Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN AKHIR

PROYEK TEKNIK INFORMATIKA


”E-COMMERCE TOKO BATIK”

DOSEN PENGAMPU:

AHMADDUL HADI,S.Pd,.M.Kom

OLEH:

MUHAMMAD RAYHAN AKBAR

19076112

20220760149

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan teknologi informasi terutama di bidang internet merupakan

faktor pendorong perkembangan E-Commerce. Internet merupakan jaringan global

yang menyatukan jaringan komputer di seluruh dunia, sehingga memungkinkan

terjadinya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain di seluruh dunia.

Dengan menghubungkan jaringan komputer produsen dengan internet, produsen dapat

menjalin hubungan dengan pembeli atau customer secara lebih efisien. Sampai saat

ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan E-Commerce,

sehingga istilah E-Commerce telah menjadi identik dengan menjalankan bisnis di

internet. Pertukaran informasi dalam E-Commerce dilakukan dalam format digital

sehingga kebutuhan akan pengiriman data dalam bentuk cetak akan dapat

dihilangkan. Dengan menggunakan sistem komputer yang saling terhubung melalui

jaringan telekomunikasi, transaksi penjualan dapat dilakukan secara otomatis dan

dalam waktu yang sangat singkat. Akibatnya informasi yang dibutuhkan untuk

keperluan transaksi penjualan tersedia pada saat diperlukan. Dengan melakukan

penjualan secara elektronik, produsen dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan

untuk keperluan pengiriman informasi.

Dengan menggunakan teknologi informasi, E-Commerce dapat dijadikan sebagai

solusi untuk membantu produsen dalam menghadapi saingan. Tingginya persaingan

penjualan yang muncul mengharuskan produsen dapat memberikan respon yang baik.

Penggunaan E-Commerce dapat meningkatkan efisiensi biaya dan produktifitas

produsen, sehingga dapat meninggkatkan kemampuan produsen dalam bersaing.


Dalam pembuatan sistem E-commerce untuk batik berbasis web, Penulis ingin

memberikan solusi untuk merancang dan mengaplikasikan suatu sistem E-commerce

dengan memanfaatkan bahasa pemrograman PHP dan framework Codeigniter 3.

Maka berdasarkan latar belakang masalah di atas, dibuat dan dirancang sistem E-

commerce dengan judul penulisan “E-COMMERCE TOKO BATIK “

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan

diselesaikan yaitu :

1. Pelayanan cutomer,pengelolaan dan pengecekan produk masih dilakukan

secara manual atau tidak terkomputerisasi.

2. Terbatasnya waktu transaksi yang dimiliki customer untuk datang dan

melakukan transaksi.

3. Terbatasnya media yang memudahkan pelanggan untuk berkomunikasi dan

bertransaksi dengan pihak penjual.


C. BATASAN MASALAH

Dari identifikasi masalah di atas maka penulis akan membatasi ruang lingkup

pembahasan agar tulisan tidak mengambang , adapun ruang lingkup pembahasan

meliputi :

1. Sistem yang dibangun ini adalah sistem informasi E-commerce berbasis

website untuk Toko Batik.

2. Metode pembayaran dilakukan melalui transfer rekening dan sistem COD.

3. Sistem ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP (PHP Hypertext

Preprocessor), dengan memanfaatkan framework codeigniter.

D. RUMUSAN MASALAH

Sesuai dengan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka permasalahan dalam

tugas akhir ini dapat dirumuskan yaitu:

1. Bagaimana membangun sistem E-commerce berbasis website untuk Toko

batik berbasis web

2. Bagaimana membangun sistem E-commerce dengan metode pembayaran

dilakukan melalui transfer rekening dan COD?


E. TUJUAN TUGAS AKHIR

Adapun maksud dan tujuan dari tugas akhir ini adalah:

1. Menghasilkan sistem informasi E-Commerce berbasis website untuk Toko

Batik .

2. Menghasilkan sistem informasi E-Commerce yang mempermudah transaksi,

pemasaran, dan pengelolaan produk.

3. Menghasilkan sistem informasi E-Commerce yang bisa melakukan transaksi

secara online dengan metode pembayaran dilakukan melalui transfer

rekening dan sistem COD.


