Anda di halaman 1dari 106

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi menjadi sebuah faktor pendorong bisnis berbasise-business.
Internet merupakan jaringan global yang menyatukan seluruh jaringan komputer, sehingga
memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu dengan yang lain diseluruh
dunia. Sebuah perusahaan yang menggunakan jaringan internet dapat menjalin hubungan dengan
rekan bisnis atau konsumen secara lebih efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur
yang ideal untuk menjalankan bisnis berbasise-businesssehingga istilah e-businesspun menjadi
identik dengan menjalankan bisnis di internet.
Dewasa ini, tanah air mulai marak membahas fenomena Go-Jek, Siapa yang menyangka ojek
yang biasanya hanya bisa didapatipada pos-pos tertentu itu kini bisa membentuk sebuah jaringan
terintegrasi yang melayani masyarakat dengan cepat. Kesederhanaan ide Go-Jektelah menjadikan
sebuah kekuatan yang brilian. Ide brilian ini juga yang kini telah mengantarkan Go-Jek meraih
berbagai penghargaan nasional maupun internasional. Selain itu, tentu saja Go-Jekmampu
menyerap banyak pelanggan dengan sangat cepat. Pelanggan jasa iniumumnya berasal dari
berbagai kalangan dari berbagai latar belakang yang saat ini umumnya masih berstatus warga
jabodetabek. Mulai dari pebisnis, pengusaha hingga ibu rumah tangga dan pelajar, para
pelanggan ini rela mengeluarkan uang yang lebih tinggi dari harga ojek pada umumnya
dikarenakan pelayanan yang memuaskan.Dengan memaksimalkan teknologi dan pelayanan
pelanggan melalui sebuah web aplikasi, Go-Jek telah menjadi altertif kendaraan umum yang
mampu mengakomodir kebutuhan para konsumen, yakni jasa pengantaran orang atau barang
yang murah, aman dan cepat.
Fakta menarik dari Go-Jek adalah kenyataan bahwa usaha ini berkembangbegitu cepat melalui
peranan penting teknologi. Go-Jek menggunakan jasa internet untuk memasarkan pelayanan
mereka, termasuk untuk pemesanan jasanya. Selain itu, Go-Jek juga memberikan pilihan
pelayanan yang diinginkan.Mereka memaksimalkan kehadiran mereka lewat beragam social
media popular di Indonesia seperti facebook, twitter, dan instagramuntukmenyebarluaskan jasa
mereka dari akun social media satu ke akun social media lainnya. Mereka juga bekerja sama
dengan situs-situs belanja online untuk mengantarkan barang hasil belanja pembeli yang mau
menggunakan jasa ojek untuk menghemat waktu pengantaran barang. Penggunaan teknologi dan
internet ini menjadi sebuah revolusi bagi dunia jasa pesan ojek di wilayah jabodetabek.
Kemudahan sistem pemesanan dan layanan telah menjadikan jasa ini mudah di kenal orang.
Inefisiensi jasa ojek konvensional menjadi peluang bagi Go-Jek untuk berinovasi menciptakan
layanan jasa dengan menggunakan aplikasi yang bersifat realtime yang kini menjadi pilihan
masyarakat urban. Go-Jek juga telah berhasil menciptakan imej di mata masyarakat, merubah
mindset masyarakat serta menciptakan gaya hidup baru dalam menggunakan transportasi umum.
Harapan kedepannya Go-Jekakan segera memperluas wilayah jangkauan, memperbaiki sistem
pemasarannya serta mengembangkan aplikasi mobile yang dapat diunduh sehingga pelanggan
mereka dapat dengan cepat memesan jasa ojek terutama di saat darurat. Berbagai layanan
tersebut saat ini telah dirancang untuk memanjakan para konsumen. Kemudahan layanan,
ketepatan waktu, dan kepuasan pelanggan merupakan kunci Go-Jek sebagai jasa alternatif pesan
Ojek.

Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang diuraikan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah bagaimana
sistem e-business yang terintegrasi dengan aplikasi dapat diterapkan oleh perusahaan Go-Jek.

Tujuan
Tujuan dari makalah ini antara lain:
1. Mengidentifikasi perusahaan Go-Jek
2. Menganalisis sistem e-business yang diterapkan perusahaan Go-Jek
3. Menganalisis layanan jasa Go-Jek yang berbasis aplikasi

TINJAUAN PUSTAKA

E-business
Fenomena e-business telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas bisnis di Negara-negara maju
maupun di Negara-negara berkembang. Hal ini terjadi karena dengan adanya e-business, proses
dan system bisnis (pertukaran barang atau jasa) menjadi lebih baik dibandingkan dengan cara-
cara terdahulu (konvensional).
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat mengakibatkan terjadinya revolusi di dunia
perdagangan dan industry. Jika dahulu tranksaksi bisnis yang harus dilakuakn secara tatap muka,
melibatkan sejumlah fasilitas dan sumber daya fisik, maka pada saat ini transaksi dapat
dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja secara fleksibel (tanpa harus bertemu muka),
dilakukan dengan menggunakan peralatan elektronik dan internet, dimana proses pembayaran
dilakukan melalui mekanisme transfer informasi keuangan. Transaksi melalui Internet ini lebih
dikenal dengan nama e-commerce dan e-business. Secara umum e-commerce diartikan sebagai
segala bentuk transaksi perdagangan barang atau jasa (trade of goods and service) dengan
menggunakan media elektronik/computer. Intinya jika tersedia sumber daya fisik atau proses
bisnis yang saat ini dapat didigitalisasikan, maka disitulah kesempatan konspe e-business dapat
diimplementasikan.
Definisi e-business begitu banyak terdapat pada literature maupun internet, ini menandakan
bahwa e-business semakin berkembang. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke
konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)
2. Menurut Kalakota dan Robinson (Kalakota, 2001) menuliskan bahwa e-business adalah sebuah
paduan yang kompleks antara proses-proses bisni, aplikasi-aplikasi perusahaan dan beberapa
struktur organisasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu model bisnis yang memiliki
performasnsi yang jauh lebih baik dari keadaaan sebelumnya.
3. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan
produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan
penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dandata yang telah
terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall.
2002).
4. Menurut Mohan Sawhney & Jeff Zabin dalam O‟Brien & Marakas (2008) menyatakan bahwa e-
business merupakan pemanfaatan jaringan elektronik dan teknologi-teknologi yang berkaitan
untuk membolehkan, memperkuat, meningkatkan, merubah, atau menemukan suatu proses bisnis
atau system bisnis yang mempunyai nilai yang lebih menguntungkan pelanggan saat ini ataupun
pelanggan potensial.
5. Definisi lainnya menurut O‟Brien & Marakas dalam bukunya Management Information System
(2008) menyatakanbahwa e-business adalah penggunaan teknologi internet untuk bekerja dan
memberdayakan proses bisnis, e-commercedan kolaborasi dengan mitra bisnis seperti hubungan
dengan pelanggan, pemasok, dan pemangku kepentingan bisnis lainnya. Pada dasarnya e-
business dapat dikatakan secara umum adalah pertukaran suatu nilai secara online.
Berdasarkan dari beberapa definisi e-bussines yang telah di kemukakan di atas maka dapat kita
dapat menggabungkannya dalam bentuk definisi yang lebih sederhana dan mudah dipahami,
tentunya dengan melihat kesamaan yang ada pada tiap definisi – definisi di atas, kesamaan dari
tiap definisi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu pelaku e-business, alat atau media
atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan
keuntungan yang diberikan. Berikutberikut adalah sudut pandang yang diperhitungkan dalam
menggabungkan definisi e-bussines, antara lain :
1. Pelaku e-business (organisasi, perusahaan, pelanggan, pemasok, rekan bisnis, pekerja)
2. Sumber Daya yang digunakan
– Teknologi Informasi dan Komunikasi
– Komputer dan data yang terkomputerisasi
– Internet
– Kegiatan Sasaran
– Kegiatan Bisnis
3. Keuntungan menggunakan e-bussines
 Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa
ditemui di sistem transaksi tradisional sehingga meningkatkan value chain (mata rantai
pendapatan)
 Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
 Meningkatkan keefektifan dan keefisienan perusahaan sehingga menurunkan biaya operasional
(operating cost).
 Melebarkan jangkauan (global reach).
 Meningkatkan customer loyality.
 Meningkatkan supplier management.
 Memperpendek waktu produksi (efisiensi)
 Mempermudah dalam pengelolaan asset perusahaan
 Meningkatkan komunikasi semua stakeholders.
Dengan demikian, maka pengertian e-business dapat difenisikanadalah penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan
dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan—dapat berupa
berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, yang pada akhirnya dapat
meningkatan produktivitas dan profit.
Perusahaan dapat mengandalkan aplikasi e-business untuk (1) reengineer proses bisnis internal,
(2) implementasi system e-commerce terhadap konsumen dan supplier, (3) memajukan
kolaborasi perusahaan antara timbisnis dan kelompok kerja.

Gambar 1 Penggunaan aplikasi e-business saat ini


Namun disamping keuntungan yang diperoleh, juga terdapat kelemahan dalam penggunaan e-
bussines:
 Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Misalnya seorang penipu
mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data
finansial yang ada.
 Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua
informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan
kerugian yang besar bagi si korban.
 Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan
non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
 Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang
berhasil membobol sebuah sistem keuangan atau perbankan. Setelah itu dia memindahkan
sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
 Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha
yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan
tersebut.
 Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja,
ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor
manusia atau kesalahan sistem elektronik.
Perusahaan besar saat ini banyak menggunakan strategi dengan memanfaatkan informasi
teknologi untuk berbagi sumber – sumber informasi dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
dari proses bisnis dan mengembangkan strategi keterhubungan antara pelanggan, suplier, dan
partner bisnis, yang dalam hal ini disebut Cross functional enterprise system (O‟ Brian &
Marakas, 2008). Bentuk arsitektur keterkaitan komponen dasar, proses, dan interface dari
aplikasi e-business dan hubungannya satu sama lain, menggambarkan enterprise application
architecture seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2. Enterprise Application Architecture

Enterprise Resource Planning (ERP)


Enterprise Resource Planning (ERP) atau Perencanaan sumber daya Perusahaan adalah suatu
sistem perusahaan yang bersifat lintas fungsional dan bertindak mengintegrasikan dan
mengotomatiskan berbagai proses bisnis yang harus terpenuhi di dalam suatu perusahaan seperti
kegiatan pabrikasi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan fungsi sumber daya manusia.
ERP juga merupakan sebuah software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi
suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan
perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan. Sistem ERP juga
mempunyai syarat penting untuk menjalanjan fungsinya, yaitu Integrasi. Integrasi yang
dimaksud adalah menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical
database, sehingga memudahkan semua departemen sharing informasi atau berbagi informasi
dan berkomunikasi dengan departemen lainnya. Dari database yang terintegrasi memungkin
semua departemen untuk menyimpan atau mengambil data secara real-time dan bersamaan.
System ERP memiliki tujuan yaitu untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara
keseluruhan, adapun peran ERP dalam suatu organisasi sebagai berikut:
1. Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
2. Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise
3. Menghasilkan informasi yang real-time
4. Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
Costumer Relationship Managenet (CRM)
CRM adalah sebuah istilah industry TI untuk metodologi, strategi, perangkatlunak (software)
dan atau aplikasi berbasisweb lainnya yang mampu membantu sebuah perusahaan (enterprise,
kalaubesarukurannya) untuk mengelola hubungannya dengan para pelanggan. CRM adalah usaha
sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga pelanggan (supaya tidak lari ke pesaing)
dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, email, masukan
disitus atau hasil pembicaraan dengan staf sales dan marketing.
Secara operasional, CRM mendukung proses bisnis front office seperti penjualan, marketing,
ataupun service. Perhatikan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut berinteraksi dan sangat
berhubungan erat dengan customer. Seluruh kegiatan tersebut tersimpan secara historikal pada
database membentuk suatu knowledge- base, dan staf pengguna CRM di dalam perusahaan dapat
mengambil informasi yang diperlukan.

Supply Chain Management (SCM)


Russel dan Taylor (2000) mendefinisikan rantai pasokan (supply chain) terbentuk dari sebuah
perhubungan organisasi, sumber dan proses yang menciptakan serta mengirimkan produk dan
jasa kepada pemakai akhir. Sebuah rantai pasokan mencakup semua fasilitas, fungsi dan aktifitas
yang terlibat dalam produksi dan pengiriman sebuah produk atau jasa dari para supplier (dan
suppliers mereka) ke konsumen (konsumen mereka).
Sementara menurut Assosiasi professional Amerika mendefinisikan manajemen rantai pasokan
mencakup perencanaan dan manjemen dari semua aktifitas yang berhubungan dengan sumber
daya, usaha perolehan, konversi (perubahan), dan aktifitas manajemen logistik. Manajemen
rantai pasokan (SCM) merupakan suatu perluasan dari logistic management (manajemen
logistik) di perusahaan.Sementara pengertian pengertian manajemen rantai pasokan menurut
Russel dan Taylor (2000) adalah koordinasi dari seluluh aktifitas rantai pasokan sehingga
konsumen mendapatkan produk berkualitas tinggi dengan cepat dan pelayanan yang terpercaya
pada biaya yang serendah mungkin.

PenerapanE-Business pada Usaha Kecil


Pemilik usaha kecil merupakan individu yang paling penting dalam menentukanarah dan
kebijakan perusahaan, termasuk dalam penggunaan e-business (teknologi informasi dan
komunikasi).Riemenschneider dan Mykytyn (2000) mengemukakan bahwa tokoh kuncipada
usaha kecil sebagai pengguna akhir (end user) dari teknologi informasi cenderung
lebihmemperhatikan computer self-efficacy, yaitu untuk aspek pelatihan dan kemampuan
menggunakansistem komputer. Selain self-efficacy, Brown (2002) menambahkan variabel
computer anxietydalam penelitiannya mengenai adopsi web based technology di negara-negara
berkembang, yang hasilnya menunjukkan pengaruh kuat terhadap adopsi teknologi tersebut.
Mirchandani dan Motwani (2001) menemukan bahwaketerampilan komputer merupakan
variabel prediktor dalam adopsi e-commerce oleh perusahaankecil, dengan nilai korelasi
positif.Penerapan teknologi di perusahaan akan diawali oleh penggunaan jenis teknologi
tersebutoleh individu. Mengingat bahwa salah satu individu kunci pada usaha kecil adalah
pemilik usahakecil maka intensitas penggunaan teknologi komputer oleh pemilik tersebut diduga
memberikanpengaruh terhadap intensitas penggunaan teknologi komputer oleh organisasi atau
perusahaan.Muara akhir dari rangkaian pengaruh tersebutadalah pengaruh intensitas penggunaan
teknologi terhadap kinerja perusahaan usaha kecil. Jones,Hecker dan Holland (2003)
menjelaskan bagaimana proses adopsi teknologi internet olehperusahaan kecil, melalui Gambar 1
di bawah ini.

Gambar 3 Model adopsi internet untuk usaha kecil


Bagaimana dampak e-business terhadap usaha kecil juga diteliti oleh Dulipovici(2002)
untuk kasus di Kanada. Semua variabel independen, termasuk penggunaan internetberpengaruh
terhadap semua variabel dependen, termasuk (1) peningkatan kinerja dibandingkantahun lalu,
dan (2) perkiraan peningkatan kinerja tahun depan. Variabel independen tersebutmeliputi
penggunaan internet (variabel biner yaitu menggunakan atau tidak menggunakan
internet),provinsi, sektor industri, umur perusahaan, jumlah karyawan, serta lokasi usahanya
apakah di kotaatau di desa.
Aplikasie-business dalam sektor jasa (e-service) juga berkembang pesat. Berbagai
perusahaan jasa seperti bank, broker saham, telah melakukan penjualan online bahkansebelum
berkembangnya internet. Faktor pemicu utamanya adalah adanya peluang untuk melakukan
digitalisasi keseluruhan proses operasi jasa. Beberapa contoh e-service yang berkembang pesat
meliputi:
· Industri pariwisata dan biro perjalanan
· Internet Job Market
· Real Estate
· Perdagangan Saham Online
· Internet Banking
· Lelang online
· Online Publishing
· Jasa-jasa lainnya seperti aplikasi e-business industri jasa antara lain: virtual universities atau e-
university dan yang saat ini sedang melanda di ibu kota Indonesia adalah pemesanan ojek online
(Gojek).
PEMBAHASAN

Profil Perusahaan
GO-JEK merupakan perusahaan penyedia jasa layanan transpotasi dengan menggunakan armada
Motor yang saat ini telah memimpin revolusi industri transportasi Ojek di wilayah jabodetabek.
Go-Jek Indonesia didirikan oleh Nadiem Makarim dan Michaelangelo Moran dan mulai
beroperasi di Jakarta sejak tahun 2011. Go-Jek menghubungkan antara pengguna jasa dengan
tukang ojek melalui aplikasi GO-JEK yang dapat diakses melalui smartphone. Para pelanggan
cukup mengunduh aplikasi tersebut dan memesan lewat ponsel. Dengan aplikasi tersebut,
konsumen dapat mengetahui kisaran tarif yang harus dibayar, dan juga bisa melacak keberadaan
ojek yang dipesan melalui GPS yang ada di aplikasi ataupun menghubunginya langsung. Sistem
pembayarannya dilakukan secara non tunai dengan sistem kredit yang bisa di top upmelalui
aplikasi.
GO-JEK bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jabodetabek, Bandung, Bali
& Surabaya yang menawarkan sebuah solusi dalam pengiriman barang, pesan antar makanan,
berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan.Melalui slogannya yaituAn Ojek for Every Need,
Go-Jek tidak hanya menyediakan layanan transportasi angkutan penumpang, namun juga
melayani jasa kurir yang digunakan untuk pengiriman dokumen dan barang, lalu ada jasa belanja
dan Go-Food untuk pesan antar makanan. Tidak berhenti sampai disitu saja, jelang lebaran ini,
Go-Jek meluncurkan layanan Go-World yang menawarkan tiga layanan baru, yaitu jasa
pembersih untuk bersih-bersih rumah atau kantor, kemudian jasa pijat untuk pijat panggilan, dan
jasa kecantikan layaknya salon keliling. Semua jenis layanan dapat dipesan oleh pelanggan lewat
aplikasi.
Go-Jek berharap dengan hadirnya layanan ini dapat menyerap banyak tenaga kerja. Melihat
kondisi di tanah air banyak para penganggur yang memiliki keahlian namun sulit mencari kerja.
Dengan layanan ini Go-JEK mencoba untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah
tersebut. Selain itu Go-JEK juga mencoba menciptakan style baru dalam menggunakan jasa
transportasi. Saat ini Go-Jek memiliki empat jenis jasa layanan yang disiapkan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yaitu instantcourier, transport, go-food, dan shoping.
Instant couriermerupakan layanan pengiriman dan pengantaran paket kilat. Paket akan langsung
dijemput dan diantarkan ke lokasi tujuan tanpa harus melalui proses yang panjang, konsumen
cukup mengisi form yang tertera pada layar aplikasi. Layanan transport pada Go-Jek merupakan
layanan jasa yang hampir sama dengan layanan jasa ojek pada umumnya, hanya saja Go-Jek
telah menetapkan tarif tetap sesuai dengan kilometer yang ditempuh. Hal ini tentunya akan
mengurangi resiko adanya kecurangan yang dilakukan oleh driver.
Go-food merupakan layanan pesan antar makanan yang dapat dipesan oleh konsumen. Layanan
pesan antar makanan hanya dapat dipesan ke perusahaan makanan yang telah bermitra dengan
Go-Jek. Konsumen hanya perlu mengisi form yang tertera pada aplikasi dan memilih makanan
sesuai dengan keinginan yang tertera pada menu layanan. Layanan terakhir yang disediakan oleh
Go-Jek yaitu shopping, merupakan layanan dimana konsumen dapat membeli sesuatu tanpa
harus datang ke gerai penjualan. Konsumen hanya perlu mengisi form yang tertera pada aplikasi
dan juga menentukan jenis barang yang ingin dibeli.

IT inE-Bussiness
Teknologi informasi saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Masyarakat
mengenal dan merasakan langsung manfaat dari perkembangan teknologi informasi pada
kehidupannya. Bisnis adalah salah satu bagian hidup masyarakat yang sangat terpengaruh
perubahan teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi sangat penting dan berpengaruh
terhadap perkembangan suatu industri dalam bisnis. Contoh dari teknologi informasi yang sangat
memperngaruhi bisnis adalah penggunaan internet, komputer, telekomunikasi, satelit, dsb.
Teknologi informasi membuat pekerja dalam suatu industri dapat berkomunikasi dan
menyelesaikan pekerjaanya tanpa harus bertatap muka sehingga perusahaan dapat mencapai hasil
yang produktif dangan cara yang lebih efisien. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini,
perusahaan dapat tertinggal dari pesaingnya apabila tidak menguasai atau menerapkan teknologi
informasi dalam industrinya.

