Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan
pertukaran informasi dengan cepat, walaupun dipisahkan ribuan mil dari tempat kita
berada. Hal ini dimungkinkan karena semakin berkembangnya teknologi yang
bertujuan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Internet merupakan jaringan
komputer secara global yang dapat menghubungkan seluruh pengguna komputer
dengan jaringan ke seluruh dunia untuk melakukan penggalian dan pertukaran
informasi secara tepat dan akurat.

Menyikapi persaingan yang semakin kompetitif pada setiap bisnis


memunculkan ide untuk memadukan antara teknologi informasi dengan bisnis.
Pemesanan berbasis website menggambarkan cakupan yang luas mengenai teknologi
informasi, proses dan transaksi bisnis online tanpa menggunakan alat transaksi
manual.

Dengan melakukan pemesanan berbasis website, perusahaan dapat


memasarkan produk atau jasa kepada konsumen dengan jangkauan ke seluruh dunia,
sehingga dari segi bisnis merupakan peluang yang baik untuk memperluas pangsa
pasar dari produk atau jasa yang ditawarkan.

Toko batik Al-Karomah sebagai salah satu usaha dagang yang memiliki
sejumlah pelanggan yang cukup banyak, mendapati kendala dalam hal tidak
optimalnya layanan pemasaran dan transaksi.
Hal ini disebabkan karena sistem transaksi bisnis dalam perusahaan ini
Belum berjalan secara online. Melalui layanan online ini diharapkan dapat
memudahkan konsumen untuk mendapatkan informasi secara lengkap mulai dari
informasi tentang nama dan gambar produk yang tersedia hingga transaksi dan
metode pengiriman barang

Rumusan Masalah

Dengan adanya penjelasan tersebut di atas dapat teridentifikasi permasalahan,


yaitu:

Bagaimana perusahaan dapat memperluas jangkauan pemesanan produk kepada


konsumen melalui peningkatan layanan pemesanan produk berbasis web?

Batasan Masalah

Memperhatikan begitu luasnya masalah yang berhubungan dengan pemesanan


produk berbasis website, penyusun membatasi pembahasan penelitian ini mengenai
sistem pelayanan pemesanan melalui pembayaran secara cash (baik secara langsung
maupun via transfer bank)

Pengembangan sistem pelayanan pemesanan ini hanya diterapkan pada bidang


pemasaran dan penjualan toko batik Al-Karomah.

Tujuan

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk menganalisa dan membuat aplikasi sistem
pemesanan produk pada toko batik Al-Karomah berbasis web yang dapat
menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen.

Manfaat Penelitian

A.Bagi Penulis

Untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar strata satu Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Bahaudin Mudhary.
Menambah wawasan penulis tentang teknlogoi informasi dan strategi bisnis khususnya
dalam ruang lingkup E-Commerce untuk sebuah pemesana produk pada usaha toko
batik konvensional.

B. Bagi Perusahaan
Dengan penelitian yang dilakukan ini, perusahaan memperoleh
aplikasi yang menguntungkan dalam hal pemasaran produk dan dapat bersaing dengan
toko lain yang sudah modern.

Sistematika Penulisan
Secara garis besar dalam penulisan skripsi ini penulis membagi kedalam lima bab
dengan tujuan untuk memudahkan penulis dalam membahasnya. Adapun sistematika
penulisannya diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang maslah, rumusan masalah, dan tujuan
penulisan penelitian serta sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI


Dalam bab ini diuraikan tentang teori dasar yang dipergunakan dalam penyusunan
skripsi, antara lain : database, internet, serta teori pendukung lainnya

BAB III METODELOGI PENELITIAN


Dalam bab ini diuraikan tentang suatu cara atau Teknik yang disusun secara teratur
yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data/informasi dalam melakukan
penelitian yang disesuaikan dengan subjek/objek yang diteliti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Teori Pendukung

Untuk mendukung pembuatan laporan ini, maka perlu dikemukakan hal- hal

atau teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dan ruang lingkup

pembahasan sebagai landasan dalam pembuatan laporan ini.

2.1.1 Pengertian Perancangan

Langkah awal dalam membuat sebuah system adalah perancangan dari

sistem tersebut. “Perancangan adalah proses pengembangan spesifikasi baru

berdasarkan rekomendasi hasil analisis system” (Nugroho, 2016:718).

2.1.2. Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling

terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama – sama. Secara garis besar,sebuah

system informasi terdiri atas tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut

mencakup software, hardware, dan brainware. Ketiga komponen ini saling

berkaitan satu sama lain (I Putu Agus Eka Pratama, 2014:7).

2.1.3. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan data dari satu atau berbagai sumber,

yang kemudian diolah, sehingga memberikan nilai, arti, dan manfaat (I Putu Agus

Eka Pratama, 2014:7).


7

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin [2013:8] informasi merupakan sebagai

data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi

penerimanya mengambil keputusan masa kini maupun yang akan datang.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah kumpulan

dari berbagai data yang dikumpulkan hingga menjadi suatu informasi yang berguna

untuk mengambil suatu keputusan.

2.1.4. Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan

(mengumpulkan, memproses, menyimpan, mendistribusikan informasi untuk

menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi

(Loudon, 2007:15).

Tiga aktivitas didalam sistem informasi akan memproduksi informasi yang

akan dibutuhkan organisasi untuk membuat keputusan, mengendalikan operasi,

menganalsis permasalahan dan menciptakan produk baru. Ketiga aktivitas tersebut

adalah:

1. Input adalah merekam atau mengumpulkan data mentah dari dalam maupun

luar organisasi.

2. Pemrosesan adalah mengubah data input mentah menjadi bentuk yang berarti.

3. Output adalah mengirimkan informasi yang telah diproses tersebut ke orang-

orang yang akan menggunakan atau kepada aktivitas yang akan menggunakan

informasi tersebut. (Loudon, 2007:16).


8

2.1.4.1.Fungsi Sistem Informasi

Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai

berikut (Scott, 2002: 25-26):

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat

bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem

informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan

sistem informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung

sistem informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari

sistem informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan

pemeliharaan sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-

transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah

satu produk atau pelayanan mereka.

2.1.4.2 Komponen Sistem Informasi

Komponen – komponen yang terdapat di dalam semua jenis sistem

informasi mencakup 7 (tujuh) poin menurut I Putu Agus Eka Pratama, [2014:11-

14] yaitu:
9

1. Input (Masukan)

Sebuah informasi dari data yang telah diolah dan diverifikasi sehingga akurat,

bermanfaat, dan memiliki nilai.

2. Output (Keluaran)

Sebuah sistem informasi akan menghasilkan keluaran (output) berupa

informasi.

3. Software (Perangkat Lunak)

Komponen Software (Perangkat lunak) mencakup semua perangkat lunakyang

di gunakan di dalam sistem informasi. Misalnya: Sistem oprasi Linux, aplikasi

web browser.

4. Hardware (Perangkat Keras)

Komponen Hardware (Perangkat Keras) mencakup semua perangkat keras

komputer yang digunakan secara fisik di dalam sistem informasi, baik di

komputer server maupun di komputer client.

5. Database (Basis Data)

Komponen basis data berfungsi untuk menyimpan semua data dan informasi

ke dalam satu atau berapa table. Setiap table memiliki field masing – masing.

Setiap table memiliki fungsi penyimpanan masing-masing, serta antartabel

dapat juga relasi (hubungan).

6. Kontrol dan Prosedur

Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu.

Komponen control berfungsi mecegah terjadinya beragam gangguan dan

ancaman terhadap data dan informasi yang ada di dalam sistem informasi,
10

termasuk juga sistem informasi itu sendiri beserta fisiknya (dalam hal ini

komputer server). Sedangkan komponen prosedur mencakup semua prosedur

dan aturan yang harus dilakukan dan wajib ditaati bersama, guna mencapai

tujuan yang di inginkan.

7. Teknologi dan Jaringan Komputer

Komponen teknologi mengatur software, hardware, database control dan

prosedur, input, output, sehingga sistem dapat berjalan dan terkendali dengan

baik. Sedangkan komponen jaringan komputer berperan di dalam

menghubungkan sistem informasi dengan sebanyak mungkin pengguna, baik

melalui kabel jaringan (wired) maupun tanpa kabel (wireless).

Gambar 2.1 Komponen-komponen Sistem Informasi

2.1.5. Internet

Menurut tata bahasa internet berasal dari bahasa yunani “inter” yang berarti

“antara”. Sementara itu menurut situs Wikipedia internet merupakan singkatan dari

interconnection networking yang merupakan sistem jaringan


11

yang menghubungkan tiap-tiap komputer secara global di seluruh penjuru dunia.

Koneksi yang menghubungkan masing masing komputer tersebut memiliki

standar yang digunakan yang disebut Internet Protocol Suitedisingkat TCP/IP.

Komputer yang terhubung ke internet akan memiliki kemampuan melakukan

pertukaran data dengan sangat cepat.

2.1.6. Website

Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya

terangkum dalam sebuah domain atau subdomain yang tempatnya berada didalam

World Wide Web (WWW) di internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang

ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu

bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaika informasi dari server

website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua

publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan

informasi yang sangat besar.

Halaman-halaman dari website akan diakses melalui sebuah URL yang

biasa disebut homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi

sebuah hirarki, meskipun hyperlink-hyperlink yang ada dihalaman tersebut

mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan

bagaimana arus informasi berjalan. Beberapa website membutuhkan subskripsi

(data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isiwebsite

tersebut. contohnya, ada beberapa situs - situs bisnis, situs-situs e-mail gratisan,

yang membutuhkan subkripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut.


12

2.1.7. E-Commerce

E-commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaks jual beli secara

elektronik melalui media internet. Selain itu, E-commerce juga dapat diartikan

sebagai suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang

menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk

transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, service, dan informasi

secara elektronik.

2.1.7.1 Jenis-jenis E-commerce

1. Model B2C (Business to Consumer)

Jenis bisnis ini sebenarnya adalah online shop atau toko online yang

memiliki alamat website sendiri, lalu menjual produknya sendiri secara langsung

kepada konsumen. Model bisnis ini memiliki fokus utama yakni untuk mendapat

profit dari penjualan produknya. Berbeda dengan jenis bisnis B2C yang memiliki

alamat website sendiri, model bisnis ini memanfaatkan media sosial seperti

facebook, twitter dan instagram untuk memasarkan produk.

2. Model C2C (Customer to Customer)

Model bisnis C2C ini disebut dengan marketplace, marketplace sebagai

fasilitator untuk penjual dan pembeli melakukan transaksi (rekening bersama).

Selain itu biasanya marketplace juga menyediakan layanan khusus untuk penjual

mempromosikan barang atau produknya.

3. Iklan Baris
13

Bentuk bisnis ini hampir sama dengan marketplace, bedanya adalah iklan

baris tidak menyediakan fasilitas rekber. Iklan baris hanya menjadi tempat untuk

penjual mengiklankan produknya, kemudian penjual dan pembeli lebih sering

melakukan transaksi COD (Cash on Delivery).

4. E-commerce Shopping Mall

Model shopping mall ini hampir sama dengan marketplace dan iklan baris,

bedanya yaitu shopping mall hanya menjadi memfasilitasi penjual yang memiliki

brand ternama, karena tahap verifikasi yang harus dilewati oleh penjual memang

super duper ketat.

5. Model O2O (Online to Offline)

Jenis bisnis memungkinkan pelanggan untuk memesan barang secara online

melalui website yang dimiliki oleh perusahaan yang menjalan sistem ini lalu

melakukan pembayaran serta pengembilan barang secara offline.

2.1.7.2 Ruang Lingkup E-Commerce

Gambar 2.2 Ruang Lingkup E-Commerce

1. Electronic Business, merupakan lingkup aktivitas perdagangan secara

elektronik dalam arti luas.


14

2. Electronic Commerce, merupakan lingkup perdagangan yang dilakukan

secara elektronik, dimana di dalamnya termasuk:

1. Perdagangan via internet (Internet Commerce)

2. Perdagangan via fasilitas Web Internet (Web-Commerce)

3. Perdagangan dengan fasilitas pertukaran data terstruktur secara

elektronik (Electronic Data Interchange/EDI).

2.1.7.3 Electronic Commerce

Perbedaan antara proses perdagangan secara manual dengan menggunakan

e-commerce dapat digambarkan pada gambar:

Gambar 2.3 Proses Bisnis Manual

Gambar 2.4 Proses Bisnis dengan E-Commerce


15

Jelas terlihat perbedaan mendasar antara proses manual dengan e-

commerce. Pada proses dengan e-commerce terjadi efisiensi pada penggunaan fax,

pencetakan dokumen, entry ulang dokumen, serta jasa kurir. Efisiensi tersebut akan

menunjukkan pengurangan biaya dan waktu/kecepatan proses. Kualitas transfer

data pun lebih baik, karena tidak dilakukan entry ulang yang memungkinkan

terjadinya human error.

2.1.7.4 Komponen E-Commerce

Pada e-commerce terdapat mekanisme-mekanisme tertentu yang unik dan

berbeda dibandingkan dengan mekanisme-mekanisme yang terdapat pada

traditional commerce. Dalam mekanisme pasar e-commerce, terdapat beberapa

komponen yang terlibat, yakni (Turban, E., & King, D., 2002):

1. Customer

Customer merupakan para pengguna Internet yang dapat dijadikan sebagai

target pasar yang potensial untuk diberikan penawaran berupa produk, jasa,

atau informasi oleh para penjual.

2. Penjual

Penjual merupakan pihak yang menawarkan produk, jasa, atau informasi

kepada para customer baik individu maupun organisasi. Proses penjualandapat

dilakukan secara langsung melalui website yang dimiliki oleh penjual tersebut

atau melalui marketplace.

3. Produk

Salah satu perbedaan antara e-commerce dengan traditional commerce terletak

pada produk yang dijual. Pada dunia maya, penjual dapat menjual
16

produk digital. Produk digital yang dapat dikirimkan secara langsung melalui

Internet.

4. Infrastruktur

Infrastruktur pasar yang menggunakan media elektronik meliputi perangkat

keras, perangkat lunak, dan juga sistem jaringannya.

5. Front end

Front end merupakan aplikasi web yang dapat berinteraksi dengan pengguna

secara langsung. Beberapa proses bisnis pada front end ini antara lain: portal

penjual, katalog elektronik, shopping cart, mesin pencari dan payment

gateway.

6. Back end

Back end merupakan aplikasi yang secara tidak langsung mendukung aplikasi

front end. Semua aktivitas yang berkaitan dengan pemesanan barang,

manajemen inventori, proses pembayaran, packaging, dan pengiriman barang

termasuk dalam bisnis proses back end.

7. Intermediary

Intermediary merupakan pihak ketiga yang menjembatani antara produsen

dengan konsumen. Online intermediary membantu mempertemukan pembeli

dan penjual, menyediakan infrastruktur, serta membantu penjual dan pembeli

dalam menyelesaikan proses transaksi. Intermediary tidak hanya perusahaan

atau organisasi tetapi dapat juga individu. Contoh intermediary misalnyabroker

dan distributor.

8. Partner bisnis lain


17

Partner bisnis merupakan pihak selain intermediary yang melakukan

kolaborasi dengan produsen.

9. Support services

Ada banyak support services yang saat ini beredar di dunia maya mulai dari

sertifikasi dan trust service, yang menjamin keamanan sampai pada knowledge

provider.

2.1.7.5 Manfaat menggunakan E-Commerce

Beberapa manfaat e-commerce yang dapat diperoleh dari pelaksanaannya

antara lain sebagai berikut:

1. Revenue Steam (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang

tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.

2. Dapat meningkatkan Market Exposure (pangsa pasar).

3. Menurunkan tingkat biaya operasional (Operating Cost).

4. Melebarkan jangkauan

5. Meningkatkan Customer Loyality

2.1.7.6. Keuntungan E-Commerce

Keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-

commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang

biayanya lebih murah.

2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos

surat, percetakan, report dan sebagainya.


18

3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer

elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.

4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan dan pelayanan lebih responsif.

5. Mudah dan nyaman memberikan layanan informasi, serta berbagai produk

ke orang-orang di kota, di desa, dan berbagai negara berkembang.