F. MANFAAT TUGAS AKHIR

Manfaat dan kegunaan dari tugas akhir ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Menyumbangkan best practice dalam pengembangan rekayasa

perangkat lunak.

b. Menjadi rujukan untuk penelitian-penelitian serupa.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk penulis adalah sebagai wadah pengaplikasian ilmu yang telah di

peroleh dari perkuliahan ke praktek pengaplikasiannya pada teknologi.

b. Untuk calon pelanggan adalah dapat memberikan informasi dalam

mencari produk yang tersedia dan mempermudah untuk melakukan

pembelian produk di Toko batik.

c. Untuk pemilik Aaplikasi adalah memperluas jangkauan pemasaran,

mempermudah pengelolaan produk, dan mempermudah kegiatan

transaksi yang dilakukan.


BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sistem Informasi
1. Definisi Sistem Informasi
Sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan
perangkat unsur yang berkaitan untuk membangun sebuah totalitas. Dilihat dari
definisi tersebut, sistem merupakan gabungan dari beberapa unsur yang
berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut Winarno (2006) sistem merupakan sekumpulan komponen

yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Setiap komponen
memiliki fungsi yang berbeda-beda akan tetapi komponen-komponen tersebut
saling bekerja sama dan bergantung satu sama lain.

Menurut Hutahaean (2015) sistem merupakan jaringan kerja dari


prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk
melakukan kegiatan dengan sasaran tertentu

Sistem Informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer,


teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang di proses (data
menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau
tujuan (Abdul Kadir, 2014: 8).

2. Kemampuan Sistem Informasi


Hal-hal yang bisa dikerjakan oleh sistem informasi tentu saja terkait
dengan kemampuan yang dapat dilakukannya. Adapun kemampuan utama dari
sistem informasi adalah (Abdul Kadir, 2003: 5):

a. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan


kecepatan tinggi.

b. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi


yangmurah, akurat dan cepat.

c. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam


ruangyang kecil tetapi mudah diakses.

d. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di


seluruhdunia dengan cepat dan murah.

e. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja


dalamkelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi.

f. Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran


manusia.

g. Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semi otomatis dan


tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.

h. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.

i. Pembiayaan yang jauh lebih murah daripada pengerjaan secara


manual.

Sistem informasi mempunyai peranan penting. Ada empat peranan


sistem informasi dalam organisasi yaitu (Abdul Kadir, 2003: 8):

a. Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas.

b. Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendali


dalam subsistem.

c. Mengkoordinasikan subsistem-subsistem.

d. Mengintegrasikan subsistem-subsistem.

3. Komponen Sistem Informasi


Dalam suatu sistem informasi juga mempunyai komponen yang
terdapat di dalamnya. Adapun yang termasuk dalam komponen- komponennya
yaitu (Abdul Kadir, 2014: 71):

a. Perangkat keras (hardware): mencakup peranti-peranti fisik seperti


komputer dan printer.

b. Perangkat lunak (software) atau program: sekumpulan instruksi


yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

c. Prosedur: sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan


pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang: semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan


sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem
informasi.

e. Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain


yang berkaitan dengan penyimpangan data.

f. Jaringan komputer dan komunikasi data: sistem penghubung yang


memungkinkan ke sumber (resources) dipakai secara bersama atau
diakses oleh sejumlah pemakai.

B. Ruang Lingkup Electronic Commerce (E-Commerce)


1. Pengertian E-Commerce
E-Commerce sering disebut dengan perdagangan elektronik,
merupakan prosedur berdagang atau mekanisme jual-beli di internet dimana
pembeli dan penjual akan melakukan transaksi didunia maya. Menurut Adi
Nugroho (2006: 5) bahwa “perdagangan elektronik (E- Commerce)
didefenisiskan sebagai cara untuk menjual dan membeli barang-barang (dan
jasa) lewat jaringan internet, tetapi hal itu (tentu saja) mencakup berbagai
aspek”.

Dari defenisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa E-Commerce


merupakan proses jual-beli barang dan jasa yang dilakukan oleh penyedia
barang dan jasa terhadap costumer yang membutuhkan layanan mereka melalui
media online sebagai prantara transaksi.

Ada beberapa model E-Commerce di Indonesia, yaitu:

a. Iklan baris, merupakan salah satu bentuk E-Commerce yang tergolong


sederhana, bisa dianggap sebagai evolusi dari iklan baris di koran- koran
kedalam dunia online. Penjualan yang menggunakan media sosial atau
forum untuk beriklan, biasanya tidak langsung menyelesaikan transaksi
pada website bersangkutan.
b. Retail, merupakan jenis E-Commerce yang dimana semua proses jual- beli
dilakukan melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang
bersangkutan. Model inilah yang akan penulis gunakan sebagai media jual
beli produk, serta tempat dimana calon costumer produk dapat memperoleh
informasi produk. Alasan penggunaan model ini adalah karena model ini
merupakan model yang paling mendekati untuk kebutuhan dari pihak
pemilik toko produk untuk menjalankan usahanya.
c. Marketplace, bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang
berjualan bukan penyedia website, melainkan anggota-anggota yang
mendaftar untuk berjualan di website marketplace yang bersangkutan.
2. Keuntungan E-Commerce
Menurut Adi Nugroho (2006: 19) “manfaat perdagangan elektronik
adalah sebagai berikut:

a. Keuntungan
1) Memperpendek jarak. Perusahaan-perusahaan dapat lebih
mendekatkan diri dengan konsumen. Dengan hanya mengklik link- link
yang ada pada situs-situs, konsumen dapat menuju ke perusahaan
dimana pun saat itu berada.
2) Perluasan pasar. Jangkauan pemasaran menjadi semakin luas dan
tidak terbatas oleh area geografis dimana perusahaan berada.
3) Perluasan jaringan mitra bisnis. Pada perdagangan tradisional,
sangat sulit bagi suatu perusahaan untuk mengetahui posisi geografis
mitra kerjanya yang berada di negara-negara lin atau benua lain.
Bagaimna pun juga, mitra kerja sangat penting untuk konsultasi dan
kerjasama baik teknis maupun non-teknis. Dengan adanya
perdagangan elektronik lewat jaringan internet, hal-hal tersebut bukan
menjadi masalah besar lagi.
4) Efisien. Seperti disinggung pada bagian sebelumnya, perdagangan
elektronik akan sangat memangkas biaya-biaya operasional.
Perusahaan-perusahaan yang berdagang secara elektonik tidak
membutuhkan kantor dan toko besar, menghemat kertas-kertas yang
digunakan untuk transaksi-transaksi, periklanan, serta pencatatan-
pencatatan. Selain itu, perdagangan elektronik juga sangat efisien dari
sudut waktu yang digunakan. Pencarian informasi-informasi
produk/jasa dan transaksi-transaksi bisa dilakukan lebih cepat serta
lebih akurat.
b. Keuntungan bagi konsumen
1) Efektif. Konsumen dapat memperoleh informasi tentang prosuk/jasa
yang dibutuhkannya dan bertransaksi dengan cara yang cepat dan
murah.
2) Aman secara fisik. Konsumen tidak perlu mendatangi toko temapt
perusahaan menjajakan barangnya dan ini memungkinkan konsumen
dapat bertransaksi dengan aman sebab di daerah-daerah tertentu
mungkin sangat berbahaya jika berkendaraan dan membawa uang tunai
dalam jumlah yang besar.
3) Fleksibel. Konsumen dapat melakukan transaksi dari berbagai lokasi,
baik dari rumah, kantor, warnet atau tempat-tempat lainnya. Konsumen
juga tidak perlu berdandan rapi seperti pada perdagangan tradisional
umumnya.
c. Keuntungan bagi masyarakat umum
1) Mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan. Dengan adanya
perdagangan elektronik yang dapat dilakukan dimana saja, konsumen
tidak perlu melakukan perjalanan-perjalanan ke toko- toko, dimana hal
ini pada gilirannya akan mengurangi jumlah kendaraan yang berlalu-
lalang di jalanan. Berkurangnya kendaraan di jalanan, berarti
menghemat bahan bakar minyak (BBM) dan mengurangi tingkat polusi
udara sebab gas-gas buangan kendaraan bermotor dapat mencemari
lingkungan.
2) Membuka peluang kerja baru. Era perdagangan elektronik akan
membuka peluang-peluang kerja baru bagi mereka yang tidak
„buta‟ teknologi. Muncul pekerjaan-pekerjaan baru seperti programer
komputer, perancang web, ahli di bidang basis data, analisis sistem,
ahli di bidang jaringan komputer, dan sebagainya.

