Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1 No.

3 November 2020

PENERAPAN METODE WATERFALL PADA SISTEM


INFORMASI E-COMMERCE DEFIRZA COLLECTION
Deny Alif Firmansyah1), Budi Nugroho2), Firza Prima Aditiawan3)
E-mail : 1)deni8416641@gmail.com, 2)budinugroho.if@upnjatim.ac.id,
3)
firzaprima.if@upnjatim.ac.id

123
Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur

Abstrak
Dengan perkembangan teknologi yang maju memaksa banyak industi untuk mulai
memanfaatkan teknologi untuk diterapkan ke bisnis masing-masing. Khususnya dalam
pemanfaatan internet, banyak sektor bisnis yang mulai memasarkan produknya melalui
internet dengan menggunakan e-commerce. Dengan pemanfaatan e-commerce pemilik
usaha dapat memasarkan produk tanpa harus berpindah tempat sehingga meningkatkan
efisiensi proses bisnis. Hal ini mendorong penulis untuk membuat sistem e-commerce
pada toko Defirza Collection dengan tujuan memudahkan proses bisnis mereka.
Menggunakan metode pengembangan waterfall sehingga proses pengembangan menjadi
runtut dan teratur. Fitur yang dihadirkan pada website ini adalah pembayaran yang sudah
bisa melalui transfer bank, ada fitur tracking barang, serta dapat melayani pembelian diluar
negara dengan biaya pengiriman yang ditentukan secara otomatis.
Kata Kunci: e-commerce, tracking, waterfall

1. PENDAHULUAN
Pada era globalisasi seperti sekarang ini dan seiring berjalannya waktu dimana
semakin hari perkembangan teknologi sudah semakin pesat sehingga dapat dilihatbahwa
jumlah pengguna internet juga semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Dengan internet semua orang dapat dengan mudah melakukan aktifitas jual beli,
tanpa harus bertatap muka secara langsung dengan penjual, hal ini sangat berdampak pada
kemajuan perekonomian yang didukung teknologi internet. Hal ini sangat menguntungkan
kedua belah pihak baik penjual mau pun pembeli, hanya dengan mengakses internet
keduanya mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Salah satu penerapan e-commerce dicantumkan dalam jurnal karya [2], dimana
penulis menggunakan e-commerce sebagai media pemasaran untuk produk UMKM di
Magetan. Penulis mengklaim bahwa e-commerce ini meningkatkan hasil pemasaran
sebanyak 15%. System ini memilikik kelebihan berupa pelanggan dapat membayar melalui
paypal. Hal ini tentu saja membuat sistem ini menonjol karena menggunakan teknologi
terkini. Namun, menurut penulis sistem ini masih belum dilengkapi sebuah metode untuk
menunjang kinerjanya. Sehingga menjadikan hal ini sebagai kekurangan dari sistem ini.
Referensi lainnya adalah jurnal karya [1] yang membuat e-commerce sebagai media
penjualn untuk pabrik di Kota Malang. Di jurnal tersebut penulis menyampaikan bahwa
website yang dibuatnya sudah mampu untuk menangani proses transaksi jual beli yang
selama ini dilakukan secara manual. Dengan lebih menghemat biaya dan waktu. Website
tersebut juga dapat menyampaikan informasi secara detail mengenai produk maupun harga
spesial yang diberikan kepada konsumen secara online. Hanya saja, website tersebut
memiliki kekurangan dalam beberapa hal contohnya, fitur pembayaran yang belum bisa
transfer bank sehingga memiliki cakup wilayah yang sempit, juga kurangnya sumber daya
manusia yang mampu dan mengerti cara penggunaan website tersebut.
Berdasarkan beberapa referensi diatas penulis ingin melakukan penerapan yang
serupa pada Defirza Collection. Dengan memanfaatkan e-commerce untuk mengangani
penjualan manual. Dengan mengadaptasi beberapa fitur seperti pembayaran yang sudah

PENERAPAN METODE WATERFALL PADA SISTEM INFORMASI E-COMMERCE | 1045


DEFIRZA COLLECTION
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1 No. 3 November 2020

menggunakan transfer bank, tracking barang dan fitur-fitur lainnya. Hal ini akan penulis
buat dalan bentuk penulisan ilmiah yang berjudul “Sistem Informasi Penjualan Pakaian
Berbasis Web pada Defirza Collection Surabaya”.

2. METODOLOGI
Dalam penelitian yang dilakukan penulis menggunakan metode waterfall sebagai
metode pengembangan aplikasi, untuk membuat sebuah sistem informasi e-commerce.

2.1 Sistem
Menurut Mulyadi yang dikutip oleh [3], sistem adalah sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berkaitan (subsistem-subsistem yang bersatu untuk
mencapai tujuan yang sama).
Sistem memiliki tiga komponen atau fungsi dasar yang berinteraksi, antara lain :
1. Input (masukan)
Melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang memasuki sistem
untuk diproses. Input yang dimaksud dalam hal ini berupa keseluruhan
penginputan data yang berkaitan dengan transaksi dalam siklus pendapatan dan
pengeluaran yang dilakukan oleh pihak yang berwenang.
2. Proses
Melibatkan tahap transformasi yang mengubah input menjadi output. Yang
dimaksud tahap disini mencakup penghitungan dan kalkulasi dari data-data
transaksi siklus pendapatan dan pengeluaran yang masuk ke sistem.
3. Output (keluaran)
Melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses. Output yang
dimaksud adalah laporan keuangan dan laporan produk yang berhasil dijual
yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi revenue cycle. Dari berbagai
definisi yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
golongan dari komponen dan elemen yang disatukan untuk menggapai tujuan
tertentu.

2.2 Informasi
Menurut Kusrini yang dikutip oleh [3], informasi adalah data yang sudah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berguna bagi pengguna yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi.
Sedangkan menurut pendapat [3] sendiri, informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya.

2.3 Sistem Informasi


Menurut Sutarman dalam [4], sistem informasi adalah sistem dapat didefinisikan
dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan, informasi
untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input
(data, instruksi) dan output (laporan, kalkulasi).
Menurut [5], sistem informasi memiliki komponen sebagai berikut:
a. Perangkat keras (hardware) : mencakup peranti-peranti fisik seperti computer
dan printer.
b. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
c. Prosedur (procedure): sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
d. Orang (brainware): semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan
sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
e. Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan

PENERAPAN METODE WATERFALL PADA SISTEM INFORMASI E-COMMERCE | 1046


DEFIRZA COLLECTION
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1 No. 3 November 2020

dengan penyimpanan data.


f. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang
memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh
sejumlah pemakai.

2.4 Waterfall
Menurut Rosa dan M. Shalahuddin dalam [6], model SDLC air terjun (waterfall)
sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier) atau alur hidup klasik (classic
life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara
sekuential atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan tahap
pendukung (support).
Tahapan waterfall:
1. Analisa kebutuhan : Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara
intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak
2. Desain : adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan
program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean.
3. Coding : Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak..
4. Testing : Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan
fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji.
5. Maintenance : mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi
untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada.

