kelayakan ekonomi pada penerapan dan pengembangan suatu sistem menyangkut


tentang besarnya biaya yang akan dikeluarkan dengan harapan manfaat yang lebih
besar yang akan diperoleh dari pengembangan sistem informasi tersebut. Sistem akan
dikatakan layak jika manfaat lebih besar dari pada biaya yang dikeluarkan.
3.4 Perancangan Sistem
3.4.1 Bagan Alir (Flowchart)
Gambar 1. Flowchart data akun

Gambar 2. Flowchart data manajemen proyek

3.4.2 Data Flow Diagram (DFD)


Gambar 3. DVD level 0

Gambar 4. DVD Level 1

3.5 Perancangan Basis Data

3.5.1 Relasi Antar Tabel

Gambar 5. Relasi antar tabel


3.6 Perancangan Antar Muka Pengguna

Gambar 6. Rancangan form login

Gambar 7. Rancangan form halaman utama

4. Implementasi dan Pembahasan

4.1 Implementasi

Pada tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang disusun
supaya dapat diwujudkan dengan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang digunakan
pada sistem informasi manajemen project ini adalah PHP.

4.2 Pembuatan Database dan Sistem

Sebelum membangun sebuah sistem informasi manajemen project tahapan awal yang dilakukan
adalah membuat database. Dalam pembuatan database ini menggunakan server MySQL pada
phpMyAdmin.
4.3 Implementasi Halaman antar Muka
4.3.1 Form Login
Gambar 8. Form login

4.3.2 Halaman Utama (Beranda)

Gambar 9. Halaman utama (beranda)

4.3.3 Data Pegawai

Gambar 10. Tampilan daftar pegawai

4.3.4 Data Project


Gambar 11. Daftar data project

4.3.5 Data Kegiatan

Gambar 12. Daftar data kegiatan

4.3.6 Jobdesc

Gambar 13. Daftar jobdesc project


Gambar 14. Daftar jobdesc kegiatan

4.3.7 Laporan

Gambar 15. Form laporan cetak

5. Kesimpulan

Dengan adanya penelitian dan pembuatan “Sistem Informasi Manajemen Proyek Berbasis
Website di PH Masa Creative”, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Untuk membangun Sistem Informasi Manajemen Proyek yang baik harus menganalisa
terlebih dahulu bagaimana sistem yang sesuai dengan masalah yang ada di objek
penelitian yaitu PH Masa Creative.
2. Sistem Informasi Manajemen Proyek pada PH Masa Creative berbasis website dibuat
dengan menggunakan pemrograman php, html, css, serta menggunakan kode sumber
tampilan dari bootsrap yang memiliki tampilan responsif dan mudah di operasikan.
3. Sistem Informasi Manajemen Proyek yang dibuat dapat memudahkan kegiatan olah
data project di rumah produksi tersebut karena sistem dapat mengelola data pegawai,
data project data kegiatan dan data jobdesc.
4. Sistem ini menghasilkan output berupa laporan data project dan data kegiatan.

Daftar Pustaka

[1] Murdick, R. G & Ross, J. O. 1993. Perancangan dan Pembangunan Sistem Informasi.
Yogyakarta: Andi.
[2] Taufiq, R. 2013. Sistem Informasi Manajemen Konsep Dasar, Analisis Data, dan Metode
Pengembangan. Yogyakarta:Graha Ilmu. Hlm 1.
[3] Fatta, H. A. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing
Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
[4] Arief, M. R. 2011. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan MySQL. Yogyakarta:
Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai