Anda di halaman 1dari 8

APLIKASI TEKNOLOGI

INFORMASI BISNIS

E-COMMERCE

Disusun oleh :

1. Bimo Arif Restiyawan ( 2022150017 )

2. Eva Ma’arya Sholeh ( 2022150018 )

3. Desi Ambarwati ( 2022150019 )

4. Alan Dharmawan ( 2022150020 )

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah “Teknologi
Informasi” yang telah membimbing penyusun sehingga bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Teknologi Aplikasi TI Bisnis E-Commerce”.

Perkembangan dunia digital saat ini sangatlah pesat, bahkan kemajuan di setiap tahunnya
tidak bisa dihindarkan dari dunia online. Dan sebagaimana perdagangan yang dilakukan secara
langsung atau face to face, e-commerce juga meliputi proses promosi, pembelian, dan pemasaran
produk. Penyusun ingin mendefinisikan aplikasi yang dapat digunakan pada bidang bisnis
teknologi informasi. Untuk itu makalah ini sengaja dibuat agar kita dapat mengetahui aplikasi
yang di gunakan pada bidang bisnis.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
pembuatan makalah ini, oleh sebab itu penyusun sangat mengharap kritik, dan saran yang
membangun agar penyusun bisa memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan dan
penulisan makalah. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan semua
orang khususnya bagi penyusun sendiri.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berkembangnya teknologi di zaman modern yang semakin pesat tiap tahunnya, yang
paling dirasakan untuk saat ini adalah perkembangan teknologi dalam bidang aplikasi E-
commerce. E-commerce merupakan sebuah media online yang digunakan untuk aktifitas yang
berkaitan dengan penjualan, pembelian, dan pemasaran barang atau jasa. E-commerce
melibatkan kegiatan teknologi internet lainnya seperti transaksi dana elektronik atau yang biasa
disebut dengan m-banking, pertukaran data elektronik, sistem pengumpulan data otomatis, dan
sistem inventori otomatis. Semakin banyak masyarakat yang menggunakan internet, masyarakat
akan semakin senang melakukan pembelian melalui e-commerce, yang artinya dengan
meningkatnya pengguna internet maka seharusnya meningkat juga kegiatan jual beli secara
online. Banyak juga aplikasi yang di gunakan pada bidang bisnis e-commerce seperti MRP,
MRPII, CIM, CSM, CRM, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan latar belakang sehingga kita tertarik untuk Mendefinisikan dan menjelaskan
mengenai hal tersebut dengan judul “ TEKNOLOGI APLIKASI TI BISNIS E-COMMERCE”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan berbagai uraian latar belakang yang telah di paparkan, maka dapat di
rumuskan secara umum beberapa permasalahan yaitu apa saja aplikasi yang digunakan pada
bidang bisnis e-commerce, apa definisi tentang teknologi aplikasi bisnis e-commerce, dan apa
saja contoh teknologi aplikasi TI pada bidang bisnis e-commerce.

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan yang telah dipaparkan, maka tujuan dari makalah ini adalah kita
dapat mengetahui aplikasi apa saja yang biasa di gunakan pada bidang bisnis e-commerce, kita
dapat mendefinisikan tentang teknologi IT bisnis e-commerce, kita dapat menjelaskan contoh
teknologi aplikasi IT pada bidang bisnis seperti MRPII, CIM, CSM, CRM, dan masih lain
sebagainya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Teknologi TI E-Commerce

Dikutip dari Wikipedia, perdagangan elektronik atau e-commerce didefinisikan sebagai


penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti
internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan
transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan
sistem pengumpulan data otomatis.

Definisi e-commerce menurut Loudon (1998) e-commerce didefinisikan sebagai suatu


proses transaksi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dalam membeli dan menjual berbagai
produk secara elektronik dari perusahaan ke perusahaan lain dengan menggunakan komputer
sebagai perantara transaksi bisnis yang dilakukan.

Definisi e-commerce menurut Vermaat e-commerce didefinisikan sebagai  transaksi


bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik seperti internet. Dengan kata lain, siapapun yang
memiliki jaringan internet dapat berpartisipasi dalam kegiatan E-commerce.

Definisi e-commerce menurut Jony Wrong e-commerce didefinisikan sebagai  pembelian,


penjualan, dan pemasaran barang serta jasa melalui sistem elektronik.

Definisi e-commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) e-commerce didefinisikan


sebagai aktivitas belanja online dengan menggunakan jaringan internet serta cara transaksinya
melalui transfer uang secara digital. 

Keduanya meninjau pengertian E-commerce dari empat perspektif, yaitu:

1) Perspektif Komunikasi. E-commerce adalah sebuah proses pengiriman barang, layanan,


informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer ataupun peralatan elektronik lainnya.