2.1.7.7 Kelemahan E-Commerce

Meskipun e-commerce merupakan sistem yang menguntungkan karena

dapat mengurangi biaya transaksi bisnis dan dapat memperbaiki kualitaspelayanan

pada pelanggan, namun e-commerce dan semua infrastrukturnya akan mudah sekali

di salah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dari segi pandang bisnis, penyalahgunaan dan kegagalan sistem yang terjadi

adalah antara lain sebagai berikut :

1. Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.

2. Hukum yang kurang berkembang dalam e-commerce ini.

2.1.8. Sistem Penjualan

Penjualan adalah proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok

mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan,menawarkan,

dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Philip Kotler,

2009:7).

Menurut Warren, Reeve dan Fess (2009:232) “Penjualan merupakan jumlah

yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang yang dijual, baik secara tunai

maupun secara kredit”.


19

Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan

adalah pemindahan manfaat dan hak kepemilikkan barang atau jasa dari pihak

penjual kepada pihak pembeli, baik penjualan kredit maupun penjualan tunai.

2.1.9. Pengembangan Sistem dengan Metode Waterfall

Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak

berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti

air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi),

dan pengujian (Pressman, Roger S. 2010).

Gambar menjelaskan bahwa metode Waterfall menekankan pada sebuah

keterurutan dalam proses pengembangan perangkat lunak. Metode ini adalah

sebuah metode yang tepat untuk membangun sebuah perangkat lunak yang tidak

terlalu besar dan sumber daya manusia yang terlibat dalam jumlah yang terbatas.

Gambar 2.5 Metode Waterfall


20

Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai

berikut: Analisis, Desain, Penulisan, Pengujian dan Penerapan serta Pemeliharaan.

(Kadir, 2003)

1. Analisis Kebutuhan

Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan

data dalam tahap ini bisa melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi

literatur. Sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user

sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas

yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user

requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan

user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem

analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrograman.

2. Desain Sistem

Tahapan dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem

terhadap solusi dari permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat

pemodelan sistem seperti diagram alir data (data flow diagram), diagram hubungan

entitas (entity relationship diagram) serta struktur dan bahasan data.

3. Penulisan Kode Program

Penulisan kode program atau coding merupakan penerjemahan design

dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang

akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang

merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian

penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean

selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat
21

tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem

tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

4. Pengujian Program

Tahapan akhir dimana sistem yang baru diuji kemampuan dan

keefektifannya sehingga didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang

kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi

lebih baik dan sempurna.

5. Penerapan Program dan Pemeliharaan

Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan

mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena

perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem

operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

2.1.10. PHP

PHP adalah sebuah bahasa pemprograman berbasis web yang mempunyai

banyak keunggulan dibandingkan dengan bahasa pemprograman berbasis webyang

lain. PHP merupakan bahasa pemrograman yang bersumber dari perl. Sedangakan

perl merupakan pengembangan dari bahasa C. Oleh karena struktur pemrograman

yang ada di PHP merupakan pengembangan dari bahasa C secara tidak

langsung,maka PHP mempunyai banyak sekali fitur-fitur yang dapat digunakan.

(Pramono, 2005:3).

2.1.11. MySQL
22

MySql adalah database server yang mampu menampung sampai ratusan

giga record. Dengan kemampuan tersebut, aplikasi yang anda buat akan semakin

powerfulljika digabungkan dengan PHP. Selain itu yang paling penting ialah cost

yang dibutuhkan untuk menggunakan PHP dan MySql adalah gratis. Artinyadapat

menggunakan, menginstal, dan mendistribusikan tanpa harus lisensi. (Kristanto,

2003:3).

2.1.12. XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem

operasi, merupakan campuran dari beberapa program. Yang mempunyai fungsi

sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri dari program MySQL

database, Apache HTTP Server, dan penerjemah ditulis dalam bahasa

pemrograman PHP dan Perl.

Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi), Apache,

MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia di bawah GNU General Public License

dan bebas, adalah mudah untuk menggunakan web server yang dapat melayani

tampilan halaman web yang dinamis.

Mengenal bagian XAMPP yang biasa digunakan pada umumnya:

1. htdoc adalah folder tempat meletakkan berkas-berkas yang akan dijalankan,

seperti berkas PHP, HTML dan skrip lain.

2. phpMyAdmin merupakan bagian untuk mengelola basis data MySQL yang ada

dikomputer. Untuk membukanya, buka browser lalu ketikkan alamat

http://localhost/phpMyAdmin, maka akan muncul halaman phpMyAdmin.


23

3. Kontrol Panel yang berfungsi untuk mengelola layanan (service) XAMPP.

Seperti menghentikan (stop) layanan, ataupun memulai (start).

2.1.13. Basis Data

Basis Data adalah Himpunan kelompok data (arsip) yang saling

berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimamfaatkan

kembali dengan cepat dan mudah (Fathansyah, 2015:2). Sedangkan dalam jurnal

Nuzila Mahyadi dkk (2012) berpendapat bahwa Basis data adalah penyimpanan

kumpulan informasi secara sistematis dalam sebuah komputer sehingga dapat

diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari

basis data tersebut.

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri

(query) basis data disebut sistem manajemen basis data (Database Management

System, DBMS).[Sumber: http://kyantonius.com/atwork/pengantar-cms/ ]

2.1.14. Flowchart

Flowchart merupakan urutan-urutan langkah kerja suatu proses yang

digambarkan dengan menggunakan symbol-simbol yang disusun secara sistematis.

(Iswandy, 2015:73). Flowchart memiliki symbol-simbol yang digunakan untuk

menggambarkan urutan program.

Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat

mutlak, karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisis

suatu masalah dengan computer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat

bervariasi antara satu pemograman dengan pemograman lainnya. Namun secara

garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri tadi tiga bagian utama, yaitu;

1. Input berupa bahan mentah.

2. Proses pengolahan.

3. Output berupa bahan jadi.


24

Simbol Nama Fungsi

Terminator Permulaan / akhir program

Garis Alis (Flow Line) Arah aliran program

Preparation Proses Inisialisasi

Proses Proses perhitungan/proses


pengolahan data

Input / Output Data proses input/output data,


parameter, informasi

Pedefined Proccess (Sub Permulaan sub program/


Program) prosesmenjalankan program

Decision Perbandingan pernyataan


penyelesaian data yang
memberikan pilihan untuk
langkah selajutnya

On page Connector Perhubungan bagian-bagian


flowchart yang berada dalam
satu halaman

Off Page Connector Perhubungan bagian-bagian


flowchart yang berada pada
halaman yang berbeda

TABEL 2.1

Tabel Simbol Flowchart


25

Untuk pengolahan data dengan computer, dapat dirangkum urutan dasar untuk

pemecahan suatu masalah, yaitu:

1. Start : berisi instuksi untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum

menangani pemecahan masalah

2. Read : berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.

3. Proses : berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan persoalan sesuai

dengan data yang dibaca.

4. Write : berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke peralatan output.

5. End : mengakhiri kegiatan pengolahan.

2.1.15. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang

dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang

keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data

tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada

data tersebut. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang

mentransformasikan data. DFD menunjukan hubungan antara data pada sistem

dan proses pada sistem. Ada dua teknik dasar DFD yang umum dipakai, yaitu

Gane/Sarson dan Yourdon/ De Marco. (Kristanto dalam Paillin 2012:69-70)

Simbol-simbol yang dilihat pada tabel dibawah ini:


26

SIMBOL PENJELASAN

GANE/SARSON YOURDON/DE
MARCO

Eniti luar merupakan sumber atau tujuan


dari aliran data dari atau ke sistem. Eniti
luar merupakan lingkugan di luar sistem

Aliran data, menggambarkan aliran data


dari satu proses ke proses lainnya

Proses, menunjukan tranformasi dari


masukan menjadi keluaran

Tempat penyimpanan, merupakan


komponen yang berfungsi untuk
menyimpan data atau file.
27

Tabel 2.2
Simbol DFD
Peraturan-peraturan yang harus diperhatikan dalam penggambaran symbol

DFD adalah sebagai berikut;

1. Antar-entiti luar tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.

2. Tidak boleh ada aliran data antara entity luar dengan tempat peyimpanan

3. Untuk alasan kerapian, entity luar atau tempat penyimpanan boleh digambar

beberapa kali dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor.

4. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa struktur data.

5. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi.

6. Semua objek harus mempunyai nama.

7. Aliran data selalu diawali dan diakhiri dengan proses.

8. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.

Ada beberapa petunjuk yang dapat dipakai dalam proses pembuatan symbol

DFD, yaitu ;

1. Penamaan yang jelas.

2. Memberi nomor pada proses.


28

3. Menggambarkan kembali.

4. Hindarilah proses yang mempunyai masukan tapi tidak mempunyai keluaran,

begitu pula sebaliknya, hindarilah proses yang mempunyai keluar tapi tidak

mempunyai masukan.

5. Hati-hati dengan aliran data dan proses yang tidak dinamai.

DFD leveled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar-fungsi yang

berhubungan satu dengan yang lain dengan aliran dan penyimpanan data. Dalam

DFD leveled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih

rendah harus merepresentasikan proses tersebut kedalam spesifikasi proses yang

jelas. Jadi dalam DFD leveled bisa dimulai dan DFD level 0 kemudian turun ke

DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran

data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level X harus berhubungan dengan

aliran data yang masuk dan keluar pada level X+1 yang mendefinisikan proses pada

level X tersebut (Kristanto dalam Paillin 2012:69/70).

2.1.16. Pengujian Black-Box

Menurut Roger S Pressman dalam bukunya Rekayasa Perangkat Lunak :

“Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.

Pengujian Black-Box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan

serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan

fungsional untuk suatu program”.

Pengujian Black-Box bukan merupakan alternative dari teknik White-Box, tetapi

merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu

menggunkap kelas kesalahan daripada metode white-box Pengujian Black–Box

berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut; (1) Fungsi-fungsi


yang tidak benar atau hilang (2) Kesalahan Interface (3) Kesalahan dalam

struktur data atau akses database eksternal (4) kesalahan kinerja (5) Inisialisasi dan

kesalahan terminasi. Pengujian Black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir

pengujian, karena pengujian black-box memperhatikan struktur control maka perhatian

berfokus pada domain informasi.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Kerja

Kerangka kerja ini merupakan urutan langkah-langkah yang dilakukan

selama penelitian. Adapun kerangka kerja penelitian yang di gunakan sepertiterlihat

pada Gambar 3.1

Identifikasi Masalah

Mempelajari Literatur

Pengumpulan data

Merancang Sistem

Implementasi Sistem

Membuat Laporan

Gambar 3.1 Kerangka Kerja

Berdasarkan kerangka kerja penelitian yang telah digambarkan di atas, maka

dapat diuraikan pembahasan masing-masing tahap dalam penelitian adalah sebagai

berikut:
36

1. Identifikasi Masalah

Tahap ini merupakan langkah awal penelitian yang menggambarkan masalah

yang terjadi pada objek penelitian serta merumuskan masalah-masalah yang

terjadi.