3) Menguntungkan dunia akademis. Berubahnya pola hidup masyarakat


dengan hadirnya perdagangan elekronik, kalangan akademis akan
semakin diperkaya dengan kajian-kajian psikologis, antropologis,
sosial-budaya, dan sebagainya, yang berkaitan dengan cara dan pola
hidup yang berkaitan dengan dunia maya. Selain itu, dampak langsung
dari hadirnya internet secara langsung akan menantang kiprah ilmuwan
di bidang teknik komputer, teknik telekomunikasi, elektronika,
pengembangan perangkat lunak, dan sebagainya.
4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Perdagangan
elektronik, seperti juga teknologi komputer pada umumnya, hanya bisa
dilakukan oleh orang-orang yang tidak gaptek (gagap teknologi),
sehingga pada gilirannya akan merangsang orang-orang untuk
memperlajari teknologi komputer demi kepentingan mereka sendiri.
Selain itu, dalam melakukan perdagangan elektronik, seseorang suatu
saat mungkin akan “tersesat‟ ke situs-situs berkualitas yang akan
meningkatkan pemahaman orang yang bersangkutan.”
3. Kerugian Perdagangan Elektronik
Sebagai media online, selain mempunyai keuntungan, perdagangan
elektronik juga mempunyai kerugian sama halnya dengan perdagangan
tradisional. Namun, dari sudut pandang manapun, perdagangan elektronik
memiliki lebih banyak keuntungan bila di bandingkan dengan kerugiannya.
Menurut pendapat Adi Nugroho (2006: 22), segi negatif perdagangan
elektronik adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan individualisme. Pada perdagangan elektronik, seseorang


dapat bertransaksi dan mendapatkan barang/jasa tanpa bertemu dengan
orang lain. Ini membuat beberapa orang menjadi berpusat kepada diri
sendiri (egois) serta indovodualitas dan merasa dirinya tidak
membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidupnya.
b. Terkadang menimbulkan kekecewaan. Apa yang dilihat di layar
monitor komputer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat
mata. Seseorang yang membeli lukisan di internet mungkin suatu saat
akan mendapati lukisannya tidak memiliki warna yang sama dengan apa
yang dilihatnya di layar monitor. Seseorang yang membeli sofa di
internet adalah contoh lain. Di layar monitor sofa yang akan dibelinya
terlihat begitu nyaman diduduki. Kenyataannya? Sangat mungkin, apa
yang terlihat begitu lembut di layar monitor ternyata pada kenyataannya
tidak begitu adanya.
c. Tidak manusiawi. Sering kali orang pergi ke toko-toko dan pusat
perbelanjaan (mall) tidak sekedar ingin memuaskan kebutuhannya akan
barang/jasa tertentu. Ia mungkin melakukannya untuk penyegaran
(refreshing) atau bersosialisasi dengan rekan-rekan atau keluarganya.
Perdagangan elektronik gagal dipandang dari sudut pandang seperti ini. Di
internet, meski dapat mengobrol (chatting) dengan orang lain, mungkin
tidak dapat merasakan jabat tangannya, senyum ramahnya, atau
candanya”.

4. Jenis-Jenis E-Commerce
(Irawan, Rahsel, dan Udin 2017; Kenneth C. Laudon 2005) E-Commerce
terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Business-To-Bussinnes (B2B) Kebanyakan E-Commerce yang diterapkan


saat ini merupakan tipe B2B. E-Commerce type ini meliputi IOS serta
transaksi antar organisasi yang dilakukan di electronic market.

2. Business-To-Consumers (B2C) Merupakan transaksi eceran dengan


pembeli perorangan.

3. Consumer-to-consumer (C2C) Dalam kategori ini, seorang konsumen


menjual secara langsung ke konsumen lainnya.

4. Consumen to businnes (C2B) Termsuk kategori ini adalah perseorangan


yang menjual produk atau layanan ke oraganisasi, dan perseorangan yang
mencari penjual, berinteraksi dengan mereka dan menyepakati suatu
transaksi.

5. Nonbusinnes E-Commerce Dewasa ini makin banyak lembaga non-bisnis


seperti lembaga akademis, oraganisasi keagamaan, oraganisasi sosial, dan
lembaga-lembaga pemerintahan yang menggunakan berbagai type E-
Commerce untuk mengurangi biaya atau untuk meningkatkan operasi dan
layanan Publik.

Pada penelitian ini penulis merancang dan membangun aplikasi e-


commerce dengan bentuk B2C.

5. Pemesanan
Pemesanan merupakan hal yang rutin para konsumen secara elektronik
mengirimkan pesanan-pesanan akan barang dan atau jasa ke perusahaan.
Menurut Adi Nugroho (2006:15) “Form elektronik merupakan form yang mirip
dengan surat pesanan pada perdagangan tradisional.”

Aplikasi-aplikasi klien-server sering dirancang untuk menanganinya.


Web menuntut campur tangan yang relatif sedikit dari personal-personal
perusahaan, namun karena kebanyakan sistem web mendukung form-form
elektronik, kebanyakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan
elektronik saat ini menggunakan aplikasi web dan basis data untuk tujuan yang
sama.