2.5 Perancangan Sistem


Pada Gambar 1 merupakan flowchart sistem secara umum, dimulai dari login yang
dibedakan menjadi 2, yaitu login sebagai pembeli dan admin. Ketika login sebagai admin
maka akan diberi akses untuk entri stok produk, edit, hapus, dan lain sebagainya yang
berkaitan dengan produk. Jika login sebagai pembeli maka akan ditampilkan katalog yang
berisi detail produk. Setelah itu pembeli dapat melakukan transaksi. Masing-masing
halaman login akan diminta memasukkan username dan password.
Gambar 2 menampilkan data flow diagram dimana pada gambar tersebut dijelaskan
setiap proses pada system dan entity mana yang terlibat. Untuk entity pembeli terlibat
dalam 2 proses, proses pemesanan pakaian dan proses transaksi. Untuk entity admin terlibat
ada proses cek informasi pakaian. Untuk proses 1 admin memiliki hak akses untuk
mengecek segala detail pakaian termasuk info stok barang. Sistem akan mengirim
informasi stok sebagai responnya. Proses 2 menjelaskan bahwa untuk membeli pakaian
pembeli akan mengirim permintaan pada sistem selanjutnya sistem akan memberi respon
berupa form pemesanan. Lalu selanjutnya untuk proses 3 dimana pembeli membayar
pesanan maka sistem akan mengirim respon bukti pembayaran dan harga dari barang yang
dipesan.
Gambar 3 menampilkan desain dari user interface halaman utama. Dapat dilihat
disitu terdapat menu akun, menu cart yang berisi daftar belanja, lalu detail produk yang
berisi gambar dan harga produk, selain itu produk juga dapat disortir berdasarkan waktu
dan ditampilkan seberapa banyak dalam satu halaman. Dan juga bentuk tampilan produk
bisa dibuat grid atau list. Produk juga dapat disortir berdasarkan merknya.

PENERAPAN METODE WATERFALL PADA SISTEM INFORMASI E-COMMERCE | 1047


DEFIRZA COLLECTION
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1 No. 3 November 2020

Start

Menu Entri Stok Entri Stok


Tidak Login Ya
Admin Produk? Produk

Admin Tidak

Tidak
Login
Ya Jenis User? Selesai? A
Benar?

Pembeli

Menu Membeli B
Ya
Pembeli Produk?

A Tidak
Tidak

End Selesai? Ya A

Gambar 1. Flowchart Sistem secara Umum

1
Cek Permintaan Info
Admin Data Stok Barang
pakaian
Daftar Pakaian
Informasi
Pakaian
Informasi Stok Respon
Baju Pilihan

2
Pembeli Membeli pakaian Pemesanan Permintaan Pesanan Daftar Pesanan
Pakaian

Form Pemesanan Respon


Info Pemesanan

Daftar Harga, Barang

3
Pembeli Pembayaran Proses
Transaksi Daftar Harga, Barang

Barang, Bukti Pembayaran

Gambar 2. Data Flow Diagram

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam bagian ini penulis menjelaskan hasil dari penelitian kami. Gambar 3 adalah
halaman login customer. Customer yang telah memiliki akun atau sudah mendaftar
sebelumnya dapat melakukan login untuk melakukan pemesanan produk.
Gambar 5 merupakan tampilan dari menu keranjang yang berisi barang yang akan
dibeli oleh customer dari katalog belanja. Customer dapat mengedit jumlah produk yang
ingin dibeli. Jika ingin memesan lagi dapat klik continue shopping. Bila sudah pasti dapat
klik proceed to checkout

PENERAPAN METODE WATERFALL PADA SISTEM INFORMASI E-COMMERCE | 1048


DEFIRZA COLLECTION
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1 No. 3 November 2020

Gambar 3. Desain User Interface

Gambar 4. Tampilan Login

Gambar 5. Menu Keranjang Belanja

Gambar 6 adalah halaman checkout atau detail pembayaran. Customer dapat


menentukan alamat pengiriman, metode pembayaran, serta promo yang ada dan lainnya.

PENERAPAN METODE WATERFALL PADA SISTEM INFORMASI E-COMMERCE | 1049


DEFIRZA COLLECTION
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1 No. 3 November 2020

Gambar 7 merupakan halaman untuk upload bukti transfer. Setelah melakukan


pembelian customer diwajibkan untuk melakukan transfer dan menggungah buktinya ke
dalam sistem untuk divalidasi oleh admin. Customer dapat masuk ke menu orders, lalu
masuk ke detail orders lalu upload bukti pembayaran.
Gambar 8 merupakan halaman login dari admin. Admin diharuskan mengisi
username dan password yang telah ditentukan di awal. Dengan begitu maka admin dapat
mengakses dan merubah produk dan statistik toko.
Gambar 9 menampilkan halaman untuk validasi pembayaran bagi admin. Dengan
cara klik menu sales lalu pilih orders admin akan melihat list pembelian yang terjadi. Untuk
melakukan validasi maka admin harus masuk ke detail produk lalu ke tab transaksi untuk
mengecek bukti transfer yang diunggah oleh customer. Selanjutnya bila sudah sesuai maka
klik ship untuk diteruskan ke proses pengiriman barang.