2. Mempelajari Literatur

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan pencarian mengenai teori-teori

yang diperoleh dari berbagai buku, jurnal dan juga internet untuk melengkapi

sumber kajian dan konsep maupun teori.

3. Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan data dengan metode wawancara

dan observasi untuk melakukan pengamatan dan analisa terhadap inventaris

barang pada toko Al-Karomah, sehingga mendapatkan data dan informasiyang

dibutuhkan untuk penelitian.

4. Merancang Sistem

Tahap ini menggambarkan tentang tampilan sistem yang dirancang dan

pemodelan sistem yang dilakukan untuk membantu proses perancangan sistem.

5. Implementasi Sistem

Dalam tahap ini akan dilakukan implementasi sistem yang dilakukan dengan

membangun aplikasi e-commerce berbasis CMS, dalam tahap ini sistem

dibangun dengan menggunakan PHP sebagai bahasa scripting, apache, dan

MySQL sebagai pengolah database dengan menggunakan paket Xampp.

6. Membuat Laporan
37

Tahap ini dilakukan guna melengkapi laporan yang dilakukan selama

penelitian mulai dari awal hingga akhir.

3.2 Gambaran Umum Perusahaan

Toko Fidela merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan busana

Berbagai macam model busana yang beragam ditawarkan oleh toko ini dan

berbagai merk lainnya dengan model yang mengikuti trend terbaru.

Toko Fidela saat ini menggunakan proses penjualan yang dilakukan secara

manual yaitu pelanggan datang langsung untuk melihat busana yang tersedia dan

selanjutnya melakukan transaksi. Toko Al-Karomah belum memiliki website,

sehingga hasil yang di dapatkan dalam penjualan belum bisa maksimal, dan juga

cakupan wilayah pemasaran hanya disekitar kota dimana toko itu berada.

3.2.1 Sejarah Berdirinya Toko

Toko Batik Al-Karomah didirikan pada tahun 2005 oleh Ibu Nur Hasanah

Toko batik Al-Karomah merupakan usaha milik perorangan, yang berlokasi di

kecamatan Pakandangan, Kabupaten Sumenep.

. Usaha dagangnya masih tetap pasaran penjualannya hanya sebagaipenjual yang

langsung ke konsumen. Dengan komitmen yang selama ini dipertahankan dan

diterapkan yaitu kepuasan pelanggan yang selalu dijaga.


38
3.2.2 Tujuan Umum Perusahaan

Dalam setiap perusahaan yang didirikan dan dioperasikan, baik itu penjualan

barang/jasa tentunya mempunyai penetapan tujuan perusahaan. Hal ini sangat

penting karena tujuan yang akan dirumuskan itu akan menjadi pedoman didalam

menjalankan kegiatannya. Adapun tujuan perusahaan ini adalah:

1. Meningkatkan pelayanan perusahaan

Hal ini sangat menguntungkan perusahaan, karena dengan pelayanan yang baik

maka perusahaan akan mendapat kepercayaan baik dari konsumen maupun

relasi.

2. Mengadakan Ekspansi

Setelah perusahaan berhasil meningkatkan penjualan, bukan berarti perusahaan

sudah cukup sampai disini. Perusahaan yang mempunyai sifat dinamis selalu

ingin mengadakan perluasan usaha melalui pengembangan usaha yang telah

dirintis.

3. Mencapai Keuntungan yang Optimum

Apabila perusahaan tersebut mencapai laba yang optimum, maka perusahaan

dapat menjamin kelangsungan usahanya.

3.2.3 Struktur Organisasi dan Fungsi

Pimpinan pada Toko Fidela adalah pemilik dan perintisnya itu sendiri yang

menentukan arah dan kebijakan jalannya usaha. Toko Fidela menerapkan struktur

organisasi lini, dimana seorang pemimpin memberikan perintah langsung kepada

bawahannya. Hal ini diwujudkan dalam wewenang dan tanggung jawab dari
39

bawahan kepada atasannya sebagaimana terlihat didalam struktur organisasi

berikut:

Pemilik

Keuangan / Kasir Penjualan


Gambar 3.3 Struktur Organisasi Toko Al-

Karomah(Sumber : Toko Al-

Karomah)

Secara umum tugas dan fungsi organisasi dari masing-masing bagian adalah

sebagai berikut :

1. Pemilik

Pemilik bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan yang berjalan di

Store dari awal sampai akhir

2. Penjualan

Bagian ini melakukan kegiatan pendataan barang yang masuk dan keluar dan

melayani customer, dan bagian inilah yang akan melaporkan kepada

pemimpin tentang semua hasil transaksi kepada bagian administrasi umum

untuk segera diaudit.

3. Keuangan

Bertugas mengatur keuangan, bertanggung jawab atas pemasukan dan

pengeluaran yang terjadi pada store, membuat laporan keuangan harian atau

kas kecil dan laporan keuangan bulanan, serta menerima pembayaran dari

pembeli di kasir.
3.2.4 Aktivitas Perusahaan

Toko Fidela merupakan toko yang bergerak di bidang penjualan Batik.

Berbagai macam batik yang beragam ditawarkan oleh toko ini. Toko Al-Karomah

memberikan kemudahan berbelanja bagi konsumen dengan memberikan harga

yang sangat terjangkau dan memberikan banyak pilihan kepada konsumen dengan

busana yang mengikuti tren terbaru.