6. Promosi E-Commerce
Fungsi penjualan dan pemasaran merupakan entitas yang terpisah
dalam rantai nilai berorientasi konsumen. Menurut Adi Nugroho (2006: 210),
“Promotion (promosi) dalam ilmu pemasaran tradisional, merupakan suatu
upaya perusahaan agar semua fungsi-fungsi pemasaran suatu saat nanti akan
berakhir dengan tahapan penjualan”. Promosi produk yang sukses
menghendaki, paling sedikit, pesan positif yang diterima oleh konsumen-
konsumen potensial.

Adi Nugroho (2006: 210) juga menjelaskan “pesan-pesan ini mungkin


dikomunikasikan dengan berbagai cara, yaitu:

a. Saluran periklanan komersial.


b. Cerita-cerita dan berita-berita pers.
c. Kalimat-kalimat dari mulut ke mulut.
d. Pengalaman konsumen secara pribadi.
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

A. Metode Pengembangan Sistem


1. Metode Pengembangan
Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah metode
waterfall. Metode waterfall memiliki proses yang mudah dipahami dan
prosesnya tidak tumpang tindih. Dalam metode ini, satu proses harus
diselesaikan agar dapat melanjutkan ke proses berikutnyaMenurut Sholikhah,
dkk (2017:47) dalam (Kurniawan et al., 2021) Metode Waterfall adalah model
klasik yang memiliki sifat sekuensial dalam desain perangkat lunak. Metode
waterfall merupakan metode yang menggambarkan pendekatan sistematis dan
berurutan (langkah demi langkah) dalam pengembangan perangkat lunak.
Tahapan dengan spesifikasi kebutuhan pengguna kemudian dilanjutkan
melalui tahap perancangan yaitu perencanaan, pemodelan, pembangunan
sistem dan penyampaian sistem kepada pengguna, dukungan terhadap
perangkat lunak yang dihasilkan secara lengkap (Novitasari, 2018) dalam
(Kurniawan et al., 2021).

B. Analisis Sistem
Dalam mengembangkan sistem, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
terlebih dahulu, untuk itu diperlukan adanya analisis sistem yang akan dibuat atau
dikembangkan.

1. Analisis Flowmap yang Sedang Berjalan


Saat ini E- commerce batik dalam mempromosikan usahanya dengan
memasang banner di depan toko. Bagi calon customer yang ingin berbelanja
harus datang langsung ke toko untuk mencari atau menanyakan produk yang
dicarinya, dan bila sudah mendapatkannya dapat langsung diproses di kasir,
dan bila tidak ditemukan maka customer harus harus mencari produk di toko
yang lain.

Sistem yang saat ini sedang berjalan dapat penulis gambarkan melalui
flow map di bawah ini:
Gambar 3. Flowmap yang sedang berjalan

Pada Gambar 3 dijelaskan bahwa pembeli/customer melakukan proses


pencarian produk, setelah menemukan produk yang akan dibeli kemudian
pembeli akan melakukan transaksi dengan karyawan selanjutnya karyawan
akan memastikan terlebih dahulu ketersediaan produk, dan ketika pesanan
telah terpenuhi karyawan akan mencatat produk yang dibeli dan pembeli
memperoleh produk yang diiginkan. Dari pihak pemilik toko sendiri
memperoleh bukti dari hasil transaksi tersebut.
a. Analisis Proses Bisnis

Tabel 6. Analisis Proses Bisnis

No Proses Bisnis Aktivitas Rinci User Terkait

1. Pengelolaan Pemilik toko produk Pemilik / pengelola


informasi menginformasikan kepada
masyarakat dengan membuat
iklan berupa media spanduk.

2. Prosedur Pengunjung/ calon pembeli Pengunjung / pembeli


survei lokasi mengunjungi toko dan
mensurvei produk yang dicari.

3. Pengelolaan Dalam proses pemesanan Pengunjung / pembeli


pemesanan pelanggan menentukan produk
apa yang akan dibeli dan
berapa jumlah pemesanan.

Pengelola toko menerima


pemenuhan pesanan dari
pembeli yang telah melakukan
pemesanan.

4. Pengelolaan Penjual melakukan pengisian Pemilik / pengelola


data data calon pembeli lengkap
pemesanan dengan jumlah pemesanan
produk dan total harga
pemesanan.

5. Proses Pembeli melakukan transaksi Pengelola / pembeli


Transaksi dengan kasir terhadap jumlah
dan total harga data
pemesanan.

Penjual mencatat detail data


pemesanan dan transaksi
untuk dijadikan sebagai bukti
pemesanan.