Gambar 6. Halaman Checkout

Gambar 7. Halaman Upload Bukti Transfer

PENERAPAN METODE WATERFALL PADA SISTEM INFORMASI E-COMMERCE | 1050


DEFIRZA COLLECTION
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1 No. 3 November 2020

Gambar 8. Login Admin

Gambar 9. Validasi Pembayaran

4. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian dan analisa hasil pengujian dari keseluruhan sistem yang
telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem informasi penjualan baju ini telah menangani proses penjualan manual
dengan baik. Dengan beberapa fitur yang disediakan seperti statistic penjualan,
pengelolaan transaksi yang runtut, serta tracking barang maka website ini sudah
sangat mampu menggantikan proses penjualan manual di Defirza Collection
selama ini.
2. Dengan adanya tracking barang dan statistik penjualan maka proses penjualan
dan bisnis pada Defirza Collection dapat ditangani dengan baik oleh sistem tanpa
perlu adanya proses manual

4.2 Saran
Banyaknya kekurangan dalam penulisan laporan maupun sistem yang jauh dari kata
sempurna. Tetapi telah dibuat secara maksimal dapat mencakup segala aspek dan hasil

PENERAPAN METODE WATERFALL PADA SISTEM INFORMASI E-COMMERCE | 1051


DEFIRZA COLLECTION
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1 No. 3 November 2020

yang diharapkan. Maka dari itu dalam subbab ini diberikan saran untuk pengembangan
lebih lanjut agar dapat menyempurnakan penelitian ini kedepannya. Adapun saran tersebut
antara lain:
1. Penulis berharap untuk yang berminat mengembangkan sistem informasi ini
untuk menambahkan fitur pembayaran langsung tanpa harus mengunggah bukti
transfer layaknya e-commerce yang telah memiliki nama. Atau bisa juga dengan
pembayaran seperti paypal dan sejenisnya
2. Selanjutnya adalah untuk User Experience nya agar dibuat lebih mudah. Karena
pada proses checkout customer untuk memilih metode pembayaran dan
sebagainya harus menuggu beberapa saat dan tidak ada petunjuk bahwa menu
tersebut akan keluar setelah mengisi data alamat pengiriman.

5. DAFTAR RUJUKAN
[1] Maulana, S. M., Susilo, H., & Riyadi. (2015). IMPLEMENTASI E-COMMERCE
SEBAGAI MEDIA PENJUALAN ONLINE (STUDI KASUS PADA TOKO
PASTBRIK KOTA MALANG). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 29 No. 1, 1-
9.
[2] Mumtahana, H. A., Nita, S., & TIto, A. W. (2017). Pemanfaatan Web E-Commerce
untuk Meningkatkan Strategi Pemasaran. KHAZANAH INFORMATIKA Vol. 3 No.
1 , 6-15.
[3] Asmara, R. (2016). Sistem Informasi Pengolahan Data Penanggulangan Bencana pada
Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang
Pariaman. Jurnal J-Click Vol 3 No 2, 80-91.
[4] Faizal, M., & Putri, S. L. (2017). Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai Berbasis
Web (STUDI KASUS DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII TAMBAKSARI).
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi STMIK, 1-23.
[5] Swara, G. Y., & Pebriadi, Y. (2016). Rekayasa Perangkat Lunak Pemesanan Tiket
Bioskop. Jurnal TEKNOIF, 27-39.
[6] Tabrani, M., & Pudjiarti, E. (2017). PENERAPAN METODE WATERFALL PADA
SISTEM INFORMASI INVENTORI PT. PANGAN SEHAT SEJAHTERA. Jurnal
Inkofar Volume 1 No. 2, Desember 2017 , 30-40.

PENERAPAN METODE WATERFALL PADA SISTEM INFORMASI E-COMMERCE | 1052


DEFIRZA COLLECTION

Anda mungkin juga menyukai