Setelah konsumen melihat model batik yang akan dipilih, konsumen akan

menanyakan stok atau warna yang dipilih kepada pelayan toko. Jika Batik yang

dipilih ada dan sesuai, maka konsumen bisa langsung melakukan pembayaran di

kasir.
BAB IV
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, hambatan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

4.1 Analisis Sistem Berjalan

Toko Batik Al-Karomah merupakan sebuah usaha dagang yang bergerak

dalam bidang penjualan produk Batik Daerah yang secara resmi berdiri pada Tahun

2015. Pada saat ini tingkat persaingan dalam bidang penjualan produk batik

khususnya di Kabupaten Sumenep cukup tinggi. Oleh karena itu, toko Al-Karomah

ingin memperbesar pangsa pasar dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat

penjualan dengan cara membangun media promosi alternative baru melalui

teknologi informasi.

Saat ini media promosi yang digunakan oleh toko Fidela hanya dengan

memasang standing banner didepan toko dan melalui flyer. Hal ini masih dirasa

kurang optimalnya penyampaian informasi karena promosi yang dilakukan kurang

menjangkau masyarakat secara luas terutama untuk masyarakat yang letaknya

berjauhan. Sehingga proses penjualan pun dirasa kurang efektif dalam segi waktu,

biaya, dan tenaga bagi perusahaan maupun bagi pelangan, karena setiap pelanggan

harus selalu datang langsung ke toko untuk mengetahui barang yang

dibutuhkannya.
4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan menguraikan secara sistematis

aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi yang ada dan sedang berjalan

di toko Fidela.

4.1.2 Flow Map

Prosedur penjualan adalah tahap-tahap yang harus dilalui oleh konsumen

dalam membeli dari mulai melihat, memilih, membayar sampai proses penerimaan

barang oleh konsumen. Tahapan yang harus dilalui adalah:

1. Konsumen datang ke toko dan memilih produk yang diinginkan.

2. Konsumen mengecek stock barang ke kasir.

3. Kasir menginformasikan persediaan barang, jika barang tersedia konsumen

akan melanjutkan pembayaran, jika tidak konsumen kembali memilih produk.

4. Kasir membuat invoice untuk konsumen dan diarsipkan sebagai data

penjualan.

5. Konsumen menerima invoice dan barang.

6. Pemilik menerima laporan penjualan berdasarkan data penjualan.

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan hasil analisis penulis terhadap sistem informasi yang sedang

berjalan, pada bagian penjualan ternyata masih terdapat beberapa kekurangan,

sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan guna memberikan solusi serta

memperbaiki dan melengkapi sistem yang sedang berjalan. Karena sistem yang
sedang berjalan masih belum menggunakan sistem yang terkomputerisasisehingga

sering terjadi berbagai kendala, berikut adalah permasalahan yang terdapat pada

sistem yang berjalan:

NO Permasalah Entitas Solusi

Dalam proses pengecekan ketersediaan Dibangun suatu database agar lebih


1 barang masih dilakukan dengan cara Kasir efektif dan efisien untuk pengecekan
melihat buku catatan. data ketersediaan barang
dalam percetakan faktur penjualan, nota
permintaaan barang , laporan penjualan Proses percetakan laporan-laporan
2 dan laporan persediaan barang masih Kasir dibuat dengan otomatis dengan
dilakukan dengan cara mencatat proses komputerisasi
sehingga membutuh kan waktu yang
lama dan kurang efektif
Dengan membangun sistem
3 Belum tersedianya media promosi Pemilik informasi berbasis web
barang
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang Berjalan

4.1.4 Analisis Kebutuhan Informasi

Berdasarkan analisis terhadap sistem yang berjalan, dan melihat

permasalahan yang ada, maka perlunya suatu pemecahan memalui sistem informasi

penjualan produk berbasis web, yaitu sistem informasi yang dapat mengakses data

dengan mudah, cepat serta mempermudah proses penjualan produk dengan promosi

yang luas dan proses pembuatan laporan yang efektif dan efisien dengan

terintegrasinya data melalui database.

4.2 Analisis Perancangan Sistem

Dari hasil analisis pada bab sebelumnya, penulis menemukan beberapa

kelemahan, maka pada perancangan ini penulis berusaha memperbaiki kelemahan-

kelemahan tersebut dengan mengajukan beberapa perancangan seperti yang akan

dibahas dibawah ini. Secara prosedur kerja dan struktur database yang digunakan

pada perancangan ini, diasumsikan sama dengan prosedur kerja y ang sedang

berjalan. Namum diantara sistem yang sedang berjalan dengan sistem


yang sedang diusulkan terdapat beberapa perbedaan, antara lain pada dokumen yang

digunakan, proses dan interface program yang bersifat komputerisasi.

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Dalam tahap perancangan sistem ini bertujuan untuk menghasilkan

perancangan sistem informasi penjualan barang. Adapun perancangan ini meliputi

aliran informasi, perancangan, dan perancangan database.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Gambaran mengenai sistem yang diusulkan yaitu mengenai sistem informasi

penjualan berbasis web sehingga konsumen dapat memesan produk dimana saja

melalui internet. Juga untuk memberikan kemudahan kepada para konsumen dalam

melakukan transaksi dengan hanya mengakses website yangtelah ada tanpa harus

datang langsung ke toko dan memberikan informasi mengenai produk-produk yang

ditawarkan Toko Fidela kepada masyarakat umum.