Gambar 4 Functional Business System


Go-Jek menerapkan functional business system yang terbagi dalam lima komponen seperti pada
Gambar 4. Sistem tersebut digunakan untuk memberikan sejumlah informasi yang berhubungan
dengan bisnis dalam suatu perusahaan terhadap para stakeholder yang terlibat dalam kegiatan
bisnis tersebut. Kelima komponen tersebut dijalankan melalui sebuah sistem terintegrasi yang
dimaintenance melalui aplikasi dan software perusahaan.
Perusahaan harus mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk menerapkan teknologi informasi
di perusahaannya. Namun karena saat ini penggunaan teknologi informasi dapat menjadi salah
satu parameter keunggulan suatu perusahaan, harga yang dibayar tersebut memiliki opportunity
cost yang sebanding. Namun bagi sebagian perusahaan menganggap bahwa penggunaan
teknologi informasi terhadap perkembangan bisnis suatu perusahaan itu tidaklah penting,
melainkan manajemennya yang harus dibenahi. Teknologi informasi juga dapat digunakan untuk
membantu kinerja perusahaan dalam meningkatkan kecepatan integrasi pengetahuan dan
aplikasinya dengan mengumpulkan atau mengotomatiskan kegiatan-kegiatan rutin organisasi,
sehingga meringankan kerja para karyawan.

Marketing
Marketing adalah suatu proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk
memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia.Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia
yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Kegiatan marketing yang dilakukan
perusahaan Go-Jek antara lain:

Customer Relationship Management


CRM merupakan sebuah teknologi informasi untuk menciptakan cross-functional enterprise
system yang di dalamnya mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses layanan pelanggan
dalam bidang penjualan, pemasaran, dan layanan produk atau jasa yang berkaitan dengan
perusahaan. Menurut O‟Brien(2002), sistem CRM juga menciptakan IT frameworkyang
menghubungkan semua proses dengan bisnis operasional perusahaan.

Gambar 5 Customer Life Cycle


Go-Jek menerapkan strategi sistem informasi marketing melalui tiga tahapan yang disebut
customer life cycle. Tahapan pertama adalah acquire yaitu mendapatkan pelanggan
menggunakan teknik direct marketing yaitu dengan melakukan promosi secara langsung di
social media. Tahapan kedua adalah enhance yaitu menambah pelanggan menggunakan teknik
cross sell and up sell yaitu bekerja sama dengan para mitra perusahaan yang mau menggunakan
layanan Go-Jek sehingga hal tersebut dapat menambah jumlah pelanggan baru. Tahapan ketiga
adalah retain yaitu mempertahankan pelanggan atau loyal customer menggunakan teknik
customer support dimana perusahaan menanggapi setiap keluhan dan keinginan konsumen
sehingga perusahaan dapat menciptakan loyal customer. Gambar 5 menjelaskan segala kegiatan
tersebut dijalankan dengan menggunakan layanan internet agar hubungan dengan para
stakeholder dapat terus terjaga dengan baik.
CRM berkaitan dengan kegiatan penjualan terpadu, marketing dan strategi pelayanan kepada
pelanggan. Melalui CRM Go-Jekmenggunakan layanan aplikasi dan website pelanggan yang ada
saat ini untuk dapat meningkatan pendapatan perusahaan melalui penjualan jasa layanan,
memberikan layanan prima, sekaligus memperkenalkan tata cara transaksi yang telah dibuat
perusahaan. CRM Go-Jek dilakukan untuk membina dan menjaga hubungan baik antara
pelanggan dengan pihak manajemen.Pemahaman yang mendalam terhadap pelanggan akan
mampu menghasilkan respon yang cepat terhadap perubahan preferensi konsumen sehingga akan
mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Untuk mendukung CRM, Go-Jek senantiasa
memberikanfrequent-flyer dalam dua bahasa yang berisi tentang informasi-informasi terkini
perusahaan kepada pelanggan yang loyal melalui e-mail. Hal ini selain bersifat apresiasi juga
bersifat marketing dan pengelolaan loyalitas pelanggan. Kegiatan yang berhubungan dengan
CRM pada perusahaan ini adalah dengan penggunaan sistem informasi (website) yang bisa
diakses oleh semua kalangan tanpa batas, mulai dari penyediaan informasi perusahaan, produk,
forum diskusi antara pelanggan dengan pihak manajemen sampai pada proses pemesanan.

Aplikasi CRM pada perusahaan Go-Jekantara lain meliputi kegiatan sebagai berikut:

Contact and Account Management


Manajemen kontak dan akun pada Go-Jek Indonesiamenggunakan sistem database, website,
email, facebook, Instagram, twitter dan nomertelepon yang sudah tertera di website. Selain itu
akun konsumen juga disimpan dalam database yang nantinya akan mempermudah pihak
manajemen perusahaan dalam memberikan informasi terbaru yang biasanya diupdate ke email
para konsumen.
Sales
untuk melakukan pemesanan jasa Go-Jek dilakukan via aplikasi yang terhubung melalui internet.
Pelanggan memesandengan menggunakan aplikasi yang dapat diunduh di smartphone android
ataupun ios.

Marketing and fulfillment


Pemasaran dan pemenuhan pemesanan jasa dapat dilakukan melalui aplikasi. Selain itu
perusahaan juga melakukan promosi di media massa (koran, majalah) maupun elektronik
(website, social media, telepon, email,) serta melalui jaringan kemitraan perusahaan.

Customer Service and Support


Layanan dan dukungan untuk pelanggan saat ini baru disediakancall centersaja. Seharusnya
disediakan juga forum untuk diskusi antara konsumen dengan pihak manajemen perusahaan
melalui website

Retention and Loyalty Program


Program retensi dan loyalitas yang diterapkan olehGo-Jekadalah dengan memberikan frequent
flyer yang berisi mengenai informasi-informasi terkini tentang perusahaan kepada para
konsumen yang senantiasa loyal menggunakan jasa perusahaan.

Operation
Operation adalah serangkaian kegiatan terpadu yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.
Serangkaian kegiatan operation yang dilakukan perusahaan Go-Jek antara lain:

Supply Chain Management


Supply Chain Managementmerupakan sebuah proses dimana produk diciptakan dan disampaikan
kepada konsumen. Berdasarkan perspektif struktural, sebuah Supply Chain Management
merujuk padasuatu jaringan yang rumit dari hubungan dimana organisasi mempertahankan
dengan partner bisnis untuk memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada
konsumen (Kalakota 2001). Dalam kasus ini, karena Go-Jek merupajkan sebuah perusahaan jasa,
makaSupply Chain Managementyang dilakukan Go-Jekmerupakan suatu konsep manajemen
dimana perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh
mitra kerja perusahaan, baik para driver (pekerja), konsumen, dan juga para stakeholderyang
berhubungan dalam kegiatan transaksi.

EnterpriseResource Planning
Enterprise Resource Planning(ERP)merupakan sebuah sistem informasi perusahaan yang
dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan
perusahaan untuk melaksanakan proses bisnis secara lengkap. Umumnya, sistem ERP didasarkan
pada database. Go-Jek menggunakan software yang terintegrasi dari aplikasi yang digunakan
oleh seluruhkonsumen dandriverke dalam satu sistem komputer yang dapat memenuhi semua
kebutuhan perusahaan.

Finance &Accounting
Sistem akuntansi dari Go-Jek menggunakan software akuntansi seperti pada Gambar 3.
Sistem akuntansi dari Go-Jek tersusun dari diantaranya fasilitas order processing yaitu fasilitas
yang memungkinkan untuk konsumen melakukan pemesanan jasa, kemudian data yang telah
diperoleh dari form yang tertera akan menentukan jumlah pembayaran. Jumlah pembayaran
tersebut termasuk ke dalam fasilitas billing yang kemudian akan dibukukan menjadi general
ledger. Bukti dari pembayaran yang telah dilakukan oleh konsumen akan tertera pada cash
receipt yang kemudian akan terakumulasikan pada general ledger. Pemesanan yang dilakukan
oleh konsumen terhadap mitra dari Go-Jek akan masuk ke dalam sistem cash disbursement-
account payable tergantung kepada jenis pembagian untung yang telah disepakati oleh pihak Go-
Jek dan mitra yang bersangkutan. Pembagian keuntungan yang telah masuk ke dalam perjanjian
kedua belah pihak akan termasuk ke dalam sistem general ledger Go-Jek.
Hal yang merupakan perbedaan dari Go-Jek dan perusahaan pelayanan jasa lainnya
terletak pada mekanisme pembayaran upah atau gaji dari driver. Pembagian upah terbagi
menjadi 80% yang diberikan kepada driver dan 20% yang masuk ke dalam keuntungan
perusahaan. Upah yang merupakan hak driver dapat diperoleh secara harian atau bulanan
tergantung kepada keinginan. Seluruh arus kas yang telah dicatat di general ledger akan dituang
ke dalam financial reporting.
Gambar 6 Accounting System
Dalam menggunakan layanan jasa Go-Jek konsumen diwajibkan melakukan top-up melalui bank
yang telah bekerjasamadengan minimal jumlah uang yang di top-up sebesar Rp 100.000,-.
Selanjutnya uang yang telah masuk akan dicatat kedalam database perusahaan sesuai dengan
akun pengguna. Go-Jek menggunakan aplikasi secara realtime dalam menghitung jumlah argo
per transaksinya. Jumlah transaksi yang masuk akan diakumulasikan di dalam database dan
secara langsung, uang yang telah di top-up akan terpotong secara otomatis sesuai dengan jumlah
nominal transaksi. Selanjutnya, perusahaan akan langsung membagi pendapatan dengan driver
sesuai kesepakatan presentase yakni 80% untuk pihak driver dan 20% untuk pihak perusahaan.
Hal tersebut dilakukaan karena Go-Jek tidak menerapkan sistem penggajian bulanan.
Routing&Shipping
Routing merupakan proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket untuk dapat
sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Sedangkan shipping merupakan proses
pengiriman barang secara fisik via darat, laut, atau udara yang membutuhkan proses routing
Go-Jek dalam praksisnya sudah menggunakan asas e-businessdalam proses shipping dikarenakan
dalam proses pemesanan layanan tersebut sudah berbasis teknologi informasi dalam bentuk
smartphone. Sehingga konsumen dan pihak perusahaan dapat terintegrasi secara real-time dalam
kegiatan transaksi tersebut. Sedangkan dalam proses routing tersebut perusahaan menggunakan
teknologi GPS (Global Positioning System). Hal tersebut memberikan benefit pada berbagai
pihak baik konsumen, driver, maupun perusahaan.

HumanResourceManagement
Human Resource Managementmerupakan prosedur sistematik untuk mengumpulkan,
menyimpan, mempertahankan, menarik, dan menvalidasi data yang dibutuhkan oleh sebuah
organisasi tentang sumber daya manusia. Dalam merekrut karyawan Go-Jek masih menggunakan
cara manual, yakni requirementperusahaan masih dilakukan dengan cara menyeleksi CV para
pelamar dan diambil apabila sesuai dengan ketentuan dan persyaratan perusahaan. Setelah
karyawan diterima barulah Go-Jek membuat Human Resource Management, yaitu sebuah sistem
yang terbagi atas staffing, training & development dan compensation administration.
Gambar 7 Human Resource Management System
Dalam tahap staffing yang pertama adalah employee records yaitu proses pencatatan biodata
driver yang telah resmi bekerja di Go-Jek. Data para driver tersebut akan dimasukkan kedalam
database perusahaan. Yang kedua adalah workforce planning / scheduling merupakan program
yang terintegrasi antara perusahaan dan driver melalui aplikasi dimana akan ada jadwal orderan
penumpang yang telah masuk akan dikirimkan ke aplikasi yang digunakan oleh driver.
Dalam tahap training & development yang pertama adalah skil assesment yaitu saat pertama kali
driver diterima, setelah mengikuti pelatihan mereka akan diberikan test melalui komputer yang
berisi pertanyaan tentang tata cara mengemudi, rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya. Yang
kedua adalah performance evaluation yaitu proses evaluasi para driver melalui saran dan
keluhan dari konsumen yang disampaikan melalui email perusahaan.
Dalam tahap compensation administration terdapat payroll control yaitu suatu proses untuk
mengetahui apakah gaji karyawan sudah dibayarkan atau belum. Gaji akan diproses dikarenakan
ada sistem bagi hasil yang akan di proses pada bagaian accounting &finance.

Commerce & Marketing


Go-Jek sudah menerapkan sistem e-bussines dalam proses marketingnya. Kegiatan marketing
dilakukan dengan memasang flyer di website perusahaan, mitra kerja, social media, dan segala
bentuk media elektronik lainnya. Selain itu baru-baru ini Go-Jek juga memasang video iklan di
youtube yang dimana ketika seseorang menekan iklan tersebut maka otomatis akan langsung
masuk ke website perusahaan. Berikut contoh flyer yang telah digunakan dalam kegiatan
marketing

Global Market
Global Market adalah suatu aktivitas pemasaran berskala luas yang terbuka bagi semua pelaku
usaha tak terkecuali di pasar dunia. Berdasarkan hasil analisis kelompok, kami menyimpulkan
bahwa Go-Jek masih belum termasuk ke dalam perusahaan yang global. Untuk menciptakan
market secara global tentunya harus memiliki product, customers, operations, resources, dan
collaboration. Elemen-elemen tersebut memang sudah dimiliki oleh perusahaan Go-Jek, namun
hal yang membatasi elemen tersebut adalah kebutuhan dan keinginan karena kebutuhan dan
keinginan suatu negara akan berbeda.
Go-Jek menawarkan sebuah layanan yang cocok untuk dikembangkan di Indonesia karena
menimbang negara Indonesia merupakan negara dengan kepadataan penduduk yang tinggi
sehingga hal yang mungkin terjadi di zaman sekarang ini adalah kemacetan. Dengan inovasi
tersebut tentunya dapat menjadi sebuah solusi di Indonesia.
Go-Jekjuga merupakan perusahaan yang masih terbilang baru, tingkat operasional dan pangsa
pasarnya masih rendah karena berada dalam wilayah lokal saja belum melewati batas negara.
Go-Jek telah menggunakan sistem informasi dan teknologi Internet untuk membantu
mengintegrasikan kegiatan bisnisnya tetapi masih belum terintegrasi dan bekerja sama dengan
perusahaan lain di luar negeri. Website dari Go-Jek itu sendiri tidak menggunakan multibahasa
dan belum adasitus terpisah dengandomainkhusus Negaralain dan setiap media iklan yang
dipasang di internet oleh Go-Jek saat ini hanya ditujukan untuk masyarakat di beberapa wilayah
indonesia saja. Go-Jek ini masih bersifat sederhana dan hanya memperhitungkan variabel yang
sedikit, bahkan pemerintah masih belum menetapkan jumlah pajak yang dikenakan pada
perusahaan ini. Untuk dapat berkompetisi di market yang global, maka Go-Jek harus melakukan:
1. Memperluas pangsa pasar dan membangun perusahaan hingga ke luar wilayah indonesia secara
paralel
2. Membentuk tim untuk mengembangkan perusahaan di setiap negara
3. Mengembangkan aplikasi yang telah dipakai menjadi aplikasi yang dapat digunakan secara
global

Keuntungan E-Bussiness
Perusahaan yang menerapkan sistem E-business tentunya akan lebih banyak mendapatkan
benefit dalam kegiatan operasinya. Secara garis besar selain dapat mempermudah, sistem e-
business di perusahaan dapat memperpendek jarak, ekspansi,perluasan jaringan mitra bisnis,
efisien, revenue stream (Aliran Pendapatan) baru yang lebih menjanjikan, meningkatkanmarket
exposure (Pangsa Pasar), menurunkan operational cost (biaya operasional), Melebarkan
jangkauan (GlobalReach), meningkatkan customer loyalty, meningkatkan supplier management,
memperpendek waktu produksi, meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Gambar 8 Keuntungan E-Business
Pada Gambar 8 di jelaskan bahwa terdapat enam keuntungan bagi perusahaan Go-Jek dengann
penerapan e-business di perusahaannya. Pertama adalahdevelop new market & channels yaitu
membangun market dan saluran distribusi baru. Kedua adalah attract new customers yaitu
menarik customer baru agar mau menggunakan layanan jasa yang disediakan perusahaan. Ketiga
adalah increase loyal customer loyalty & retention yaitu meningkatkan dan menjaga konsumen
tetap yang menggunakan jasa perussahaan. Melalui aplikasi dan layanan yang ada perusahaan
dapat menambah konsumen tetap dan menjaga hubungan baik dengan konsumen melalui layanan
customer car. Keempat adalah generate new revenue sources, dimana pada saat diawal Go-Jek
hanya menyediakan layanan seperti angkutan ojek pada umumnya. Namun seiring berjalannya
waktu Go-Jek juga menambah layanan jasa yang lain seperti go-food dan shopping, sehingga
layanan tersebut kini menambah pemasukan baru bagi perusahaan. Kelima adalahdevelop new
web & application based product adalah membangun sebuah produk atau jasa berbasis layaanan
web dan aplikasi. Go-Jek telah menjadi sebuah revolusi bagi layanan jasa transportasi umum di
Indonesia dengan membangun produk jasa application based yang dapat di akses dari sebuah
smartphone dengan menggunakan layanan internet. Dan keenam adalahreduce costs of doing
businessyaitu menekan biaya perusahaan. Dengan sistem aplikasi yang telah dibangun tentunya
Go-Jek dapat menekan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan adanya aplikasi
tersebut perusahaan telah menunjukkan bahwa Go-Jek bukanlah “mengelola bisnis” melainkan
sebuah “bisnis mengelola” yang dimaksudkan dalam hal ini adalah bisnis mengelola sumber
daya manusia.

Dampak Persaingan Perusahaan


Persaingan dalam menjalankan suatu bisnis memang dibutuhkan dalam peningkatan kualitas
hidup manusia.Persaingan yang dilakukan secara terus-menerus untuk saling mengungguli
menjadikan suatu perusahaan menciptakan hal-hal baru dalam teknologi menuju ke arah yang
semakin baik.Dengan diterapkannya e-business dalam perusahaan akan mempermudah
penyediaan informasi mengenai keseluruhan kinerja perusahaan pesaing. Sistem komputerisasi
yang telah maju akan menciptakan kemudahan perusahaan memantau dan mengambil keputusan
yang benar untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu perusahaan akan melakukan tindakan yang
sesegera mungkin berdasarkan informasi yang diperoleh secara cepat dan akurat. Berdasarkan
dari informasi yang telah diperoleh perusahaan dapat melakukan studi perusahaan pesaing yang
sejenis dan menganalisis strategi untuk memenangkan persaingan. Teknologi yang semakin maju
dapat membantu perusahaan untuk menganalisa pelanggan potensial, area potensial dan keadaan
lingkungan dengan peluang yang besar. Aplikasi dan website juga membantu perusahaan dengan
mengetahui apa yang diinginkan konsumen dari keluhan dan pertanyaan yang konsumen berikan.
Go-Jek merupakan layanan jasa transportasi yang berbasis aplikasi sehingga muncul pesaing
yang lain yang juga menggunakan aplikasi untuk mempermudah pelayanan jasa. Pesaing dari
perusahaan Go-Jek lebih memilih bersaing pada pengiklanan yang lebih intensif dan berbagai
promo yang diberikan, untuk fitur aplikasinya Go-Jek masih lebih memiliki variasi dan lengkap.
Dengan bantuan sistem informasi perusahaan pesaing sudah melakukan studi dan menentukan
strategi untuk memenangkan persaingan dengan Go-Jek menggunakan media iklan yang
ditampilkan lebih banyak di media sosial, memperluas wilayah pelayanan jasa dan melakukan
promosi yang lebih menarik untuk konsumen.