6. Pengelolaan Penjual melakukan pembibitan Pengelola


stok produk. atau membeli produk dari toko dan supplier
lain baik dalam maupun luar
kota

7. Pengelolaan Penjual/ pegawai mencatat Pengelola toko /


laporan proses transaksi perharinya pegawai
penjualan untuk dijadikan laporan
penjualan toko

b. Analisis Pelaku Sistem

Pelaku sistem merupakan orang yang terlibat dalam sistem beserta


fungsi dan tugasnya masing-masing. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari
tabel berikut.

Tabel 7. Analisis Pelaku Sistem

No Pelaku Sistem Keterangan

1. Pengujung - Pengunjung mendatangi toko


melakukan pencarian produk yang
tersedia saat ini.

- Pengunjung mencari informasi


terkait jenis produk ataupun harga

produk yang dijual.

2. Pelanggan - Pembeli yang memberikan


perhatian penuh terhadap produk
atau barang yang ditawarkan dan
melakukan pembelian secara
berulang-ulang.

3. Penjual - Pemilik ataupun pengelola toko


yang menyediakan produk yang
ingin di jual

- Bertanggung jawab penuh atas


semua kelangsungan usaha.

- Penjual dapat menetapkan harga


tiap barang/ produk yang tersedia
di toko untuk dipasarkan.

4. Kasir - Bertugas sebagai orang yang


melayani proses pembayaran.

- Melakukan pengecekan atas jumlah


barang pada saat penerimaan
barang.

- Melakukan pengecekan kas fisik


serta melakukan pelaporan kepada
atasan/ pemilik toko.
c. Analisis Aturan Bisnis

Analisis Aturan Bisnis merupakan penjelasan dari aturan bisnis


yang sedang berjalan pada sistem saat ini.

Tabel 8. Analisis Aturan Bisnis

No Pelaku Sistem Keterangan

1. Pengujung - Pengunjung mendatangi toko


melakukan pencarian produk yang
tersedia saat ini.

- Pengunjung mencari informasi


terkait jenis produk ataupun harga
produk yang dijual.

2. Pelanggan - Pembeli yang memberikan


perhatian penuh terhadap produk
atau barang yang ditawarkan dan
melakukan pembelian secara
berulang-ulang.

d. Analisis Masalah dan Solusi

Analisis permasalahan dan solusi adalah menganalisa masalah-


masalah apa saja yang terjadi di lapangan dan solusi yang diberikan untuk
menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Pada sistem ini permasalahan
dan solusinya adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Analisis Masalah dan Solusi

No Masalah Solusi

1. Sulit dan tidak efisiennya Sistem sebaiknya memudahkan penjual


pemasaran produk yang dalam memasarkan produknya.
ada
2. Terbatasnya pegawai Sistem sebaiknya menyediakan tentang
yang bertugas melayani layanan pemesanan transaksi tanpa

calon pembeli harus memiliki pegawai.

3. Transaksi manual Sistem sebaiknya menyediakan


mengharuskan proses proses transaksi yang masih mudah
pembayaran manual dengan proses pembayaran yang
sehingga menyulitkan dapat dilakukan melalui transfer
pembeli dalam rekening dan COD
melakukan transaksi

2. Analisis Persyaratan (Requirement)


Setelah mengetahui permasalahan pada sistem yang sedang berjalan,
selanjutnya penulis melakukan analisis persyaratan (requirement) sebagai
solusi masalah tersebut. Persyaratan yang ada akan dibagi 2 (dua) bagian.
Bagian pertama Functional Requirement yaitu aktivitas dan layanan yang
harus disediakan oleh sistem yang akan dibangun. Bagian kedua adalah Non-
functional Requirement yaitu fitur-fitur yang diperlukan oleh sistem agar
sistem lebih memuaskan.

a. Functional Requirements
Sistemyang dibangun harus mempunyai functional
requirements sebagai berikut:

1) Sistem E-Commerce yang dibangun harus memberikan


kenyamanan kepada customer sebagai target pasar.
2) Sistem memiliki database dengan teknik normalisasi yang baik,
sehingga tidak menyebabkan redudansi data.

b. Non-functional Requirements
Tabel 9. Non-functional Requrements dari sistem yang dibangun

Jenis Kebutuhan Keterangan

1. Model Tampilan a. Mengefisienkan waktu proses


pengolahan data, penginputan
data hingga pelaporan.

b. Mengurangi tingkat kesalahan


data.

c. Tampilan interface lebih


menarik dan user friendly
sehingga mudah dimengerti
dan digunakan.

2. Model Penyimpanan a. Melakukan penyimpanan data


Data berupa biodata user sehingga
memudahkan pelaksanaan
proses pendaftaran user.

b. Mencegah terjadinya
redudansi data.

c. Format penginputan data


sehingga tidak terjadi
kesalahan pengimputan data.