2) Perspektif Proses Bisnis. Pengertian e-commerce adalah aplikasi dari sebuah teknologi
menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3) Perspektif Layanan. Pengertian e-commerce adalah alat yang dapat memenuhi keinginan
perusahaan, manajemen, dan konsumen untuk mengurangi biaya layanan (service cost)
ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.

4) Perspektif Online. E-commerce menyediakan kemudahan untuk menjual dan membeli


produk serta informasi melalui layanan internet maupun sarana online yang lainnya.

B. Contoh Teknologi Aplikasi TI Pada Bidang Bisnis

1. MRP

Material Requirements Planning (MRP) adalah sistem manajemen inventori yang dibuat
dengan basis komputer dan dibuat agar bisa meningkatkan produktivitas bisnis. Umumnya,
aplikasi atau software MRP digunakan agar bisa mengetahui jumlah bahan baku yang sedang
dibutuhkan untuk bisa memproduksi suatu barang. Itu artinya, sistem akan menampilkan bahan
apa yang nantinya akan dibutuhkan, jumlah kebutuhan bahan, dan juga kapan berbagai bahan
tersebut akan diperlukan. Berdasarkan pengertiannya tersebut, maka sangat wajar bila sistem ini
mulai banyak digunakan pada industri manufaktur. Biasanya, perusahaan yang menerapkan
sistem MRP tidak akan mengalami kekurangan ataupun kelebihan persediaan. Sistem akan selalu
membuat estimasi yang akurat terkait pengolahan bahan baku menjadi bahan produk. Bahkan,
sistem MRP bisa menjadwalkan pengiriman secara lebih otomatis.

2. MRP II

Manufacturing Resource Planning (MRP II) adalah Rencana bisnis strategis


menggabungkan rencana pemasaran, keuangan, dan produksi. Pemasaran harus sepakat bahwa
rencana itu adalah realistis dan dapat dicapai. Keuangan harus sepakat bahwa rencana tersebut
memang menjanjikan dari sudut pandang keuangan, dan produksi harus sepakat bahwa itu dapat
memenuhi permintaan yang dibutuhkan. Perencanaan manufaktur dan sistem kontrol, seperti
diuraikan di sini, adalah master game plan untuk semua departemen di perusahaan. Perencanaan
dan pengendalian sistem terintegrasi ini disebut manufacturing resource planning, atau sistem
MRP II. Istilah MRP II digunakan untuk membedakan “manufacturing resource plan” (MRP II)
dengan “materials requirement plan” (MRP). MRP II menyediakan koordinaasi antara
pemasaran produksi.
3. CIM

Computer Integrated Manufacturing (CIM) merupakan pendekatan dalam bidang


manufaktur yang menggunakan komputer untuk mengontrol keseluruhan proses produksi. Proses
produksi menjadi sangat mudah dijalankan dengan integrasi software (program komputer) dan
hardware (mesin produksi). Proses produksi pun menjadi lebih cepat dan produktivitas menjadi
meningkat. Menurut Ang, CIM didefinisikan sebagai integrasi otomasi dalam sebuah
perusahaan. CIM bukan berarti bertujuan untuk membuat otomasi secara utuh atau keseluruhan
akan tetapi memiliki tujuan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dengan memperoleh
keseimbangan produksi dari adanya integrasi antara manusia dan otomasi. Selain  itu juga
diperoleh dengan adanya penggunaan teknologi sebagai database dan komunikasi data dalam
mengintegrasikan desain, sistem manufaktur, dan fungsi bisnis yang terotomasi.

4. CMS

Content Management System (CMS) adalah suatu software yang bertugas dalam


mengubah, mengelola, serta mempublikasikan suatu konten website. Content Management
System juga akan membantu setiap penggunanya dalam berkolaborasi mengelola konten
website. Umumnya, konten website tersebut akan disimpan dalam database atau basis data dan
dikelola dengan apa yang disebut dengan DBMS. Pengelolaan lewat DBMS ini membutuhkan
pengetahuan command atau perintah khusus, sehingga semua orang tidak bisa menggunakannya
dengan bebas. Peran penting dari CMS salah satunya adalah menyuguhkan data yang sama
dengan UI atau user interface dalam bentuk visual. Sehingga, akan lebih mudah untuk digunakan
oleh para pengguna tanpa harus mengetahui berbagai hal teknis terlebih dahulu.

5. CRM

Customer Relationship Management (CRM) adalah strategi bisnis yang memadukan


proses, manusia dan teknologi. Membantu menarik prospek penjualan, mengkonfersi mereka
menjadi pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang puas dan
loyal. Tujuan dari CRM adalah untuk mengetahui sebanyak mungkin tentang bagaimana
kebutuhan dan perilaku pelanggan, untuk selanjutnya memberikan sebuah pelayanan yang
optimal dan mempertahankan hubungan yang sudah ada, karena kunci sukses dari bisnis sangat
tergantung seberapa jauh kita tahu tentang pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka.

Anda mungkin juga menyukai