Pelanggaran Kode Etik


Kemajuan teknologi dalam pelaksanaan kegiatan bisnis seperti halnya pedang bermata dua,
disatu sisi dapat memberikan dampak positif namun bisa juga memberikan dampak negatif. Hal
positif yang dapat dirasakan dengan adanya sebuah teknologi adalah peningkatan kecepatan,
ketepatan, serta akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi dalam berbagai bidang
khususnya dalam maslah waktu, tenaga dan biaya. Hal negatif yang dapat timbul dari pesatnya
kemajuan teknologi adalah suatu pelanggaran kode etik di dalam dunia IT khususnya.
Go-Jek merupakan sebuah revolusi layanan jasa angkutan umum yang berbasis aplikasi yang
tentunya diciptakan oleh manusia dan memiliki kelemahan. Kehadiran para hacker merupakan
hal yang tidak dapat dipungkiri dalam dunia IT. Pelanggaran tersebut dapat dilakukan baik oleh
pihak konsumen maupun pihak perusahaan. Kasus yang dilakukan oleh konsumen adalah
pelanggaran untuk menembus sistem pertahanan aplikasi Go-Jek yang tujuannya hanya sekedar
mencoba kehandalan sistem maupun memiliki motivasi untuk mendapatkan keuntungan secara
finansial. Hal yang dilakukan adalah memalsukan halaman top-up sehingga orang tersebut dapat
memasukkan nominal pada halaman credit yang terdapat pada form aplikasi Go-Jek.
Pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh perusahaan adalah membocorkan data konsumen atau
memperjualbelikan informasi kepada pihak tertentu. Meskipun hal tersebut belum terjadi ada
baiknya apabila konsumen juga bisa waspada sehingga tidak terjadi hal yang tak diinginkan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Go-Jek merupakan sebuah revolusi layanan transportasi kendaraan bermotor roda dua, yaitu
sepeda motor, yang berbasis aplikasi yang dapat diunduh dengan menggunakan smartphone.
Layanan jasa transportasi yang ditawarkan tidak hanya berupa transportasi bagi pemesan tapi
juga berupa jasa antar barang (pengiriman kilat) serta makanan. Aplikasi yang disediakan oleh
Go-Jek didalamanya juga menerapkan functional business system yang terbagi dalam lima
komponen yaitu marketing, operation, human resource management, finance/accounting dan
routing and shipping. Kelima komponen tersebut tergabung pada aplikasi yang secara otomatis
mengatur seluruh kegiatan di lapangan yaitu jarak tempuh dan jam kerja driver yang nantinya
dapat direkap oleh pihak perusahaan secara realtime.

Saran
Kemajuan teknologi pada pelaksanaan bisnis seperti halnya pedang bermata dua, disatu sisi
dapat memberikan dampak positif namun bisa juga memberikan dampak negatif. Hal positif
yang dapat dirasakan dengan adanya sebuah teknologi adalah peningkatan kecepatan, ketepatan,
serta akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi dalam berbagai bidang khususnya
dalam maslah waktu, tenaga dan biaya. Perusahaan Go-Jek perlu memperbaiki juga sistem
pertahanan dari aplikasinya sehingga tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab. Dalam hal layanan, Go-Jek juga perlu untuk terus berinovasi sehingga tidak
dikalahkan oleh competitor usaha sejenis.
DAFTAR PUSTAKA

Brown, Irwin T.J. 2002. Individual and Technological Factors Affecting Perceived Ease of Use of Web-
based Learning Technologies in Developing Country. The Electronic Journal on Information
Systems in Developing Countries; 9, 5, hal 1-15.
Dulipovici, Andrea. 2002. The Impact of Internet Use on Small and Medium-Sized, Canadian
Businesses during a Recession. The 6th International Francophone Congress on SME, Montreal.

Jones, Colin, R. Hecker and P. Holland. 2003. “Small Firm Internet Adoption: Opportunities Forgone, a
Journey not Begun”. Journal of Small Business and Enterprise Development. 10. 3. p. 287.
Kalakota, Ravi dan Robinson, Marcia, 2001,E – Business 2.0 Roadmap For Success. Addison – Wesley
, USA
Mirchandani, Dinesh A and J. Motwani. 2001. Understanding small business electronic commerce
adoption: An empirical analysis. The Journal of Computer Information systems; 41,3; pg. 70.
O'Brien, James A., Marakas, George M. (2008). Management Information System. Boston: McGraw
Hill.
Russell RS, Taylor BW. 2000. Operation Management: Multimedia Version. New Jersey: The Prentice Hall
Inc.
Riemenschneider and Mykytyn. 2000. What Small Business Executives Have Learnedabout Managing
Information Technology. Information & Management 37, page 257-269.
Soal 1.

Anda diminta mengobservasi system informasi yang sedang berjalan di suatu


organisasi bisnis yang anda pilih (salah satu) yang bergerak dalam agribisnis atau
perbankan atau ritail. Jelaskan bagaimana system informasi digunakan di
perusahaan tersebut dalam menunjang atau memungkinkan suatu kegiatan
operasional (OSS) dan kegiatan manajerial (MSS). Jelaskan berbagai tipe system
informasi yang ada. Identifikasi sumberdaya sistem informasi yang digunakan dan
gambarkan dalam suatu matrik komponen informasi yang dapat menjelaskan
bagaimana aktifitas system informasi berlangsung menggunakan komponen
sumberdaya informasi yang ada.

Jawab:

PT. Perkebunan Nusantara V (PTPN V) adalah perkebunan yang bergerak di bidang


agrobisnis dengan komoditi kelapa sawit dan Karet. Pada komoditi kelapa sawit,
perusahaan memiliki 12 unit pabrik pengolahan kelapa sawit (PKS) untuk
menghasilkan CPO (Crude Palm Oil) yang tersebar di provinsi Riau, yang nantinya
akan dijual ke pasar lokal maupun ekspor.

Sistem informasi PKS Online digunakan perusahaan sebagai daily production report
di 12 unit PKS yang dimiliki PTPN V, sehingga aplikasi tersebut menunjang kegiatan
operasional perusahaan (OSS ). Laporan harian seluruh pabrik tadi akan secara
otomatis direkapitulasi oleh sistem sehingga memudahkan Divisi Produksi di
Kantor Pusat, Strategic Bisnis Unit dan Jajaran Direksi memantau kinerja produksi
PKS melalui menu dashboard.
Gambar. 1 Tampilan aplikasi perspektif Operation Support System dari PKS Online

Gambar. 2 Tampilan aplikasi perspektif Management Support System dari PKS


Online

A. Input
Sumber Daya Hardware dan Jaringan

Dalam pelaksanaan sistem informasi input data dari masing-masing PKS,


dibutuhkan sumberdaya hardware berupa : monitor, keyboard, mouse, CPU,
ataupun smartphone dengan menggunakan media router, modem, email,
wireless dan LAN. Operator produksi di masing-masing PKS akan menginputkan
data produksi ke sistem dengan mengambil data dari pengukuran fisik harian
yang dilakukan oleh petugas lapangan bersama supervisior.

Sumber Daya Software

PT. Perkebunan Nusantara V dalam hal ini menggunakan web browser dengan
Bahasa pemrogramaan PHP dalam penginputan datanya. Dalam menunjang
proses bisnisnya juga menggunakan MS Office, seperti pengetikan memo,
perintah kerja, dan sebagainya. Selain itu, PTPN V juga menggunakan Data Base
Management System (DBMS) dengan aplikasi program MY SQL.

Keuntungan dalam penerapan DBMS yang dirasakan oleh PTPN V antara lain
adalah : akses data yang efisien, mereduksi waktu pengembangan aplikasi,
integritas dan keamanan data, kemudahan dalam pengadministrasian, serta
memudahkan top manajemen dalam mengakses informasi guna mengambil
keputusan manajemen.

Sumber Daya Manusia

Operator produksi di masing-masing PKS yang telah memiliki akses ke aplikasi


(memiliki username dan password) melakukan input data mengenai produksi
harian, terkait dengan jumlah bahan baku yang diterima dan diolah, produksi
CPO, mutunya, dan jumlah limbah padat.

Sumber Daya Data

Dalam melakukan proses input, diperlukan data berupa: jumlah bahan baku
yang diterima, bahan baku yang diolah, deskripsi tentang produk yang diterima,
kualitas bahan baku dan produksi dari divisi produksi di lapangan. Sedangkan
jumlah & mutu limbah dari lab.

Produk Informasi

Output dari proses receiving berupa Laporan Penerimaan Barang (receiving


report) yang kemudian ditandatangani oleh Warehouse Supervisor.

Kategori Support System

Penggunaan sistem informasi manajemen di bagian ini berfungsi sebagai


operational support system (OSS), yakni untuk mempermudah berjalannya
proses bisnis. Misalnya : mempermudah penelusuran jumlah produksi yang
disimpan di storage tank di semua PKS, inventory dan sebagainya. Selain itu
produk informasi yang dihasilkan juga termasuk dalam Management Support
System (MSS), dari data report manajemen dapat menentukan berbagai langkah
manajerial untuk mendukung proses bisnis selanjutnya.

B. PROSES
Aktivitas proses PKS Online terkait dengan proses pengelolaan dan perhitungan
laporan harian produksi masing-masing PKS.

Sumber Daya Hardware dan Jaringan

Pada bagian ini, setiap proses telah menggunakan sistem informasi manajemen.
Perangkat keras yang digunakan dalam proses ini berupa network server,
prosesor komunikasi,radio IP, monitor, CPU, keyboard dan mouse. Media yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan proses sistem informasi manajemen berupa
internet dan LAN.

Sumber Daya Software

Proses yang berlangsungpada PKS Online di PTPN V sesuai prosedur transaksi


laporan harianmenggunakan web browser dengan bahasa pemrograman PHP
dalam penginputan datanya untuk menunjang proses bisnis, selain itu juga
menggunakan Data Base Management System (DBMS) dengan aplikasi program
MY SQL.

Sumber Daya Manusia

Operator produksi memonitor data laporan harian yang telah diinput apakah
telah diproses atau belum.

Sumber Daya Data


Sumberdaya data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proses ini berupa: jumlah
bahan baku yang diterima, bahan baku yang diolah, deskripsi tentang produk
yang diterima, kualitas bahan baku dan produksi dari divisi produksi di
lapangan. Sedangkan jumlah & mutu limbah dari lab.

Kategori Support System

Keseluruhan proses yang terjadi dalam sistem informasi ini telah mencakup
kedua kategori yang ingin dianalisa. Operational Support System (OSS) akan
membantu perusahaan mengelola aktivitas operasionalnya dan Management
Support System (MSS) mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan.

C. OUTPUT
Pada bagian ini diperlihatkan output yang dihasilkan dari keseluruhan sistem.
Semua proses yang dilakukan dalam bagian proses. Memberikan output berupa
report dengan jangka pelaporan tertentu.

Sumber Daya Hardware dan Jaringan

Pada bagian ini, setiap proses telah menggunakan sistem informasi manajemen.
Perangkat keras yang digunakan dalam proses ini berupa network server,
prosesor komunikasi,radio IP, monitor, CPU, keyboard, mouse, printer dan
workstation mnager. Media yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proses sistem
informasi manajemen berupa internet, LAN dan kertas laporan.

Sumber Daya Software

PKS Online di PTPN V menggunakan web browser dengan Bahasa pemrograman


PHP dalam menunjang proses bisnis, selain itu juga menggunakan Data Base
Management System (DBMS) dengan aplikasi program MY SQL. Prosedur yang
dilakukan adalah prosedur pembuatan pelaporan, dengan pengambilan data
dilakukan melalui server pusat perusahaan

Sumber Daya Manusia

Operator produksi di kantor pusat melakukan proses penyusunan laporan, yang


akan diteliti dan ditandatangani oleh Manager dan Kepala Divis Produksi.

Sumber Daya Data

Data yang diperlukan dalam melaksanakan proses ini adalah delivery report,
product in hand report, dan return product report.

Produk Informasi

Output dari proses ini adalah daily report, monthly report, yearly report, 4
monthly report, inventory report, product location report, return handling
report, safety stock report.

Kategori Support System

Penggunaan sistem informasi manajemen di bagian ini dapat berfungsi sebagai


Operational Support System (OSS) maupun Management Information System
(MSS), dimana selauin dapat mempermudah berjalannya proses bisnis,
informasi yang dihasilkan dari aplikasi ini dapat membantu pihak Top
Manajemen dalam membuat keputusan terkait dengan bisnis yang dijalankan.
Misal : apakah dibutuhkan penambahan bahan baku, apakah dibutuhkan
tambahan tenaga kerja baru, perluasan gudang, penambahan peralatan baru dan
sebagainya.

D. STORAGE
Pada kegiatan penyimpanan sistem aplikasi DBMSMY SQL untuk memudahkan
proses bisnisnya.

Sumber Daya Hardware dan Jaringan

Mesin yang digunakan dalam proses ini berupa network server, monitor, CPU,
keyboard, mouse dan magnetic disk drive. Media yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan proses sistem informasi manajemen berupa internet, LAN, dan
magnetic disk.

Sumber Daya software

Prosedur backup dilakukan menggunakan Data Base Management System


(DBMS) dengan aplikasi program MY SQL.

Sumber Daya Manusia

Pengguna dari sistem ini pada bagian storage adalah Supervisor Operator dan
Staf admistrasi di PKS sebagai spesialis.

Sumber Daya Data

Sumberdaya data yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proses di bagian storage


adalah seluruh data yang dimasukkan, digunakan dan data historis.

Pentingnya informasi mengenai produksi dan persediaan bagi pihak manajemen


dalam rangka membuat keputusan secara efektif membuat PTPN V untuk
menerapkan suatu aplikasi yang mengintegrasikan manajemen persediaan
dengan pemasaran dan top manajemen. Istilah Just In time dalam manajemen
perusahaan bukan berarti mentiadakan persediaan atau inventory namun
persediaan tersebut dibuat seminimal mungkin sehingga tidak ada pemborosan.
E. CONTROL
Kegiatan control ini merupakan kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh pihak
manajemen, terkait dengan penilaian kinerja masing-masing bagian dalam
proses bisnis.

Sumber Daya Hardware dan Jaringan

Proses ini telah menggunakan sistem informasi manajemen. Mesin yang


digunakan dalam proses ini berupa network server, monitor, keyboard, mouse,
CPU, telepon, server. Media yang dibutuhkan dalam melaksanakan proses ini
adalah jaringan internet, LAN, report paper.

Sumber Daya Software

Prosedur koreksi dilakukan menggunakan Data Base Management System


(DBMS) dengan aplikasi program MY SQL untuk mengakses informasi.

Sumber Daya Manusia

Pengguna dari sistem ini adalah Supervisor Operator dan Staf admistrasi dan
Manager di PKS sebagai spesialis untuk mengkoreksi dan spesialis yang
menggunakan informasi ini adalah pihak Top Manajemen.

Sumber Daya Data

Sumber Daya Data Data yang diperlukan dalam melakukan controlling adalah
daily report, monthly report, 4 monthly report dan yearly report.

Produk Informasi

Output dari proses ini adalah Koreksi Laporan dan Laporan KPI nantinya.
Kategori Support System

Penggunaan sistem informasi manajemen di bagian ini dapat berfungsi sebagai


Operational Support System (OSS) maupun Management Information System
(MSS), dimana selauin dapat mempermudah berjalannya proses bisnis,
informasi yang dihasilkan dari aplikasi ini dapat membantu pihak Top
Manajemen dalam membuat keputusan terkait dengan bisnis yang dijalankan.
Dengan menggunakan sistem informasi manajemen berupa aplikasi MY SQL,
pihak manajemen dapat dengan mudah dan lebih obyektif dalam melakukan
pengukuran kinerja. Apakah Key Performance Indicator yang telah ditetapkan
dapat dipenuhi atau tidak oleh masing-masing bagian maupun masing-masing
individu.

Sistem informasi manajemen yang diterapkan pada proses ini berperan sebagai
Management Support System (MSS), dimana output yang dihasilkan dapat
membantu pihak Top Manajemen dalam mengambil keputusan terkait dengan
proses bisnis di perusahaan. Penilaian yang bersifat lebih obyektif akan
menguntungkan masing-masing pihak, baik manajemen maupun karyawan,
karena dapat mengeliminir faktor like and dislike. Bagi HRD, laporan ini sangat
dibutuhkan dalam menyusun sistem penggajian dan bonus, maupun keputusan
untuk melakukan mutasi.
Soal 2.

Jelaskanbagaimanapengembangansisteminformasidenganmenggunakanpendekatan
insourcingatau outsourcing di perusahaandapatdilakukan.! Jelaskan pula hal-hal
yang mempengaruhikesuksesandalampengembangan system tersebut!

Jawab :

Sistem informasi merupakan tatanan yang terorganisasi dalam pengaturan sumber


daya yang dad yang meliputi pengumpulan data lalu mengolahnya sehingga bis
dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya.
Sumber daya yang dimaksud disini adalah manusia, hardware, software, data dan
jaringan yang terdapat di dalamnya.

Permasalahan yang masuk dalam kategori baik (excellent) pastinya memiliki system
informasi yang mumpuni, yang mengakibatkan keefektivan dan keefesienan
usahanya akan berujung pada peningkatan profit. Pengembangan system informasi
dapat dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan insourcing
dan outsourcing.

a. Pendekatan Insourcing

Insourcing merupakan metode pengembangan sistem informasi yang hanya


melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi / perusahaan.
Pengembangan dan penerapan sistim informasi manajemen dilakukan oleh
internal perusahaan yang dilakukan oleh pegawai perusahaan itu sendiri dan
biasanya terdapat divisi atau departemen information and communication
technology yang bertugas untuk mengurus hal ini. Pendekatan ini biasanya
dilakukan oleh perusahaan yang memiliki sumber daya manusia yang dinilai
cukup mampu untuk mengimplementasikan suatu sistem informasi, namun
terbatas dari sisi biaya. Hal ini dikarenakan biaya untuk pengembangan suatu
sistem informasi cukup mahal jika harus membeli dari pihak lain. Seringkali
pengembangan sistem informasi menggunakan pendekatan insourcing
merupakan pilihan pertama yang terlintas saat ingin melakukan implementasi
suatu sistem informasi dengan skala kecil dan bersifat sementara.

Pendekatan insourcing ini memiliki salah satu keunggulan dimana kontrol


terhadap sistem informasi yang direncanakan akan lebih baik karena
pengerjaannya melibatkan langsung perusahaan itu sendiri sehingga orang yang
mempunyai visi terhadap sistem informasi tersebut dapat terlibat langsung
untuk memantau. Hal tersebut sejalan dengan perkembangan metode dalam
penerapan suatu sistem informasi (keterlibatan klien dalam proses
pengembangan). Pendekatan insourcing juga menjamin kerahasiaan data
sensitif perusahaan. Yang harus menjadi catatan oleh perusahaan dalam
mengembangkan sistem informasi menggunakan metode insourcing adalah
bahwa pengembangan sistem informasi/teknologi bukan lah bisnis utama
perusahaan sehingga mungkin saja resiko kegagalan dari pendekatan ini akan
besar apalagi untuk membangun sistem informasi yang memiliki skala besar dan
akan menjadi tulang punggung proses bisnis perusahaan. Pengembangan sistem
informasi merupakan kegiatan unik yang menuntut keahlian khusus dari
sumber daya manusia yang menerapkannya. Sehingga kesiapan sumber daya
manusia pada perusahaan tersebut haruslah cukup untuk mendukung
pengembangan dan pengimplementasian sistem informasi yang diinginkan.

Dalam pengembangan pendekatan insourcing memiliki kelebihan:

– Umumnyasistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan


perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan system
dalam perusahaan
– Biaya pengembangannya relative lebih rendah karena hanya melibatkan
pihak perusahaan.

– Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat


segera melakukan perbaikan untuk menyempurnakan system tersebut.

– Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan


dan dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.

– Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan terhadap


systeminformasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh pegawai pe
rusahaan tersebut.


Adanya intensif tambahan bagi pegawai yang diberi tanggung jawab untukme
ngembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.


Lebih mudah melakukan pengawasan dan keamanan data lebih terjaminkaren
a hanya melibatkan pihak perusahaan.

– Kendali terhadap aplikasi strategi dan pengambilan keputusan dalam


pengembangan sistem infomasi sepenuhnya ada ditangan perusahaan
tersebut.


Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasi lebih mudah danlebih
baik terhadap sistem yang sudah ada.

– Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, dimana karyawan mendapatkan


kesempatan untuk belajar dan membangun sistem informasi perusahaan.

– Dalam jangka panjang akan meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan


Namun kerap kali pendekatan insourcing ini menemui beberapa hambatan.
Hambatan- hambatan tersebut adalah:

a. Terkadang suatu sistem yang dianggap sederhana, cara dan proses


implementasinya tidak semudah yang diperkirakan.

b. Sistem informasi yang akan diimplementasikan merupakan suatu kebutuhan bisnis


yang terus menerus dipakai sehingga butuh sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan untuk mengembangkannya.

c. Resiko yang ditanggung pada pendekatan insourcing akan ditanggung perusahaan


sepenuhnya dan hal ini kerap kali diabaikan.

Dari pembahasan tersebut dapat dilihat bahwa hambatan terbesar dalam


penerapan pendekatan insourcing pada pengembangan sistem informasi adalah
kesiapan sumber daya manusia perusahaan tersebut karena teknologi informasi
bukan merupakan kompetensi utama dari perusahaan.

b. Pendekatan Outsourcing

Outsourcing atau pendayagunaan sumberdaya eksternal merupakan


pemindahan sistem informasi perusahaan baik seluruh maupun sebagian
(Benamati dan Rajkumar, 2002). Outsourcing dalam arti luas adalah pembelian
sejumlah barang atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan
tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga
(O’Brien dan Marakas, 2010). Dalam kaitannya dengan TI, outsorcing digunakan
untuk menjangkau fungsi TI secara luas dengan mengontrak penyedia layangan
eksternal. Faktor utama yang mendorong pendekatan ini adalah efisiensi
sumber daya. Sementara itu pendekatan outsourcingbiasanya diterapkan oleh
perusahaan yang tidak cukup memiliki sumber daya manusia untuk
pengembangan sistem, namun memiliki dana yang cukup untuk membeli sistem
yang ada dari pihak di luar
perusahaan.Faktor utama yangmendorong pendekatan ini adalah efisiensi sumb
er daya.

Melakukan outsourcing, baik seluruh operasional ataupun bagian-bagian


tertentu mempunyai prospek untuk menurunkan biaya dengan implementasi
operasional yang lebih baik, karena dilakukan oleh pihak ketiga yang fokus
bisnisnya memberikan pelayanan TI. Menurut Volker Mahnke, Mikkel Lucas
Overby & Jan Vang (2003) dalam makalahnya di DRUID Summer Conference
2003 menyatakan bahwa tiga pokok utama outsourcing TI untuk memperbaiki
Sistem Informasi yaitu meningkatkan kinerja bisnis, menghasilkan pendapatan
baru dan yang dapat membantu perusahaan untuk menilai outsourcing. Menurut
Taylor (2005) menyatakan bahwa outsourcing pada proyek multinasional IT
menjadi lebih umum dalam mengelola resiko proyek untuk menghindari
gagalnya proyek dengan mencatat resiko yang spesifik dan membedakan dari
pesaing maupun vendor outsourcing yang tidak kompenten. Benefit yang
didapat dari outsourcing dapat berupa tangible (seperti keseimbangan biaya
outsourcing yang dikeluarkan) dan intangible (tingkat pelayanan yang diberikan
secara professional). Tidak heran bila kebutuhan terhadap jasa outsource ini
semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Alasan terkuat yang mendorong organisasi untuk menggunakan outsourcing


yaitu tingkat persaingan bisnis yang semakin meningkat. Tingkat persaingan
bisnis meningkat dengan meningkatnya kebutuhan teknologi informasi yang
dapat meningkatkan nilai bisnis, ini dapat dicerminkan dalam karakteristik
strategik secara umum memiliki beberapa faktor yaitu : cost leadership,
differentiation, dan focus.
Menurut O’Brien dan Marakas (2006), beberapa pertimbangan perusahaan
untuk memilih strategi outsourcing sebagai alternatif dalam mengembangkan
Sistem Informasi Sumberdaya Informasi diantaranya:

1. Biaya pengembangan sistem sangat tinggi.


2. Resiko tidak kembalinya investasi yang dilkukan sangat tinggi.
3. Ketidakpastian untuk mendapatkan sistem yang tepat sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan.
4. Faktor waktu/kecepatan.
5. Proses pembelajaran pelaksana sistem informasi membutuhkan jangka
waktu yang cukup lama.
6. Tidak adanya jaminan loyalitas pekerja setelah bekerja cukup lama dan
terampil

Dalam pengembangan pendekatan outsourcing memiliki kelebihan:

– Biaya teknologi yang semakin meningkat dan akan lebih murah jika
perusahaan tidak berinvestasi tidak berinvestasi lagi tetapi menyerahkannya
kepada pihak ketiga dalam bentuk outsourcing yang lebih murah dikarenakan
outsourcer dapat dibagi ke beberapa perusahaan


Mengurangi waktu proses, karena beberapa outsorcer dapat dipilih untukbeke
rjasama menyediakan jasa ini kepada perusahaan.

– Jasa yang diberikan oleh outsourcer lebih berkualitas dibandingkan


dikerjakan sendiri secara internal karena outsourcer memang dispesialisasi
dan ahli di bidang tersebut.


Perusahaan tidak mempunyai pengetahuan tentang sistem teknologi inidan pi
hak outsorcer mempunyainya.

Perusahaan merasa tidak perlu dan tidak ingin melakukan transfer teknologid
an transfer pengetahuan yang dimiliki outsorcer.

– Meningkatkan fleksibilitas untuk mengantisipasi perubahan dalam


persaingan bisnis yang semakin kompetitif baik dalam penggunaan teknologi
maupun perubahanvolume bisnis
(melakukan atau tidak melakukan investasi).Perusahaan dapat melakukan
perubahan dengan cepat untuk memenuhi perubahan kesempatan sesuai
dengan kondisi yang ada

– Mengurangi resiko penggunaan sumber daya sistem informasi yang belum


optimal dan meningkatkan kas dalam aset perusahaan karena tak perlu ada
aset untuk teknologi informasi (minimal resiko investasi).


Penggunana sumber daya sistem informasi belum optimal. Jika ini terjadi,per
usahaan hanya menggunakan sumber daya sistem yang optimal pada saat-
saat tertentu saja, sehingga sumber daya sistem informasi menjadi tidakdima
nfaatkan pada waktu yang lainnya.

– Meningkatkan fokus bisnis perusahaan(bisnis inti) dengan skala lebih luas.


Pelaksanaan operasional lainnya dilakukan oleh perusahaan outsourcing yang
telah berpengalaman di bidangnya. Dengan melakukan outsourcing, maka
perusahaan dapat berkonsentrasi secara penuh dalam menangani bisnis
intinya.

Berikut menurut O’Brien dan Marakas (2006) alasan dilaksanakannya


outsourcing
Soal 3.

Mengapapendekatan “prototyping” menjadisangat popular dalampengembangan


system/aplikasibisnisjelaskan? Apakeuntungandankelemahandaripendekatan
prototyping? Jelaskan

Jawab :

Bernhard Boar mendefinisikan bahwa prototypingmerupakan sebuah strategi


khusus untuk melaksanakan suatu persyaratan, dimana kebutuhan pengguna
diekstrak, disajikan , dan berturut-turut disempurnakan dengan membangun
sebuah model kerja sistem utama dengan cepat sesuai konteks kegiatannya.

Istilah bisnis mengacu pada kegiatan yang dilakukan badan usaha untuk
memperoleh keuntungan atau tujuan dalam rangka pengelolaan entitas yang
dikembangkan. Solusi bisnis mengintegrasikan antara metode penyelesaian
masalah pada obyek bisnis tertentu yang ditimbulkan dari aspek siklus pemrosesan
transaksi dengan proses prototyping dan tenaga kerja divisi.

Proses pengembangan sistem seringkali menggunakan pendekatan prototipe


(prototyping). Metode ini sangat baik digunakan untuk menyelesesaikan masalah
kesalahpahaman antara user dan analis yang timbul akibat user tidak mampu
mendefinisikan secara jelas kebutuhannya (Mulyanto, 2009).

Prototyping adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja
(prototipe) dari aplikasi baru melalui proses interaksi dan berulang-ulang yang
biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis. Prototyping disebut juga
desain aplikasi cepat (rapid application design/RAD) karena menyederhanakan dan
mempercepat desain sistem (O’Brien, 2005).

Langkah pengelolaan prototyping dimulai dari identifikasi masalah sampai pada


pengembangan versi produksi. Ada dua komponen personal yang saling
bekerjasama yakni spesialis bisnis, yakni mereka yang berkecimpung atau menjadi
penasehat bisnis dan spesialis teknis yang menggambarkan melalui konsep sistem
informasi kebutuhan bisnis yang diperlukan. Penelusuran proses prototyping
mengantarkan analis sistem terhadap suatu umpan balik dengan metode evaluasi
sistem sehingga mencapai kesempurnaan sesuai dengan karakteristik budaya
pemakai.

Prototyping dapat digunakan sebagai dasar untuk model proses tanpa perlu
menghubungkannya secara eksplisit

Keuntungan prototyping :

o Prototype melibatkan user dalam analisis dan desain

o Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara


abstrak

o Untuk digunakan secara standalone

o Digunakan untuk memperluas SDLC

o Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.

o Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan /


penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.

o User dapat berperan aktif dalam pengembangan system yang akan diaplikasikan
pada suatu perusahaan.
o Mempersingkat waktu dalam pengembangan system informasi.

o Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang


diharapkannya

Selain itu prototyping juga berguna untuk

 validasi : sistem memastikan telah menerapkan semua persyaratan , (atau


memastikan pengembang membangun produk yang benar - sesuai dengan
spesifikasi ) , dan

 verifikasi : memastikan bahwa setiap fungsi bekerja dengan benar ( atau


memeriksa kualitas sistem )

Baik verifikasi dan validasi dapat terjadi selama bagian lain dari proses

Kelemahan protoyping :

o Rapid Application Development (RAD) mengesampingkan prinsip-prinsip


rekayasa perangkat lunak

o Menghasilkan inkonsistensi pada modul-modul sistem

o Pendokumentasian akhir mungkin tidak lengkap

o Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek sehingga


menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman sederhana.

o Proses analisis dan perancangan terlalu singkat

o Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah


o Biasanya kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan

o Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah.

o Pelanggan tidak melihat bahwa perangkat lunak belum mencerminkan


kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan belum memikirkan
peneliharaan dalam jangka waktu yang lama.

Soal 4.

Mantainaibility merupakan salah satu karakteristik dari berkualitas tidaknya suatu


software. Jelaskan urgensi maintainaibility ini dalam konteks implementasi suatu
sistem informasi di organisasi?

Jawab:

Maintainability atau kemampuan untuk memelihara suatu sistem memegang


peranan sangat penting dalam penerapapan dan pengembangan sistem informasi
karena pemeliharaan secara periodik atau berkala dapat mendeteksi sedini
mungkin terjadinya kesalahan yang harus segera diperbaiki, mempertahankan
sistem informasi tersebut, atau meningkatkan kinerjanya agar memiliki performa
yang baik dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Urgensinya dari maintainability yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam


menyediakan layanan perawatan atau pemeliharaan sistem informasi guna
mendukung keberlangsungan sistem sehingga bisa meminimalisasi kendala-kendala
dan mendukung terciptanya keberhasilan perusahaan dalam mencapai tuajuannya.

Secara singkat, system maintenance menjadi urgen karena pada system


maintenance terjadi usaha perbaikan secara berkelanjutan untuk mempertemukan
kebutuhan oranisasi terhadap sistem dengan kinerja sistem yang telah dibangun.
Pemeliharaan sistem merupakan cara terbaik untuk menjaga efiensi sistem yang
sudah ada. Pemeliharaan ini di perlukan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kinerja sistem yang digunakan , agar dalam penggunaannya dapat
optimal.

Maintainability didefinisikan oleh Martin dan McClure (1983 dalam Schneidewind


1987) sebagai suatu kemudahan dimana sebuah sistem software bisa diperbaiki
ketika terjadi kesalahan atau kekurangan dan bisa dikembangkan atau disusutkan
untuk memenuhi kebutuhan yang baru. Urgensi maintainability sistem informasi
adalah pentingnya perawatan/pemeliharaan dalam kondisi tertentu serta
pengembangan suatu sistem informasi untuk memenuhi kebutuhan
baru. Maintainabilitas (maintainability) sistem bertambah jika sistemnya dirancang
agar mudah diubah. Aspek ini meliputi prosedur-prosedur berikut :

 SDLC (System Development Life Cycle) dan SWDLC (Software Development


Life Cycle). Aplikasi yang profesional dalam SDLC dan SWDLC dan teknik
maupun perangkat modeling yang mendukungnya adalah hal-hal keseluruhan
yang terbaik yang dapat seseorang lakukan untuk meningkatkan
maintainabilitas sistem.

 Definisi Data Standar. Trend ke arah sistem manajemen database relasional


mendasari dorongan ke normalisasi data dan definisi data standar

 Bahasa Pemrograman Standar. Penggunaan bahasa pemrograman standar,


misalnya C atau COBOL, akan mempermudah pekerjaan pemeliharaan. Jika
perangkat lunak C atau COBOL berisi dokumentasi internal yang jelas dan
lengkap, seorang programmer pemeliharaan pemula atau pemakai dapat
memahami apa yang sedang dikerjakannya.

 Rancangan Moduler. Programmer pemeliharaan dapat mengganti modul


program jauh lebih mudah daripada jika ia berurusan dengan keseluruhan
program.
 Modul yang Dapat Digunakan Kembali. Modul biasa dari kode yang dapat
digunakan kembali, dapat diakses oleh semua aplikasi yang memerlukannya.

 Dokumentasi Standar. Diperlukan sistem, pemakai, perangkat lunak dan


dokumentasi operasi yang standar sehingga semua informasi yang diperlukan
untuk beroperasi dan pemeliharaan aplikasi khusus akan tersedia.

 Kontrol Sentral. Semua program, dokumentasi, dan data tes seharusnya


diinstal dalam penyimpanan pusat dari sistem CASE (Computer-Aided Software
Engineering atau Computer-Assisted Software Engineering).

Untuk menentukan penting atau tidaknya maintainability, terlebih dahulu melihat


tujuan dari pemeliharaan sistem informasi tersebut, diantaranya:

1. Memperbaiki Kesalahan (Correcting Errors)


Maintenance dilakukan untuk mengatasi kegagalan dan permasalahan yang
muncul saat sistem dioperasikan. Sebagai contoh, maintenance dapat
digunakan untuk mengungkapkan kesalahan pemrograman (bugs) atau
kelemahan selama proses pengembangan yang tidak terdeteksi dalam
pengujian sistem, sehingga kesalahan tersebut dapat diperbaiki.
2. Menjamin dan Meningkatkan Kinerja Sistem (Feedback Mechanism)
Salah satu aktivitas maintainance adalah memeriksa secara periodik.
Kajian pascaimplementasi sistem merupakan salah satu aktivitas maintenance
yang meliputi tinjauan sistem secara periodik. Tinjauan periodik atau audit
sistem dilakukan untuk menjamin sistem berjalan dengan baik, dengan cara
memonitor sistem secara terus-menerus terhadap potensi masalah atau
perlunya perubahan terhadap sistem. Sebagai contoh, saat user menemukan
errors pada saat sistem digunakan, maka user dapat memberi umpan balik atau
feedback kepada spesialis informasi guna meningkatkan kinerja sistem. Hal ini
yang menjadikan system maintenance perlu dilakukan secara berkala, karena
system maintenance akan senantiasa memastikan sistem baru yang di
implementasikan berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan penggunaanya
melalui mekanisme umpan balik.
3. Menjaga Kemutakhiran Sistem (System Update) A
Selain sebagai proses perbaikan kesalahan dan kajian pasca implementasi,
system maintenance juga meliputi proses modifikasi terhadap sistem yang telah
dibangun karena adanya perubahan dalam organisasi atau lingkungan bisnis.
Sehingga, system maintenance menjaga kemutakhiran sistem (system update)
melalui modifikasi-modifikasi sistem yang dilakukan. Hal ini akibat dari
perkembangan teknologi, seiring waktu berjalan mengharuskan dilakukannya
modifikasi pada perangkat lunak (software) atau perangkat keras (hardware).
Selain itu manfaat diadakannya maintainability terhadap perangkat sistem
informasi:

1. Menjaga agar perangkat pendukung sistem informasi ini bisa bekerja optimal
demi efisiensi dan efektifitas pekerjaan sehingga tercapai target perusahaan
tepat waktu.

2. Minimalisasi kerusakan (breakdown) sehingga bisa mencegah kerusakan


pada sistem tersebut baik terhadap hardware maupun softwarenya.

3. Menghemat biaya produksi dalam arti bisa menekan biaya pemeliharaan bila
dibandingkan saat mengeluarkan biaya akibat terjadinya kerusakan parah
terhadap perangkat sistem informasi tersebut baik hardware maupun
softwarenya.

4. Menjaga kestabilan sistem agar senantiasa terintegrasi dengan baik

Berdasarkan informasi di atas, software yang sudah baik, bukan berarti bisa
memberikan performa terbaiknya selamanya, namun dapat memiliki malfunction
atau kesalahan lainnya. Oleh karena itu, maintainability terhadap suatu software
perlu dilakukan pada kurun waktu tertentu. Hal ini sangat penting (urgent)
mengingat kelangsungan kinerja suatu software. Di sisi yang lain, sudah baiknya
kinerja suatu sistem informasi bukan berarti didiamkan begitu saja karena
teknologi selalu berkembang. Hal ini menuntut pengembangan atau modifikasi
fungsi agar tidak tertinggal zaman dan menjadi yang terdepan dibanding sistem
informasi yang lain. Dengan kata lain, maintainability menjadi hal yang urgent
dalam penerapan dan pengembangan sistem informasi.

Soal 5.

Sering kaliterjadikegagalandalampenerapan system


informasikarenamengabaikankonversisistem yang sesuaidengankondisi
perusahaan.Jelaskanbagaimanakonversi system
informasidapatdilakukandenganbenar?

Jawab:

Konversi sistem merupakan tahapan yang digunakan untuk mengoperasikan sistem


baru dalam rangka menggantikan sistem yang lama atau proses pengubahan dari
sistem lama ke sistem baru.

Terdapat beberapa metode untuk mengkonversikan sistem, diantaranya :

 Konversi Langsung. Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem


lama dan menggantikannya dengan sistem baru. Cara ini adalah yang paling
beresiko tetapi murah.Konversi langsung adalah pengimplementasian sistem
baru dan pemutusan jembatan sistem lama, yang terkadang disebut pendekatan
cold turkey. Apabila konversi sudah dilakukan, maka tidak ada cara untuk
kembali ke sistem lama. Metode ini akan bermanfaat apabila :

1. Sistem tersebut tidak mengganti sistem lain.


2. Sistem yang lama sudah tidak bernilai lagi.
3. Sifat sistem yang baru bersifat kecil, sederhana, ataupun keduanya.
4. Rancangan sistem baru sangat berbeda dengan sistem lama, dan perbandingan
antara sistem-sistem tersebut tidak berarti.
 Konversi Paralel. Pada konversi ini, sistem baru dan sistem lama sama-sama
dijalankan. Setelah masa tertentu, jika sistem baru telah diterima untuk
menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan. Cara seperti ini
merupakan cara paling aman, tetapi paling mahal karena pemakai harus
menjalankan dua sistem sekaligus.

 Konversi Bertahap. Konversi dilakukan dengan menggantikan suatu bagian


dari sistem lama dengan sistem baru. Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru
tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika tak terjadi masalah,
modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul lama
yang lain. Dengan pendekatan ini, akhirnya semua sistem akan tergantikan oleh
sistem baru. Cara seperti ini lebih aman daripada konversi langsung.

Kelemahan dari metode ini adalah :

1. Perlunya dana untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem yang


lama.

2. Daya terapan yang terbatas.

3. Terjadi kemunduran semangat organisasi, sebab orang-orang tidak pernah merasa


menyelesaikan sistem.

 Konversi Pilot. Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru
hanya pada lokasi tertentu yang diperlukan sebagai pelopor. Jika konversi ini
dianggap berhasil, maka akan diperluas ke tempat-tempat yang lain. Ini adalah
pendekatan dengan biaya dan resiko yang rendah.Dengan metode ini, maka
hanya sebagian dari organisasilah yang mencoba mengembangkan sistem baru.
Perbedaannya antara metode konversi pilot dengan metode konversi bertahap
adalah pada metode konversi bertahap sistemnya yang mengalami segmentasi,
akantetapi pada metode konversi pilot, maka organisasinya yang tersegmentasi.
Metode ini cocok untuk apabila sistem baru melibatkan prosedur baru dan telah
terjadi perubahan drastis pada softwarenya. Fungsi dari sistem pilot adalah :

1. Tempat pengujian (test site).

2. Melatih pemakai seluruh organisasi dalam menghadapi lingkungan secara live


sebelum sistem tersebut diterapkan didalam organisasi mereka sendiri.

Data Base Manajemen System (DBMS) &


Kerawanan Data pada Gojek

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Sistem informasi merupakan perpaduan antara fasilitas, teknologi media, manusia
serta prosedur dan pengendalian yang bertujuan untuk mengolah data menjadi informasi
yang berguna sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang tepat,. Sistem informasi
yang memiliki kegunaan sebagai dasar pengambilan keputusan di dalam suatu
perusahaan harus memiliki kualitas. Informasi yang mempunyai kualitas baik dari sebuah
sistem harus memenuhi karakteristik tertentu. Menurut Anwar (2004), manajemen data
yang efektif (effective management of the data) merupakan karakteristik yang perlu
diperhatikan dalam sistem informasi. Hal yang perlu diperhatikan meliputi waktu meng
up-date file, akurasi input data, pemeliharaan kesatuan data yang disimpan dalam sistem,
keperluan keamanan data yang sudah digunakan, serta fasilitas back-up yang memadai.

Data merupakan suatu hal yang memiliki arti penting bagi kelangsungan dan
keberlanjutan suatu perusahaan. Suatu perusahaan harus melakukan penyusunan data
dengan baik guna memudahkan para stakeholder dan membantu para pihak internal
dalam mengambil suatu keputusan. Data yang baik dapat disusun dalam sebuah database
(basis data). Database menjadi nyawa bagi perusahaan agar dapat
mengumpulkan,mengorganisir dan menganalisa data bisnis perusahaan. Konsep dasar
database merupakan suatu kumpulan dari sebuah catatan yang memiliki penjelasan
terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya. Dewasa ini pemanfaatan
database bagi suatu organisasi dan perusahaan baik skala kecil maupun besar sudah
menjadi hal yang lumrah. Bagi perusahaan dengan skala menengah dan besar biasanya
sudah menggunakan aplikasi berbasis database sehingga perusahaan akan mudah dalam
mencari dan memanfaatkan informasi yang dimiliki.

Informasi sebuah perusahaan mengandung nilai ekonomis maupun strategis, agar


obyek kepemilikan dapat dijaga dengan baik, maka dibutuhkan metoda pengamanan.
Keamanan data sangat dibutuhkan untuk mencegah dampak negatif yang dihasilkan oleh
perkembangan teknologi. Sistem informasi sangatlah rentan terhadap berbagai gangguan
keamanan yang dapat mengancam kelangsungan suatu organisasi atau perusahaan.
Pentingnya keamanan sistem dapat dikarenakan beberapa hal yaitu: (1) Sistem dirancang
untuk bersifat “terbuka”, seperti Internet (tidak ada batas fisik dan kontrol terpusat,
perkembangan jaringan (internetworking) yang amat cepat; (2) aspek keamanan yang
belum banyak dimengerti oleh pengguna dan menempatkan keamanan sistem pada
prioritas yang rendah; dan (3) kurangnya keterampilan pengamanan.

GOJEK merupakan perusahaan yang bergerak dalam mengelola sumberdaya


manusia yang menyediakan layanan jasa angkutan ojek. Ojek yang dahulu bersifat
konvensional kini telah bertransformasi menjadi layanan yang menarik berkat knowledge
dan kemajuan teknologi. Dalam pelaksanaannya GOJEK juga menggunakan aplikasi
yang berbasis database untuk menyimpan data transaksi, data peta dan berbagai data
lainnya yang dikemas menjadi sebuah layanan berbasis aplikasi yang dapat diunduh
melalui smartphone.

Dalam makalah akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kebutuhan data melalui
pendektan Backward Analysis, selain itu juga mengidentifikasi kerawanan data pada
transaksi bisnis, identifikasi metoda pengamanan data pada perusahaan Gojek.

Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang diuraikan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah


yaitu menganalisis kebutuhan data melalui pendektan Backward Analysis,
mengidentifikasi kerawanan data pada transaksi bisnis dan identifikasi metoda
pengamanan data pada perusahaan GOJEK.

Tujuan
Tujuan dari makalah ini antara lain :

1. Menganalisis kebutuhan data pada perusahaan Gojek melalui pendektan Backward


Analysis

2. Identifikasi kerawanan data perusahaan GOJEK pada transaksi bisnis

3. Identifikasi metoda pengamanan data pada perusahaan GOJEK.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian dan Konsep Data Base

Definisi basis data (database) sangatlah bervariasi. Basis data dapat dianggap
sebagai kumpulan data yang terkomputerisasi, diatur dan disimpan menurut salah satu
cara yang memudahkan pengambilan kembali. Menurut Conolly and Carolyn (2002),
basis data adalah sekumpulan data yang saling berhubungan, yang dirancang agar dapat
memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.

Fathansyah (2002) dalam bukunya menuliskan bahwa tujuan awal dan utama dalam
pengelolaan data sebuah basis data adalah agar memperoleh atau menemukan kembali
data yang dicari dengan mudah dan cepat. Selain itu, pemanfaatan database (basis data)
dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan seperti kecepatan dan kemudahan, efisiensi
ruangan penyimpanan, keakuratan, ketersediaan, kelengkapan, keamanan, kebersamaan
dan pemakaian. Selain itu, menurut Kadir (2002), basis data dapat disebut sebagai
kumpulan data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar
kemudian dapat dimanfaatkan lagi dengan cepat dan mudah. Lebih lanjut basis data
sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
a) Himpunan kelompok data/arsip yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

b) Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama


sedemikian rupa dan tanpa pengulangan atau penumpukan (redundansi), untuk
memenuhi berbagai kebutuhan.

c) Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media


penyimpanan elektronis.

Adapun pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan


sebagai berikut:

a) Kecepatan dan kemudahan (Speed)

Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau


melakukan perubahan atau manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali
data tersebut dengan cepat dan mudah.

b) Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

Penggunaan ruang penyimpanan di dalam basis data dilakukan untuk mengurangi


jumlah redundansi (pengulangan) data, baik dengan melakukan penerapan sejumlah
pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok
data yang saling berhubungan.

c) Keakuratan (Accuracy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan


penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data dan sebagainya dan
diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menentukan ketidakakuratan
pemasukan atau penyimpanan data.

d) Ketersediaan (Availability)
Pertumbuhan data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan
semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang sudah jarang
atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk dilepaskan dari sistem
basis data dengan cara penghapusan atau dengan memindahkannya ke media
penyimpanan.

e) Kelengkapan (Completeness)

Lengkap atau tidaknya data yang dikelola bersifat relatif baik terhadap
kebutuhanpemakai maupun terhadap waktu. Dalam sebuah basis data, struktur dari
basis data tersebut juga harus disimpan. Untuk mengakomodasi kebutuhan
kelengkapan data yang semakin berkembang, maka tidak hanya menambah record-
record data, tetapi juga melakukan penambahan struktur dalam basis data.

f) Keamanan (Security)

Sistem keamanan digunakan untuk dapat menentukan siapa saja yang boleh
menggunakan basis data dan menentukan jenis operasi apa saja yang boleh
dilakukan.

g) Kebersamaan pemakai

Pemakai basis data sering kali tidak terbatas hanya pada satu pemakaian saja atau
oleh satu sistem aplikasi saja. Basis data yang dikelola oleh sistem (aplikasi) yang
mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi
dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya persoalan baru seperti
inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh banyak pemakai pada saat
bersamaan).

Data Base Management System (DBMS)


Database di komputer biasanya ditangani oleh bagian khusus dari perangkat lunak
yang disebut Database Management Sistem (DBMS) yang juga digunakan untuk
memanipulasi suatu basis data. Connoly and Begg (2002) menyatakan bahwa Database
Management System (DBMS) merupakan paket perangkat lunak yang memungkinkan
pengguna untuk mendefinisikan, membuat, dan memelihara database, serta menyediakan
akses terkontrol terhadap database. Adapun dua fungsi utama DBMS adalah untuk
memandu pemakai memanipulasi basis data dan melindungi basis data dari pemakai juga.
Relational Database Management System (RDBMS) adalah perangkat lunak untuk
membuat basis data relasional dan menyaring informasi didalamnya (William 1994).
Beaumont (2000) mengungkapkan bahwa Secara umum DBMS memiliki beberapa fitur
standar sebagai berikut:

a. Meta data

b. Actions

c. Queries

d. Reporting

e. Views

f. Forms

g. Programming language

Selain fungsi utamanya, DBMS juga dituntut untuk memiliki kemampuan


mengamankan data dari user yang tidak berkepentingan, perbaikan bagi kegagalan
sistem, concurrency sehingga user yang banyak jumlahnya tersebut dapat mengakses
database pada waktu yang bersamaan, dan melakukan pengecekan integritas sehingga
data pada bagian yang berbeda dari suatu database dapat tetap konsisten secara logika
terhadap keseluruhan database. Sehingga dapat di tarik definisi umum bahwa DBMS
adalah kumpulan program-program (software) yang memperbolehkan user untuk
membuat dan memelihara database.

Analisis Data

Sebuah sistem dibagi secara fungsional dan behavioral. Analisis sistem terstruktur
merupakan aktivitas pembangunan model. Model diciptakan untuk menggambarkan
muatan aliran informasi (data dan kontrol). Analisis struktur bukan metode tunggal yang
diaplikasikan secara konsisten oleh semua yang menggunakannya.

Penganalisaan sistem berfungsi untuk menemukan kelemahan suatu sistem,


sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Analisa sistem dilakukan setelah tahap
perencanaan sistem dan sebelum tahap perancangan sistem. Tahap analisa merupakan
tahap yang sangat penting karena kesalahan pada tahap ini akan menyebabkan kesalahan
pada tahap selanjutnya.

Terdapat beberapa tahap yang digunakan dalam menganalisis sistem,

yaitu:

a. Mendefinisikan masalah.

b. Memahami definisi sistem tersebut dan membuat definisinya.

c. Menetukan alternatif apa yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan

memperhatikan modifikasi sistem tersebut.

d. Memilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
e. Menerapkan alternatif tersebut.

f. Apabila memungkinkan harus mencoba mengevaluasi dampak dari perubahan yang


telah dilakukan terhadap sistem.

Untuk perancangan terstruktur, terdapat beberapa alat bantu, yaitu bagan arus
dokumen (Document Flowchart) dan bagan arus olah (Systems flowchart). Kebutuhan
organisasi dari sudut pemakaian dan perancangan sistem, menuntut adanya alat lain yang
dapat memperjelas, mempermudah dan dengan tingkat keterincian sesuai dengan
kebutuhan User, antara lain adalah:

 ICAM Definition Method (Integrated Computer Aided Mnufacturing Definition


Method).

 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram).

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasinotasi
untuk arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk
memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. DFD bisa juga dikatakan
sebagai suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan
dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data
disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data
yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Keamanan Data

Aspek keamanan data merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam
manajemen data. Keamanan data telah menjadi bagian dari pengembangan teknologi
informasi mengingat bahwa berjuta-juta bit informasi telah dipertukarkan dalam jaringan
komputer terutama di internet. Akib (2009) menuliskan bahwa masalah keamanan data
dapat diklassifikasi kedalam beberapa dimensi. Suatu situs komersial misalnya harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:

 Secrecy: kategori kemanan komputer yang meliputi perlindungan data/informasi


terhadap akses dari pihak-pihak yang tidak berhak serta masalah keaslian (autentik)
dari sumber data/informasi. Masalah secrecy berkaitan dengan proses enkripsi-
denkripsi serta proses autentikasi.

 Integrity: kategori keamanan data yang menjamin bahwa data tidak terganggu
selama proses transfer dari sumber ke tujuan melalui saluran-saluran komunikasi.
Masalah integrity berkaitan dengan bagaimana melindungi data dari penyusup yang
berusaha masuk ke sumber data, atau menyusup dalam jaringan data, untuk
mengubah dan merusak. Masalah virus yang bias menghancurkan data juga
menjadi bagian dari integrity.

 Availability: kategori keamanan data yang bisa mempertahankan sumber informasi


agar selalu sedia dan aktif melayani para penggunanya. Masalah availability
berkaitan dengan usaha melindungi server dari gangguan yang bisa menyebabkan
server gagal memberi pelayanan (denial of service/DOS).

Sukmawan (1998) dalam tulisannya menyebutkan bahwa beberapa program akan


secara otomatis membongkar proteksi program aplikasi seperti MS Word, Excel, Word
Perfect, PKZip 2.x, Quattro Pro, dan lain-lain dengan sangat mudah, bahkan ada program
yang menambahkan 'delay loop' sehingga seolaholah program tersebut sedang bekerja
keras membongkar password. Alasan utama kurang baiknya proteksi dari program-
program tersebut adalah mungkin kesulitan memperoleh izin ekspor dari pemerintah.

PEMBAHASAN
Data Base dan Security pada Perusahaan E-Commerce GOJEK

Kebutuhan Data Base menggunakan Backward Analysis

Analisis kebutuhan database pada kasus e-commerce GOJEK menggunakan


metodologi backward requirement analysis, yaitu menganalisis kebutuhan dengan
penurunan kebutuhan dari fungsi manajemen, tujuan manajemen dan informasi yang
dibutuhkan. Fungsi manajemen yang dapat diidentifikasi dari kasus dibagi menjadi 4
fungsi yaitu perencanaan (planning), pengarahan (directing), aksi (acting) dan
pengawasan (monitoring).

Analisis Kebutuhan Data (Data Requirement Analysis)

Analisa kebutuhan data dilakukan berdasarkan business function yang ada


dalam GOJEK yaitu E-commerce, Supply Chain Management dan Customer Relation
Management. Kebutuhan diidentifikasikan dengan dengan langkah analisis kebutuhan
database berdasarkan urutan sebagai berikut:

- Management Function

- Management Objectives

- Supporting Information

- Supporting Data

- Sources of Data
GOJEK yang merupakan objek bisnis ini membagi lima kegiatan
utamanya yaitu hubungan dengan supplier atau perusahaan pengadaan jasa, perencanaan
penjualan melalui website, perencanaan distribusi berhubungan dengan perusahaan
expedisi, perencanaan transaksi, pembelian peralatan elektronik pendukung.

Fungsi Manajemen (Management Functions)

Fungsi Manajemen merupakan elemen-elemen dasar yang akan selalu ada


dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh pihak dari
GOJEK dalam melaksanakan kegiatannya untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Adapun fungsi manajemen perusahaan terdiri dari Perencanaan (Planning), Pengarahan
(Directing), Pelaksanaan (Acting), Pemantauan (Monitoring).

Tujuan Manajemen (Management Objectives)

Tujuan Manajemen dari GOJEK sendiri terdiri dari Perencanaan (Planning) lima
kegiatan diatas, yakni:

- Melakukan perencanaan pengadaan jasa bekerjasama dengan perusahaan produsen


atau supplier, perencanaan jasa website, perencanaan penjualan, perencanaan
distribusi, perencanaan transaksi dan pembelian elektronik: pelayanan keluhan
pelanggan.

- Pengarahan (Directing) dengan kegiatan pengarahan jenis jasa dan jumlah


kerjasama dengan produsen,, pengarahan kegiatan promosi penjualan, pengarahan
kegiatan penjualan, pengarahan jumlah dan jenis jasa yang harus didistribusikan,
pengarahan jenis transaksi pembelian elektonik yang akan dilakukan: pelayanan
keluhan pelanggan.
- Pelaksanaan (Acting) dengan kegiatan seperti pelaksanaan pengadaan jasa yang
ditawarkan, pelaksanaan penjualan, pelaksanaan distribusi, pelaksanaan pembayaran
elektonik oleh pelanggan: pelayanan keluhan pelanggan.

- Pemantauan (Monitoring) yaitu pemantauan kerjasama dengan pihak lain,


pemantauan proses promosi penjualan jasa, pemantauan penjualan, pemantauan
distribusi jasa, pemantauan pembayaran elektronik oleh pelanggan dan juga
pemantauan keluhan pelanggan.

Informasi Pendukung (Supporting Information)

Informasi Pendukung merupakan informasi yang dibutuhkan agar tujuan


manajemen dapat tercapai. Informasi pendukung pada fungsi perencanaan (planning)
yakni Katalog Jasa, Daftar Jenis Jasa, Rencana Penjualan, Rencana Distribusi, Katalog
Bank penyedia jasa elektronik: pada fungsi Pengarahan (Directing) terdiri dari Katalog
Produsen, Daftar Jenis Jasa dan Katalog Jasa, Rencana Penjualan, Rencana Alokasi Jasa,
Katalog Bank penyedia jasa elektonik: pada fungsi Pelaksanaan (Directing) terdiri dari
Daftar Jenis Jasa & Rencana Jasa, Rencana Penjualan, Rencana Alokasi Jasa, Katalog
Bank penyedia jasa elektronik: pada fungsi Pemantauan (Monitoring) yakni, Daftar Jenis
Jasa & Rencana Jasa, Rencana Penjualan, Rencana Alokasi Jasa, Katalog Bank penyedia
jasa elektronik serta rencana pelayanan keluhan pelanggan.

Data Pendukung (Supporting Data)

Data pendukung merupakan data yang dibutuhkan guna diperoleh informasi


rencana penjualan yang diinginkan. Data pendukung yang berguna dalam menjalankan
fungsi manajemen adalah banyaknya supplier atau produsen, Jumlah dan jenis jasa yang
dijual, Harga, Harga Jasa, Fee, Jenis Pembayaran, Jenis Jasa Elektronik Perbankan, Data
Kartu kredit, Permintaan Konsumen, Waktu Kirim jasa, Nilai dan cara Pembayaran,
Jumlah Jasa yang dibeli, jumlah keluhan pelanggan yang diterima oleh perusahaan.

Sumber Data (Sources of Data)

Sumber data dapat diperoleh dari internal dan eksternal perusahaan. Data Internal
perusahaan digunakan berasal dari website seperti Jenis, Harga, -Jasa, Jenis Pembayaran,
Lokasi Penjualan, Permintaan konsumen, sedangkan dari eksternal perusahaan sendiri
berasal dari Supplier jasa, Produsen, Bank Mitra Kerja seperti Jenis, Harga, Jenis Jasa
Elektronik Perbankan, Data Kartu Kredit, Nilai Pembayaran, Jumlah Jasa Beli. Secara
ringkas analisa kebutuhan data menggunakan backward analysis terlihat dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kebutuhan Data Base Menggunakan Backward Analysis

Fungsi Tujuan Suporting Supporting


No Source of Data
Manajemen Manajemen Information Data
- Perencanaan - Katalog Jasa - Jenis jasa Perusahaan GOJEK
pengadaan dari Supplier - Jumlah stock
jasa jasa
- Harga jasa
- Perencanaan - Rencana - Jenis jasa Perusahaan GOJEK
Penjualan Penjualan - Konsumsi jasa
1 Planning
/ jumlah
penjualan
- Perencanan - Rencana - Jenis Jasa Perusahaan GOJEK
Promosi Promosi - Harga Jasa
- Jenis
Pembayaran
- Perencanaan - Rencana - Jenis jasa Perusahaan GOJEK
Distribusi Distribusi - Alokasi jasa
- Perencanaan - Jenis layanan - Jenis jasa Bank Mitra Kerja
Transaksi transaksi elektronik
Pembelian elektronik Bank perbankan
elektronik mitra kerja - Data Kartu
Debit atau
Kredit pembeli
- Perencanaan - Trend keluhan - Jumlah Perusahaan GOJEK
Pelayanan pelanggan keluhan
Keluhan pelanggan
- Pengarahan - Katalog jasa - Jenis jasa Perusahaan GOJEK
jenis dan - Jumlah stock
jumlah jasa jasa
yang harus - Harga jasa
di
promosikan
- Pengarahan - Katalog jasa - Jumlah stock Perusahaan GOJEK
jumlah dan - Trend jasa
jenis jasa penjualan - Jumlah
yang harus penjualan
2 Directing
dijual
- Pengarahan - Rencana - Jenis Jasa Perusahaan GOJEK
kegiatan Penjualan - Harga Jasa
penjualan - Jenis
Pembayaran
- Pengarahan - Rencana - Jenis Jasa Perusahaan GOJEK
jumlah dan Alokasi Jasa - Lokasi
jenis jasa Penjualan
yang harus - Permintan
didistribusik konsumen
an
- Perencanaan - Katalog jenis - Jenis jasa Bank Mitra Kerja
Jenis pembayaran elektronik Pelanggan/konsumen
Transaksi dari bank mitra perbankan
Pembelian - Data Kartu
elektronik Debit atau
yang akan Kredit pembeli
dilakukan
Pengarahan - Trend keluhan - Data keluhan Perusahaan GOJEK
Pelayanan pelanggan pelanggan
Keluhan
Pelanggan
3 Acting - Pelaksanaan - Katalog jasa - Jenis jasa Perusahaan GOJEK
pengadaan - Jumlah Stok
jasa jasa
- Harga jasa
- Waktu kirim
jasa
- Pelaksanaan - Rencana - Jenis Jasa Perusahaan GOJEK
penjualan Penjualan - Harga Jasa
- Jenis
Pembayaran
- Stok Jasa
- Pelaksanan - Rencana - Jenis Jasa Perusahaan GOJEK
distribusi Alokasi Jasa - Lokasi
jasa Penjualan
- Permintan
konsumen
(Jumlah dan
Jenis)
- Pelaksanan - Katalog Bank - Jenis jasa Bank Mitra Kerja
pembayaran penyedia jasa elektronik Pelanggan/konsumen
elektronik elektronik perbankan
oleh - Data Kartu
pelanggan Debit atau
Kredit pembeli
- Jenis Jasa
- Harga jasa
- Pelaksanan - Keluhan - Daftar Perusahaan GOJEK
pelayanan pelanggan keluhan
keluhan pelanggan
pelanggan
- Pemantauan - Daftar - Jenis Bahan Perusahaan GOJEK
peneriman pembelian jasa Baku
bahan baku - Stok Bahan
Baku
- Waktu kirim
bahan baku
- Pemantauan - Daftar Jenis - Stok Jasa Pengusaha GOJEK
proses jasasi Jasa (jasa jadi)
- Rencana Jasasi - Konsumsi
4 Monitoring Bahan Baku
- Pemantauan - Rencana - Jenis, harga Pengusaha GOJEK
penjualan Penjualan dan jumlah Konsumen/pelanggan
Stok Jasa
- Jenis
Pembayaran
- Jumlah
permintaan
dan Jenis
Pembayaran
- Pemantauan - Rencana - Jenis Jasa Pengusaha GOJEK
distribusi Alokasi Jasa - Lokasi Pelanggan/konsumen
jasa Penjualan
- Permintan
konsumen
(Jumlah dan
Jenis)
- Pemantuan - Katalog Bank - Jenis jasa Bank Mitra Kerja
pembayaran penyedia jasa elektronik Pelanggan/konsumen
elektronik elektronik yang dipilih
oleh konsumen
pelanggan - Jumlah jasa
yang dibeli
- Nilai
pembayaran
- Pemantauan - Feedback dari - Daftar Perusahaan GOJEK
Keluhan pelanggan feedback dari
Pelanggan pelanggan

Kerawanan Data pada Perusahaan E-Commerce Gojek

Aspek keamanan data merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam
manajemen data. Keamanan data telah menjadi bagian dari pengembangan teknologi
informasi mengingat bahwa berjuta-juta bit informasi telah dipertukarkan dalam jaringan
komputer terutama di internet. Kerawanan dan ancaman yang dapat ditimbulkan di
perusahaan e-commerce GOJEK dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Kerawanan dan Ancaman yang Ditimbulkan

Kerawanan Keterangan Ancaman yang Ditimbulkan


Gangguan jaringan Data yang masuk akan direkam dan Gangguan jaringan akan
dipecah kedalam beberapa cluster, mengakibatkan data yang akan
data tersebut diakses menggunakan diakses terhambat sehingga akan
jaringan internet dan bergantung berpengaruh terhadap transaksi yang
dari kecepatan transfer dari masing- lainnya. Contohnya gangguan
masing operator yang digunakan jaringan menghambat pada proses

Serangan Virus Perangkat yang terinfeksi top-up saldo


virus Virus yang atau
terusgangguan jaringan
berevolusi dan
dapat menimbulkan kerusakan dan pada proses pemesanan
penyebarannya GOJEK
semakin itu
mudah
kehilangan data informasi. sendiri
menginfeksi perangkat melalui
internet, dapat berpotensi
mengganggu jaringan komputer
perusahaan (software, hardware,
dan sistem operasi) maupun konsumen
Perangkat data Perusahaan GOJEK merupakan Data back-up yang masih disimpan
sehingga dapat merusak data
recovery center yang perusahaan dalam bidang jasa yang di satu lokasi dengan data-data
informasi dan menghambat sistem
masih berada pada baru berkembang sehingga kantor lainnya, akan sulit untuk melakukan
transaksi.
satu lokasi yang sama perusahaan masih terpusat di satu pengembalian data informasi
dengan server lokasi, dan perusahaan masih belum dengan sistem yang beroperasi jika
sedangkan disaster memiliki standar rencana terjadi bencana dan merusak
recovery system belum penanggulangan bencana untuk data-data yang dimiliki. Maka
terimplementasi melindungi data yang dimiliki tidak ada jaminan bahwa akses data
perusahaan ke server atau jaringan dapat
berjalan secara cepat, setelah terjadi
bencana. Selain itu apabila belum
ada standar rencana untuk
menanggulangi bencana, ada
kemungkinan pengiriman informasi
data akan kacau dan perusahaan
akan menghentikan bisnis pada
waktu tertentu sehingga perusahaan
akan mengalami kerugian
Data tidak valid Masih belum dilakukan pengujian Jika terjadi kehilangan data pada
(obsolete or invalid terhadap file hasil backup sistem sistem utama, maka hasil back-up
data) dan data tidak dapat dipakai karena data
tidak valid dan akhirnya terjadi
Kurangnya Server database yang disimpan di Server bisa saja mengalami
kehilangan informasi
pengamanan fisik kantor pusat harus memiliki kerusakan yang akan menyebabkan
perlindungan dari bahaya fisik, data yang dimiliki rusak ataupun
misalnya air, suhu, kebakaran, hilang
Kecurangan Kebanyakan kecurangan yang Kecurangan yang dilakukan adalah
pencurian dan aksi illegal lainnya
dilakukan sejauh ini dilakukan oleh dengan menggunakan jasa hacker
konsumen ataupun melakukannya sendiri ,
konsumen berusaha untuk
memanipulasi data jumlah saldo
yang telah di top up.

Metoda Pengamanan Data Perusahaan E-Commerce Gojek

Dalam menghadapi dan meminimalkan kerawanan data, perusahaan GOJEK


menggunakan beberapa metoda pengamanan data yang terkait dengan electronically safe,
physically safe dan procedurally safe.

Virus Prevention, Detection, and Removal

Metode pengamanan yang berhubungan dengan virus, perusahaan GOJEK dapat


menggunakan software antivirus ESET NOD32 Ver. 4. Antivirus ini juga digunakan pada
server dan data center, sama seperti yang digunakan pada PC dalam jaringan perusahaan.
Proteksi yang diberikan oleh software antivirus ini meliputi:
1. Real-time file system protection

Untuk melindungi sistem dan file dari virus yang masuk, baik dari luar jaringan
maupun dikarenakan akses external storage ke PC bersangkutan, misanya pemakain
USB dan external hardisk.

2. Email client protection

Digunakan untuk melindungi virus yang masuk melalui email user. Beberapa
telepon genggam atau telepon selular dapat menyebarkan virus melalui iklan atau
bajakan (hack) yang ada di dalam email.

3. Web access protection

Perlindungan yang diberikan saat operator ataupun pengguna melakukan atau


menggunakan akses internet.

4. Antispyware protection

Spyware merupakan tipe malware yang dinstal pada komputer, digunakan untuk
mengambil informasi tanpa sepengetahuan user. Program antispyware digunakan
untuk melawan spyware dengan memberikan real-time protection dan deteksi
spyware yang terinstal dalam komputer.

Periodical Data Backup

Data back-up dilakukan secara langsung melalui program otomatis di SQL server.
Hasil back-up data juga disimpan pada external data storage yang lainnya. Back-up
dilakukan setiap hari, sedangkan penggandaan ke external data storage dilakukan 1
minggu sekali. Data di backup untuk menanggulangi perusahaan GOJEK kehilangan data
dari customer atau pengguna GOJEK.
Firewall Installation

Perusahaan GOJEK dapat menggunakan firewall, yaitu suatu dara atau mekanisme
yang diterapkan baik terhadap hardware, software ataupun sistem dengan tujuan untuk
melindungi. Perlindungan yang dilakukan adalah dengan menyaring, membatasi dan
menolak semua kegiatan dari luar (Demilitarized Zone) segmen perusahaan yang tidak
memiliki hak melakukan akses (unauthorized access). Segmen yang dimaksud di sini
adalah server, router dan LAN.

Establishment of IT Organization

Perusahaan GOJEK telah memiliki organisasi dan sumberdaya IT yang mencukupi,


sehingga penanganan masalah yang terjadi dapat dilakukan dengan cepat. Perusahaan
GOJEK memiliki karyawan yang setidaknya mengerti mengenai IT.

Standardized Software

Untuk meminimalisasi kerawanan data, perusahaan GOJEK menerapkan kebijakan


instalasi software standar pada setiap user. Disamping itu hal ini ditujukan untuk
memaksimalkan kerja sistem komputer, kerja karyawan bersangkutan dan
menghindarkan dari pemakaian software bajakan. Apabila karyawan biasa diberikan
software diatas standar kemungkinan besar terjadi adanya kegagalan perusahaan dimana
karyawan tidak dengan efektif bekerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
perusahaan. Sehingga pemakaian software standar merupakan langkah baik untuk
meningkatkan efektifitas kinerja karyawan.

Monitoring System
Sistem monitoring di perusahaan GOJEK yang dilakukan pada ruang server dan
data center masih ditujukan kepada pengamanan fisik peralatan database. Beberapa
diantaranya adalah, pengaturan suhu ruangan dengan air conditioner dan kontrol log,
security system sehingga membatasi hanya karyawan yang berkepentingan saja yang
masuk ke dalam ruangan dengan memasang finger detection, selain itu juga terdapat
sprinkle dan tabung pemadam andaikata terjadi kebakaran. Untuk menghindari kerusakan
data yang diakibatkan oleh adanya naik atau turunnya arus listrik, digunakan stabilizer
dan UPS.

Recovery System

Saat ini perusahaan hanya memiliki data recovery center di kantor pusat. Bahkan
DRC yang dimiliki menjadi satu dengan dat center dan server.

Network Protection and Security

Pengamanan network di perusahaan GOJEK dilakukan dengan memberikan IP


kepada setiap PC user. Selain digunakan sebagai kontrol penggunaan IP dan aktivitas
user, pengamanan ini cukup efektif untuk memproteksi user eksternal masuk ke dalam
jaringan perusahaan sehingga keamanan data di dalam PC terjaga dengan baik.

Internal Password Authentication

Password yang baik menjadi penting dan sederhana dalam keamanan suatu
jaringan di perusahaan GOJEK. Kebanyakan masalah dalam keamanan jaringan
disebabkan karena password yang buruk. Cara yang tepat antara lain dengan
menggunakan shadow password dan menonaktifkan TFTP. Setiap karyawan di GOJEK
akan diberikan password dan user-id yang hanya dapat digunakan oleh setiap karyawan
GOJEK sehingga meminimalisir terjadinya data yang hilang.

Diposkan 17th October 2015 oleh ifri handi

Lihat komentar

2.

Oct

17

Penarapan E-Bisnis pada GOJEK

TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENERAPAN E-BUSINESS PADA GOJEK

Disusun oleh:

Kelompok 1

Adrian Soemantadiredja P056153241.54


David Andreas P056153271.54
Elgy M Rizqya P056153321.54
Ifri Handi Lubis P056153341.54
M Mahdi P056153411.54
Zeta Fadilla Indra P056153561.54

Dosen:
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc.

MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi menjadi sebuah faktor pendorong bisnis berbasise-


business. Internet merupakan jaringan global yang menyatukan seluruh jaringan
komputer, sehingga memungkinkan terjalinnya komunikasi dan interaksi antara satu
dengan yang lain diseluruh dunia. Sebuah perusahaan yang menggunakan jaringan
internet dapat menjalin hubungan dengan rekan bisnis atau konsumen secara lebih
efisien. Sampai saat ini internet merupakan infrastruktur yang ideal untuk menjalankan
bisnis berbasise-businesssehingga istilah e-businesspun menjadi identik dengan
menjalankan bisnis di internet.

Dewasa ini, tanah air mulai marak membahas fenomena Go-Jek, Siapa yang menyangka
ojek yang biasanya hanya bisa didapatipada pos-pos tertentu itu kini bisa membentuk
sebuah jaringan terintegrasi yang melayani masyarakat dengan cepat. Kesederhanaan ide
Go-Jektelah menjadikan sebuah kekuatan yang brilian. Ide brilian ini juga yang kini telah
mengantarkan Go-Jek meraih berbagai penghargaan nasional maupun internasional.
Selain itu, tentu saja Go-Jekmampu menyerap banyak pelanggan dengan sangat cepat.
Pelanggan jasa iniumumnya berasal dari berbagai kalangan dari berbagai latar belakang
yang saat ini umumnya masih berstatus warga jabodetabek. Mulai dari pebisnis,
pengusaha hingga ibu rumah tangga dan pelajar, para pelanggan ini rela mengeluarkan
uang yang lebih tinggi dari harga ojek pada umumnya dikarenakan pelayanan yang
memuaskan.Dengan memaksimalkan teknologi dan pelayanan pelanggan melalui sebuah
web aplikasi, Go-Jek telah menjadi altertif kendaraan umum yang mampu mengakomodir
kebutuhan para konsumen, yakni jasa pengantaran orang atau barang yang murah, aman
dan cepat.

Fakta menarik dari Go-Jek adalah kenyataan bahwa usaha ini berkembangbegitu cepat
melalui peranan penting teknologi. Go-Jek menggunakan jasa internet untuk memasarkan
pelayanan mereka, termasuk untuk pemesanan jasanya. Selain itu, Go-Jek juga
memberikan pilihan pelayanan yang diinginkan.Mereka memaksimalkan kehadiran
mereka lewat beragam social media popular di Indonesia seperti facebook, twitter, dan
instagramuntukmenyebarluaskan jasa mereka dari akun social media satu ke akun social
media lainnya. Mereka juga bekerja sama dengan situs-situs belanja online untuk
mengantarkan barang hasil belanja pembeli yang mau menggunakan jasa ojek untuk
menghemat waktu pengantaran barang. Penggunaan teknologi dan internet ini menjadi
sebuah revolusi bagi dunia jasa pesan ojek di wilayah jabodetabek. Kemudahan sistem
pemesanan dan layanan telah menjadikan jasa ini mudah di kenal orang.

Inefisiensi jasa ojek konvensional menjadi peluang bagi Go-Jek untuk berinovasi
menciptakan layanan jasa dengan menggunakan aplikasi yang bersifat realtime yang kini
menjadi pilihan masyarakat urban. Go-Jek juga telah berhasil menciptakan imej di mata
masyarakat, merubah mindset masyarakat serta menciptakan gaya hidup baru dalam
menggunakan transportasi umum.

Harapan kedepannya Go-Jekakan segera memperluas wilayah jangkauan, memperbaiki


sistem pemasarannya serta mengembangkan aplikasi mobile yang dapat diunduh
sehingga pelanggan mereka dapat dengan cepat memesan jasa ojek terutama di saat
darurat. Berbagai layanan tersebut saat ini telah dirancang untuk memanjakan para
konsumen. Kemudahan layanan, ketepatan waktu, dan kepuasan pelanggan merupakan
kunci Go-Jek sebagai jasa alternatif pesan Ojek.

Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang diuraikan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah


bagaimana sistem e-business yang terintegrasi dengan aplikasi dapat diterapkan oleh
perusahaan Go-Jek.

Tujuan

Tujuan dari makalah ini antara lain:


1. Mengidentifikasi perusahaan Go-Jek
2. Menganalisis sistem e-business yang diterapkan perusahaan Go-Jek
3. Menganalisis layanan jasa Go-Jek yang berbasis aplikasi

TINJAUAN PUSTAKA

E-business

Fenomena e-business telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas bisnis di Negara-
negara maju maupun di Negara-negara berkembang. Hal ini terjadi karena dengan adanya
e-business, proses dan system bisnis (pertukaran barang atau jasa) menjadi lebih baik
dibandingkan dengan cara-cara terdahulu (konvensional).

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat mengakibatkan terjadinya revolusi


di dunia perdagangan dan industry. Jika dahulu tranksaksi bisnis yang harus dilakuakn
secara tatap muka, melibatkan sejumlah fasilitas dan sumber daya fisik, maka pada saat
ini transaksi dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja secara fleksibel (tanpa harus
bertemu muka), dilakukan dengan menggunakan peralatan elektronik dan internet,
dimana proses pembayaran dilakukan melalui mekanisme transfer informasi keuangan.
Transaksi melalui Internet ini lebih dikenal dengan nama e-commerce dan e-business.
Secara umum e-commerce diartikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan barang
atau jasa (trade of goods and service) dengan menggunakan media elektronik/computer.
Intinya jika tersedia sumber daya fisik atau proses bisnis yang saat ini dapat
didigitalisasikan, maka disitulah kesempatan konspe e-business dapat diimplementasikan.

Definisi e-business begitu banyak terdapat pada literature maupun internet, ini
menandakan bahwa e-business semakin berkembang. Berikut ini adalah beberapa di
antaranya:

1. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi


informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi
maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic
Commerce. McGraw-Hill)
2. Menurut Kalakota dan Robinson (Kalakota, 2001) menuliskan bahwa e-business
adalah sebuah paduan yang kompleks antara proses-proses bisni, aplikasi-aplikasi
perusahaan dan beberapa struktur organisasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan
suatu model bisnis yang memiliki performasnsi yang jauh lebih baik dari keadaaan
sebelumnya.
3. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti
perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan,
pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi
komunikasi, komputer, dandata yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter.
Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002).
4. Menurut Mohan Sawhney & Jeff Zabin dalam O‟Brien & Marakas (2008)
menyatakan bahwa e-business merupakan pemanfaatan jaringan elektronik dan
teknologi-teknologi yang berkaitan untuk membolehkan, memperkuat, meningkatkan,
merubah, atau menemukan suatu proses bisnis atau system bisnis yang mempunyai
nilai yang lebih menguntungkan pelanggan saat ini ataupun pelanggan potensial.
5. Definisi lainnya menurut O‟Brien & Marakas dalam bukunya Management
Information System (2008) menyatakanbahwa e-business adalah penggunaan
teknologi internet untuk bekerja dan memberdayakan proses bisnis, e-commercedan
kolaborasi dengan mitra bisnis seperti hubungan dengan pelanggan, pemasok, dan
pemangku kepentingan bisnis lainnya. Pada dasarnya e-business dapat dikatakan
secara umum adalah pertukaran suatu nilai secara online.
Berdasarkan dari beberapa definisi e-bussines yang telah di kemukakan di atas maka
dapat kita dapat menggabungkannya dalam bentuk definisi yang lebih sederhana dan
mudah dipahami, tentunya dengan melihat kesamaan yang ada pada tiap definisi –
definisi di atas, kesamaan dari tiap definisi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang
yaitu pelaku e-business, alat atau media atau sumber daya yang digunakan, objek atau
kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang diberikan. Berikutberikut
adalah sudut pandang yang diperhitungkan dalam menggabungkan definisi e-bussines, antara
lain :
1. Pelaku e-business (organisasi, perusahaan, pelanggan, pemasok, rekan bisnis, pekerja)

2. Sumber Daya yang digunakan

– Teknologi Informasi dan Komunikasi


– Komputer dan data yang terkomputerisasi
– Internet
– Kegiatan Sasaran
– Kegiatan Bisnis
3. Keuntungan menggunakan e-bussines

 Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang
tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional sehingga meningkatkan value
chain (mata rantai pendapatan)

 Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).

 Meningkatkan keefektifan dan keefisienan perusahaan sehingga menurunkan


biaya operasional (operating cost).

 Melebarkan jangkauan (global reach).

 Meningkatkan customer loyality.

 Meningkatkan supplier management.

 Memperpendek waktu produksi (efisiensi)

 Mempermudah dalam pengelolaan asset perusahaan

 Meningkatkan komunikasi semua stakeholders.

Dengan demikian, maka pengertian e-business dapat difenisikanadalah penggunaan


teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait
untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan
keuntungan—dapat berupa berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi,
yang pada akhirnya dapat meningkatan produktivitas dan profit.

Perusahaan dapat mengandalkan aplikasi e-business untuk (1) reengineer proses bisnis
internal, (2) implementasi system e-commerce terhadap konsumen dan supplier, (3)
memajukan kolaborasi perusahaan antara timbisnis dan kelompok kerja.

Gambar 1 Penggunaan aplikasi e-business saat ini

Namun disamping keuntungan yang diperoleh, juga terdapat kelemahan dalam


penggunaan e-bussines:

 Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Misalnya seorang


penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah
mengganti semua data finansial yang ada.
 Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap
semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
 Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat
kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
 Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker
yang berhasil membobol sebuah sistem keuangan atau perbankan. Setelah itu dia
memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
 Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor
seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha
menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
 Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan
sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia,
kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
Perusahaan besar saat ini banyak menggunakan strategi dengan memanfaatkan informasi
teknologi untuk berbagi sumber – sumber informasi dan meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dari proses bisnis dan mengembangkan strategi keterhubungan antara
pelanggan, suplier, dan partner bisnis, yang dalam hal ini disebut Cross functional
enterprise system (O‟ Brian & Marakas, 2008). Bentuk arsitektur keterkaitan komponen
dasar, proses, dan interface dari aplikasi e-business dan hubungannya satu sama lain,
menggambarkan enterprise application architecture seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2. Enterprise Application Architecture

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) atau Perencanaan sumber daya Perusahaan adalah
suatu sistem perusahaan yang bersifat lintas fungsional dan bertindak mengintegrasikan
dan mengotomatiskan berbagai proses bisnis yang harus terpenuhi di dalam suatu
perusahaan seperti kegiatan pabrikasi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan
fungsi sumber daya manusia. ERP juga merupakan sebuah software yang
mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem
komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen
penjualan, HRD, produksi atau keuangan. Sistem ERP juga mempunyai syarat penting
untuk menjalanjan fungsinya, yaitu Integrasi. Integrasi yang dimaksud adalah
menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database,
sehingga memudahkan semua departemen sharing informasi atau berbagi informasi dan
berkomunikasi dengan departemen lainnya. Dari database yang terintegrasi memungkin
semua departemen untuk menyimpan atau mengambil data secara real-time dan
bersamaan.
System ERP memiliki tujuan yaitu untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara
keseluruhan, adapun peran ERP dalam suatu organisasi sebagai berikut:

1. Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis

2. Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui enterprise

3. Menghasilkan informasi yang real-time

4. Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan

Costumer Relationship Managenet (CRM)

CRM adalah sebuah istilah industry TI untuk metodologi, strategi, perangkatlunak


(software) dan atau aplikasi berbasisweb lainnya yang mampu membantu sebuah
perusahaan (enterprise, kalaubesarukurannya) untuk mengelola hubungannya dengan
para pelanggan. CRM adalah usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga
pelanggan (supaya tidak lari ke pesaing) dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi
pelanggan baik itu lewat telepon, email, masukan disitus atau hasil pembicaraan dengan
staf sales dan marketing.