3. Model Segi Ekonomi a. Menghemat biaya promosi

4. Model Pengontrolan a. Meningkatkan keamanan


Sistem terhadap proses penyimpanan
data.

b. Adanya admin yang


bertanggung jawab atas
berjalannya sistem.

c. Membatasi hak akses masing-


masing pengguna.

5. Model Efisiensi a. Meminalisir biaya transportasi


bagi pembeli atau konsumen
dari luarkota ataupun kabupaten.

b. Menudahkan memperoleh
informasi
C. Perancangan Sistem

Tahap selanjutnya adalah melakukan perancangan sistem. Perancangan yang


dimaksud untuk membuat pemodelan terhadap aplikasi/sistem yang akan dibuat.

1. Sistem yang diusulkan


Berdasarkan analisis dari sistem yang sedang berjalan, penulis
bermaksud membangun sebuah sistem informasi E-Commerce yang
mempermudah penjual mempromosikan produk-produk di tokonya. Sistem
ini berbasis web, sehingga dapat diakses dimanapun.

a. Analisis User
Agar sebuah sistem dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan
yang diinginkan maka dibutuhkan sebuah analisa mengenai siapa saja yang
dapat mengakses sistem. Adapun yang dapat mengakses sistem ini adalah
sebagai berikut.

Tabel 10. Analisis User

No Nama User Aktivitas Dokumen Terkait

Input Output

1. Admin - Mengelola data - Data user - Daftar user

user - Infomasi

Website

2. Operator - Verifikasi - Daftar - Daftar


penjual dan penjual penjual
pelanggan
- Daftar - Daftar
- Data pelanggan pelanggan pelanggan

- Data penjual
3. Pengunjung - Melihat data - Biodata - Terdaftar
produk Pelanggan menjadi
pelanggan
- informasi
usaha

- mendaftar
sebagai
pelanggan

4. Pelanggan - melihat daftar - Biodata - Bukti


produk, profil pribadi pemesanan
pelanggan, pelanggan produk
petunjuk
- Data - Bukti
pemesanan
pemesanan pemenuhan
- melakukan pemesanan
- Data
pemesanan
pemenuhan - Konfirmasi
produk
pemesanan pembayaran
- melakukan
- Status
pemenuhan
pengiriman
pemesanan
barang.

5. Penjual - Mengverifikasi - Data toko - Informasi


pembayaran persetujuan
- Data
pesanan registrasi
produk
penjual
- Menerima
- Data metode
daftar pesanan - Daftar produk
pembayaran
- Melakukan - Informasi
- Data usaha
pengiriman usaha
- Data
- Daftar
petunjuk
pemesanan
pemesanan
dan
pemenuhan
pesanan
b. Analisis Prosedur
Analisis prosedur memberikan gambaran tentang sistem yang akan
dikembangkan. Analisis sistem ini bertujuan untuk mengetahui lebih jelas
bagaimana cara kerja sistem tersebut.

Tabel 11. Simbol-simbol pada Use case Diagram

Dokumen Terkait
No Aktivitas User Terkait
Input Output

1. Register - Bukti - Pengunjung


pendaftaran
pelanggan - Admin
Pelanggan

- Informasi
username
dan
password

2. Registrasi - Biodata - Bukti - Operator


Penjual penjual pendaftaran
- Penjual
penjual
- Dokumen
Pelengkap - Informasi
username
dan

password

3 Login - Username dan - Konfirmasi - Semua user


password data login

4 Data toko - Data produk - Daftar - Penjual


produk
- Update data - Operator
produk
5 Pencarian - Data produk - Daftar - Pelanggan
produk produk
- Data toko - Pengunjung
- Daftar
penjual/
toko

6 Pemesanan - Data - Daftar - Pelanggan


produk pemesanan pemesanan
- Penjual
produk
- Data
pemenuhan - Bukti
pemesanan pemesanan

- Data - Bukti
pelanggan pemenuhan
pemesanan

7 Pembayaran - Data - daftar - Pelanggan


pemenuhan pemilihan
- Penjual
pemesanan pembayaran

- Data - Daftar total


pelanggan pembayaran

- Pembayaran - Konfirmasi

2. Perancangan Use-case Diagram


Use-case Diagram merupakan sebuah interaksi antara satu atau
lebih actor dengan sistem yang akan dibangun. Dengan menggunakan use-
case diagram kita dapat melihat bagaimana hak setiap actor.