4.2.3 Perancangan Sistem Yang Diusulkan

Perancangan proses merupakan perancangan sistem secara umum yang

memberikan gambaran perancangan sistem informasi penjualan barang yang

diusulkan.
Pada diagram konteks ini dianalisis terlebih dahulu sistem informasi yang

dibuat akan menghasilkan apa saja, sumber informasi yang dibuktikan dan tujuan

dari sistem informasi yang dihasilkan. Analisis dari diagram konteks pada sistem

informasi penjualan busana muslim di Toko Al- Karomah adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan

- Login User - Form Data User


- Lihat Produk - Notifikasi Pesanan
- Pemesanan barang - Notifikasi Message
- Pembayaran Sistem - Data Pemesanan
Informasi
- Data Pembayaran
penjualan
online di - Form Data
Konsumen Toko Penjualan Admin
Al-
Karo

- Tambah Produk
- Penerimaan Barang
- Tambah Kategori
- Bukti Pembelian
- Validasi pembayaran
- Konfirmasi Pesanan
- Form Login Admin
- Form History Belanja
- Data Admin
- Form Data User
- Data Pemesanan

4.2.3.1 Data Flow Diagram


Data flow diagram adalah teknik grafis yang menggambarkan aliran

informasi dan perubahan yang digunakan sebagai perpindahan data dari masukan

ke keluaran.

Info Data Login


1.0
Data Admin Input Admin
Login Admin

Info Data Login


2.0
Input User Data Admin
Login User

Lihat Produk
3.0
Info Data Produk Data Produk
Data Produk

Admin

4.0
Memesan Pemesanan Data Pemesanan
Konsumen
Produk
Form Pesanan Info Daftar Pemesanan

Lihat Data Pemesanan

5.0
Validasi Pembayaran Data Pembayaran
Data
Pembayaran
Input Data Pembayaran

4.2.4 Perancangan Antar Muka

Dalam perancangan antar muka ini akan dijelaskan mengenai rancangan

input, struktur menu yang dibuat dan kebutuhan sistem agar program dapat

dijalankan dengan baik.


4.2.4.1 Struktur Menu

Struktur menu adalah bentuk umum dari suatu rancangan program

memudahkan pemakai dalam menjalankan program sehingga pada menjalankan

computer, pemakai (user) tidak mengalami kedalam memilih menu-menu yang

diinginkan. Pada perancangan ini menu yang dapat mengintegritasikan seluruh data

dalam suatu sistem disertai dengan instruksi yang ada pada pilihan menu tersebut.

Struktur menu tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Klik Home

HOME

Klik Klik Klik Klik


Terlaris Account Troli Kategori
Tampilan Menu Tampilkan Menu Tampilkan Menu Tampilkan
Terlaris Account Troli Kategori

Klik Produk Klik Klik Klik


Baru Hubungi Seacrh Informasi
Tampilkan Menu Produk Baru Tampilkan Tampilkan Menu Tampilkan Menu
Menu Hubungi Search Informasi

Produk Terlar Contact Accou Searc Trol Informasi Kategori


Baru is Us nt h i

Klik
Home

Tampilkan Menu
Home

4.2.4.2 Analisis Desain Halaman Home

Desain analisis halaman website-website e-commerce, yang terbagi

menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Header, bagian ini berisi informasi tentang toko Fidela beberapa menu

shortcut, dan form searching barang.

2. Content, bagian ini berisi box-box yang berisi keterangan dan gambar barang-

barang yang dijual.

3. Footer, bagian ini berisi informasi pembuatan website seperti tahun dibuat

website, programmer website dan informasi penting lainya.


Halaman pertama yang akan terbuka ketika user mengakses url dimanasistem

ini berada. Pada bagian atas terdapat header template yang terdiri dari

gambar logo Toko Al-karomah, form search, link menu, contact, sitemap,

bookmark, header template tersebut akan terdapat pada semua halaman disistem

ini. Lalu pada tubuh halaman terdapat link menu informasi, kategori, tag, online

help. Pada tengah halaman terdapat spesifikasi produk

HEADER

Slide

Produk unggulan

FOOTER

Gambar 4.4 Desain Halaman Home


4.3 Implementasi

Aplikasi yang dibuat ini akan digunakan oleh admin terdahulu dengan

membuat account, kemudian calon pendaftar mengakses halaman yang telah

ditentukan oleh admin. Pembuat website menggunakan Php dan bootstrap 4.0

Untuk perancagannya. Berikut merupakan penjelasan dari setiap komponen

sistem informasi penjualan Pakaian berbasis web.

4.3.1 Form Login Admin

Form Login Admin merupakan login yang akan dilakukan oleh admin saat

pertama admin membuat website menggunakan CMS ini. Login ini digunakan

sebagai hak akses admin yang dapat mengolah data-data yang terdapat pada

website, berikut adalah tampilan dari form login admin


4.3.2Form Menu Utama Admin

Form menu utama admin merupakan form yang berfungsi untuk mengelola

menu-menu ata form lainnya yang terdapat di dalam aplikasi. Form menu

utama admin akan tampil saat admin pertama kali setelah admin melakukan

login. Pada saat form ini aktif, admin dapat melakukan setting web, setting

menu dan memasukan info-info serta produk dan kategori produk. Berikut

adalah bentuk tampilan dari form menu utama admin.

4.3.3Form Input Product

Form Input Product yang berfungsi untuk mengola dan menambah produk-

produk yang akan dujual dalam aplikasi. Berikut adalah bentuk tampilan dari Form

Input Data
4.3.4Form Data Penjualan

Form data penjualan merupakan Form yang berfungsi untuk mengecek kembali
atau melihat total produk yang terjual maupun tidak terjual di dalam aplikasi. Berikut
adalah tampilan dari Form penjualan

Anda mungkin juga menyukai