Secara operasional, CRM mendukung proses bisnis front office seperti penjualan,
marketing, ataupun service. Perhatikan bahwa kegiatan-kegiatan tersebut berinteraksi dan
sangat berhubungan erat dengan customer. Seluruh kegiatan tersebut tersimpan secara
historikal pada database membentuk suatu knowledge- base, dan staf pengguna CRM di
dalam perusahaan dapat mengambil informasi yang diperlukan.

Supply Chain Management (SCM)

Russel dan Taylor (2000) mendefinisikan rantai pasokan (supply chain) terbentuk dari
sebuah perhubungan organisasi, sumber dan proses yang menciptakan serta mengirimkan
produk dan jasa kepada pemakai akhir. Sebuah rantai pasokan mencakup semua fasilitas,
fungsi dan aktifitas yang terlibat dalam produksi dan pengiriman sebuah produk atau jasa
dari para supplier (dan suppliers mereka) ke konsumen (konsumen mereka).

Sementara menurut Assosiasi professional Amerika mendefinisikan manajemen rantai


pasokan mencakup perencanaan dan manjemen dari semua aktifitas yang berhubungan
dengan sumber daya, usaha perolehan, konversi (perubahan), dan aktifitas manajemen
logistik. Manajemen rantai pasokan (SCM) merupakan suatu perluasan dari logistic
management (manajemen logistik) di perusahaan.Sementara pengertian pengertian
manajemen rantai pasokan menurut Russel dan Taylor (2000) adalah koordinasi dari
seluluh aktifitas rantai pasokan sehingga konsumen mendapatkan produk berkualitas
tinggi dengan cepat dan pelayanan yang terpercaya pada biaya yang serendah mungkin.

PenerapanE-Business pada Usaha Kecil

Pemilik usaha kecil merupakan individu yang paling penting dalam menentukanarah dan
kebijakan perusahaan, termasuk dalam penggunaan e-business (teknologi informasi dan
komunikasi).Riemenschneider dan Mykytyn (2000) mengemukakan bahwa tokoh
kuncipada usaha kecil sebagai pengguna akhir (end user) dari teknologi informasi
cenderung lebihmemperhatikan computer self-efficacy, yaitu untuk aspek pelatihan dan
kemampuan menggunakansistem komputer. Selain self-efficacy, Brown (2002)
menambahkan variabel computer anxietydalam penelitiannya mengenai adopsi web based
technology di negara-negara berkembang, yang hasilnya menunjukkan pengaruh kuat
terhadap adopsi teknologi tersebut.

Mirchandani dan Motwani (2001) menemukan bahwaketerampilan komputer merupakan


variabel prediktor dalam adopsi e-commerce oleh perusahaankecil, dengan nilai korelasi
positif.Penerapan teknologi di perusahaan akan diawali oleh penggunaan jenis teknologi
tersebutoleh individu. Mengingat bahwa salah satu individu kunci pada usaha kecil
adalah pemilik usahakecil maka intensitas penggunaan teknologi komputer oleh pemilik
tersebut diduga memberikanpengaruh terhadap intensitas penggunaan teknologi
komputer oleh organisasi atau perusahaan.Muara akhir dari rangkaian pengaruh
tersebutadalah pengaruh intensitas penggunaan teknologi terhadap kinerja perusahaan
usaha kecil. Jones,Hecker dan Holland (2003) menjelaskan bagaimana proses adopsi
teknologi internet olehperusahaan kecil, melalui Gambar 1 di bawah ini.

Gambar 3 Model adopsi internet untuk usaha kecil

Bagaimana dampak e-business terhadap usaha kecil juga diteliti oleh


Dulipovici(2002) untuk kasus di Kanada. Semua variabel independen, termasuk
penggunaan internetberpengaruh terhadap semua variabel dependen, termasuk (1)
peningkatan kinerja dibandingkantahun lalu, dan (2) perkiraan peningkatan kinerja tahun
depan. Variabel independen tersebutmeliputi penggunaan internet (variabel biner yaitu
menggunakan atau tidak menggunakan internet),provinsi, sektor industri, umur
perusahaan, jumlah karyawan, serta lokasi usahanya apakah di kotaatau di desa.
Aplikasie-business dalam sektor jasa (e-service) juga berkembang pesat. Berbagai
perusahaan jasa seperti bank, broker saham, telah melakukan penjualan online
bahkansebelum berkembangnya internet. Faktor pemicu utamanya adalah adanya peluang
untuk melakukan digitalisasi keseluruhan proses operasi jasa. Beberapa contoh e-service
yang berkembang pesat meliputi:
· Industri pariwisata dan biro perjalanan
· Internet Job Market
· Real Estate
· Perdagangan Saham Online
· Internet Banking
· Lelang online
· Online Publishing
· Jasa-jasa lainnya seperti aplikasi e-business industri jasa antara lain: virtual universities
atau e-university dan yang saat ini sedang melanda di ibu kota Indonesia adalah
pemesanan ojek online (Gojek).
PEMBAHASAN

Profil Perusahaan

GO-JEK merupakan perusahaan penyedia jasa layanan transpotasi dengan menggunakan


armada Motor yang saat ini telah memimpin revolusi industri transportasi Ojek di
wilayah jabodetabek. Go-Jek Indonesia didirikan oleh Nadiem Makarim dan
Michaelangelo Moran dan mulai beroperasi di Jakarta sejak tahun 2011. Go-Jek
menghubungkan antara pengguna jasa dengan tukang ojek melalui aplikasi GO-JEK yang
dapat diakses melalui smartphone. Para pelanggan cukup mengunduh aplikasi tersebut
dan memesan lewat ponsel. Dengan aplikasi tersebut, konsumen dapat mengetahui
kisaran tarif yang harus dibayar, dan juga bisa melacak keberadaan ojek yang dipesan
melalui GPS yang ada di aplikasi ataupun menghubunginya langsung. Sistem
pembayarannya dilakukan secara non tunai dengan sistem kredit yang bisa di top
upmelalui aplikasi.

GO-JEK bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jabodetabek,


Bandung, Bali & Surabaya yang menawarkan sebuah solusi dalam pengiriman barang,
pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan.Melalui slogannya
yaituAn Ojek for Every Need, Go-Jek tidak hanya menyediakan layanan transportasi
angkutan penumpang, namun juga melayani jasa kurir yang digunakan untuk pengiriman
dokumen dan barang, lalu ada jasa belanja dan Go-Food untuk pesan antar makanan.
Tidak berhenti sampai disitu saja, jelang lebaran ini, Go-Jek meluncurkan layanan Go-
World yang menawarkan tiga layanan baru, yaitu jasa pembersih untuk bersih-bersih
rumah atau kantor, kemudian jasa pijat untuk pijat panggilan, dan jasa kecantikan
layaknya salon keliling. Semua jenis layanan dapat dipesan oleh pelanggan lewat
aplikasi.

Go-Jek berharap dengan hadirnya layanan ini dapat menyerap banyak tenaga kerja.
Melihat kondisi di tanah air banyak para penganggur yang memiliki keahlian namun sulit
mencari kerja. Dengan layanan ini Go-JEK mencoba untuk berkontribusi dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu Go-JEK juga mencoba menciptakan style
baru dalam menggunakan jasa transportasi. Saat ini Go-Jek memiliki empat jenis jasa
layanan yang disiapkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yaitu instantcourier,
transport, go-food, dan shoping.

Instant couriermerupakan layanan pengiriman dan pengantaran paket kilat. Paket akan
langsung dijemput dan diantarkan ke lokasi tujuan tanpa harus melalui proses yang
panjang, konsumen cukup mengisi form yang tertera pada layar aplikasi. Layanan
transport pada Go-Jek merupakan layanan jasa yang hampir sama dengan layanan jasa
ojek pada umumnya, hanya saja Go-Jek telah menetapkan tarif tetap sesuai dengan
kilometer yang ditempuh. Hal ini tentunya akan mengurangi resiko adanya kecurangan
yang dilakukan oleh driver.

Go-food merupakan layanan pesan antar makanan yang dapat dipesan oleh konsumen.
Layanan pesan antar makanan hanya dapat dipesan ke perusahaan makanan yang telah
bermitra dengan Go-Jek. Konsumen hanya perlu mengisi form yang tertera pada aplikasi
dan memilih makanan sesuai dengan keinginan yang tertera pada menu layanan. Layanan
terakhir yang disediakan oleh Go-Jek yaitu shopping, merupakan layanan dimana
konsumen dapat membeli sesuatu tanpa harus datang ke gerai penjualan. Konsumen
hanya perlu mengisi form yang tertera pada aplikasi dan juga menentukan jenis barang
yang ingin dibeli.

IT inE-Bussiness

Teknologi informasi saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.
Masyarakat mengenal dan merasakan langsung manfaat dari perkembangan teknologi
informasi pada kehidupannya. Bisnis adalah salah satu bagian hidup masyarakat yang
sangat terpengaruh perubahan teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi sangat
penting dan berpengaruh terhadap perkembangan suatu industri dalam bisnis. Contoh dari
teknologi informasi yang sangat memperngaruhi bisnis adalah penggunaan internet,
komputer, telekomunikasi, satelit, dsb. Teknologi informasi membuat pekerja dalam
suatu industri dapat berkomunikasi dan menyelesaikan pekerjaanya tanpa harus bertatap
muka sehingga perusahaan dapat mencapai hasil yang produktif dangan cara yang lebih
efisien. Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini, perusahaan dapat tertinggal dari
pesaingnya apabila tidak menguasai atau menerapkan teknologi informasi dalam
industrinya.

Gambar 4 Functional Business System

Go-Jek menerapkan functional business system yang terbagi dalam lima komponen
seperti pada Gambar 4. Sistem tersebut digunakan untuk memberikan sejumlah informasi
yang berhubungan dengan bisnis dalam suatu perusahaan terhadap para stakeholder yang
terlibat dalam kegiatan bisnis tersebut. Kelima komponen tersebut dijalankan melalui
sebuah sistem terintegrasi yang dimaintenance melalui aplikasi dan software perusahaan.

Perusahaan harus mengeluarkan modal yang tidak sedikit untuk menerapkan teknologi
informasi di perusahaannya. Namun karena saat ini penggunaan teknologi informasi
dapat menjadi salah satu parameter keunggulan suatu perusahaan, harga yang dibayar
tersebut memiliki opportunity cost yang sebanding. Namun bagi sebagian perusahaan
menganggap bahwa penggunaan teknologi informasi terhadap perkembangan bisnis suatu
perusahaan itu tidaklah penting, melainkan manajemennya yang harus dibenahi.
Teknologi informasi juga dapat digunakan untuk membantu kinerja perusahaan dalam
meningkatkan kecepatan integrasi pengetahuan dan aplikasinya dengan mengumpulkan
atau mengotomatiskan kegiatan-kegiatan rutin organisasi, sehingga meringankan kerja
para karyawan.

Marketing

Marketing adalah suatu proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk
memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia.Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan
manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Kegiatan marketing
yang dilakukan perusahaan Go-Jek antara lain:

Customer Relationship Management

CRM merupakan sebuah teknologi informasi untuk menciptakan cross-functional


enterprise system yang di dalamnya mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses
layanan pelanggan dalam bidang penjualan, pemasaran, dan layanan produk atau jasa
yang berkaitan dengan perusahaan. Menurut O‟Brien(2002), sistem CRM juga
menciptakan IT frameworkyang menghubungkan semua proses dengan bisnis operasional
perusahaan.
Gambar 5 Customer Life Cycle

Go-Jek menerapkan strategi sistem informasi marketing melalui tiga tahapan yang
disebut customer life cycle. Tahapan pertama adalah acquire yaitu mendapatkan
pelanggan menggunakan teknik direct marketing yaitu dengan melakukan promosi secara
langsung di social media. Tahapan kedua adalah enhance yaitu menambah pelanggan
menggunakan teknik cross sell and up sell yaitu bekerja sama dengan para mitra
perusahaan yang mau menggunakan layanan Go-Jek sehingga hal tersebut dapat
menambah jumlah pelanggan baru. Tahapan ketiga adalah retain yaitu mempertahankan
pelanggan atau loyal customer menggunakan teknik customer support dimana perusahaan
menanggapi setiap keluhan dan keinginan konsumen sehingga perusahaan dapat
menciptakan loyal customer. Gambar 5 menjelaskan segala kegiatan tersebut dijalankan
dengan menggunakan layanan internet agar hubungan dengan para stakeholder dapat
terus terjaga dengan baik.
CRM berkaitan dengan kegiatan penjualan terpadu, marketing dan strategi pelayanan
kepada pelanggan. Melalui CRM Go-Jekmenggunakan layanan aplikasi dan website
pelanggan yang ada saat ini untuk dapat meningkatan pendapatan perusahaan melalui
penjualan jasa layanan, memberikan layanan prima, sekaligus memperkenalkan tata cara
transaksi yang telah dibuat perusahaan. CRM Go-Jek dilakukan untuk membina dan
menjaga hubungan baik antara pelanggan dengan pihak manajemen.Pemahaman yang
mendalam terhadap pelanggan akan mampu menghasilkan respon yang cepat terhadap
perubahan preferensi konsumen sehingga akan mampu meningkatkan pendapatan
perusahaan. Untuk mendukung CRM, Go-Jek senantiasa memberikanfrequent-flyer
dalam dua bahasa yang berisi tentang informasi-informasi terkini perusahaan kepada
pelanggan yang loyal melalui e-mail. Hal ini selain bersifat apresiasi juga bersifat
marketing dan pengelolaan loyalitas pelanggan. Kegiatan yang berhubungan dengan
CRM pada perusahaan ini adalah dengan penggunaan sistem informasi (website) yang
bisa diakses oleh semua kalangan tanpa batas, mulai dari penyediaan informasi
perusahaan, produk, forum diskusi antara pelanggan dengan pihak manajemen sampai
pada proses pemesanan.

Aplikasi CRM pada perusahaan Go-Jekantara lain meliputi kegiatan sebagai berikut:

Contact and Account Management


Manajemen kontak dan akun pada Go-Jek Indonesiamenggunakan sistem database,
website, email, facebook, Instagram, twitter dan nomertelepon yang sudah tertera di
website. Selain itu akun konsumen juga disimpan dalam database yang nantinya akan
mempermudah pihak manajemen perusahaan dalam memberikan informasi terbaru yang
biasanya diupdate ke email para konsumen.

Sales

untuk melakukan pemesanan jasa Go-Jek dilakukan via aplikasi yang terhubung melalui
internet. Pelanggan memesandengan menggunakan aplikasi yang dapat diunduh di
smartphone android ataupun ios.

Marketing and fulfillment

Pemasaran dan pemenuhan pemesanan jasa dapat dilakukan melalui aplikasi. Selain itu
perusahaan juga melakukan promosi di media massa (koran, majalah) maupun elektronik
(website, social media, telepon, email,) serta melalui jaringan kemitraan perusahaan.
Customer Service and Support

Layanan dan dukungan untuk pelanggan saat ini baru disediakancall centersaja.
Seharusnya disediakan juga forum untuk diskusi antara konsumen dengan pihak
manajemen perusahaan melalui website

Retention and Loyalty Program


Program retensi dan loyalitas yang diterapkan olehGo-Jekadalah dengan memberikan
frequent flyer yang berisi mengenai informasi-informasi terkini tentang perusahaan
kepada para konsumen yang senantiasa loyal menggunakan jasa perusahaan.

Operation

Operation adalah serangkaian kegiatan terpadu yang dilakukan untuk meningkatkan


efisiensi kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan dari perusahaan
tersebut. Serangkaian kegiatan operation yang dilakukan perusahaan Go-Jek antara lain:

Supply Chain Management

Supply Chain Managementmerupakan sebuah proses dimana produk diciptakan dan


disampaikan kepada konsumen. Berdasarkan perspektif struktural, sebuah Supply Chain
Management merujuk padasuatu jaringan yang rumit dari hubungan dimana organisasi
mempertahankan dengan partner bisnis untuk memperoleh bahan baku, produksi dan
menyampaikannya kepada konsumen (Kalakota 2001). Dalam kasus ini, karena Go-Jek
merupajkan sebuah perusahaan jasa, makaSupply Chain Managementyang dilakukan Go-
Jekmerupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan
teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, baik para
driver (pekerja), konsumen, dan juga para stakeholderyang berhubungan dalam kegiatan
transaksi.
EnterpriseResource Planning

Enterprise Resource Planning(ERP)merupakan sebuah sistem informasi perusahaan yang


dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang
diperlukan perusahaan untuk melaksanakan proses bisnis secara lengkap. Umumnya,
sistem ERP didasarkan pada database. Go-Jek menggunakan software yang terintegrasi
dari aplikasi yang digunakan oleh seluruhkonsumen dandriverke dalam satu sistem
komputer yang dapat memenuhi semua kebutuhan perusahaan.

Finance &Accounting

Sistem akuntansi dari Go-Jek menggunakan software akuntansi seperti pada


Gambar 3. Sistem akuntansi dari Go-Jek tersusun dari diantaranya fasilitas order
processing yaitu fasilitas yang memungkinkan untuk konsumen melakukan pemesanan
jasa, kemudian data yang telah diperoleh dari form yang tertera akan menentukan jumlah
pembayaran. Jumlah pembayaran tersebut termasuk ke dalam fasilitas billing yang
kemudian akan dibukukan menjadi general ledger. Bukti dari pembayaran yang telah
dilakukan oleh konsumen akan tertera pada cash receipt yang kemudian akan
terakumulasikan pada general ledger. Pemesanan yang dilakukan oleh konsumen
terhadap mitra dari Go-Jek akan masuk ke dalam sistem cash disbursement-account
payable tergantung kepada jenis pembagian untung yang telah disepakati oleh pihak Go-
Jek dan mitra yang bersangkutan. Pembagian keuntungan yang telah masuk ke dalam
perjanjian kedua belah pihak akan termasuk ke dalam sistem general ledger Go-Jek.
Hal yang merupakan perbedaan dari Go-Jek dan perusahaan pelayanan jasa
lainnya terletak pada mekanisme pembayaran upah atau gaji dari driver. Pembagian upah
terbagi menjadi 80% yang diberikan kepada driver dan 20% yang masuk ke dalam
keuntungan perusahaan. Upah yang merupakan hak driver dapat diperoleh secara harian
atau bulanan tergantung kepada keinginan. Seluruh arus kas yang telah dicatat di
general ledger akan dituang ke dalam financial reporting.
Gambar 6 Accounting System

Dalam menggunakan layanan jasa Go-Jek konsumen diwajibkan melakukan top-up


melalui bank yang telah bekerjasamadengan minimal jumlah uang yang di top-up sebesar
Rp 100.000,-. Selanjutnya uang yang telah masuk akan dicatat kedalam database
perusahaan sesuai dengan akun pengguna. Go-Jek menggunakan aplikasi secara realtime
dalam menghitung jumlah argo per transaksinya. Jumlah transaksi yang masuk akan
diakumulasikan di dalam database dan secara langsung, uang yang telah di top-up akan
terpotong secara otomatis sesuai dengan jumlah nominal transaksi. Selanjutnya,
perusahaan akan langsung membagi pendapatan dengan driver sesuai kesepakatan
presentase yakni 80% untuk pihak driver dan 20% untuk pihak perusahaan. Hal tersebut
dilakukaan karena Go-Jek tidak menerapkan sistem penggajian bulanan.

Routing&Shipping

Routing merupakan proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket untuk
dapat sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain. Sedangkan shipping merupakan
proses pengiriman barang secara fisik via darat, laut, atau udara yang membutuhkan
proses routing

Go-Jek dalam praksisnya sudah menggunakan asas e-businessdalam proses shipping


dikarenakan dalam proses pemesanan layanan tersebut sudah berbasis teknologi
informasi dalam bentuk smartphone. Sehingga konsumen dan pihak perusahaan dapat
terintegrasi secara real-time dalam kegiatan transaksi tersebut. Sedangkan dalam proses
routing tersebut perusahaan menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System).
Hal tersebut memberikan benefit pada berbagai pihak baik konsumen, driver, maupun
perusahaan.