Berikut merupakan perancangan use-case diagram untuk E-


Commerce Batik:
Gambar . Rancang Diagram Use-case

Dengan dibuatnya use-case diagram dapat dijelaskan aktivitas dari


actor yang berperan dalam sistem.

3. Perancangan Context Diagram


Context Diagram merupakan suatu diagram alir tingkat tinggi yang
menggambarkan seluruh jaringan, masukan dan keluaran. Sistem yang
dimaksud adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan.
Diagram ini merupakan gambaran umum sistem yang nantinya akan
dibuat. Secara uraian dapat dikatakan bahwa context diagram itu berisi
siapa saja yang memberikan data ke sistem serta kepada siapa data
informasi yang harus dihasilkan sistem.

Berdasarkan analisis, maka dapat digambarkan context diagram


untuk sistem informasi E-Commerce adalah sebagai berikut:
Gambar Rancangan Context Diagram

4. Perancangan Activity Diagram


Activity diagram menggambarkan aliran kerja (work flow) atau
aktifitas dari sebuah sistem proses bisnis. Berikut adalah diagram aktivitas
dari sistem informasi toko produk:

a. Activity Diagram Pengunjung


Activity Diagram Pengunjung dilakukan oleh pengunjung yang
hanya bisa melakukan aktivitas melihat produk dan info toko.
Gambar Activity Diagram Pengunjung

b. Activity Diagram Operator


Operator dapat melakukan login dan mengakses halaman operator.
Setelah operator melakukan login, operator dapat melakukan verifikasi
terhadap pelanggan atau pun penual yang mendafatar.

Tabel 7. Activity Diagram Operator


c. Activity Diagram Pelanggan
Pengunjung yang telah terdaftar akan disebut pelanggan,
pelanggan yang telah login dapat melihat produk, memasukkannya ke
dalam keranjang, dan melakukan transaksi.

Gambar 8. Activity Diagram Pelanggan


d. Activity Diagram Admin
Admin memiliki hak akses penuh di sistem, admin mengelola data
dan semua user yang ada disistem.

Gambar 9. Activity Diagram Admin

e. Activity Diagram Penjual


Bagi pengunjung yang telah mendaftarkan diri sebagai penjual
maka setelah melakukan login, penjual dapat mengelola produk,
memenuhi pesanan, melakukan transaksi, pengiriman, termasuk melihat
laporan trarnsaksi harian, bulanan, maupun tahunan.
Gambar 10. Activity Diagram Penjual

D. Perancangan Database
Pada tahap ini banyak hal yang harus diperhatikan dengan cermat
terutama menyangkut validitas database yang akan dibangun. Beberapa hal
yang harus diperhatikan adalah masalah penumpukan data yang akan
dimasukan ke dalam tabel database, penumpukan data dalam basisdata sering
disebut dengan istilah redudansi data.
1. Rancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
Perancangan basis data diperlukan entity relationship diagram (ERD)
untuk mengambarkan entitas (user) yang berperan dalam sebuah basis data
serta hubungan antara user yang berperan tersebut. Berikut ini ERD sistem E-
commerce Batik:

Gambar Rancangan ERD


E. Perancangan Antarmuka (Interface)
1. Tampilan Login
Halaman login digunakan untuk masuk ke dalam sistem dengan
menggunakan username dan password. Halaman login dapat di akses
pelanggan, admin, penjual sedangkan bagi pengujung yang belum
memiliki akses untuk masuk ke dalam sistem harus melakukan
pendaftaran terlebih dahulu.

GambarTampilan Login

2. Tampilan Register
Halaman Register ini digunakan untuk pengunjung yang ingin
mendaftar agar bisa mendapatkan username dan password untuk
melakukan transaksi
3. Tampilan Menu Home
Halaman utama ini adalah halaman awal Website. Halaman ini
akan menampilkan beberapa produk Pelanggan dan pengunjung dapat
mencari produk yang diinginkannya berdasarkan nama produk.

Ketika produk di klik maka akan tampil detail produk, seperti


nama, jenis produk, harga dan stock yang tersedia.
4. Tampilan Chart dan Check out
Pada halaman chart ini pelanggan akan mendapatkan informasi
pemesanan produk apa saja yang telah di simpan dengan jumlah, dan
total harga dari setiap produk yang sudah dimasukkan kedalam
keranjang. Lalu ketika pelanggan ingin melakukan pembayaran atau
Check Out pelanggan harus memilih metode pembayaran dan jenis
pengiriman nya. Maka akan muncul estimasi pengiriman, ongkir, dan
total yang akan dibayar

Anda mungkin juga menyukai