HumanResourceManagement

Human Resource Managementmerupakan prosedur sistematik untuk mengumpulkan,


menyimpan, mempertahankan, menarik, dan menvalidasi data yang dibutuhkan oleh
sebuah organisasi tentang sumber daya manusia. Dalam merekrut karyawan Go-Jek
masih menggunakan cara manual, yakni requirementperusahaan masih dilakukan dengan
cara menyeleksi CV para pelamar dan diambil apabila sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan perusahaan. Setelah karyawan diterima barulah Go-Jek membuat Human
Resource Management, yaitu sebuah sistem yang terbagi atas staffing, training &
development dan compensation administration.
Gambar 7 Human Resource Management System

Dalam tahap staffing yang pertama adalah employee records yaitu proses pencatatan
biodata driver yang telah resmi bekerja di Go-Jek. Data para driver tersebut akan
dimasukkan kedalam database perusahaan. Yang kedua adalah workforce planning /
scheduling merupakan program yang terintegrasi antara perusahaan dan driver melalui
aplikasi dimana akan ada jadwal orderan penumpang yang telah masuk akan dikirimkan
ke aplikasi yang digunakan oleh driver.
Dalam tahap training & development yang pertama adalah skil assesment yaitu saat
pertama kali driver diterima, setelah mengikuti pelatihan mereka akan diberikan test
melalui komputer yang berisi pertanyaan tentang tata cara mengemudi, rambu-rambu lalu
lintas dan sebagainya. Yang kedua adalah performance evaluation yaitu proses evaluasi
para driver melalui saran dan keluhan dari konsumen yang disampaikan melalui email
perusahaan.
Dalam tahap compensation administration terdapat payroll control yaitu suatu proses
untuk mengetahui apakah gaji karyawan sudah dibayarkan atau belum. Gaji akan
diproses dikarenakan ada sistem bagi hasil yang akan di proses pada bagaian accounting
&finance.

Commerce & Marketing

Go-Jek sudah menerapkan sistem e-bussines dalam proses marketingnya. Kegiatan


marketing dilakukan dengan memasang flyer di website perusahaan, mitra kerja, social
media, dan segala bentuk media elektronik lainnya. Selain itu baru-baru ini Go-Jek juga
memasang video iklan di youtube yang dimana ketika seseorang menekan iklan tersebut
maka otomatis akan langsung masuk ke website perusahaan. Berikut contoh flyer yang
telah digunakan dalam kegiatan marketing

Global Market

Global Market adalah suatu aktivitas pemasaran berskala luas yang terbuka bagi semua
pelaku usaha tak terkecuali di pasar dunia. Berdasarkan hasil analisis kelompok, kami
menyimpulkan bahwa Go-Jek masih belum termasuk ke dalam perusahaan yang global.
Untuk menciptakan market secara global tentunya harus memiliki product, customers,
operations, resources, dan collaboration. Elemen-elemen tersebut memang sudah
dimiliki oleh perusahaan Go-Jek, namun hal yang membatasi elemen tersebut adalah
kebutuhan dan keinginan karena kebutuhan dan keinginan suatu negara akan berbeda.

Go-Jek menawarkan sebuah layanan yang cocok untuk dikembangkan di Indonesia


karena menimbang negara Indonesia merupakan negara dengan kepadataan penduduk
yang tinggi sehingga hal yang mungkin terjadi di zaman sekarang ini adalah kemacetan.
Dengan inovasi tersebut tentunya dapat menjadi sebuah solusi di Indonesia.
Go-Jekjuga merupakan perusahaan yang masih terbilang baru, tingkat operasional dan
pangsa pasarnya masih rendah karena berada dalam wilayah lokal saja belum melewati
batas negara. Go-Jek telah menggunakan sistem informasi dan teknologi Internet untuk
membantu mengintegrasikan kegiatan bisnisnya tetapi masih belum terintegrasi dan
bekerja sama dengan perusahaan lain di luar negeri. Website dari Go-Jek itu sendiri tidak
menggunakan multibahasa dan belum adasitus terpisah dengandomainkhusus Negaralain
dan setiap media iklan yang dipasang di internet oleh Go-Jek saat ini hanya ditujukan
untuk masyarakat di beberapa wilayah indonesia saja. Go-Jek ini masih bersifat
sederhana dan hanya memperhitungkan variabel yang sedikit, bahkan pemerintah masih
belum menetapkan jumlah pajak yang dikenakan pada perusahaan ini. Untuk dapat
berkompetisi di market yang global, maka Go-Jek harus melakukan:
1. Memperluas pangsa pasar dan membangun perusahaan hingga ke luar wilayah indonesia
secara paralel
2. Membentuk tim untuk mengembangkan perusahaan di setiap negara
3. Mengembangkan aplikasi yang telah dipakai menjadi aplikasi yang dapat digunakan
secara global

Keuntungan E-Bussiness

Perusahaan yang menerapkan sistem E-business tentunya akan lebih banyak


mendapatkan benefit dalam kegiatan operasinya. Secara garis besar selain dapat
mempermudah, sistem e-business di perusahaan dapat memperpendek jarak,
ekspansi,perluasan jaringan mitra bisnis, efisien, revenue stream (Aliran Pendapatan)
baru yang lebih menjanjikan, meningkatkanmarket exposure (Pangsa Pasar), menurunkan
operational cost (biaya operasional), Melebarkan jangkauan (GlobalReach),
meningkatkan customer loyalty, meningkatkan supplier management, memperpendek
waktu produksi, meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).

Gambar 8 Keuntungan E-Business

Pada Gambar 8 di jelaskan bahwa terdapat enam keuntungan bagi perusahaan Go-Jek
dengann penerapan e-business di perusahaannya. Pertama adalahdevelop new market &
channels yaitu membangun market dan saluran distribusi baru. Kedua adalah attract new
customers yaitu menarik customer baru agar mau menggunakan layanan jasa yang
disediakan perusahaan. Ketiga adalah increase loyal customer loyalty & retention yaitu
meningkatkan dan menjaga konsumen tetap yang menggunakan jasa perussahaan.
Melalui aplikasi dan layanan yang ada perusahaan dapat menambah konsumen tetap dan
menjaga hubungan baik dengan konsumen melalui layanan customer car. Keempat
adalah generate new revenue sources, dimana pada saat diawal Go-Jek hanya
menyediakan layanan seperti angkutan ojek pada umumnya. Namun seiring berjalannya
waktu Go-Jek juga menambah layanan jasa yang lain seperti go-food dan shopping,
sehingga layanan tersebut kini menambah pemasukan baru bagi perusahaan. Kelima
adalahdevelop new web & application based product adalah membangun sebuah produk
atau jasa berbasis layaanan web dan aplikasi. Go-Jek telah menjadi sebuah revolusi bagi
layanan jasa transportasi umum di Indonesia dengan membangun produk jasa application
based yang dapat di akses dari sebuah smartphone dengan menggunakan layanan
internet. Dan keenam adalahreduce costs of doing businessyaitu menekan biaya
perusahaan. Dengan sistem aplikasi yang telah dibangun tentunya Go-Jek dapat menekan
biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Dengan adanya aplikasi tersebut
perusahaan telah menunjukkan bahwa Go-Jek bukanlah “mengelola bisnis” melainkan
sebuah “bisnis mengelola” yang dimaksudkan dalam hal ini adalah bisnis mengelola
sumber daya manusia.

Dampak Persaingan Perusahaan

Persaingan dalam menjalankan suatu bisnis memang dibutuhkan dalam peningkatan


kualitas hidup manusia.Persaingan yang dilakukan secara terus-menerus untuk saling
mengungguli menjadikan suatu perusahaan menciptakan hal-hal baru dalam teknologi
menuju ke arah yang semakin baik.Dengan diterapkannya e-business dalam perusahaan
akan mempermudah penyediaan informasi mengenai keseluruhan kinerja perusahaan
pesaing. Sistem komputerisasi yang telah maju akan menciptakan kemudahan perusahaan
memantau dan mengambil keputusan yang benar untuk mencapai suatu tujuan. Selain itu
perusahaan akan melakukan tindakan yang sesegera mungkin berdasarkan informasi yang
diperoleh secara cepat dan akurat. Berdasarkan dari informasi yang telah diperoleh
perusahaan dapat melakukan studi perusahaan pesaing yang sejenis dan menganalisis
strategi untuk memenangkan persaingan. Teknologi yang semakin maju dapat membantu
perusahaan untuk menganalisa pelanggan potensial, area potensial dan keadaan
lingkungan dengan peluang yang besar. Aplikasi dan website juga membantu perusahaan
dengan mengetahui apa yang diinginkan konsumen dari keluhan dan pertanyaan yang
konsumen berikan. Go-Jek merupakan layanan jasa transportasi yang berbasis aplikasi
sehingga muncul pesaing yang lain yang juga menggunakan aplikasi untuk
mempermudah pelayanan jasa. Pesaing dari perusahaan Go-Jek lebih memilih bersaing
pada pengiklanan yang lebih intensif dan berbagai promo yang diberikan, untuk fitur
aplikasinya Go-Jek masih lebih memiliki variasi dan lengkap. Dengan bantuan sistem
informasi perusahaan pesaing sudah melakukan studi dan menentukan strategi untuk
memenangkan persaingan dengan Go-Jek menggunakan media iklan yang ditampilkan
lebih banyak di media sosial, memperluas wilayah pelayanan jasa dan melakukan
promosi yang lebih menarik untuk konsumen.

Pelanggaran Kode Etik

Kemajuan teknologi dalam pelaksanaan kegiatan bisnis seperti halnya pedang bermata
dua, disatu sisi dapat memberikan dampak positif namun bisa juga memberikan dampak
negatif. Hal positif yang dapat dirasakan dengan adanya sebuah teknologi adalah
peningkatan kecepatan, ketepatan, serta akurasi dan kemudahan yang memberikan
efisiensi dalam berbagai bidang khususnya dalam maslah waktu, tenaga dan biaya. Hal
negatif yang dapat timbul dari pesatnya kemajuan teknologi adalah suatu pelanggaran
kode etik di dalam dunia IT khususnya.

Go-Jek merupakan sebuah revolusi layanan jasa angkutan umum yang berbasis aplikasi
yang tentunya diciptakan oleh manusia dan memiliki kelemahan. Kehadiran para hacker
merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri dalam dunia IT. Pelanggaran tersebut dapat
dilakukan baik oleh pihak konsumen maupun pihak perusahaan. Kasus yang dilakukan
oleh konsumen adalah pelanggaran untuk menembus sistem pertahanan aplikasi Go-Jek
yang tujuannya hanya sekedar mencoba kehandalan sistem maupun memiliki motivasi
untuk mendapatkan keuntungan secara finansial. Hal yang dilakukan adalah memalsukan
halaman top-up sehingga orang tersebut dapat memasukkan nominal pada halaman credit
yang terdapat pada form aplikasi Go-Jek.
Pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh perusahaan adalah membocorkan data
konsumen atau memperjualbelikan informasi kepada pihak tertentu. Meskipun hal
tersebut belum terjadi ada baiknya apabila konsumen juga bisa waspada sehingga tidak
terjadi hal yang tak diinginkan.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Go-Jek merupakan sebuah revolusi layanan transportasi kendaraan bermotor roda dua,
yaitu sepeda motor, yang berbasis aplikasi yang dapat diunduh dengan menggunakan
smartphone. Layanan jasa transportasi yang ditawarkan tidak hanya berupa transportasi
bagi pemesan tapi juga berupa jasa antar barang (pengiriman kilat) serta makanan.
Aplikasi yang disediakan oleh Go-Jek didalamanya juga menerapkan functional business
system yang terbagi dalam lima komponen yaitu marketing, operation, human resource
management, finance/accounting dan routing and shipping. Kelima komponen tersebut
tergabung pada aplikasi yang secara otomatis mengatur seluruh kegiatan di lapangan
yaitu jarak tempuh dan jam kerja driver yang nantinya dapat direkap oleh pihak
perusahaan secara realtime.

Saran

Kemajuan teknologi pada pelaksanaan bisnis seperti halnya pedang bermata dua, disatu
sisi dapat memberikan dampak positif namun bisa juga memberikan dampak negatif. Hal
positif yang dapat dirasakan dengan adanya sebuah teknologi adalah peningkatan
kecepatan, ketepatan, serta akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi dalam
berbagai bidang khususnya dalam maslah waktu, tenaga dan biaya. Perusahaan Go-Jek
perlu memperbaiki juga sistem pertahanan dari aplikasinya sehingga tidak dimanfaatkan
oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dalam hal layanan, Go-Jek juga perlu
untuk terus berinovasi sehingga tidak dikalahkan oleh competitor usaha sejenis.

DAFTAR PUSTAKA
Brown, Irwin T.J. 2002. Individual and Technological Factors Affecting Perceived Ease
of Use of Web-based Learning Technologies in Developing Country. The
Electronic Journal on Information Systems in Developing Countries; 9, 5, hal 1-
15.
Dulipovici, Andrea. 2002. The Impact of Internet Use on Small and Medium-Sized,
Canadian Businesses during a Recession. The 6th International Francophone
Congress on SME, Montreal.

Jones, Colin, R. Hecker and P. Holland. 2003. “Small Firm Internet Adoption:
Opportunities Forgone, a Journey not Begun”. Journal of Small Business and
Enterprise Development. 10. 3. p. 287.
Kalakota, Ravi dan Robinson, Marcia, 2001,E – Business 2.0 Roadmap For Success.
Addison – Wesley , USA
Mirchandani, Dinesh A and J. Motwani. 2001. Understanding small business electronic
commerce adoption: An empirical analysis. The Journal of Computer Information
systems; 41,3; pg. 70.
O'Brien, James A., Marakas, George M. (2008). Management Information System.
Boston: McGraw Hill.
Russell RS, Taylor BW. 2000. Operation Management: Multimedia Version. New Jersey:
The Prentice Hall Inc.
Riemenschneider and Mykytyn. 2000. What Small Business Executives Have
Learnedabout Managing Information Technology. Information & Management
37, page 257-269.

Diposkan 17th October 2015 oleh ifri handi

Lihat komentar

3.
Oct

17

Sistem Informasi Manajemen Shuttle


Express, Pizza Hut and KFC

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Shuttle Express, Pizza Hut, and KFC

Dosen : Dr.Ir. Arif Imam, MSc

Kelompok 1 :

Dini Maulida Rachmi P056153301.54


Ditta Prissylia P056153311.54
Ifri Handi Lubis P056153341.54
Riza Pahlevi P056153511.54
Wanda Putri Utami P056153541.54

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Pertanyaan Studi Kasus Shuttle Express: From Manual to Computer-


Based IS

1. Apa yang anda ketahui tentang Manusia, Perangkat Keras, Perangkat Lunak,
Sumberdaya Data dan Produk Informasi yang terdapat di Shuttle Express?
a. Manusia

Manusia (SDM) dalam Shuttle Express adalah seseorang yang menggunakan serta
menjalankan sistem informasi dalam kegiatan operasional perusahaan tersebut Sistem
Informasi ini terdiri dari Pengguna dan Spesialis. Pengguna (User) yaitu seluruh pegawai
perusahaan, pelanggan, sopir, dan manajer. Sedangkan spesialis yaitu operator orang-
orang yang mempunyai keahlian dalam menggunakan sistem tersebut. SDM dalam
perusahaan ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:

1. Input yaitu operator, customer service, dispatcher, dan manajer.


2. Output yaitu dispatcher, manajer dan supir
3. Penyimpanan yaitu operator dan manajer
4. Kendali yaitu operator, customer service dan Manajer.

b. Perangkat Keras

Perangkat Keras yang digunakan yaitu, pager, printer, telepon, 12 unit personal
komputer NEC 486 yang dihubungkan dengan server AXP Alpha Equipment digital yang
memiliki 128 M-byte RAM dan 4 unit HDD yang masing-masing memiliki kapasitas
sebesar 1,2 G-byte. Terdapat tambahan 4 unit personal komputer NEC 486 untuk
mengirimkan sistem yang juga dapat dioperasikan ganda apabila sistem reservasi pada
12 personal komputer tersebut sibuk. Netware yang digunakan adalah jaringan LAN,
jaringan telepon, kertas bill dan dokumen.

c. Perangkat Lunak

Shuttle Express menggunakan paket Manajemen Database Microsoft Access dengan


menggunakan sistem operasi Windows NT.
d. Sumberdaya Data

Data yang digunakan adalah data sopir, data pelanggan, waktu/jadwal penjemputan, data
rute perjalanan, lokasi penjemputan serta tujuan pengantaran, dan tarif harga.

e. Produk Informasi

Produk informasi yang dihasilkan berupa data entry display, status display, bill/tagihan,
konfirmasi jadwal, jadwal trip di pager, informasi di layar serta audio signal.

3. Bagaimana manfaat penggunaan Teknologi Informasi pada Shuttle Express?

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Manajemen Shuttle Express mempermudah dan


mempercepat input data konsumen, proses reservasi, dan mengatur jadwal
pemberangkatan mobil yang dipesan. Dengan demikian pelanggan menjadi lebih mudah
dalam mengakses Shuttle Express dan cepat mendapatkan pelayanan. Penggunaan SDM
dalam pengiriman van berkurang dari 3 orang/shift menjadi 2 orang pada shift pagi dan 1
orang pada shift siang. Rute perjalanan van menjadi lebih cepat dan mudah diketahui
posisinya karena arah dan tujuan telah disesuaikan.

Pertanyaan Studi Kasus Pizza Hut and KFC: Fast Food Information
Systems

1. Tipe sistem informasi yang diterapkan oleh Pizza Hut adalah sebagai berikut :
1) Sistem pendukung operasi (OSS). Sistem ini digunakan untuk keperluan
menunjang kegiatan operasi perusahaan dalam memproses transaksi bisnis dan
koordinasi antar sistem operasi.
a. Transaction Procesing System
Pizza hut mengembangkan proses penjualan berbasis elektronik dengan
membuka www.pizzahut.com agar mempermudah transaksi penjualan,
pembelian, dan perubahan persediaan. TPS yang digunakan Pizza hut untuk
menyimpan dan mengirim data penjualan pada semua jaringan yang
terhubung pada komputer perusahaan (Point of Sale). Sehingga kantor pusat
mengetahui perkembangan kegiatan operasional.
b. Enterprise Collaboration System (ECS)
Sistem penjualan online Pizza hut dapat melakukan pendekatan dengan
konsumen sehingga dapat menciptakan loyalitas tersendiri bagi konsumen.
Sistem yang digunakan pizza hut antara lain adalah
1. Pizza hut memberikan informasi kepada pelanggan tentang dimana
jaringan pizza hut terdekat berada
2. Demonstrasi pembelian sebelum konsumen melakukan transaksi
sebenarnya
3. Memberikan bantuan pertolongan melaui layanan email dan telepon
bebas pulsa

c. Management Supporting System


Pizza hut menyediakan aplikasi store manager untuk memprediksi bisnis,
persediaan dan SDM yang memberikan laporan dan digunakan oleh
perusahaan untuk pengambilan keputusan

d. Decision supporting system


Digunakan oleh store manager untuk memonitor perkembangan sistem
secara langsung dan interaktif, yang dilengkapi dengan pizza hut field
managemen system dalam memprediksi bisnis dan manajemen persediaan.
2. Dukungan Sistem Informasi Pizza Hut terhadap operasi bisnis, keputusan manajerial
dan keuntungan strategis.
Penerapan Sistem Informasi di Pizza Hut memudahkan pelayanan kepada
pelanggan. Pelanggan dapat memesan tanpa harus pergi ke restoran.
a) Sistem Informasi yang mendukung opesari bisnis
Mendukung dalam pencatatan transaksi penjualan, merekam data pembelian
pelangan, pencatatan jumlah persediaan, pembelian bahan baku.
b) Sistem Informasi yang mendukung dalam membuat keputusan manajerial
Mendukung dalam pembuatan laporan penjualan, evaluasi trend penjualan,
evaluasi kinerja penjualan. Hasil analisa dapat digunakan untuk proses
pengambilan keputusan pada perusahaan.
c) Keuntungan strategis
 Sistem informasi mendukung tujuan perusahaan untuk melayani konsumen
lebih baik.
 Meningkatkan loyalitas pelanggan melalui percepatan pelayanan delivery
order
 Mempertahankan pelanggan melalui penjualan Pizza secara online
 Pizza hut dapat melakukan diferensiasi produk dengan menyesuaikan selera
konsumen.
3. Sistem Informasi memberikan kemudahan bagi manajerial untuk mengambil
keputusan strategis terkait peningkatan kinerja perusahaan. Sebagai contoh
keputusan perubahan system penjualan dari system penjualan manual ke penjualan
online dapat meningkatan penjualan karena konsumen diberikan kemudahan dalam
melakukan pembelian dan dapat meningkatkan tingkat kepuasan konsumen.
Kemudian, system informasi memberikan kemudahan kepada manajer dalam
menentukan menu apa yang akan dijual sesuai dengan hasil informasi kebutuhan
konsumen.

Anda mungkin juga menyukai